SlideShare a Scribd company logo
TREMATODA DARAH



              Oleh
  Meri Yosa Eka Putri         (10010195)
  Muthi Indriani              (10010196)
  Hernayati                   (10010210)
  Enjang Apriliani            (10010211)
  Rika Tirta Masni            (10010218)

          Biologi 10/sesi C
          Kelompok IX

 STKIP PGRI SUMATERA BARAT
          PADANG
             2012
Tujuan Pembelajaran
 Menjelaskan macam-macam trematoda
  darah.
 Menjelaskan habitat, distribusi, morfologi,

  siklus hidup, patologi dan gejala klinis,
  serta pencegahan pada Schistosoma
  mansoni, Schistosoma japonicum, dan
  Schistosoma haemotobium.
Schistosoma yang ditemukan
pada manusia:
Schistosoma Secara Umum
A.   Hospes dan nama penyakit
     hospes definitif: manusia.
    hospes reservoar: berbagai
     binatang.
    menyebabkan penyakit
     skistosomiasis atau bilharziasis.
B.Morfologi dan daur hidup
Cacing dewasa jantan
 Berwarna kelabu atau putih kehitam-

  hitaman.
 Berukuran 9,5 – 19,5 mm x 0,9 mm.

 Badan gemuk bundar dan pada kutikulum

  terdapat tonjolan halus sampai kasar.
 Di bagian ventral badan terdapat canalis

  gynaecophorus, tempat cacing betina.
Cacing dewasa betina
 Badan lebih halus dan panjang.

 Berukuran 16 – 26 mm x 0,3 mm.

 Uterus berisi 50 – 300 butir telur.

 Cacing ini hidup di pembuluh darah terutama

  dalam kapiler darah dan vena kecil dekat
  permukaan selaput lendir usus atau kandung
  kemih.
 Cacing betina meletakkan telur di pembuluh

  darah.
 Telur mempunyai duri.
Daur Hidup
Telur di pembuluh darah         telur menembus pembuluh
  darah            jaringan       lumen usus/ kandung
  kemih      Tinja/ Urin        telur menetas dalam air
  mirasidium          keong air (satu-satunya hospes
  perantara) sporokista I        sporokista II    serkaria
  (bentuk infektif) menembus kulit (saat manusia masuk
  kedalam air)        kapiler darah       jantung kanan
  paru-paru jantung kiri         sistem peredaran darah
  besar               dewasa di hati        vena usus/
 vkandung kemih kopulasi             bertelur.
C.   Patologi dan gejala klinis
    Perubahan–perubahan yang terjadi di sebabkan oleh 3
     stadium cacing yaitu: telur, serkaria, dan cacing dewasa.
1.   Masa tunas biologik
    Merupakan waktu antara serkaria menembus kulit sampai
     dewasa.
    Kulit terasa gatal dan panas.
    Sering batuk kadang-kadang disertai dahak bercampur
     sedikit darah.
    Dapat menimbulkan asma.
    Berat gejala tergantung dari banyaknya serkaria yang
     masuk.
    Gejala lain: lemah, tidak nafsu makan, mual, muntah, sakit
     kepala, diare, hati dan limfa membesar.
2.   Stadium Akut
     Di mulai sejak cacing betina bertelur.
    Gejala yang di timbulkan tergantung jumlah telur yang
     di keluarkan.
    Gejala: demam, berat badan menurun, diare, sindrom
     disentri.
3.   Stadium Menahan
    Terjadi penyembuhan jaringan dengan pembentukan
     jaringan ikat.
    Sirosis yaitu pengecilan hepar yang semula membesar.
    Gejala yang timbul: splenomegali, edema pada tungkai
     bawah dan alat kelamin.
   Skistomiasis merupakan masalah kesehatan
    masyarakat di berbagai negara.
   Di Indonesia hanya skistomiasis japonica yang
    ditemukan endemik di sulawesi tengah.
   Penyakit ini berhubungan erat dengan pertanian
    yang mendapat air dari irigasi.
   Fokus keong sebagai hospes perantara yang
    biasanya di temukan di daerah pertanian.
   Infeksi biasanya berlangsung pada waktu orang
    bekerja disawah.
   Pencegahan: memakai pelindung kulit saat
    berada dalam air terutama sawah.
Schistosoma japonicum
   Hospes: manusia, anjing, kucing, rusa, tikus
    sawah, sapi dan lain-lain.
   Parasit ini menyebabkan penyakit demam
    keong.
   Distribusi: RRC, Jeoang, Filipina, Taiwan,
    Malaysia, dan Indonesia (Sulawesi Tengah:
    daerah danau Lindu dan lembah Napu).
A. Morfologi dan Daur Hidup
   Cacing dewasa jantan berukuran ± 1,5 cm.
   Cacing betina dewasa berukuran ± 1,9 cm.
   Hidup di vena mesentrika superior.
   Telur ditemukan di dinding usus halus dan alat-alat
    dalam seperti hati, paru dan otot.

