SlideShare a Scribd company logo
TUTOR HEMATOLOGI




    PEMERIKSAAN
HEMOGLOBIN FETUS (Hb F)

dr. Robiul Fuadi/ dr. Fery H. Soedewo, MS. SpPK (K)
PENDAHULUAN

 Hemoglobin: - empat heme
             - empat rantai globin




                             Hematology Clinical Principal and Application,
                             2002
 Rantai globin: α, β, δ, γ
 Jenis hemoglobin sesuai dengan rantai globinnya:

      Hb A ( Adult Hemoglobin) ,oleh 2 rantai α dan
      2 rantai β
      Hb A2 , oleh 2 rantai α dan 2 rantai delta
      Hb F (Fetal hemoglobin), oleh 2 rantai α dan
      2 rantai γ
Perjalanan Rantai Globin




                 Hematology Clinical Principal and Application, 2002
HEMOGLOBIN NORMAL

             Masa                Rantai globin                     Hemoglobin

INTRAUTERIN
Awal embriogenesis               ζ+Є                      Gower-1
                                 α+Є                      Gower-2
                                 ζ+γ                      Portland

Bermula dari awal embriogenesis, α + γ                    F
mencapai puncak pada
pertengahan gestasional, dan
mulai menurun secara cepat sesaat
sebelum lahir.
LAHIR                            α+γ                      F, 60-90 %
                                 α+β                      A, 10-40%
DEWASA                           α+γ                      F, <1-2%
                                 α+δ                      A2, <3,5%
                                 α+β                      A >95%
                                  Hematology Clinical Principal and Application, 2002
 Alasan fisiologis perubahan Hb F ke Hb A sebagai
  komposisi utama hemoglobin belum dimengerti
 Afinitas oksigen Hb F sedikit lebih tinggi
  dibandingkan Hb A perlu dipertimbangkan
Peningkatan Hb F

Hb F pada individu dewasa dapat meningkat pada:
 Hereditary Persisten Fetal Hemoglobin
       sintesis Hb F menetap tinggi hingga dewasa
 β Talasemia
       sebagai kompensasi penurunan jumlah Hb A

Dapat ditemukan pada:
 anemia aplastika kongenital,
 aplastika sel darah merah kongenital
 leukemia mielomonositik kronik juvenille
 Sindroma mielodisplastik.
 Stress eritropoesis (hemolisis, perdarahan, recovery dari gagal
  sumsum tulang akut)
 kehamilan
Interpretasi Kadar Hb F
Kadar Hb F    Interpretasi

0,2-1,0 %     Normal
1,0-5,0 %     Sekitar 30% β thalassemia traits
              Varian hemoglobin heterozigot
              Varian hemoglobin homozigot
              Campuran varian hemoglobin heterozigot dan β- talasemia
              Individu dengan kelainan hematologi (anemia aplastik, sindrom mielodisplastik,
              leukemia mielomonositik juvenille)
              Wanita hamil (trimester kedua)
              Secara sporadis terdapat pada populasi umum, terutama pada Afro-Caribbean
              (HPFH heterozigot non delesi)
5,0-20,0 %    Kasus tertentu dari β thalassemia traits
              Varian hemoglobin homozigot
              Campuran varian hemoglobin heterozigot dan β thalassemia
              Beberapa tipe HPFH heterozigot, δβ thalassemia
15,0-45,0 %   HPFH heterozigot tipe Afrika (biasanya lebih dari 20%)
              Beberapa kasus β thalassemia intermedia
>45,0%        β thalassemia mayor
              Beberapa kasus β thalassemia intermedia
              Neonatus
>95,0%        HPFH homozigot tipe afrika (delesional)
              Beberapa neonatus (terutama jika prematur)

                                                        Dacie and Lewis Practical Hematology,2001
Pemeriksaan Hb F

 Pemeriksaan Hb F dapat dilakukan dengan berbagai
   metode:
1. Berdasarkan resistensinya terhadap denaturasi pada pH
   alkali:
        a. Metode Betke
        b. Metode Jonxis dan Visser
2. Metode imunologi, dengan Radial imunodifusi dan
   enzyme-linked immunoassay (ELISA)
3. Metode acid elution test
4. Elektroforesis
5. High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Metode Betke

