SlideShare a Scribd company logo
BAB I

                                  PENDAHULUAN



A. Latar Belakang
        Kata patologi berasal dari kata yunani: PATOS = keadaan; LOGOS = ilmu. Jadi
   PATOLOGI diartikan mempelajari penyakit secara ilmu pengetahuan (scientific
   method).
        Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang
   sangat fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan
   patologi (histopatologi). Sedangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah
   bagian dari ilmu kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit
   atau kelainan pada tubuh. Namun pengertian patofisiologi sendiri adalah reaksi fungsi
   tubuh terhadap suatu penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Patofisiologi, yaitu bagian
   dari ilmu Patologi yang mempelajari gangguan fungsi yang terjadi pada organisme yang
   sakit, yaitu meliputi asal penyakit, permulaan dan perjalanan penyakit serta akibat yang
   ditimbulkannya.
        Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Bergerak tidak harus berarti bahwa
   makhluk hidup tersebut berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain. Bergerak
   mencakup semua perubahan kedudukan tubuh atau bagian-bagian tubuh. Semua
   manusia pada dasarnya hampir selalu bergerak. Sistem gerak tersebut terdiri atas tulang,
   sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah
   yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan
   berbagai aktivitas lainnya.


B. Rumusan Masalah
   1.   Apakah pengertian dari system rangka dan pembagiannya?
   2.   Apakah pengertian persendian dan otot?
   3.   Apa sajakah anggota gerak pada tubuh?
   4.   Beberapa gangguan system rangka dan jenis-jenis penyakit tulang?




                                                                                         1
C. Tujuan
   1.   Mengetahui pengertian dari system rangka dan pembagiannya.
   2.   Mengetahui pengertian dan macam-macam persendian serta otot.
   3.   Mengetahui anggota gerak tubuh atas dan anggota gerak tubuh bawah.
   4.   Mengetahui gangguan system rangka dan jenis-jenis penyakit tulang.


D. Manfaat
        Dari pembahasan ini, penulis memberikan manfaat-manfaat yang dapat diambil
   diantaranya:
   1.   Pembaca dapat mengetahui dan mempelajari tentang gengguan, kelainan, dan jenis-
        jenis penyakit pada tulang.
   2.   Informasi tentang definisi, penyebab, dan gejala jenis-jenis penyakit tulang.




                                                                                        2
BAB II

                                    PEMBAHASAN



A. Sistem Rangka
       Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
   makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal,
   dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
   dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur
   penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti
   tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ
   lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat
   bervariasi antara individu.
       Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu:
       1.   Skeleton aksial
                Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan
            memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan
            badan. Macam-macam skeleton aksial yaitu:
            a. Tulang tengkorak bagian kepala
            b. Tulang tengkorak bagian wajah
            c. Tulang dada
            d. Tulang rusuk
            e. Ruas-ruas tulang belakang


       2.   Skeleton apendikular
                Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial.
            Skeleton apendikular terdiri dari :
                  Anggota gerak atas
                  Anggota gerak bawah
                  Gelang bahu
                  Gelang panggung
                  Bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang
                  coccyx

                                                                                      3
Secara umum fungsi sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku dengan
   jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka melindungi
   organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru dan
   jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh terbentuk dari
   kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering
   dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. rangka merupakan
   tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu dengan
   tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen.


B. Tulang Anggota Gerak
    a. Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)
           Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
                 Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang
                 /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada
                 bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya
                 tulang radius dan ulna.
                 Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih
                 besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang
                 radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah
                 dibandingkan ulna.
                 Karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling
                 dihubungkan oleh ligament.
                 Metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada
                 bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan
                 bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges).
                 Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari
                 tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2
                 buah tulang.


    b. Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)
           Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:
                 Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak
                 mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.


                                                                                           4
Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal
                 berhubungan     dengan     lutut   bagian   ujung   berhubungan     dengan
                 pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang
                 betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang
                 betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot.
                 Patela / tempurung lutut. Terletak antara femur dengan tibia, bentuk
                 segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan
                 kekuatan pada tendon yang membentuk lutut.
                 Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan
                 tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
                 Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang
                 tersesun mendatar.
                 Palanges / tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun atas 3 tulang
                 kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang.


C. Persendian
       Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut persendian. Pada
   ujung-ujung tulang terdapat tulang rawan yang merupakan bantalan sehingga tulang
   tidak langsung bertemu dengan tulang lain. Tulang-tulang pada persendian diikat oleh
   suatu bahan yang kuat dan lentur yang disebut ligamen. Persendian diikat pula oleh
   otot-otot yang sangat kuat. Keadaan inilah yang membuat sendi memungkinkan adanya
   pergerakan, namun tulang-tulangnya tidak lepas satu sama lain. Ruang yang terbentuk
   antara kedua tulang itu terisi oleh minyak sendi yang dihasilkan oleh membran sendi.
   Persendian memegang peran penting dalam pergerakan tubuh. Dengan adanya sendi,
   kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar, dan sebagainya. Tanpa sendi kamu akan sulit
   bergerak bahkan tidak dapat bergerak sama sekali. Memang ada persendian yang sangat
   kaku sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan. Namun, banyak persendian yang
   memungkinkan terjadinya gerakan. Berdasarkan sifat gerak inilah, sendi dibedakan
   menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi gerak (diartorsis), dan sendi kaku (amfiartrosis).
   Sendi mati adalah hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan, contohnya pada
   tulang tengkorak. Sendi gerak adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadi
   gerakan tulang secara bebas. Adapun sendi kaku adalah hubungan antar tulang yang
   memungkinkan terjadinya gerakan tulang secara terbatas, contohnya adalah tulang


                                                                                           5
pergelangan tangan. Berdasarkan bentuknya, persendian yang memungkinkan
   terjadinya gerakan dibagi menjadi lima bentuk, yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi
   putar, sendi geser, dan sendi pelana.


