SlideShare a Scribd company logo
Health Quarantine
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo
Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Panarukan
Moch. Sigit Adiatmiko
Approved by :
Irwan Sugiharso, SKM. M.Kes
 Guna mengetahui apakah seseorang terdeteksi mengalami
penyakit COVID-19 akibat infeksi Corona Virus Disease 19
(CoViD-19) :
1. Rapid Test Antibodi
2. Rapid Test Genose
3. Rapid Test Antigen atau Swab Antigen, dan
4. Tes PCR
Namun, di antara ketiganya,
rapid test antibodi dan swab antigen
menjadi metode pemeriksaan yang paling banyak dilakukan.
1. ANTIBODI 18-66%
 Menggunakan sampel berupa darah yang biasanya dari
bagian ujung jari.
 Ketika seseorang terinfeksi virus corona, tubuh akan
menghasilkan antibodi setelah beberapa hari atau minggu
kemudian.
 Keunggulan utamanya metode ini lebih cepat dalam
memberikan hasil pemeriksaan.
 Biayanya pun paling murah jika dibandingkan dengan metode
lainnya.
 Sayangnya, metode rapid test antibodi tidak bisa memberikan
hasil yang akurat dalam mendeteksi virus corona, angka yang
sangat rendah untuk mendeteksi adanya virus di dalam tubuh.
 Hasil pemeriksaan rapid test antibodi tidak bisa dijadikan tolok
ukur apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.
2. GENOSE 73%
 Peneliti GeNose, Dian K Nurputra, mengungkap bahwa alat tes skrining CoViD-19
besutan UGM ini tidak bisa digunakan di sembarangan tempat. Pasalnya, hal tersebut
dapat mempengaruhi akurasi GeNose.
 Genose akan menganalisa partikel Volatile Organic Compound (VOC) yang
dikeluarkan spesifik penderita Covid-19 saat bernapas
 Ada 1-2 hal terkait persiapan mesin di ruangan dan lingkungan. Ruangan yang
udaranya mengalir ternyata itu mempengaruhi GeNose serta Lingkungan yang nggak
bagus itu mempengaruhi mesinnya.
 Jadi setiap kali mau dipakai harus cek analysis environment, nanti GeNose akan
melihat dan mengevaluasi rata-rata saturasi partikelnya. Jadi kalau partikel itu lebih
dari 600 millivolt, maka you are not clear to go.
 Persyaratan
 Satu jam sebelum pengetesan dilarang mengkonsumsi alkohol dan merokok
 pasien boleh makan satu jam sebelum pengetesan namun tidak
mengkonsumsi makanan aroma sensitif seperti jengkol, durian juga pete
 Keunggulan :
tidak memakan waktu banyak saat mendeteksi keberadaan CoViD-19 dari tubuh
seseorang. Dalam waktu kurang dari lima menit, hasil sudah bisa diperoleh.
3. ANTIGEN 80%
 Swab Antigen dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari bagian
tenggorokan atau rongga hidung. Prosedur dilakukan menggunakan alat
berupa cotton bud dengan tangkai yang lebih panjang, yang kemudian
dikenal dengan metode usap atau swab.
 Prosedur Swab Antigen ini akan mendeteksi keberadaan antigen di dalam
tubuh.
 Antigen sendiri merupakan sejenis protein yang dikeluarkan oleh virus
setelah masuk ke dalam tubuh.
 Swab Antigen juga merupakan pemeriksaan cepat yang mampu memberikan
hasil dalam waktu singkat, yaitu antara 15 hingga 60 menit.
 Swab Antigen pun tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk mengetahui apakah
seseorang terinfeksi virus corona.
 Karena metode ini juga terkadang memberikan hasil positif palsu.
 Harus melanjutkan pemeriksaan dengan tes PCR guna mendapatkan hasil
yang paling akurat jika hasil swab antigen menunjukkan positif.
 Jika hasilnya negatif, pemeriksaan perlu dilakukan kembali
setelah 7 hingga 10 hari.
4. PCR 98% POLYMERASE CHAIN REACTION
 Pengambilan sampel melalui swab dari hidung atau
tenggorokan.
 Sampel berupa dahak, lendir, atau cairan yang akan
diteliti di laboratorium berbasis genetik.
 Jenis tes PCR akan mendeteksi keberadaan RnA
(Ribonucleic Acid) virus untuk menentukan positif atau
negatif terinfeksi corona.
 Tes PCR membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan
pengujian lainnya min. 16 jam karena pengujian untuk
menemukan genetika bukan perkara mudah
 Waktu terbaik untuk pengujian adalah 2 hari setelah
dugaan terpapar Virus.
Macam Macam Metode Pengujian Tes Corona (CoViD-19)

More Related Content

Similar to Macam Macam Metode Pengujian Tes Corona (CoViD-19)

Rev antigen rapid test sars cov-2
Rev antigen rapid test sars cov-2Rev antigen rapid test sars cov-2
Rev antigen rapid test sars cov-2
niniekyusdia
 
