SlideShare a Scribd company logo
COCCIDIOSIS 
• Koksidiosis disebut juga sebagai berak darah adalah 
penyakit parasiter yang menimbulkan gangguan 
terutama pada saluran pencernaan bagian aboral. Angka 
kesakitan dan kematian dapat mencapai 80-90%. 
• Kosidiosis disebabkan oleh genus Eimeria. Terdapat 12 
macam spesies Eimeria yang menyerang ternak ayam, 
yaitu E. tenella, E. necatrix, E. brunetti, E. acerveulina, E. 
maxima, E. mitis, E. mivati, E. praecox, E. hagani, E. 
tyssarni, E. myonella, dan E. gallinae. 
• Pada umumnya hanya 3 type yang menimbulkan 
masalah pada ayam yaitu, E. tenella, E. necatrix dan E. 
acervulina. Setiap spesies akan menyerang bagian-bagian 
tertentu dari usus ayam demikian juga luka yang 
ditimbulkan akan berbeda-beda. E. tenella menyerang 
usus buntu . E. necatrix dan yang lainnya menyerang 
usus halus dan anus.
dehydration and a high degree of 
anaemia of the body and viscera 
are discovered. 
Anaemic appearance of internal 
organs 
The area around the vent is stained 
with blood. 
characterized by enteritis and 
bloody diarrhoea.
the caecal are filled with fresh or clotted blood.
LEUCOCYTOZOONOSIS 
• disebabkan oleh protozoa, yaitu Leucocytozoon sp . 
• Protozoa ini ialah parasit darah yang hidupnya di 
dalam sel darah merah. Leucocytozoon sp. yang 
menyerang ayam ada 2, yaitu L.caulleryi dan L.sabrezi. 
• Simulium sp. (A) dan Culicoides sp. (B) yang berperan 
sebagai vektor penyebaran Leucocytozoonosis 
• dapat menimbulkan kesakitan 0-40% dan tingkat 
kematiannya mencapai 7-50%. Sedangkan pada ayam 
dewasa dapat menimbulkan kesakitan 7-40% dan 
kematian 2-60%. Selain itu, serangan penyakit ini 
dipastikan akan mengakibatkan hambatan 
pertumbuhan dan menurunkan produksi telur yang 
mencapai 25-75%.
• Perubahan Bedah Bangkai 
Perubahan yang ditemukan pada saat bedah bangkai 
diantaranya ditemukan bintik atau bercak 
perdarahan di hampir seluruh organ dalam tubuh 
ayam, seperti hati, paru-paru, limpa, thimus, ginjal, 
pankreas, usus, proventrikulus, otak, otot paha dan 
otot paha.
Pengendalian (Pencegahan dan Pengobatan) 
1. Hindari adanya genangan air di sekitar kandang. Pastikan 
tidak ada lubang yang dapat menampung air di sekeliling 
kandang. Pastikan selokan bersih dan dapat mengalirkan 
air secara lancar 
2. Hilangkan semak belukar atau rumput dan tanaman yang 
tidak berguna yang terdapat di sekitar kandang karena 
bisa menjadi tempat atau sarang nyamuk (vektor 
leucocytozoon sp.) 
3. Perhatikan barang-barang yang dapat menampung air 
sehingga menjadi sarang dan tempat berkembang biaknya 
nyamuk. Buang atau hilangkan barang-barang tersebut 
dari lingkungan kandang 
4. Bersihkan dan sanitasi kandang secara rutin, jika perlu 
lakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida 
untuk membasmi nyamuk 
5. Lakukan pemeriksaan sampel darah untuk mengetahui 
adanya sporozoit dari Leucocytozoon sp
Helminthiasis 
Helminthiasis (cacingan) menyebabkan kerugian 
secara ekonomis: 
• hambatan pertumbuhan 
• penurunan produksi telur (berat telur tidak bisa 
mencapai maksimal dan awal waktu bertelur 
yang tidak semestinya) 
Helminthiasis terdiri dari tiga klas: 
1. Nematodosis 
2. Trematodosis 
3. Cestodosis
CACINGAN
Nematodosis 
a. Cacing Mata /Eye Worm (Oxyspirura sp) 
Cacing Oxyspirura sp berukuran kira-kira 2 cm, hidup di saccus 
conjunctiva , 
sering menyebabkan conjunctivitis, opthalmitis, dan protrusion 
membrana nictitans. Cacing jenis ini menyerang berbagai unggas, 
antara lain ayam, kalkun, merpati, burungburung liar dan 
burung-burung dalam sangkar. 
b. Syngamus trakhea 
Syngamus trakhea hidup di trakhea, kadang-kadang pada 
bornkhus. Cacing hidup di darah dan menyebabkan trakheitis 
diffuse atau fokal di tempat menempelnya. Ukuran cacing lebih 
dari 2 cm. Cacing menyerang berbagai unggas, antara lain ayam, 
kalkun, dengan gejala-gejala, seperti pernafasan cepat, dyspnoe, 
head shaking.
