TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATeguh Kristyanto
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
DISUSUN OLEH Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
MATERI:
1. BUM DESA BERDASARKAN UU NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA DAN PERATURAN TURUNANNYA
2. PERKEMBANGAN REGISTRASI BUM DESA DAN BUM DESA BERASAMA
3. SIMULASI PENDAFTARAN
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMATeguh Kristyanto
TATA CARA PENDAFTARAN BUM DESA DAN BUM DESA BERSAMA
DISUSUN OLEH Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
MATERI:
1. BUM DESA BERDASARKAN UU NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA DAN PERATURAN TURUNANNYA
2. PERKEMBANGAN REGISTRASI BUM DESA DAN BUM DESA BERASAMA
3. SIMULASI PENDAFTARAN
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...TV Desa
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkatan, Pembinaan Dan Pengembangan, Dan Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Badan Usaha Milik Desa/Badan Usaha Milik Desa Bersama
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerahvicividivini
Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...TV Desa
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkatan, Pembinaan Dan Pengembangan, Dan Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Badan Usaha Milik Desa/Badan Usaha Milik Desa Bersama
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerahvicividivini
Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK PEMETAAN
SUMBERDAYA DESA BERBASIS SPASIAL
Oleh Bito Wikantosa
Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
2. 01
KONSEP SDGs DESA
Permendesa No.21 tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, bahwa;
“SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan. SDGs Desa merupakan upaya terpadu yang dihadirkan sebagai
alternatif aksi percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di tingkat Desa”.
Inpres no.4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (8 Juni 2022)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk :
a. Menyediakan dan mengelola data Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals) Desa untuk penanganan kemiskinan ekstrem;
b. Menetapkan prioritas penggunaan Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai Desa
dan Program Padat Karya; dan
c. Membina dan menggerakan Badan Usaha Milik Desa dan Badan Usaha Milik Desa
Bersama yang mengelola dana bergulir masyarakat miskin ekstrem serta unit usaha
berkaitan ketahanan pangan nabati dan hewani.
3. 02
URGENSI SDGs DESA
Bagi Pemerintah Desa dan warga Desa :
• Sebagai instrumen Perencanaan Pembangunan Desa agar tepat sasaran karena didasarkan pada
Data dan Kondisi Riil masyarakat Desa. Umumnya, rencana pembangunan yang tidak didasarkan
pada data yang akurat akan menghasilkan pembangunan yang tidak tepat sasaran;
• Sebagai sarana untuk membangun kesadaran kritis masyarakat Desa untuk turut serta
berpartisipasi dalam setiap tahapan proses perencanaan pembangunan di Desa;
• Sebagai salah satu proses demokratisasi di Desa dan proses pembelajaran serta pendewasaan
bagi masyarakat Desa melalui kepemilikan dan pemanfaatan Data Desa.
Bagi Tenaga Pendamping Profesional (TPP) :
Sebagai alat utama untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di Desa
Bagi Pemerintah Pusat (atau Daerah) :
Sebagai Basis perumusan Kebijakan
4. 03
Dengan SDGs Desa maka arah tujuan
pembangunan di desa akan lebih terarah dan
terukur untuk makmur dan mandiri dengan
melibatkan semua pihak yang ada di desa serta
mengoptimalkan potensi desa yang ada.
Sebelum SDGs Desa, desa melakukan
pembangunan belum terarah dan
berkelanjutan untuk mewujudkan desa yang
makmur dan mandiri.
SEBELUM
SDGs DESA
8. 07
KERANGKA BERPIKIR SDGS DESA:
ORIENTASI PADA GOALS (HASIL/OUTCOME/IMPACT)
KONTEKS DESA (SDGS DESA 18)
METODE/SARANA
PEMBANGUNAN DESA
(SDGS DESA 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15)
NORMA/PELEMBAGAAN/PENGARUSUTAMAAN SELURUH
VARIABEL PEMBANGUNAN DESA
(SDGS DESA 5, 10, 16, 17)
TUJUAN PEMBANGUNAN DESA
(SDGS DESA 1, 2, 3, 4)
9. 08
KONTRIBUSI PERCEPATAN SDGs DESA TERHADAP PENCAPAIAN
TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL BERKELANJUTAN
Aksi SDGs Desa berkontribusi sebesar 74% terhadap pencapaian Tujuan
Pembangunan Nasional Berkelanjutan
ASPEK KEWILAYAHAN
• 91% wilayah Indonesia adalah wilayah desa (Kemendagri, 2019)
• 11 Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan berkaitan erat dengan kewilayahan desa
• Aksi menuju tercapainya 12 SDGs Desa (7-18) berkontribusi 91% pencapaian Tujuan
Pembangunan Nasional Berkelanjutan (SDGs nomor 7-17)
ASPEK KEWARGAAN
• 43% penduduk Indonesia ada di desa (BPS, 2020)
• 6 Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan berkaitan erat dengan warga desa
• Aksi menuju tercapainya 6 SDGs Desa berkontribusi 43% pencapaian Tujuan
Pembangunan Nasional Berkelanjutan (SDGs nomor 1-6)
10. 09
DIMANAKAH MELETAKAN SDGS DESA
DALAM PROSES
PERENCANAAN DESA ?
