Dokumen ini memberikan ringkasan tentang Hospital Changkat Melintang di Perak. Ia menyediakan perkhidmatan kesihatan kepada 90,000 penduduk di daerah Perak Tengah dan sebahagian Hilir Perak. Hospital ini menawarkan pelbagai perkhidmatan klinikal dan sokongan termasuk rawatan pesakit luar, kecemasan, dan dalam serta perkhidmatan diagnostik, farmasi, dan pentadbiran.
Dokumen tersebut membahas konsep Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di Kabupaten Banyumas. SPGDT merupakan kerja sama lintas sektor dan profesi dalam menangani kasus gawat darurat baik sehari-hari maupun saat bencana dengan tujuan menyelamatkan jiwa dan mencegah kecacatan.
Dokumen ini membahas prosedur perawatan pasien di ruang pemulihan (RR) atau pasca unit anestesi (PACU) di Rumah Sakit Umum Ganesha. Tujuannya adalah untuk memonitor dan mencegah komplikasi setelah operasi, serta melanjutkan koreksi cairan. Prosedur yang harus dilakukan meliputi memantau vital sign pasien, kesadaran, kekuatan otot, infus dan peralatan, serta memindahkan pasien ke ruang inap jika sudah stabil dan
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang merupakan koordinasi multi sektor dan profesi untuk menyediakan pelayanan terpadu bagi korban darurat baik selama bencana maupun kondisi normal. SPGDT meliputi fase deteksi, supresi, pra rumah sakit, intra rumah sakit, dan antar rumah sakit dengan tujuan memberikan pertolongan yang cepat dan tepat.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang Hospital Changkat Melintang di Perak. Ia menyediakan perkhidmatan kesihatan kepada 90,000 penduduk di daerah Perak Tengah dan sebahagian Hilir Perak. Hospital ini menawarkan pelbagai perkhidmatan klinikal dan sokongan termasuk rawatan pesakit luar, kecemasan, dan dalam serta perkhidmatan diagnostik, farmasi, dan pentadbiran.
Dokumen tersebut membahas konsep Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di Kabupaten Banyumas. SPGDT merupakan kerja sama lintas sektor dan profesi dalam menangani kasus gawat darurat baik sehari-hari maupun saat bencana dengan tujuan menyelamatkan jiwa dan mencegah kecacatan.
Dokumen ini membahas prosedur perawatan pasien di ruang pemulihan (RR) atau pasca unit anestesi (PACU) di Rumah Sakit Umum Ganesha. Tujuannya adalah untuk memonitor dan mencegah komplikasi setelah operasi, serta melanjutkan koreksi cairan. Prosedur yang harus dilakukan meliputi memantau vital sign pasien, kesadaran, kekuatan otot, infus dan peralatan, serta memindahkan pasien ke ruang inap jika sudah stabil dan
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang merupakan koordinasi multi sektor dan profesi untuk menyediakan pelayanan terpadu bagi korban darurat baik selama bencana maupun kondisi normal. SPGDT meliputi fase deteksi, supresi, pra rumah sakit, intra rumah sakit, dan antar rumah sakit dengan tujuan memberikan pertolongan yang cepat dan tepat.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) di RSD Kol. Abundjani. IKP adalah kejadian tidak disengaja yang dapat menyebabkan cedera pasien, seperti kesalahan diagnosis, operasi, atau terapi. Tujuan pelaporan IKP adalah untuk mengetahui penyebabnya, mencegah terulang, dan memperbaiki perawatan. Semua staf dapat melaporkan IKP secara tertulis ke Sekretariat
Surat ini berisi revisi protokol penatalaksanaan pasien COVID-19 yang disusun oleh 5 organisasi profesi kedokteran. Protokol ini memberikan pedoman tentang pemeriksaan diagnostik, tatalaksana non-farmakologis dan farmakologis untuk pasien tanpa gejala, ringan, sedang, berat dan kritis. Protokol ini diharapkan dapat membantu penanganan pasien COVID-19.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai persiapan sebelum dan perawatan setelah pembedahan secara umum. Persiapan sebelum pembedahan meliputi persiapan psikologis, fisik, dan administratif. Perawatan setelah pembedahan meliputi perawatan awal, setelah sadar dari bius, hingga pemulihan total, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan gawat darurat yang mencakup pengertian, cakupan, proses, sasaran, prinsip manajemen keadaan darurat, serta penerapan triage dan penanganan bencana. Keperawatan gawat darurat bertujuan untuk menyelamatkan nyawa dengan memberikan perawatan segera dan stabilisasi pasien darurat.
