SlideShare a Scribd company logo
1
NAMA : MUHAMMAD AKMALUDDIN
NIM : 094211064
JURUSAN : FUPK TAFSIR HADITS
MAKUL : KEWIRAUSAHAAN
BETERNAK AYAM KAMPUNG
A. PENDAHULUAN
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti: pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan
yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil
Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar.
Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang
yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu
kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga
dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan
sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui
usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko
sosial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian
personal.
Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang
wirausahawan yakni:
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan
nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun
juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin
besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses
kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi
berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko sosial.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau
kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang
biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
Kewirausahaan ini pun banyak macamnya, mulai dari berdagang, menyediakan jasa,
beternak, dan yang lainnya. Beternak ayam kampung misalnya, memberikan nilai lebih
terhadap pelaku wirausaha dibidang ini. Mulai dari waktu yang singkat untuk panen,
penyakit yang dapat diminimalisir sedemikian rupa daripada jenis yang lainnya dan tempat
yang tidak begitu luas untuk lokasi penempatannya.
Kewirausahaan pun menjadi mata kuliah pokok di perguruan tinggi di Indonesia.
Hal ini diberikan agar para lulusannya mengarah kepada orang yang melakukan
usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Disamping itu, mereka
juga memiliki mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha/kegiatan. Disamping melalui mata kuliah, pendalaman kewirausahaan dilakukan
dengan melalui pelatihan, seminar dan lain sebagainya.
Dalam tradisi perguruan tinggi, tradisi menulis selalu tidak terpisahkan dalam setiap
mata kuliah. Di dalam tulisan ini akan memaparkan rencana dan langkah yang akan
ditempuh untuk mengawali, mempersiapkan dan menjalani kewirausahaan yang terkait
dengan beternak ayam kampung.
B. PEMBAHASAN
1. Rencana usaha yang akan dijalankan
Rencana wirausaha yang akan kami jalankan adalah beternak ayam kampung. Hal
ini dikarenakan permintaan daging ayam kampung cenderung mengalami peningkatan dari
waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh kesadaran sebagian masyarakat untuk
mengkonsumsi daging ayam organik atau daging ayam yang tidak melalui proses rekayasa
genetika. Seperti halnya ayam potong yang telah melalui proses rekayasa genetika.
Permintaan daging ayam kampung untuk wilayah Jabodetabek saja baru bisa terpenuhi
sekitar 5% dari kebutuhan atau sekitar 280.000 ekor per hari sebagaimana dikemukakan
Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia. Peluang Bisnis pengembangan unggas ini
cukup baik dalam meningkatkan kesejahteraan usaha skala kecil, mikro dan koperasi
mengingat ternak ini sudah cukup poluler di masyarakat.
Dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian terhadap pengembangan
bisnis ayam kampung untuk usaha mikro, kecil dan koperasi cukup positif. Saat ini sedang
dibuat blue print sistem pengembangan ayam kampung. Dalam blue print ini akan
memberikan perlindungan bagi peternak ayam kampung dalam skala usaha mikro, kecil
3
dan koperasi dalam menjalankan usahanya. Investor besar tidak boleh memasuki bisnis
ayam kampung ini. Kapasitas pemeliharaan maksimal 10.000 ekor untuk satu peternak.
Dengan pembatasan ini diharapkan usaha ternak rakyat akan berkembang dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kondisi usaha ternak ayam kampung saat ini masih diusahakan dengan cara
tradisional dan belum melalui cara intensif. Baru sekitar 3400 peternak ayam kampung
yang mengusahakannya secara intensif, diluar itu masih dengan cara tradisional.
Diharapkan peternak tradisional akan beralih pada usaha ternak ayam kampung secara
intensif.
Pada 10 tahun mendatang diharapkan pasokan ayam kampung akan mencapai 25
persen dari kebutuhan total daging ayam nasional, saat ini baru mencapai 5.5 persen saja.
Dengan target sebesar tersebut pengembangan bisnis ayam kampung akan mampu
