SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Ordo Tanah Ultisol
Ordo Tanah
Ordo adalah kategori tertinggi dan pada taksonomi tanah terdapat 10 ordo, masing-
masing berakhir dengan sol (bahasa Latin solum yang berarti tanah). Ordo-ordo tanah itu
ialah sebagai berikut; entisol, bertisol, inseptisol, aridiosol, molisol, spodosol, alfisol, Ultisol,
oksisol, dan histosol. Ordo dibagi menjadi anak ordo terutama berdasarkan sifat kimia dan
fisika yang mencerminkan ada atau tidaknya kemampatan air atau perbedaan genesis yang
disebabkan oleh iklim dan variabel yang berhubungan sebagian, yaitu vegetasi.
Ultisol
Kata Ultisol berasal dari bahasa Latin ultimus, yang berarti terakhir atau dalam hal
ultisol tanah yang paling terkikis dan memperlihatkan pengaruh pencucian yang terakhir.
Ultisol memiliki horison argilik dengan kejenuhan basa yang rendah, yang kurang dari 35%.
Biasanya terdapat alumunium yang dapat di pertukarkan dalam jumlah yang tinggi (Foth,
1994). Di Indonesia penyebaran tanah Ultisol sangat luas dikarenakan kondisi tanah
Indonesia di dominasi oleh perbukitan dengan kemasaman yang tinggi.
Anggapan lama yang mengatakan bahwa tanah di Indonesia merupakan tanah surga
dengan ungkapan tongkat dan kayu jadi tanaman, yang mencerminkan kesuburan tanah di
Indonesia kini sepertinya tak lagi bisa di gunakan, kondisi tanah yang sedemikian rupa
dengan penyebaran Tanah Ultisol hampir di Seluruh pulau di Indonesia . Namun, meski
begitu tanah-tanah subur di Indonesia memang masih bisa di harapkan melihat banyaknya
gunung berapi yang terdapat di Indonesia. Selain itu tanah-tanah tersebut juga telah
mengalami pemeliharaan yag baik oleh petani, akan tetapi sayangnya Tanah Ultisol yang
mendominan tampaknya masih menjadi kendala.
Ultisol adalah ordo tanah yang sangat tercuci, sangat rendah kandungan basanya.
Ultisol merupakan ordo tanah yang mendominasi lahan kering di Indonesia. Sebagian besar
Ultisol tersebar di wilayah berlereng dan mempunyai lapisan olah yang tipis dengan sifat
fisika yang buruk, sehingga mudah tererosi. Kandungan hara Ultisol umumnya rendah
sampai sedang akibat rendahnya pH dan kandungan bahan organik tanah. Selain itu, adanya
lapisan padat (penumpukan liat) di bawah lapisan olah menyebabkan perakaran tanaman sulit
menembus tanah, sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangannyan (Hardjowigeno,
2003)
Reaksi tanah Ultisol pada umumnya masam hingga sangat masam (pH 5−3,10),
kecuali tanah Ultisol dari batu gamping yang mempunyai reaksi netral hingga agak masam
(pH 6,80−6,50). Kapasitas tukar kation pada tanah Ultisol dari granit, sedimen, dan tufa
tergolong rendah masing-masing berkisar antara 2,90−7,50 cmol/kg, 6,11−13,68 cmol/kg,
dan 6,10−6,80 cmol/kg, sedangkan yang dari bahan volkan andesitik dan batu gamping
tergolong tinggi (>17 cmol/kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa tanah Ultisol
dari bahan volkan, tufa berkapur, dan batu gamping mempunyai kapasitas tukar kation yang
tinggi (Prasetyo et al. 2000)
