1. Dokumen ini membahas tentang pemanfaatan potensi agrowisata untuk menarik pengunjung dengan menyajikan daya tarik seperti kebun raya, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, dan kehutanan. 2. Agrowisata diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan rekreasi serta melestarikan lingkungan. 3. Dibahas pula sarana dan fasilitas yang dibutuhkan pengunjung untuk menikmati
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANcindyanggrainy
Kearifan lokal masyarakat melayu pesisir dan nelayan diangkat menjadi suatu pembelajaran dengan cara bagaimana kita menyelamatkan lingkugan dengan cara-cara sederhana dan berbasis pengetahuan lokal setempat (masyarakat melayu).
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
Manfaat pertanian berkelanjutan
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
Indikator
Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan.Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
Unsur-unsur konsep wawasan berkelanjutan :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
c. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
d. Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan
Blue Economy merupakan konsep yang dapat dijadikan acuan untuk pembangunan sektor perikanan budidaya di Provinsi Kepulauan Riau. Presentasi ini dibuat oleh Dr. Syamsul Akbar dan Romi Novriadi, M.Sc sebagai insan perikanan yang ingin mendedikasikan hidup untuk mendukung produksi budidaya perikanan yang berkelanjutan
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANcindyanggrainy
Kearifan lokal masyarakat melayu pesisir dan nelayan diangkat menjadi suatu pembelajaran dengan cara bagaimana kita menyelamatkan lingkugan dengan cara-cara sederhana dan berbasis pengetahuan lokal setempat (masyarakat melayu).
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
Manfaat pertanian berkelanjutan
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
Indikator
Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan.Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
Unsur-unsur konsep wawasan berkelanjutan :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
c. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
d. Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan
Blue Economy merupakan konsep yang dapat dijadikan acuan untuk pembangunan sektor perikanan budidaya di Provinsi Kepulauan Riau. Presentasi ini dibuat oleh Dr. Syamsul Akbar dan Romi Novriadi, M.Sc sebagai insan perikanan yang ingin mendedikasikan hidup untuk mendukung produksi budidaya perikanan yang berkelanjutan
Emerging trends in casual gaming culled from my trip to Casual Connect Seattle in July 2009. Includes general trends, specific social gaming trends, iPhone, and perspective from the only venture capitalist invited to speak at this year's conference.
Vernon Research Group and the Corridor Business Journal debut the Cedar Rapids-Iowa City\' corridor\'s exclusive quarterly economic index, The Corridor Poll(TM) and Corridor Poll Index(TM). This report is for Q1-2009
Emerging trends in casual gaming culled from my trip to Casual Connect Seattle in July 2009. Includes general trends, specific social gaming trends, iPhone, and perspective from the only venture capitalist invited to speak at this year's conference.
Vernon Research Group and the Corridor Business Journal debut the Cedar Rapids-Iowa City\' corridor\'s exclusive quarterly economic index, The Corridor Poll(TM) and Corridor Poll Index(TM). This report is for Q1-2009
Defining and Aligning Requirements using System Architect and DOORSPaul W. Johnson
Working with EA (graphical) tools enabled with requirements (textual) tools, Enabling an ‘actionable’ enterprise architecture, Value of linking enterprise architecture to requirements, Efficiencies of generating requirements from enterprise architecture, Process for managing requirements through enterprise architecture
s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairans e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di s
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Abida Muttaqiena
Pemanfaatan SDKP berkelanjutan pada prinsipnya adalah perpaduan antara pengelolaan
sumberdaya dan pemanfaatan dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya dalam
jangka panjang untuk kepentingan generasi mendatang. Teknologi penangkapan ikan
bukan hanya ditujukan untuk meningkatkan hasil tangkapan, tetapi juga memperbaiki
proses penangkapan untuk meminimumkan dampak penangkapan ikan terhadap
lingkungan perairan dan biodiversitinya.
Laut dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktivitas keseharian. Di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia yang banyak dijadikan sebagai tempat favorit untuk diving, snorkeling atau bersantai.
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...Irwan Haribudiman
Modal Kepariwisataan Dalam Sudut Pandang Geografi
Pariwisata dapat dijadikan sebagai tulang punggung atau sektor unggulan mengingat Indonesia memiliki beberapa keunikan, antara lain:
keragaman dan keindahan alamnya
keragaman suku dan adat istiadatnya
keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat, dan lain sebagainya.
