Pemupukan berimbang merupakan konsep pemupukan yang tepat dosis, jenis, waktu dan cara sesuai kebutuhan tanaman dan status kesuburan tanah untuk mendapatkan hasil yang optimal. Rekomendasi pemupukan didasarkan pada hasil uji tanah dan status hara tanah untuk menentukan jenis dan dosis pupuk yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemupukan lahan sawah, termasuk penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan pengaruhnya terhadap lingkungan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemupukan, masalah penurunan kesuburan tanah, dan cara pemberian pupuk yang tepat untuk lahan sawah.
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiNurulia Dimitha
Dokumen tersebut membahas tentang teknis budidaya tanaman kopi mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, hama dan penyakit, pengolahan pasca panen, serta syarat mutu komoditas kopi."
1. Dokumen memberikan informasi tentang pembuatan pupuk organik padat (kompos) dan cair serta penggunaannya untuk tanaman pangan dan hortikultura. 2. Terdapat dua jenis pupuk organik yaitu padat yang dibuat dari jerami, sekam, pupuk kandang dan cair yang difermentasikan dari daun, kotoran hewan, dan air kelapa menggunakan EM4. 3. Pupuk organik memiliki manfaat seperti memperbaiki struktur tanah, meningkat
Dokumen tersebut membahas tentang pemupukan lahan sawah, termasuk penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan pengaruhnya terhadap lingkungan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemupukan, masalah penurunan kesuburan tanah, dan cara pemberian pupuk yang tepat untuk lahan sawah.
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiNurulia Dimitha
Dokumen tersebut membahas tentang teknis budidaya tanaman kopi mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, hama dan penyakit, pengolahan pasca panen, serta syarat mutu komoditas kopi."
1. Dokumen memberikan informasi tentang pembuatan pupuk organik padat (kompos) dan cair serta penggunaannya untuk tanaman pangan dan hortikultura. 2. Terdapat dua jenis pupuk organik yaitu padat yang dibuat dari jerami, sekam, pupuk kandang dan cair yang difermentasikan dari daun, kotoran hewan, dan air kelapa menggunakan EM4. 3. Pupuk organik memiliki manfaat seperti memperbaiki struktur tanah, meningkat
Teks tersebut membahas tentang budidaya tanaman kentang di Indonesia, meliputi syarat pertumbuhan tanaman kentang, persiapan lahan, pembenihan, pemupukan, dan varietas tanaman kentang yang umum dibudidayakan. Dua varietas tanaman kentang utama yang disebutkan adalah varietas Cipanas dan Cosima, yang memiliki potensi hasil antara 13-36 ton per hektar.
Dokumen ini membahas hasil uji tanah lahan sawah menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) oleh Kelompoktani Sido Asri. Uji tanah menunjukkan kadar nitrogen tinggi, sedangkan kadar fosfor rendah. Uji pH tanah mengindikasikan kondisi agak masam, yang disebabkan oleh pemberian pupuk nitrogen berlebihan, lahan sawah yang tergenang air, dan pupuk organik yang belum matang.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Composting is a natural way to recycle organic matter by breaking it down with microorganisms. To make compost, brown or dry materials are layered with green or wet materials in a pile. The pile is turned regularly to introduce oxygen and keep the materials decomposing. After 3-4 months, the finished compost is a dark, earthy-smelling material that is beneficial as a natural fertilizer. Proper ratios of carbon-rich and nitrogen-rich materials along with aeration help the microbes do their work efficiently.
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tanah dan lahan, termasuk jenis-jenis tanah, pengelolaan tanah, dan cara mempertahankan bahan organik di tanah seperti pengembalian hasil panen, mulsa, dan agroforestri.
Dokumen tersebut membahas budidaya jagung manis, mulai dari persiapan lahan dengan pengolahan tanah, pemupukan, proses tanam hingga panen, serta pengendalian hama dan penyakit yang sering dihadapi. Jagung manis dapat tumbuh dengan baik pada berbagai kondisi tanah dan iklim tertentu, namun membutuhkan perlakuan khusus pascapanen untuk mempertahankan kadar gula.
