Sistem pencernaan manusia meliputi proses mulai dari makanan masuk ke mulut hingga sisa-sisa yang tidak tercerna dikeluarkan. Proses ini melibatkan beberapa organ seperti mulut, lambung, hati, pankreas, usus halus, dan usus besar. Di setiap organ terjadi pencernaan yang dipacu oleh enzim-enzim tertentu sehingga zat makanan menjadi molekul yang dapat diserap tubuh.
Buku ajar ini membahas osteologi untuk program diploma radiodiagnostik. Buku ini menjelaskan anatomi tulang-tulang tubuh termasuk istilah-istilah osteologi dan jenis-jenis sendi. Materi pembelajaran meliputi anatomi tulang-tulang ekstremitas atas seperti tulang clavicula, scapula, dan sendi-sendi pada gelang bahu."
Dokumen tersebut merangkum sistem reproduksi pria, meliputi organ reproduksi utama seperti testis dan organ asesoris seperti saluran reproduksi, kelenjar seks, serta genitalia eksterna beserta fungsi dan prosesnya.
Kelompok 3 terdiri dari 6 orang yaitu Erna Lestari Saputri, Evi Andriani, Fatma Ramadanis, Padjril, Paisah, dan Purnama Sari. Mereka membahas sistem integumen pada manusia dan hewan lain. Sistem integumen terdiri atas epidermis, dermis, dan jaringan subkutan yang melindungi tubuh dari lingkungan sekitar.
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Sistem pencernaan manusia meliputi proses mulai dari makanan masuk ke mulut hingga sisa-sisa yang tidak tercerna dikeluarkan. Proses ini melibatkan beberapa organ seperti mulut, lambung, hati, pankreas, usus halus, dan usus besar. Di setiap organ terjadi pencernaan yang dipacu oleh enzim-enzim tertentu sehingga zat makanan menjadi molekul yang dapat diserap tubuh.
Buku ajar ini membahas osteologi untuk program diploma radiodiagnostik. Buku ini menjelaskan anatomi tulang-tulang tubuh termasuk istilah-istilah osteologi dan jenis-jenis sendi. Materi pembelajaran meliputi anatomi tulang-tulang ekstremitas atas seperti tulang clavicula, scapula, dan sendi-sendi pada gelang bahu."
Dokumen tersebut merangkum sistem reproduksi pria, meliputi organ reproduksi utama seperti testis dan organ asesoris seperti saluran reproduksi, kelenjar seks, serta genitalia eksterna beserta fungsi dan prosesnya.
Kelompok 3 terdiri dari 6 orang yaitu Erna Lestari Saputri, Evi Andriani, Fatma Ramadanis, Padjril, Paisah, dan Purnama Sari. Mereka membahas sistem integumen pada manusia dan hewan lain. Sistem integumen terdiri atas epidermis, dermis, dan jaringan subkutan yang melindungi tubuh dari lingkungan sekitar.
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Makalah ini membahas sistem muskuloskeletal yang terdiri atas otot, tulang, dan sendi. Otot terbagi menjadi otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Tulang terdiri atas tulang tengkorak, kerangka dada, tulang belakang dan pinggul, serta tulang anggota gerak. Makalah ini juga membahas anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal serta penyakit-penyakit yang dapat timbul pada sistem terse
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi sistem pernapasan, yang meliputi organ-organ utama seperti hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, dan alveoli. Proses pertukaran gas, yaitu oksigen dan karbon dioksida, terjadi di alveoli melalui difusi melalui membran respirasi.
Makalah ini membahas sistem urinaria yang meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan saluran kencing. Ginjal berperan menyaring zat-zat dari darah untuk dikeluarkan lewat urin, ureter mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih, kandung kemih menyimpan urin sementara, dan saluran kencing mengeluarkan urin dari tubuh.