c. Capillaria sp. 
Menginfeksi crop dan esophagus dan menyebabkan radang 
mukosa crop dan esophagus. Beberapa cacing memiliki panjang 
lebih dari 6 cm. Unggas yang diserang antara lain : ayam, kalkun, 
angsa, itik dan burung-burung dalam sangkar. Gejala yang 
ditimbulkan berupa anemia dan kelemahan. 
d. Dyspharynx, Tetrameres, Cyrnea. 
Hidup di proventriculus ayam dan unggas lain. Ukuran dewasa 
antara 3 – 18 mm, parasit bersembunyi di dalam mukosa dan 
sering penetrasi ke dalam kelenjar-kelenjar. Gejala yang 
ditimbulkan, antara lain : diare, kelemahan dan anemia yang 
diserta dengan ulserasi mukosa, hemorrhagi, nekrosis, 
pembengkakan mukosa. Cacing ini menyerang berbagai 
unggas, antara lain : ayam, kalkun, merpati, puyuh dan itik. 
Mortalitas paling tinggiterjadi pada merpati, yang biasanya 
disebabkan oleh Dyspharynx nasuta.
e. Cheilospirura dan Omidostomum. 
Menyerang gizzard, cacing dewasa berukuran antara 
1 – 4 cm. Kebanyakan hidup di sebelah dalam gizzrd 
dan menyebabkan ulserasi dan nekrosis, muskulus 
gizzard. Kedua cacing menyerang berbagai unggas, 
antara lain: ayam, kalkun, itik, angsa, maupun puyuh. 
f. Ascaridia sp. 
Cacing ini meyebabkan enteritis terutama pada unggas 
muda. Unggas yang diserang antara lain : ayam, 
kalkun, merpati, puyuh. Siklus hidup cacing ini 
bersifat langsung, meskipun bisa juga melalui cacing 
tanah. Salah satu contoh spesies yang sering 
menyerang ayam adalah Ascaridia galli.
Anak ayam lebih peka terhadap cacing Ascaridia 
galli daripada ayam dewasa. 
White Leghorn lebih peka daripada ayam ras 
yang lain. Lewat umur tiga bulan ayam akan lebih 
tahan, hal ini berkaitan dengan meningkatnya 
sel-sel goblet dalam usus. 
Cacing muda lebih banyak menimbulkan 
kerusakan pada mukosa usus, karena larva cacing 
cenderung membenamkan diri pada mukosa 
sehingga sering menyebabkan perdarahan dan 
enteritis.
Gejala klinis: 
Pada infeksi berat akan terjadi mencret berlendir, 
selaput lendir pucat, pertumbuhan terhambat, 
kekurusan , kelemahan umum dan penurunan produksi 
telur. 
Cacing dewasa hidup di saluran pencernaan, apabila 
dalam jumlah besar maka dapat menyebabkan 
sumbatan dalam usus. Cacing menghisap sari makanan 
dalam usus ayam yang ditumpangi sehingga ayam akan 
menderita kekurangan gizi
Ascaridi galli mempunyai ciri-ciri berwarna putih, 
bentuk bulat, tidak bersegmen dan panjang 6 - 13 
cm. Ascaridia galli umumnya yang jantan berukuran 
lebih besar daripada betina. Pada cacing jantan 
diameter berukuran 30 - 80 mm, sedangkan pada 
betina berdiameter 0,5 - 1,2 mm. 
Siklus hidup Ascaridia galli pada ayam berlangsung 
35 hari. Telur cacing akan keluar lewat tinja ayam 
dan menjadi infektif dalam waktu 5 hari pada suhu 
optimum, yaitu 32 - 340C. Sewaktu ayam sedang 
makan, telur infektif tertelan yang kemudian menetas 
di lumen usus. Larva cacing melewati usus pindah ke 
selaput lendir. Periode perpindahan terjadi antara 10 
- 17 hari dalam masa perkembangan
Dalam waktu 35 hari cacing menjadi dewasa dan mulai bertelur. 
Sesudah cacing menjadi dewasa akan meninggalkan selaput 
lendir dan tinggal di dalam lumen usus. Ayam yang masih muda 
paling peka terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cacing ini. 
Apabila cacing genus Ascaris yang ditemukan dalam usus halus 
terlalu banyak, ayam akan menjadi kurus. Hal ini terjadi karena 
cacing yang memenuhi usus akan menghambat jalannnya 
makanan, bahkan cacing mengeluarkan zat antienzim yang 
menyulitkan pencernaan makanan.
g. Heterakis gallinarum 
Bertanggung jawab terhadap kejadian blackhead 
pada ayam, karena ovum cacing bisa mengandung 
protozoa yang disebut Histomonas meleagridis 
yang menyebabkan blackhead. 
Cacing berukuran panjang 1,5 cm dan bisa dalam 
jumlah sangat banyak di sekum, sehingga 
menyebabkan radang sekum dan nodulnodul kecil 
di dinding sekum. Unggas yang diserang antara 
lain : ayam, kalkun, puyuh, itik, angsa.

