Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan demam berdarah dengue (NS1) yang meliputi dasar teori penyakit demam berdarah dengue, diagnosis, pemeriksaan NS1, metode imunoglobulin sebagai deteksi dini virus dengue, pra-analisis sampel darah, persiapan pasien dan sampel, tahapan analisis sampel, serta interpretasi hasilnya. Upaya preventif seperti pemberantasan nyamuk dan sarang nyamuk, menghindari gigitan nyamuk,
Makalah ini membahas tentang Uji Widal untuk mendeteksi antibodi terhadap Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid. Uji Widal menggunakan berbagai antigen seperti O, H, Vi, dan OMP untuk mengetahui status infeksi melalui interpretasi hasil uji."
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis dan pemantauan infeksi HIV, termasuk pemeriksaan serologis seperti ELISA dan rapid test, pemeriksaan virologis seperti viral load dan resistensi obat, serta pemeriksaan imunologis seperti CD4.
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan demam berdarah dengue (NS1) yang meliputi dasar teori penyakit demam berdarah dengue, diagnosis, pemeriksaan NS1, metode imunoglobulin sebagai deteksi dini virus dengue, pra-analisis sampel darah, persiapan pasien dan sampel, tahapan analisis sampel, serta interpretasi hasilnya. Upaya preventif seperti pemberantasan nyamuk dan sarang nyamuk, menghindari gigitan nyamuk,
Makalah ini membahas tentang Uji Widal untuk mendeteksi antibodi terhadap Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid. Uji Widal menggunakan berbagai antigen seperti O, H, Vi, dan OMP untuk mengetahui status infeksi melalui interpretasi hasil uji."
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis dan pemantauan infeksi HIV, termasuk pemeriksaan serologis seperti ELISA dan rapid test, pemeriksaan virologis seperti viral load dan resistensi obat, serta pemeriksaan imunologis seperti CD4.
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m2_pemeriksaan hivsriaminingsih1
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang prosedur pemeriksaan laboratorium darah rapid HIV yang meliputi persiapan alat dan bahan, langkah-langkah pelaksanaan pemeriksaan, dan interpretasi hasilnya. Prosedur pemeriksaan meliputi pengambilan serum/plasma darah pasien, penambahan buffer, dan pembacaan hasil dalam waktu 10-20 menit untuk mengetahui apakah pasien positif, negatif, atau hasilnya invalid.
ART atau Anti Retroviral Therapy adalah terapi dengan menggunakan kombinasi obat minimal 3 jenis untuk mengurangi replikasi virus HIV. Tujuan ART adalah menurunkan angka kematian dan viral load, meningkatkan CD4, serta mengurangi risiko penularan HIV dan meningkatkan kualitas hidup. Persiapan ART mencakup pemeriksaan laboratorium dan screening infeksi oportunistik.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi menular seksual (IMS) yang meliputi gonore, klamidia, dan sifilis. IMS menular dengan cepat dan berhubungan dengan penyakit akut dan kronis. Diagnosis laboratorium IMS meliputi pewarnaan gram, kultur, tes serologi, dan PCR untuk mendeteksi agen penyebabnya. Tes non-treponemal seperti VDRL dan RPR digunakan untuk skrining awal namun perlu dikonfirmasi dengan tes tre
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Dokumen ini memberikan informasi mengenai tes laboratorium HIV, termasuk alasan melakukan tes, siapa saja yang perlu tes, jenis tes yang tersedia seperti tes antibodi dan PCR, serta tahapan dan hasil dari tes tersebut. Tes HIV digunakan untuk mendeteksi infeksi pada dini agar pengobatan dapat segera dimulai, dan perlu dilakukan oleh mereka yang berisiko tertular seperti pekerja seks. Hasil tes dapat negatif, positif, at
Presentasi ini membahas tentang HIV, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan AIDS. Ciri-ciri virus HIV adalah berukuran kecil, berbentuk bulat, dan terdiri atas lemak dan protein. Virus HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI. Gejalanya bervariasi mulai dari demam, diare hingga infeksi jamur. Deteksi HIV dilakukan dengan tes PCR, antibodi, atau antigen untuk menget
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara HIV dan AIDS serta cara penularan dan pencegahannya. HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh sementara AIDS adalah stadium lanjut dari HIV. HIV dapat menular melalui hubungan seksual berisiko, jarum suntik, dan dari ibu ke anak sementara dapat dicegah dengan abstinensi, kesetiaan pasangan, penggunaan kondom, serta pendidikan.
