Parasit cacing menyebabkan berbagai penyakit pada unggas yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi. Terdapat tiga kelas utama parasit cacing yaitu nematoda, trematoda, dan cestoda yang menyerang berbagai organ tubuh unggas seperti mata, trakea, usus, dan sekum. Siklus hidup kebanyakan parasit cacing melibatkan inang antara sebelum menginfeksi unggas definitif.
Dokumen tersebut membahas tentang Trematoda Paru bernama Paragonimus westermani. Cacing ini termasuk kelas Trematoda yang menginfeksi paru-paru manusia dan hewan, menyebabkan penyakit Paragonimiasis. Spesies P. westermani merupakan agen penyebab utama infeksi ini.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Caplak adalah nama umum bagi hewan kecil berkaki delapan anggota teodoidea. yang bersama-sama dengan tungau dimasukkan kedalam kelas Acarina. ordo Arachnoidea. prsentasi ini menjelaskan tentang klasifikasi dari beberapa caplak seperti :Boophilus, Ixodes, Dermacentor, ambiyomma, hyalomma dll.
1. Protozoa adalah organisme uniseluler yang terdiri dari inti dan sitoplasma, tanpa pembagian kerja. 2. Terdapat 4 kelas Protozoa penting dalam kedokteran yaitu Rhizopoda, Ciliata, Mastigophora, dan Sporozoa. 3. Genus Trypanosoma dapat menyebabkan Trypanosomiasis dan memiliki siklus hidup kompleks melibatkan 2 tuan rumah.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Parasit cacing menyebabkan berbagai penyakit pada unggas yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi. Terdapat tiga kelas utama parasit cacing yaitu nematoda, trematoda, dan cestoda yang menyerang berbagai organ tubuh unggas seperti mata, trakea, usus, dan sekum. Siklus hidup kebanyakan parasit cacing melibatkan inang antara sebelum menginfeksi unggas definitif.
Dokumen tersebut membahas tentang Trematoda Paru bernama Paragonimus westermani. Cacing ini termasuk kelas Trematoda yang menginfeksi paru-paru manusia dan hewan, menyebabkan penyakit Paragonimiasis. Spesies P. westermani merupakan agen penyebab utama infeksi ini.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Caplak adalah nama umum bagi hewan kecil berkaki delapan anggota teodoidea. yang bersama-sama dengan tungau dimasukkan kedalam kelas Acarina. ordo Arachnoidea. prsentasi ini menjelaskan tentang klasifikasi dari beberapa caplak seperti :Boophilus, Ixodes, Dermacentor, ambiyomma, hyalomma dll.
1. Protozoa adalah organisme uniseluler yang terdiri dari inti dan sitoplasma, tanpa pembagian kerja. 2. Terdapat 4 kelas Protozoa penting dalam kedokteran yaitu Rhizopoda, Ciliata, Mastigophora, dan Sporozoa. 3. Genus Trypanosoma dapat menyebabkan Trypanosomiasis dan memiliki siklus hidup kompleks melibatkan 2 tuan rumah.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati) yang meliputi ciri-ciri anatomi, sistem tubuh, klasifikasi, habitat, dan manfaatnya bagi manusia. Kelas ini mencakup ikan-ikan air tawar dan laut dengan rangka tulang seperti ikan mas, lele, dan belut. Osteichthyes merupakan kelas ikan yang paling banyak jumlah spesiesnya.
Pyometra berasal dari dua kata, yaitu pyo yang artinya nanah dan metra yang artinya uterus. Pyometra merupakan penyakit dimana terjadi penimbunan nanah pada uterus akibat terjadinya endometritis kronis (Basyir, 2007).
Piometra menyebabkan gangguan reproduksi yang bersifat sementara (infertil) atau permanen (majir), dan dapat terjadi pada semua jenis hewan (Sayuti dkk., 2012).
Organ reproduksi jantan terdiri dari organ primer (testis), organ pelengkap (epididimis, vas deferens), dan organ luar (penis). Testis berfungsi memproduksi sperma dan menghasilkan hormon testosteron, sedangkan epididimis berperan dalam transportasi, konsentrasi, maturasi, dan penyimpanan sperma.
