SlideShare a Scribd company logo
PELAYANAN IGD DI RUMAH
SAKIT
Anisah Sri Astuti 20180309081
Viviana Silvia 20180309071
DOSEN PEMBIMBING
dr. Anastina Tahjoo, MARS
 Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit:
Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
PERBEDAAN IGD DAN UGD
NO IGD
(INSTALASI GAWAT DARURAT)
UGD
( UNIT GAWAT DARURAT)
1 Ruang lingkup lebih besar Ruang lingkup lebih kecil
2 Biasanya di RS yang lebih besar
, RS type A dan B
Biasanya di RS yang lebih kecil
type C dan D
3 Dokter jaga dokter umum dan
didampingi oleh dokter jaga
spesialis seperti Spesialis
Emergensi, Spesialis penyakit
dalam atau Spesialis anestesi
Dokter jaga hanya dokter umum
DEFINISI IGD
• Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009
Berbagai nama untuk unit/instalsi pelayanan gawat
darurat di rumah sakit diseragamkan menjadi
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
• Instalasi Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dengan
melibatkan berbagai multidisiplin.
RUANG LINGKUP PELAYANAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
True Emergency False Emergency
pasien yang tiba – tiba
berada dalam keadaan
gawat darurat atau akan
menjadi gawat dan terancam
nyawanya atau anggota
badannya ( akan menjadi
cacat) bila tidak mendapat
pertolonngan secepatnya
pasien dengan :
 Keadaan gawat tetapi
tidak memerlukan
tindakan darurat .
• Keadaan gawat tetapi
tidak mengancam nyawa
dan anggota badannya.
• Keadaan tidak gawat dan
tidak darurat
PRINSIP UMUM
PELAYANAN IGD
MENURUT :
Kepmenkes RI Nomor 856 Tahun 2009, sebagai beriku:
 Setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan gawat
darurat yang memiliki kemampuan: melakukan
pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat dan
melakukan resusitasi dan stabilisasi (life saving).
 Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit harus
memberikan pelayanan 24 jam dalam sehari dan tujuh
hari dalam seminggu.
 Rumah Sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat
menangani kasus gawat darurat.
PRINSIP UMUM
PELAYANAN IGD
 Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 (lima)
menit setelah sampai di IGD.
 Organisasi IGD didasarkan pada organisasi multi-disiplin,
multi-profesi, dan terintegritasi struktur organisasi fungsional
(unsur pimpinan dan unsur pelaksana) yang bertanggung
jawab dalam pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat
darurat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dengan wewenang
penuh yang dipimpin oleh dokter.
 Setiap Rumah Sakit wajib berusaha untuk menyesuaikan
pelayanan gawat daruratnya minimal sesuai klasifikasi.
KLASIFIKASI
Klasifikasi Pelayanan Instalasi Gawat
Darurat terdiri dari:
 Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level IV sebagai standar
minimal untuk Rumah Sakit Kelas A.
 Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level III sebagai standar
minimal untuk Rumah Sakit Kelas B.
 Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar
minimal untuk Rumah Sakit Kelas C.
 Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level I sebagai standar
minimal untuk Rumah Sakit Kelas D.
JENIS PELAYANAN IGD
LEVEL IV LEVEL III LEVEL II LEVEL I
Diagnosis &
penanganan:
Permasalahan pd A,B,C
dgn alat lengkap
termasuk ventilator
Diagnosis &
penanganan:
Permasalahan pd A,B,C
dgn alat lengkap
termasuk ventilator
Dianosis &
penanganan:
Permasalahan pada
jalan nafas (airway
problem), ventilasi
pernafasan (breathing
problem) dan sirkulasi
Dianosis &
penanganan:
Permasalahan pd
A: jalan nafas (airway
problem),
B: ventilasi pernafasan
(breathing problem)
dan
C: sirkulasi pembuluh
darah(circulation
problem)
Penilaian disability Penilaian disability Penilaian disability Melakukan stabilisasi
dan evakuasi
Penggunaan obat, EKG,
defibrilasi
Penggunaan obat, EKG,
defibrilasi
Penggunaan obat,
EKG, defibrilas
Observasi HCU/ICU
Ruang Resusitasi
Observasi HCU Observasi HCU
Bedah Cito Bedah Cito Bedah Cito
JENIS PELAYANAN IGD
LEVEL IV LEVEL III LEVEL II LEVEL I
Dokter Subspesialis
semua jenis
ONCALL
Dokter Subspesialis Dokter Subspesialis Dokter Subspesialis
Dokter Spesialis
(4 Besar+ Anestesi
On Site)
Dokter spesialis
lain ONCALL
Dokter Spesialis Dokter Spesialis Dokter Spesialis
Dokter PPDS On
Site 24 jam
Dokter PPDS Dokter PPDS Dokter PPDS
JENIS PELAYANAN IGD
LEVEL IV LEVEL III LEVEL II LEVEL I
Dokter Umum
(+pelatihan kegawat
daruratan)GELS,AT
LS, ACLS, dll On
Site 24 jam
Dokter Umum
(+pelatihan kegawat
daruratan)GELS,AT
LS, ACLS, dll
Dokter Umum
(+pelatihan kegawat
daruratan)GELS,AT
LS, ACLS, dll
Dokter Umum
(+pelatihan kegawat
daruratan)GELS,AT
LS, ACLS, dll
Perawat Kepala S1
DIII
(+Emergency
Nursing)
Jam kerja / Diluar
Jam kerja
Perawat Kepala S1
DIII
(+Emergency
Nursing)
Perawat Kepala S1
DIII
(+Emergency
Nursing)
Perawat Kepala S1
DIII
(+Emergency
Nursing)
Perawat (+Pelatihan
Emergency
Nursing)
On Site 24 Jam
Perawat (+Pelatihan
Emergency
Nursing)
Perawat (+Pelatihan
Emergency
Nursing)
Perawat (+Pelatihan
Emergency
Nursing)
Non Medis Bagian
Keuangan
Kamtib(24jam)
Pekarya(24jam
