Bioetanol merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati) menggunakan bantuan mikroorganisme Produksi bioetanol dari tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula atau glukosa dengan beberapa metode diantaranya dengan hidrolisis asam dan secara enzimatis. Saat ini sedang diusahakan secara intensif pemanfaatan bahan-bahan yang mengandung serat kasar dengan karbohidrat yang tinggi, dimana semua bahan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi bioethanol. Misalnya umbi kayu, ubi jalar, pisang, dan lain-lain. Bioethanol dapat dihasilkan dari tanaman yang banyak mengandung senyawa selulosa dengan menggunakan bantuan dari aktivitas mikroba.
POME adalah suspensi koloid yang mengandung 95-96% air, 0,6-0,7% minyak, 4-5% lemak dan padatan total. POME kaya akan senyawa organik dan karbondioksida. Selain itu, POME mengandung sejumlah besar nitrogen, fosfat, kalsium, magnesium dan kalium (Maharani dkk., 2017). POME rata-rata mengandung BOD (Biologycal Oxygen Demand) berkisar antara 8.200-35.000 mg liter-1. COD (Chemical Oxygen Demand) berkisar antara 15.103-65.100mg liter-1 yang akan menjadi bahan pencemar apabila dibuang langsung ke perairan bebas (Yonas, 2012). POME dikeluarkan dari industri berupa cairan coklat dengan suhu debit antara 80°C dan 90°C. Nilai pH kisaran 4,0-5,0.
Bioetanol merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati) menggunakan bantuan mikroorganisme Produksi bioetanol dari tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula atau glukosa dengan beberapa metode diantaranya dengan hidrolisis asam dan secara enzimatis. Saat ini sedang diusahakan secara intensif pemanfaatan bahan-bahan yang mengandung serat kasar dengan karbohidrat yang tinggi, dimana semua bahan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi bioethanol. Misalnya umbi kayu, ubi jalar, pisang, dan lain-lain. Bioethanol dapat dihasilkan dari tanaman yang banyak mengandung senyawa selulosa dengan menggunakan bantuan dari aktivitas mikroba.
POME adalah suspensi koloid yang mengandung 95-96% air, 0,6-0,7% minyak, 4-5% lemak dan padatan total. POME kaya akan senyawa organik dan karbondioksida. Selain itu, POME mengandung sejumlah besar nitrogen, fosfat, kalsium, magnesium dan kalium (Maharani dkk., 2017). POME rata-rata mengandung BOD (Biologycal Oxygen Demand) berkisar antara 8.200-35.000 mg liter-1. COD (Chemical Oxygen Demand) berkisar antara 15.103-65.100mg liter-1 yang akan menjadi bahan pencemar apabila dibuang langsung ke perairan bebas (Yonas, 2012). POME dikeluarkan dari industri berupa cairan coklat dengan suhu debit antara 80°C dan 90°C. Nilai pH kisaran 4,0-5,0.
Sayuran sangat bermanfaat bagi kebutuhan serat dalam tubuh kita. Setiap jenis dan varietas sayur-sayuran mempunyai warna, rasa, aroma, dan kekerasan yang berbeda-beda, sehingga sebagai bahan pangan, sayur-sayuran dapat menambah variasi makanan
Secara botani, buah merupakan bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana struktur tersebut berasal dari indung telur (bakal buah) atau sebagai bagian dari bunga itu sendiri
Sayuran sangat bermanfaat bagi kebutuhan serat dalam tubuh kita. Setiap jenis dan varietas sayur-sayuran mempunyai warna, rasa, aroma, dan kekerasan yang berbeda-beda, sehingga sebagai bahan pangan, sayur-sayuran dapat menambah variasi makanan
Secara botani, buah merupakan bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana struktur tersebut berasal dari indung telur (bakal buah) atau sebagai bagian dari bunga itu sendiri
Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di kota yogyakartaOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Hadi Prabowo dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
distributor pipa hdpe ,
jual pipa hdpe ,
pipa hdpe adalah ,
supplier pipa hdpe ,
pemasangan pipa hdpe ,
sambungan pipa hdpe ,
aksesoris pipa hdpe ,
pipa hdpe vinilon ,
ukuran pipa hdpe ,
pipa dan fitting hdpe ,
fitting pipa hdpe ,
pipa hdpe unilon ,
cara penyambungan pipa hdpe ,
instalasi pipa hdpe ,
jenis pipa hdpe ,
pipa hdpe surabaya ,
cara menyambung pipa hdpe ,
pipa hdpe indopipe ,
cara pemasangan pipa hdpe ,
pipa hdpe pe 100 ,
spesifikasi pipa hdpe ,
Keunggulan Wavin Black dari pipa lainnya
Ini merupakan trobosan baru dari wavin, dengan mengeluarkan pipa HDPE yang berbeda dari pipa pada umumnya. Banyak sekali kelebihan pipa jenis ini. ISO 4277-1966
Dar a conocer la producción del bioetanol a partir de la caña de azúcar, diagrama de flujo, detallar cada una de las etapas de obtención, análisis de ciclo de vida y por último el impacto ambiental que genera en Colombia.
