2. Beban
M
Beban
M
L0
Lt
∆y = Lt – L0
L0 = panjang pegas
semula
Lt = panjang pegas saat
digantung beban
bermassa m
∆y = simpangan pegas
3. Untuk menentukan nilai konstanta pegas,
berlaku hukum Hooke yang dirumuskan
sebagai berikut :
ykF ∆=
Dengan F = Gaya pegas (newton)
K = konstanta pegas (N/m)
∆y = simpangan (meter)
4. Contoh :
Pegas mula-mula 10 cm, saat digantung beban 100 gram pegas
bertambah panjang menjadi 15 cm. Tentukan konstanta pegas
tersebut.
Diketahui :
L0 = 10 cm
Lt = 15 cm
∆y = 15-10 cm = 5 cm = 0,05 m
m = 100 gram = 0,1 kilogram
mNk
k
m
smkg
k
y
gm
k
/6,19
05,0
98,0
05,0
/8,9.1,0
.
2
=
=
=
∆
=
5. Pegas jika digantung beban M dan ditarik mencapai simpangan y
kemudian dilepaskan, maka pegas akan bergetar dengan periode
yang teratur.
Frekuensi anguler getaran pegas bergantung dari
m
k
Frekuensi anguler dilambangkan sebagai ω
Maka
m
k
=ω
7. Contoh :
Pegas digantung beban 100 gram, jika pegas bergetar dengan
periode 0,5 sekon. Tentukan konstanta pegas dimaksud.
Diketahui :
M = 100 gram = 0,1 kilogram
T = 0,5 sekon
mNk
k
kg
k
k
kg
k
kg
s
k
m
T
/795,15
)4,0).(48,39(
)5,0(
1,0
).4(
1,0
.)2()5,0(
1,0
25,0
2
2
2
22
=
=
=
=
=
=
π
π
π
π
8. Untuk mengetahui apakah suatu data percobaan sudah memenuhi aturan
ralat kesalahan, maka perlu dicari standar deviasinya (atau lebih dikenal
dengan sebutan simpangan baku).
Anda dapat membuka buku pelajaran matematika yang membahas
mengenai penggunaan standar deviasi yang dirumuskan sebagai :
Ralat kesalahan = x 100 %
Simpangan baku
Nilai konstanta pegas rata-rata
1
..
2
−
−Σ
=
N
xx
ds
N = jumlah data
X = nilai item data
X = nilai rata-rata