1. Apabila Kepala Desa BARU maka pada
saat menuangkan visi dan misi kepala
desa kedalam RPJMDes selama 6 tahun
harus menyelaraskan dengan SDGs
Desa.
2. Apabila kepala desa yang LAMA maka
SDGs Desa dapat menjadi acuan saat
penyusunan rancangan RKP Desa
11. 10
CARA MENGGUNAKAN SDGs DESA DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
1. Mengacu pada Prioritas Penggunaan Dana Desa sesuai
kebijakan Pemerintah Pusat (Inpres, Peraturan Menteri;
Permendesa, PMK, dll);
2. Desa mempunyai rencana untuk menjadikan desanya tipe
Tertentu sesuai SDGs Desa (Ada 8 tipe Desa berbasis SDGs
Desa);
3. Menentukan Prioritas Pembangunan Desa Berbasis Hasil
Pendataan SDGs Desa (ranking)
12. 11
CARA 1
Mengacu pada Prioritas Penggunaan Dana Desa
sesuai kebijakan Pemerintah Pusat (Inpres,
Peraturan Menteri; Permendesa, PMK, dll);
13. 12
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA 2021 (Permendesa PDTT No.13/2020)
PENCAPAIAN SDGs DESA (masih relevan untuk tahun 2022-2023)
1. Pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa
1) Pembentukan, pengembangan, dan revitalisasi BUMDes/
BUMDesma (SDGs Desa 8);
Penyediaan listrik Desa (SDGs Desa 7);
pengembangan usaha ekonomi produktif, utamanya yang dikelola
BUMDes/ BUMDesma (SDGs Desa 12)
2)
3)
2. Program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa
1) Pendataan Desa, pemetaan potensi dan sumber daya, dan
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (SDGs Desa 17);
Pengembangan Desa wisata (SDGs Desa 8);
Penguatan ketahanan pangan dan pencegahan stunting di Desa
(SDGs Desa 2);
Desa inklusif (SDGs Desa 5, 16, 18)
2)
3)
4)
3. Adaptasi kebiasaan baru: Desa Aman Covid-19 (SDGs Desa 1 dan 3)
14. 13
CARA 2
Desa mempunyai rencana untuk menjadikan
desanya tipe Tertentu sesuai SDGs Desa (Ada 8
tipe Desa berbasis SDGs Desa);
18. 17
MENENTUKAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DESA
BERBASIS DATA SDGs DESA
Desa secara mandiri dapat menentukan prioritas pembangunan desa berdasarkan
dari data SDGs Desa. Untuk mempermudah prioritas pembangunan desa yang
dimaksud diutamakan fokus pada;
TUJUAN PEMBANGUNAN DESA (SDGs Desa 1, 2, 3, & 4) atau bisa fokus pada
ASPEK KEWARGAAN (SDGs Desa 1, 2, 3, 4, 5, & 6).
CONTOH MENENTUKAN PRIORITAS BERDASARKAN PEMBAGIAN CAPAIAN
NILAI/SKOR SDGs DESA:
• SANGAT PRIORITAS, jika capaian salah satu SDGs Desa tersebut mencapai 0 s.d 30;
• PRIORITAS, jika capaian salah satu SDGs Desa tersebut mencapai 31 s.d 55;
• PENGEMBANGAN, jika capaian salah satu SDGs Desa tersebut mencapai 56 s.d 75;
• PENINGKATAN, jika capaian salah satu SDGs Desa tersebut mencapai 76 s.d 85.
How/Bagaimana
?
19. Contoh Kasus
How/Bagaimana
?
18
Sumber : Dashboard Website SDGs Desa Kemendesa PDTT
Kabupaten : NGANJUK
Kecamatan : BERBEK
Desa : SENDANGBUMEN
Rata-rata skor capaian SDGs Desa pada tahun
2021 : 51,72
Masing-masing score SDGs dan indikatornya
dapat dilihat secara jelas. Misal untuk;
SDGs no.1 : Desa Tanpa Kemiskinan dengan
capaian skor 38,44
SDGs no.2 : Desa Tanpa Kelaparan dengan
capaian skor 33,33
SDGs no.3 : Desa Sehat dan Sejahtera dengan
capaian skor 39,92
SDGs no.4 : Pendidikan Desa Berkualitas
dengan capaian skor 78,72
SDGs no.6 : Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi
dengan capaian skor 80,60
21. Contoh Kasus Rekomendasi Program : Desa Sendangbumen, Berbek, Kab. Nganjuk
How/Bagaimana
?