On Site 24 Jam
Non Medis Bagian
Keuangan
Kamtib(24jam)
Pekarya(24jam
Non Medis Bagian
Keuangan
Kamtib(24jam)
Pekarya(24jam
Non Medis Bagian
Keuangan
Kamtib(24jam)
Pekarya(24jam
STRUKTUR ORGANISASI IGD
KEPALA
INSTALASI IGD
KEPALA RUANGAN
IGD
DOKTER
JAGA
PJ
PERAWAT
PONEK
PJ PERAWAT
TRAUMA
PJ PERAWAT
RESUSITASI
PERAWAT PELAKSANA
DIREKTUR RS
PJ PERAWAT
NON TRAUMA
KLASIFIKASI SDM
NO JENIS TENAGA PENDIDIKAN FORMAL SERTIFIKASI
1 Kepala Instalasi Unit
Gawat Darurat
S1/Profesi Kedokteran Umum ACLS/ATLS/PPGD,
Pengalaman di IGD
minimal 5 tahun
2 Kepala Unit Gawat
Darurat
Minimal S1 NERS Keperawatan BLS/PPGD/BTCLS
dengan minimal
pengalaman kerja 5
tahun di UGD
3 Dokter Jaga S1/Profesi Kedokteran Umum ATLS/ACLS/ GELS
4 PJ Perawat Minimal S1 Keperawatan BTCLS/BLS dan
pengalaman di IGD
selama 3 tahun
5 Perawat pelaksana Minimal D3 Keperawatan BTLS/BCLS,
Pengalaman diigd
minimal 2 tahun
PENGATURAN JAGA
DINAS
PAGI
• JAM
• 07:30 -14:00
DINAS SIANG
• JAM
• 14:00- 20:30
DINAS MALAM
• JAM
• 20:30 - 07:30
POLA PENGATURAN KETENAGAAN INSTALASI
GAWAT DARURAT
 Untuk Dinas Pagi :yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan
standar minimal bersertifikat BLS.
Kategori :
– 1 orang Ka Ru,
– 1 orang Pelaksana.
 Untuk Dinas Sore :yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan
standar minimal bersertifikat BLS.
Kategori :
– 1 orang Penanggung Jawab Shift.
– 1 orang Pelaksana.
 Untuk Dinas Malam : yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang
dengan standar minimal bersertifikat BLS.
Kategori :
– 1 orang Penanggung Jawab Shift.
– 1 orang Pelaksana
SESUAI DENGAN KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NO.856/MENKES/SK/IX/2
STANDAR FASILITAS
SESUAI DENGAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NO.856/MENKES/SK/IX/2009
Ruang
Penerimaan
Ruang
Tindakan
Ruang Khusus Ruang Penunjang
Pelayanan
Ruang triase Ruang tindakan Ruang Operasi Ruang istirahat dokter
Ruang penyimpanan brankar Ruang triase hijau (klinik
umum)
Ruang Isolasi Ruang istirahat petugas
Ruang tunggu Ruang tindakan bedah,non
bedah/medical dan
kebidanan
Toilet pasien
Tempat pendaftaran UGD Farmasi IGD
Tempat pendaftaran rawat
inap
Ruang janitor
Ruang penerimaan pasien Tempat linen bersih
Pantry pasien observasi
JADWAL DINAS
DOKTER
JADWAL DINAS PERAWAT
STANDAR ARK 2.2
SPO – SPO DI IGD
 TRIAGE  MENERIMA PASIEN RUJUKAN PER TELEPON
 TRIAGE BENCANA
 MENERIMA PASIEN DI INSTALASI GAWAT
DARURAT
 PELAYANAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT
DARURAT
 PASIEN RUJUKAN DARI PELAYANAN
KESEHATAN LAIN DENGAN
AMBULAN TANPA KONFIRMASI
 PELAYANAN PASIEN TIDAK GAWAT DAN
TIDAK
DARURAT DI IGD
 PENANGGULANGAN ASTHMA BRONCHIALE
 PENGKAJIAN PASIEN EMERGENCY
 PENANGGULANGAN KERACUNAN OPIAT
DI IGD
 KONSULTASI DOKTER JAGA IGD  CARDIOVERSI
 MENERIMA INFORMASI KEDATANGAN
PASIEN
BARU
 PENANGANAN PASIEN SYOK
 MENERIMA RUJUKAN PASIEN LUKA BAKAR  PENANGANAN BAYI HIPOTERMI
SPO – SPO DI IGD
 PENANGGULANGAN KORBAN
GIGITAN ANJING,
KUCING, DAN KERA
 PENANGGULANGAN KERACUNAN
PESTISIDA
 PENANGGULANGAN KORBAN
GIGITAN ULAR
 PENANGGULANGAN KERACUNAN
PESTISIDA
 PELAYANAN PASIEN/ TERSANGKA
H1N1, H5N1 ,
MERS, SARS
 PENANGGULANGAN KERACUNAN
PESTISIDA
 PELAYANAN KORBAN KRIMINAL
 PENANGGULANGAN KERACUNAN
PESTISIDA
 PELAYANAN KASUS PERKOSAAN
 PELAYANAN PASIEN MENINGGAL
DUNIA
DI IGD
 PELAYANAN KORBAN KEKERASAN
PADA
ANAK
 PELAYANAN JENAZAH DARI IGD
 PELAYANAN PASEIN HIV POSITIF DI
IGD
 PENANGANAN KETUBAN PECAH DINI
 PELAYANAN PASIEN GANGREN DI IGD
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PASIEN IGD
SPO – SPO DI IGD
 MENERIMA PASIEN NEONATUS  PERAWATAN LUKA BAKAR
 BANTUAN HIDUP DASAR  PROSEDUR TINDAKAN DEBRIDEMENT
 PENGGUNAAN BED SIDE MONITOR
 ASISTENSI PEMASANGAN KATETER
VENA
SENTRAL
 MENGANTAR PASIEN KE RUANG
RAWAT
INAP
 INSERSI JALUR ARTERIAL ( ARTERIAL
LINE )
 MENGANTAR PASIEN IGD KE INTENSIF  TINDAKAN HECTING
 MELAKUKAN SUCTION MELALUI
ENDOTRAKHEAL
DAN TRAKHEOSTOMI TUBE
 PENATALAKSANAAN BRADIKARDI
TANPA
HENTI JANTUNG
 MEMBERIKAN OBAT INHALASI  BILAS LAMBUNG
 MENGUKUR INTAKE OUTPUT CAIRAN  PERSIAPAN ALAT DAN ASISTEN EKSISI
SPO – SPO DI IGD
 DEFIBRILASI
 ASISTEN INTUBASI
 ASISTEN EKSTUBASI
 HEPARIN LOCK UNTUK KATETER VENA SENTRAL
 PENATALAKSANAAN HENTI JANTUNG
 PERAWATAN PASIEN DENGAN TRAKEOSTOMI
 TRANSPORTASI PASIEN KRITIKAL
KETENTUAN UMUM FISIK BANGUNAN
SESUAI DENGAN STANDAR INSTALASI GAWAT
DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR
856/MENKES/SK/IX/2009
 Ketentuan umum Fisik Bangunan:
 Luas bangunan IGD disesuaikan dengan beban kerja RS
dengan memperhitungkan kemungkinan penanganan korban
massal/bencana.
 Lokasi gedung harus berada dibagian depan RS, mudah
dijangkau oleh masyarakat dengan tanda–tanda yang jelas dari
dalam dan dari luar Rumah sakit.
 Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang berbeda
dengan pintu utama (alur masuk kendaraan/pasien tidak sama
dengan alur keluar) kecuali pada klasifikasi IGD level 1 dan 2.
KETENTUAN UMUM FISIK BANGUNAN
SESUAI DENGAN STANDAR INSTALASI GAWAT
DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR
856/MENKES/SK/IX/2009
 Ambulans/kendaraan yang membawa pasien harus dapat
sampai di depan pintu yang areanya terlindung dari panas
dan hujan (catatan: untuk lantai IGD yang tidak sama tinggi
dengan jalan ambulans harus membuat ramp).
 Pintu IGD harus dapat dilalui oleh brankar.
 Memiliki area khusus parkir ambulans yang bisa menampung
lebih dari 2 ambulans (sesuai dengan beban RS).
 Susunan ruang harus sedemikian rupa sehingga arus pasien
dapat lancar dan tidak ada “cross infection”, dapat
menampung korban bencana sesuai dengan kemampuan
RS, mudah dibersihkan dan memudahkan kontrol kegiatan
oleh perawat kepala jaga.
KETENTUAN UMUM FISIK BANGUNAN
SESUAI DENGAN STANDAR INSTALASI GAWAT
DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR
856/MENKES/SK/IX/2009
Area dekontaminasi ditempatkan didepan /
diluar IGD atau terpisah dengan IGD.
Ruang triase harus dapat memuat minimal 2
(dua) brankar.
Mempunyai ruang tunggu untuk keluarga
pasien.
Apotik 24 Jam tersedia dekat IGD.
Memiliki ruang untuk istirahat petugas (dokter
dan perawat).
SARANA DI IGD
SARANA DI IGD
SARANA DI IGD
FASILITAS/PRASARANA MEDIS
FASILITAS/PRASARANA MEDIS
FASILITAS/PRASARANA MEDIS
FASILITAS/PRASARANA MEDIS
FASILITAS/PRASARANA MEDIS
FASILITAS/PRASARANA MEDIS
FASILITAS/PRASARANA MEDIS
FASILITAS/PRASARANA MEDIS
FASILITAS/PRASARANA MEDIS
FASILITAS/PRASARANA MEDIS
TRIASE MERAH
TRIASE KUNING
TRIASE HIJAU
RUANG TRIASE
POJOK PONEK RUANG ISOLASI
PINTU MASUK IGD
PENDAFTARAN
DAN KASIR IGD
FARMASI IGD RUANG KONSULTASI
RUANG TINDAKAN RUANG OT IGD
RUANG PENYIMPANAN
FARMASI
RUANG TINDAKAN ODC
RUANG DEKONTAMINASI
DENAH IGD
RUANG TUNGGU IGD
TRIASE
PENDAFTARAN +
KASIR IGD
BED
TRIASE
HIJAU
KAMAR
KONSULTASI
APOTIK
IGD
BED
TRIASE
KUNING
KAMAR
DOKTER
JAGA
RUANG
ODC
RUANG
PENYIMPANAN
FARMASI
BED TRIASE
MERAH
NURSE
STATION
KAMAR
OPERASI IGD
BED
TRIASE
KUNING
POJOK
PONEK
BED
RUANG
ISOLASI
RUANG
TINDAKAN
PINTU LOBI MASUK
PINTU
MASUK IGD
SPOOL
HOOK
RUANG
DEKONTAMINASI
GAMBAR TROLI EMERGENSI
PENGISIAN CPPT(CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
TERINTEGRASI DI EMR)
 PENGISIAN OLEH DOKTER UMUM
PENGISIAN CPPT(CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
TERINTEGRASI DI EMR)
 PENGISIAN OLEH PERAWAT
MEDICAL ASSESMENT DI EMR
MEDICAL ASSESMENT/ PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DI EMR
DAFTAR PEMBERIAN OBAT
STANDAR ARK 1.1
STANDAR ARK.2
FORM PENDAFTARAN
PASIEN IGD
FORMULIR DOKUMENTASI PEMBERIAN
INFORMASI DAN FORMULIR KOMUNIKASI
INFORMASI DAN EDUKASI
FORM EDUKASI PASIEN
DAN KELUARGA
STANDAR ARK 3.3
KONDISI PASIEN SAAT PINDAH/ PULANG DARI
EMERGENSI
STANDAR
ARK 3.3
SURAT PERMIMTAAN RAWAT
STANDAR ARK 3.3
FORMULIR PERSETUJUAN
TINDAKAN
FORM GENERAL
CONSENT
Formulir persetujuan
tindakan transfusi
SESUAI STANDART ARK 4.4 DAN HPK 2.3
SURAT PERMINTAAN PULANG ATAS
PERMINTAAN SENDIRI(APS)
SESUAI STANDART ARK 4.4 DAN HPK 2.3
FORMULIR PENOLAKAN
TINDAKAN KEDOKTERAN
FORM DNR
Formulir Pindah Rumah Sakit
STANDAR ARK.5
STANDAR ARK.6
ELEMEN KEGIATAN RUJUKAN
OBSERVASI PASIEN
SELAMA
PERJALANAN
AMBULANS
STANDAR ARK.6
Formulir Resume
Rawat Jalan
STANDAR ARK.4.3
Formulir Pasien
HD traveler
STANDAR ARK.4.3
FORMULIR-FORMULIR IGD
Surat Keterangan Sehat
Surat Keterangan Sakit
FORMULIR-FORMULIR IGD
Surat Keterangan
Kematian
KUISONER RAWAT JALAN
SKP 5
MENGURANGI RESIKO INFEKSI TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN
SKP 5
MENGURANGI
RESIKO
INFEKSI
TERKAIT
PELAYANAN
KESEHATAN
URAIAN STANDAR MINIMAL
PELAYANAN IGD
1. Memberikan pelayanan penanganan life saving yang
optimal sesuai standar untuk dewasa dan anak
 Sebagai standar acuan kegiatan ini adalah prosedur
Bantuan Hidup Dasar dan Lanjut serta prosedur tetap
kasus gawat darurat.
 Untuk melakukan monitoring dan evaluasi dari kegiatan ini
menggunakan data dari bagian rekam medik IGD yang
tertuang dalam resume pemeriksaan gawat darurat yang
diisi oleh petugas medis dan paramedis IGD.
 Frekuensi pengumpulan data dilakukan sebulan sekali
untuk dianalisa per 3 bulan.
URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN IGD
2. Program pendidikan dan keterampilan berkelanjutan bagi petugas
medis dan paramedis di Instalasi Gawat Darurat
 semua petugas medis dan paramedis di IGD harus selalu terbekali
dengan pengetahuan dan keterampilan terkini terutama yang bersifat
wajib seperti ATLS dan ACLS untuk dokter atau PPGD, BCLS, APN
untuk perawat dan bidan.
 Team peningkatan mutu pelayanan IGD mendata sertifikat-sertifikat
pelatihan yang telah dimiliki oleh petugas medis dan paramedis IGD
dan mengajukan usulan pelatihan ke bagian diklat RS untuk petugas
medis dan paramedis IGD yang belum memiliki sertifikat standar
pelayanan gawat darurat atau yang sertifikatnya sudah berakhir masa
berlakunya.
URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN
IGD
3. Mencapai waktu tanggap pelayanan di IGD ≤5 menit
 Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal RS dari
Kementrian Kesehatan RI maka waktu tanggap pelayanan
di IGD adalah ≤5 menit.
 Team peningkatan mutu pelayanan IGD mengambil data
response time dari bagian rekam medis IGD (form resume