Pada umumnya Ultisol mempunyai penampang tanah yang dalam sehingga
merupakan media yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Kecuali Ultisol yang mempunyai
horizon kandik, semua tanah Ultisol mempunyai kapasitas tukar kation sedang hingga tinggi
(> 16 cmol/kg) sehingga sangat menunjang dalam pemupukan (Prasetyo dan Suriadikarta,
2006). Pemanfaatan tanah Ultisol untuk pengembangan tanaman pangan lebih banyak
menghadapi kendala dibandingkan dengan untuk tanaman perkebunan. Oleh karena itu, tanah
ini banyak dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan kelapa sawit, karet, dan hutan tanaman
industri, terutama di Sumatera dan Kalimantan (Prasetyo dan Suriadikarta, 2006).
Kendala dari aspek fisika tanah yaitu kemantapan dan daya pegang air rendah serta
permeabilitas yang lambat (Junedi et al., 2013). Kemantapan agregat yang rendah pada
gilirannya menyebabkan tanah mudah hancur bila terkena pukulan butir air hujan. Partikel-
partikel yang hancur akan mengakibatkan Ultisol menjadi mudah padat. Untuk mengatasi
kendala tersebut pada tanah ultisol biasanya diberikan bahan organik untuk memperbaiki sifat
fisik tanah. Selain itu Pengelolaan tanah-tanah Ultisol berwawasan lingkungan memerlukan
masukan dalam bentuk FMA (Fungi Mikoriza Arbuskular) dan kompos agar menciptakan
tingkat kesuburan tanah yang baik (Khairuna et al., 2015).
Kendala pemanfaatan tanah Ultisol untuk pengembangan pertanian adalah
kemasaman dan kejenuhan Al yang tinggi, kandungan hara dan bahan organik rendah, dan
tanah peka terhadap erosi. Berbagai kendala tersebut dapat diatasi dengan penerapan
teknologi seperti pengapuran, pemupukan, dan pengelolaan bahan organik (Prasetyo dan
Suriadikarta, 2006).
DAFTAR PUSTAKA
Foth, H.D. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah, edisi keenam. Penerbit Erlangga . Jakarta
Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta
Junedi, H., Mahbub. I.A, dan Zurhalena. 2013. Pemanfaatan Kompos Kotoran Sapi Dan Ara
Sungsang Untuk Menurunkan Kepadatan Ultisol. Jurnal Penelitian Universitas Jambi
Seri Sains. No. 1 Tahun 2013. Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Hal : 47-52.
Khairuna, Syarifuddin, dan Marliana. 2015. Pengaruh Fungi Mikoriza Arbuskular Dan
Kompos Pada Tanaman Kedelai Terhadap Sifat Kimia Tanah. Jurnal Floratek. No.10
Tahun 2015. Universitas Syiah Kuala. Hal : 1-9.
Prasetyo, B.H. dan N. Suharta. 2000. Tanah- tanah pada landform utama di Propinsi
Kalimantan Selatan. Potensi dan Kendalanya untuk Pengembangan Pertanian. hlm.
419− 428.
Prasetyo, B.H., dan Suriadikarta, D.A. 2006. Karakteristik, Potensi, Dan Teknologi
Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering Di Indonesia.
Jurnal Litbang Pertanian. No.25 Tahun 2006. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Balai Penelitian Tanah. Bogor. Hal : 39-
47.
O r d o T a n a h
Tanah Ultisol
O l e h :
Nama: Intan Yatima Putri
NIM: 130310021
Kelas: A E T 1
Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Lohkseumawe
2 0 1 5