21
Sumber : Dashboard Website SDGs Desa Kemendesa PDTT
Dengan adanya contoh hasil rekomendasi diatas :
1. Desa dapat menyusun RKPDesa hanya dalam “1 klik” saja;
2. Dapat menjadi pilihan bagi Desa dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan;
3. Mempermudah langkah bagi Desa dalam merencanakan prioritas pembangunan;
4. Desa dapat memotret obyek pembangunan hingga ke Individu/Keluarga;
22. How/Bagaimana
?
22
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor :
SDGs no.1 (Desa Tanpa Kemiskinan), maka kegiatan yang dapat dilakukan :
• Pemberian BLT/ BST/BPNT/PKH, dll
• Penciptaan Lapangan Kerja di Desa & Pelatihan Keterampilan bagi Masyarakat Miskin
SDGs no.2 (Desa Tanpa Kelaparan), maka kegiatan yang dapat dilakukan :
• Pemberian Makanan Tambahan Bagi Balita dan bagi Ibu hamil serta ibu menyusui
• Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk
SDGs no.3 (Desa Sehat & Sejahtera), maka kegiatan yang dapat dilakukan :
• Fasilitasi Keluarga Miskin dalam pelayanan kesehatan
• Peningkatan kapasitas bagi Tenaga Kesehatan
SDGs no.5 (Keterlibatan Perempuan Desa), maka kegiatan yang dapat dilakukan :
• Penyuluhan tentang Keluarga Berencana
• Penyuluhan tentang Metode kontrasepsi Modern pada Pasangan Usia Subur (PUS)
SDGs no.6 (Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi), maka kegiatan yang dapat dilakukan :
• Pembangunan/Rehab/Peningkatan Sarana dan Prasarana air bersih Desa
• Pembangunan/Rehab/Peningkatan Sarana dan sanitasi Desa / Jamban / MCK
23. How/Bagaimana
?
23
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Desa Tanpa Kemiskinan (SDGs 1), maka contoh kegiatan yang
dapat dilakukan untuk sasaran :
Tingkat Kemiskinan Desa Mencapai 0% :
• Pelatihan Keterampilan bagi Masyarakat Miskin yang mendukung meningkatnya ekonomi
masyarakat
• Penciptaan Lapangan Kerja di Desa (PKTD)
• Fasilitasi Modal Usaha bagi masyarakat Miskin baik dari BUMDesa maupun dari Perbankan
Persentase warga desa peserta SJSN Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan mencapai
100% :
• Sosialisasi tentang Pentingnya SJSN dimiliki Masyarakat
Keluarga miskin penerima bantuan sosial mencapai 100% :
• Pemberian BLT-DD/ BST/BPNT/PKH, dll
• Pemberian Beasiswa bagi masyarakat Miskin usia sekolah
Keluarga miskin mendapat layanan kesehatan, pendidikan, air bersih, dan hunian layak
mencapai 100% :
• Rehab Rumah Tidak layak Huni bagi masyarakat Miskin
• Pelaksanaan Kegiatan Paket A, B dan C
• Fasilitasi Keluarga Miskin dalam pelayanan kesehatan & pendidikan
Keluarga miskin korban bencana yang ditangani mencapai 100% :
• Pemberian Bantuan tanggap darurat bagi Masyarakat terdampak bencana
• Pengadaan sarana tanggap darurat
24. How/Bagaimana
?
24
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Desa Tanpa Kelaparan (SDGs 2), maka contoh kegiatan yang
dapat dilakukan untuk sasaran :
Prevalensi kurang gizi, kurus, stunting, anemia turun menjadi 0% :
• Pemberian Makanan Tambahan Bagi Balita dan Bagi Ibu hamil serta ibu menyusui dan
Pengadaan Kelas Ibu hamil
• Pemberian Vitamin dan Zat Besi (Fe) bagi Ibu hamil
• Pelaksanaan Posyandu & Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk
• Pembangunan Sarana dan Prasaranan Kesehatan Desa (Poskesdes,Pos Obat Desa,
Posyandu)
• Peningkatan kapasitas bagi Kader Kesehatan, Bidan dan Perawat Desa
Prevalensi bayi mendapat ASI eksklusif mencapai 100% :
• Sosialisasi tentang Manfaat ASI Ekslusif
• Pemberian makanan Tambahan bagi Ibu Menyusui (BUMIL)
• Pemanfaatan lahan pekarangan masyarakat untuk Tanaman Obat, Buah dan sayur
Ada kawasan pertanian pangan berkelanjutan :
• Penetapan Kawasan Pertanian Pangan
• Bantuan Bibit Tanaman Pangan bagi petani
• Pengembangan natural Farming di Desa
• Pengembangan Rumah pangan Desa dengan memanfaatkan Pekarangan Rumah
masyarakat
• Perdes Rencana Tata Ruang Wilayah Desa
25. How/Bagaimana
?