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i bArmin Kobain
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai persyaratan, prosedur, fasilitas, dan standar pelayanan untuk unit rawat inap ruang kelas 1B di rumah sakit tertentu. Antara lain menjelaskan bahwa unit tersebut menangani berbagai penyakit dalam dan luar, memiliki 9 kamar pasien dan fasilitas pendukung, serta dilayani oleh tim medis dan perawat berkompeten sesuai standar.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit pelayanan kesehatan rumah sakit yang memberikan pertolongan pertama pada pasien darurat dengan menggunakan tenaga kesehatan multi disiplin dan fasilitas medis lengkap untuk menyelamatkan nyawa pasien. IGD harus siap memberikan pelayanan 24 jam untuk menangani kasus darurat.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keadaan darurat dan bencana, mencakup aspek-aspek seperti pertolongan pertama, penanganan korban, komunikasi, dan kerja sama berbagai pihak untuk menyelamatkan korban.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan kualitas layanan rawat inap dan unit gawat darurat di Puskesmas Kalibening. Terdapat data pasien rawat inap tahun 2016 beserta capaian indikator pelayanan. Juga dijelaskan tentang pengertian, pelayanan, dan standarisasi unit gawat darurat sesuai pedoman kementerian kesehatan. Kriteria fasilitas, prosedur, dan evaluasi mutu unit gawat darurat dijabarkan demi men
Dokumen tersebut merangkum upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas Sukarejo. Beberapa poin utama meliputi (1) tujuan mencegah terjadinya infeksi nosokomial, (2) skema rantai penularan infeksi, dan (3) langkah-langkah kewaspadaan standar seperti kebersihan tangan, menggunakan APD, dan pengendalian lingkungan untuk mencegah penularan infeksi.
Assistant:
- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah
- Menyiapkan alat & bahan yg dibutuhkan- Menyiapkan alat & bahan yg dibutuhkan
- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah
- Mengantisipasi kebutuhan dr bedah- Mengantisipasi kebutuhan dr bedah
- Mencatat hasil bedah- Mencatat hasil bedah
- Membant
Ultrasonografi (USG) adalah teknik pemeriksaan medis non-invasif yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghasilkan gambar struktur internal tubuh. USG digunakan untuk diagnosis berbagai kondisi medis seperti kehamilan, organ dalam abdomen, otak, jantung, dan lainnya. Persiapan pasien, alat, dan lingkungan harus dilakukan dengan baik agar hasil pemeriksaan akurat.
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT Kemenkes RI) merupakan sistem koordinasi multi sektor dan multi disiplin untuk penanganan gawat darurat baik bencana maupun sehari-hari. SPGDT bertujuan mengurangi korban dengan cara yang efektif, efisien, dan terstruktur melalui kesiapan dan koordinasi seluruh pihak terkait.