Dokumen tersebut membahas ringkasan materi anatomi dan fisiologi yang mencakup sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, sistem muskuloskeletal, sistem endokrin, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem reproduksi, sistem perkemihan, dan sistem integumen.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari organ-organ seperti mulut, lambung, usus halus, hati, pankreas, dan usus besar yang bekerja sama untuk mencerna makanan melalui proses mekanis, kimiawi, dan biologis menggunakan enzim hingga menjadi molekul yang dapat diserap tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi sistem pencernaan manusia, meliputi organ-organ utama seperti mulut, kerongkongan, dan lambung beserta fungsi dan strukturnya. Organ-organ tersebut bekerja sama untuk mencerna makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap tubuh.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, dan testis. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh.
1. Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus, hipofisis, dan organ target seperti tiroid dan gonad yang berfungsi untuk mengatur berbagai proses fisiologi melalui pelepasan hormon.
2. Haid terjadi secara periodik akibat koordinasi antara hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan endometrium yang dipengaruhi oleh siklus hormon selama siklus menstruasi.
3. Ovulasi terjadi di pertengahan siklus menstruasi setelah fase folik
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang KesehatanPenataan Ruang
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tanggung jawab Pemerintah untuk menyediakan sumber daya kesehatan seperti tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan guna tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Dokumen ini membahas sistem gerak pada manusia yang terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Tulang membentuk rangka dan berperan sebagai alat gerak pasif, sedangkan otot berperan sebagai alat gerak aktif. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis tulang dan sendi serta gangguan yang dapat terjadi pada sistem gerak seperti rikets, osteoporosis, dan arthritis.
Makalah ini membahas sistem muskuloskeletal yang terdiri atas otot, tulang, dan sendi. Otot terbagi menjadi otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Tulang terdiri atas tulang tengkorak, kerangka dada, tulang belakang dan pinggul, serta tulang anggota gerak. Makalah ini juga membahas anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal serta penyakit-penyakit yang dapat timbul pada sistem terse
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi sistem pernapasan, yang meliputi organ-organ utama seperti hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, dan alveoli. Proses pertukaran gas, yaitu oksigen dan karbon dioksida, terjadi di alveoli melalui difusi melalui membran respirasi.
Makalah ini membahas sistem urinaria yang meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan saluran kencing. Ginjal berperan menyaring zat-zat dari darah untuk dikeluarkan lewat urin, ureter mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih, kandung kemih menyimpan urin sementara, dan saluran kencing mengeluarkan urin dari tubuh.
Dokumen tersebut membahas ringkasan materi anatomi dan fisiologi yang mencakup sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, sistem muskuloskeletal, sistem endokrin, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem reproduksi, sistem perkemihan, dan sistem integumen.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari organ-organ seperti mulut, lambung, usus halus, hati, pankreas, dan usus besar yang bekerja sama untuk mencerna makanan melalui proses mekanis, kimiawi, dan biologis menggunakan enzim hingga menjadi molekul yang dapat diserap tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi sistem pencernaan manusia, meliputi organ-organ utama seperti mulut, kerongkongan, dan lambung beserta fungsi dan strukturnya. Organ-organ tersebut bekerja sama untuk mencerna makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap tubuh.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, dan testis. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh.
1. Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus, hipofisis, dan organ target seperti tiroid dan gonad yang berfungsi untuk mengatur berbagai proses fisiologi melalui pelepasan hormon.
2. Haid terjadi secara periodik akibat koordinasi antara hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan endometrium yang dipengaruhi oleh siklus hormon selama siklus menstruasi.
3. Ovulasi terjadi di pertengahan siklus menstruasi setelah fase folik
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang KesehatanPenataan Ruang
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur tentang hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tanggung jawab Pemerintah untuk menyediakan sumber daya kesehatan seperti tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan guna tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Dokumen ini membahas sistem gerak pada manusia yang terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Tulang membentuk rangka dan berperan sebagai alat gerak pasif, sedangkan otot berperan sebagai alat gerak aktif. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis tulang dan sendi serta gangguan yang dapat terjadi pada sistem gerak seperti rikets, osteoporosis, dan arthritis.