D. Otot
       Tulang merupakan bagian penting untuk pergerakan, namun tulang tidak dapat
   bergerak sendiri. Oleh karenanya tulang disebut alat gerak pasif. Bagian tubuh yang
   dapat melakukan pergerakan adalah otot. Hal ini karena otot mampu memendek dan
   memanjang sehingga memungkinkan terjadinya gerakan. Cobalah kamu perhatikan otot
   yang ada di lengan atasmu. Dapatkah kamu menemukan perbedaan pada saat lengan
   diluruskan dan lengan dilipat? Kamu dapat melipat lengan bawah karena otot biseps
   memendek. Jika otot biseps tidak bisa memendek maka tidak mungkin kamu dapat
   melipat lengan bawahmu. Secara garis besar otot dapat dibedakan menjadi otot lurik,
   otot polos, dan otot jantung.


E. Gangguan Sistem Rangka
       Gangguan pada sistem rangka dapat terjadi karena adanya gangguan secara fisik,
   gangguan secara fisiologis, gangguan persendian, dan gangguan kedudukan tulang
   belakang.
       1.   Gangguan fisik
                 Adalah yang paling umum terjadi pada tulang yaitu kerusakan fisik tulang
            seperti patah atau retak tulang. Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan
            terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam. Pada zona tersebut timbul rasa
            sakit karena pergeseran tulang yang akan mengakibatkan pembengkakan
            bahkan pendarahan. Berdasarkan jenis fraktura yang terbentuk, fraktura dapat
            dibedakan menjadi empat kelompok sebagai berikut:
               a) Fraktura Sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada
                  disekitarnya.
               b) Fraktura Kompleks merupakan fraktura yang melukai otot atau organ
                  yang ada disekitarnya, bahkan terkadang bagian fraktura dapat muncul ke
                  permukaan kulit.
               c) Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang
                  menjadi dua bagian.


                                                                                        6
d) Cominuted merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi
                  menjadi beberapa bagian, tetapi masih berada didalam otot.


       2.   Gangguan Fisiologis
                Gangguan fisiologis pada tulang dapat biasanya disebabkan oleh kelainan
            fungsi hormon atau vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapat dijelaskan
            sebagai berikut :
              a) Rakhitis adalah penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D.
                  Vitamin berperan dalam proses penimbunan senyawa kapur ditulang.
                  Kekurangan vitamin D akan menyebabkan tulang menjadi tidak keras.
                  Para penderita rakhitis terlihat bagian kaki (tulang fibia dan fubula)
                  melengkung menyerupai huruf X dan huruf.
              b) Mikrosefalus adalah gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga
                  kepala berukuran kecil. Kepala berukuran kecil karena pertumbuhan
                  tulang tengkorak pada masa bayi kekuranan kalsium. Bayi yang
                  menderita mikrosefalus seringkali bisa bertahan hidup tetapi cenderung
                  mengalami keterbelakangan mental, gangguan koordinasi otot dan
                  kejang.
              c) Osteoporosis merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan
                  massa tulang sehingga tulang rapuh. Hal ini dikarenakan lambatnya
                  osifikasi dan penghambatan reabsorpsi (penyerapan kembali) bahan
                  bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon
                  kelamin pada pria maupun wanita.
              d) Kelainan akibat suatu penyakit. Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan
                  penyakit tumor dapat menyebabkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap
                  mekanisme gerak tubuh.


F. Infeksi tulang
       Kelainan tulang akibat infeksi antara lain sebagai berikut:
       a.   Artritis eksudatif yaitu peradangan pada sendi dan terisi cairan nanah.
       b.   Artritis sika merupakan gangguan pada proses pembentukan sel-sel tulang yang
            disebabkan kekurangan vitamin D. Menyebabkan timbulnya bunyi dan rasa
            nyeri pada gerakan sendi akibat kurangnya minyak sendi.


                                                                                       7
c.   Layuh sendi atau layuh semu yaitu suatu keadaan tidak bertenaga pada
            persendian akibat rusaknya cakraepifisis tulang anggota gerak.
       d.   Nekrosis yaitu kerusakan pada cakraepifisis tulang hingga sebagian tulang mati
            dan mengering.
       e.   Kuman sifilis dan TBC.


G. Jenis-jenis Penyakit Tulang
       Terdapat berbagai jenis penyakit tulang, diantaranya:
       1.   Osteoartritis adalah suatu penyakit sendi ditandai dengan kerusakan dan
            hilangnya kartilago artikular yang berakibat pada pembentukan osteofit, rasa
            sakit, pergerakan yang terbatas, deformitas. Inflamasi dapat terjadi atau tidak
            pada sendi karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.
            Patofisiologi:
                   Tipe dari arthritis yang disebabkan oleh kerusakan atau penguraian dan
                   akhirnya kehilangan tulang muda (cartilage) dari satu atau lebih sendi-
                   sendi.
                   Osteoarthritis juga dikenal sebagai degenerative arthritis.
                   Penyebab penyakit belum diketahui, tetapi factor genetic dan tekanan
                   biomedik diperkirakan memiliki peranan.
                   Penderita mengalami keluhan seperti nyeri lutut.
                   Obat yang digunakan terbagi dua yaitu obat penghilang nyeri (obat
                   analgesic) seperti asetaminofen dan obat yang digunakan dengan cara
                   suntikan sendi seperti glukokortikoid.