Makalah cairan otak
Makalah cairan otakMakalah cairan otak
Makalah cairan otak
mursidah_irawati
 
Antivirus 2020.pptx
Antivirus 2020.pptxAntivirus 2020.pptx
Antivirus 2020.pptx
RudiHendra
 
BAGAIMANA MENYIKAPI HASIL SKRINING RAPID TEST CORONA VIRUS.pptx
BAGAIMANA MENYIKAPI HASIL SKRINING RAPID TEST  CORONA VIRUS.pptxBAGAIMANA MENYIKAPI HASIL SKRINING RAPID TEST  CORONA VIRUS.pptx
BAGAIMANA MENYIKAPI HASIL SKRINING RAPID TEST CORONA VIRUS.pptx
ssuser7582dd
 
2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
MohammadFadhilAkbar
 
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptxPengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
IrielTaufiec
 
Konpers Vaksin Nusantara 13 April 2021
Konpers Vaksin Nusantara 13 April 2021Konpers Vaksin Nusantara 13 April 2021
Konpers Vaksin Nusantara 13 April 2021
CIkumparan
 
LAB PANASEA sop covid antibodi.docx
LAB PANASEA sop covid antibodi.docxLAB PANASEA sop covid antibodi.docx
LAB PANASEA sop covid antibodi.docx
AdisaAmariUlfa
 
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang ...
Kejadian Ikutan  Pasca Imunisasi  (KIPI) adalah  semua kejadian  medik yang  ...Kejadian Ikutan  Pasca Imunisasi  (KIPI) adalah  semua kejadian  medik yang  ...
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang ...
LaelaNurrochmah1
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Biomedis Teknisi
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Biomedis Teknisi
 
MAteri Surveilans PE_.pptx
MAteri Surveilans PE_.pptxMAteri Surveilans PE_.pptx
MAteri Surveilans PE_.pptx
fitriaindah12
 
Keamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdf
Keamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdfKeamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdf
Keamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdf
CichaArhiesta
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
Aulia Amani
 
MAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDALMAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDAL
Winniey Tillich Wahyuni
 
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
drday1
 
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptx
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptxKelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptx
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptx
ChrismaLumbanTobing
 
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx
TyanBagoes
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
Rahayu Pratiwi
 
Pemeriksaan demam berdarah dengue (ns1)
Pemeriksaan demam berdarah dengue (ns1)Pemeriksaan demam berdarah dengue (ns1)
Pemeriksaan demam berdarah dengue (ns1)
materipptgc
 

Similar to Macam Macam Metode Pengujian Tes Corona (CoViD-19) (20)

Rev antigen rapid test sars cov-2
Rev antigen rapid test sars cov-2Rev antigen rapid test sars cov-2
Rev antigen rapid test sars cov-2
 
Makalah cairan otak
Makalah cairan otakMakalah cairan otak
Makalah cairan otak
 
Antivirus 2020.pptx
Antivirus 2020.pptxAntivirus 2020.pptx
Antivirus 2020.pptx
 
BAGAIMANA MENYIKAPI HASIL SKRINING RAPID TEST CORONA VIRUS.pptx
BAGAIMANA MENYIKAPI HASIL SKRINING RAPID TEST  CORONA VIRUS.pptxBAGAIMANA MENYIKAPI HASIL SKRINING RAPID TEST  CORONA VIRUS.pptx
BAGAIMANA MENYIKAPI HASIL SKRINING RAPID TEST CORONA VIRUS.pptx
 
2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
2. Pemeriksaan Lab HIV .pptx
 
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptxPengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
Pengantar Skrining HIV Mandiri - FINAL.pptx
 
Konpers Vaksin Nusantara 13 April 2021
Konpers Vaksin Nusantara 13 April 2021Konpers Vaksin Nusantara 13 April 2021
Konpers Vaksin Nusantara 13 April 2021
 
LAB PANASEA sop covid antibodi.docx
LAB PANASEA sop covid antibodi.docxLAB PANASEA sop covid antibodi.docx
LAB PANASEA sop covid antibodi.docx
 
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang ...
Kejadian Ikutan  Pasca Imunisasi  (KIPI) adalah  semua kejadian  medik yang  ...Kejadian Ikutan  Pasca Imunisasi  (KIPI) adalah  semua kejadian  medik yang  ...
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang ...
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
MAteri Surveilans PE_.pptx
MAteri Surveilans PE_.pptxMAteri Surveilans PE_.pptx
MAteri Surveilans PE_.pptx
 
Keamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdf
Keamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdfKeamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdf
Keamanan Vaksin PCV dan Imunisasi Ganda_110822.pdf
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
 
MAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDALMAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDAL
 
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
1. Tatalaksana HIV_OJT_final.pdf
 
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptx
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptxKelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptx
Kelompok 5_RT-PCR_Biologi Sel dan Molekuler.pptx
 