RPP ini membahas sistem gerak pada manusia yang terdiri atas tulang, sendi, dan otot yang bekerja sama untuk memberi bentuk tubuh dan memungkinkan berbagai aktivitas. Materi pembelajaran meliputi penjelasan tentang jenis-jenis tulang seperti tulang tengkorak, tulang anggota badan, dan tulang anggota gerak serta fungsi otot. Model pembelajaran yang digunakan adalah Complete Sentences dan metode yang digunakan adal
Sistem gerak manusia terdiri atas gerak aktif berupa otot dan gerak pasif berupa tulang. Otot dan tulang bekerja sama dalam melakukan pergerakan tubuh melalui sistem kerangka yang terbagi menjadi kerangka sumbu dan appendikuler. Proses pembentukan tulang dimulai sejak masa embrio melalui pembentukan kartilago yang kemudian diisi oleh sel-sel pembentuk tulang untuk membentuk tulang.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem rangka manusia, termasuk anatomi dan fisiologi tulang-tulang yang membentuk rangka. Jumlah tulang pada manusia rata-rata 206 buah, yang membentuk rangka aksial dan apendikular. Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, dada, dan rusuk, sedangkan rangka apendikular meliputi anggota gerak dan gelang panggul/bahu. Tulang-tulang tersebut
Sistem otot dan rangka pada vertebrata ditinjau dari jenis-jenis hewan seperti ikan, amfibi, reptil, dan burung. Sistem otot ikan terdiri dari miomer yang membentuk empat sabuk otot untuk berenang. Rangka ikan terdiri dari tulang. Sistem otot amfibi sudah berbeda dari ikan dengan otot segmen pada tubuh. Rangka amfibi memiliki tengkorak pipih dan tulang belakang sebagai penopang. Rangka
Tulang dan otot merupakan alat gerak pasif dan aktif pada sistem gerak manusia. Tulang berfungsi sebagai rangka tubuh dan melindungi organ dalam, sedangkan otot mampu berkontraksi untuk memungkinkan terjadinya gerakan. Kedua sistem ini saling terkait melalui persendian yang memungkinkan gerakan seperti sendi engsel pada siku.
GERAK Merupakan suatu tanggapan terhadap ransangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh
Disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang, sehingga gerak merupakan kerja sama antara otot dan tulang
Tulang (rangka) disebut sebagai alat gerak pasif, karena tulang hanya mengikuti kendali otot. Sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakkan tulang
Teks tersebut menjelaskan tentang susunan dan fungsi berbagai tulang pada lengan dan kaki manusia. Tulang-tulang tersebut bekerja sama untuk memberikan gerakan dan menopang tubuh, seperti tulang lengan atas yang memungkinkan gerakan siku, serta tulang paha dan kering yang menyangga berat badan saat berdiri dan berjalan.
Presentasi ini membahas sistem gerak pada manusia yang terdiri atas alat gerak aktif berupa otot dan alat gerak pasif berupa tulang. Tulang dan otot bekerja sama untuk memungkinkan pergerakan tubuh melalui sendi-sendi yang memungkinkan gerakan seperti sendi engsel, peluru, dan geser.
Rangkuman dokumen tersebut adalah sistem gerak manusia melibatkan rangka tulang, otot, dan sendi yang saling berhubungan untuk memungkinkan pergerakan tubuh."
Sistem rangka manusia terdiri atas skeleton aksial dan apendikular. Skeleton aksial meliputi tulang tengkorak, vertebra, dada, dan rusuk, sedangkan skeleton apendikular meliputi ekstremitas atas dan bawah. Kedua bagian sistem rangka ini berfungsi untuk menopang tubuh, melindungi organ dalam, dan memungkinkan pergerakan.