Dokumen tersebut merupakan referat mengenai HIV pada anak. Referat ini membahas tentang definisi HIV dan AIDS, etiologi, patomekanisme, diagnosis HIV pada bayi dan anak, serta prinsip diagnosis infeksi HIV pada bayi dan anak. Diagnosis HIV pada anak dilakukan dengan uji virologis dan serologis, tergantung usia anak.
Presentasi menjelaskan tentang HIV/AIDS. HIV adalah virus penyebab AIDS yang merusak sistem kekebalan tubuh. HIV menyerang sel T4 yang membantu tubuh melawan infeksi. Gejala awal HIV sulit dideteksi, namun infeksi berkembang menjadi AIDS tanpa pengobatan. Pemeriksaan darah dapat mendeteksi HIV melalui antigen atau antibodi virus. Pencegahan melalui edukasi risiko penularan seperti hubungan seks tidak aman atau berbag
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilannya, alat dan bahan yang diperlukan, nilai normal dan abnormal hasil pemeriksaan, serta faktor yang mempengaruhi hasil tes.
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilan dan analisis masing-masing spesimen beserta alat dan bahannya.
HIV adalah virus penyebab AIDS yang menginfeksi sel darah putih CD4 dan merusak sistem kekebalan tubuh. HIV ditemukan pada tahun 1983 dan disebabkan oleh dua jenis virus utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2, yang berasal dari virus SIV pada primata. HIV dapat menular melalui hubungan seks, jarum suntik, dan dari ibu ke anak. Pencegahan meliputi abstinensi, monogami, penggunaan kondom, dan sterilisasi per
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m2_pemeriksaan hivsriaminingsih1
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang prosedur pemeriksaan laboratorium darah rapid HIV yang meliputi persiapan alat dan bahan, langkah-langkah pelaksanaan pemeriksaan, dan interpretasi hasilnya. Prosedur pemeriksaan meliputi pengambilan serum/plasma darah pasien, penambahan buffer, dan pembacaan hasil dalam waktu 10-20 menit untuk mengetahui apakah pasien positif, negatif, atau hasilnya invalid.
ART atau Anti Retroviral Therapy adalah terapi dengan menggunakan kombinasi obat minimal 3 jenis untuk mengurangi replikasi virus HIV. Tujuan ART adalah menurunkan angka kematian dan viral load, meningkatkan CD4, serta mengurangi risiko penularan HIV dan meningkatkan kualitas hidup. Persiapan ART mencakup pemeriksaan laboratorium dan screening infeksi oportunistik.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi menular seksual (IMS) yang meliputi gonore, klamidia, dan sifilis. IMS menular dengan cepat dan berhubungan dengan penyakit akut dan kronis. Diagnosis laboratorium IMS meliputi pewarnaan gram, kultur, tes serologi, dan PCR untuk mendeteksi agen penyebabnya. Tes non-treponemal seperti VDRL dan RPR digunakan untuk skrining awal namun perlu dikonfirmasi dengan tes tre
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Dokumen ini memberikan informasi mengenai tes laboratorium HIV, termasuk alasan melakukan tes, siapa saja yang perlu tes, jenis tes yang tersedia seperti tes antibodi dan PCR, serta tahapan dan hasil dari tes tersebut. Tes HIV digunakan untuk mendeteksi infeksi pada dini agar pengobatan dapat segera dimulai, dan perlu dilakukan oleh mereka yang berisiko tertular seperti pekerja seks. Hasil tes dapat negatif, positif, at
Presentasi ini membahas tentang HIV, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan AIDS. Ciri-ciri virus HIV adalah berukuran kecil, berbentuk bulat, dan terdiri atas lemak dan protein. Virus HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI. Gejalanya bervariasi mulai dari demam, diare hingga infeksi jamur. Deteksi HIV dilakukan dengan tes PCR, antibodi, atau antigen untuk menget
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara HIV dan AIDS serta cara penularan dan pencegahannya. HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh sementara AIDS adalah stadium lanjut dari HIV. HIV dapat menular melalui hubungan seksual berisiko, jarum suntik, dan dari ibu ke anak sementara dapat dicegah dengan abstinensi, kesetiaan pasangan, penggunaan kondom, serta pendidikan.