 Memiliki presisi yang baik, bila kadar Hb F <10-15%
 Hb F relatif resisten terhadap alkali kuat
 Prinsip:
 Tambahkan sodium hydroxide pada hemolisat yang
  telah dicampur dengan larutan cyanide
 Setelah waktu tertentu, hentikan denaturasi dengan
  penambahan ammonium sulfat
 Filtrasi
 Hb yang tidak terdenaturasi diukur
Metode Betke

 Spesimen: hemolisat
              dapat disimpan satu minggu pada 4oC
• Hemolisat dapat disiapkan dengan:
 Sentrifus darah vena dengan antikoagulan pada kecepatan
  3000 rpm selama 15 menit, dan pindahkan plasma
 Cuci packed red blood cells dengan 0,9% saline 3 kali
 Tambahkan air suling 1,4 ml dan 0,4 toluene pada tiap 1 ml
  sel
 Goyang selama 5 menit dan sentrifus lagi pada 3000 rpm
  selama 15-30 menit
 Pindahkan lapisan toluene di atas, dan saring hemolisat
  dengan kertas saring
Metode Betke

 Reagen:
      - cyanide solution
      - NaOH 1,2 N
      - Ammonium sulfat jenuh
 Peralatan:
      - spektrofotometer    - Pipet 1,5, 10 ml
      - Stopwatch           - kertas saring Whatman
      - Tabung 12 x10 mm - Funnels
      - Vortex Mixer
Prosedur Pemeriksaan


3,8 ml larutan sianida                    encerkan 0,4 ml HiCN                               Baca absorban pada λ 540
+0,2 ml hemolisat                         dengan 6,75 ml akuades.                            nm sebagai A Hb total




                                                                                                      Blanko : aquades


                         Pindahkan 2,8 HiCN
                         biarkan 10 menit pada   Masukkan 0,2 ml              mas ukkan 2
                         suhu ruang              NaOH,atur waktu
                                                                                                         saring dengan
                                                                              ml (NH4)2SO4
                                                                                                         kertas Whatman

   HiCN
                                                                                               Biarkan
                                                                    Setelah                    min 5
                                                                                               menit                    Baca pada λ
                                                                    2 menit
                                                                                                                        540 nm
                                                                                                                        sebagai A Hb
                                                                                                                        resisten alkali



                                                                                 Campur
                                                 Campur dengan
                                                                                 dengan vortex
                                                 vortex mixer 2-3 dtk
                                                                                 mixer 10 detik
 Menghitung persentase Hb F:


               A540 Hb resisten alkali X 100
     % Hb F = _______________________
               A540 Hb total X 10,01

 Setiap pemeriksaan sampel harus disertai dengan
 hemolisat yang normal dan abnormal
Metode Jonxis dan Visser

 Metode ini tidak reliabel pada kadar Hb F kurang
  dari 10 %
 Prinsip:
 Tambahkan larutan ammonium hydroxide pada
  darah atau hemolisat dalam larutan sodium
  hydroxide
 Hitung kadar Hb resisten alkali pada tiap menit
  sampai 15 menit
 Buat grafik kadar Hb resisten alkali terhadap waktu
 Kadar Hb F sebenarnya adalah saat nol detik
Metode Acid Elution Test

 Untuk mengukur distribusi Hb F intraseluler
 dapat digunakan untuk membedakan peningkatan Hb F pada
  talasemia dengan HPFH
 Prinsip:
 Hemoglobin pada sel darah merah dipresipitasi dengan cara
  dikeringkan
 Fiksasi dengan alkohol
 Hb A dan hemoglobin lain akan dilepas dari sel darah merah
  dengan pemberian asam
 Hb F masih bertahan pada sel darah merah
 Dengan Amido Black, Hb A dan hemoglobin lain pada sel
  darah merah terlihat “ghost cell”, sedangkan Hb F terlihat
  berwarna biru gelap
Metode Radial Imunodifusi

