Lembaga Penelitan dan Pengabdian Kepada Masyarakat (selanjutnya disingkat LPPM) merupakan penggabungan dua lembaga yaitu Lembaga Penelitian (LP) dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM). Berdasarkan latar belakang sejarahnya LP talah beberapa kali berganti nama mulai dari Lembaga Penyelidikan Pendidikan (LPP) pada tahun 1954, selanjutnya pada tanggal 1 Oktober 1963 berubah menjadi Balai Latihan Penelitian Pendidikan (BPP) dan pada tahun 1984 berubah nama menjadi Lembaga Penelitian (LP).
Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021 awaliatus sa'adah awaliatussaadah
Â
Nama : Awaliatus sa'adah
Nim : C24180008
Prodi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
http://www.unusida.ac.id
Video kegiatan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 ini bertujuan untuk memenuhi pengumpulan laporan akhir KKN di Desa Gampang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo. Didalam video ini memuat beberapa kegiatan yang berkaitan dengan program kerja KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 yang mengusung tema " Sinergi pemulihan ekonomi dan Gaya hidup di masa pademi".
Beberapa kegiatan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 di Desa Gampang adalah:
1. Peningkatan kualitas UMKM krupuk goreng pasir
2. Membuat video edukasi cara menjaga imun yang baik dalam tubuh
3. Membuat poster 5M
4. Membagi masker ke masyarakat
5. Membagi handsanitizer ke masjid dan TPQ
6. menanam tanaman TOGA
7. bimbingan belajar
8. mengikuti kegiatan masyarakat Desa Gampang
Kegiatan KKN dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus 2021 sampai dengan 31 Agustus 2021 yang bertempat di Desa Gampang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo.
Dokumen ini adalah proposal awal yang digunakan untuk seleksi Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2016. Disusun oleh Tim PHBD Universitas Trilogi, yaitu mahasiswa UKM Harsha Pratala. Judulnya adalah: Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan Melalui Bank Sampah dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Warga Desa Leuwikaret.
Makalah KapitaSelektaPenmas Kelompok 8 (B).pdfaldisyahputr501
Â
*Pengembangan Media Sosial YouTube dalam Pendidikan Masyarakat: Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan*
*Pendahuluan*
Media sosial telah mengubah lanskap pendidikan dengan memberikan akses ke konten pendidikan yang kaya dan beragam kepada masyarakat secara global. Di antara platform media sosial yang ada, YouTube telah menjadi salah satu yang paling populer dan bermanfaat dalam konteks pendidikan masyarakat. Makalah ini akan mengeksplorasi secara komprehensif pengembangan media sosial YouTube dalam pendidikan masyarakat, serta dampaknya terhadap aksesibilitas dan kualitas pendidikan.
*Peran YouTube dalam Pendidikan Masyarakat*
1. *Aksesibilitas Global*: YouTube menyediakan akses ke ribuan video pendidikan yang mencakup berbagai topik, mulai dari matematika dan sains hingga seni dan musik. Video-video ini dapat diakses oleh siapa saja dengan koneksi internet, memungkinkan masyarakat dari berbagai belahan dunia untuk mengakses sumber daya pendidikan secara gratis.
2. *Pembelajaran Fleksibel*: YouTube memungkinkan pembelajaran yang fleksibel, di mana pengguna dapat mengakses video pendidikan kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini sangat berguna bagi individu yang memiliki jadwal yang sibuk atau tidak memiliki akses ke pendidikan formal.
3. *Diversitas Konten*: Platform ini menawarkan berbagai jenis konten pendidikan, termasuk tutorial, kuliah, presentasi, dan demonstrasi praktis. Dengan demikian, siswa memiliki kesempatan untuk belajar dengan cara yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.
*Manfaat Penggunaan YouTube dalam Pendidikan Masyarakat*
1. *Keterlibatan dan Motivasi*: Video-video pendidikan yang interaktif dan menarik dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Fitur seperti animasi, visualisasi, dan cerita menarik dapat membantu siswa untuk memahami konsep yang sulit dengan lebih baik.