pemeriksaan gawat darurat) dan dibuat dalam laporan
bulanan yang dianalisa per 3 bulan.
 Sample yang diambil setiap bulan minimal 50 pasien.
URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN
IGD
4. Mencapai tingkat kepuasan pelanggan sesuai Standar
Pelayanan Minimal dari Kemenkes RI yaitu ≥70%
 Team peningkatan mutu pelayanan IGD membuat
kusesioner kepuasan pelanggan dan melakukan survey
terhadap minimal 50 pasien setiap bulannya.
 Analisa terhadap pencapaian kepuasan pelanggan
dilakukan setiap 3 bulan sebagai bahan evaluasi IGD
bersama team mutu pelayanan rumah sakit untuk
ditindaklanjuti
URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN
IGD
5. Kalibrasi Alat
 Setiap alat medis yang ada di UGD harus dilakukan kalibrasi agar
hasil yang diberikan sesuai standar.
6. Preventif pemeliharaan alat
 Dalam rangka mendapatkan hasil yang akurat dalam setiap
pengukuran menggunakan alat medis, setiap alat medis harus
dilakukan pengujian berkala. Petugas UGD akan membuat
permintaan pengujian berkala ke bagian sarana dan prasarana
sesuai jadwal dan bergilir. Setiap kegiatan pemeliharaan alat harus
didokumentasikan di kartu pemeliharaan alat.
Pencapaian indikator klinis dan
manajemen di IGD
a. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa 100%
b. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam.
c. Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang
masih berlaku (BLS/ PPGD/ GELS/ ATLS/ ACLS )
d. Ketersediaan tim penanggulangan bencana.
e. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat < 5
menit.
f. Kepuasan pelanggan >80%.
Pencapaian indikator klinis dan
manajemen di IGD
g. Kematian pasien <24 jam <dua perseribu
(pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam).
h. Tidak adanya pasien yang harus uang muka .
i. Pencapaian target pasien pelayanan di IGD
INDIKATOR MUTU IGD
INDIKATOR MUTU IGD
INDIKATOR MUTU IGD
INDIKATOR MUTU IGD
INDIKATOR MUTU IGD
INDIKATOR MUTU IGD
INDIKATOR MUTU IGD
INDIKATOR MUTU IGD
NO Nama kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Vol Penanggu
ng jawab
1 Pertemuan bulanan IGD Evaluasi Program IGD Petugas IGD Diskusi dan
tanya jawab
Setiap bulan 12x Ka.Instalasi
2
Sosialisasi dalam melakukan
skrining pasien di IGD
Untuk mengurangi
kesalahan identifikasi
pasien
Seluruh petugas
IGD
Diskusi dan
tanya jawab
April 1X Koordinator
Pelayanan
3 Pengajuan pencetakan format
Triase Ibu dan Anak di IGD
Perencanaan
barang dan jasa
Pengusulan
/proposal
Juni TU IGD
4 Melakukan Triase IGD pada
setiap pasien yang datang
Pasien Pengisian
lembar Triase
Setiap hari Koordinator
Pelayanan
5 Melakukan evaluasi Rekam
Medik pada setiap pasien yang
datang ke IGD
Assesmen pasien
dilaksanakan 100%
Petugas IGD Evaluasi
lembar Rekam
Medik IGD
Setiap hari Setiap
hari
Pencatatan
/ Pelaporan
6 Penambahan Alkes Terpenuhinya kebutuhan
alkes di IGD
Perencanaan
barang dan jasa
Pengusulan
/proposal
Juni Logistik
inventaris
7 Renovasi Ruang IGD Untuk mengetahui lokasi
IGD di RS
Perencanaan
barang dan jasa
Pengusulan
/proposal
Januari Logistik
PROGRAM KERJA IGD
PROGRAM KERJA IGD
NO Nama kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Vol Penanggung
jawab
8 Pengadaan seragam kerja
petugas IGD
Untuk keseragaman
pakaian kerja petugas
IGD
Perencanaan
barang dan jasa
Pengusulan
/proposal
Januari Logistik
9 Sosialisasi Panduan Praktek
Klinik (PPK)
Terhindarnya kesalahan
dalam menegakkan
diagnosa pasien Petugas IGD
Diskusi dan
tanya jawab
Mei 1 X Ka. Instalasi
10 Pengajuan pelatihan
PPGD/PPGD-ON/BCLS/BTLS
(untuk bidan dan perawat) dan
GELS/ACLS/ATLS (untuk
dokter umum IGD)
Kemampuan petugas
IGD dalam penanganan
life saving anak dan
dewasa 100%
Pembuatan
surat
permohonan
Januari 1X
TU IGD
11 Sosialisasi PPI Tidak adanya infeksi
nosokomial di IGD
Petugas IGD Diskusi dan
tanya jawab
April dan
Oktober
2x Survailans
12 Penyediaan leaflet ke bagian
PROMKES
Terlaksananya edukasi
pada pasien di IGD
Pasien Surat
pengajuan
Juni 1X Survailans
13 Membagikan kuesioner
kepuasan pelanggan kepada
setiap pasien yang akan pindah
ruangan atau pulang
Kepuasan pelanggan
100%
Pasien Evaluasi
kuesioner
Mei dan
November
2x Survailans
JADWAL KEGIATAN IGD
MASALAH DI UNIT IGD
Alur pasien di IGD yang
dikonsul ke dokter
Spesialis Emergensi
Sp.EM
Alur pasien rencana
operasi elektif masuk
via igd? Menambah
false emergensi
Dokter spesialis yang
oncall tidak dapat
dihubungin saat
pasien masuk
Alur rujukan
pasien ke igd RS
yang belum
sesuai
Sistim EMR yang masih suka
error dan belum adanya backup
status hardcopy untuk pengisian
berkas rekam medis
MASALAH DI UNIT IGD
Belum adanya kerjasama RS
dengan BPJS sehingga banyak
pasien yang APS karena mau
pindah perawatan di RS yang
bekerjasama dengan BPJS
Beberapa pemeriksaan
laboratorium yang dirujuk
sehingga membuat
hambatan dalam pelayanan
Belum lengkapnya
sarana dan
prasarana di IGD
Belum
lengkapnya
obat obatan di
farmasi igd
Tingginya turn over intention
dokter jaga igd karena
overtime jam kerja
CONTOH FISH BONE MASALAH DI UNIT IGD
PELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.ppt