       2.   Osteoporosis yaitu penyakit dimana terjadi penurunan massa tulang
            (pengurangan jaringan tulang) terutama terjadi pada tulang spongiosa.
            Patofisiologi:
                   Termasuk penyakit gangguan metabolism.
                   Penyakit ini terjadi terutama pada wanita kulit putih usia lanjut setelah
                   menopause.
                   Keluhan sakit pinggang.
                   Pencegahan dengan cara melakukan gaya hidup sehat.



                                                                                          8
3.   Osteomyelitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan tulang
     (termasuk periosteum, sumsum tulang belakang dan tulang rawan).
     Patofisiologi:
            Penyakit     ini   disebabkan    oleh     mikroorganisme        (terutama
            Staphylococcus) yang mencapai tulang melalui patah tulang terbuka,
            melalui darah atau melalui gigi caries ke dalam sinus. Bakteri dan
            jamur juga sering menimbulkan osteomyelitis.


4.   Gout adalah penyakit yang menyerang sendi dan jaringan lunak disekitarnya.
     Patofisiologi:
            Penyakit Gout diakibatkan oleh adanya gangguan metabolisme pada
            purin.
            Gangguan yang terjadi pada metabolisme purin menyebabkan
            penimbunan sodium orat di dalam dan di antara persendian
            Penyakit gout ditandai dengan tingginya kadar asam urat dalam darah
            (hyperuricemia).
            Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl sedangkan
            pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl.


5.   Sarcoidosis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
     Paofisiologi:
            Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab sarcoidosis.
            Terdapat spekulasi bahwa sarcoidosis terjadi akibat jamur, virus, atau
            infeksi bakteri.
            Gejala sarkoidosis bervariasi, tergantung pada bagian tubuh yang
            diserang.
            Gejala juga cenderung berbeda berdasarkan jenis kelamin dan usia
            pasien.


6.   Scleroderma adalah suatu penyakit autoimun dari jaringan penghubung.
     Patofisiologi:
            Penyakit autoimun adalah penyakit-penyakit yang terjadi ketika
            jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistim imunnya sendiri.


                                                                                   9
Karena scleroderma dapat mempengaruhi kulit, kerongkongan,
               pembuluh-pembuluh darah, ginjal-ginjal, paru-paru, tekanan darah dan
               usus-usus, gejala-gejala yang disebabkannya dapat melibatkan banyak
               area-area tubuh.


7.   Sindroma Reiter merupakan peradangan pada sendi dan tendon atau urat
     daging.
     Patofisiologi:
               Penyakit yang biasanya sering menyerang pria yang berusia kurang dari
               40 tahun.
               Sindroma Reiter disebut artritis reaktif karena peradangan sendi
               muncul sebagai reaksi terhadap infeksi yang berasal dari bagian tubuh
               lainnya selain sendi.
               Penyakit ini bisa terjadi karena faktor genetik dan adanya penularan
               seksual atau infeksi disenterik karena Chlamydia, Campylobacter,
               Salmonella atau Yersinia.


8.   Juvenile Rhematoid Arthritis adalah reumhatik yang menyerang anak-anak
     pada usia TK atau Sekolah Dasar.
     Patofisiologi:
               Umumnya penyakit ini penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Yang
               terjadi adalah inflamasi atau radang kronik pada jaringan sinovial
               sekeliling sendi.
               Pada awalnya sering ada keluhan sakit-sakit pada sendi, bahkan disertai
               dengan bengkak pada sendi, terutama sendi penumpu berat badan
               seperti sendi panggul, lutut dan ankle.
               Biasanya ada keluhan morning stiffness atau kaku pagi hari saat bangun
               tidur, disertai nyeri sendi & bengkak yang membaik apabila sendi
               diistirahatkan. Anak terlihat pincang saat berjalan.
               Biasanya pada JRA, sendi-sendi kecil seperti tangan juga ikut terlibat
               secara simetris.




                                                                                   10
9.   Ankylosing spondylitis adalah suatu bentuk peradangan kronis dari tulang
     belakang (spine) dan sendi-sendi tulang sacroiliac (sacroiliac joints).
     Patofisiologi:
            Sacroiliac joints berlokasi pada belakang bawah dimana sakrum (tulang
            kelangkang, tulang yang tepat berada diatas tulag ekor) bertemu tulang-
            tulang ilium (tulang-tulang yang berada di kedua sisi dari bokong atas).
            Peradangan kronis pada area-area ini menyebabkan nyeri dan kekakuan
            dalam dan sekitar tulang belakang (spine).
            Dengan berjalannya waktu, peradangan spine yang kronis (spondylitis)
            dapat menjurus pada suatu penyatuan bersama sepenuhnya (fusion) dari
            vertebra-vertebra, suatu proses yang dirujuk sebagai ankylosis.
            Ankylosis menjurus pada kehilangan mobilitas dari tulang belakang
            (spine).
            Timbulnya gejala secara insidentil/ tiba-tiba, dapat berupa: nyeri atau
            kekakuan pada tulang belakang.
            Timbulnya nyeri dan kekakuan biasanya secara berangsur-angsur dan
            memburuk secara progresif melalui waktu berbulan-bulan
            Jika proses penyakit berlanjut terus dapat mempengaruhi pernafasan
            karena     ekspansi   dada   terganggu. Ankylosing       spondylitis   dapat
            menyebabkan        peradangan   dan     luka   goresan    pada     paru-paru,
            menyebabkan batuk dan sesak napas, terutama dengan latihan dan
            infeksi-infeksi.
            Pasien-pasien dengan ankylosing spondylitis dapat mengembangkan
            peradangan pada iris, disebut iritis.