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Sulistia Rini
Sistem rangka manusia terdiri dari 206 tulang yang membentuk kerangka aksial dan apendikular. Kerangka aksial meliputi tulang tengkorak, tulang dada, tulang rusuk, dan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan kerangka apendikular meliputi tulang-tulang anggota gerak dan gelang bahu serta panggul. Fungsi utama sistem rangka adalah melindungi organ vital dan sebagai tempat melekatnya otot
Bab I membahas latar belakang proses pengolahan film rontgen, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Bab II membahas jenis proses pengolahan film, tahapan pengolahan, dan cara kerja proses otomatis. Bab III menyimpulkan bahwa terdapat dua jenis proses pengolahan film yaitu manual dan otomatis, tahapan pengolahan meliputi pembangkitan, penetapan, pencucian, dan pengeringan, serta proses otomatis menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian kebocoran pada kaset radiografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kebocoran pada kaset yang diuji dengan cara memaparkan film di dalam kaset di bawah lampu selama 15-30 menit.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Patofisiologi sistem gerak
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata patologi berasal dari kata yunani: PATOS = keadaan; LOGOS = ilmu. Jadi
PATOLOGI diartikan mempelajari penyakit secara ilmu pengetahuan (scientific
method).
Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang
sangat fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan
patologi (histopatologi). Sedangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah
bagian dari ilmu kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit
atau kelainan pada tubuh. Namun pengertian patofisiologi sendiri adalah reaksi fungsi
tubuh terhadap suatu penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Patofisiologi, yaitu bagian
dari ilmu Patologi yang mempelajari gangguan fungsi yang terjadi pada organisme yang
sakit, yaitu meliputi asal penyakit, permulaan dan perjalanan penyakit serta akibat yang
ditimbulkannya.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Bergerak tidak harus berarti bahwa
makhluk hidup tersebut berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain. Bergerak
mencakup semua perubahan kedudukan tubuh atau bagian-bagian tubuh. Semua
manusia pada dasarnya hampir selalu bergerak. Sistem gerak tersebut terdiri atas tulang,
sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah
yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan
berbagai aktivitas lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari system rangka dan pembagiannya?
2. Apakah pengertian persendian dan otot?
3. Apa sajakah anggota gerak pada tubuh?
4. Beberapa gangguan system rangka dan jenis-jenis penyakit tulang?
1
2. C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari system rangka dan pembagiannya.
2. Mengetahui pengertian dan macam-macam persendian serta otot.
3. Mengetahui anggota gerak tubuh atas dan anggota gerak tubuh bawah.
4. Mengetahui gangguan system rangka dan jenis-jenis penyakit tulang.
D. Manfaat
Dari pembahasan ini, penulis memberikan manfaat-manfaat yang dapat diambil
diantaranya:
1. Pembaca dapat mengetahui dan mempelajari tentang gengguan, kelainan, dan jenis-
jenis penyakit pada tulang.
2. Informasi tentang definisi, penyebab, dan gejala jenis-jenis penyakit tulang.
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Rangka
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal,
dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur
penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti
tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ
lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat
bervariasi antara individu.
Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu:
1. Skeleton aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan
memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan
badan. Macam-macam skeleton aksial yaitu:
a. Tulang tengkorak bagian kepala
b. Tulang tengkorak bagian wajah
c. Tulang dada
d. Tulang rusuk
e. Ruas-ruas tulang belakang
2. Skeleton apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial.
Skeleton apendikular terdiri dari :
Anggota gerak atas
Anggota gerak bawah
Gelang bahu
Gelang panggung
Bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang
coccyx
3
4. Secara umum fungsi sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku dengan
jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka melindungi
organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru dan
jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh terbentuk dari
kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering
dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. rangka merupakan
tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu dengan
tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen.
B. Tulang Anggota Gerak
a. Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang
/pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada
bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya
tulang radius dan ulna.
Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih
besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang
radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah
dibandingkan ulna.
Karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling
dihubungkan oleh ligament.
Metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada
bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan
bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges).
Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari
tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2
buah tulang.
b. Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)
Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:
Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak
mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.