 Metode ini berdasarkan reaksi antigen antibodi
 Sampel diaplikasi dalam sumuran, sedangkan anti
  Hb F digabungkan dalam medium gel sehingga
  menghasilkan bentuk cincin presipitasi opak yang
  terlihat
 Diameter cincin yang terbentuk sebanding dengan
  konsentrasi Hb F
Elektroforesis
 Elektroforesis adalah pergerakan molekul yang bermuatan
    listrik dalam medan listrik
   Pada pH ± 8 (alkali), Hb akan bermuatan negatif dan akan
    bergerak ke anoda
   Perbedaan kecepatan dari pergerakan hemoglobin yang
    berbeda, sesuai dengan besar muatan negatif yang dimiliki
   Pada Hb F, muatan negatifnya lebih kecil dibanding Hb A,
    sehingga kecepatan bergeraknya juga lebih lambat
   Perbedaan molekul Hb diuraikan dengan elektroforesis akan
    berbentuk garis/band yang tampak jelas bila diwarnai dengan
    cat Pancau S
   Selanjutnya, hasil uraian dibandingkan dengan standar Hb
    yang sudah diketahui pada waktu penentuan yang sama.
   Persentase Hb F dapat dihitung dengan:
    o   Eluasi
    o   Densitometer
HPLC

 HPLC merupakan metode yang digunakan untuk
  memisahkan dan menentukan persentase Hb A2 dan
  Hb F, serta memberikan hasil kualitatif varian
  hemoglobin yang lain
 Metode ini digunakan sebagai skrining untuk varian
  Hb
 Jika teridentifikasi varian Hb, maka perlu dilakukan
  elektroforesis untuk menentukan jumlah dan jenis
  varian Hb.
PRESENTATION NAME
TERIMA KASIH
       Description
 2,8 ml + 0,2 ml+ 2 ml= 5 ml
 5/2,8 =1,78571429 kali

 0,4 ml+6,75 ml= 7,15
 7,15/0,4 = 17,875 kali

 17,875/1,7857429= 10,01
Prosedur Pemeriksaan Metode Jonxis dan Visser


                                     encerkan 0,1 ml hemolisat              Tambahkan 2 tts
                                     dengan 10 ml akuades.                  ammonium hydroxide

Hemolisat 10 g/dl
                                                                                           Baca absorban pada λ 576
                                                                                           nm sebagai A B




                    Masukkan 0,1 ml
                    hemolisat dalam 10 ml
                                                 Tambahkan 2 tts
                                                                   Baca absorban pada λ
                    sodium hydroxide             ammonium                                       Dinginkan pada
                                                                   576 nm tiap menit
                                                 hydroxide                                      suhu ruang
                                                                   selama 15 menit (A T)




                                                                                                             Baca pada λ
                                                                                                             576 nm
                                                                                                             sebagai A E




                                                                                  Inkubasi 15 menit
                                                                                  pada 37o C
 Menghitung persentase hemoglobin yang tidak
 terdenaturasi:

     AT576-AE576
     ___________ X 100
     AB 576-AE576
HPLC
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)andreei
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12andreei
 
Tutor 2
Tutor 2Tutor 2
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
Riskymessyana99
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleurapdspatklinsby
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
PatriciaGitaNaully
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Riskymessyana99
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4tristyanto
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
pdspatologikliniksby
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Rolly Scavengers
 
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSITPEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
BiokimiaFKUI
 
Amilase dan gama gt
Amilase dan gama gtAmilase dan gama gt
Amilase dan gama gt
Arini Utami
 
Penetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinPenetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobin
fikri asyura
 

What's hot (20)

Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
 
Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)
 
Th2
Th2Th2
Th2
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
Tibaru12
Tibaru12Tibaru12
Tibaru12
 
Tutor 2
Tutor 2Tutor 2
Tutor 2
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
 
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
 
Bun
BunBun
Bun
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
10
1010
10
 
Tutor hema lulut
Tutor hema lulutTutor hema lulut
Tutor hema lulut
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSITPEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
 
Amilase dan gama gt
Amilase dan gama gtAmilase dan gama gt
Amilase dan gama gt
 
Penetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinPenetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobin
 