More Related Content

What's hot

Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
IqumMarpaung
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Wira Kusuma
 
Sop rujukan
Sop rujukanSop rujukan
Sop rujukan
Rean Gunz
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Elon Yunus
 
Panduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rsPanduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rs
EkaMeliyanti
 
Konsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratKonsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratMoch Jasin
 
Spo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruanganSpo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruangan
mayangsari67
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Yabniel Lit Jingga
 
KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA PADA TINDAKAN ANESTESI DI RS
KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA PADA TINDAKAN ANESTESI DI RSKENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA PADA TINDAKAN ANESTESI DI RS
KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA PADA TINDAKAN ANESTESI DI RS
Department of Anesthesiology, Faculty of Medicine Hasanuddin University
 
2 SPGDT
2 SPGDT2 SPGDT
Standar pelayanan icu
Standar pelayanan icuStandar pelayanan icu
Standar pelayanan icuMaf ID
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Elon Yunus
 
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitPedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
SangidYahya
 
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docxSPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
TyanBagoes
 
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitPengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Cahya Legawa
 
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS BPEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
Tri Ananto
 
PANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxPANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptx
themzlotta
 
Triage
TriageTriage

What's hot (20)

Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
 
Sop rujukan
Sop rujukanSop rujukan
Sop rujukan
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 
Panduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rsPanduan akses ke pelayanan rs
Panduan akses ke pelayanan rs
 
Konsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratKonsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat darurat
 
Spo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruanganSpo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruangan
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA PADA TINDAKAN ANESTESI DI RS
KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA PADA TINDAKAN ANESTESI DI RSKENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA PADA TINDAKAN ANESTESI DI RS
KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA PADA TINDAKAN ANESTESI DI RS
 
2 SPGDT
2 SPGDT2 SPGDT
2 SPGDT
 
Standar pelayanan icu
Standar pelayanan icuStandar pelayanan icu
Standar pelayanan icu
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
 
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitPedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
 
Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docxSPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
 
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitPengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
 
Konsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedahKonsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedah
 
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS BPEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
 
PANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxPANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptx
 
Triage
TriageTriage
Triage
 

Similar to PELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.ppt

HCM profile
HCM profileHCM profile
HCM profile
Lee Oi Wah
 
Disain fisik dan fasilitas rumah sakit
Disain fisik dan fasilitas rumah sakitDisain fisik dan fasilitas rumah sakit
Disain fisik dan fasilitas rumah sakit
alfisyahri21
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
ArdianAdhiwijaya
 
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat DaruratStandar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
LUCIANA PEPPY
 
Polisi perkhidmatan rawatan harian
Polisi perkhidmatan rawatan harianPolisi perkhidmatan rawatan harian
Polisi perkhidmatan rawatan harian
Lee Oi Wah
 
VISITASI DITJEN YANKES PROFILE RUMAH SAKIT GBM .pptx.pdf
VISITASI DITJEN YANKES PROFILE RUMAH SAKIT GBM  .pptx.pdfVISITASI DITJEN YANKES PROFILE RUMAH SAKIT GBM  .pptx.pdf
VISITASI DITJEN YANKES PROFILE RUMAH SAKIT GBM .pptx.pdf
yumaaditya
 
PANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxPANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptx
ZhafhafCelluler
 
Hospital Communication System
Hospital Communication SystemHospital Communication System
Hospital Communication System
Dony Tri Laksono
 
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
Armin Kobain
 
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
Armin Kobain
 
Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptx
eyeeasy
 
PANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxPANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptx
TyoEkaPrastya
 
(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu
(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu
(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu
Armin Kobain
 
pedoman ukp krebet.pdf
pedoman ukp krebet.pdfpedoman ukp krebet.pdf
pedoman ukp krebet.pdf
AnonymousReZ0z84
 
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
Armin Kobain
 
EWS Pelatihan Ciloto.pptx
EWS Pelatihan Ciloto.pptxEWS Pelatihan Ciloto.pptx
EWS Pelatihan Ciloto.pptx
TaufiqGemawan1
 
Ppt spgdt s b
Ppt spgdt s bPpt spgdt s b
Ppt spgdt s b
agus raharjo
 
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURATTRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
atisetiawati
 
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.pptSPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
EbenMarnathaZalukhu
 
Pelayanan_Obstetri_Neonatal_Emergensi_Ko (1).pptx
Pelayanan_Obstetri_Neonatal_Emergensi_Ko (1).pptxPelayanan_Obstetri_Neonatal_Emergensi_Ko (1).pptx
Pelayanan_Obstetri_Neonatal_Emergensi_Ko (1).pptx
CinthyaayuMeritha
 

Similar to PELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.ppt (20)

HCM profile
HCM profileHCM profile
HCM profile
 
Disain fisik dan fasilitas rumah sakit
Disain fisik dan fasilitas rumah sakitDisain fisik dan fasilitas rumah sakit
Disain fisik dan fasilitas rumah sakit
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat DaruratStandar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
 
Polisi perkhidmatan rawatan harian
Polisi perkhidmatan rawatan harianPolisi perkhidmatan rawatan harian
Polisi perkhidmatan rawatan harian
 
VISITASI DITJEN YANKES PROFILE RUMAH SAKIT GBM .pptx.pdf
VISITASI DITJEN YANKES PROFILE RUMAH SAKIT GBM  .pptx.pdfVISITASI DITJEN YANKES PROFILE RUMAH SAKIT GBM  .pptx.pdf
VISITASI DITJEN YANKES PROFILE RUMAH SAKIT GBM .pptx.pdf
 
PANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxPANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptx
 
Hospital Communication System
Hospital Communication SystemHospital Communication System
Hospital Communication System
 
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
 
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
(Lamp 1.30) standar pelayanan ruang vip
 
Fact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptxFact Sheet Care of Patient.pptx
Fact Sheet Care of Patient.pptx
 
PANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptxPANDUAN CODE BLUE.pptx
PANDUAN CODE BLUE.pptx
 
(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu
(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu
(Lamp 1.18) sp ruang perawatan icu iccu
 
pedoman ukp krebet.pdf
pedoman ukp krebet.pdfpedoman ukp krebet.pdf
pedoman ukp krebet.pdf
 
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
 
EWS Pelatihan Ciloto.pptx
EWS Pelatihan Ciloto.pptxEWS Pelatihan Ciloto.pptx
EWS Pelatihan Ciloto.pptx
 
Ppt spgdt s b
Ppt spgdt s bPpt spgdt s b
Ppt spgdt s b
 
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURATTRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
 
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.pptSPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
 
Pelayanan_Obstetri_Neonatal_Emergensi_Ko (1).pptx
Pelayanan_Obstetri_Neonatal_Emergensi_Ko (1).pptxPelayanan_Obstetri_Neonatal_Emergensi_Ko (1).pptx
Pelayanan_Obstetri_Neonatal_Emergensi_Ko (1).pptx
 

Recently uploaded

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 

Recently uploaded (20)