Dokumen tersebut meringkas biografi dan karya Dr. Budhi Mulyadi, seorang dokter spesialis keperawatan komunitas yang aktif dalam penanganan bencana di Indonesia sejak tahun 1990-an. Ia pernah menjabat sebagai koordinator relawan ambulans Covid-19 di BNPB dan melayani lebih dari 36 ribu pasien Covid-19. Dr. Budhi juga aktif di berbagai organisasi kesehatan dan kemanusiaan serta mendirikan beberapa le
Dokumen tersebut membahas konsep dasar triage dan penanganan keperawatan gawat darurat. Terdapat penjelasan mengenai klasifikasi pasien berdasarkan tingkat kegawatan dan daruratnya serta urutan prioritas penanganan berdasarkan sistem organ yang terancam. Dokumen ini juga menjelaskan konsep triase dalam keperawatan gawat darurat beserta kategori pasien berdasarkan warna label.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) di RSD Kol. Abundjani. IKP adalah kejadian tidak disengaja yang dapat menyebabkan cedera pasien, seperti kesalahan diagnosis, operasi, atau terapi. Tujuan pelaporan IKP adalah untuk mengetahui penyebabnya, mencegah terulang, dan memperbaiki perawatan. Semua staf dapat melaporkan IKP secara tertulis ke Sekretariat
Surat ini berisi revisi protokol penatalaksanaan pasien COVID-19 yang disusun oleh 5 organisasi profesi kedokteran. Protokol ini memberikan pedoman tentang pemeriksaan diagnostik, tatalaksana non-farmakologis dan farmakologis untuk pasien tanpa gejala, ringan, sedang, berat dan kritis. Protokol ini diharapkan dapat membantu penanganan pasien COVID-19.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai persiapan sebelum dan perawatan setelah pembedahan secara umum. Persiapan sebelum pembedahan meliputi persiapan psikologis, fisik, dan administratif. Perawatan setelah pembedahan meliputi perawatan awal, setelah sadar dari bius, hingga pemulihan total, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan gawat darurat yang mencakup pengertian, cakupan, proses, sasaran, prinsip manajemen keadaan darurat, serta penerapan triage dan penanganan bencana. Keperawatan gawat darurat bertujuan untuk menyelamatkan nyawa dengan memberikan perawatan segera dan stabilisasi pasien darurat.
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i bArmin Kobain
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai persyaratan, prosedur, fasilitas, dan standar pelayanan untuk unit rawat inap ruang kelas 1B di rumah sakit tertentu. Antara lain menjelaskan bahwa unit tersebut menangani berbagai penyakit dalam dan luar, memiliki 9 kamar pasien dan fasilitas pendukung, serta dilayani oleh tim medis dan perawat berkompeten sesuai standar.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit pelayanan kesehatan rumah sakit yang memberikan pertolongan pertama pada pasien darurat dengan menggunakan tenaga kesehatan multi disiplin dan fasilitas medis lengkap untuk menyelamatkan nyawa pasien. IGD harus siap memberikan pelayanan 24 jam untuk menangani kasus darurat.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keadaan darurat dan bencana, mencakup aspek-aspek seperti pertolongan pertama, penanganan korban, komunikasi, dan kerja sama berbagai pihak untuk menyelamatkan korban.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan kualitas layanan rawat inap dan unit gawat darurat di Puskesmas Kalibening. Terdapat data pasien rawat inap tahun 2016 beserta capaian indikator pelayanan. Juga dijelaskan tentang pengertian, pelayanan, dan standarisasi unit gawat darurat sesuai pedoman kementerian kesehatan. Kriteria fasilitas, prosedur, dan evaluasi mutu unit gawat darurat dijabarkan demi men
Dokumen tersebut merangkum upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas Sukarejo. Beberapa poin utama meliputi (1) tujuan mencegah terjadinya infeksi nosokomial, (2) skema rantai penularan infeksi, dan (3) langkah-langkah kewaspadaan standar seperti kebersihan tangan, menggunakan APD, dan pengendalian lingkungan untuk mencegah penularan infeksi.
Assistant:
- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah
- Menyiapkan alat & bahan yg dibutuhkan- Menyiapkan alat & bahan yg dibutuhkan
- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah- Membantu dr bedah dalam prosedur bedah
- Mengantisipasi kebutuhan dr bedah- Mengantisipasi kebutuhan dr bedah
- Mencatat hasil bedah- Mencatat hasil bedah
- Membant
Ultrasonografi (USG) adalah teknik pemeriksaan medis non-invasif yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghasilkan gambar struktur internal tubuh. USG digunakan untuk diagnosis berbagai kondisi medis seperti kehamilan, organ dalam abdomen, otak, jantung, dan lainnya. Persiapan pasien, alat, dan lingkungan harus dilakukan dengan baik agar hasil pemeriksaan akurat.