More from andreei

Tibaru18
Tibaru18Tibaru18
Tibaru18andreei
 
Tibaru17
Tibaru17Tibaru17
Tibaru17andreei
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16andreei
 
Tibaru15
Tibaru15Tibaru15
Tibaru15andreei
 
Tibaru14
Tibaru14Tibaru14
Tibaru14andreei
 
Tibaru13
Tibaru13Tibaru13
Tibaru13andreei
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11andreei
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11andreei
 
Tibaru10
Tibaru10Tibaru10
Tibaru10andreei
 
Refhemabaru8
Refhemabaru8Refhemabaru8
Refhemabaru8andreei
 
Refhemabaru7
Refhemabaru7Refhemabaru7
Refhemabaru7andreei
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6andreei
 
Refhemabaru5
Refhemabaru5Refhemabaru5
Refhemabaru5andreei
 
Tutor hematologi
Tutor hematologiTutor hematologi
Tutor hematologiandreei
 

More from andreei (20)

Tibaru18
Tibaru18Tibaru18
Tibaru18
 
Tibaru17
Tibaru17Tibaru17
Tibaru17
 
Tibaru16
Tibaru16Tibaru16
Tibaru16
 
Tibaru15
Tibaru15Tibaru15
Tibaru15
 
Tibaru14
Tibaru14Tibaru14
Tibaru14
 
Tibaru13
Tibaru13Tibaru13
Tibaru13
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11
 
Tibaru9
Tibaru9Tibaru9
Tibaru9
 
Tibaru11
Tibaru11Tibaru11
Tibaru11
 
Tibaru10
Tibaru10Tibaru10
Tibaru10
 
Tibaru8
Tibaru8Tibaru8
Tibaru8
 
Tibaru7
Tibaru7Tibaru7
Tibaru7
 
Refhemabaru8
Refhemabaru8Refhemabaru8
Refhemabaru8
 
Refhemabaru7
Refhemabaru7Refhemabaru7
Refhemabaru7
 
Refhemabaru6
Refhemabaru6Refhemabaru6
Refhemabaru6
 
Refhemabaru5
Refhemabaru5Refhemabaru5
Refhemabaru5
 
12
1212
12
 
12
1212
12
 
11
1111
11
 
Tutor hematologi
Tutor hematologiTutor hematologi
Tutor hematologi
 

Recently uploaded

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 

Recently uploaded (20)

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 

Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)