Dokumen tersebut merupakan referat mengenai HIV pada anak. Referat ini membahas tentang definisi HIV dan AIDS, etiologi, patomekanisme, diagnosis HIV pada bayi dan anak, serta prinsip diagnosis infeksi HIV pada bayi dan anak. Diagnosis HIV pada anak dilakukan dengan uji virologis dan serologis, tergantung usia anak.
Presentasi menjelaskan tentang HIV/AIDS. HIV adalah virus penyebab AIDS yang merusak sistem kekebalan tubuh. HIV menyerang sel T4 yang membantu tubuh melawan infeksi. Gejala awal HIV sulit dideteksi, namun infeksi berkembang menjadi AIDS tanpa pengobatan. Pemeriksaan darah dapat mendeteksi HIV melalui antigen atau antibodi virus. Pencegahan melalui edukasi risiko penularan seperti hubungan seks tidak aman atau berbag
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilannya, alat dan bahan yang diperlukan, nilai normal dan abnormal hasil pemeriksaan, serta faktor yang mempengaruhi hasil tes.
Modul ini membahas keterampilan mahasiswa dalam mengambil spesimen darah, sekret vaginal, sputum, urin dan faeces. Termasuk teknik pengambilan dan analisis masing-masing spesimen beserta alat dan bahannya.
HIV adalah virus penyebab AIDS yang menginfeksi sel darah putih CD4 dan merusak sistem kekebalan tubuh. HIV ditemukan pada tahun 1983 dan disebabkan oleh dua jenis virus utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2, yang berasal dari virus SIV pada primata. HIV dapat menular melalui hubungan seks, jarum suntik, dan dari ibu ke anak. Pencegahan meliputi abstinensi, monogami, penggunaan kondom, dan sterilisasi per
Dokumen tersebut membahas konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela untuk HIV/AIDS. Terdapat beberapa jenis tes HIV seperti ELISA, Western Blot, dan PCR yang dapat mendeteksi virus atau antibodi HIV. Protokol tes juga dijelaskan untuk bayi yang lahir dari ibu HIV positif. Kendala pelaksanaan layanan konseling dan tes masih terkait stigma, akses obat, dan kesadaran masyarakat.
1. Dokumen menjelaskan tentang tes pemeriksaan diagnosis HIV seperti rapid test, ELISA, western blot, dan viral load.
2. Ada beberapa strategi pemeriksaan HIV yang digunakan seperti satu atau dua macam tes penyaringan, atau kombinasi tiga tes dengan sensitivitas tinggi.
3. Juga dijelaskan tentang membuat sediaan apus darah tepi dan gambaran sel-sel darah pada mikroskop.
Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan AIDS, sejarah penemuan virus HIV, asal-usul AIDS, gejala penyakit yang ditimbulkannya, prinsip dan cara penularannya, tahapan infeksi HIV, dan cara pencegahannya. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga dapat berkembang menjadi AIDS, penyakit kompleks akibat kekebalan rendah. HIV ditularkan melalui aktivitas seksual tertentu, kontak darah, dan
Dokumen tersebut membahas tentang listrik statis yang meliputi:
1. Muatan listrik dan medan listrik
2. Potensial listrik dan energi potensial listrik
3. Hukum Coulomb dan contoh soal penerapannya
Kapasitor adalah komponen listrik yang dapat menyimpan muatan listrik dan energi. Ia terdiri dari dua lempeng konduktor yang dipisahkan oleh isolator. Kapasitas kapasitor ditentukan oleh luas permukaan lempeng dan jarak antar lempeng, serta dielektrik yang memisahkannya. Kapasitor dapat dirangkai seri atau paralel, dan memiliki fungsi seperti menyimpan energi, membatasi arus loncat, dan membent
Teks tersebut memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang teks prosedur dan unsur-unsur kebahasaannya seperti konjungsi temporal, fungsi konjungsi, jenis kalimat imperatif dan deklaratif, serta jenis-jenis teks prosedur sederhana dan kompleks.