10. Polio adalah kelemahan dari anggota-anggota tubuh bagian bawah (kaki-kaki
     dan tangan-tangan.
     Patofisiologi:
            Polio disebabkan oleh enterovirus, poliovirus (PV) yang sangat
            infeksius, yang terutama mempengaruhi anak-anak muda
            Disebarkan melalui kontak langsung orang ke orang, dengan lendir,
            dahak, feces, yang terinfeksi atau oleh kontak dengan makanan dan air
            ang terkontaminasi oleh feces dari individu lain yang terinfeksi.

                                                                                      11
Virus berlipatganda dalam sistim pencernaan dimana ia dapat juga
                     menyerang sistim syaraf, menyebabkan kerusakan syaraf yang
                     permanen pada beberapa individu-individu.
                     Gejala sensasi yang abnormal, kesulitan bernapas, kesulitan menelan,
                     retensi urin, sembelit, mengeluarkan air liur (ileran), sakit kepala, turun
                     naik suasana hati, nyeri dan kejang-kejang otot, dan kelumpuhan.


H. Kelainan pada Tulang
       Kelainan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa factor, misalnya kelainan
   yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh
   yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain:
       1.   Lordosis, yaitu kelainan pada tulang leher dan panggul terlalu membengkok ke
            depan sehingga lengkung lumbar pada tulang belakang (vertebrae) melekuk ke
            dalam.
       2.   Kifosis, yaitu kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke
            dalam. Bisa disebabkan karena proses penuaan, infeksi TBC tulang belakang
            (vertebrae) ataupun posisi duduk yang salah yang dilakukan selama bertahun-
            tahun.
       3.   Skoliosis, yaitu kelainan pada tulang, jika ruas-ruas tulang belakang
            membengkok kearah samping membentuk huruf S.
       4.   Polio, yaitu kelainan tulang yang disebabkan oleh virus sehingga keadaan
            tulangnya mengecil dan abnormal.




                                                                                             12
BAB III

                                    KESIMPULAN



1. Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
   makhluk hidup. Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut
   persendian. Bagian tubuh yang dapat melakukan pergerakan adalah otot.
2. Tulang anggota gerak, yaitu: extremitas atas (humerus, radius ulna, karpal, metacarpal,
   dan phalanges); extremitas bawah (femur, tibia fibula, patella, tarsal, metatarsal,
   phalanges).
3. Gangguan system rangka ada dua, yaitu: Gangguan fisik adalah yang paling umum
   terjadi pada tulang yaitu kerusakan fisik tulang seperti patah atau retak tulang. Gangguan
   Fisiologis pada tulang dapat biasanya disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau
   vitamin.
4. Jenis-jenis penyakit tulang: Osteoartritis; Polio; Gout; Osteomyelitis; Osteoporosis;
   Scleroderma; Sarcoidosis; Sindroma Reiter; Juvenile Rhematoid Arthritis; dan
   Ankylosing spondylitis.
5. Kelainan tulang ada Lordosis; Kiphosis; Skoliosis; dan Polio.




                                                                                          13
DAFTAR PUSTAKA

http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-rangka-manusia.html#ixzz22wPwc2PN

C. Pearce, Evelyn. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia: Jakarta.

http://doc-alfarisi.blogspot.com/2011/04/patogenesis-patofisiologi-stadium-dan.html

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2221914-gangguan-pada-sistem-
rangka/#ixzz22rGFTsLM

http://id.wikipedia.org/wiki/sistemr-angka

http://organisasi.org/macam-jenis-gangguan-pada-tulang-dan-sendi-tulang-manusia-
pengertian-arti-definisi-penyakit

http://satyad.blogspot.com/2011/09/gangguan-sistem-gerak.html




                                                                                      14

More Related Content

What's hot

Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
Septian Muna Barakati
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Rahayoe Ningtyas
 
Makalah sistem urinaria
Makalah sistem urinariaMakalah sistem urinaria
Makalah sistem urinaria
Septian Muna Barakati
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2  - Anatomi FisiologiMateri PPT M2KB2  - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
ppghybrid4
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusia
endang_ruslan
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatanWulan Yulian
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi ok
fikri asyura
 
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaanPowerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
AndiMardiyani
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
dewisetiyana52
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
fikri asyura
 
Anatomi fisiologi faring dan esofagus
Anatomi fisiologi faring dan esofagusAnatomi fisiologi faring dan esofagus
Anatomi fisiologi faring dan esofagus
Reper Lopers
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
Brian Putra
 
Makalah hematologi
Makalah hematologiMakalah hematologi
Makalah hematologi
Viliansyah Viliansyah
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Hetty Astri
 