Spiroket (spirochete, spirochaeta)
adalah bakteri gram-negatif, motil, berbentuk ramping dan berlekuk-lekuk. Bakteri dengan morfologi unik ini banyak ditemukan di dalam lingkungan akuatik dan hewan.
spiroket tersusun atas protoplasma silinder yang ditutup dengan membran dan dinding sel. Bagian endoflagela dan protoplasma silinder akan dibungkus dengan berlapis-lapis membran (multilayer) yang bersifat fleksibel. Membran ini disebut sebagai lapisan terluar (bahasa Inggris: outer sheat).
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis arthropoda seperti lalat, tuma, kecoa yang dapat menyebarkan penyakit. Arthropoda tersebut dapat menjadi vektor penyakit seperti disentri, tifus, kolera karena membawa bibit penyakit dari sampah, kotoran, dan makanan terkontaminasi. Upaya pencegahan meliputi pembersihan lingkungan dan penanggulangan sarang-sarangnya.
Dokumen tersebut membahas tentang Nemathelminthes, yaitu kelompok cacing gilig yang memiliki tubuh silinder memanjang tanpa ruas dan memiliki rongga tubuh semu. Nemathelminthes hidup sebagai parasit pada usus dan jaringan lain manusia dan hewan serta dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Nyamuk Culex sp adalah genus nyamuk vektor penyakit yang berbiak di air kotor dan beraktivitas pada malam hari. Pengendaliannya meliputi manipulasi lingkungan, pengendalian biologi, kimiawi, dan genetik seperti pemberian insektisida atau nyamuk jantan steril.
Sistem peredaran darah pada burung terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yang memisahkan darah beroksigen dan berkarbondioksida, mencegah campurannya. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan besar.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri mamalia beserta contoh-contoh spesies dari berbagai ordo mamalia. Dokumen tersebut juga memberikan informasi taksonomi dari beberapa spesies mamalia seperti platipus, paus biru, kelelawar, beruang kutub, sapi laut, dan lain sebagainya.
Nekropsi ayam melibatkan pengamatan seluruh tubuh untuk mendeteksi kelainan, pembunuhan, pembukaan bagian tubuh untuk memeriksa organ-organ dalam seperti paru-paru, usus, jantung, hati, dan ginjal guna mendeteksi penyakit atau kelainan.
Pyometra berasal dari dua kata, yaitu pyo yang artinya nanah dan metra yang artinya uterus. Pyometra merupakan penyakit dimana terjadi penimbunan nanah pada uterus akibat terjadinya endometritis kronis (Basyir, 2007).
Piometra menyebabkan gangguan reproduksi yang bersifat sementara (infertil) atau permanen (majir), dan dapat terjadi pada semua jenis hewan (Sayuti dkk., 2012).
Organ reproduksi jantan terdiri dari organ primer (testis), organ pelengkap (epididimis, vas deferens), dan organ luar (penis). Testis berfungsi memproduksi sperma dan menghasilkan hormon testosteron, sedangkan epididimis berperan dalam transportasi, konsentrasi, maturasi, dan penyimpanan sperma.
Spiroket (spirochete, spirochaeta)
adalah bakteri gram-negatif, motil, berbentuk ramping dan berlekuk-lekuk. Bakteri dengan morfologi unik ini banyak ditemukan di dalam lingkungan akuatik dan hewan.
spiroket tersusun atas protoplasma silinder yang ditutup dengan membran dan dinding sel. Bagian endoflagela dan protoplasma silinder akan dibungkus dengan berlapis-lapis membran (multilayer) yang bersifat fleksibel. Membran ini disebut sebagai lapisan terluar (bahasa Inggris: outer sheat).
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis arthropoda seperti lalat, tuma, kecoa yang dapat menyebarkan penyakit. Arthropoda tersebut dapat menjadi vektor penyakit seperti disentri, tifus, kolera karena membawa bibit penyakit dari sampah, kotoran, dan makanan terkontaminasi. Upaya pencegahan meliputi pembersihan lingkungan dan penanggulangan sarang-sarangnya.
Dokumen tersebut membahas tentang Nemathelminthes, yaitu kelompok cacing gilig yang memiliki tubuh silinder memanjang tanpa ruas dan memiliki rongga tubuh semu. Nemathelminthes hidup sebagai parasit pada usus dan jaringan lain manusia dan hewan serta dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Nyamuk Culex sp adalah genus nyamuk vektor penyakit yang berbiak di air kotor dan beraktivitas pada malam hari. Pengendaliannya meliputi manipulasi lingkungan, pengendalian biologi, kimiawi, dan genetik seperti pemberian insektisida atau nyamuk jantan steril.