2. *Kolaborasi dan Koneksi*: YouTube memfasilitasi kolaborasi dan koneksi antara siswa, instruktur, dan pengajar di seluruh dunia melalui komentar, diskusi, dan kolaborasi proyek. Hal ini memungkinkan pertukaran ide dan pengalaman yang berharga, serta pembelajaran yang lebih berorientasi pada komunitas.
3. *Kemajuan Pembelajaran Personal*: YouTube dapat digunakan sebagai alat untuk pembelajaran mandiri dan personalisasi, di mana siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan minat mereka sendiri. Ini memungkinkan pembelajaran yang lebih efektif dan adaptif sesuai dengan kebutuhan individu.
**Tantangan dan Implikasi**
1. *Validitas Konten*: Salah satu tantangan utama adalah keberadaan konten yang tidak terverifikasi dan tidak akurat di YouTube. Penting bagi pengguna untuk melakukan filterisasi dan evaluasi terhadap konten yang mereka konsumsi, serta untuk memastikan bahwa sumber daya yang mereka gunakan memiliki validitas dan keandalan.
2. *Kesenjangan Akses*: Meskipun YouTube secara teoritis dapat diakses oleh siapa saja dengan koneksi internet, masih ada kesenjangan akses yang perlu d
Lembaga Penelitan dan Pengabdian Kepada Masyarakat (selanjutnya disingkat LPPM) merupakan penggabungan dua lembaga yaitu Lembaga Penelitian (LP) dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM). Berdasarkan latar belakang sejarahnya LP talah beberapa kali berganti nama mulai dari Lembaga Penyelidikan Pendidikan (LPP) pada tahun 1954, selanjutnya pada tanggal 1 Oktober 1963 berubah menjadi Balai Latihan Penelitian Pendidikan (BPP) dan pada tahun 1984 berubah nama menjadi Lembaga Penelitian (LP).
Laporan akhir kkn unusida berdaya 2021 awaliatus sa'adah awaliatussaadah
Â
Nama : Awaliatus sa'adah
Nim : C24180008
Prodi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
http://www.unusida.ac.id
Video kegiatan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 ini bertujuan untuk memenuhi pengumpulan laporan akhir KKN di Desa Gampang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo. Didalam video ini memuat beberapa kegiatan yang berkaitan dengan program kerja KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 yang mengusung tema " Sinergi pemulihan ekonomi dan Gaya hidup di masa pademi".
Beberapa kegiatan KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 di Desa Gampang adalah:
1. Peningkatan kualitas UMKM krupuk goreng pasir
2. Membuat video edukasi cara menjaga imun yang baik dalam tubuh
3. Membuat poster 5M
4. Membagi masker ke masyarakat
5. Membagi handsanitizer ke masjid dan TPQ
6. menanam tanaman TOGA
7. bimbingan belajar
8. mengikuti kegiatan masyarakat Desa Gampang
Kegiatan KKN dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus 2021 sampai dengan 31 Agustus 2021 yang bertempat di Desa Gampang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo.
Dokumen ini adalah proposal awal yang digunakan untuk seleksi Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2016. Disusun oleh Tim PHBD Universitas Trilogi, yaitu mahasiswa UKM Harsha Pratala. Judulnya adalah: Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan Melalui Bank Sampah dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Warga Desa Leuwikaret.
Makalah KapitaSelektaPenmas Kelompok 8 (B).pdfaldisyahputr501
Â
*Pengembangan Media Sosial YouTube dalam Pendidikan Masyarakat: Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan*
*Pendahuluan*
Media sosial telah mengubah lanskap pendidikan dengan memberikan akses ke konten pendidikan yang kaya dan beragam kepada masyarakat secara global. Di antara platform media sosial yang ada, YouTube telah menjadi salah satu yang paling populer dan bermanfaat dalam konteks pendidikan masyarakat. Makalah ini akan mengeksplorasi secara komprehensif pengembangan media sosial YouTube dalam pendidikan masyarakat, serta dampaknya terhadap aksesibilitas dan kualitas pendidikan.