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanNahdya Maulina
Pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas telah dilakukan oleh Bapak Ahmad Sidiq, pelaku industri Tahu Proma dari Kabupaten Probolinggo. Beliau memanfaatkan limbah tahu sebagai hasil buangan dari produksi tahunya untuk dialirkan ke rumah-rumah di sekitar pabrik miliknya dengan biaya yang jauh lebih murah daripada membeli gas dari Pertamina.
Tugas Bioteknologi Farmasi-Kelas 5J (Pembuatan Produk Bioetanol dari Ubi Rambat) I Dosen Pengampu : Yayuk Putri Rahayu, S.Si,. M.Si. Farmasi UMN AL-WALIYAH MEDAN
Bioetanol adalah bahan kimia berupa cairan berasal dari hasil fermentasi karbohidrat (pati) dengan bantuan mikroorganisme. Karena pembuatannya melibatkan proses biologis maka produk ethanol yang di hasilkan diberi nama Bioethanol. Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku nabati. Bioetanol adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol saat ini yang diproduksi umumnya berasal dari etanol generasi pertama, yaitu etanol yang dibuat dari gula (tebu, molases) atau pati-patian (jagung, singkong, dll). Bahan-bahan tersebut adalah bahan pangan (Prastowo, 2007).
3. CREATED BY :
1. DAVID BAYU WINARKO 5212412022
2. ABDUL KHAKIM 5212412026
3. AHMAD SOKHIB 5212412029
4. MOCHAMMAD ZAENURY 5212412031
5. MULA ANGGA MP 5212412032
TEKNIK MESIN, S1
4. BIOFUEL
Biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan
ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik.
Biofuel dapat dikatakan sebagai bahan bakar hayati atau
bahan bakar nabati.
6. 1.1 Sejarah
Bioetanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah
sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang
ditemukan pada peninggalan keramik yang berumur 9000 tahun dari
China bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah
digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.
Campuran dari Bioetanol yang mendekati kemurnian untuk
pertama kali ditemukan oleh Kimiawan Muslim yang
mengembangkan proses distilasi pada masa Kalifah Abbasid dengan
peneliti yang terkenal waktu itu adalah Jabir ibn Hayyan (Geber), Al-
Kindi (Alkindus) dan al-Razi (Rhazes).
7. 1.2 Pengertian
Etanol adalah bahan bakar alkohol yang jernih dan terbuat dari
gula yang ditemukan dalam biji-bijian, seperti jagung, sorgum, dan
gandum, serta buah jeruk, kentang, padi, tebu, bit gula dll. Etanol
adalah bahan bakar terbarukan karena terbuat dari tumbuhan.
8. 1.3 Rumus Kimia
Bioetanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah
C2H5OH atau rumus empiris C2H6O atau rumus bangunnya CH3-CH2-OH.
(Bio)Etanol merupakan bagian dari kelompok metil (CH3-) yang terangkai pada
kelompok metilen (-CH2-) dan terangkai dengan kelompok hidroksil (-OH). Secara
umum akronim dari (Bio)Etanol adalah EtOH.
(Ethyl-(OH))
Rumus Bangun
9. 1.4 Dampak Pembuatan
Dampak positif-negatif dari pembuatan bioetanol terhadap
lingkungan produksi bioetanol dari tanaman dan penggunaannya
pada mesin mobil akan menciptakan siklus karbondioksida yang
berarti akan mengurangi laju pemanasan global dan pembakaran
yang lebih sempurna ketika dicampur etanol 10% saja akan
memperbaiki kualitas udara di kota-kota padat lalu lintas bioetanol
menjadi pilihan yang paling murah.