Pariwisata dalam dekade terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang mantap, ditandai dengan perkembangan perjalanan domestik oleh wisatawan nusantara, maupun per-kembangan kunjungan wisatawan mancanegara. Pariwisata nusantara, selain tumbuh dari segi jumlah pelaku perjalanannya, juga dari jumlah perjalanan yang dilakukan, sementara wisatawan mancanegara mengalami perluasan pasar.
Dari sisi sediaan, juga ditengarai munculnya berbagai destinasi baru, atas dukungan peme-rintah pusat maupun atas inisiatif daerah, selain itu juga muncul produk-produk baru menanggapi perkembangan pasar, termasuk diantaranya industri kreatif yang menjadi daya tarik wisata. Kontribusi pariwisata secara total terhadap PDB, penerimaan pajak, maupun penciptaan lapangan kerja meningkat dari tahun ke tahun. Di samping perolehan devisa, pariwisata juga menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong pelestarian lingkungan hidup, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya bangsa dan mendorong perkembangan daerah.
Pekerjaan pariwisata juga merupakan pekerjaan yang sangat sensitif terhadap adanya perubahan, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal sehingga pekerjaan ini sangat membutuhkan kemampuan untuk terus menerus beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan yang berubah. Bentuk adaptasi ini salah satunya adalah dengan perencanaan yang baik.
Namun demikian, perkembangan kepariwisataan Indonesia bukannya tidak menghadapi masalah dan kendala. Pertumbuhan masih perlu diikuti dengan persebaran karena sampai saat ini ketimpangan antar wilayah masih tinggi. Selain itu juga Kementerian Parekraf sudah mencanangkan pertumbuhan yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing dan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan.
Kapasitas sumber daya manusia masih menjadi kendala untuk tumbuh dan berkembang secara berkualitas, di samping hambatan klasik Koordinasi antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan yang masih perlu ditingkatkan.
Perencanaan yang baik diharapkan dapat mengurangi hambatan-hambatan untuk melangkah ke depan menuju pariwisata Indonesia yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengembangkan industri yang kredibel, serta perluasan pasar didukung oleh institusi yang kondusif.
Project Guide / Tour Leader E_ learningNoersal Samad
Latar Belakang
Dalam rangka mengantisipasi era global, menghadapinya dan mempertahankan kedudukan Indonesia dalam bisnis pariwisata dan blantika perdagangan global, seyogianya kita aktif meningkatkan kualitas pelayanan pekerja pariwisata (SDM nya). Salah satu bidang pelayanan yang harus ditingkatkan adalah pengemban tugas sebagai Pimpinan Perjalanan Wisata (Tour Leader).
Untuk memperoleh Pimpinan perjalanan wisata (Tour Leader) yang berkualitas, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang kompeten, perlu didukung dengan adanya sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan. Salah satu komponen yang harus ada dalam sistem pendidikan dan pelatihan nasional, adalah adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang dikembangkan dari kebutuhan dunia usaha di bidang pariwisata maupun kebudayaan.
How does sustainable tourism differ from conventional tourismNoersal Samad
Sustainable tourism is environmentally responsible travel and visitation to natural areas, in order to enjoy and appreciate nature (and any accompanying cultural features, both past and present) in a way that promotes conservation, has a low visitor impact, and provides for beneficially active socio-economic involvement of local peoples. (World Conservation Union,1996)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pemanfaatan Kelestarian Wisata Agro Bagi Pengunjung
1. 1
Pemanfaatan Kelestarian
Kawasan Agrowisata
Bagi Pengunjung
Disajikan oleh Drs. Noersal Samad, MA (UI)
Pendahuluan
Agrowisata memanfaatkan asset yang ada termasuk teknologi pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan sebagai daya tarik
pengunjung. Potensi agrowisata yang bisa dikembangkan mencakup ;
[1] Kebun raya
[2] Perkebunan
[3] Tanaman pangan dan holtikultura
[4] Perikanan
[5] Peternakan
[6] Hutan Lindung dan hutan produksi
Kebun Raya
Kebun raya umumnya berfungsi sebagai kebun botani untuk kepentingan ilmiah,
pelestarian dan rekreasi. Kebun Raya Bogor, misalnya, merupakan salah satu
kebun raya yang terkenal di dunia. Penataan tanamannya berdasarkan asal,
habitat, dan famili tanaman.