menggerakkan ekonomi pedesaan yang notabenenya merupakan usaha skala mikro, kecil
dan koperasi. Pengembangan bisnis ternak ayam kampung sendiri tidak hanya bermanfaat
bagi peternak tetapi juga sektor usaha lain misalnya nilai perdagangan dari pakan dan
pengolahan daging ayam kampung. Kendala bisnis unggas adalah pada masalah harga
pakan yang mengalami kenaikan.
2. Produk
Produk yang akan dihasilkan adalah daging, telur dan anak ayam kampung serta
kompos kotoran. Adapun daging ayam menjadi komoditas utama dalam beternak ayam
kampung ini.
3. Konsumen
Mulai dari ibu rumah tangga, pekerja, pebisnis hingga pejabat tidak ada yang
kelewatan mengonsumsi daging ayam, lebih-lebih daging ayam kampung yang lebih sehat
dan berprotein lebih tinggi daripada ayam ras. Mereka pada khususnya dan seluruh orang
menjadi konsumen utama daging ayam kampung. Hal ini juga dapat dilihat dengan semakin
makin menjamurnya warung kuliner yang tak lepas dari menu daging dan telur ayam
kampung.
Adapun anak ayam kampung (DOC) juga banyak dibutuhkan oleh peternak ayam
yang memang kesulitan untuk menetaskannya sendiri atau karena keterbatasan tempat.
Sedangkan kompos digunakan oleh florist ataupun para petani yang saat ini gencar
menggunakan pupuk organik.
4. Harga produk
Harga daging ayam adalah Rp. 4000,00/kg
Harga ayam adalah Rp. 30.000,00/ekor
Harga anak ayam adalah Rp. 5000,00/ekor
Harga kompos adalah Rp. 5000/karung
4
5. Tenaga yang dibutuhkan
Pada awal usaha ternak ayam ini, jumlah tenaga pekerja yang dibutuhkan ada 10
orang: 2 orang untuk memberi makan dan minum tiap paginya, 2 orang untuk merawat dan
membersihkan kandang, 2 orang untuk merawat dan mengendalikan kualitas ayam, 2 orang
pengelola keuangan dan 2 orang untuk menjalin kerjasama jaringan.
6. Modal yang diperlukan
Modal yang diperlukan adalah Rp. 142.900.000,00 dan akan dibahas dalam penutup
tulisan ini secara mendetail.
7. Keuntungan
Setiap bulannya, target keuntungan dari beternak ayam ini adalah Rp.
46.225.000,00. Dan untuk lebih rincinya dapat dilihat dalam penutup tulisan ini.
8. Persiapan yang harus dilakukan
Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam beternak ayam ini. Berikut
akan dipaparkan persiapan yang akan dilakukan:
 Bibit
Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha
peternakan. Bibit ayam kampung (Day Old Chick atau yang biasa disebut DOC) dapat
diperoleh dengan cara: dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit,
membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan
telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin
penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan positif cara mendapatkan DOC
ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya. Secara singkat
DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut: dapat berdiri
tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan
mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.
 Pakan
Pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan
untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita
beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan
antara lain: konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS,
mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau
memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung
yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut: 7
gram/per hari sampai umur 1 minggu, 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu, 34
gram/per hari sampai umur 3 minggu, 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu, 58
gram/per hari sampai umur 5 minggu, 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu, 72
gram/per hari sampai umur 7 minggu dan 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
5
Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal
pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.
 Perkandangan
Syarat kandang yang baik: jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak
lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya
memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar
angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha
biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi
ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen
pembuatan obat.
Ukuran kandang: tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada
anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m.
Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter
persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu,
kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.
Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi
litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model
atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai
ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4
minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan
kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi
pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher
digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.
 Manajemen Pemeliharaan
Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam
keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang
berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen
pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa
dilakukan dengan 3 cara yaitu:
- Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan
- Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol
pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
- Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan
dengan ketat
Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang
lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari
cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.
6
 Pengendalian Penyakit
Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Pencegahan penyakit
dapat dilakukan dengan tindakan antara lain:
- Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
- Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
- Melakukan vaksinasi secara teratur
- Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
- Manajemen pemeliharaan yang baik
- Kontrol terhadap binatang lain
 Pasca Panen dan Pemasaran
Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah
permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang
produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah
dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket
sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung
hidup berkisar antara Rp 19.000 - Rp 22.000/ekor di tingkat peternak.
 Pengelolaan Produksi
Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi
yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka
diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara
kontinyu. Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur
kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul
atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat
juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang,
jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.
9. Persiapan menjalankan usaha tersebut
Persiapan untuk menjalankan usaha tersebut masih belum optimal, mengingat
waktu yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengembangan masih dalam tahap kajian
dan analisis serta perbandingan dengan peternakan lain.
10. Mulai usaha
Untuk menjalankan usaha tersebut, dapat dilakukan pada waktu liburan semesteran
atau setelah tidak ada kegiatan perkuliahan.
11. Kemungkinan yang akan dijalankan
Usaha beternak ayam kampung ini kemungkinan akan dijalankan dengan baik
dikarenakan pengelolaan yang relatif lebih mudah daripada beternak unggas lainnya seperti
bebek dan itik (membutuhkan pakan yang banyak dan tempat yang berair), burung
(kandang yang lebih luas) dan yang lainnya.
7
C. PENUTUP
Berikut adalah beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk beternak ayam
kampung, dimulai dari persiapan bibit dan kandang serta analisis keuangan untuk bisnis ini.
Kandang sistem ren Kandang sistem postal (litter)
Bibit ayam kampung Tempat pakan dan minum
Indukan atau pemanas Alat-alat kesehatan
8
ANALISIS KEUANGAN TERNAK AYAM KAMPUNG (PER BULAN)
PENGELUARAN
No. Kebutuhan Jumlah Harga per item Total
1. Anak ayam 10.000 ekor Rp. 5000,00/ekor Rp. 50.000.000,00
2. Pakan 1000 kg Rp. 5.000,00/kg Rp. 5.000.000,00
3. Vitamin/antibiotika 1000 sachet Rp. 2000,00/sachet Rp. 2.000.000,00
4. Gaji pekerja 10 Rp. 1.00.000,00/orang Rp. 10.000.000,00
5. Transportasi dan
listrik
30 hari Rp. 30.000,00/hari Rp. 900.000,00
6. Kandang 5 buah Rp.
10.000.000/kandang
Rp. 50.000.000,00
7. Mesin penetas 5 buah Rp. 5.000.000/mesin Rp. 25.000.000,00
Total pengeluaran per bulan Rp. 142.900.000,00
PEMASUKAN
No. Produk Jumlah Harga jual per item Total
1. Daging ayam 3 kg x 1000
ekor
Rp. 3000,00/kg Rp. 9.000.000,00
2. Ayam 1000 ekor Rp. 30.000,00/ekor Rp. 30.000.000,00
3. Anak ayam 5 x 5000 ekor Rp. 5000,00/ekor Rp. 125.000.000,00
4. Telur 5 x 5000 buah Rp. 1000/buah Rp. 25.000.000,00
5. Kompos 30 karung Rp. 5000,00/karung Rp. 125.000,00
Total penghasilan per bulan Rp. 189.125.000,00
Laba bersih dari ternak ayam kampung:
PENGHASILAN : Rp. 189.125.000,00
PENGELUARAN : Rp. 142.900.000,00
JUMLAH LABA BERSIH : Rp. 46.225.000,00