Sisi negatifnya produksi bioetanol secara besar-besaran
berpotensi menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati melalui
monokultur bahan baku berikut praktek-praktek pertanian yang
merusak kualitas lahan
11. 2.1 Klasifikasi Buah Jeruk ( Citrus sp )
JERUK (Citrus sp.) Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:
Anggotanya berbentuk pohon yang buahnya berdaging dan rasanya masam
segar, ada juga yang anggotanya mempunyai rasa manis. Rasa asam memang
berasal dari kandungan sitrat yang terkandung pada semua anggotanya.
DIVISI SUBDIVISI KELAS ORDO FAMILY GENUS SPESIES
Spermatophyta Angiospermae Dicotyledonae Rutales Rutaceae Citrus Citrus sp.
13. Jenis-Jenis Mikroba yang Berperan dalam Pembentukan
Bioetanol
Saccharomyces
cerevisiae
3.1
Zymomonasmobilis3.2
14. 3.1 Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae merupakan organism uniseluler yang
bersifat makhluk mikroskopis dan disebut sebagai jasad sakarolitik,
yaitu menggunakan gula sebagai sumber karbon untuk metabolisme.
Mikroba yang paling banyak digunakan pada fermentasi alcohol
karena dapat berproduksi tinggi, tahan terhadap kadar alcohol yang
tinggi, tahan terhadap kadar gula yang tinggi dan tetap aktif
melakukan aktivitasnya pada suhu 4-320C.
16. 3.2 Zymomonas mobilis
Zymomonasmobilis dapat mengubah gula menjadi etanol melalui
fermentasi lebih cepat dari ragi dan tahan terhadap konsentrasi
etanol yang tinggi. Jadi, akan lebih menguntungkan jika enzim-enzim
yang digunakan untuk reaksi hidrolisis pati dan selulosa dapat
dimasukkan kedalam bakteri Zymomonasmobilis, sehingga gula yang
dihasilkan dapat langsung difermentasi menjadi etanol.
18. Pemanfaatan Limbah Buah Jeruk Menjadi Bioethanol
Pembuatan Bioethanol dari limbah buah jeruk melalui tiga tahap yaitu:
PROSES
HIDROLISIS
4.1
PROSES
DESTILASI
4.3
PROSES
FERMENTASI
4.2
19. 4.1 Proses Hidrolisis
Proses hidrolisis meliputi proses pemecahan polisakarida
di dalam biomassa lignoselulosa, yaitu: selulosa dan
hemiselulosa menjadi monomer gula penyusunnya. Hidrolisis
dapat dilakukan secara kimia ( asam ) atau enzimatik. Beberapa
asam yang umum digunakan untuk hidrolisis asam antara lain
adalah asam sulfat (H2SO4), asam perklorat, dan HCl. Asam
sulfat merupakan asam yang paling banyak diteliti dan
dimanfaatkan untuk hidrolisis asam.
20. 4.2 Proses Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Fermentasi pembentukan
alkohol dari gula dilakukan oleh mikroba. Mikroba yang biasa
digunakan adalah Saccharomyces cereviseae. Substrat limbah
buah jeruk proses hidrolisis ditambahkan NaOH dan diukur pH
nya. Kemudian khamir Saccharomyces cereviseae dimasukkan
ke dalam botol yang telah berisi substrat limbah buah jeruk dan
ditutup dengan rapat.
21. 4.3 Proses DEstilasi
Untuk memisahkan alkohol dari hasil fermentasi dapat
dilakukan dengan destilasi. Destilasi adalah metode pemisahan
berdasarkan perbedaan titik didih. Proses ini dilakukan untuk
mengambil alkohol dari hasil fermentasi.Destilasi dapat dilakukan
pada suhu 80°C, karena titik alkohol 78°C, sedangkan titik didih
air 1000C.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan
kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih
rendah akan menguap lebih dulu.
22. SUMBER
• AndiniCitra, MahajoenoEdwi, SetyaningsihRatna. 2008. Production Of
Bioethanol From Citrus Fruit ( Citrus sp ) Waste By Acid
Hydrolysis and Fermentation Using Saccharomyces cerevisiae.
Journal Of Department Of Biology. Diunduh pada
download.portalgaruda.org/article.php?article=139159&val=405 8.
• https://energibio.wordpress.com/bioetanol/