  • 1. TUTOR HEMATOLOGI PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN FETUS (Hb F) dr. Robiul Fuadi/ dr. Fery H. Soedewo, MS. SpPK (K)
  • 2. PENDAHULUAN  Hemoglobin: - empat heme - empat rantai globin Hematology Clinical Principal and Application, 2002
  • 3.  Rantai globin: α, β, δ, γ  Jenis hemoglobin sesuai dengan rantai globinnya: Hb A ( Adult Hemoglobin) ,oleh 2 rantai α dan 2 rantai β Hb A2 , oleh 2 rantai α dan 2 rantai delta Hb F (Fetal hemoglobin), oleh 2 rantai α dan 2 rantai γ
  • 4. Perjalanan Rantai Globin Hematology Clinical Principal and Application, 2002
  • 5. HEMOGLOBIN NORMAL Masa Rantai globin Hemoglobin INTRAUTERIN Awal embriogenesis ζ+Є Gower-1 α+Є Gower-2 ζ+γ Portland Bermula dari awal embriogenesis, α + γ F mencapai puncak pada pertengahan gestasional, dan mulai menurun secara cepat sesaat sebelum lahir. LAHIR α+γ F, 60-90 % α+β A, 10-40% DEWASA α+γ F, <1-2% α+δ A2, <3,5% α+β A >95% Hematology Clinical Principal and Application, 2002
  • 6.  Alasan fisiologis perubahan Hb F ke Hb A sebagai komposisi utama hemoglobin belum dimengerti  Afinitas oksigen Hb F sedikit lebih tinggi dibandingkan Hb A perlu dipertimbangkan
  • 7. Peningkatan Hb F Hb F pada individu dewasa dapat meningkat pada:  Hereditary Persisten Fetal Hemoglobin sintesis Hb F menetap tinggi hingga dewasa  β Talasemia sebagai kompensasi penurunan jumlah Hb A Dapat ditemukan pada:  anemia aplastika kongenital,  aplastika sel darah merah kongenital  leukemia mielomonositik kronik juvenille  Sindroma mielodisplastik.  Stress eritropoesis (hemolisis, perdarahan, recovery dari gagal sumsum tulang akut)  kehamilan
  • 8. Interpretasi Kadar Hb F Kadar Hb F Interpretasi 0,2-1,0 % Normal 1,0-5,0 % Sekitar 30% β thalassemia traits Varian hemoglobin heterozigot Varian hemoglobin homozigot Campuran varian hemoglobin heterozigot dan β- talasemia Individu dengan kelainan hematologi (anemia aplastik, sindrom mielodisplastik, leukemia mielomonositik juvenille) Wanita hamil (trimester kedua) Secara sporadis terdapat pada populasi umum, terutama pada Afro-Caribbean (HPFH heterozigot non delesi) 5,0-20,0 % Kasus tertentu dari β thalassemia traits Varian hemoglobin homozigot Campuran varian hemoglobin heterozigot dan β thalassemia Beberapa tipe HPFH heterozigot, δβ thalassemia 15,0-45,0 % HPFH heterozigot tipe Afrika (biasanya lebih dari 20%) Beberapa kasus β thalassemia intermedia >45,0% β thalassemia mayor Beberapa kasus β thalassemia intermedia Neonatus >95,0% HPFH homozigot tipe afrika (delesional) Beberapa neonatus (terutama jika prematur) Dacie and Lewis Practical Hematology,2001
  • 9. Pemeriksaan Hb F  Pemeriksaan Hb F dapat dilakukan dengan berbagai metode: 1. Berdasarkan resistensinya terhadap denaturasi pada pH alkali: a. Metode Betke b. Metode Jonxis dan Visser 2. Metode imunologi, dengan Radial imunodifusi dan enzyme-linked immunoassay (ELISA) 3. Metode acid elution test 4. Elektroforesis 5. High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
  • 10. Metode Betke  Memiliki presisi yang baik, bila kadar Hb F <10-15%  Hb F relatif resisten terhadap alkali kuat  Prinsip:  Tambahkan sodium hydroxide pada hemolisat yang telah dicampur dengan larutan cyanide  Setelah waktu tertentu, hentikan denaturasi dengan penambahan ammonium sulfat  Filtrasi  Hb yang tidak terdenaturasi diukur
  • 11. Metode Betke  Spesimen: hemolisat dapat disimpan satu minggu pada 4oC • Hemolisat dapat disiapkan dengan:  Sentrifus darah vena dengan antikoagulan pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit, dan pindahkan plasma  Cuci packed red blood cells dengan 0,9% saline 3 kali  Tambahkan air suling 1,4 ml dan 0,4 toluene pada tiap 1 ml sel  Goyang selama 5 menit dan sentrifus lagi pada 3000 rpm selama 15-30 menit  Pindahkan lapisan toluene di atas, dan saring hemolisat dengan kertas saring