B. Patologi dan Gejala Klinis
 Pada stadium I: gatal-gatal, demam, hepatomegali, dan

   eosinofilia tinggi.
 Pada stadium II: sindrom disentri.

 Pada stadium III: sirosis hati, penderita menjadi lemah

   (emasiasi).
Ganbar cacing dewasa
Daur hidup
Schistosoma mansoni
   Hospes definitif: manusia
   Hospes reservoar: kera
   Cacing ini menyebabkan penyakit
    skistosomiasis usus.
   Distribusi: Afrika, berbagai negara Arab,
    Amerika Selatan, dan Tengah.
A. Morfologi Dan Daur Hidup
   Cacing dewasa jantan berukuran ± 1 cm.
   Cacing dewasa betina berukuran ± 1,4 cm.
   Pada badan cacing jantan terdapat tonjolan
    yang kasar.
   Pada badan cacing betina terdapat tonjolan
    yang lebih halus.
   Cacing dewasa hidup di vena, colon dan rektum.
   Telur tersebar ke alat-alat lain seperti hati, paru,
    dan otak.
Gambar telur dan cacing dewasa
Daur Hidup
B. Patologi dan Gejala Klinis
   Kelainan dan gejala yang di timbulkan kira-
    kira sama seperti Schistosoma japonicum,
    akan tetapi lebih ringan.
Schistosoma haemotobium.
   Hospes definitif: manusia.
   Hospes reservoar: kera.
   Menyebabkan penyakit skistosomiasis
    kandung kemih.
   Distribusi: Afrika, Spanyol, Timur Tengah,
    dan tidak di temukan di Indonesia.
A. Morfologi dan Daur Hidup
   Cacing dewasa jantan berukuran ± 1,3 cm.
   Cacing dewasa betina berukuran ± 2 cm.
   Hidup di vena panggul kecil, terutama di vena kandung
    kemih.
   Telur di temukan di urin dan alat-alat dalam lainnya, juga
    di alat kelamin dan rektum.

B. Patologi dan Gejala Klinis
 Kelainan terutama ditemukan pada kandung kemih.

 Gejala yang ditemukan adalah hematoria dan disuria.

 Ditemukan sindrom disentri bila terjadi kelainan di

   rektum.
Daur hidup
Gambar cacing dewasa
THANK YOU

More Related Content

What's hot

paragonium westermani
paragonium westermaniparagonium westermani
paragonium westermaniTitis Utami
 
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbModul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
ambarlestari
 
Aves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesitalAves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesital
triaangie
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
Fa Fa
 
Toxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiToxoplasma Gondii
Toxoplasma Gondii
Ridwan
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
Riskymessyana99
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Arini Utami
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point ProtozoaImawaty Yulia
 
Modul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardiModul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardi
ana nurjanah
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
feni gita safitri
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanIqbal Agung
 
Trypanosoma
TrypanosomaTrypanosoma
Trypanosoma
Siti Indriani Dewi
 
Entomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran IEntomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran I
Laksmi Bali
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiVivi Yunisa
 
Protista > Protozoa > Ciliata
Protista > Protozoa > CiliataProtista > Protozoa > Ciliata
Protista > Protozoa > Ciliata
Abiyu Muhammad Akmal
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paruApridinata
 

What's hot (20)

paragonium westermani
paragonium westermaniparagonium westermani
paragonium westermani
 
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbModul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
 
Aves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesitalAves mempunyai tipe telur megalesital
Aves mempunyai tipe telur megalesital
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
Toxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiToxoplasma Gondii
Toxoplasma Gondii
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
 