25
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Desa Sehat & Sejahtera (SDGs 3), maka contoh kegiatan yang
dapat dilakukan :
• Pemberian Bantuan BPJS Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
• Pemberian Bantuan BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja yang bersatus Miskin
• Penyelenggaran Pos Kesehatan Desa
• Sosialisasi tentang Pelayanan kesehatan Masyarakat dan pelayanan di sarana Kesehatan
• Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan
• Pengelolaan Mobil Kesehatan Desa dalam pelayanan pasien menuju Faskes
• Sosialisasi Regulasi tentang Persalinan harus di faskes
• Peningkatan kapasitas bagi Tenaga Kesehatan
• Peningkatan Kualitas Faskes
• Peningkatan kapasitas bagi Tenaga Bidan
• Pengelolaan Mobil Kesehatan Desa dalam pelayanan pasien menuju Faskes
• Pengadaan Bank Darah Desa
• Pemberian Makanan Tambahan Bagi Ibu hamil (Bumil) & Balita
• Pelaksanaan Posyandu ( Pemeriksaan ibu Hamil & Monitoring Pertumbuhan Bayi)
• Pemberian ASI Eksklusif
• Sosialisasi bahaya Narkoba
• Sosialisasi tentang Alat Kontrasepsi Pada orang Menikah
• Sosialisasi aturan batas usia pernikahan
• Sosialisasi tentang Perencanaan Keluarga
26. How/Bagaimana
?
26
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Pendidikan Desa Berkualitas (SDGs 4), maka contoh kegiatan
yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Akses anak ke SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA berakreditasi minimal B mencapai 100% :
• Desa melaksanakan Sosialisasi & MOU dengan Sekolah yang berakreditasi B
Akses anak ke pesantren mencapai 100% :
• Sosialisasi tentang pesantren pada masyarakat
• Adanya Sistem Informasi Desa yang menginformasikan tentang Pesantren
• Meletakkan Dasar dengan Penyelenggaraan TPA, TPQ dll
APK PAUD/TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA mencapai 100% :
• Sosialisasi tentang Pentingnya Sekolah
• Pembangunan dan Penyelenggaran PAUD di Desa
• Pemberian Beasiswa untuk masyarakat Miskin (juga mendukung SDGs no.1)
Angka melek aksara latin dan non latin pada penduduk usia di atas 15 tahun mencapai
100% & Rata-rata lama sekolah penduduk >20 tahun mencapai 12 tahun :
• Penyelenggaraan Paket A, B dan C
• Penyelenggaraan Pusat Kegiatan Belajar masyarakat (PKBM)
• Penyelenggaran Berantas Buta Aksara Latin dan Non latin
Tersedia Taman Bacaan Masyarakat atau perpustakaan :
• Pembangunan Taman Baca Masyarakat
• Pembangunan dan Penyelenggaraan Perpustakaan Desa
27. How/Bagaimana
?
27
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Keterlibatan Perempuan Desa (SDGs 5), maka contoh kegiatan
yang dapat dilakukan :
• Perdes Pemberdayaan Perempuan
• Pelibatan aktif PKK dalam pembangunan Desa
• Pengembangan Dasawisma PKK
• Peningkatan Kapasitas Perempuan dalam Pemberdayaan
• Perdes/Kep. Kades yang menjamin perempuan untuk mendapatkan pelayanan, informasi,
dan pendidikan terkait keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
• Perdes tentang Kekerasan terhadap perempuan
• Pelatihan/Sosialisasi/Penyuluhan Kekerasan terhadap perempuan dan implikasi hukumnya
• Pendampingan hukum terhadap Prempuan yang mendapat tindak kekerasan
• Sosialisasi tentang Hukum Kekerasan pada perempuan
• Sosialisasi Undang Undang Perkawinan & Pendewasaan Usia kawin pertama
• Sosialisasi tentang Resiko Pernikahan Dini
• Pemberian Kursus keterampilan pada Remaja ( Putra dan Putri)
• Sosialisasi tentang Alat Kontrasepsi Pada orang Menikah
• Sosialisasi tentang resiko gaya hidup bebas
• Sosialisasi Regulasi tentang BPD & Perangkat Desa
• Regulasi tentang partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Desa dibuat minimal 30 %
• Penyuluhan tentag Keluarga Berencana
• Penyuluhan tentang Metode kontrasepsi Modern pada Pasangan Usia Subur (PUS)
28. How/Bagaimana
?