*Peran YouTube dalam Pendidikan Masyarakat*
1. *Aksesibilitas Global*: YouTube menyediakan akses ke ribuan video pendidikan yang mencakup berbagai topik, mulai dari matematika dan sains hingga seni dan musik. Video-video ini dapat diakses oleh siapa saja dengan koneksi internet, memungkinkan masyarakat dari berbagai belahan dunia untuk mengakses sumber daya pendidikan secara gratis.
2. *Pembelajaran Fleksibel*: YouTube memungkinkan pembelajaran yang fleksibel, di mana pengguna dapat mengakses video pendidikan kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini sangat berguna bagi individu yang memiliki jadwal yang sibuk atau tidak memiliki akses ke pendidikan formal.
3. *Diversitas Konten*: Platform ini menawarkan berbagai jenis konten pendidikan, termasuk tutorial, kuliah, presentasi, dan demonstrasi praktis. Dengan demikian, siswa memiliki kesempatan untuk belajar dengan cara yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.
*Manfaat Penggunaan YouTube dalam Pendidikan Masyarakat*
1. *Keterlibatan dan Motivasi*: Video-video pendidikan yang interaktif dan menarik dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Fitur seperti animasi, visualisasi, dan cerita menarik dapat membantu siswa untuk memahami konsep yang sulit dengan lebih baik.
2. *Kolaborasi dan Koneksi*: YouTube memfasilitasi kolaborasi dan koneksi antara siswa, instruktur, dan pengajar di seluruh dunia melalui komentar, diskusi, dan kolaborasi proyek. Hal ini memungkinkan pertukaran ide dan pengalaman yang berharga, serta pembelajaran yang lebih berorientasi pada komunitas.
3. *Kemajuan Pembelajaran Personal*: YouTube dapat digunakan sebagai alat untuk pembelajaran mandiri dan personalisasi, di mana siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan minat mereka sendiri. Ini memungkinkan pembelajaran yang lebih efektif dan adaptif sesuai dengan kebutuhan individu.
**Tantangan dan Implikasi**
1. *Validitas Konten*: Salah satu tantangan utama adalah keberadaan konten yang tidak terverifikasi dan tidak akurat di YouTube. Penting bagi pengguna untuk melakukan filterisasi dan evaluasi terhadap konten yang mereka konsumsi, serta untuk memastikan bahwa sumber daya yang mereka gunakan memiliki validitas dan keandalan.
2. *Kesenjangan Akses*: Meskipun YouTube secara teoritis dapat diakses oleh siapa saja dengan koneksi internet, masih ada kesenjangan akses yang perlu d
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Â
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
1. TUGAS MATA KULIAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
KELOMPOK 8
ROMBEL 1/SEMESTER 2
1. Widodo Fitriyanto ( 1201419012 )
2. Safira Arbella Aurell A. ( 1201419013 )
3. Diva Pramesti P. ( 1201419014 )
4. Ika Rini Harmonis ( 1201419019 )
5. Leni Febrianti ( 1201419044 )
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat AllahSWT, atas nikmat dan rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah âPartisipasi Masyarakat dalam Pendidikanâ
untuk memenuhi tugas Sosiologi Pendidikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalampenyusunan makalah ini kami berterima kasih kepada berbagai sumber yang telah
memudahkan kami dalam penyusunan makalah ini. Sehingga harapannya dapat memberikan
pengetahuan dan manfaat bagi para pembaca.
Kami dalam pembuatan makalah masih banyak kekurangan sehingga makalah yang kami
buat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah yang kami buat
dapat memberikan manfaat bagi semua orang.