Trematoda usus
Trematoda ususTrematoda usus
Trematoda usus
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 
Modul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardiModul parasito mansonella ozzardi
Modul parasito mansonella ozzardi
 
Brugia malayi
Brugia malayiBrugia malayi
Brugia malayi
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringan
 
Trypanosoma
TrypanosomaTrypanosoma
Trypanosoma
 
Cacing Gelang
Cacing GelangCacing Gelang
Cacing Gelang
 
Tremotoda
TremotodaTremotoda
Tremotoda
 
Entomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran IEntomologi kedokteran I
Entomologi kedokteran I
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Protista > Protozoa > Ciliata
Protista > Protozoa > CiliataProtista > Protozoa > Ciliata
Protista > Protozoa > Ciliata
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paru
 

Viewers also liked

Ppt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok ivPpt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok iv
Fredy Talebong
 
Siklus hidup Fasciola hepatica, Schistosoma japonicum, Clonorchis sinensis...
Siklus hidup  Fasciola hepatica,  Schistosoma japonicum,  Clonorchis sinensis...Siklus hidup  Fasciola hepatica,  Schistosoma japonicum,  Clonorchis sinensis...
Siklus hidup Fasciola hepatica, Schistosoma japonicum, Clonorchis sinensis...
Dea Rodiana
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
Widdya Anggraini
 
1. parasitologi
1. parasitologi1. parasitologi
1. parasitologierfan syah
 
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapKingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Teuku Ichsan
 
Platyhelmintes
PlatyhelmintesPlatyhelmintes
Platyhelmintes
N. Hikmah Alinda
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitSurya Seftiawan Pratama
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
Hammamnurkholis
 
Pengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-ParasitologiPengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Prastuti Waraharini
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
pjj_kemenkes
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
Sarthyna Lukman
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
Amat Rajasa
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
pjj_kemenkes
 
Plankton PowerPoint
Plankton PowerPointPlankton PowerPoint
Plankton PowerPointmswilliams
 
Schistosoma ppt dr somesh 2015 - Parasitology - Trematodes
Schistosoma ppt dr somesh 2015 - Parasitology - TrematodesSchistosoma ppt dr somesh 2015 - Parasitology - Trematodes
Schistosoma ppt dr somesh 2015 - Parasitology - Trematodes
SOMESHWARAN R
 
Schistosomiasis
SchistosomiasisSchistosomiasis
Schistosomiasisamsunkenya
 

Viewers also liked (20)

Ppt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok ivPpt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok iv
 
Siklus hidup Fasciola hepatica, Schistosoma japonicum, Clonorchis sinensis...
Siklus hidup  Fasciola hepatica,  Schistosoma japonicum,  Clonorchis sinensis...Siklus hidup  Fasciola hepatica,  Schistosoma japonicum,  Clonorchis sinensis...
Siklus hidup Fasciola hepatica, Schistosoma japonicum, Clonorchis sinensis...
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
1. parasitologi
1. parasitologi1. parasitologi
1. parasitologi
 
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapKingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
 
Parasit 1
Parasit 1Parasit 1
Parasit 1
 
8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida
 
Platyhelmintes
PlatyhelmintesPlatyhelmintes
Platyhelmintes
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
Ppt sejarah
Ppt sejarahPpt sejarah
Ppt sejarah
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
 
Pengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-ParasitologiPengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-Parasitologi
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Plankton PowerPoint
Plankton PowerPointPlankton PowerPoint
Plankton PowerPoint
 
Schistosoma ppt dr somesh 2015 - Parasitology - Trematodes
Schistosoma ppt dr somesh 2015 - Parasitology - TrematodesSchistosoma ppt dr somesh 2015 - Parasitology - Trematodes
Schistosoma ppt dr somesh 2015 - Parasitology - Trematodes
 
Schistosomiasis
SchistosomiasisSchistosomiasis
Schistosomiasis
 

Similar to Ppt parasit iv

Helmintologi tm8
Helmintologi tm8Helmintologi tm8
Helmintologi tm8
mzaend07
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
fikri asyura
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Fera Widyawati
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
henirahayu8
 