Dokumen tersebut membahas tentang produksi benih yang berkualitas, mulai dari pemilihan varietas unggul, pemeliharaan mutu selama proses produksi, pengolahan, pengujian, penyimpanan, hingga pemasaran benih. Proses produksi benih memerlukan pemahaman terhadap prinsip-prinsip genetika dan agronomi untuk menjamin kualitas benih.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan teknik budidaya tanaman, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pasca panen. Teknik budidaya mencakup pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman."
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sebagai kebun mini untuk menanam berbagai tanaman pangan dan buah-buahan guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Dokumen juga menyarankan pemanfaatan pekarangan secara kolektif di lingkungan permukiman untuk membent
Teks tersebut membahas tentang budidaya tanaman kentang di Indonesia, meliputi syarat pertumbuhan tanaman kentang, persiapan lahan, pembenihan, pemupukan, dan varietas tanaman kentang yang umum dibudidayakan. Dua varietas tanaman kentang utama yang disebutkan adalah varietas Cipanas dan Cosima, yang memiliki potensi hasil antara 13-36 ton per hektar.
Dokumen ini membahas hasil uji tanah lahan sawah menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) oleh Kelompoktani Sido Asri. Uji tanah menunjukkan kadar nitrogen tinggi, sedangkan kadar fosfor rendah. Uji pH tanah mengindikasikan kondisi agak masam, yang disebabkan oleh pemberian pupuk nitrogen berlebihan, lahan sawah yang tergenang air, dan pupuk organik yang belum matang.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya jagung, mulai dari syarat tumbuh, teknologi budidaya (varietas unggul, benih bermutu, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan), hingga panen dan pasca panen. Teknologi yang tepat mulai dari pemilihan varietas, penggunaan benih bermutu, dan praktik budidaya yang baik diperl
Composting is a natural way to recycle organic matter by breaking it down with microorganisms. To make compost, brown or dry materials are layered with green or wet materials in a pile. The pile is turned regularly to introduce oxygen and keep the materials decomposing. After 3-4 months, the finished compost is a dark, earthy-smelling material that is beneficial as a natural fertilizer. Proper ratios of carbon-rich and nitrogen-rich materials along with aeration help the microbes do their work efficiently.
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tanah dan lahan, termasuk jenis-jenis tanah, pengelolaan tanah, dan cara mempertahankan bahan organik di tanah seperti pengembalian hasil panen, mulsa, dan agroforestri.
Dokumen tersebut membahas budidaya jagung manis, mulai dari persiapan lahan dengan pengolahan tanah, pemupukan, proses tanam hingga panen, serta pengendalian hama dan penyakit yang sering dihadapi. Jagung manis dapat tumbuh dengan baik pada berbagai kondisi tanah dan iklim tertentu, namun membutuhkan perlakuan khusus pascapanen untuk mempertahankan kadar gula.
Dokumen tersebut membahas tentang produksi benih yang berkualitas, mulai dari pemilihan varietas unggul, pemeliharaan mutu selama proses produksi, pengolahan, pengujian, penyimpanan, hingga pemasaran benih. Proses produksi benih memerlukan pemahaman terhadap prinsip-prinsip genetika dan agronomi untuk menjamin kualitas benih.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan teknik budidaya tanaman, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pasca panen. Teknik budidaya mencakup pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman."