More Related Content

What's hot

Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
BBPP_Batu
 
Dasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan TernakDasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan Ternak
lombkTBK
 
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilirUsaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Ryan Aprianto
 
Nugget ikan lele
Nugget ikan leleNugget ikan lele
Nugget ikan lele
Dhira A
 
Dasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansiDasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansi
HendiAlfiandi1
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas Petelur
Disty Ridha H
 
Sni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapiSni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapi
Muhammad Eko
 
Analisis biaya pembuatan kandang
Analisis biaya pembuatan kandangAnalisis biaya pembuatan kandang
Analisis biaya pembuatan kandang
slamet dwiyuliyono
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )nurulllah
 
Konsumsi dan Permintaan Daging Sapi dan Kerbau Masyarakat Indonesia
Konsumsi dan Permintaan Daging Sapi dan Kerbau Masyarakat IndonesiaKonsumsi dan Permintaan Daging Sapi dan Kerbau Masyarakat Indonesia
Konsumsi dan Permintaan Daging Sapi dan Kerbau Masyarakat IndonesiaMuhammad Sirod
 
181902856 proposal-usaha-ayam-kampung
181902856 proposal-usaha-ayam-kampung181902856 proposal-usaha-ayam-kampung
181902856 proposal-usaha-ayam-kampung
IsmailHasan40
 
Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Agribisnis Pakan Ternak UnggasAgribisnis Pakan Ternak Unggas
Agribisnis Pakan Ternak Unggas
lombkTBK
 
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
AnissaNurSafitri
 
Budidaya Ayam Petelur
Budidaya Ayam PetelurBudidaya Ayam Petelur
Budidaya Ayam Petelur
Warta Wirausaha
 
Bab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnisBab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnisDian Anggita
 
Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayam
Arjuna Verta's
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
Agnescia Sera
 

What's hot (20)

Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
 
Dasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan TernakDasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan Ternak
 
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilirUsaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
Usaha perunggasan yang terintegrasi hulu hilir
 
Nugget ikan lele
Nugget ikan leleNugget ikan lele
Nugget ikan lele
 
Dasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansiDasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansi
 
Pembuatan silase
Pembuatan silasePembuatan silase
Pembuatan silase
 
M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas Petelur
 
Sni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapiSni karkas dan daging sapi
Sni karkas dan daging sapi
 
Analisis biaya pembuatan kandang
Analisis biaya pembuatan kandangAnalisis biaya pembuatan kandang
Analisis biaya pembuatan kandang
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
Konsumsi dan Permintaan Daging Sapi dan Kerbau Masyarakat Indonesia
Konsumsi dan Permintaan Daging Sapi dan Kerbau Masyarakat IndonesiaKonsumsi dan Permintaan Daging Sapi dan Kerbau Masyarakat Indonesia
Konsumsi dan Permintaan Daging Sapi dan Kerbau Masyarakat Indonesia
 
181902856 proposal-usaha-ayam-kampung
181902856 proposal-usaha-ayam-kampung181902856 proposal-usaha-ayam-kampung
181902856 proposal-usaha-ayam-kampung
 
Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Agribisnis Pakan Ternak UnggasAgribisnis Pakan Ternak Unggas
Agribisnis Pakan Ternak Unggas
 
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
Bisnis Internasional, 5, Anissa NS, Hapzi Ali, Kekuatan Ekonomi dan Sosioekon...
 
Budidaya Ayam Petelur
Budidaya Ayam PetelurBudidaya Ayam Petelur
Budidaya Ayam Petelur
 
Bab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnisBab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnis
 
Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayam
 
Proposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayamProposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayam
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
 

Viewers also liked

Budidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam KampungBudidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam Kampung
Sekar Lukinanti
 
Presentasi Peternakan
Presentasi PeternakanPresentasi Peternakan
Presentasi Peternakanproduknatural
 
Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedagingKewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Selvhiee Rd
 
Bahan pakan ternak berdasarkan sumbernya
Bahan pakan ternak berdasarkan sumbernyaBahan pakan ternak berdasarkan sumbernya
Bahan pakan ternak berdasarkan sumbernyaAlfi Tawakal
 
Makalah wirausaha
Makalah wirausahaMakalah wirausaha
Makalah wirausaha
Yogi Aristian
 
Budidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam PedagingBudidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam Pedaging
Warta Wirausaha
 
Budidaya pakan alami
Budidaya pakan alamiBudidaya pakan alami
Budidaya pakan alami
Sawargi Ppmkp
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
Sawargi Ppmkp
 
Rangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UNRangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UN
Firda Fitri Annisa
 
bertrnak ayam kampung
bertrnak ayam kampungbertrnak ayam kampung
bertrnak ayam kampung
Azlan Abdurrahman
 