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang KesehatanUndang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Penataan Ruang
 
Dasar Dasar Anatomi
Dasar Dasar AnatomiDasar Dasar Anatomi
Dasar Dasar Anatomi
Gita Kostania
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
phiqe kbn
 

What's hot (20)

Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Makalah sistem urinaria
Makalah sistem urinariaMakalah sistem urinaria
Makalah sistem urinaria
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2  - Anatomi FisiologiMateri PPT M2KB2  - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusia
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi ok
 
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaanPowerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 
Anatomi fisiologi faring dan esofagus
Anatomi fisiologi faring dan esofagusAnatomi fisiologi faring dan esofagus
Anatomi fisiologi faring dan esofagus
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Makalah hematologi
Makalah hematologiMakalah hematologi
Makalah hematologi
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang KesehatanUndang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 
Sistem Rangka
Sistem RangkaSistem Rangka
Sistem Rangka
 
Dasar Dasar Anatomi
Dasar Dasar AnatomiDasar Dasar Anatomi
Dasar Dasar Anatomi
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 

Similar to Patofisiologi sistem gerak

Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
Nisa Rait
 
bab sistem gerak MANUSIA.ppt Mistikatun.ppt
bab sistem gerak MANUSIA.ppt  Mistikatun.pptbab sistem gerak MANUSIA.ppt  Mistikatun.ppt
bab sistem gerak MANUSIA.ppt Mistikatun.ppt
IntanWahyuni48
 
Anatomi dan Fisiologi Ternak Sistem Gerak.pptx
Anatomi dan Fisiologi Ternak Sistem Gerak.pptxAnatomi dan Fisiologi Ternak Sistem Gerak.pptx
Anatomi dan Fisiologi Ternak Sistem Gerak.pptx
JuniorVinson
 
Artikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendiArtikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendi
rudi1964
 
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siapRpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Renni Charlote
 
Gerak ary
Gerak aryGerak ary
Gerak ary
Diana Ary
 
Makalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusiaMakalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusia
ilmanafia13
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
Fhyka Clalu
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
Anka Rahmi Utami
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
Soga Biliyan Jaya
 
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
RipangiRipangi
 
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
RipangiRipangi
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
fgermany
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
Potensi Hebatku
 
8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia
Alfie Kesturi
 
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Anggie Ristantri
 
SISTEM SKELETON.ppt
SISTEM SKELETON.pptSISTEM SKELETON.ppt
SISTEM SKELETON.ppt
andibrian
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Sulistia Rini
 

Similar to Patofisiologi sistem gerak (20)

Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
bab sistem gerak MANUSIA.ppt Mistikatun.ppt
bab sistem gerak MANUSIA.ppt  Mistikatun.pptbab sistem gerak MANUSIA.ppt  Mistikatun.ppt
bab sistem gerak MANUSIA.ppt Mistikatun.ppt
 
Anatomi dan Fisiologi Ternak Sistem Gerak.pptx
Anatomi dan Fisiologi Ternak Sistem Gerak.pptxAnatomi dan Fisiologi Ternak Sistem Gerak.pptx
Anatomi dan Fisiologi Ternak Sistem Gerak.pptx
 
Artikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendiArtikel tulang dan sendi
Artikel tulang dan sendi
 
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siapRpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
 
Gerak ary
Gerak aryGerak ary
Gerak ary
 
Makalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusiaMakalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusia
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
 
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia
 
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
Materi sistem gerak manusia (tulang, sendi, otot) dikonversi (1)
 
SISTEM SKELETON.ppt
SISTEM SKELETON.pptSISTEM SKELETON.ppt
SISTEM SKELETON.ppt
 
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
Anatomi rangka (aksial dan apendikular)
 

More from Amalia Annisa

Problem behavior theory
Problem behavior theoryProblem behavior theory
Problem behavior theory
Amalia Annisa
 
Standar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiStandar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologi
Amalia Annisa
 
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatAmalia Annisa
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografi
Amalia Annisa
 
temporo mandibular joint
temporo mandibular jointtemporo mandibular joint
temporo mandibular jointAmalia Annisa
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
Amalia Annisa
 

More from Amalia Annisa (9)

Problem behavior theory
Problem behavior theoryProblem behavior theory
Problem behavior theory
 
Standar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiStandar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologi
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografi
 
temporo mandibular joint
temporo mandibular jointtemporo mandibular joint
temporo mandibular joint
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
 