  • 12. Metode Betke  Reagen: - cyanide solution - NaOH 1,2 N - Ammonium sulfat jenuh  Peralatan: - spektrofotometer - Pipet 1,5, 10 ml - Stopwatch - kertas saring Whatman - Tabung 12 x10 mm - Funnels - Vortex Mixer
  • 13. Prosedur Pemeriksaan 3,8 ml larutan sianida encerkan 0,4 ml HiCN Baca absorban pada λ 540 +0,2 ml hemolisat dengan 6,75 ml akuades. nm sebagai A Hb total Blanko : aquades Pindahkan 2,8 HiCN biarkan 10 menit pada Masukkan 0,2 ml mas ukkan 2 suhu ruang NaOH,atur waktu saring dengan ml (NH4)2SO4 kertas Whatman HiCN Biarkan Setelah min 5 menit Baca pada λ 2 menit 540 nm sebagai A Hb resisten alkali Campur Campur dengan dengan vortex vortex mixer 2-3 dtk mixer 10 detik
  • 14.  Menghitung persentase Hb F: A540 Hb resisten alkali X 100 % Hb F = _______________________ A540 Hb total X 10,01  Setiap pemeriksaan sampel harus disertai dengan hemolisat yang normal dan abnormal
  • 15. Metode Jonxis dan Visser  Metode ini tidak reliabel pada kadar Hb F kurang dari 10 %  Prinsip:  Tambahkan larutan ammonium hydroxide pada darah atau hemolisat dalam larutan sodium hydroxide  Hitung kadar Hb resisten alkali pada tiap menit sampai 15 menit  Buat grafik kadar Hb resisten alkali terhadap waktu  Kadar Hb F sebenarnya adalah saat nol detik
  • 16. Metode Acid Elution Test  Untuk mengukur distribusi Hb F intraseluler  dapat digunakan untuk membedakan peningkatan Hb F pada talasemia dengan HPFH  Prinsip:  Hemoglobin pada sel darah merah dipresipitasi dengan cara dikeringkan  Fiksasi dengan alkohol  Hb A dan hemoglobin lain akan dilepas dari sel darah merah dengan pemberian asam  Hb F masih bertahan pada sel darah merah  Dengan Amido Black, Hb A dan hemoglobin lain pada sel darah merah terlihat “ghost cell”, sedangkan Hb F terlihat berwarna biru gelap
  • 17. Metode Radial Imunodifusi  Metode ini berdasarkan reaksi antigen antibodi  Sampel diaplikasi dalam sumuran, sedangkan anti Hb F digabungkan dalam medium gel sehingga menghasilkan bentuk cincin presipitasi opak yang terlihat  Diameter cincin yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi Hb F
  • 18. Elektroforesis  Elektroforesis adalah pergerakan molekul yang bermuatan listrik dalam medan listrik  Pada pH ± 8 (alkali), Hb akan bermuatan negatif dan akan bergerak ke anoda  Perbedaan kecepatan dari pergerakan hemoglobin yang berbeda, sesuai dengan besar muatan negatif yang dimiliki  Pada Hb F, muatan negatifnya lebih kecil dibanding Hb A, sehingga kecepatan bergeraknya juga lebih lambat  Perbedaan molekul Hb diuraikan dengan elektroforesis akan berbentuk garis/band yang tampak jelas bila diwarnai dengan cat Pancau S  Selanjutnya, hasil uraian dibandingkan dengan standar Hb yang sudah diketahui pada waktu penentuan yang sama.  Persentase Hb F dapat dihitung dengan: o Eluasi o Densitometer
  • 19. HPLC  HPLC merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan dan menentukan persentase Hb A2 dan Hb F, serta memberikan hasil kualitatif varian hemoglobin yang lain  Metode ini digunakan sebagai skrining untuk varian Hb  Jika teridentifikasi varian Hb, maka perlu dilakukan elektroforesis untuk menentukan jumlah dan jenis varian Hb.
  • 21.  2,8 ml + 0,2 ml+ 2 ml= 5 ml 5/2,8 =1,78571429 kali  0,4 ml+6,75 ml= 7,15 7,15/0,4 = 17,875 kali  17,875/1,7857429= 10,01
  • 22. Prosedur Pemeriksaan Metode Jonxis dan Visser encerkan 0,1 ml hemolisat Tambahkan 2 tts dengan 10 ml akuades. ammonium hydroxide Hemolisat 10 g/dl Baca absorban pada λ 576 nm sebagai A B Masukkan 0,1 ml hemolisat dalam 10 ml Tambahkan 2 tts Baca absorban pada λ sodium hydroxide ammonium Dinginkan pada 576 nm tiap menit hydroxide suhu ruang selama 15 menit (A T) Baca pada λ 576 nm sebagai A E Inkubasi 15 menit pada 37o C
  • 23.  Menghitung persentase hemoglobin yang tidak terdenaturasi: AT576-AE576 ___________ X 100 AB 576-AE576
  • 24. HPLC