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT Kemenkes RI) merupakan sistem koordinasi multi sektor dan multi disiplin untuk penanganan gawat darurat baik bencana maupun sehari-hari. SPGDT bertujuan mengurangi korban dengan cara yang efektif, efisien, dan terstruktur melalui kesiapan dan koordinasi seluruh pihak terkait.
Dokumen tersebut meringkas biografi dan karya Dr. Budhi Mulyadi, seorang dokter spesialis keperawatan komunitas yang aktif dalam penanganan bencana di Indonesia sejak tahun 1990-an. Ia pernah menjabat sebagai koordinator relawan ambulans Covid-19 di BNPB dan melayani lebih dari 36 ribu pasien Covid-19. Dr. Budhi juga aktif di berbagai organisasi kesehatan dan kemanusiaan serta mendirikan beberapa le
Dokumen tersebut membahas konsep dasar triage dan penanganan keperawatan gawat darurat. Terdapat penjelasan mengenai klasifikasi pasien berdasarkan tingkat kegawatan dan daruratnya serta urutan prioritas penanganan berdasarkan sistem organ yang terancam. Dokumen ini juga menjelaskan konsep triase dalam keperawatan gawat darurat beserta kategori pasien berdasarkan warna label.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk definisi berbagai insiden keselamatan pasien, faktor-faktor risiko, dan langkah-langkah untuk menciptakan budaya keselamatan pasien.
apa yg harus saya lakukan ?
Sutoto.KARS 58
Sebelum Penutupan Luka (Time-
out):Apakah .......
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi
3. Semua kassa, jarum dan benda asing sudah
dihitung dan dikonfirmasi lengkap
4. Pemberian antibiotik propillaksi sdh diberikan
dalam 60 menit sebelumnya
5. Antisipasi post operasi:
Secara Umum
Memberikan acuan bagi petugas kesehatan dlm penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
Secara Khusus Tersedianya standar :
SDM Kesehatan
Penyiapan fasilitas pelayanan
Pelayanan pengobatan, gizi, kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi
Pengendalian penyakit potensial wabah
Pengaturan obat bantuan
Similar to Disain fisik dan fasilitas rumah sakit (20)
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. RUMAH SAKIT :
INST YANKES YG MENYELENGGARAKAN YANKES /ORANGAN
SECARA PARIPURNA YG MENYEDIAKAN LAYANAN RAWAT INAP,
JALAN DAN GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT UMUM :
R S YG MEMBERIKAN YANKES PD SEMUA BDG DAN JENIS PENYAKIT
RUMAH SAKIT KHUSUS :
R S YG MEMBERIKAN YANKES UTAMA PD SATU BDG ATAU JENIS
PENYAKIT TERTENTU BERDSRKAN DISIPLIN ILMU, GOL UMUR,
ORGAN, JENIS PENYAKIT ATAU KEKHUSUSAN LAINNYA
5. RUMAH
SAKIT
BERDSRKAN
JENIS LAYANAN
R S U
R S K
DIKLASIFIKASI
KELAS A
KELAS B
KELAS C
DIKLASIFIKASI
KELAS A
KELAS B
KELAS C
KELAS D - D
- PRATAMA
6. PENETAPAN KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
PELAYANAN
S D M
PERALATAN
BANGUNAN DAN
SARANA
1. TATA BANGUNAN
2. LINGKUNGAN
3. KEAMDALAN
BANGUNAN DAN
PRASARANA
1
2
3
4
7.