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxmateripptgc
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas dan hukum Hooke. Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk berubah bentuk akibat gaya dan kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Hukum Hooke menyatakan bahwa pertambahan panjang suatu benda sebanding dengan besarnya gaya yang diberikan. Dokumen ini juga menjelaskan tegangan, regangan, dan modulus elastisitas.
Dokumen ini membahas tentang besaran dan satuan fisika, pengukuran, dan alat-alat ukur fisika seperti jangka sorong, mikrometer sekrup, dan neraca. Secara khusus, dibahas cara kerja dan ketelitian jangka sorong dan mikrometer sekrup untuk mengukur panjang, diameter, dan kedalaman benda, serta cara membaca alat ukur tersebut dan neraca.
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptxmateripptgc
Dokumen tersebut membahas tentang listrik statis yang meliputi konsep-konsep dasar seperti muatan listrik, medan listrik, potensial listrik, energi potensial listrik, dan kapasitor. Diberikan pula contoh soal dan penyelesaiannya untuk memahami penerapan hukum Coulomb dan konsep-konsep terkait listrik statis lainnya.
Dokumen membahas tentang besaran dan satuan dalam fisika, termasuk besaran pokok, besaran turunan, sistem satuan internasional, dimensi, angka penting dan contoh soal.
Dokumen tersebut membahas tentang pilihan karir setelah lulusan SMK yaitu bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dokumen juga menyoroti bahwa lulusan SMK siap bekerja dan memiliki keunggulan dalam dunia kerja. Terdapat pula resep sukses dalam dunia kerja serta janji-janji siswa untuk menghormati orang tua, jujur, tepat waktu, bersih,
Media dan nutrisi merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Bakteri membutuhkan berbagai jenis nutrisi seperti karbon, nitrogen, vitamin, mineral, dan air untuk dapat tumbuh. Jenis media yang digunakan bergantung pada karakteristik bakteri yang akan dibiakkan. Media dapat berupa cair, padat, atau kering, serta memiliki fungsi seperti umum, selektif, diferensial, atau penghit
Salmonella adalah bakteri gram negatif penyebab penyakit seperti tifus dan penyakit makanan. Bakteri ini ditemukan pada tahun 1885 dan dinamai dari Daniel Salmon. Uji laboratorium seperti kultur, serologi, dan PCR digunakan untuk mendeteksi Salmonella. Prosedur semi-kuantitatif Widal test digunakan untuk mendeteksi antibodi Salmonella melalui reaksi antara antigen dan antibodi yang menghasilkan perubahan warna dan butiran agglutinasi
Dokumen ini membahas tentang praktikum serologi untuk diagnosis penyakit infeksi di laboratorium. Tujuan pemeriksaan serologi adalah untuk menentukan diagnosis penyakit, membedakan infeksi aktif dan yang sudah sembuh, serta mengukur kadar antibodi dan antigen. Contohnya adalah uji serologi pada demam tifoid menggunakan reaksi Widal untuk mendeteksi antibodi Salmonella.
Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri digunakan untuk memperjelas morfologi dan struktur sel bakteri serta membantu identifikasi bakteri. Terdapat beberapa teknik pewarnaan seperti pewarnaan Gram, tahan asam, spora, dan kapsul yang melibatkan penggunaan zat warna kimia tertentu. Faktor seperti fiksasi, peluntur warna, dan intensifikasi pewarnaan mempengaru
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. DASAR TEORI
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus
yang menyerang/menginfeksi sel darah putih yang
menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia.
Sedangkan AIDS atau Acquired immunodeficiency
syndrome adalah tahapan peningkatan dari perkembangan
akibat terinfeksi virus HIV.