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sebagai kebun mini untuk menanam berbagai tanaman pangan dan buah-buahan guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Dokumen juga menyarankan pemanfaatan pekarangan secara kolektif di lingkungan permukiman untuk membent
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman sayuran, meliputi metode budidaya konvensional dan hidroponik, teknik budidaya mencakup persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pemangkasan, pengajiran, penyiraman, penyiangan, pemanenan, pasca panen, dan pemasaran. Juga dibahas hubungan ketinggian tempat dengan jenis tanaman sayuran, petunjuk penan
Semnas Gambut_10Nov18_Prof Dr Ir Sudirman Yahya MSc.pptxardika93
Budidaya tanaman pada lahan gambut harus memperhatikan tinggi muka air tanah dan jenis tanaman yang tepat. Tinggi muka air ideal berkisar 50-60 cm, lebih rendah dari itu akan menghambat pertumbuhan tanaman. Tanaman yang cocok untuk lahan gambut memiliki akar dangkal dan tajuk ringan, seperti jahe, jagung, kedelai. Teknik budidaya yang tepat mencakup drainase, ameliorasi tanah, dan pemilihan jenis pupuk
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan produksi kedelai di Indonesia, termasuk target produksi nasional, teknologi yang dapat digunakan seperti varietas unggul, amendemen tanah, dan rakitan teknologi untuk lahan sawah dan lahan kering. Ditekankan pula pentingnya pengolahan lahan, pemupukan, dan pengendalian hama untuk meningkatkan produktivitas.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya beberapa tanaman pangan utama di Indonesia seperti padi, sorgum, jagung, ubi jalar, dan singkong. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan tentang cirri-cirri tanaman, syarat tumbuh, cara budidaya, hingga hasil olahannya.
Maaf, saya tidak bisa memberikan review kritis atas suatu jurnal karena tidak mendapatkan judul, pengarang, atau ringkasan isi dari jurnal tersebut. Bisakah Anda berikan lebih banyak konteks tentang jurnal yang ingin Anda review? Itu akan membantu saya memberikan tanggapan yang lebih bermakna.
Budidaya rumput melibatkan pengolahan tanah, pengaturan populasi dan jarak tanam, pemilihan benih unggul, pengaturan air dan pemupukan. Produksi rumput dipengaruhi oleh musim hujan dan kering serta frekuensi defoliasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman cabai rawit domba dengan pengaplikasian beberapa jenis pupuk organik dan mengetahui dosis pemupukan yang tepat.
2. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan pupuk (kandang, kompos, cair) dan 3 ulangan. Penelitian dilakukan selama 4 bulan.
Dokumen tersebut merangkum proses bisnis perkebunan teh mulai dari pembibitan, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan hasil panen. Meliputi tahapan persiapan media tanam dan bahan stek, perawatan bibit, pemeliharaan tanaman muda dan tua, serta proses panen, sortasi, penimbangan, dan pengolahan hasil panen berdasarkan mutu.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. PEMUPUKAN BERIMBANG LAHAN SAWAH UNTUK
TANAMAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI
BALAI PENELITIAN TANAH
DAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN
2. Latar Belakang
• Ketersediaan lahan sawah makin berkurang, konversi ke lahan non pertanian
• Kebutuhan pangan meningkat jumlah penduduk bertambah
• Kesuburan tanah menurun C-org sawah rendah
• Terjadi penurunan efektivitas dan efisiensi penggunaan pupuk
• Sementara penggunaan bahan organik sebagai bahan pembaik tanah ditinggalkan
• Pemupukan sangat penting untuk meningkatkan produksi kurang tepat (dosis,
waktu, jenis dan cara pemupukan)
• Berlebihan tidak seimbang (pupuk N) mudah rebah, serang hama penyakit,
hasil tidak optimum
• Kurang, tanaman kuning, kerdil hasil tidak optimum
• Kesuburan tanah sawah tidak sama perbedaan sifat tanah, pengelolaan oleh
petani, hasil beda
• Pemupukan harus tepat dosis, jenis, waktu, cara
• Dosis pupuk status hara tanah (peta status hara tanah, PUTS)
3. PERMASALAHAN UMUM
PERTANIAN
Konsumsi pupuk di Indonesia periode1975-2005
• Pelandaian produktivitas lahan
pertanian (levelling off), mulai
tahun 1987
• Trend peningkatan produktivitas
jauh lebih rendah dari trend
jumlah pupuk ditambahkan
• Rendahnya efisiensi penggunaan
pupuk
• Jumlah pupuk lebih tinggi untuk
menghasilkan produk yang sama
4. KONDISI TANAH PERTANIAN SAAT INI
• Asupan bahan organik rendah (pupuk organik tidak
diberikan, sisa tanaman dibakar atau dibawa ke tempat
lain, pertanian intensif)
• Tercemar pestisida, logam berat, limbah pabrik,
polutan lainnya,
• Sifat kimia, fisik, biologi tanah rusak
• Pupuk kimia makin mahal namun aplikasi berlebihan
sehingga petani rugi, pencemaran lingkungan
• Bagaimana bisa berproduksi dengan maksimal dan
produknya sehat??