Recently uploaded

ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Patofisiologi sistem gerak

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata patologi berasal dari kata yunani: PATOS = keadaan; LOGOS = ilmu. Jadi PATOLOGI diartikan mempelajari penyakit secara ilmu pengetahuan (scientific method). Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang sangat fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan patologi (histopatologi). Sedangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh. Namun pengertian patofisiologi sendiri adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Patofisiologi, yaitu bagian dari ilmu Patologi yang mempelajari gangguan fungsi yang terjadi pada organisme yang sakit, yaitu meliputi asal penyakit, permulaan dan perjalanan penyakit serta akibat yang ditimbulkannya. Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Bergerak tidak harus berarti bahwa makhluk hidup tersebut berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain. Bergerak mencakup semua perubahan kedudukan tubuh atau bagian-bagian tubuh. Semua manusia pada dasarnya hampir selalu bergerak. Sistem gerak tersebut terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari system rangka dan pembagiannya? 2. Apakah pengertian persendian dan otot? 3. Apa sajakah anggota gerak pada tubuh? 4. Beberapa gangguan system rangka dan jenis-jenis penyakit tulang? 1
  • 2. C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari system rangka dan pembagiannya. 2. Mengetahui pengertian dan macam-macam persendian serta otot. 3. Mengetahui anggota gerak tubuh atas dan anggota gerak tubuh bawah. 4. Mengetahui gangguan system rangka dan jenis-jenis penyakit tulang. D. Manfaat Dari pembahasan ini, penulis memberikan manfaat-manfaat yang dapat diambil diantaranya: 1. Pembaca dapat mengetahui dan mempelajari tentang gengguan, kelainan, dan jenis- jenis penyakit pada tulang. 2. Informasi tentang definisi, penyebab, dan gejala jenis-jenis penyakit tulang. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Sistem Rangka Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu. Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu: 1. Skeleton aksial Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Macam-macam skeleton aksial yaitu: a. Tulang tengkorak bagian kepala b. Tulang tengkorak bagian wajah c. Tulang dada d. Tulang rusuk e. Ruas-ruas tulang belakang 2. Skeleton apendikular Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton apendikular terdiri dari : Anggota gerak atas Anggota gerak bawah Gelang bahu Gelang panggung Bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx 3
  • 4. Secara umum fungsi sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen. B. Tulang Anggota Gerak a. Tulang anggota gerak atas (extremitas superior) Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas: Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna. Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna. Karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligament. Metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges). Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang. b. Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior) Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang: Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut. 4
  • 5. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot. Patela / tempurung lutut. Terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut. Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit. Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar. Palanges / tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang. C. Persendian Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut persendian. Pada ujung-ujung tulang terdapat tulang rawan yang merupakan bantalan sehingga tulang tidak langsung bertemu dengan tulang lain. Tulang-tulang pada persendian diikat oleh suatu bahan yang kuat dan lentur yang disebut ligamen. Persendian diikat pula oleh otot-otot yang sangat kuat. Keadaan inilah yang membuat sendi memungkinkan adanya pergerakan, namun tulang-tulangnya tidak lepas satu sama lain. Ruang yang terbentuk antara kedua tulang itu terisi oleh minyak sendi yang dihasilkan oleh membran sendi. Persendian memegang peran penting dalam pergerakan tubuh. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar, dan sebagainya. Tanpa sendi kamu akan sulit bergerak bahkan tidak dapat bergerak sama sekali. Memang ada persendian yang sangat kaku sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan. Namun, banyak persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Berdasarkan sifat gerak inilah, sendi dibedakan menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi gerak (diartorsis), dan sendi kaku (amfiartrosis). Sendi mati adalah hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan, contohnya pada tulang tengkorak. Sendi gerak adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadi gerakan tulang secara bebas. Adapun sendi kaku adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan tulang secara terbatas, contohnya adalah tulang 5