1
3. DARTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 4
A. Partisipasi Masyarakat .................................................................................... 4
B. Pengelolaan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan ................................. 5
C. Bentuk-bentuk Peran Masyarakat dalam Pendidikan ................................... 6
D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Masyarakt dalam
Pendidikan ..................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................ 8
2
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah tonggak utama terciptanya suatu bangsa yang maju serta
berkualitas, sehingga peran dari seluruh kalangan sangat menetukan keberhasilannya.
Dalam hal ini masyarakat berperan besar karena merekalah sebagai pelaku serta
pelaksana pendidikan. Pendidikan akan tercipta dengan baik apabila partisipasi
masyarakat dalam pendidikan juga baik pula. Partisipasi masyarakat dalam
pengembangan pendidikan Indonesia perlu ditumbuhkan adanya kemauan dan
kemampuan warga atau kelompok masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengembangan pendidikan sehinggatujuan dari sebuah pendidikan akan tercapai dengan
baik. Banyak hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan
seperti memberikan dukungan dana sesuai dengan kekuatan dan kemampuan
masyarakat, dukungan orangtua dan masyarakat untuk mengawasi dan membimbing
belajar anak di rumah, Keterlibatan masyarakat dalam melakukan pengendalian dan
kontrol terhadap penyelenggaraan pendidikan dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui partisipasi masyrakat dalam pendidikan.
C. Tujuan
1. Memberikan pemahaman tentang partisipasi masyarakat dalam pendidikan.
2. Menjadi bahan presentasi mata kuliah Sosiologi Pendidikan.
3
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Partisipasi Masyarakat
Kata âpartisipasi masyarakatâdalampembangunanmenunjukkanpengertianpadakeikutsertaan
mereka dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan hasil dan evaluasi program
pembangunan (United Nation, 1975). Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan
Indonesia, perlu ditumbuhkan adanya kemauan dan kemampuan warga atau kelompok
masyarakatuntukberpartisipasi dalampengembanganpendidikan.Sebaliknyapihakpemerintah
atau Negarajuga memberikanruangataukesempatankepadawargaataukelompokmasyarakat
untukberpartispasi seluasmungkinsehinggakitabisamencetuskansebuahide yangkreatif dan
imajinatif dalam pengembangan pendidikan, seperti pepatah orang jawa ââ Rawe-rawe rantas ,
malang-malang putungââ atau dalam Bahasa indonesianya ââBercerai kita runtuh, Bersatu kita
teguhââ. Partisipasi masyarakat dalam pendidikan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk :
1. Partisipasi finansial
Berupadukungandanasesuai dengankekuatandankemampuanmasyarakat.Termasukjuga
orangtua secara kolektif dapatmendukungdanayang diperlukansekolah,yangbenar-benar
dapatdipertanggungjawabkanuntukkeberhasilanpendidikan.Selainitu,lembagabisnisdan
industri diharapkan dapat menyisihkan anggaran untuk pemberian beasiswa pendidikan.
2. Partisipasi material
Diwujudkan dengan sumbangan bahan-bahan yang berkenaan dengan material bangunan,
untuk penyempurnaan bangunan ruang dan tempat untuk kegiatan belajar agar kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Demikian juga masyarakat mendukung
terciptanya lingkungan fisik yang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
3. Partisipasi akademik
Kepedulianmasyarakatterhadappenyelenggaraankegiatanakademikyanglebihberkualitas.
Dukungan dapat diwujudkan dengan dukunganorangtua dan masyarakat untuk mengawasi
dan membimbing belajar anak di rumah. Selain itu banyak lembaga-lembaga pemerintahan
maupunnonpemerintahanyangdapatmemberikankesempatanuntukpraktekataumagang.
Hal ini dilakukan untuk memberikan wawasan secara nyata kepada peserta didik.
4. Partisipasi kultural
Perhatian masyarakat terhadap terpeliharanya nilai kultural dan moral yang terdapat di
lingkungan sekitar sekolah sehingga sekolah mampu menyesuaikan diri dengan budaya
setempat.