8. 1. BTK DENAH BANGUNAN SIMETRIS DAN SEDERHANA UTK
MENGANTISIPASI KERUSAKAN BILA GEMPA
2. SIRKULASI UDARA DAN CAHAYA
3. TATA LETAK BANGUNAN (SITE PLAN ) DAN TATA RUANG DLM
BANGUNAN HRS MEMPERTIMBANGKAN ZONASI,
BERDASARKAN TKT RESIKO PENULARAN PENYAKIT,
BERDASARKAN PRIVASI, KEDEKATAN HUB FUNGSI ANTAR
RUANG LAYANAN
4. TINGGI RENDAH BANGUNAN HRS DIBUAT TETAP MENJAGA
KESERASIAN HUBUNGAN DAN FAIL BANJIR
5. AKSESIBILITAS DILUAR DAN DIDLM MEMPERTIMBANGAN
KEMUDAHAN BG SEMUA
6. AREA PARKIR
7. PERANCANGAN PEMANFAATAN TATA RUANG SESUAI DG
FUNGSI PELAYANAN
9. PERSYARATAN KEAMDALAN BANGUNAN
A. KESELAMATAN STRUKTUR BANGUNAN
- KEMAMPUAN BAHAYA KEBAKARAN
- BAHAYA PETIR
- BAHAYA LISTRIK
- PERSYARATAN GAS MEDIK
- INSTALASI UAP
- INSTALASI BAHAN BAKAR GAS
B. PERSYARATAN
- VENTILASI, PENCAHAYAAN, INSTALASI AIR,
- PENGOLAHAN LIMBAH DAN BHN BANGUNAN
C. PERSYARATAN KENYAMANAN
- RUANG GERAK DAN HUB ANTAR RUANG
- THDP TKT GETARAN DAN KEBISINGAN
D. PERSYARATAN
- TANDA ARAH, KORIDOR TANGGA
- RAM, LIF, TOILET DAN SARANA EVAKUASI
10. 1. PELAYANAN
YG DIBERIKAN
1. MEDIK
2. FARMASI
3. WAT / BIDAN
4.PENUNJANG KLINIK
5. PENUNJANG NON KLINIK
6. RAWAT INAP
R S U
KELAS A
11. GAWAT
DARURAT
SP DASAR SP
PENUNJANG
SP PENUNJANG
LAIN
SUB SPESIALIS SP GIMUL
24 Jam P .Dalam Anastesiologi Mata Sp Bedah Bedah Mulut
Anak Radiologi THT Peny Dalam Conservasi
Bedah P Klinik Syaraf Kes Anak Periodonti
OBGIN P Anatomi Jantung &
Pemb Darah
Obgin Orthodonti
Rehab Medik Kulit Kelamin Mata Prosthodonti
Kedok paru THT Pedodonsia
Orthopedi Syaraf Peny Gimul
Urologi Jantung & P Darah
Bedah Syaraf Kulit dan Kelamin
Kedokteran Jiwa
Paru
Orthopedi
Urologi
Bedah Syaraf
Bedah Plastik
Gimul
14. Bank Darah
Perawt Intensif utk Semua
Gol Umur & Jenis Penyakit
G i z i
Sterilisasi Instrumen dan
Rekam Medik
4. PENUNJ KLINIK
15. Loudry / linen
Jasa Boga / Dapur
Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas
Pengelolaan Limbah
Gudang Ambulan
Sistem Inf dan Komunikasi
Penulasaraan Jenazah
Sistem Penanggulangan Kebakaran
Pengelolaan Gas Medik
Pengelolaan Air Bersih
5. PENUNJ NON KLINIK
16. Jlh Tempat Tidur Perawatan Kls III
1. RSP Plg Sedikit 30 %
2. RS Swasta 20 %
Jlh Tempat Tidur Rawat Intensif 5 %
6. RAWAT INAP
17. 2. S D M
1. Tenaga Medis
2. Tenaga Kefarmasian
3. Tenaga Keperawatan
4. Tenaga Kesehatan Lain
5. Tenaga Non Kes
R S U
KELAS A
18. MEDIS KEFARMASIAN KEPERAWATAN KES LAIN NON KES
18 dr Umum utk
Yanmedik Dasar
1 Apt sbg Ka Inst Far Sesuai dg Jlh
Tempat Tidur pd
Instalasi Rawat
Inap
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
4 drg utk Pelyanmed
Gimul
5 Apt di Rawat Jalan
dibantu 10 Teknik
Kefarmasian
Kualifikasi dan
Kompetensi
sesuai Kebutahan
RS
6 dr Sp utk setiap
jenis Yanmedik Sp
Dasar
5 Apt di Rawat Inap
dibantu 10 Teknik
Kefarmasian
3 dr Sp Yanmedik