Gejala yang timbul biasanya seperti flu biasa, bercak
kemerahan pada kulit, sakit kepala, ruam-ruam dan sakit
tenggorokan
4. Pemeriksaan Diagnostik
Penyakit HIV
Tes HIV adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi
infeksi HIV pada tubuh pasien
Tes HIV memiliki beberapa fungsi penting antara lain untuk mencegah
penyebaran HIV, mendeteksi infeksi HIV sejak dini, serta mendeteksi
darah, produk darah, atau organ dari pendonor sebelum diberikan kepada
pasien lain
5. METODE & TUJUAN
PEMERIKSAAN HIV
Strip Tri-Lin adalah pemeriksaan HIV dengan menggunakan Rapid Tes
untuk memberikan warna garis pada control dan test apabila positif.
Tujuannya Untuk Mendeteksi Adanya Antibodi Terhadap Antigen Human
Imuno DefisiensiVirus (Hiv) Pada Serum Pasien.
6. PRINSIP
Deteksi antibodi HIV pada serum/ plasma/ darah , terhadap antigen pada strip. Diamana
membrane berbasis immunoassay (strip) untuk mendeteksi antibody HIV-1, HIV-2 dan
subtype O pada serum/plasma atau darah.
Dan pada membrane (strip) telah dilapisi dengan recombinan Antigen HIV pada garis uji.
7. Jenis-Jenis Pemeriksaan HIV
ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay), tes ini mendeteksi antibodi yang dibuat tubuh terhadap virus
HIV. Antibodi tersebut biasanya diproduksi mulai minggu ke 2, atau bahkan setelah minggu ke 12 setelah
terpapar virus HIV.
Western Blot: Sama halnya dengan ELISA, Western Blot juga mendeteksi antibodi terhadap HIV. Western
blot menjadi tes konfirmasi bagi ELISA karena pemeriksaan ini lebih sensitif dan lebih spesifik, sehingga
kasus 'yang tidak dapat disimpulkan' sangat kecil.
IFA atau indirect fluorescent antibody juga meurupakan pemeriksaan konfirmasi ELISA positif.
PCR atau polymerase chain reaction adalah uji yang memeriksa langsung keberadaan virus HIV di dalam
darah. Tes ini dapat dilakukan lebih cepat yaitu sekitar seminggu setelah terpapar virus HIV. Tes ini sangat
mahal dan memerlukan alat yang canggih.
8. PRA ANALITIK.
Persiapan Pasien : Tidak memerlukan
persiapan khusus
Persiapan Sampel : Serum, Plasma, Whole
BloodAlat dan Bahan.
o Pipet tetes
o Strip HIV
o Tabung k3
o Darah lengkap
o Reagen HIV/ Buffer HIV.
9. Analitik
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Dilakukan pengambilan sampel.
Diminta pasien mengulurkan tanganya Untuk
diambil sampel darah venanya.
Dibersihkan lengan yang akan diambil sampel darah
dengan alkohol, biarkan kering.
Dipasang tourniquet pada lengan, lalu lakukan
penusukan dengan pengambilan sampel darah vena.
Setelah diambil sampel, masukkan sampel kedalam
tabung k3 kemudian lakukan pemusingan di
sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3000
rpm
Persiapan Paisen
10. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Pindahkan tes device dari kantung pembungkus
dan gunakan sesegera mungkin. Hasil terbaik
akan didapatkan jika pengujiannya dikerjakan
dalam satu jam.
Tempatkan tes device pada permukaan yan
bersih dan bermutu atau permukaan yang tinggi.
Pegang penetes secara partikel teteskan 25 µl
serum / plasma ( 50 ul whole Blood), kemudian
tambahkan 40 µl beffer untuk sampel serum (80
µl buffer untuk whole blood).
Hasil dibaca setelah 10 menit. (tidak lebih dari
20 menit).
Pemeriksaan Sampel
11. INTERPRETASI HASIL
Positif : Bila terbentuk 2 tanda garis warna merah pada
strip yaitu garis control dan pada garis test (T)
Negatif : Bila terbentuk 1 tanda garis warna merah pada
strip yaitu pada garis.
Invalid : Bila tidak terbentuk garis merah pada strip atau
test (T), atau bila ada tanda garis merah pada garis (T),
tapi pada garis tidak tampak garis merah