Perkebunan
Daya tarik perkebunan antara lain :
(a) Pemandangan kebun dan daerah sekitarnya yang indah,
2. 2
(b) Berhawa yang segar dan sejuk,
(c) Fasilitas perkebunan yang dapat pula dipergunakan/dinikmati para
pengunjung berekreasi, olah raga dan bermalam,
(d) Sejarah asal tanaman dan perkembangan perkebunan,
(e) Pola pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pengelolaan dan pemrosesan
produk, termasuk produk ikutan, baik secara tradisional, maupun yang telah
menerapkan teknologi pertanian terbaru,
(f) Penelitian, pengembangan, pelestarian tanaman dan lingkungan, termasuk
pengendalian limbah,
(g) Tanaman penyela atau ikutan (tumpang sari),
(h) Permodalan, dan pola perdagangan, termasuk daerah dan/atau Negara-negara
konsumen serta faktor-faktor yang mempengaruhi turun naiknya harga produk,
(i) Jumlah tenaga kerja dan usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan, pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia yang
terserap,
(j) Sumbangan keuangan yang diberikan kepada daerah sekitarnya dan Negara,
(k) Mitra usaha yang terkait.
Mengingat para pengunjung berkemungkinan mempunyai latar belakang
pendidikan, taraf hidup, lingkungan, kebudayaan dan perhatian yang tidak sama,
maka pramuwisata yang melayani mereka seyogianya memilah-milah dan
memilih bahan informasi yang sesuai serta diminati tamunya. Untuk
mengantisipasi perbedaan keinginan dan minat para tamunya, pramuwisata juga
dituntut untuk mempelajari, memperluas dan memperdalam pengetahuan
agrowisata yang dimilikinya secara berkesinambungan sampai saat dia pensiun.
Keberhasilan agrowisata sangat ditentukan oleh kemauan keras dan tekad kuat
(full commitment) para pengelola obyek agrowisata, biro perjalanan wisata,
pramuwisata dan penyedia jasa pelengkap lainnya untuk bekerja sama secara
erat dan terpadu ( fully integrated efforts and dedicated teanmwork) dengan
menyamakan persepsi, konsep, misi dan visi yang diperlukan untuk tujuan ini.
Sebagai contoh, di bawah ini diberikan beberapa obyek agrowisata yang terdapat
di Sumatera Utara.
3. 3
[1] Asset Perkebunan
1.1. Pabrik Gula Sei Semayang (Deli Serdang)
Daya tarik obyek : pengolahan lahan, pembibitan dan penanaman, panen/tebang
angkut, dan proses pembuatan gula.
1.2. Perkebunan karet, kelapa sawit dan coklat (Simalungun Utara)
Daya tarik obyek : Tempat penelitian dan pengelolaan karet dan kakao
1.3. Perkebunan Kakao Tanjung Morawa
Daya tarik obyek : Perkebunan kakao
1.4. Perkebunan Kelapa Sawit Gunung Pamela (Deli Serdang)
Daya tarik : Golf course dan rumah panggung tua.
1.5. Perkebunan Kelapa Sawit Bah Jambi (Simalungun)
Daya tarik obyek : Golf course, joyride loko uap dan wagon tua.
1.6. Perkebunan Teh Marjandi dan Tobasari (Pematang Siantar)
Daya tarik obyek : Panorama kebun teh, pengelolaan teh, tea walk dan Danau
Toba.
1.7. Perkebunan Tembakau Helvetia (Deli Serdang)
Daya tarik obyek : Proses pemeraman tembakau.
1.8. Perkebunan dan Pemrosesan Kelapa Sawit PTP VI
Daya tarik obyek : Kebun, pabrik kelapa sawit, pabrik coklat dan margarine.
1.9. Perkebunan Coklat PTP VI
Daya tarik obyek : Perkebunan dan pemrosesan coklat.
1.10. Balai Penelitian Karet BPP Sei Putih
Daya tarik obyek : Balai Penelitian dan perkebunan karet.
1.11. Perkebunan Karet PTP IV Gunung Para
Daya tarik obyek : Kebun dan pemrosesan karet
1.12. Perkebunan The Sidamanik PTP III
Daya tarik obyek : Pemandangan alam, pemetikan dan pemrosesan daun teh.
[2] Asset Perikanan
2.1. Danau Toba
Daya tarik obyek : Keindahan alam, memancing, ski air, dan jala apung.