Biru dan Putih Dekorasi Tenaga Kesehatan Presentasi Tugas Kelompok_20240326_1...
Biru dan Putih Dekorasi Tenaga Kesehatan Presentasi Tugas Kelompok_20240326_1...Biru dan Putih Dekorasi Tenaga Kesehatan Presentasi Tugas Kelompok_20240326_1...
Biru dan Putih Dekorasi Tenaga Kesehatan Presentasi Tugas Kelompok_20240326_1...
rezandara03
 
Artikel Schistosoma japonicum
Artikel Schistosoma japonicumArtikel Schistosoma japonicum
Artikel Schistosoma japonicum
Alivia Salma
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesImawaty Yulia
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
Onic Agustina
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
pjj_kemenkes
 
nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthes
andy rizal
 
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptxKuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
HeppySetyaprima3
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakit
Laksmi Bali
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
Google
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesMulkan Fadhli
 
presentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthespresentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthes
dewii_er
 
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesBioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesKaoruShinomori
 

Similar to Ppt parasit iv (20)

3. helminthes
3. helminthes3. helminthes
3. helminthes
 
Helmintologi tm8
Helmintologi tm8Helmintologi tm8
Helmintologi tm8
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
 
Biru dan Putih Dekorasi Tenaga Kesehatan Presentasi Tugas Kelompok_20240326_1...
Biru dan Putih Dekorasi Tenaga Kesehatan Presentasi Tugas Kelompok_20240326_1...Biru dan Putih Dekorasi Tenaga Kesehatan Presentasi Tugas Kelompok_20240326_1...
Biru dan Putih Dekorasi Tenaga Kesehatan Presentasi Tugas Kelompok_20240326_1...
 
Artikel Schistosoma japonicum
Artikel Schistosoma japonicumArtikel Schistosoma japonicum
Artikel Schistosoma japonicum
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Makalah flariasi
Makalah flariasiMakalah flariasi
Makalah flariasi
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthes
 
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptxKuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
 
Print full
Print fullPrint full
Print full
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakit
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
presentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthespresentasi filum nematelminthes
presentasi filum nematelminthes
 
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & PlatythelmintesBioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
Bioligi Nemathelmintes & Platythelmintes
 