28
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Desa Layak Air Bersih & Sanitasi (SDGs 6), maka contoh
kegiatan yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Akses Terhadap Layanan Air Minum dan Sanitasi Layak Mencapai 100% keluarga :
• Pembangunan/Rehab/Peningkatan Sarana dan Prasarana air bersih Desa
• Pembangunan/Rehab/Peningkatan Sarana dan sanitasi Desa
Keluarga dan industri yang dilayani air baku mencapai 100% :
• Pembangunan/Rehab/Peningkatan Sarana dan Prasarana air bersih Lokasi Industri Desa
• Pembangunan/Rehab/Peningkatan Sarana dan sanitasi Lokasi Industri Desa
Keluarga dan industri pengguna fasilitas air limbah dan lumpur tinja mencapai 100% :
• Pembangunan Jamban / MCK bagi Masyarakat
• Pembangunan SPAL
• Pengelolaan Lumpur Tinja Masyarakat
Kualitas sumber air tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa di seluruh RT :
• Reboisasi pada Lokasi mata Air & Pembangunan Sumur Resapan
• Perlindungan Hutan & Sosialisasi tentang Pemeliharaan Lingkungan Hidup
• Terdapat perdes/SK Kades tentang penggunaan air tanah, tata kelola sumber daya air
• Perdes tentang Pengurangan ongkos air irigasi pada industri bagi yang menerapkan air
limbah yang aman untuk pertanian
• Pengelolaan Sampah di sekitar danau dan Sungai
• Pengelolaan Limbah Rumah Tangga di sekitar Danau dan Sungai
29. How/Bagaimana
?
29
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Desa Berenergi Bersih & Terbarukan (SDGs 7), maka contoh
kegiatan yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Keluarga pengguna listrik mencapai 100% dengan konsumsi >1.200 KwH/kapita :
• Bantuan Pengadaan Listrik pada Masyarakat Miskin
• Pembangunan / Rehab / Peningkatan Jaringan Listrik Desa ( Listrik mandiri)
Keluarga pengguna gas atau sampah kayu untuk memasak mencapai 100% :
• Sosialisasi tentang lingkungan Hidup
• Sosialisasi tentang penggunaan gas dan sampah kayu untuk memasak
Pengguna bauran/campuran energi terbarukan mencapai 60% keluarga :
• Sosialisasi Listrik Tenaga Surya
• Pembuatan Reaktor Biogas untuk memasak dan penerangan
Keluarga pengguna minyak untuk transportasi dan memasak <50% :
• Sosialisasi tentang pemanfaatan energi terbarukan
• Sosialisasi Pemanfaatan Metan dari Kotoran Ternak untuk memasak dan penerangan
30. How/Bagaimana
?
30
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata (SDGs 8), maka contoh
kegiatan yang dapat dilakukan untuk sasaran :
PDB Desa rata-rata di atas Rp 30 juta :
• Peningkatan Produksi Desa & Pendapatan Asli Desa
• Pengendalian Jumlah Penduduk Desa
Pekerja sektor formal minimal 51% :
• Fasilitasi Pengembaangan Industri Pengolahan di Desa
• Pelatihan Pengelolaan Industri Pengolahan, Akomodasi, dan makanan
Terdapat akses permodalan formal, dan UMKM mendapat aksesnya :
• Fasilitasi Penyediaan Permodalan Usaha melui BUMDesa
• Fasitasi KUR Masyarakat pada Perbankan
• Kerjasama Pemerintah Desa dengan Perbankan
Tingkat pengangguran terbuka 0% :
• Pendataan Masyarakat Pengangangguran Terbuka
• Pelatihan Keterampilan untuk pembukaan lapangan Kerja
• Fasilitasi Pengangguran terbuka untuk dilatih di Balai Latihan Kerja
• Penciptaan lapangaan Kerja Desa melaui PKTD Pertanian dan Infrastruktur
Angkatan kerja baru yang dilatih mencapai 100% :
• MOU Pemdes dengan Balai latihan Kerja Kabupaten
• Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat sadar Wisata
• Pembangunan/Peningkatan/Rehab Sarana dan Prasarana Wisata Desa
31. How/Bagaimana
?
31
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Infrastruktur & Inovasi Desa Sesuai Kebutuhan (SDGs 9),
maka contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Jalan kondisi baik mencapai 100% :
• Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Jalan Desa
• Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Jalan Lingkungan
• Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Jalan Usaha Tani
• Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Drainase jalan
• Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Jembatan
• Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Tembaok Penahan Tanah/Talud
• Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Deukert/Gorong Gorong
Dermaga/tambatan perahu kondisi baik mencapai 100% :
• Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Dermaga/tambatan perahu
Laju pertumbuhan industri rumah tangga, kecil dan menengah di atas pertumbuhan
PDB Desa & Kontribusi industri pengolahan 8% PDB Desa :
• Pelatihan Keterampilan Pengolahan Industri Rumah Tangga, Kecil dan menengah
• Bantuan sarana/Modal usaha untuk Pengolahan Industri Rumah Tangga, kecil, menengah
• Fasilitasi Pemasaran Produksi Desa
• Pengembangan Wilayah Wisata Desa
• Fasilitasi Pemasaran, Kerjasama untuk peningkatan volume penjualan Industri Desa
Industri yang mencemari udara mencapai 0%:
• Perdes Tentang Pencemaran Lingkungan Desa
32. How/Bagaimana
?