4. 4
2.2. Waduk Lau Kawar (Karo)
Daya tarik obyek : Keindahan alam dan memancing
[3] Asset Pertanian Tanaman Pangan & Holtikultura
3.1. BBI Holtikultura Unit Pantai Barat
Daya tarik obyek : aneka tanaman holtikultura
3.2. PT Bibit Baru/Selektawi (Karo)
Daya tarik obyek : Pembibitan dan tanaman percobaan
Tanaman Pangan & Holtikultura
1. Agrowisata tanaman pangan
2. Agrowisata sayur-sayuran dan bunga
2.1. Budi daya bunga
2.2. Taman bunga
2.2.1. Taman anggrek
2.2.2. Taman kota
2.2.3. Taman Bunga Nusantara
2.2.4. Pedagang bungan dan tanaman hias
3. Agrowisata buah
3.1. Sentra produksi buah
3.2. Taman buah
3.3. Pasar buah
Perikanan
1. Pembenihan ikan
2. budi daya perikanan dan pengelolaannya
3. pemancingan ikan
4. taman akuarium air tawar dan laut
5. pusat penelitian dan pelestarian hewan langka yang hidup di air tawar dan asin
Peternakan
1. Peternakan rakyat
2. Perusahaan ternak
3. Pusat penelititan, penggemukan, dan pembibitan ternak
5. 5
4. Taman burung
5. Pasar burung
6. Pasar ternak
Kehutanan
1. Pusat penelitian dan pembibitan tanaman reboisasi dan tanaman industri
2. Hutan penghasil kayu industri
3. Perusahaan pengelola kayu
4. Perusahaan pengelola dan pedangan hasil hutan
Manfaat Agrowisata
1. Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian lingkungan secara benar.
1.1. Pepohonan lebat dapat menyerap kebisingan
1.2. Pepohonan mempengaruhi cadangan air
1.3. Pelestarrian sumber plasma nuftah tanaman budi daya
1.4. Pembiakan tanaman dan penangkaran hewan langka
2. Meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam. Pesona akan tercipta dari
lingkungan alam yang indah, tata letak, arsitek bangunan, lansekap yang asri dan
tepat, dan kebersihan lingkungan yang terjaga dengan baik.
3. Memberikan nilai rekreasi
4. Meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan
5. Mendapatkan keuntungan ekonomi
5.1. Membuka lapangan pekerjaan
5.2. Meningkatkan pendapatan masyarakat
5.3. Meningkatkan popularitas daerah
5.4. Meningkatkan produksi
5.5. Memajukan pendidikan
5.6. Tersalurnya minat khusus (hobbies) yang dimiliki pengunjung
5.7. Mendapatkan inspirasi dari lingkungan obyek agrowisata yang dapat
menimbulkan keinginan untuk meniru dan berwiraswasta
6. 6
5.8. Menimbulkan kesadaran untuk memelihara kebersihan, kesehatan, kerapian,
keamanan dan ketertiban lingkungan yang terbebas dari polusi udara, air dan
tanah
5.9. Menambah aneka ragam paket wisata yang dapat memberi kepuasan kepada
aneka ragam wisatawan dan sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan yang
berkunjung ke Indonesia
5.10. Membangkitkan rasa kagum dan pengakuan akan keagungan dan
kekuasaan Tuhan.
Lokasi Obyek Agrowisata
1. Dataran rendah
2. Dataran tinggi
3. Pantai
4. Danau dan waduk
Potensi Daerah
1. Sentra produksi pertanian
2. Letak yang strategis
3. Sejarah dan unsur-unsur budaya yang unik, seperti aneka ragam seni ( seni
suara, seni rupa, seni pahat, seni patung, seni sastra, seni drama, seni bangunan,
seni lukis, dst), bahasa, adat istiadat, perlengkapan rumah tangga, penggunaan
teknologi tradisional dan modern di bidang pertanian, perikanan, peternakan,
perkebunan dan kehutanan.