4
6. 5. Partisipasi evaluatif
Keterlibatan masyarakat dalam melakukan pengendalian dan kontrol terhadap
penyelenggaraan pendidikan, sehingga masyarakat dapat memberikan umpan balik dan
penilaian terhadap kinerja lembaga pendidikan. Selain itu, masyarakat juga dapat berperan
dalam penyusunan atau pemberi masukandalam penyusunankurikulumbagi sekolah. Agar
kurikulum itu sesuai dengan kebutuhan siswa.
B. Pengelolaan Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan sekolah atau lembaga pendidikan agar partisipasi
masyarakat dalam dunia pendidikan semakin baik, antara lain :
1. Menjalin Komunikasi yang Efektif dengan Orang Tua dan Masyarakat
Partisipasi orang tua dan masyarakat akan tumbuh jika orang tua dan masyarakat juga
merasakan manfaat dari keikutsertaanya dalam program sekolah. Manfaat dapat diartikan
luas, termasuk rasa diperhatikan dan rasa puas karena dapat menyumbangkan
kemampuannya bagi kepentingan sekolah. Jadi prinsip menumbuhkan hubungan dengan
masyarakat adalah saling memberikan kepuasan. Salah satu jalan penting untuk membina
hubungan dengan masyarakat adalah menetapkan komunikasi yang efektif.
2. Melibatkan Masyarakat dan Orang Tua dalam Program Sekolah
Disini sekolah harus memperkenalkan program dan kegiatan sekolah kepada masyarakat.
Agar masyarakat lebih mengenal dan dapat membantu program tersebut. Selain itu,hal ini
dilakukanagarhubunganmasyarakatdansekolahmenjadi erat.Diharapkanjugamasyarakat
dan sekolah mengadakan kerjasama dalam hari-hari besar agama. Selain itu juga, sekolah
perlu memberi tahu masyarakat tentang program unggulan sekolah agar menarik minat
masyarakat.
3. Mengundang masyarakat dalam rapat tahunan sekolaH.
Masyarakat perlu terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pendidikan.Dalamhal ini tentusekolahharustransparandalamhal kurikulumpembelajaran
sekolahdanjugatentangbiayapenyelenggaraansekolah.Hal ini dimaksudkanagarorangtua
tidak hanya menerima informasi dari sekolah. Tetapi masyarakat juga bisa memberikan
informasi yangberkaitandenganpesertadidikagarpendidikandaptatberjalandenganlancar.
Selain itu, sekolah juga dapat melibatkan masyarakat dalam pengambilankeputusan yang
berkenaan dengan kebutuhan operasional maupun non operasional sekolah. Di forum ini
masyarakat dan sekolah saling bertukar fikiran, mengeluarkan ide atau gagasan dan juga
menyampaikanpermasalahanyangdihadapi baikolehorangtuamuridataupunsekolah.Jadi
sekolah dan masyarakat dapat saling bahu membahu dalam mengembangkan pendidikan.
5
7. C. Bentuk-bentukPeranMasyarakat dalam Pendidikan.
Desentralisasi pendidikanmemerlukanpartisipasi masyarakat.Dalamhal ini tujuanpartisipasi
sebagai upayapeningkatanmutupadasatuanpendidikancukupvariatif.Bentukpartisipatif
yaitudalamManajemenBerbasisSekolah,partisipasi orangtuadalamprogrammutu,komite
sekolah,pembiayaansekolah,mengatasi problemanak,partisipasidalamdisiplinsekolah,
partisipasi edukatif dalamperspektif siswadanpartisipasi gurudalamresiliensi sekolah.Bentuk-
bentukpartisipasi yangterjadi padasatuanpendidikandanmasalah yangdihadapi olehsekolah
yang secaraumum dideskripsikansebagaiberikut:
Bentuk Aktivitas Masalah
Partisipasi
dalam
Manajemen
Berbasis
Sekolah
¡ Pihakmasyarakatbermusyawarah
dengansekolah.