  • 6. pergelangan tangan. Berdasarkan bentuknya, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan dibagi menjadi lima bentuk, yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser, dan sendi pelana. D. Otot Tulang merupakan bagian penting untuk pergerakan, namun tulang tidak dapat bergerak sendiri. Oleh karenanya tulang disebut alat gerak pasif. Bagian tubuh yang dapat melakukan pergerakan adalah otot. Hal ini karena otot mampu memendek dan memanjang sehingga memungkinkan terjadinya gerakan. Cobalah kamu perhatikan otot yang ada di lengan atasmu. Dapatkah kamu menemukan perbedaan pada saat lengan diluruskan dan lengan dilipat? Kamu dapat melipat lengan bawah karena otot biseps memendek. Jika otot biseps tidak bisa memendek maka tidak mungkin kamu dapat melipat lengan bawahmu. Secara garis besar otot dapat dibedakan menjadi otot lurik, otot polos, dan otot jantung. E. Gangguan Sistem Rangka Gangguan pada sistem rangka dapat terjadi karena adanya gangguan secara fisik, gangguan secara fisiologis, gangguan persendian, dan gangguan kedudukan tulang belakang. 1. Gangguan fisik Adalah yang paling umum terjadi pada tulang yaitu kerusakan fisik tulang seperti patah atau retak tulang. Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam. Pada zona tersebut timbul rasa sakit karena pergeseran tulang yang akan mengakibatkan pembengkakan bahkan pendarahan. Berdasarkan jenis fraktura yang terbentuk, fraktura dapat dibedakan menjadi empat kelompok sebagai berikut: a) Fraktura Sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada disekitarnya. b) Fraktura Kompleks merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada disekitarnya, bahkan terkadang bagian fraktura dapat muncul ke permukaan kulit. c) Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian. 6
  • 7. d) Cominuted merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian, tetapi masih berada didalam otot. 2. Gangguan Fisiologis Gangguan fisiologis pada tulang dapat biasanya disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Rakhitis adalah penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D. Vitamin berperan dalam proses penimbunan senyawa kapur ditulang. Kekurangan vitamin D akan menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Para penderita rakhitis terlihat bagian kaki (tulang fibia dan fubula) melengkung menyerupai huruf X dan huruf. b) Mikrosefalus adalah gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kecil. Kepala berukuran kecil karena pertumbuhan tulang tengkorak pada masa bayi kekuranan kalsium. Bayi yang menderita mikrosefalus seringkali bisa bertahan hidup tetapi cenderung mengalami keterbelakangan mental, gangguan koordinasi otot dan kejang. c) Osteoporosis merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga tulang rapuh. Hal ini dikarenakan lambatnya osifikasi dan penghambatan reabsorpsi (penyerapan kembali) bahan bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon kelamin pada pria maupun wanita. d) Kelainan akibat suatu penyakit. Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan penyakit tumor dapat menyebabkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh. F. Infeksi tulang Kelainan tulang akibat infeksi antara lain sebagai berikut: a. Artritis eksudatif yaitu peradangan pada sendi dan terisi cairan nanah. b. Artritis sika merupakan gangguan pada proses pembentukan sel-sel tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D. Menyebabkan timbulnya bunyi dan rasa nyeri pada gerakan sendi akibat kurangnya minyak sendi. 7
  • 8. c. Layuh sendi atau layuh semu yaitu suatu keadaan tidak bertenaga pada persendian akibat rusaknya cakraepifisis tulang anggota gerak. d. Nekrosis yaitu kerusakan pada cakraepifisis tulang hingga sebagian tulang mati dan mengering. e. Kuman sifilis dan TBC. G. Jenis-jenis Penyakit Tulang Terdapat berbagai jenis penyakit tulang, diantaranya: 1. Osteoartritis adalah suatu penyakit sendi ditandai dengan kerusakan dan hilangnya kartilago artikular yang berakibat pada pembentukan osteofit, rasa sakit, pergerakan yang terbatas, deformitas. Inflamasi dapat terjadi atau tidak pada sendi karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi. Patofisiologi: Tipe dari arthritis yang disebabkan oleh kerusakan atau penguraian dan akhirnya kehilangan tulang muda (cartilage) dari satu atau lebih sendi- sendi. Osteoarthritis juga dikenal sebagai degenerative arthritis. Penyebab penyakit belum diketahui, tetapi factor genetic dan tekanan biomedik diperkirakan memiliki peranan. Penderita mengalami keluhan seperti nyeri lutut. Obat yang digunakan terbagi dua yaitu obat penghilang nyeri (obat analgesic) seperti asetaminofen dan obat yang digunakan dengan cara suntikan sendi seperti glukokortikoid. 2. Osteoporosis yaitu penyakit dimana terjadi penurunan massa tulang (pengurangan jaringan tulang) terutama terjadi pada tulang spongiosa. Patofisiologi: Termasuk penyakit gangguan metabolism. Penyakit ini terjadi terutama pada wanita kulit putih usia lanjut setelah menopause. Keluhan sakit pinggang. Pencegahan dengan cara melakukan gaya hidup sehat. 8
  • 9. 3. Osteomyelitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan tulang (termasuk periosteum, sumsum tulang belakang dan tulang rawan). Patofisiologi: Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme (terutama Staphylococcus) yang mencapai tulang melalui patah tulang terbuka, melalui darah atau melalui gigi caries ke dalam sinus. Bakteri dan jamur juga sering menimbulkan osteomyelitis. 4. Gout adalah penyakit yang menyerang sendi dan jaringan lunak disekitarnya. Patofisiologi: Penyakit Gout diakibatkan oleh adanya gangguan metabolisme pada purin. Gangguan yang terjadi pada metabolisme purin menyebabkan penimbunan sodium orat di dalam dan di antara persendian Penyakit gout ditandai dengan tingginya kadar asam urat dalam darah (hyperuricemia). Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl sedangkan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. 5. Sarcoidosis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada paru-paru. Paofisiologi: Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab sarcoidosis. Terdapat spekulasi bahwa sarcoidosis terjadi akibat jamur, virus, atau infeksi bakteri. Gejala sarkoidosis bervariasi, tergantung pada bagian tubuh yang diserang. Gejala juga cenderung berbeda berdasarkan jenis kelamin dan usia pasien. 6. Scleroderma adalah suatu penyakit autoimun dari jaringan penghubung. Patofisiologi: Penyakit autoimun adalah penyakit-penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistim imunnya sendiri. 9