4
5. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal
berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan
pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang
betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang
betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot.
Patela / tempurung lutut. Terletak antara femur dengan tibia, bentuk
segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan
kekuatan pada tendon yang membentuk lutut.
Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan
tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang
tersesun mendatar.
Palanges / tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun atas 3 tulang
kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang.
C. Persendian
Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut persendian. Pada
ujung-ujung tulang terdapat tulang rawan yang merupakan bantalan sehingga tulang
tidak langsung bertemu dengan tulang lain. Tulang-tulang pada persendian diikat oleh
suatu bahan yang kuat dan lentur yang disebut ligamen. Persendian diikat pula oleh
otot-otot yang sangat kuat. Keadaan inilah yang membuat sendi memungkinkan adanya
pergerakan, namun tulang-tulangnya tidak lepas satu sama lain. Ruang yang terbentuk
antara kedua tulang itu terisi oleh minyak sendi yang dihasilkan oleh membran sendi.
Persendian memegang peran penting dalam pergerakan tubuh. Dengan adanya sendi,
kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar, dan sebagainya. Tanpa sendi kamu akan sulit
bergerak bahkan tidak dapat bergerak sama sekali. Memang ada persendian yang sangat
kaku sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan. Namun, banyak persendian yang
memungkinkan terjadinya gerakan. Berdasarkan sifat gerak inilah, sendi dibedakan
menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi gerak (diartorsis), dan sendi kaku (amfiartrosis).
Sendi mati adalah hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan, contohnya pada
tulang tengkorak. Sendi gerak adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadi
gerakan tulang secara bebas. Adapun sendi kaku adalah hubungan antar tulang yang
memungkinkan terjadinya gerakan tulang secara terbatas, contohnya adalah tulang
5
6. pergelangan tangan. Berdasarkan bentuknya, persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan dibagi menjadi lima bentuk, yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi
putar, sendi geser, dan sendi pelana.
D. Otot
Tulang merupakan bagian penting untuk pergerakan, namun tulang tidak dapat
bergerak sendiri. Oleh karenanya tulang disebut alat gerak pasif. Bagian tubuh yang
dapat melakukan pergerakan adalah otot. Hal ini karena otot mampu memendek dan
memanjang sehingga memungkinkan terjadinya gerakan. Cobalah kamu perhatikan otot
yang ada di lengan atasmu. Dapatkah kamu menemukan perbedaan pada saat lengan
diluruskan dan lengan dilipat? Kamu dapat melipat lengan bawah karena otot biseps
memendek. Jika otot biseps tidak bisa memendek maka tidak mungkin kamu dapat
melipat lengan bawahmu. Secara garis besar otot dapat dibedakan menjadi otot lurik,
otot polos, dan otot jantung.
E. Gangguan Sistem Rangka
Gangguan pada sistem rangka dapat terjadi karena adanya gangguan secara fisik,
gangguan secara fisiologis, gangguan persendian, dan gangguan kedudukan tulang
belakang.
1. Gangguan fisik
Adalah yang paling umum terjadi pada tulang yaitu kerusakan fisik tulang
seperti patah atau retak tulang. Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan
terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam. Pada zona tersebut timbul rasa
sakit karena pergeseran tulang yang akan mengakibatkan pembengkakan
bahkan pendarahan. Berdasarkan jenis fraktura yang terbentuk, fraktura dapat
dibedakan menjadi empat kelompok sebagai berikut:
a) Fraktura Sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada
disekitarnya.
b) Fraktura Kompleks merupakan fraktura yang melukai otot atau organ
yang ada disekitarnya, bahkan terkadang bagian fraktura dapat muncul ke
permukaan kulit.
c) Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang
menjadi dua bagian.
6
7. d) Cominuted merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi
menjadi beberapa bagian, tetapi masih berada didalam otot.
2. Gangguan Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat biasanya disebabkan oleh kelainan
fungsi hormon atau vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a) Rakhitis adalah penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D.