Sistem peredaran darah pada burung terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yang memisahkan darah beroksigen dan berkarbondioksida, mencegah campurannya. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan besar.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri mamalia beserta contoh-contoh spesies dari berbagai ordo mamalia. Dokumen tersebut juga memberikan informasi taksonomi dari beberapa spesies mamalia seperti platipus, paus biru, kelelawar, beruang kutub, sapi laut, dan lain sebagainya.
Nekropsi ayam melibatkan pengamatan seluruh tubuh untuk mendeteksi kelainan, pembunuhan, pembukaan bagian tubuh untuk memeriksa organ-organ dalam seperti paru-paru, usus, jantung, hati, dan ginjal guna mendeteksi penyakit atau kelainan.
Cacing gelang adalah parasit yang umum menginfeksi manusia. Cacing betina dapat bertelur hingga 240.000 telur per hari yang bisa menyebabkan infeksi jika tertelan. Telur akan menetas menjadi larva di usus lalu beredar ke paru-paru dan kembali ke usus untuk tumbuh dewasa. Gejala infeksi berat pada anak-anak antara lain perut buncit, lesu, dan gangguan pencernaan.
Dokumen tersebut membahas tentang parasitologi, termasuk istilah-istilah yang digunakan dalam parasitologi seperti parasitisme, hospes, vektor, zoonosis, serta menjelaskan morfologi dan daur hidup beberapa jenis nematoda (cacing) yang menginfeksi manusia seperti Ascaris lumbricoides, cacing tambang, Enterobius vermicularis, serta Trichuris trichura.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai empat jenis nematoda parasit manusia yaitu Loa loa, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ascaris lumbricoides. Ketiga nematoda tersebut memiliki siklus hidup yang melibatkan manusia sebagai inang definitif dan tanah atau vektor sebagai inang perantara, serta dapat menyebabkan penyakit seperti loaiasis, trikhuriasis, necatoriasis, dan askariasis.
1. Kecacingan merupakan masalah kesehatan mendasar di Indonesia yang menyerang sekitar 60% penduduk, terutama anak usia sekolah dasar. 2. Cacing dapat menyebabkan gangguan gizi, anemia, dan menurunnya pertumbuhan dan prestasi belajar anak. 3. Untuk mencegahnya perlu menjaga kebersihan lingkungan dan diri, serta memberikan obat anti cacing secara berkala.
Ascaris lumbricoides adalah nematoda usus yang parasit tunggal manusia. Siklus hidupnya meliputi telur yang dikeluarkan bersama feses manusia, menjadi larva di tanah selama 3 minggu, lalu ditelan dan menginfeksi manusia di usus halus.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi, ciri-ciri morfologi, siklus hidup, ekologi, patologi, diagnosis, komplikasi, cara infeksi, dan pengobatan dari beberapa jenis parasit seperti tungau, kutu ikan, kutu kelamin, dan kutu rambut. Dokumen tersebut memberikan informasi rinci mengenai klasifikasi, anatomi, lingkaran hidup, habitat alami, gejala penyakit, diagnosis, dan penanganannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri dan contoh-contoh cacing tubuh bulat (Nematoda dan Achantocepala) serta cacing bersegmen (Annelida). Cacing-cacing tersebut dibedakan berdasarkan bentuk tubuh, sistem pencernaan, ukuran, dan habitatnya, baik sebagai parasit maupun bebas. Beberapa contoh cacing tubuh bulat adalah Enterobius vermicularis dan Ascaris lumbricoides, sedangkan conto
Dokumen tersebut membahas tentang ternak kambing dan domba. Terdapat informasi mengenai tiga faktor penting dalam usaha peternakan yaitu bibit, pakan, dan manajemen. Juga dibahas jenis-jenis kambing dan ciri khas masing-masing, serta tahapan reproduksi mulai dari dewasa kelamin, birahi, kebuntingan, hingga perawatan ternak seperti memandikan dan memotong kuku.