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
PEMBENTUKKAN PROFIL TANAH
PEMBENTUKKAN PROFIL TANAHPEMBENTUKKAN PROFIL TANAH
PEMBENTUKKAN PROFIL TANAH
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Sifat fisik tanah
Sifat fisik tanahSifat fisik tanah
Sifat fisik tanah
 
Proses pembentukan tanah
Proses pembentukan tanahProses pembentukan tanah
Proses pembentukan tanah
 
Makalah Budidaya bunga mawar
Makalah Budidaya bunga mawarMakalah Budidaya bunga mawar
Makalah Budidaya bunga mawar
 
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
 
Laporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanahLaporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanah
 
Bulk_density
Bulk_densityBulk_density
Bulk_density
 
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
 
Tanaman tomat
Tanaman tomatTanaman tomat
Tanaman tomat
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Phaeophyta
PhaeophytaPhaeophyta
Phaeophyta
 
Makalah herbarium
Makalah herbariumMakalah herbarium
Makalah herbarium
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 

Viewers also liked

Welcome to East Kazakhstan!
Welcome to East Kazakhstan!Welcome to East Kazakhstan!
Welcome to East Kazakhstan!Mira Beisenova
 
Psicología y Actividad física
Psicología y Actividad físicaPsicología y Actividad física
Psicología y Actividad físicaSilvia Lego
 
Lecture 9 - Managing International Operations
Lecture 9 - Managing International OperationsLecture 9 - Managing International Operations
Lecture 9 - Managing International OperationsChormvirak Moulsem
 
Optimizing Search User Interfaces and Interactions within Professional Social...
Optimizing Search User Interfaces and Interactions within Professional Social...Optimizing Search User Interfaces and Interactions within Professional Social...
Optimizing Search User Interfaces and Interactions within Professional Social...Nik Spirin
 
El concepto de affordance en los procesos de gestión del aprendizaje y del co...
El concepto de affordance en los procesos de gestión del aprendizaje y del co...El concepto de affordance en los procesos de gestión del aprendizaje y del co...
El concepto de affordance en los procesos de gestión del aprendizaje y del co...Julio Ernesto Rojas Mesa
 
Flat earth theory and the relativistic geometer
Flat earth theory and the relativistic geometerFlat earth theory and the relativistic geometer
Flat earth theory and the relativistic geometereinsteinrelativity
 
Cosmic Adventure 5.2 Visonic Transform Without Motion
Cosmic Adventure 5.2 Visonic Transform Without MotionCosmic Adventure 5.2 Visonic Transform Without Motion
Cosmic Adventure 5.2 Visonic Transform Without MotionStephen Kwong
 

Viewers also liked (7)

Welcome to East Kazakhstan!
Welcome to East Kazakhstan!Welcome to East Kazakhstan!
Welcome to East Kazakhstan!
 
Psicología y Actividad física
Psicología y Actividad físicaPsicología y Actividad física
Psicología y Actividad física
 
Lecture 9 - Managing International Operations
Lecture 9 - Managing International OperationsLecture 9 - Managing International Operations
Lecture 9 - Managing International Operations
 
Optimizing Search User Interfaces and Interactions within Professional Social...
Optimizing Search User Interfaces and Interactions within Professional Social...Optimizing Search User Interfaces and Interactions within Professional Social...
Optimizing Search User Interfaces and Interactions within Professional Social...
 
El concepto de affordance en los procesos de gestión del aprendizaje y del co...
El concepto de affordance en los procesos de gestión del aprendizaje y del co...El concepto de affordance en los procesos de gestión del aprendizaje y del co...
El concepto de affordance en los procesos de gestión del aprendizaje y del co...
 
Flat earth theory and the relativistic geometer
Flat earth theory and the relativistic geometerFlat earth theory and the relativistic geometer
Flat earth theory and the relativistic geometer
 
Cosmic Adventure 5.2 Visonic Transform Without Motion
Cosmic Adventure 5.2 Visonic Transform Without MotionCosmic Adventure 5.2 Visonic Transform Without Motion
Cosmic Adventure 5.2 Visonic Transform Without Motion
 

Similar to Ordo tanah ultisol

Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanahTanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanahFathan Purwanto
 
Paper tanah andosol
Paper tanah andosolPaper tanah andosol
Paper tanah andosolYuu Kuze
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...NurdinUng
 
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERINGDzuhri06
 
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indralaporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indraAlfian Nopara Saifudin
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Debby Ochta
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Debby Ochta
 