More Related Content

What's hot

Pyometra pada sapi
Pyometra pada sapiPyometra pada sapi
Pyometra pada sapi
ulfa ulfa
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
Muhammad Eko
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang laut
krisnasuryanti
 
Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematodaR Januari
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
Riskymessyana99
 
PPT KLP 4.pptx
PPT KLP 4.pptxPPT KLP 4.pptx
PPT KLP 4.pptx
FellaHerlinalPutri
 
Spirochete
SpirocheteSpirochete
Spirochete
Z Hakim Hasfi
 
TERMOREGULASI
TERMOREGULASITERMOREGULASI
TERMOREGULASI
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
Google
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakit
Laksmi Bali
 
Giardia Lamblia
Giardia LambliaGiardia Lamblia
Giardia Lamblia
Candra Wiguna
 
Reptil
ReptilReptil
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes
02807
 
Biologi aves
Biologi avesBiologi aves
Biologi aves
Tria Monica
 
Pengendalian nyamuk culex sp
Pengendalian nyamuk culex spPengendalian nyamuk culex sp
Pengendalian nyamuk culex sp
Nuris Mauliddah
 
Aves 2
Aves 2Aves 2
Aves 2
UNIB
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
UNIB
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
Muhammad Eko
 

What's hot (20)

Pyometra pada sapi
Pyometra pada sapiPyometra pada sapi
Pyometra pada sapi
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang laut
 
Presentation nematoda
Presentation nematodaPresentation nematoda
Presentation nematoda
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
 
Mamals
MamalsMamals
Mamals
 
PPT KLP 4.pptx
PPT KLP 4.pptxPPT KLP 4.pptx
PPT KLP 4.pptx
 
Spirochete
SpirocheteSpirochete
Spirochete
 
TERMOREGULASI
TERMOREGULASITERMOREGULASI
TERMOREGULASI
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
 
Arthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakitArthropoda penyebab penyakit
Arthropoda penyebab penyakit
 
Giardia Lamblia
Giardia LambliaGiardia Lamblia
Giardia Lamblia
 
Reptil
ReptilReptil
Reptil
 
Nemathelminthes
NemathelminthesNemathelminthes
Nemathelminthes
 
Biologi aves
Biologi avesBiologi aves
Biologi aves
 
Pengendalian nyamuk culex sp
Pengendalian nyamuk culex spPengendalian nyamuk culex sp
Pengendalian nyamuk culex sp
 
Aves 2
Aves 2Aves 2
Aves 2
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
 

Similar to Parasit pada unggas.

PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGAS
Muhammad Eko
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
Muhammad Eko
 
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdfv,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
hizkiabriliant7
 
Cacing Gelang
Cacing GelangCacing Gelang
Cacing Gelang
novaangelia125
 
Avian ectoparasites
Avian ectoparasitesAvian ectoparasites
Avian ectoparasites
Anka Rahmi Utami
 
nematoda usus
nematoda ususnematoda usus
nematoda usus
cynthia perdana
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
Poltekes TNI AU
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
feni gita safitri
 
Makalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacinganMakalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacingan
Winniey Tillich Wahyuni
 
(Ascaris lumbricoides).pptx
(Ascaris lumbricoides).pptx(Ascaris lumbricoides).pptx
(Ascaris lumbricoides).pptx
Fickry2
 
Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentation
nurahlina08
 
Makalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppMakalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppFirdika Arini
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Muhammad Eko
 
Bab 8 animalia 2
Bab 8 animalia 2Bab 8 animalia 2
Bab 8 animalia 2
Dyno Hatake Madara
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
henirahayu8
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.
Yusuf Ahmad
 
vdocuments.mx_nematoda-ususppt.ppt
vdocuments.mx_nematoda-ususppt.pptvdocuments.mx_nematoda-ususppt.ppt
vdocuments.mx_nematoda-ususppt.ppt
feti3
 
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaYuga Rahmat S
 
FOWL CHOLERA dan CORIZA
FOWL CHOLERA dan CORIZAFOWL CHOLERA dan CORIZA
FOWL CHOLERA dan CORIZA
NandaNandomo1
 

Similar to Parasit pada unggas. (20)

PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGAS
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
 
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdfv,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
 
Cacing Gelang
Cacing GelangCacing Gelang
Cacing Gelang
 
Avian ectoparasites
Avian ectoparasitesAvian ectoparasites
Avian ectoparasites
 
nematoda usus
nematoda ususnematoda usus
nematoda usus
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 
Bahan ajar2 nemathelminthes
Bahan ajar2 nemathelminthesBahan ajar2 nemathelminthes
Bahan ajar2 nemathelminthes
 
Makalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacinganMakalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacingan
 
(Ascaris lumbricoides).pptx
(Ascaris lumbricoides).pptx(Ascaris lumbricoides).pptx
(Ascaris lumbricoides).pptx
 
Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentation
 
Makalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppMakalah Multiceps spp
Makalah Multiceps spp
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
 
Bab 8 animalia 2
Bab 8 animalia 2Bab 8 animalia 2
Bab 8 animalia 2
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.
 
vdocuments.mx_nematoda-ususppt.ppt
vdocuments.mx_nematoda-ususppt.pptvdocuments.mx_nematoda-ususppt.ppt
vdocuments.mx_nematoda-ususppt.ppt
 
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nema
 
FOWL CHOLERA dan CORIZA
FOWL CHOLERA dan CORIZAFOWL CHOLERA dan CORIZA
FOWL CHOLERA dan CORIZA
 

More from Yusuf Ahmad

Pemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingPemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambing
Yusuf Ahmad
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
Yusuf Ahmad
 
Statistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensiStatistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensi
Yusuf Ahmad
 
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Yusuf Ahmad
 
Mikrobiologi Peternakan
Mikrobiologi PeternakanMikrobiologi Peternakan
Mikrobiologi Peternakan
Yusuf Ahmad
 
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakanaplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
Yusuf Ahmad
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Yusuf Ahmad
 
Nutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikrobaNutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikroba
Yusuf Ahmad
 
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeMikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Yusuf Ahmad
 
Dasar-dasar mikrobiologi
Dasar-dasar mikrobiologiDasar-dasar mikrobiologi
Dasar-dasar mikrobiologi
Yusuf Ahmad
 
Kuliah kewirausahaan 3
Kuliah kewirausahaan 3Kuliah kewirausahaan 3
Kuliah kewirausahaan 3
Yusuf Ahmad
 
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganKuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Yusuf Ahmad
 
Kuliah Kewirausahaan
Kuliah KewirausahaanKuliah Kewirausahaan
Kuliah Kewirausahaan
Yusuf Ahmad
 
Lingkungan biotik
Lingkungan biotikLingkungan biotik
Lingkungan biotik
Yusuf Ahmad
 
Fotosintesis Tanaman
Fotosintesis TanamanFotosintesis Tanaman
Fotosintesis Tanaman
Yusuf Ahmad
 
Budidaya rumput
Budidaya rumputBudidaya rumput
Budidaya rumput
Yusuf Ahmad
 
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
Yusuf Ahmad
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Yusuf Ahmad
 
Ekologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanEkologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakan
Yusuf Ahmad
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan Pakan
Yusuf Ahmad
 

More from Yusuf Ahmad (20)

Pemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingPemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambing
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
 
Statistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensiStatistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensi
 
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
 
Mikrobiologi Peternakan
Mikrobiologi PeternakanMikrobiologi Peternakan
Mikrobiologi Peternakan
 
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakanaplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
 
Nutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikrobaNutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikroba
 
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeMikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
 
Dasar-dasar mikrobiologi
Dasar-dasar mikrobiologiDasar-dasar mikrobiologi
Dasar-dasar mikrobiologi
 
Kuliah kewirausahaan 3
Kuliah kewirausahaan 3Kuliah kewirausahaan 3
Kuliah kewirausahaan 3
 
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganKuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
 
Kuliah Kewirausahaan
Kuliah KewirausahaanKuliah Kewirausahaan
Kuliah Kewirausahaan
 
Lingkungan biotik
Lingkungan biotikLingkungan biotik
Lingkungan biotik
 
Fotosintesis Tanaman
Fotosintesis TanamanFotosintesis Tanaman
Fotosintesis Tanaman
 
Budidaya rumput
Budidaya rumputBudidaya rumput
Budidaya rumput
 
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
Ekologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanEkologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakan
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan Pakan
 

Parasit pada unggas.