Ppt parasit iv

  • 1. TREMATODA DARAH Oleh Meri Yosa Eka Putri (10010195) Muthi Indriani (10010196) Hernayati (10010210) Enjang Apriliani (10010211) Rika Tirta Masni (10010218) Biologi 10/sesi C Kelompok IX STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2012
  • 2. Tujuan Pembelajaran  Menjelaskan macam-macam trematoda darah.  Menjelaskan habitat, distribusi, morfologi, siklus hidup, patologi dan gejala klinis, serta pencegahan pada Schistosoma mansoni, Schistosoma japonicum, dan Schistosoma haemotobium.
  • 4. Schistosoma Secara Umum A. Hospes dan nama penyakit  hospes definitif: manusia.  hospes reservoar: berbagai binatang.  menyebabkan penyakit skistosomiasis atau bilharziasis.
  • 5. B.Morfologi dan daur hidup Cacing dewasa jantan  Berwarna kelabu atau putih kehitam- hitaman.  Berukuran 9,5 – 19,5 mm x 0,9 mm.  Badan gemuk bundar dan pada kutikulum terdapat tonjolan halus sampai kasar.  Di bagian ventral badan terdapat canalis gynaecophorus, tempat cacing betina.
  • 6. Cacing dewasa betina  Badan lebih halus dan panjang.  Berukuran 16 – 26 mm x 0,3 mm.  Uterus berisi 50 – 300 butir telur.  Cacing ini hidup di pembuluh darah terutama dalam kapiler darah dan vena kecil dekat permukaan selaput lendir usus atau kandung kemih.  Cacing betina meletakkan telur di pembuluh darah.  Telur mempunyai duri.
  • 7. Daur Hidup Telur di pembuluh darah telur menembus pembuluh darah jaringan lumen usus/ kandung kemih Tinja/ Urin telur menetas dalam air mirasidium keong air (satu-satunya hospes perantara) sporokista I sporokista II serkaria (bentuk infektif) menembus kulit (saat manusia masuk kedalam air) kapiler darah jantung kanan paru-paru jantung kiri sistem peredaran darah besar dewasa di hati vena usus/ vkandung kemih kopulasi bertelur.
  • 8. C. Patologi dan gejala klinis  Perubahan–perubahan yang terjadi di sebabkan oleh 3 stadium cacing yaitu: telur, serkaria, dan cacing dewasa. 1. Masa tunas biologik  Merupakan waktu antara serkaria menembus kulit sampai dewasa.  Kulit terasa gatal dan panas.  Sering batuk kadang-kadang disertai dahak bercampur sedikit darah.  Dapat menimbulkan asma.  Berat gejala tergantung dari banyaknya serkaria yang masuk.  Gejala lain: lemah, tidak nafsu makan, mual, muntah, sakit kepala, diare, hati dan limfa membesar.
  • 9. 2. Stadium Akut  Di mulai sejak cacing betina bertelur.  Gejala yang di timbulkan tergantung jumlah telur yang di keluarkan.  Gejala: demam, berat badan menurun, diare, sindrom disentri. 3. Stadium Menahan  Terjadi penyembuhan jaringan dengan pembentukan jaringan ikat.  Sirosis yaitu pengecilan hepar yang semula membesar.  Gejala yang timbul: splenomegali, edema pada tungkai bawah dan alat kelamin.
  • 10. Skistomiasis merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara.  Di Indonesia hanya skistomiasis japonica yang ditemukan endemik di sulawesi tengah.  Penyakit ini berhubungan erat dengan pertanian yang mendapat air dari irigasi.  Fokus keong sebagai hospes perantara yang biasanya di temukan di daerah pertanian.  Infeksi biasanya berlangsung pada waktu orang bekerja disawah.  Pencegahan: memakai pelindung kulit saat berada dalam air terutama sawah.
  • 11. Schistosoma japonicum  Hospes: manusia, anjing, kucing, rusa, tikus sawah, sapi dan lain-lain.  Parasit ini menyebabkan penyakit demam keong.  Distribusi: RRC, Jeoang, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Indonesia (Sulawesi Tengah: daerah danau Lindu dan lembah Napu).
  • 12. A. Morfologi dan Daur Hidup  Cacing dewasa jantan berukuran ± 1,5 cm.  Cacing betina dewasa berukuran ± 1,9 cm.  Hidup di vena mesentrika superior.  Telur ditemukan di dinding usus halus dan alat-alat dalam seperti hati, paru dan otot. B. Patologi dan Gejala Klinis  Pada stadium I: gatal-gatal, demam, hepatomegali, dan eosinofilia tinggi.  Pada stadium II: sindrom disentri.  Pada stadium III: sirosis hati, penderita menjadi lemah (emasiasi).
  • 15. Schistosoma mansoni  Hospes definitif: manusia  Hospes reservoar: kera  Cacing ini menyebabkan penyakit skistosomiasis usus.  Distribusi: Afrika, berbagai negara Arab, Amerika Selatan, dan Tengah.
  • 16. A. Morfologi Dan Daur Hidup  Cacing dewasa jantan berukuran ± 1 cm.  Cacing dewasa betina berukuran ± 1,4 cm.  Pada badan cacing jantan terdapat tonjolan yang kasar.  Pada badan cacing betina terdapat tonjolan yang lebih halus.  Cacing dewasa hidup di vena, colon dan rektum.  Telur tersebar ke alat-alat lain seperti hati, paru, dan otak.
  • 17. Gambar telur dan cacing dewasa
  • 19. B. Patologi dan Gejala Klinis  Kelainan dan gejala yang di timbulkan kira- kira sama seperti Schistosoma japonicum, akan tetapi lebih ringan.
  • 20. Schistosoma haemotobium.  Hospes definitif: manusia.  Hospes reservoar: kera.  Menyebabkan penyakit skistosomiasis kandung kemih.  Distribusi: Afrika, Spanyol, Timur Tengah, dan tidak di temukan di Indonesia.
  • 21. A. Morfologi dan Daur Hidup  Cacing dewasa jantan berukuran ± 1,3 cm.  Cacing dewasa betina berukuran ± 2 cm.  Hidup di vena panggul kecil, terutama di vena kandung kemih.  Telur di temukan di urin dan alat-alat dalam lainnya, juga di alat kelamin dan rektum. B. Patologi dan Gejala Klinis  Kelainan terutama ditemukan pada kandung kemih.  Gejala yang ditemukan adalah hematoria dan disuria.  Ditemukan sindrom disentri bila terjadi kelainan di rektum.