Statistika - Analisis regresi dan korelasiYusuf Ahmad
Teks tersebut membahas tentang analisis regresi linier dan korelasi. Regresi linier digunakan untuk memodelkan hubungan antara variabel dependen dan independen, sedangkan korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar variabel tersebut. Teks ini juga menjelaskan rumus-rumus dasar untuk regresi linier sederhana dan berganda serta korelasi.
Dokumen tersebut membahas tentang mikrobiologi yang mencakup pengertian dasar, klasifikasi, struktur sel, dan metode yang digunakan dalam mikrobiologi seperti pewarnaan, sterilisasi, dan mikroskopi."
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrien, suhu, kelembaban, keasaman (pH), dan oksigen. Mikroba akan berkembangbiak dengan cepat pada kondisi yang optimal, namun pertumbuhannya akan melambat atau berhenti jika kondisinya kurang mendukung.
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeYusuf Ahmad
The document discusses the classification of microorganisms. It begins by describing Archaea, dividing them into two phyla: Crenarchaeota and Euryarchaeota. It then covers the classification of bacteria based on Bergey's Manual, dividing them into four phyla according to cell wall characteristics. Many medically important bacteria are also described, including gram-negative rods in the families Enterobacteriaceae, Vibrionaceae, and Pasteurellaceae. Gram-negative cocci, spirochetes, rickettsias, chlamydias and other groups are also mentioned.
Dokumen tersebut membahas tentang mikrobiologi yang mencakup pengertian dasar, klasifikasi, struktur sel, dan metode yang digunakan dalam mikrobiologi seperti teknik pewarnaan, sterilisasi, dan mikroskopi."
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganYusuf Ahmad
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keuangan untuk wirausaha, yang meliputi pengertian manajemen keuangan, tujuannya, dan karakteristik manajemen keuangan yang diterapkan untuk usaha mikro dan kecil."
Dokumen tersebut membahas tentang kewirausahaan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain modal dan keahlian dapat diperoleh tetapi semangat kewirausahaan harus dimiliki, ciri-ciri wirausaha seperti berani mengambil risiko, kreatif, dan memiliki keterampilan manajerial. Dokumen ini juga memberikan tips untuk memilih jenis usaha, mempertimbangkan faktor lingkungan, dan mempersiapkan organisasi serta
Fotosintesis adalah proses yang mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Hasil fotosintesis bermanfaat sebagai sumber energi dan bahan baku senyawa organik bagi semua makhluk hidup. Fotosintesis juga menghasilkan oksigen yang penting untuk kehidupan.
Budidaya rumput melibatkan pengolahan tanah, pengaturan populasi dan jarak tanam, pemilihan benih unggul, pengaturan air dan pemupukan. Produksi rumput dipengaruhi oleh musim hujan dan kering serta frekuensi defoliasi.
Dokumen tersebut membahas mengenai:
1. Jenis-jenis hijauan pakan dan sistematika rumput serta legum pakan
2. Karakteristik morfologi organ vegetatif dan reproduksi rumput pakan
3. Contoh jenis-jenis legum yang digunakan sebagai hijauan pakan
Analisis proksimat merupakan metode kimia untuk mengidentifikasi kandungan zat makanan dalam suatu bahan pakan/pangan dengan menentukan fraksi seperti air, abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kualitas bahan pakan dan membuat rumusan ransum. Prosedur sampling dan penyiapan sampel harus
1. COCCIDIOSIS
• Koksidiosis disebut juga sebagai berak darah adalah
penyakit parasiter yang menimbulkan gangguan
terutama pada saluran pencernaan bagian aboral. Angka
kesakitan dan kematian dapat mencapai 80-90%.
• Kosidiosis disebabkan oleh genus Eimeria. Terdapat 12
macam spesies Eimeria yang menyerang ternak ayam,
yaitu E. tenella, E. necatrix, E. brunetti, E. acerveulina, E.
maxima, E. mitis, E. mivati, E. praecox, E. hagani, E.
tyssarni, E. myonella, dan E. gallinae.
• Pada umumnya hanya 3 type yang menimbulkan
masalah pada ayam yaitu, E. tenella, E. necatrix dan E.
acervulina. Setiap spesies akan menyerang bagian-bagian
tertentu dari usus ayam demikian juga luka yang
ditimbulkan akan berbeda-beda. E. tenella menyerang
usus buntu . E. necatrix dan yang lainnya menyerang
usus halus dan anus.