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx
9. SOP TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL SWAB PCR.docx
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Pemeriksaan demam berdarah dengue (ns1)
Pemeriksaan demam berdarah dengue (ns1)Pemeriksaan demam berdarah dengue (ns1)
Pemeriksaan demam berdarah dengue (ns1)
 

Recently uploaded

v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 

Recently uploaded (20)

v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 

Macam Macam Metode Pengujian Tes Corona (CoViD-19)

  • 1. Health Quarantine Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Panarukan Moch. Sigit Adiatmiko Approved by : Irwan Sugiharso, SKM. M.Kes
  • 2.  Guna mengetahui apakah seseorang terdeteksi mengalami penyakit COVID-19 akibat infeksi Corona Virus Disease 19 (CoViD-19) : 1. Rapid Test Antibodi 2. Rapid Test Genose 3. Rapid Test Antigen atau Swab Antigen, dan 4. Tes PCR Namun, di antara ketiganya, rapid test antibodi dan swab antigen menjadi metode pemeriksaan yang paling banyak dilakukan.
  • 3. 1. ANTIBODI 18-66%  Menggunakan sampel berupa darah yang biasanya dari bagian ujung jari.  Ketika seseorang terinfeksi virus corona, tubuh akan menghasilkan antibodi setelah beberapa hari atau minggu kemudian.  Keunggulan utamanya metode ini lebih cepat dalam memberikan hasil pemeriksaan.  Biayanya pun paling murah jika dibandingkan dengan metode lainnya.  Sayangnya, metode rapid test antibodi tidak bisa memberikan hasil yang akurat dalam mendeteksi virus corona, angka yang sangat rendah untuk mendeteksi adanya virus di dalam tubuh.  Hasil pemeriksaan rapid test antibodi tidak bisa dijadikan tolok ukur apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.
  • 4. 2. GENOSE 73%  Peneliti GeNose, Dian K Nurputra, mengungkap bahwa alat tes skrining CoViD-19 besutan UGM ini tidak bisa digunakan di sembarangan tempat. Pasalnya, hal tersebut dapat mempengaruhi akurasi GeNose.  Genose akan menganalisa partikel Volatile Organic Compound (VOC) yang dikeluarkan spesifik penderita Covid-19 saat bernapas  Ada 1-2 hal terkait persiapan mesin di ruangan dan lingkungan. Ruangan yang udaranya mengalir ternyata itu mempengaruhi GeNose serta Lingkungan yang nggak bagus itu mempengaruhi mesinnya.  Jadi setiap kali mau dipakai harus cek analysis environment, nanti GeNose akan melihat dan mengevaluasi rata-rata saturasi partikelnya. Jadi kalau partikel itu lebih dari 600 millivolt, maka you are not clear to go.  Persyaratan  Satu jam sebelum pengetesan dilarang mengkonsumsi alkohol dan merokok  pasien boleh makan satu jam sebelum pengetesan namun tidak mengkonsumsi makanan aroma sensitif seperti jengkol, durian juga pete  Keunggulan : tidak memakan waktu banyak saat mendeteksi keberadaan CoViD-19 dari tubuh seseorang. Dalam waktu kurang dari lima menit, hasil sudah bisa diperoleh.
  • 5. 3. ANTIGEN 80%  Swab Antigen dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari bagian tenggorokan atau rongga hidung. Prosedur dilakukan menggunakan alat berupa cotton bud dengan tangkai yang lebih panjang, yang kemudian dikenal dengan metode usap atau swab.  Prosedur Swab Antigen ini akan mendeteksi keberadaan antigen di dalam tubuh.  Antigen sendiri merupakan sejenis protein yang dikeluarkan oleh virus setelah masuk ke dalam tubuh.  Swab Antigen juga merupakan pemeriksaan cepat yang mampu memberikan hasil dalam waktu singkat, yaitu antara 15 hingga 60 menit.  Swab Antigen pun tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus corona.  Karena metode ini juga terkadang memberikan hasil positif palsu.  Harus melanjutkan pemeriksaan dengan tes PCR guna mendapatkan hasil yang paling akurat jika hasil swab antigen menunjukkan positif.  Jika hasilnya negatif, pemeriksaan perlu dilakukan kembali setelah 7 hingga 10 hari.
  • 6. 4. PCR 98% POLYMERASE CHAIN REACTION  Pengambilan sampel melalui swab dari hidung atau tenggorokan.  Sampel berupa dahak, lendir, atau cairan yang akan diteliti di laboratorium berbasis genetik.  Jenis tes PCR akan mendeteksi keberadaan RnA (Ribonucleic Acid) virus untuk menentukan positif atau negatif terinfeksi corona.  Tes PCR membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan pengujian lainnya min. 16 jam karena pengujian untuk menemukan genetika bukan perkara mudah  Waktu terbaik untuk pengujian adalah 2 hari setelah dugaan terpapar Virus.