Vitamin berperan dalam proses penimbunan senyawa kapur ditulang.
Kekurangan vitamin D akan menyebabkan tulang menjadi tidak keras.
Para penderita rakhitis terlihat bagian kaki (tulang fibia dan fubula)
melengkung menyerupai huruf X dan huruf.
b) Mikrosefalus adalah gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga
kepala berukuran kecil. Kepala berukuran kecil karena pertumbuhan
tulang tengkorak pada masa bayi kekuranan kalsium. Bayi yang
menderita mikrosefalus seringkali bisa bertahan hidup tetapi cenderung
mengalami keterbelakangan mental, gangguan koordinasi otot dan
kejang.
c) Osteoporosis merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan
massa tulang sehingga tulang rapuh. Hal ini dikarenakan lambatnya
osifikasi dan penghambatan reabsorpsi (penyerapan kembali) bahan
bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon
kelamin pada pria maupun wanita.
d) Kelainan akibat suatu penyakit. Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan
penyakit tumor dapat menyebabkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap
mekanisme gerak tubuh.
F. Infeksi tulang
Kelainan tulang akibat infeksi antara lain sebagai berikut:
a. Artritis eksudatif yaitu peradangan pada sendi dan terisi cairan nanah.
b. Artritis sika merupakan gangguan pada proses pembentukan sel-sel tulang yang
disebabkan kekurangan vitamin D. Menyebabkan timbulnya bunyi dan rasa
nyeri pada gerakan sendi akibat kurangnya minyak sendi.
7
8. c. Layuh sendi atau layuh semu yaitu suatu keadaan tidak bertenaga pada
persendian akibat rusaknya cakraepifisis tulang anggota gerak.
d. Nekrosis yaitu kerusakan pada cakraepifisis tulang hingga sebagian tulang mati
dan mengering.
e. Kuman sifilis dan TBC.
G. Jenis-jenis Penyakit Tulang
Terdapat berbagai jenis penyakit tulang, diantaranya:
1. Osteoartritis adalah suatu penyakit sendi ditandai dengan kerusakan dan
hilangnya kartilago artikular yang berakibat pada pembentukan osteofit, rasa
sakit, pergerakan yang terbatas, deformitas. Inflamasi dapat terjadi atau tidak
pada sendi karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.
Patofisiologi:
Tipe dari arthritis yang disebabkan oleh kerusakan atau penguraian dan
akhirnya kehilangan tulang muda (cartilage) dari satu atau lebih sendi-
sendi.
Osteoarthritis juga dikenal sebagai degenerative arthritis.
Penyebab penyakit belum diketahui, tetapi factor genetic dan tekanan
biomedik diperkirakan memiliki peranan.
Penderita mengalami keluhan seperti nyeri lutut.
Obat yang digunakan terbagi dua yaitu obat penghilang nyeri (obat
analgesic) seperti asetaminofen dan obat yang digunakan dengan cara
suntikan sendi seperti glukokortikoid.
2. Osteoporosis yaitu penyakit dimana terjadi penurunan massa tulang
(pengurangan jaringan tulang) terutama terjadi pada tulang spongiosa.
Patofisiologi:
Termasuk penyakit gangguan metabolism.
Penyakit ini terjadi terutama pada wanita kulit putih usia lanjut setelah
menopause.
Keluhan sakit pinggang.
Pencegahan dengan cara melakukan gaya hidup sehat.
8
9. 3. Osteomyelitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan tulang
(termasuk periosteum, sumsum tulang belakang dan tulang rawan).
Patofisiologi:
Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme (terutama
Staphylococcus) yang mencapai tulang melalui patah tulang terbuka,
melalui darah atau melalui gigi caries ke dalam sinus. Bakteri dan
jamur juga sering menimbulkan osteomyelitis.
4. Gout adalah penyakit yang menyerang sendi dan jaringan lunak disekitarnya.
Patofisiologi:
Penyakit Gout diakibatkan oleh adanya gangguan metabolisme pada
purin.