Build Features, Not Apps
Build Features, Not AppsBuild Features, Not Apps
Build Features, Not Apps
Natasha Murashev
 

Viewers also liked (11)

Budidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam KampungBudidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam Kampung
 
Presentasi Peternakan
Presentasi PeternakanPresentasi Peternakan
Presentasi Peternakan
 
Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedagingKewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
 
Bahan pakan ternak berdasarkan sumbernya
Bahan pakan ternak berdasarkan sumbernyaBahan pakan ternak berdasarkan sumbernya
Bahan pakan ternak berdasarkan sumbernya
 
Makalah wirausaha
Makalah wirausahaMakalah wirausaha
Makalah wirausaha
 
Budidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam PedagingBudidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam Pedaging
 
Budidaya pakan alami
Budidaya pakan alamiBudidaya pakan alami
Budidaya pakan alami
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Rangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UNRangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UN
 
bertrnak ayam kampung
bertrnak ayam kampungbertrnak ayam kampung
bertrnak ayam kampung
 
Build Features, Not Apps
Build Features, Not AppsBuild Features, Not Apps
Build Features, Not Apps
 

Similar to Wirausaha ternak ayam

PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptx
farissandi1
 
PPT Webinar.pptx
PPT Webinar.pptxPPT Webinar.pptx
PPT Webinar.pptx
santiaardila
 
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
FillinaGrace
 
Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedaging
Benmart Manalu
 
Proposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelurProposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelur
Operator Warnet Vast Raha
 
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
FillinaGrace
 
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
Tri Sutopo
 
Makalah niaga
Makalah niagaMakalah niaga
Makalah niaga
prem-an
 
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA" Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
HaniHerliantii
 
Proposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggul
Proposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggulProposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggul
Proposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggul
Bung HaFied
 
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdfPROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
AfnanFajar
 
Wirausaha produk budidaya unggas pedaging
Wirausaha produk budidaya unggas pedagingWirausaha produk budidaya unggas pedaging
Wirausaha produk budidaya unggas pedaging
iman prasetyo
 
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdfBudidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
LuxShyn
 
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Alex Susanto
 
Pasca Panen Udang
Pasca Panen UdangPasca Panen Udang
Pasca Panen Udang
Fathur Fathur
 
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Kevin Meilina
 
Rp brung puyuh
Rp brung puyuhRp brung puyuh
Rp brung puyuhibnujusoh
 
Laporan pkl zavis final
Laporan  pkl zavis  finalLaporan  pkl zavis  final
Laporan pkl zavis final
Muhammad Alamsyah
 

Similar to Wirausaha ternak ayam (20)

PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptx
 
PPT Webinar.pptx
PPT Webinar.pptxPPT Webinar.pptx
PPT Webinar.pptx
 
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
 
Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedaging
 
Proposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelurProposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelur
 
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram
 
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
 
Makalah niaga
Makalah niagaMakalah niaga
Makalah niaga
 
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA" Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
 
Jen 1
Jen 1Jen 1
Jen 1
 
Proposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggul
Proposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggulProposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggul
Proposal usaha Pembesaran bibit ikan lele unggul
 
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdfPROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura  New.pdf
PROPOSAL PEMBIBITAN sapi madura New.pdf
 
Wirausaha produk budidaya unggas pedaging
Wirausaha produk budidaya unggas pedagingWirausaha produk budidaya unggas pedaging
Wirausaha produk budidaya unggas pedaging
 
Ternak
TernakTernak
Ternak
 
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdfBudidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
 
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
 
Pasca Panen Udang
Pasca Panen UdangPasca Panen Udang
Pasca Panen Udang
 
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
 
Rp brung puyuh
Rp brung puyuhRp brung puyuh
Rp brung puyuh
 
Laporan pkl zavis final
Laporan  pkl zavis  finalLaporan  pkl zavis  final
Laporan pkl zavis final
 

More from Muhammad Akmaluddin

Bedah buku
Bedah bukuBedah buku
Arab
ArabArab
Fazlur rahman
Fazlur rahmanFazlur rahman
Fazlur rahman
Muhammad Akmaluddin
 