¡ Pemerintahmenyediakansarana-
prasarana sekolah.
¡ Komite sekolahberpartisipasi
aktif.
¡ Pemanfaatanpotensi yangada
¡ Masyarakat memiliki gotong
royong
Berdasarkantangga partisipasi
belumsemuasekolahmampu
menggerakkanpartisipasi
masyarakatpada tangga yang
tertinggi
Partisipasi
masyarakat
dalam
pendidikan
¡ KesiapanSDMsecara profesional.
¡ Stakeholdermendukungprogram
sekolah.
¡ Menghadiri pertemuansekolah
untukmengetahui perkembangan
siswa.
¡ Membantumuridbelajar
¡ Mencari sumber-sumber
lain/pendukunguntukmemecahkan
masalahpendidikan
Belumsemuamasyarakat,
khususnyaorangtua pada sekolah
menyadari bahwauntukterlibat
secara aktif dalampembangunan
pendidikan.
6
8. D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan
Masyarakat pada dasarnya cenderung berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan, tetapi
disisi lain tidak mudah untuk mengajak masyarakat berpartisipasi. Hambatan yang dialami oleh
sekolahuntukmengajakpartisipasimasyarakatdalamperbaikanmutupendidikanmembuktikan,
belum sepenuhnya disadari sebagai tanggung jawab bersama. Realitas tersebut menguatkan
asumsi sepenuhnya bahwa partisipasi tidak mudah diwujudkan, karena ada hambatan yang
bersumber dari pemerintah dan masyarakt.
Dari pihakpemerintah,faktoryangmenghambatpartisipasimasyarakatdalampendidikan dapat
berupa:
1. Lemahnya komitmen politik para pengambil keputusan didaerah untuk secara sungguh-
sungguhmelibatkanmasyarakatdalampengambilankeputusanyangmenyangkutpelayanan
public.
2. Lemahnya dukungan SDM yang dapat diandalkan untuk mengimplementasikan strategi
peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik.
3. Rendahnya kemampuan lembaga legislative dalam mengaktualisasikan kepentingan
masyarakat.
4. Lemahnya dukunngan angggaran, karena kegiatan partisipasi public sering kali hanya dilihat
sebagai proyek, maka pemerintah tidak menjalankan dana secara berkelanjutan
Sedangkan dari pihak masyarakat, faktor penghambat partisipasi dalam pendidikan muncul
karena beberapa hal, antara lain:
1. Budaya paternalism yang dianut oleh masyarakat menyulitkan untuk melakukan diskusi
secara terbuka.
2. Apatisme karena selama ini masyarakat jarang dilibatkandalam pembuatan keputusanoleh
pemerintah daerah.
3. Tidak adanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
4. Hambatan kultural, yaitu masih adanya sebagian masyarakat yang menganggap bahwa
pendidikanformal bertentangandenganadatmereka,misalnyasajapadamasyarakat Samin
yang menganggap bahwa orang yang pintar hanya akan membuat orang membodohi orang
lain.
5. Hambata georafis, misalya jauhnya lokasi sekolah yang diikuti oleh tidak adanya fasilitas
transportasi dan akses jalan yang mendukung untuk mencapai sekolah.
6. Mahalnya biaya pendidikan, terutama pada pendidikan tingkat atas dan perguruan tinggi.
Faktor yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pendidikan, antara lain:
1. Pola pikir masyarakat yang semakin maju yang menganggappendidikan sangat penting dan
menganggappendidikansebagai salahsatujalanuntukmemudahkanmerekadalammencari
pekerjaan.
2. Adanya stratifikasi sosial yang menempatkan tingkat pendidikan tertentu sebagai sebuah
prestise dan salah satu penentu status sosial pada suatu masyarakat.
9. 3. Pandangan masyarakat bahwa pendidikan sebagai salah satu cara untuk merubah nasib
menjadi lebih baik.