Gangguan yang terjadi pada metabolisme purin menyebabkan
penimbunan sodium orat di dalam dan di antara persendian
Penyakit gout ditandai dengan tingginya kadar asam urat dalam darah
(hyperuricemia).
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl sedangkan
pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl.
5. Sarcoidosis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
Paofisiologi:
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab sarcoidosis.
Terdapat spekulasi bahwa sarcoidosis terjadi akibat jamur, virus, atau
infeksi bakteri.
Gejala sarkoidosis bervariasi, tergantung pada bagian tubuh yang
diserang.
Gejala juga cenderung berbeda berdasarkan jenis kelamin dan usia
pasien.
6. Scleroderma adalah suatu penyakit autoimun dari jaringan penghubung.
Patofisiologi:
Penyakit autoimun adalah penyakit-penyakit yang terjadi ketika
jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistim imunnya sendiri.
9
10. Karena scleroderma dapat mempengaruhi kulit, kerongkongan,
pembuluh-pembuluh darah, ginjal-ginjal, paru-paru, tekanan darah dan
usus-usus, gejala-gejala yang disebabkannya dapat melibatkan banyak
area-area tubuh.
7. Sindroma Reiter merupakan peradangan pada sendi dan tendon atau urat
daging.
Patofisiologi:
Penyakit yang biasanya sering menyerang pria yang berusia kurang dari
40 tahun.
Sindroma Reiter disebut artritis reaktif karena peradangan sendi
muncul sebagai reaksi terhadap infeksi yang berasal dari bagian tubuh
lainnya selain sendi.
Penyakit ini bisa terjadi karena faktor genetik dan adanya penularan
seksual atau infeksi disenterik karena Chlamydia, Campylobacter,
Salmonella atau Yersinia.
8. Juvenile Rhematoid Arthritis adalah reumhatik yang menyerang anak-anak
pada usia TK atau Sekolah Dasar.
Patofisiologi:
Umumnya penyakit ini penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Yang
terjadi adalah inflamasi atau radang kronik pada jaringan sinovial
sekeliling sendi.
Pada awalnya sering ada keluhan sakit-sakit pada sendi, bahkan disertai
dengan bengkak pada sendi, terutama sendi penumpu berat badan
seperti sendi panggul, lutut dan ankle.
Biasanya ada keluhan morning stiffness atau kaku pagi hari saat bangun
tidur, disertai nyeri sendi & bengkak yang membaik apabila sendi
diistirahatkan. Anak terlihat pincang saat berjalan.
Biasanya pada JRA, sendi-sendi kecil seperti tangan juga ikut terlibat
secara simetris.
10
11. 9. Ankylosing spondylitis adalah suatu bentuk peradangan kronis dari tulang
belakang (spine) dan sendi-sendi tulang sacroiliac (sacroiliac joints).
Patofisiologi:
Sacroiliac joints berlokasi pada belakang bawah dimana sakrum (tulang
kelangkang, tulang yang tepat berada diatas tulag ekor) bertemu tulang-
tulang ilium (tulang-tulang yang berada di kedua sisi dari bokong atas).
Peradangan kronis pada area-area ini menyebabkan nyeri dan kekakuan
dalam dan sekitar tulang belakang (spine).
Dengan berjalannya waktu, peradangan spine yang kronis (spondylitis)
dapat menjurus pada suatu penyatuan bersama sepenuhnya (fusion) dari
vertebra-vertebra, suatu proses yang dirujuk sebagai ankylosis.
Ankylosis menjurus pada kehilangan mobilitas dari tulang belakang
(spine).
Timbulnya gejala secara insidentil/ tiba-tiba, dapat berupa: nyeri atau
kekakuan pada tulang belakang.