A.J> Wensinck
A.J> WensinckA.J> Wensinck
A.J> Wensinck
Muhammad Akmaluddin
 

More from Muhammad Akmaluddin (20)

Bedah buku
Bedah bukuBedah buku
Bedah buku
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Uu perkawinan 1974
Uu perkawinan 1974Uu perkawinan 1974
Uu perkawinan 1974
 
Uu perkawinan 1974
Uu perkawinan 1974Uu perkawinan 1974
Uu perkawinan 1974
 
Nayl al-Awthar
Nayl al-AwtharNayl al-Awthar
Nayl al-Awthar
 
A Hassan
A HassanA Hassan
A Hassan
 
Tafsir Klasik
Tafsir KlasikTafsir Klasik
Tafsir Klasik
 
Maharah istima'
Maharah istima'Maharah istima'
Maharah istima'
 
Arab
ArabArab
Arab
 
Arab
ArabArab
Arab
 
Nayl al awthar
Nayl al awtharNayl al awthar
Nayl al awthar
 
Nayl al awthar
Nayl al awtharNayl al awthar
Nayl al awthar
 
Makalah Barahin
Makalah BarahinMakalah Barahin
Makalah Barahin
 
Makalah Barahin
Makalah BarahinMakalah Barahin
Makalah Barahin
 
Khotbah siap print (sya'ban)
Khotbah siap print (sya'ban)Khotbah siap print (sya'ban)
Khotbah siap print (sya'ban)
 
Khotbah siap print (sya'ban)
Khotbah siap print (sya'ban)Khotbah siap print (sya'ban)
Khotbah siap print (sya'ban)
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Fazlur rahman
Fazlur rahmanFazlur rahman
Fazlur rahman
 
Fazlur rahman
Fazlur rahmanFazlur rahman
Fazlur rahman
 
A.J> Wensinck
A.J> WensinckA.J> Wensinck
A.J> Wensinck
 

Recently uploaded

reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 

Recently uploaded (17)

reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 

Wirausaha ternak ayam

  • 1. 1 NAMA : MUHAMMAD AKMALUDDIN NIM : 094211064 JURUSAN : FUPK TAFSIR HADITS MAKUL : KEWIRAUSAHAAN BETERNAK AYAM KAMPUNG A. PENDAHULUAN Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti: pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: 1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. 2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni: 1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
  • 2. 2 2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan. 3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko sosial. 4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya. Kewirausahaan ini pun banyak macamnya, mulai dari berdagang, menyediakan jasa, beternak, dan yang lainnya. Beternak ayam kampung misalnya, memberikan nilai lebih terhadap pelaku wirausaha dibidang ini. Mulai dari waktu yang singkat untuk panen, penyakit yang dapat diminimalisir sedemikian rupa daripada jenis yang lainnya dan tempat yang tidak begitu luas untuk lokasi penempatannya. Kewirausahaan pun menjadi mata kuliah pokok di perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini diberikan agar para lulusannya mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Disamping itu, mereka juga memiliki mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Disamping melalui mata kuliah, pendalaman kewirausahaan dilakukan dengan melalui pelatihan, seminar dan lain sebagainya. Dalam tradisi perguruan tinggi, tradisi menulis selalu tidak terpisahkan dalam setiap mata kuliah. Di dalam tulisan ini akan memaparkan rencana dan langkah yang akan ditempuh untuk mengawali, mempersiapkan dan menjalani kewirausahaan yang terkait dengan beternak ayam kampung. B. PEMBAHASAN 1. Rencana usaha yang akan dijalankan Rencana wirausaha yang akan kami jalankan adalah beternak ayam kampung. Hal ini dikarenakan permintaan daging ayam kampung cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh kesadaran sebagian masyarakat untuk mengkonsumsi daging ayam organik atau daging ayam yang tidak melalui proses rekayasa genetika. Seperti halnya ayam potong yang telah melalui proses rekayasa genetika. Permintaan daging ayam kampung untuk wilayah Jabodetabek saja baru bisa terpenuhi sekitar 5% dari kebutuhan atau sekitar 280.000 ekor per hari sebagaimana dikemukakan Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia. Peluang Bisnis pengembangan unggas ini cukup baik dalam meningkatkan kesejahteraan usaha skala kecil, mikro dan koperasi mengingat ternak ini sudah cukup poluler di masyarakat. Dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian terhadap pengembangan bisnis ayam kampung untuk usaha mikro, kecil dan koperasi cukup positif. Saat ini sedang dibuat blue print sistem pengembangan ayam kampung. Dalam blue print ini akan memberikan perlindungan bagi peternak ayam kampung dalam skala usaha mikro, kecil
  • 3. 3 dan koperasi dalam menjalankan usahanya. Investor besar tidak boleh memasuki bisnis ayam kampung ini. Kapasitas pemeliharaan maksimal 10.000 ekor untuk satu peternak. Dengan pembatasan ini diharapkan usaha ternak rakyat akan berkembang dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kondisi usaha ternak ayam kampung saat ini masih diusahakan dengan cara tradisional dan belum melalui cara intensif. Baru sekitar 3400 peternak ayam kampung yang mengusahakannya secara intensif, diluar itu masih dengan cara tradisional. Diharapkan peternak tradisional akan beralih pada usaha ternak ayam kampung secara intensif. Pada 10 tahun mendatang diharapkan pasokan ayam kampung akan mencapai 25 persen dari kebutuhan total daging ayam nasional, saat ini baru mencapai 5.5 persen saja. Dengan target sebesar tersebut pengembangan bisnis ayam kampung akan mampu menggerakkan ekonomi pedesaan yang notabenenya merupakan usaha skala mikro, kecil dan koperasi. Pengembangan bisnis ternak ayam kampung sendiri tidak hanya bermanfaat bagi peternak tetapi juga sektor usaha lain misalnya nilai perdagangan dari pakan dan pengolahan daging ayam kampung. Kendala bisnis unggas adalah pada masalah harga pakan yang mengalami kenaikan. 2. Produk Produk yang akan dihasilkan adalah daging, telur dan anak ayam kampung serta kompos kotoran. Adapun daging ayam menjadi komoditas utama dalam beternak ayam kampung ini. 3. Konsumen Mulai dari ibu rumah tangga, pekerja, pebisnis hingga pejabat tidak ada yang kelewatan mengonsumsi daging ayam, lebih-lebih daging ayam kampung yang lebih sehat dan berprotein lebih tinggi daripada ayam ras. Mereka pada khususnya dan seluruh orang menjadi konsumen utama daging ayam kampung. Hal ini juga dapat dilihat dengan semakin makin menjamurnya warung kuliner yang tak lepas dari menu daging dan telur ayam kampung. Adapun anak ayam kampung (DOC) juga banyak dibutuhkan oleh peternak ayam yang memang kesulitan untuk menetaskannya sendiri atau karena keterbatasan tempat. Sedangkan kompos digunakan oleh florist ataupun para petani yang saat ini gencar menggunakan pupuk organik. 4. Harga produk Harga daging ayam adalah Rp. 4000,00/kg Harga ayam adalah Rp. 30.000,00/ekor Harga anak ayam adalah Rp. 5000,00/ekor Harga kompos adalah Rp. 5000/karung