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 

PELAYANAN UNIT IGD KEL 2 Kelas C.ppt

  • 1. PELAYANAN IGD DI RUMAH SAKIT Anisah Sri Astuti 20180309081 Viviana Silvia 20180309071 DOSEN PEMBIMBING dr. Anastina Tahjoo, MARS
  • 2.  Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit: Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
  • 3. PERBEDAAN IGD DAN UGD NO IGD (INSTALASI GAWAT DARURAT) UGD ( UNIT GAWAT DARURAT) 1 Ruang lingkup lebih besar Ruang lingkup lebih kecil 2 Biasanya di RS yang lebih besar , RS type A dan B Biasanya di RS yang lebih kecil type C dan D 3 Dokter jaga dokter umum dan didampingi oleh dokter jaga spesialis seperti Spesialis Emergensi, Spesialis penyakit dalam atau Spesialis anestesi Dokter jaga hanya dokter umum
  • 4. DEFINISI IGD • Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 Berbagai nama untuk unit/instalsi pelayanan gawat darurat di rumah sakit diseragamkan menjadi INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) • Instalasi Gawat Darurat Adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
  • 5.
  • 6. RUANG LINGKUP PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT True Emergency False Emergency pasien yang tiba – tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolonngan secepatnya pasien dengan :  Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat . • Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya. • Keadaan tidak gawat dan tidak darurat
  • 7. PRINSIP UMUM PELAYANAN IGD MENURUT : Kepmenkes RI Nomor 856 Tahun 2009, sebagai beriku:  Setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan gawat darurat yang memiliki kemampuan: melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat dan melakukan resusitasi dan stabilisasi (life saving).  Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit harus memberikan pelayanan 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu.  Rumah Sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani kasus gawat darurat.
  • 8. PRINSIP UMUM PELAYANAN IGD  Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 (lima) menit setelah sampai di IGD.  Organisasi IGD didasarkan pada organisasi multi-disiplin, multi-profesi, dan terintegritasi struktur organisasi fungsional (unsur pimpinan dan unsur pelaksana) yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat darurat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dengan wewenang penuh yang dipimpin oleh dokter.  Setiap Rumah Sakit wajib berusaha untuk menyesuaikan pelayanan gawat daruratnya minimal sesuai klasifikasi.
  • 9. KLASIFIKASI Klasifikasi Pelayanan Instalasi Gawat Darurat terdiri dari:  Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level IV sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas A.  Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level III sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas B.  Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas C.  Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level I sebagai standar minimal untuk Rumah Sakit Kelas D.
  • 10. JENIS PELAYANAN IGD LEVEL IV LEVEL III LEVEL II LEVEL I Diagnosis & penanganan: Permasalahan pd A,B,C dgn alat lengkap termasuk ventilator Diagnosis & penanganan: Permasalahan pd A,B,C dgn alat lengkap termasuk ventilator Dianosis & penanganan: Permasalahan pada jalan nafas (airway problem), ventilasi pernafasan (breathing problem) dan sirkulasi Dianosis & penanganan: Permasalahan pd A: jalan nafas (airway problem), B: ventilasi pernafasan (breathing problem) dan C: sirkulasi pembuluh darah(circulation problem) Penilaian disability Penilaian disability Penilaian disability Melakukan stabilisasi dan evakuasi Penggunaan obat, EKG, defibrilasi Penggunaan obat, EKG, defibrilasi Penggunaan obat, EKG, defibrilas Observasi HCU/ICU Ruang Resusitasi Observasi HCU Observasi HCU Bedah Cito Bedah Cito Bedah Cito
  • 11. JENIS PELAYANAN IGD LEVEL IV LEVEL III LEVEL II LEVEL I Dokter Subspesialis semua jenis ONCALL Dokter Subspesialis Dokter Subspesialis Dokter Subspesialis Dokter Spesialis (4 Besar+ Anestesi On Site) Dokter spesialis lain ONCALL Dokter Spesialis Dokter Spesialis Dokter Spesialis Dokter PPDS On Site 24 jam Dokter PPDS Dokter PPDS Dokter PPDS
  • 12. JENIS PELAYANAN IGD LEVEL IV LEVEL III LEVEL II LEVEL I Dokter Umum (+pelatihan kegawat daruratan)GELS,AT LS, ACLS, dll On Site 24 jam Dokter Umum (+pelatihan kegawat daruratan)GELS,AT LS, ACLS, dll Dokter Umum (+pelatihan kegawat daruratan)GELS,AT LS, ACLS, dll Dokter Umum (+pelatihan kegawat daruratan)GELS,AT LS, ACLS, dll Perawat Kepala S1 DIII (+Emergency Nursing) Jam kerja / Diluar Jam kerja Perawat Kepala S1 DIII (+Emergency Nursing) Perawat Kepala S1 DIII (+Emergency Nursing) Perawat Kepala S1 DIII (+Emergency Nursing) Perawat (+Pelatihan Emergency Nursing) On Site 24 Jam Perawat (+Pelatihan Emergency Nursing) Perawat (+Pelatihan Emergency Nursing) Perawat (+Pelatihan Emergency Nursing) Non Medis Bagian Keuangan Kamtib(24jam) Pekarya(24jam On Site 24 Jam Non Medis Bagian Keuangan Kamtib(24jam) Pekarya(24jam Non Medis Bagian Keuangan Kamtib(24jam) Pekarya(24jam Non Medis Bagian Keuangan Kamtib(24jam) Pekarya(24jam
  • 13. STRUKTUR ORGANISASI IGD KEPALA INSTALASI IGD KEPALA RUANGAN IGD DOKTER JAGA PJ PERAWAT PONEK PJ PERAWAT TRAUMA PJ PERAWAT RESUSITASI PERAWAT PELAKSANA DIREKTUR RS PJ PERAWAT NON TRAUMA
  • 14. KLASIFIKASI SDM NO JENIS TENAGA PENDIDIKAN FORMAL SERTIFIKASI 1 Kepala Instalasi Unit Gawat Darurat S1/Profesi Kedokteran Umum ACLS/ATLS/PPGD, Pengalaman di IGD minimal 5 tahun 2 Kepala Unit Gawat Darurat Minimal S1 NERS Keperawatan BLS/PPGD/BTCLS dengan minimal pengalaman kerja 5 tahun di UGD 3 Dokter Jaga S1/Profesi Kedokteran Umum ATLS/ACLS/ GELS 4 PJ Perawat Minimal S1 Keperawatan BTCLS/BLS dan pengalaman di IGD selama 3 tahun 5 Perawat pelaksana Minimal D3 Keperawatan BTLS/BCLS, Pengalaman diigd minimal 2 tahun
  • 15. PENGATURAN JAGA DINAS PAGI • JAM • 07:30 -14:00 DINAS SIANG • JAM • 14:00- 20:30 DINAS MALAM • JAM • 20:30 - 07:30
  • 16. POLA PENGATURAN KETENAGAAN INSTALASI GAWAT DARURAT  Untuk Dinas Pagi :yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS. Kategori : – 1 orang Ka Ru, – 1 orang Pelaksana.  Untuk Dinas Sore :yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS. Kategori : – 1 orang Penanggung Jawab Shift. – 1 orang Pelaksana.  Untuk Dinas Malam : yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS. Kategori : – 1 orang Penanggung Jawab Shift. – 1 orang Pelaksana