Prof. Iswandi Anas Seminar Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, BBPPSDL 22
5. Status C-organik lahan sawah
• C-organik lahan sawah
rendah
• Jerami dibuang atau dibakar
• Daya sangga tanah semakin
turun
• Efektivitas pupuk dan
efisiensi pemupukan
menurun
• Terjadi pelandaian
produktivitas
6. KESUBURAN LAHAN SAWAH
• 45% Lahan sawah mempunyai C-
organik < 1,5%, dan 65% <2%
• Hara N faktor pembatas
pertumbuhan padi dan jagung
• 57% lahan sawah hara N <0,2%
• Pengelolaan tanpa bahan
organik dan pupuk N cukup
tinggi
• Hara P 49% Tinggi dan 39%
Sedang
• Hara K 46% Tinggi dan 46%
Sedang
7. PENYEBARAN TANAH TINGKAT ORDO
DI INDONESIA
Iklim kering, bahan induk basa
Iklim basah, bahan induk masam
Iklim kering, bahan induk basa
Iklim basah, bahan induk masam
8. Tantangan Pertanian ke depan
• Degradasi dan Penurunan Kesuburan Lahan
• Konversi dan Fragmentasi Lahan
• Sistem sewa/gadai lahan sawah
• Kelangkaan/Keterbatasan Lahan Subur
• Variabilitas & Perubahan Iklim
• Terbatasnya infrastruktur (irigasi, jalan usahatani,dll)
INOVASI
TEKNOLOGI
PERTANIAN
Peningkatan produktivitas:
1. Benih unggul bermutu
2. Pemupukan berimbang ramah
lingkungan
3. Pengendalian OPT
4. Penanganan Panen dan pasca panen
9. Model pemupukan
0
5
10
15
20
25
30
35
0 100 200 300 400
Dosis pupuk
Hasil
tanaman
(t/ha)
0
5
10
15
20
25
0 100 200 300 400
Dosis pupuk
Hasil
tanaman
(t/ha)
Pengaruh pemupukan dipengaruhi:
- Status hara tanah
- Kemasaman tanah
- Sifat fisik dan biologi tanah
- Jenis tanaman & varietas
Pengaruh pemupukan pada tanah
sangat spesifik
Peningkatan dosis pupuk tidak selalu
meningkatkan hasil tanaman (Model I)
Pada saatnya akan terjadi peningkatan
dosis yang tidak meningkatkan hasil
(Model II):
-Akan terjadi pemborosan pupuk
- pendapatan petani menurun
Model I
Model II
11. Perbaikan tanah
• Saluran drainase dan irigasi
diperbaiki intermiten
• Optimalisasi pengolahan
tanah
• Pemberian bahan pembenah
tanah : pemberian gypsum,
kapur/dolomit, bahan
organik, dan biochar
14. • Pemberian pupuk ke dalam tanah dengan
jumlah dan jenis hara sesuai dengan tingkat
kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman
untuk mencapai hasil yang optimal
• Tidak semua hara harus ditambahkan,
tambahkan yang dibutuhkan
• Kombinasi pupuk anorganik dengan
bahan/pupuk organik untuk mendapatkan
produksi optimal
KONSEP PEMUPUKAN BERIMBANG
15. Tepat Dosis