32
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Desa Tanpa Kesenjangan (SDGs 10), maka contoh kegiatan
yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Koefisien Gini desa di bawah 0,200 * :
• Fasilitasi Peningkatan Produksi Usaha RT serta kecil menengah
• Fasilitasi akses permodalan Usaha RT serta kecil menengah melalui Perbankan
• Fasilitasi akses Permodalan usaha Rumah Tangga melalui BUMDesa
• Mengurangi angka kemiskinan Desa dengan memfasilitasi thd akses pendidikan dan
kesehatan
Indeks kebebasan sipil mencapai skor 100% :
• Musdes dilaksanakan secara partisipatif dan demokratis
Jumlah pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 100% :
• Pendataan Tenaga Kerja Desa
• MOU dengan BPJS Ketenaga Kerjaan
• Sosialisasi tentang Pentingnya BPJS ketenagakerjaan
• Fasilitasi Masyarakat mendaftar pada BPJS Ketenaga kerjaan
Tersedia perdes/SK Kades tentang advokasi pekerja migran :
• Perdes/Kep. Kades tentang advokasi pekerja migran
• Sosialisasi Perdes/Kep. Kades tentang advokasi pekerja migran
*Koefisien Gini adalah ukuran statistik yang menunjukkan distribusi pengeluaran per kapita penduduk suatu daerah. Koefisien Gini digunakan sebagai tolok ukur ketimpangan.
Koefisien Gini bernilai 0 (nol) menunjukkan kesetaraan sempurna yang berarti seluruh penduduk memiliki pengeluaran per kapita yang sama. Sedangkan Koefisien Gini bernilai 1
(satu) menunjukkan ketimpangan sempurna yang berarti hanya satu penduduk saja yang memiliki pengeluaran per kapita dan yang lainnya tidak sama sekali. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi Koefisien Gini, semakin tinggi tingkat ketimpangan suatu daerah. (https://sepakat.bappenas.go.id/wiki/Koefisien_Gini)
33. How/Bagaimana
?
33
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Kawasan Permukiman Desa Aman & Nyaman (SDGs 11), maka
contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Rumah kumuh mencapai 0% :
• Bantuan Sosial Rehab Rumah tidak layak Huni (RTLH)
Pengamanan dilaksanakan di 100% RT :
• Pelembagaan satuan Lintas Masyarakat (Satlinmas) Desa & Pembangunan Pos Kamling
Keluarga, orang tua, perempuan dan difabel pengguna moda transportasi umum >50% :
• Transportasi Umum Desa Ramah Orang Tua dan difabel
Swasta dan Organisasi kemasyarakatan bekerjasama untuk pembangunan desa :
• Pelibatan Swasta dan Organisasi Kemasyarakatan Desa dalam Perencanaan Desa
(Pembagian Peran, MOU)
Tersedia peringatan dini bencana :
• Pembangunan Sistem Peringatan Dini Bencana
• Pembangunan Jalur Evakuasi bencana
Terdapat pengolahan sampah dan penanganan sampah keluarga mencapai 100% :
• Sosialisasi Perdes pengelolaan sampah Desa & Pengadaan Sarana Persampahan Desa
• Pembangunan Prasarana Persampahan Desa & Pengelolaan sampah Desa oleh
BUMDesa
Terdapat taman/lapangan di desa :
• Pembangunan/Rehab/Peningkatan Taman Desa
• Pembangunan/Rehab/Peningkatan lapangan Desa
34. How/Bagaimana
?
34
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Konsumsi & Produksi Desa Sadar Lingkungan (SDGs 12),
maka contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Tersedia Perdes/SK Kades tentang kegiatan usaha yang tidak menimbulkan
pencemaran dan pengelolaan limbah serta sampah rumah tangga :
• Perdes/Keputusan kades tentang kegiatan usaha yang tidak menimbulkan pencemaran
dan pengelolaan limbah serta sampah rumah tangga
• Sosialisasi Perdes/Keputusan kades tentang kegiatan usaha yang tidak menimbulkan
pencemaran dan pengelolaan limbah serta sampah rumah tangga
Tersedia unit pengolah sampah :
• Pengadaan sarana persampahan pada wilayah Produksi Desa
• Pengelolaan Persampahan di wilayah produksi Desa
• Sosialisasi Pengelolaan sampah
35. How/Bagaimana
?