2.
3. dehydration and a high degree of
anaemia of the body and viscera
are discovered.
Anaemic appearance of internal
organs
The area around the vent is stained
with blood.
characterized by enteritis and
bloody diarrhoea.
7. LEUCOCYTOZOONOSIS
• disebabkan oleh protozoa, yaitu Leucocytozoon sp .
• Protozoa ini ialah parasit darah yang hidupnya di
dalam sel darah merah. Leucocytozoon sp. yang
menyerang ayam ada 2, yaitu L.caulleryi dan L.sabrezi.
• Simulium sp. (A) dan Culicoides sp. (B) yang berperan
sebagai vektor penyebaran Leucocytozoonosis
• dapat menimbulkan kesakitan 0-40% dan tingkat
kematiannya mencapai 7-50%. Sedangkan pada ayam
dewasa dapat menimbulkan kesakitan 7-40% dan
kematian 2-60%. Selain itu, serangan penyakit ini
dipastikan akan mengakibatkan hambatan
pertumbuhan dan menurunkan produksi telur yang
mencapai 25-75%.
8. • Perubahan Bedah Bangkai
Perubahan yang ditemukan pada saat bedah bangkai
diantaranya ditemukan bintik atau bercak
perdarahan di hampir seluruh organ dalam tubuh
ayam, seperti hati, paru-paru, limpa, thimus, ginjal,
pankreas, usus, proventrikulus, otak, otot paha dan
otot paha.
9. Pengendalian (Pencegahan dan Pengobatan)
1. Hindari adanya genangan air di sekitar kandang. Pastikan
tidak ada lubang yang dapat menampung air di sekeliling
kandang. Pastikan selokan bersih dan dapat mengalirkan
air secara lancar
2. Hilangkan semak belukar atau rumput dan tanaman yang
tidak berguna yang terdapat di sekitar kandang karena
bisa menjadi tempat atau sarang nyamuk (vektor
leucocytozoon sp.)
3. Perhatikan barang-barang yang dapat menampung air
sehingga menjadi sarang dan tempat berkembang biaknya
nyamuk. Buang atau hilangkan barang-barang tersebut
dari lingkungan kandang
4. Bersihkan dan sanitasi kandang secara rutin, jika perlu
lakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida
untuk membasmi nyamuk
5. Lakukan pemeriksaan sampel darah untuk mengetahui
adanya sporozoit dari Leucocytozoon sp
10. Helminthiasis
Helminthiasis (cacingan) menyebabkan kerugian
secara ekonomis:
• hambatan pertumbuhan
• penurunan produksi telur (berat telur tidak bisa
mencapai maksimal dan awal waktu bertelur
yang tidak semestinya)
Helminthiasis terdiri dari tiga klas:
1. Nematodosis
2. Trematodosis
3. Cestodosis
13. Nematodosis
a. Cacing Mata /Eye Worm (Oxyspirura sp)
Cacing Oxyspirura sp berukuran kira-kira 2 cm, hidup di saccus
conjunctiva ,
sering menyebabkan conjunctivitis, opthalmitis, dan protrusion
membrana nictitans. Cacing jenis ini menyerang berbagai unggas,
antara lain ayam, kalkun, merpati, burungburung liar dan
burung-burung dalam sangkar.
b. Syngamus trakhea
Syngamus trakhea hidup di trakhea, kadang-kadang pada
bornkhus. Cacing hidup di darah dan menyebabkan trakheitis
diffuse atau fokal di tempat menempelnya. Ukuran cacing lebih
dari 2 cm. Cacing menyerang berbagai unggas, antara lain ayam,
kalkun, dengan gejala-gejala, seperti pernafasan cepat, dyspnoe,
head shaking.
14.
15. c. Capillaria sp.
Menginfeksi crop dan esophagus dan menyebabkan radang
mukosa crop dan esophagus. Beberapa cacing memiliki panjang
lebih dari 6 cm. Unggas yang diserang antara lain : ayam, kalkun,
angsa, itik dan burung-burung dalam sangkar. Gejala yang
ditimbulkan berupa anemia dan kelemahan.
d. Dyspharynx, Tetrameres, Cyrnea.