4. Fasilitas dan akses menuju sarana pendidikan yang memadahi, misalnya saja sudah banyak
sekolahyangberada di pelosokdesayang mudahdijangkauolehmasyarakatyang tinggal di
daerah terpencil.
5. Sosialisasi tentang pentingnya pendidikan yang terusdilakukan untuk meningkatkan derajat
kehidupan masyarakat.
6. Adanya program wajib belajar 9 tahun dari pemerintah.
7. Adanyasekolahkejuruanyangmembentuksiswasiapkerjasetelahlulus,dansiswajugabisa
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
8. Program Biaya Operasional Sekolah (BOS), BOS membantu meringankan biaya pendidikan
pada tingkat pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.
9. Pemerataankesempatanuntukmemperolehpendidikansehinggasemualapisanmasyarakat
sekarang ini sudah bisa mengakses pendidikan,bukan hanya dari golongan masyarakat saja
yang bisa mengakses pendidikan. Pemerataan pendidikan diharapkan dapat memberikan
kesempatanyangsama dalam memperoleh pendidikanbagi semua usia sekolah.Strategi ini
perlu mendapat prioritas karena ternyata banyak anak-anak di Indonesia, terutama di
pedesaan masih banyak yang belum mengenyam pendidikan, terutama di tingkat SLTP.
Pemerataankesempatanberarti setiapwarganegaramemiliki kesempatanyangsamauntuk
memperoleh pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 31 yang
berbunyiâ Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaranâ.Begitupula dalam UU No.
20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional yang tidak membedakan warga negara
menurut jenis kelamin, status sosial ekonomi, agama, dan lokasi geografis.
10. Aksebilitasartinyasetiaporangtanpamembedakanasal usulnyamemilikiakses(kesempatan
masuk) yang sama kedalampendidikanpadasemuajenis,jenjang,maupunjalurpendidikan.
Adapun yang dimaksud dengan keadilan disini adalah perbedaan perlakuan pada peserta
didik sesuai dengan kondisi internal dan eksternal. Secara moral-etis adalah adil dan wajar
apabila peserta didik diperlakukan menurut kemampuan, bakat dan minatnya.
11. Persepsi orangtua tentang pendidikan, Persepsi orangtua terhadap pendidikan akan
mempengaruhiaspirasi.Artinya,kemampuanorangtuadalammelihatpentingnyapendidikan
akanberpengaruhpadaharapandantujuanuntukkeberhasilanpadamasayangakandatang.
Yang dimaksud aspirasi disini adalah keinginan,harapan, atau cita-cita orangtua terhadap
tingkat pencapaian pendidikan anak-anaknya.
7
10. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Partisipasi masyarakat sangat penting dalam sebuah penyelengaraan pendidikan.
Secara lebih luas partisipasi disini bisa ditafsirkan bahwa keberperanan masyarakat pada
hakikatnya sangat penting artinya bagi sebuah program seperti pendidikan sejak dari
penentuan kebijakan. Karena apapun yang dihasilkan tidak dengan melalui pelibatan
masyarakat dalam seluruh prosesnya akan mengakibatkan kurangnya rasa memiliki dan
tanggung jawab pada diri mereka untuk turut mengawal, merawat, menjaga
keberlangsungannya.
Peran serta masyarakat / partisipasi masyarakat dalam pendidikan meliputi peran
serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi
kemasyarakatan dalampenyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan .
selain itu masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna
hasil.
B. SARAN
Dalampelaksanaanpendidikan masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi dan
mendukung adanya sebuah pendidikan, karena masyarakat mempunyai peran penting
dalam penyelenggaraan pendidikan. Kerjasama yang terjalin dengan baik antara
pendidikan dengan masyarakat akan menghasilkan program pendidikan yang baik
sehingga menciptakan generasi muda yang dapat mengahrumkan bangsa Indonesia.
8