35
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Desa Tanggap Perubahan Iklim (SDGs 13), maka contoh
kegiatan yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Penanganan/mitigasi bencana mencakup 100% terhadap peluang kebencanaan tiap RT :
• Sosialisasi tentang Bencana di Desa
• MOU dengan BPBD Kabupaten
• Pelatihan Kader Tanggap Bencana
• Pembuatan Jalur Evakuasi bencana Desa
• Pengadaan Sarana tanggap darurat desa
36. How/Bagaimana
?
36
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Desa Peduli Lingkungan Laut (SDGs 14), maka contoh kegiatan
yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Tersedia perdes/SK Kades tentang tata ruang desa dan perlindungan sumber daya laut :
• Perdes Kades tentang tata ruang Desa
• Perdes Perlindungan sumber daya laut (Mangrove, Terumbu Karang, dll)
• Sosialisasi Perdes tata Ruang Desa dan Perdes Perlindungan Sumber Daya Laut
• Sosialisasi tentang Dampak Penangkapan ikan secara besar besaran
Luas kawasan konservasi perairan minimal 33% dari luas desa :
• Pemeliharaan kawasan konservasi perairan di desa
Tidak ada ilegal fishing :
• Sosialisasi tentang regulasi Ilegal Fishing
• Pelibatan Satlinmas dan lembaga Kemasyarakatan lainnya dalam pencegahan Ilegal
Fishing
37. How/Bagaimana
?
37
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Desa Peduli Lingkungan Darat (SDGs 15), maka contoh
kegiatan yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Tersedia perdes/SK Kades tentang pelestarian keanekaragaman hayati :
• Perdes/Keputusan Kades Tentang Keanekaragaman Hayati Desa
• Sosialisasi Perdes Perdes/Keputusan Kades Tentang Keanekaragaman Hayati Desa
Luas kawasan lahan terbuka minimal 33% dari luas desa :
• Pengadaan/Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Desa
• Pengadaan/Pembangunan Taman Desa
• Pengadaan/Pembangunan Ruang Bermain anak di Desa
Luas lahan hutan rusak dan lahan kritis di hutan mencapai 0%, pemanfaatan kayu dari
hutan yang direstorasi :
• Perdes tentang Pemeliharaan dan pemanfaatan Hutan Desa
• Sosialisasi Perdes tentang Pemeliharaan dan pemanfaatan Hutan Desa
• Penguatan Satlinmas menjaga Hutan Desa
• Peningkatan Kapasitas masyarakat tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Hutan Desa
Peningkatan satwa yang terancam punah >50% :
• Sosialisasi Perdes tentang Pemeliharaan Satwa Desa yang terancam punah
• Pelibatan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam Pemeliharaan Satwa terancam Punah
• Bantuan Operasional untuk pemeliharaan Saatwa terancam punah
• Sosialisasi Regulasi tentang Lingkungan
• MOU dengan Lembaga bantuan Hukum
38. How/Bagaimana
?
38
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Desa Damai Berkeadilan (SDGs 16), maka contoh kegiatan yang
dapat dilakukan :
• Pengorganisasian Pemuda dengan kegiatan Lomba di Desa
• Sosialisasi tentang Hukum Tindap Pidana Kekerasan, Perkelahian, KDRT dan Kekerasan
Terhadap anak
• Pelaksanaan Gotong Royong Antar Penduduk berbeda agama, Ras, Golongan.
• Sosialisasi Perdes Pelarangan Pekerja anak
• Sosialisasi Perdagangan Orang di Desa
• Fasilitasi masalah hukum orang miskin di Desa
• Pelatihan Pengadaan barang dan Jasa pada Tim Pengadaan Barjas di Desa
• Musdes Pertanggungjawaba Kades
• Musdes Laporan Realisasi APBDesa
• Transparansi Penggunaan APBdesa
• Pengawasan BPD Berjalan sesuai Tupoksi BPD
• Peningkatan kapasitas BPD, Kepala Desa, dan Perangkat Desa,
• Sistem Informasi Desa memuat pelayanan Desa sehingga memudahkan masyarakat
• Fasilitasi Pembuatan Akta Kelahiran pada Orang Miskin
• Sosialisasi SOP tentang Penaganan Pengaduan pelanggaranan karena RAS, suku,
agama dan golongan
• SID Desa memuat Dokumen Perencanaan dan Dokumen Keuangan Desa
• Sosialisasi Perdes Keterbukaan Informasi Publik
39. How/Bagaimana
?