  • 10. Karena scleroderma dapat mempengaruhi kulit, kerongkongan, pembuluh-pembuluh darah, ginjal-ginjal, paru-paru, tekanan darah dan usus-usus, gejala-gejala yang disebabkannya dapat melibatkan banyak area-area tubuh. 7. Sindroma Reiter merupakan peradangan pada sendi dan tendon atau urat daging. Patofisiologi: Penyakit yang biasanya sering menyerang pria yang berusia kurang dari 40 tahun. Sindroma Reiter disebut artritis reaktif karena peradangan sendi muncul sebagai reaksi terhadap infeksi yang berasal dari bagian tubuh lainnya selain sendi. Penyakit ini bisa terjadi karena faktor genetik dan adanya penularan seksual atau infeksi disenterik karena Chlamydia, Campylobacter, Salmonella atau Yersinia. 8. Juvenile Rhematoid Arthritis adalah reumhatik yang menyerang anak-anak pada usia TK atau Sekolah Dasar. Patofisiologi: Umumnya penyakit ini penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Yang terjadi adalah inflamasi atau radang kronik pada jaringan sinovial sekeliling sendi. Pada awalnya sering ada keluhan sakit-sakit pada sendi, bahkan disertai dengan bengkak pada sendi, terutama sendi penumpu berat badan seperti sendi panggul, lutut dan ankle. Biasanya ada keluhan morning stiffness atau kaku pagi hari saat bangun tidur, disertai nyeri sendi & bengkak yang membaik apabila sendi diistirahatkan. Anak terlihat pincang saat berjalan. Biasanya pada JRA, sendi-sendi kecil seperti tangan juga ikut terlibat secara simetris. 10
  • 11. 9. Ankylosing spondylitis adalah suatu bentuk peradangan kronis dari tulang belakang (spine) dan sendi-sendi tulang sacroiliac (sacroiliac joints). Patofisiologi: Sacroiliac joints berlokasi pada belakang bawah dimana sakrum (tulang kelangkang, tulang yang tepat berada diatas tulag ekor) bertemu tulang- tulang ilium (tulang-tulang yang berada di kedua sisi dari bokong atas). Peradangan kronis pada area-area ini menyebabkan nyeri dan kekakuan dalam dan sekitar tulang belakang (spine). Dengan berjalannya waktu, peradangan spine yang kronis (spondylitis) dapat menjurus pada suatu penyatuan bersama sepenuhnya (fusion) dari vertebra-vertebra, suatu proses yang dirujuk sebagai ankylosis. Ankylosis menjurus pada kehilangan mobilitas dari tulang belakang (spine). Timbulnya gejala secara insidentil/ tiba-tiba, dapat berupa: nyeri atau kekakuan pada tulang belakang. Timbulnya nyeri dan kekakuan biasanya secara berangsur-angsur dan memburuk secara progresif melalui waktu berbulan-bulan Jika proses penyakit berlanjut terus dapat mempengaruhi pernafasan karena ekspansi dada terganggu. Ankylosing spondylitis dapat menyebabkan peradangan dan luka goresan pada paru-paru, menyebabkan batuk dan sesak napas, terutama dengan latihan dan infeksi-infeksi. Pasien-pasien dengan ankylosing spondylitis dapat mengembangkan peradangan pada iris, disebut iritis. 10. Polio adalah kelemahan dari anggota-anggota tubuh bagian bawah (kaki-kaki dan tangan-tangan. Patofisiologi: Polio disebabkan oleh enterovirus, poliovirus (PV) yang sangat infeksius, yang terutama mempengaruhi anak-anak muda Disebarkan melalui kontak langsung orang ke orang, dengan lendir, dahak, feces, yang terinfeksi atau oleh kontak dengan makanan dan air ang terkontaminasi oleh feces dari individu lain yang terinfeksi. 11
  • 12. Virus berlipatganda dalam sistim pencernaan dimana ia dapat juga menyerang sistim syaraf, menyebabkan kerusakan syaraf yang permanen pada beberapa individu-individu. Gejala sensasi yang abnormal, kesulitan bernapas, kesulitan menelan, retensi urin, sembelit, mengeluarkan air liur (ileran), sakit kepala, turun naik suasana hati, nyeri dan kejang-kejang otot, dan kelumpuhan. H. Kelainan pada Tulang Kelainan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa factor, misalnya kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain: 1. Lordosis, yaitu kelainan pada tulang leher dan panggul terlalu membengkok ke depan sehingga lengkung lumbar pada tulang belakang (vertebrae) melekuk ke dalam. 2. Kifosis, yaitu kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke dalam. Bisa disebabkan karena proses penuaan, infeksi TBC tulang belakang (vertebrae) ataupun posisi duduk yang salah yang dilakukan selama bertahun- tahun. 3. Skoliosis, yaitu kelainan pada tulang, jika ruas-ruas tulang belakang membengkok kearah samping membentuk huruf S. 4. Polio, yaitu kelainan tulang yang disebabkan oleh virus sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal. 12
  • 13. BAB III KESIMPULAN 1. Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut persendian. Bagian tubuh yang dapat melakukan pergerakan adalah otot. 2. Tulang anggota gerak, yaitu: extremitas atas (humerus, radius ulna, karpal, metacarpal, dan phalanges); extremitas bawah (femur, tibia fibula, patella, tarsal, metatarsal, phalanges). 3. Gangguan system rangka ada dua, yaitu: Gangguan fisik adalah yang paling umum terjadi pada tulang yaitu kerusakan fisik tulang seperti patah atau retak tulang. Gangguan Fisiologis pada tulang dapat biasanya disebabkan oleh kelainan fungsi hormon atau vitamin. 4. Jenis-jenis penyakit tulang: Osteoartritis; Polio; Gout; Osteomyelitis; Osteoporosis; Scleroderma; Sarcoidosis; Sindroma Reiter; Juvenile Rhematoid Arthritis; dan Ankylosing spondylitis. 5. Kelainan tulang ada Lordosis; Kiphosis; Skoliosis; dan Polio. 13
  • 14. DAFTAR PUSTAKA http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-rangka-manusia.html#ixzz22wPwc2PN C. Pearce, Evelyn. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia: Jakarta. http://doc-alfarisi.blogspot.com/2011/04/patogenesis-patofisiologi-stadium-dan.html http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2221914-gangguan-pada-sistem- rangka/#ixzz22rGFTsLM http://id.wikipedia.org/wiki/sistemr-angka http://organisasi.org/macam-jenis-gangguan-pada-tulang-dan-sendi-tulang-manusia- pengertian-arti-definisi-penyakit http://satyad.blogspot.com/2011/09/gangguan-sistem-gerak.html 14