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)farsfyn19
 
Power point ips tanah
Power point ips tanahPower point ips tanah
Power point ips tanahkrisnaandra10
 

Similar to Ordo tanah ultisol (20)

Chapter ii tanaman sawi
Chapter ii tanaman sawiChapter ii tanaman sawi
Chapter ii tanaman sawi
 
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanahTanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
 
Paper tanah andosol
Paper tanah andosolPaper tanah andosol
Paper tanah andosol
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
 
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 
01. ilmu tanah
01. ilmu tanah01. ilmu tanah
01. ilmu tanah
 
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
Mekanika Tanah I (Teori Klasifikasi Tanah)
 
Sekilas Tentang Pedosfer
Sekilas Tentang PedosferSekilas Tentang Pedosfer
Sekilas Tentang Pedosfer
 
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indralaporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12
 
Tanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptxTanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptx
 
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Pageoutput
PageoutputPageoutput
Pageoutput
 
Silvika tanah 3
Silvika tanah 3Silvika tanah 3
Silvika tanah 3
 
Ekologi tanah
Ekologi tanahEkologi tanah
Ekologi tanah
 
Batasan kta
Batasan ktaBatasan kta
Batasan kta
 
Power point ips tanah
Power point ips tanahPower point ips tanah
Power point ips tanah
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Ordo tanah ultisol