39
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Kemitraan Untuk Pembangunan Desa (SDGs 17), maka contoh
kegiatan yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB Desa di atas 12% per tahun :
• Pelatihan Kolektor Pajak Desa
• Peningkatan kapasitas Masyarakat & Perangkat Desa tentang perpajakan
Terdapat kerja sama desa dengan desa lain, pihak ketiga, dan lembaga internasional :
• Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Kerjasama Antar Desa
• Penyertaan Modal Desa dalam Bumdesa Bersama
• Perjanjian Kerjasama Desa dengan Pihak Ke Tiga (Lembaga Pendidikan, Internasional, dll)
Tersedia jaringan internet tetap (wifi) dan mobile (handphone) berkecepatan tinggi :
• Pembangunan Sarana Prasarana Internet Desa, Pengelolaan Internet Desa, dan Hot Spot
Internet Desa untuk masyarakat
Tersedia data statistik desa setiap tahun, aplikasi statistik dan petugas bidang statistik
di desa:
• Pemutakhiran Data Statistik Desa
• Buku Statistik Desa
Tersedia data SDGs setiap tahun :
• Pemutakhiran Data SDGs Desa setiap 6 Bulan sekali
• Road Map / Rencana Aksi Desa (RADes) SDGs Desa
• Singkronisasi RADes SDGs Desa dengan RPJMDesa, RKPDesa dan APBDesa
• Musdes Penetapan Data Pemutakhiran SDGs dan Evaluasi Laju Capaian SDGs Desa
40. How/Bagaimana
?
40
KEGIATAN PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR SDGS DESA
Misal untuk menaikkan skor Kelembagaan Desa Dinamis & Budaya Desa Adaptif (SDGs
18), maka contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk sasaran :
Kegiatan tolong menolong yang didasarkan pada ajaran agama :
• Peningkatan kapasitas Masyarakat tentang Etika dan Tolong menolong dalam Agama
• Penguatan Kelembagaan Masyarakat dalam meningkatkan kepedulian terhadap sesama
Tokoh agama berpartisipasi dalam musdes dan implementasi pembangunan desa :
• Pelibatan Tokoh Agama dalaam Musdes di Desa
• Sosialisasi Dokumen Perencanaan (RPJMDesa & RKPDesa serta Roadmap SDGs Desa
• Sosialisasi Dokumen APBDesa
Pelaksanaan musdes minimal 4 kali setahun : (RPJMDesa, RKPDesa, APBDesa, LKPJ, dll)
Tersedia dokumen RPJMDes, RKPDes, APBDes
Tersedia peta batas desa yang telah ditetapkan oleh bupati/walikota :
• Penyusunan Peta Desa ( Geospasial)
• Keputusan Bupati tentang Batas Desa
Budaya yang dilestarikan mencapai 100%, lembaga adat aktif :
• Pembentukan Lembaga Adat
• Festival Budaya Desa
Penyelesaian masalah sosial melalui pendekatan budaya >50% :
• Pembentukan Forum Penanganan masalah Desa
• Penyelesaian masalah melalui pendekatan Budaya / Adat
• Peningkatan Kapasitas masyarakaat tentang Budaya Desa
41. 41
MENGAPA PERLU PERBAIKAN DATA (PEMUTAKHIRAN) SDGs DESA
Inpres no.4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (8 Juni 2022)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk :
a. Menyediakan dan mengelola data Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals) Desa untuk penanganan kemiskinan ekstrem;
b. Menetapkan prioritas penggunaan Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai Desa
dan Program Padat Karya; dan
c. Membina dan menggerakan Badan Usaha Milik Desa dan Badan Usaha Milik Desa
Bersama yang mengelola dana bergulir masyarakat miskin ekstrem serta unit
usaha berkaitan ketahanan pangan nabati dan hewani.
Permendesa No.21 tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, bab 3 pasal 19 ayat 2, bahwa;
Pendataan Desa Tahap Pemutakhiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
setiap 6 (enam) bulan.
48. 49
APA YANG PERLU DILAKUKAN SAAT INI (RENCANA 2023)
1. Rasionalisasi Anggaran untuk Perbaikan Data (Pemutakhiran) SDGs Desa
2. Membentuk POKJA Perbaikan Data (Pemutakhiran) SDGs Desa
3. Bimtek dan Perbaikan Data (Pemutakhiran) SDGs Desa melalui web:
https://dashboard-sdgs.kemendesa.go.id/
4. Melakukan Perbaikan Data (Pemutakhiran) SDGs Desa, dimulai dari :
• Kuisioner Desa
• Kuisioner RT
• Kuisioner KK (*bagi Keluarga Miskin dan Miskin Ekstrem)
• Kuisioner Individu (*bagi Keluarga Miskin dan Miskin Ekstrem)
5. Penetapan hasil Perbaikan Data (Pemutakhiran) SDGs Desa
Catatan : Pemutakhiran SDGs Desa dapat dilakukan sewaktu-waktu setiap 6 bulan
*minimal yang harus dilakukan pendataan/pemutakhiran/perbaikan data