  • 17. SESUAI DENGAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO.856/MENKES/SK/IX/2
  • 18. STANDAR FASILITAS SESUAI DENGAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO.856/MENKES/SK/IX/2009 Ruang Penerimaan Ruang Tindakan Ruang Khusus Ruang Penunjang Pelayanan Ruang triase Ruang tindakan Ruang Operasi Ruang istirahat dokter Ruang penyimpanan brankar Ruang triase hijau (klinik umum) Ruang Isolasi Ruang istirahat petugas Ruang tunggu Ruang tindakan bedah,non bedah/medical dan kebidanan Toilet pasien Tempat pendaftaran UGD Farmasi IGD Tempat pendaftaran rawat inap Ruang janitor Ruang penerimaan pasien Tempat linen bersih Pantry pasien observasi
  • 21.
  • 22. SPO – SPO DI IGD  TRIAGE  MENERIMA PASIEN RUJUKAN PER TELEPON  TRIAGE BENCANA  MENERIMA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT  PELAYANAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT  PASIEN RUJUKAN DARI PELAYANAN KESEHATAN LAIN DENGAN AMBULAN TANPA KONFIRMASI  PELAYANAN PASIEN TIDAK GAWAT DAN TIDAK DARURAT DI IGD  PENANGGULANGAN ASTHMA BRONCHIALE  PENGKAJIAN PASIEN EMERGENCY  PENANGGULANGAN KERACUNAN OPIAT DI IGD  KONSULTASI DOKTER JAGA IGD  CARDIOVERSI  MENERIMA INFORMASI KEDATANGAN PASIEN BARU  PENANGANAN PASIEN SYOK  MENERIMA RUJUKAN PASIEN LUKA BAKAR  PENANGANAN BAYI HIPOTERMI
  • 23. SPO – SPO DI IGD  PENANGGULANGAN KORBAN GIGITAN ANJING, KUCING, DAN KERA  PENANGGULANGAN KERACUNAN PESTISIDA  PENANGGULANGAN KORBAN GIGITAN ULAR  PENANGGULANGAN KERACUNAN PESTISIDA  PELAYANAN PASIEN/ TERSANGKA H1N1, H5N1 , MERS, SARS  PENANGGULANGAN KERACUNAN PESTISIDA  PELAYANAN KORBAN KRIMINAL  PENANGGULANGAN KERACUNAN PESTISIDA  PELAYANAN KASUS PERKOSAAN  PELAYANAN PASIEN MENINGGAL DUNIA DI IGD  PELAYANAN KORBAN KEKERASAN PADA ANAK  PELAYANAN JENAZAH DARI IGD  PELAYANAN PASEIN HIV POSITIF DI IGD  PENANGANAN KETUBAN PECAH DINI  PELAYANAN PASIEN GANGREN DI IGD  PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN IGD
  • 24. SPO – SPO DI IGD  MENERIMA PASIEN NEONATUS  PERAWATAN LUKA BAKAR  BANTUAN HIDUP DASAR  PROSEDUR TINDAKAN DEBRIDEMENT  PENGGUNAAN BED SIDE MONITOR  ASISTENSI PEMASANGAN KATETER VENA SENTRAL  MENGANTAR PASIEN KE RUANG RAWAT INAP  INSERSI JALUR ARTERIAL ( ARTERIAL LINE )  MENGANTAR PASIEN IGD KE INTENSIF  TINDAKAN HECTING  MELAKUKAN SUCTION MELALUI ENDOTRAKHEAL DAN TRAKHEOSTOMI TUBE  PENATALAKSANAAN BRADIKARDI TANPA HENTI JANTUNG  MEMBERIKAN OBAT INHALASI  BILAS LAMBUNG  MENGUKUR INTAKE OUTPUT CAIRAN  PERSIAPAN ALAT DAN ASISTEN EKSISI
  • 25. SPO – SPO DI IGD  DEFIBRILASI  ASISTEN INTUBASI  ASISTEN EKSTUBASI  HEPARIN LOCK UNTUK KATETER VENA SENTRAL  PENATALAKSANAAN HENTI JANTUNG  PERAWATAN PASIEN DENGAN TRAKEOSTOMI  TRANSPORTASI PASIEN KRITIKAL
  • 26. KETENTUAN UMUM FISIK BANGUNAN SESUAI DENGAN STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 856/MENKES/SK/IX/2009  Ketentuan umum Fisik Bangunan:  Luas bangunan IGD disesuaikan dengan beban kerja RS dengan memperhitungkan kemungkinan penanganan korban massal/bencana.  Lokasi gedung harus berada dibagian depan RS, mudah dijangkau oleh masyarakat dengan tanda–tanda yang jelas dari dalam dan dari luar Rumah sakit.  Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang berbeda dengan pintu utama (alur masuk kendaraan/pasien tidak sama dengan alur keluar) kecuali pada klasifikasi IGD level 1 dan 2.
  • 27. KETENTUAN UMUM FISIK BANGUNAN SESUAI DENGAN STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 856/MENKES/SK/IX/2009  Ambulans/kendaraan yang membawa pasien harus dapat sampai di depan pintu yang areanya terlindung dari panas dan hujan (catatan: untuk lantai IGD yang tidak sama tinggi dengan jalan ambulans harus membuat ramp).  Pintu IGD harus dapat dilalui oleh brankar.  Memiliki area khusus parkir ambulans yang bisa menampung lebih dari 2 ambulans (sesuai dengan beban RS).  Susunan ruang harus sedemikian rupa sehingga arus pasien dapat lancar dan tidak ada “cross infection”, dapat menampung korban bencana sesuai dengan kemampuan RS, mudah dibersihkan dan memudahkan kontrol kegiatan oleh perawat kepala jaga.
  • 28. KETENTUAN UMUM FISIK BANGUNAN SESUAI DENGAN STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 856/MENKES/SK/IX/2009 Area dekontaminasi ditempatkan didepan / diluar IGD atau terpisah dengan IGD. Ruang triase harus dapat memuat minimal 2 (dua) brankar. Mempunyai ruang tunggu untuk keluarga pasien. Apotik 24 Jam tersedia dekat IGD. Memiliki ruang untuk istirahat petugas (dokter dan perawat).
  • 44. POJOK PONEK RUANG ISOLASI
  • 46. FARMASI IGD RUANG KONSULTASI
  • 50. DENAH IGD RUANG TUNGGU IGD TRIASE PENDAFTARAN + KASIR IGD BED TRIASE HIJAU KAMAR KONSULTASI APOTIK IGD BED TRIASE KUNING KAMAR DOKTER JAGA RUANG ODC RUANG PENYIMPANAN FARMASI BED TRIASE MERAH NURSE STATION KAMAR OPERASI IGD BED TRIASE KUNING POJOK PONEK BED RUANG ISOLASI RUANG TINDAKAN PINTU LOBI MASUK PINTU MASUK IGD SPOOL HOOK RUANG DEKONTAMINASI
  • 52. PENGISIAN CPPT(CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI DI EMR)  PENGISIAN OLEH DOKTER UMUM
  • 53. PENGISIAN CPPT(CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI DI EMR)  PENGISIAN OLEH PERAWAT
  • 55. MEDICAL ASSESMENT/ PENGKAJIAN KEPERAWATAN DI EMR
  • 59. FORMULIR DOKUMENTASI PEMBERIAN INFORMASI DAN FORMULIR KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI
  • 62. KONDISI PASIEN SAAT PINDAH/ PULANG DARI EMERGENSI STANDAR ARK 3.3
  • 64.
  • 67. SESUAI STANDART ARK 4.4 DAN HPK 2.3 SURAT PERMINTAAN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI(APS)
  • 68. SESUAI STANDART ARK 4.4 DAN HPK 2.3 FORMULIR PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN
  • 70. Formulir Pindah Rumah Sakit STANDAR ARK.5
  • 76. FORMULIR-FORMULIR IGD Surat Keterangan Sehat Surat Keterangan Sakit
  • 79.
  • 80.
  • 81.
  • 82.
  • 83. SKP 5 MENGURANGI RESIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
  • 85.