4. Agroindustri
Atraksi Agrowisata
1. Daya Tarik
1.1 Keindahan
(a) Pandangan lepas / variasi pandangan didalam obyek
(b) Pemandangan lepas menuju obyek
(c) Keseresasian warna dan bangunan dalam obyek
7. 7
(d) Kesantaian suasana dalam obyek
1.2 Keunikan sumber daya alam yang tampak
1.3 Banyaknya jenis sumber daya alam yang menonjol
a. Geologi
b. Flora
c. Fauna
d. Air
e. Gejala alam lingkungan yang menonjol
1.4 Keutuhan sumber daya alam
1.5 Kepekaan sumber daya alam
a. Ada nilai pengetahuan
b. Ada nilai kebudayaan
c. Ada nilai pengobatan
d. Ada nilai kepercayaan
1.6 Kebersihan udara dan lokasi
1.7 Ruang gerak pengunjung dibanding dengan daya tampung
2. Daya Tarik Taman
2.1 Keselamatan dalam lokasi
a. Tidak ada gangguan binatang buas
b. Tidak ada arus berbahaya
c. Jarang angin besar
d. Jarang lalu lintas
e. Bebas kepercayaan yang mengganggu
8. 8
2.2 Variasi Fauna
a. Variasi fauna besar yang tidak berbahaya
b. Variasi ikan hias (min. 15 jenis)
c. Tumbuh-tumbuhan
d. Terdapat gua-gua laut / crade
e. Keindahan relief
f. Variasi / harmoni pandangan
2.3 Keutuhan
2.4 Keunikan dan Kepekaan
a. Ada peninggalan sejarah
c. Ada keganjilan bentuk
d. Ada nilai ilmu pengetahuan
2.5 Kejernihan air
a. Tampak sampai kedalaman
b. Tidak ada eceng, kiambang / plankton yang mengganggu
c. Tidak ada pengaruh pemukiman
d. Tidak ada pengaruh pelabuhan
e. Tidak ada pengaruh pasar / gudang ikan / pabrik
f. Tidak ada pencemaran lain
g. Kebersihan limgkungan
2.6. Keindahan pemandangan alam, bukit, gunung, sungai, danau dan pulau-
pulau
a. Variasi pandangan
b. Keindahan relief
9. 9
d. Keserasian pandangan alam dan sekitarnya
e. Ada ciri khusus
2.7. Kawasan lingkungan
a. Terbebas dari gangguan binatang berbahaya
b. Tidak ada kepercayaan yang mengganggu
2.8 Jenis tanah dan tumbuh-tumbuhan
2.9. Variasi kegiatan
2.10. Kebersihan / kesehatan air
a. Tidak ada pengaruh pelabuhan
b. Tidak ada pengaruh pemukiman rakyat
c. Tidak ada pengaruh sungai tercemar
d. Tidak ada pengaruh pelelangan ikan / pasar / pabrik
e. Tidak ada sumber pencemaran lain
f. Tidak ada pengaruh / akibat musim
3. Kebersihan / kenyamanan
a. Tidak ada sampah
b. Tidak ada corat-coret
c. Terbebas dari kebisingan
d. Tidak banyak gangguan binatang, seperti tikus, lintah, lalat, nyamuk, dsb
e. Terbebas dari bau yang mengganggu
PENGELOLAAN & PENATAAN AGROWISATA
1. Pengelolaan obyek agrowisata
10. 10
2. Pengelolaan pengunjung
2.1. Kegiatan untuk menarik pengunjung
2.2. Tata tertib pengunjung
2.2.1. Pengunjung yang ingin berekreasi biasa
2.2.2. Pengunjung yang ingin berwidyawisata
2.2.3. Pengunjung yang ingin mengadakan penelitian
3. Penjelasan mengenai sarana dan fasiltas pengunjung
3.1. Jalan menuju lokasi obyek agrowisata
3.2. Pintu gerbang
3.3. Tempat parkir
3.4. Pusat Informasi
3.5. Papan informasi dan penunjuk arah
3.6. Jalam dalam kawasan obyek agrowisata
3.7. Tempat berlindung/ berteduh
3.8. Menara pandang
3.9. Akomodasi
3.10. Sarana penelitian
3.11. Kamar kecil
3.12. Tempat sampah
3.13. Tempat makan dan minum
3.14. Tempat penjualan cinderamata dan kebutuhan pengunjung
4. Keamanan
5. Instansi dan pejabat yang terlibat
5.1. Pemerintah
11. 11
5.2. Penanam modal
5.3. Tenaga pelaksana
5.4. Manajer
5.5. Ahli desain dan bangunan
5.6. Ahli budi daya
5.7. Ahli ekonomi
5.8. Ahli pariwisata
5.9. Ahli bahasa
5.10. Instruktur pelatihan