Penunjang
1 Apt di UGD dibantu
2 Teknik Kefarmasian
3 dr Sp Yanmedik
Penunjang Lain
1 Apt sbg Koordinator
Penerima dan
Distribusi
2 dr Sub Sp
Yanmedik Sub Sp
1 Apt sbg Koordinator
Produksi
1 drg Sp utk setiap
jenis Yanmedik Gimul
2. SDM
19. TRIAGE AREA
Tempat memilah-milah pasien berdsrkan tkt kegawatan
Potensi jlh kunjungan
Jlh kunjungan rutin harian
Kejadian luar biasa CHAOS
1. Waktu Yan yg tepat
2. Tepat yan yg tepat ( prioritas 1, 2, 3 )
3. SDM yg tepat ( Tim dr dan perawat )
21. BILIK
PRIORITAS 1
1. Menangani pasien dlm kondisi
emergensi
2. Peralatan Resusitasi
3. Obat-obatan emergensi
4. Peralatan Monitor Pasien
5. Peralatan pemeriksaan
penunjang disediakan secara
maksimal
6. Tersedianya TIM resusitasi yg
handal dlm menjlnkan organisasi,
menjamin proses resusitasi
dilakukan
22. BILIK
PRIORITAS 2
1. Utk pasien Urgent (gawat tdk
darurat)
2. Peralatan monitor pasien
disediakan
3. Obat-obatan bisa disediakan
23. BILIK
PRIORITAS 3
1. Utk pasien tdk gawat dan tdk
darurat
2. Secara klinis adalah pasien rawat
jalan ( ambulantory patien )
24. BILIK
OBGIN
Perlu disediakan krn pasien Obgin
yg datang seringkali dilakukan
pemeriksaan Organ Dalam
Kenyamanan
Kemudahan
Privasy selama proses pemeriksaan tercapai
25. RUANG
TINDAKAN
OPERASI KECIL
Utk tindakan operasi minor atau
bedah dg anastesi lokal
Instrumen operasi minor set
Alat monitor tanda2 vital pasien
Kasus patah tulang simple tertutup
tdk perlu reposisi dan tdk ada
indikasi operasi
RUANG
TINDAKAN
PEMASANGAN
GIPS
26. KAMAR
OPERASI
EMERGENSI
Utk pasien yg memerlukan tindakan
operasi emergensi dg general anastesi
Utk pasien yg infeksius yg berpotensi
menular infeksinya baik kpd orang lain
maupun staf IGD
RUANG
ISOLASI
27. NURSE
STATION
Pangkalan perawat yg berada diruang
kritis yg berfungsi sbg tempat Perawat
dpt mengontrol secara keseluruhan,
secara mudah dan ergonomis ( strategis )
Pasien atau Klg pasien akan
mendaftarkan pasien
LOKET
(pendaftaran/
Administrasi)
28. FARMASI Farmasi / apotek IGD buka 24 jam
Sbg fasilitas pemeriksaan penunjang
utk menegakkan diagnosis emergensi
hrs bisa memberikan pelayanan cito
LABORATORIUM
29. RADIOLOGI
(X-RAY, CT
SCAN)
Hrs tersedia di IGD utk menegakkan
diagnosis emergensi
Staf IGD harus mendapatkan ruang
ganti dan istirahat
RUANG GANTI
DAN ISTIRAHAT
STAF
30. RUANG
TRANSIT
JENAZAH
Sebaiknya Pasien yg meninggal sebelum
ditransfer ke Forensik diletakkan disini
Sebelum menjalankan transfer pasien
PANGKALAN
AMBULAN/
AMBULANCE
BAY
31. RUANG
DEKONTAMINASI
Pasien yg datang dg terkontaminasi
Material berbahaya/hazmat (hazardous
materials)
CBRNE (chemical. Biologi, radiological,
nuclear, explosives)
Ke ruang wat IGD ( P1, P2 atau P3)
32. RUANG STERILISASI
GUDANG LOGISTIK
POS KEAMANAN
RUANG TUNGGU
CALL CENTER
CUSTUMER SERVICE