  • 86. URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN IGD 1. Memberikan pelayanan penanganan life saving yang optimal sesuai standar untuk dewasa dan anak  Sebagai standar acuan kegiatan ini adalah prosedur Bantuan Hidup Dasar dan Lanjut serta prosedur tetap kasus gawat darurat.  Untuk melakukan monitoring dan evaluasi dari kegiatan ini menggunakan data dari bagian rekam medik IGD yang tertuang dalam resume pemeriksaan gawat darurat yang diisi oleh petugas medis dan paramedis IGD.  Frekuensi pengumpulan data dilakukan sebulan sekali untuk dianalisa per 3 bulan.
  • 87. URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN IGD 2. Program pendidikan dan keterampilan berkelanjutan bagi petugas medis dan paramedis di Instalasi Gawat Darurat  semua petugas medis dan paramedis di IGD harus selalu terbekali dengan pengetahuan dan keterampilan terkini terutama yang bersifat wajib seperti ATLS dan ACLS untuk dokter atau PPGD, BCLS, APN untuk perawat dan bidan.  Team peningkatan mutu pelayanan IGD mendata sertifikat-sertifikat pelatihan yang telah dimiliki oleh petugas medis dan paramedis IGD dan mengajukan usulan pelatihan ke bagian diklat RS untuk petugas medis dan paramedis IGD yang belum memiliki sertifikat standar pelayanan gawat darurat atau yang sertifikatnya sudah berakhir masa berlakunya.
  • 88. URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN IGD 3. Mencapai waktu tanggap pelayanan di IGD ≤5 menit  Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal RS dari Kementrian Kesehatan RI maka waktu tanggap pelayanan di IGD adalah ≤5 menit.  Team peningkatan mutu pelayanan IGD mengambil data response time dari bagian rekam medis IGD (form resume pemeriksaan gawat darurat) dan dibuat dalam laporan bulanan yang dianalisa per 3 bulan.  Sample yang diambil setiap bulan minimal 50 pasien.
  • 89. URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN IGD 4. Mencapai tingkat kepuasan pelanggan sesuai Standar Pelayanan Minimal dari Kemenkes RI yaitu ≥70%  Team peningkatan mutu pelayanan IGD membuat kusesioner kepuasan pelanggan dan melakukan survey terhadap minimal 50 pasien setiap bulannya.  Analisa terhadap pencapaian kepuasan pelanggan dilakukan setiap 3 bulan sebagai bahan evaluasi IGD bersama team mutu pelayanan rumah sakit untuk ditindaklanjuti
  • 90. URAIAN STANDAR MINIMAL PELAYANAN IGD 5. Kalibrasi Alat  Setiap alat medis yang ada di UGD harus dilakukan kalibrasi agar hasil yang diberikan sesuai standar. 6. Preventif pemeliharaan alat  Dalam rangka mendapatkan hasil yang akurat dalam setiap pengukuran menggunakan alat medis, setiap alat medis harus dilakukan pengujian berkala. Petugas UGD akan membuat permintaan pengujian berkala ke bagian sarana dan prasarana sesuai jadwal dan bergilir. Setiap kegiatan pemeliharaan alat harus didokumentasikan di kartu pemeliharaan alat.
  • 91. Pencapaian indikator klinis dan manajemen di IGD a. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa 100% b. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam. c. Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku (BLS/ PPGD/ GELS/ ATLS/ ACLS ) d. Ketersediaan tim penanggulangan bencana. e. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat < 5 menit. f. Kepuasan pelanggan >80%.
  • 92. Pencapaian indikator klinis dan manajemen di IGD g. Kematian pasien <24 jam <dua perseribu (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam). h. Tidak adanya pasien yang harus uang muka . i. Pencapaian target pasien pelayanan di IGD
  • 101. NO Nama kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Vol Penanggu ng jawab 1 Pertemuan bulanan IGD Evaluasi Program IGD Petugas IGD Diskusi dan tanya jawab Setiap bulan 12x Ka.Instalasi 2 Sosialisasi dalam melakukan skrining pasien di IGD Untuk mengurangi kesalahan identifikasi pasien Seluruh petugas IGD Diskusi dan tanya jawab April 1X Koordinator Pelayanan 3 Pengajuan pencetakan format Triase Ibu dan Anak di IGD Perencanaan barang dan jasa Pengusulan /proposal Juni TU IGD 4 Melakukan Triase IGD pada setiap pasien yang datang Pasien Pengisian lembar Triase Setiap hari Koordinator Pelayanan 5 Melakukan evaluasi Rekam Medik pada setiap pasien yang datang ke IGD Assesmen pasien dilaksanakan 100% Petugas IGD Evaluasi lembar Rekam Medik IGD Setiap hari Setiap hari Pencatatan / Pelaporan 6 Penambahan Alkes Terpenuhinya kebutuhan alkes di IGD Perencanaan barang dan jasa Pengusulan /proposal Juni Logistik inventaris 7 Renovasi Ruang IGD Untuk mengetahui lokasi IGD di RS Perencanaan barang dan jasa Pengusulan /proposal Januari Logistik PROGRAM KERJA IGD
  • 102. PROGRAM KERJA IGD NO Nama kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Vol Penanggung jawab 8 Pengadaan seragam kerja petugas IGD Untuk keseragaman pakaian kerja petugas IGD Perencanaan barang dan jasa Pengusulan /proposal Januari Logistik 9 Sosialisasi Panduan Praktek Klinik (PPK) Terhindarnya kesalahan dalam menegakkan diagnosa pasien Petugas IGD Diskusi dan tanya jawab Mei 1 X Ka. Instalasi 10 Pengajuan pelatihan PPGD/PPGD-ON/BCLS/BTLS (untuk bidan dan perawat) dan GELS/ACLS/ATLS (untuk dokter umum IGD) Kemampuan petugas IGD dalam penanganan life saving anak dan dewasa 100% Pembuatan surat permohonan Januari 1X TU IGD 11 Sosialisasi PPI Tidak adanya infeksi nosokomial di IGD Petugas IGD Diskusi dan tanya jawab April dan Oktober 2x Survailans 12 Penyediaan leaflet ke bagian PROMKES Terlaksananya edukasi pada pasien di IGD Pasien Surat pengajuan Juni 1X Survailans 13 Membagikan kuesioner kepuasan pelanggan kepada setiap pasien yang akan pindah ruangan atau pulang Kepuasan pelanggan 100% Pasien Evaluasi kuesioner Mei dan November 2x Survailans
  • 104. MASALAH DI UNIT IGD Alur pasien di IGD yang dikonsul ke dokter Spesialis Emergensi Sp.EM Alur pasien rencana operasi elektif masuk via igd? Menambah false emergensi Dokter spesialis yang oncall tidak dapat dihubungin saat pasien masuk Alur rujukan pasien ke igd RS yang belum sesuai Sistim EMR yang masih suka error dan belum adanya backup status hardcopy untuk pengisian berkas rekam medis
  • 105. MASALAH DI UNIT IGD Belum adanya kerjasama RS dengan BPJS sehingga banyak pasien yang APS karena mau pindah perawatan di RS yang bekerjasama dengan BPJS Beberapa pemeriksaan laboratorium yang dirujuk sehingga membuat hambatan dalam pelayanan Belum lengkapnya sarana dan prasarana di IGD Belum lengkapnya obat obatan di farmasi igd Tingginya turn over intention dokter jaga igd karena overtime jam kerja
  • 106. CONTOH FISH BONE MASALAH DI UNIT IGD