• Sesuai dengan status hara tanah, kebutuhan tanaman yang
ditetapkan dengan uji tanah, dan rata-rata hasil
Tepat Waktu
• Diberikan saat tanaman memerlukan dalam jumlah banyak
Tepat Cara
• Penempatan pupuk di lokasi dimana tanaman secara efektif
mengakses hara
Tepat Jenis/Bentuk
• Formula pupuk an-organik sesuai kesuburan tanah dan kebutuhan
tanaman
• Bentuk pupuk pupuk tunggal, pupuk majemuk, atau kombinasi
pupuk tunggal dan majemuk
PRINSIP PEMUPUKAN BERIMBANG
www.litbang.pertanian.go.id
18. •Pupuk N optimal
dibutuhkan
•Setengah dosis K
diberikan
•Tahap kritis
•Sedikit N
•Tidak ada
aplikasi pupuk
Awal
pertumbuhan
tanaman
Pupuk N sedikit
Pupuk P diberikan
semua
Setengah dosis K
diberikan
Pertumbuhan dan
anakan optimum
Malai dan
gabah sehat
dan bernas
TAHAPAN KEBUTUHAN HARA PADI
kecambah
seedling
(transplanting)
pre-tillering
Pembentukan malai
Anakan
maksimum Pembungaan
Pemasakan
biji
Menjaga
kesehatan
tanaman
19. N = 0 kg
P2O5 = 0 kg
K2O = 18 kg + 36 kg (irigasi)
Pemupukan Berdasar Rekomendasi
250 kg urea + 100 kg
SP-36 + 100 kg KCl
N = 112 kg
P2O5 = 36 kg
K2O = 60 kg
6 ton gabah mengangkut
N = 114 kg
P2O5 = 36 kg
K2O = 114 kg
Pemupukan
berimbang
Pupuk
Hasil gabah
TANAH
20. Unsur Hara Esensial Tanaman :
Hara makro primer, makro sekunder, mikro dan
beneficial element (Si, Co)
Konsep
Pemupukan
Berimbang
Hara esensial : 16 unsur
Unsur hara makro: N, P, K, Ca,Mg, S
Unsur hara mikro: B, Cu, Fe, Na, Mn, Mo, Zn, Ni, Cl
Beneficial element: Si, Co, dan lain belum diketahui
Penemuan unsur-unsur hara bermanfaat
untuk tanaman sangat diperlukan
21. Meningkatkan produktivitas dan mutu
hasil tanaman
Meningkatkan efisiensi pemupukan
Meningkatkan kesuburan tanah & lestari
Menghindari pencemaran lingkungan
MANFAAT PEMUPUKAN BERIMBANG
www.litbang.pertanian.go.id
22. JENIS PUPUK
• Pupuk an-organik :
– Pupuk tunggal: Urea, SP-36 dan KCl
– Pupuk majemuk : NPK Phonska 15-15-15 ; NPK
Pelangi 20-10-10 ; NPK Kujang 30-6-8
• Pupuk organik :
– Jerami yang dikomposkan
– Kotoran hewan yang dikomposkan
• Pupuk hayati
23. Faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas dan efisiensi pemupukan
• Drainase sawah yang jelek
• Bidang olah tanah yang dangkal
• Kekeringan dan kebanjiran
• Pengaruh intrusi air laut
• Rendahnya kandungan bahan organic
• Kemasaman tanah Al, Fe dan Mn
25. BAGAIMANA MENENTUKAN REKOMENDASI YANG
TEPAT DAN EFISIEN?