Timbulnya nyeri dan kekakuan biasanya secara berangsur-angsur dan
memburuk secara progresif melalui waktu berbulan-bulan
Jika proses penyakit berlanjut terus dapat mempengaruhi pernafasan
karena ekspansi dada terganggu. Ankylosing spondylitis dapat
menyebabkan peradangan dan luka goresan pada paru-paru,
menyebabkan batuk dan sesak napas, terutama dengan latihan dan
infeksi-infeksi.
Pasien-pasien dengan ankylosing spondylitis dapat mengembangkan
peradangan pada iris, disebut iritis.
10. Polio adalah kelemahan dari anggota-anggota tubuh bagian bawah (kaki-kaki
dan tangan-tangan.
Patofisiologi:
Polio disebabkan oleh enterovirus, poliovirus (PV) yang sangat
infeksius, yang terutama mempengaruhi anak-anak muda
Disebarkan melalui kontak langsung orang ke orang, dengan lendir,
dahak, feces, yang terinfeksi atau oleh kontak dengan makanan dan air
ang terkontaminasi oleh feces dari individu lain yang terinfeksi.
11
12. Virus berlipatganda dalam sistim pencernaan dimana ia dapat juga
menyerang sistim syaraf, menyebabkan kerusakan syaraf yang
permanen pada beberapa individu-individu.
Gejala sensasi yang abnormal, kesulitan bernapas, kesulitan menelan,
retensi urin, sembelit, mengeluarkan air liur (ileran), sakit kepala, turun
naik suasana hati, nyeri dan kejang-kejang otot, dan kelumpuhan.
H. Kelainan pada Tulang
Kelainan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa factor, misalnya kelainan
yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh
yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain:
1. Lordosis, yaitu kelainan pada tulang leher dan panggul terlalu membengkok ke
depan sehingga lengkung lumbar pada tulang belakang (vertebrae) melekuk ke
dalam.
2. Kifosis, yaitu kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke
dalam. Bisa disebabkan karena proses penuaan, infeksi TBC tulang belakang
(vertebrae) ataupun posisi duduk yang salah yang dilakukan selama bertahun-
tahun.
3. Skoliosis, yaitu kelainan pada tulang, jika ruas-ruas tulang belakang
membengkok kearah samping membentuk huruf S.
4. Polio, yaitu kelainan tulang yang disebabkan oleh virus sehingga keadaan
tulangnya mengecil dan abnormal.
12
13. BAB III
KESIMPULAN
1. Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup. Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut
persendian. Bagian tubuh yang dapat melakukan pergerakan adalah otot.
2. Tulang anggota gerak, yaitu: extremitas atas (humerus, radius ulna, karpal, metacarpal,
dan phalanges); extremitas bawah (femur, tibia fibula, patella, tarsal, metatarsal,
phalanges).
3. Gangguan system rangka ada dua, yaitu: Gangguan fisik adalah yang paling umum
terjadi pada tulang yaitu kerusakan fisik tulang seperti patah atau retak tulang. Gangguan
Fisiologis pada tulang dapat biasanya disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau
vitamin.
4. Jenis-jenis penyakit tulang: Osteoartritis; Polio; Gout; Osteomyelitis; Osteoporosis;
Scleroderma; Sarcoidosis; Sindroma Reiter; Juvenile Rhematoid Arthritis; dan
Ankylosing spondylitis.
5. Kelainan tulang ada Lordosis; Kiphosis; Skoliosis; dan Polio.
13
14. DAFTAR PUSTAKA
http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-rangka-manusia.html#ixzz22wPwc2PN
C. Pearce, Evelyn. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia: Jakarta.
http://doc-alfarisi.blogspot.com/2011/04/patogenesis-patofisiologi-stadium-dan.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2221914-gangguan-pada-sistem-
rangka/#ixzz22rGFTsLM
http://id.wikipedia.org/wiki/sistemr-angka
http://organisasi.org/macam-jenis-gangguan-pada-tulang-dan-sendi-tulang-manusia-
pengertian-arti-definisi-penyakit
http://satyad.blogspot.com/2011/09/gangguan-sistem-gerak.html
14