Hidup di proventriculus ayam dan unggas lain. Ukuran dewasa
antara 3 – 18 mm, parasit bersembunyi di dalam mukosa dan
sering penetrasi ke dalam kelenjar-kelenjar. Gejala yang
ditimbulkan, antara lain : diare, kelemahan dan anemia yang
diserta dengan ulserasi mukosa, hemorrhagi, nekrosis,
pembengkakan mukosa. Cacing ini menyerang berbagai
unggas, antara lain : ayam, kalkun, merpati, puyuh dan itik.
Mortalitas paling tinggiterjadi pada merpati, yang biasanya
disebabkan oleh Dyspharynx nasuta.
16. e. Cheilospirura dan Omidostomum.
Menyerang gizzard, cacing dewasa berukuran antara
1 – 4 cm. Kebanyakan hidup di sebelah dalam gizzrd
dan menyebabkan ulserasi dan nekrosis, muskulus
gizzard. Kedua cacing menyerang berbagai unggas,
antara lain: ayam, kalkun, itik, angsa, maupun puyuh.
f. Ascaridia sp.
Cacing ini meyebabkan enteritis terutama pada unggas
muda. Unggas yang diserang antara lain : ayam,
kalkun, merpati, puyuh. Siklus hidup cacing ini
bersifat langsung, meskipun bisa juga melalui cacing
tanah. Salah satu contoh spesies yang sering
menyerang ayam adalah Ascaridia galli.
17. Anak ayam lebih peka terhadap cacing Ascaridia
galli daripada ayam dewasa.
White Leghorn lebih peka daripada ayam ras
yang lain. Lewat umur tiga bulan ayam akan lebih
tahan, hal ini berkaitan dengan meningkatnya
sel-sel goblet dalam usus.
Cacing muda lebih banyak menimbulkan
kerusakan pada mukosa usus, karena larva cacing
cenderung membenamkan diri pada mukosa
sehingga sering menyebabkan perdarahan dan
enteritis.
18. Gejala klinis:
Pada infeksi berat akan terjadi mencret berlendir,
selaput lendir pucat, pertumbuhan terhambat,
kekurusan , kelemahan umum dan penurunan produksi
telur.
Cacing dewasa hidup di saluran pencernaan, apabila
dalam jumlah besar maka dapat menyebabkan
sumbatan dalam usus. Cacing menghisap sari makanan
dalam usus ayam yang ditumpangi sehingga ayam akan
menderita kekurangan gizi
19. Ascaridi galli mempunyai ciri-ciri berwarna putih,
bentuk bulat, tidak bersegmen dan panjang 6 - 13
cm. Ascaridia galli umumnya yang jantan berukuran
lebih besar daripada betina. Pada cacing jantan
diameter berukuran 30 - 80 mm, sedangkan pada
betina berdiameter 0,5 - 1,2 mm.
Siklus hidup Ascaridia galli pada ayam berlangsung
35 hari. Telur cacing akan keluar lewat tinja ayam
dan menjadi infektif dalam waktu 5 hari pada suhu
optimum, yaitu 32 - 340C. Sewaktu ayam sedang
makan, telur infektif tertelan yang kemudian menetas
di lumen usus. Larva cacing melewati usus pindah ke
selaput lendir. Periode perpindahan terjadi antara 10
- 17 hari dalam masa perkembangan
20. Dalam waktu 35 hari cacing menjadi dewasa dan mulai bertelur.
Sesudah cacing menjadi dewasa akan meninggalkan selaput
lendir dan tinggal di dalam lumen usus. Ayam yang masih muda
paling peka terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cacing ini.
Apabila cacing genus Ascaris yang ditemukan dalam usus halus
terlalu banyak, ayam akan menjadi kurus. Hal ini terjadi karena
cacing yang memenuhi usus akan menghambat jalannnya
makanan, bahkan cacing mengeluarkan zat antienzim yang
menyulitkan pencernaan makanan.
21. g. Heterakis gallinarum
Bertanggung jawab terhadap kejadian blackhead
pada ayam, karena ovum cacing bisa mengandung
protozoa yang disebut Histomonas meleagridis
yang menyebabkan blackhead.
Cacing berukuran panjang 1,5 cm dan bisa dalam
jumlah sangat banyak di sekum, sehingga
menyebabkan radang sekum dan nodulnodul kecil
di dinding sekum. Unggas yang diserang antara
lain : ayam, kalkun, puyuh, itik, angsa.