Didasarkan pada tingkat kesuburan tanah
dan kebutuhan tanaman:
• status hara rendah dipupuk banyak
• status hara sedang dipupuk sedang
• status hara tinggi dipupuk sedikit
www.litbang.pertanian.go.id
26. Rekomendasi pemupukan
• Peta status hara P dan K tanah
• Produktitas padi (rata-rata 5 musim yang
sama)
• BWD Bagan Warna Daun
• Kalender tanam terpadu
• Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)
• Perangkat Uji Pupuk (PUP)
27. STATUS HARA TANAH
• Tingkat kesuburan tanah jenis tanah, iklim,
pengelolaan petani
• Dosis pupuk tinggi, sesuai, rendah
• Bahan organik: jerami sisa hasil panen, pupuk
kandang
• Jenis tanah tekstur, warna
• Peta Status hara P & K tanah dan C-organik
• Rekomendasi padi, jagung dan kedelai
29. REKOMENDASI
PUPUK P
Kelas
status hara
K tanah
Kadar hara
terekstrak HCl
25%
Dosis rekomendasi
Dengan
Jerami
Tanpa
Jerami
mg K2O/100 g kg KCl/ha
Rendah < 10 50 100
Sedang 10 – 20 0 50
Tinggi > 20 0 50
Jerami 5 ton/ha
Kelas status
hara P tanah
Kadar hara P
terekstrak HCl 25%
Dosis
rekomendasi
mg P2O5/100 g kg SP-36/ha
Rendah < 20 100
Sedang 20 – 40 75
Tinggi > 40 50
REKOMENDASI
PUPUK K
30. REKOMENDASI
PUPUK JAGUNG
(9 kombinasi
status hara)
Status PK Urea SP-36 KCl
kg/ha
RR 350 250 100
RS 350 250 75
RT 350 250 75
SR 350 175 100
SS 350 175 75
ST 350 175 75
TR 350 100 100
TS 350 100 75
TT 350 100 75
Status PK Urea SP-36 KCl
kg/ha
RR 50 100 100
RS 50 100 75
RT 50 100 75
SR 50 75 100
SS 50 75 75
ST 50 75 75
TR 50 50 100
TS 50 50 75
REKOMENDASI
PUPUK KEDELAI
(9 kombinasi status
hara)
31. Contoh Rekomendasi Dosis Pupuk Berdasarkan
Status Hara dan Target Produksi
Urea untuk memenuhi kebutuhan N (tergantung produktivitas atau
target hasil)
Bila hanya menggunakan NPK 15-15-15 terutama pada status PK tinggi
atau P tinggi K sedang akan terjadi kelebihan hara P dan K
32. REKOMENDASI PUPUK N LAHAN SAWAH
• Ditentukan berdasarkan tingkat produktivitas
padi sawah.
– Produktivitas < 5 t/ha = 200 kg urea/ha
– Produktivitas 5 – 6 t/ha = 250 kg urea/ha
– Produktivitas > 6 t/ha = 300 kg urea/ha
• Selain data produktivitas, juga
mempertimbangkan potensi hasil padi yang
ditanam serta peningkatan hasil padi yang
diharapkan
• Jagung 350 – 400 kg urea/ha
• Kedelai 25-50 kg urea/ha
36. • Alat bantu untuk mengukur
kadar hara tanah sawah
secara cepat di lapang
• Parameter penetapan : N, P, K,
dan pH
• Dilengkapi dengan
rekomendasi pemupukkan
pupuk N, P dan K untuk padi
sawah
1. PUTS (Perangkat Uji tanah Sawah)
37. Hasil padi dengan penggunaan PUTS di Kec. Buahdua, Sumedang
Keltan Cibentar, Cibitung Keltan Mulya Senepa, Cilengkap
38. PENUTUP
• Pemupukan berimbang berdasarkan karakteristik tanah
dan kebutuhan tanaman perlu dilakukan untuk
meningkatkan produksi tanaman, efisiensi pemupukan,
dan mengurangi pencemaran lingkungan.
• Perbaikan tanah sebelum pemupukan perlu dilakukan
untuk meningkatkan kesuburan tanah.
• Pupuk anorganik diberikan ke tanah sesuai dengan
status hara tanah