  • 1. COCCIDIOSIS • Koksidiosis disebut juga sebagai berak darah adalah penyakit parasiter yang menimbulkan gangguan terutama pada saluran pencernaan bagian aboral. Angka kesakitan dan kematian dapat mencapai 80-90%. • Kosidiosis disebabkan oleh genus Eimeria. Terdapat 12 macam spesies Eimeria yang menyerang ternak ayam, yaitu E. tenella, E. necatrix, E. brunetti, E. acerveulina, E. maxima, E. mitis, E. mivati, E. praecox, E. hagani, E. tyssarni, E. myonella, dan E. gallinae. • Pada umumnya hanya 3 type yang menimbulkan masalah pada ayam yaitu, E. tenella, E. necatrix dan E. acervulina. Setiap spesies akan menyerang bagian-bagian tertentu dari usus ayam demikian juga luka yang ditimbulkan akan berbeda-beda. E. tenella menyerang usus buntu . E. necatrix dan yang lainnya menyerang usus halus dan anus.
  • 2.
  • 3. dehydration and a high degree of anaemia of the body and viscera are discovered. Anaemic appearance of internal organs The area around the vent is stained with blood. characterized by enteritis and bloody diarrhoea.
  • 4. the caecal are filled with fresh or clotted blood.
  • 5.
  • 6.
  • 7. LEUCOCYTOZOONOSIS • disebabkan oleh protozoa, yaitu Leucocytozoon sp . • Protozoa ini ialah parasit darah yang hidupnya di dalam sel darah merah. Leucocytozoon sp. yang menyerang ayam ada 2, yaitu L.caulleryi dan L.sabrezi. • Simulium sp. (A) dan Culicoides sp. (B) yang berperan sebagai vektor penyebaran Leucocytozoonosis • dapat menimbulkan kesakitan 0-40% dan tingkat kematiannya mencapai 7-50%. Sedangkan pada ayam dewasa dapat menimbulkan kesakitan 7-40% dan kematian 2-60%. Selain itu, serangan penyakit ini dipastikan akan mengakibatkan hambatan pertumbuhan dan menurunkan produksi telur yang mencapai 25-75%.
  • 8. • Perubahan Bedah Bangkai Perubahan yang ditemukan pada saat bedah bangkai diantaranya ditemukan bintik atau bercak perdarahan di hampir seluruh organ dalam tubuh ayam, seperti hati, paru-paru, limpa, thimus, ginjal, pankreas, usus, proventrikulus, otak, otot paha dan otot paha.
  • 9. Pengendalian (Pencegahan dan Pengobatan) 1. Hindari adanya genangan air di sekitar kandang. Pastikan tidak ada lubang yang dapat menampung air di sekeliling kandang. Pastikan selokan bersih dan dapat mengalirkan air secara lancar 2. Hilangkan semak belukar atau rumput dan tanaman yang tidak berguna yang terdapat di sekitar kandang karena bisa menjadi tempat atau sarang nyamuk (vektor leucocytozoon sp.) 3. Perhatikan barang-barang yang dapat menampung air sehingga menjadi sarang dan tempat berkembang biaknya nyamuk. Buang atau hilangkan barang-barang tersebut dari lingkungan kandang 4. Bersihkan dan sanitasi kandang secara rutin, jika perlu lakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida untuk membasmi nyamuk 5. Lakukan pemeriksaan sampel darah untuk mengetahui adanya sporozoit dari Leucocytozoon sp
  • 10. Helminthiasis Helminthiasis (cacingan) menyebabkan kerugian secara ekonomis: • hambatan pertumbuhan • penurunan produksi telur (berat telur tidak bisa mencapai maksimal dan awal waktu bertelur yang tidak semestinya) Helminthiasis terdiri dari tiga klas: 1. Nematodosis 2. Trematodosis 3. Cestodosis
  • 12.
  • 13. Nematodosis a. Cacing Mata /Eye Worm (Oxyspirura sp) Cacing Oxyspirura sp berukuran kira-kira 2 cm, hidup di saccus conjunctiva , sering menyebabkan conjunctivitis, opthalmitis, dan protrusion membrana nictitans. Cacing jenis ini menyerang berbagai unggas, antara lain ayam, kalkun, merpati, burungburung liar dan burung-burung dalam sangkar. b. Syngamus trakhea Syngamus trakhea hidup di trakhea, kadang-kadang pada bornkhus. Cacing hidup di darah dan menyebabkan trakheitis diffuse atau fokal di tempat menempelnya. Ukuran cacing lebih dari 2 cm. Cacing menyerang berbagai unggas, antara lain ayam, kalkun, dengan gejala-gejala, seperti pernafasan cepat, dyspnoe, head shaking.
  • 14.