  • 4. 4 5. Tenaga yang dibutuhkan Pada awal usaha ternak ayam ini, jumlah tenaga pekerja yang dibutuhkan ada 10 orang: 2 orang untuk memberi makan dan minum tiap paginya, 2 orang untuk merawat dan membersihkan kandang, 2 orang untuk merawat dan mengendalikan kualitas ayam, 2 orang pengelola keuangan dan 2 orang untuk menjalin kerjasama jaringan. 6. Modal yang diperlukan Modal yang diperlukan adalah Rp. 142.900.000,00 dan akan dibahas dalam penutup tulisan ini secara mendetail. 7. Keuntungan Setiap bulannya, target keuntungan dari beternak ayam ini adalah Rp. 46.225.000,00. Dan untuk lebih rincinya dapat dilihat dalam penutup tulisan ini. 8. Persiapan yang harus dilakukan Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam beternak ayam ini. Berikut akan dipaparkan persiapan yang akan dilakukan:  Bibit Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (Day Old Chick atau yang biasa disebut DOC) dapat diperoleh dengan cara: dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut: dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.  Pakan Pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain: konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg. Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut: 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu, 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu, 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu, 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu, 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu, 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu, 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu dan 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
  • 5. 5 Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.  Perkandangan Syarat kandang yang baik: jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang. Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat. Ukuran kandang: tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam. Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes. Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.  Manajemen Pemeliharaan Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu: - Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan - Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat - Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.
  • 6. 6  Pengendalian Penyakit Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain: - Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya - Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak - Melakukan vaksinasi secara teratur - Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit - Manajemen pemeliharaan yang baik - Kontrol terhadap binatang lain  Pasca Panen dan Pemasaran Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung hidup berkisar antara Rp 19.000 - Rp 22.000/ekor di tingkat peternak.  Pengelolaan Produksi Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu. Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen. 9. Persiapan menjalankan usaha tersebut Persiapan untuk menjalankan usaha tersebut masih belum optimal, mengingat waktu yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengembangan masih dalam tahap kajian dan analisis serta perbandingan dengan peternakan lain. 10. Mulai usaha Untuk menjalankan usaha tersebut, dapat dilakukan pada waktu liburan semesteran atau setelah tidak ada kegiatan perkuliahan. 11. Kemungkinan yang akan dijalankan Usaha beternak ayam kampung ini kemungkinan akan dijalankan dengan baik dikarenakan pengelolaan yang relatif lebih mudah daripada beternak unggas lainnya seperti bebek dan itik (membutuhkan pakan yang banyak dan tempat yang berair), burung (kandang yang lebih luas) dan yang lainnya.
  • 7. 7 C. PENUTUP Berikut adalah beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk beternak ayam kampung, dimulai dari persiapan bibit dan kandang serta analisis keuangan untuk bisnis ini. Kandang sistem ren Kandang sistem postal (litter) Bibit ayam kampung Tempat pakan dan minum Indukan atau pemanas Alat-alat kesehatan
  • 8. 8 ANALISIS KEUANGAN TERNAK AYAM KAMPUNG (PER BULAN) PENGELUARAN No. Kebutuhan Jumlah Harga per item Total 1. Anak ayam 10.000 ekor Rp. 5000,00/ekor Rp. 50.000.000,00 2. Pakan 1000 kg Rp. 5.000,00/kg Rp. 5.000.000,00 3. Vitamin/antibiotika 1000 sachet Rp. 2000,00/sachet Rp. 2.000.000,00 4. Gaji pekerja 10 Rp. 1.00.000,00/orang Rp. 10.000.000,00 5. Transportasi dan listrik 30 hari Rp. 30.000,00/hari Rp. 900.000,00 6. Kandang 5 buah Rp. 10.000.000/kandang Rp. 50.000.000,00 7. Mesin penetas 5 buah Rp. 5.000.000/mesin Rp. 25.000.000,00 Total pengeluaran per bulan Rp. 142.900.000,00 PEMASUKAN No. Produk Jumlah Harga jual per item Total 1. Daging ayam 3 kg x 1000 ekor Rp. 3000,00/kg Rp. 9.000.000,00 2. Ayam 1000 ekor Rp. 30.000,00/ekor Rp. 30.000.000,00 3. Anak ayam 5 x 5000 ekor Rp. 5000,00/ekor Rp. 125.000.000,00 4. Telur 5 x 5000 buah Rp. 1000/buah Rp. 25.000.000,00 5. Kompos 30 karung Rp. 5000,00/karung Rp. 125.000,00 Total penghasilan per bulan Rp. 189.125.000,00 Laba bersih dari ternak ayam kampung: PENGHASILAN : Rp. 189.125.000,00 PENGELUARAN : Rp. 142.900.000,00 JUMLAH LABA BERSIH : Rp. 46.225.000,00