  • 15. c. Capillaria sp. Menginfeksi crop dan esophagus dan menyebabkan radang mukosa crop dan esophagus. Beberapa cacing memiliki panjang lebih dari 6 cm. Unggas yang diserang antara lain : ayam, kalkun, angsa, itik dan burung-burung dalam sangkar. Gejala yang ditimbulkan berupa anemia dan kelemahan. d. Dyspharynx, Tetrameres, Cyrnea. Hidup di proventriculus ayam dan unggas lain. Ukuran dewasa antara 3 – 18 mm, parasit bersembunyi di dalam mukosa dan sering penetrasi ke dalam kelenjar-kelenjar. Gejala yang ditimbulkan, antara lain : diare, kelemahan dan anemia yang diserta dengan ulserasi mukosa, hemorrhagi, nekrosis, pembengkakan mukosa. Cacing ini menyerang berbagai unggas, antara lain : ayam, kalkun, merpati, puyuh dan itik. Mortalitas paling tinggiterjadi pada merpati, yang biasanya disebabkan oleh Dyspharynx nasuta.
  • 16. e. Cheilospirura dan Omidostomum. Menyerang gizzard, cacing dewasa berukuran antara 1 – 4 cm. Kebanyakan hidup di sebelah dalam gizzrd dan menyebabkan ulserasi dan nekrosis, muskulus gizzard. Kedua cacing menyerang berbagai unggas, antara lain: ayam, kalkun, itik, angsa, maupun puyuh. f. Ascaridia sp. Cacing ini meyebabkan enteritis terutama pada unggas muda. Unggas yang diserang antara lain : ayam, kalkun, merpati, puyuh. Siklus hidup cacing ini bersifat langsung, meskipun bisa juga melalui cacing tanah. Salah satu contoh spesies yang sering menyerang ayam adalah Ascaridia galli.
  • 17. Anak ayam lebih peka terhadap cacing Ascaridia galli daripada ayam dewasa. White Leghorn lebih peka daripada ayam ras yang lain. Lewat umur tiga bulan ayam akan lebih tahan, hal ini berkaitan dengan meningkatnya sel-sel goblet dalam usus. Cacing muda lebih banyak menimbulkan kerusakan pada mukosa usus, karena larva cacing cenderung membenamkan diri pada mukosa sehingga sering menyebabkan perdarahan dan enteritis.
  • 18. Gejala klinis: Pada infeksi berat akan terjadi mencret berlendir, selaput lendir pucat, pertumbuhan terhambat, kekurusan , kelemahan umum dan penurunan produksi telur. Cacing dewasa hidup di saluran pencernaan, apabila dalam jumlah besar maka dapat menyebabkan sumbatan dalam usus. Cacing menghisap sari makanan dalam usus ayam yang ditumpangi sehingga ayam akan menderita kekurangan gizi
  • 19. Ascaridi galli mempunyai ciri-ciri berwarna putih, bentuk bulat, tidak bersegmen dan panjang 6 - 13 cm. Ascaridia galli umumnya yang jantan berukuran lebih besar daripada betina. Pada cacing jantan diameter berukuran 30 - 80 mm, sedangkan pada betina berdiameter 0,5 - 1,2 mm. Siklus hidup Ascaridia galli pada ayam berlangsung 35 hari. Telur cacing akan keluar lewat tinja ayam dan menjadi infektif dalam waktu 5 hari pada suhu optimum, yaitu 32 - 340C. Sewaktu ayam sedang makan, telur infektif tertelan yang kemudian menetas di lumen usus. Larva cacing melewati usus pindah ke selaput lendir. Periode perpindahan terjadi antara 10 - 17 hari dalam masa perkembangan
  • 20. Dalam waktu 35 hari cacing menjadi dewasa dan mulai bertelur. Sesudah cacing menjadi dewasa akan meninggalkan selaput lendir dan tinggal di dalam lumen usus. Ayam yang masih muda paling peka terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cacing ini. Apabila cacing genus Ascaris yang ditemukan dalam usus halus terlalu banyak, ayam akan menjadi kurus. Hal ini terjadi karena cacing yang memenuhi usus akan menghambat jalannnya makanan, bahkan cacing mengeluarkan zat antienzim yang menyulitkan pencernaan makanan.
  • 21. g. Heterakis gallinarum Bertanggung jawab terhadap kejadian blackhead pada ayam, karena ovum cacing bisa mengandung protozoa yang disebut Histomonas meleagridis yang menyebabkan blackhead. Cacing berukuran panjang 1,5 cm dan bisa dalam jumlah sangat banyak di sekum, sehingga menyebabkan radang sekum dan nodulnodul kecil di dinding sekum. Unggas yang diserang antara lain : ayam, kalkun, puyuh, itik, angsa.