  • 1. Ordo Tanah Ultisol Ordo Tanah Ordo adalah kategori tertinggi dan pada taksonomi tanah terdapat 10 ordo, masing- masing berakhir dengan sol (bahasa Latin solum yang berarti tanah). Ordo-ordo tanah itu ialah sebagai berikut; entisol, bertisol, inseptisol, aridiosol, molisol, spodosol, alfisol, Ultisol, oksisol, dan histosol. Ordo dibagi menjadi anak ordo terutama berdasarkan sifat kimia dan fisika yang mencerminkan ada atau tidaknya kemampatan air atau perbedaan genesis yang disebabkan oleh iklim dan variabel yang berhubungan sebagian, yaitu vegetasi. Ultisol Kata Ultisol berasal dari bahasa Latin ultimus, yang berarti terakhir atau dalam hal ultisol tanah yang paling terkikis dan memperlihatkan pengaruh pencucian yang terakhir. Ultisol memiliki horison argilik dengan kejenuhan basa yang rendah, yang kurang dari 35%. Biasanya terdapat alumunium yang dapat di pertukarkan dalam jumlah yang tinggi (Foth, 1994). Di Indonesia penyebaran tanah Ultisol sangat luas dikarenakan kondisi tanah Indonesia di dominasi oleh perbukitan dengan kemasaman yang tinggi. Anggapan lama yang mengatakan bahwa tanah di Indonesia merupakan tanah surga dengan ungkapan tongkat dan kayu jadi tanaman, yang mencerminkan kesuburan tanah di Indonesia kini sepertinya tak lagi bisa di gunakan, kondisi tanah yang sedemikian rupa dengan penyebaran Tanah Ultisol hampir di Seluruh pulau di Indonesia . Namun, meski begitu tanah-tanah subur di Indonesia memang masih bisa di harapkan melihat banyaknya gunung berapi yang terdapat di Indonesia. Selain itu tanah-tanah tersebut juga telah mengalami pemeliharaan yag baik oleh petani, akan tetapi sayangnya Tanah Ultisol yang mendominan tampaknya masih menjadi kendala. Ultisol adalah ordo tanah yang sangat tercuci, sangat rendah kandungan basanya. Ultisol merupakan ordo tanah yang mendominasi lahan kering di Indonesia. Sebagian besar Ultisol tersebar di wilayah berlereng dan mempunyai lapisan olah yang tipis dengan sifat fisika yang buruk, sehingga mudah tererosi. Kandungan hara Ultisol umumnya rendah sampai sedang akibat rendahnya pH dan kandungan bahan organik tanah. Selain itu, adanya lapisan padat (penumpukan liat) di bawah lapisan olah menyebabkan perakaran tanaman sulit
  • 2. menembus tanah, sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangannyan (Hardjowigeno, 2003) Reaksi tanah Ultisol pada umumnya masam hingga sangat masam (pH 5−3,10), kecuali tanah Ultisol dari batu gamping yang mempunyai reaksi netral hingga agak masam (pH 6,80−6,50). Kapasitas tukar kation pada tanah Ultisol dari granit, sedimen, dan tufa tergolong rendah masing-masing berkisar antara 2,90−7,50 cmol/kg, 6,11−13,68 cmol/kg, dan 6,10−6,80 cmol/kg, sedangkan yang dari bahan volkan andesitik dan batu gamping tergolong tinggi (>17 cmol/kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa tanah Ultisol dari bahan volkan, tufa berkapur, dan batu gamping mempunyai kapasitas tukar kation yang tinggi (Prasetyo et al. 2000) Pada umumnya Ultisol mempunyai penampang tanah yang dalam sehingga merupakan media yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Kecuali Ultisol yang mempunyai horizon kandik, semua tanah Ultisol mempunyai kapasitas tukar kation sedang hingga tinggi (> 16 cmol/kg) sehingga sangat menunjang dalam pemupukan (Prasetyo dan Suriadikarta, 2006). Pemanfaatan tanah Ultisol untuk pengembangan tanaman pangan lebih banyak menghadapi kendala dibandingkan dengan untuk tanaman perkebunan. Oleh karena itu, tanah ini banyak dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan kelapa sawit, karet, dan hutan tanaman industri, terutama di Sumatera dan Kalimantan (Prasetyo dan Suriadikarta, 2006). Kendala dari aspek fisika tanah yaitu kemantapan dan daya pegang air rendah serta permeabilitas yang lambat (Junedi et al., 2013). Kemantapan agregat yang rendah pada gilirannya menyebabkan tanah mudah hancur bila terkena pukulan butir air hujan. Partikel- partikel yang hancur akan mengakibatkan Ultisol menjadi mudah padat. Untuk mengatasi kendala tersebut pada tanah ultisol biasanya diberikan bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Selain itu Pengelolaan tanah-tanah Ultisol berwawasan lingkungan memerlukan masukan dalam bentuk FMA (Fungi Mikoriza Arbuskular) dan kompos agar menciptakan tingkat kesuburan tanah yang baik (Khairuna et al., 2015). Kendala pemanfaatan tanah Ultisol untuk pengembangan pertanian adalah kemasaman dan kejenuhan Al yang tinggi, kandungan hara dan bahan organik rendah, dan tanah peka terhadap erosi. Berbagai kendala tersebut dapat diatasi dengan penerapan teknologi seperti pengapuran, pemupukan, dan pengelolaan bahan organik (Prasetyo dan Suriadikarta, 2006).
  • 3. DAFTAR PUSTAKA Foth, H.D. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah, edisi keenam. Penerbit Erlangga . Jakarta Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta Junedi, H., Mahbub. I.A, dan Zurhalena. 2013. Pemanfaatan Kompos Kotoran Sapi Dan Ara Sungsang Untuk Menurunkan Kepadatan Ultisol. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. No. 1 Tahun 2013. Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Hal : 47-52. Khairuna, Syarifuddin, dan Marliana. 2015. Pengaruh Fungi Mikoriza Arbuskular Dan Kompos Pada Tanaman Kedelai Terhadap Sifat Kimia Tanah. Jurnal Floratek. No.10 Tahun 2015. Universitas Syiah Kuala. Hal : 1-9. Prasetyo, B.H. dan N. Suharta. 2000. Tanah- tanah pada landform utama di Propinsi Kalimantan Selatan. Potensi dan Kendalanya untuk Pengembangan Pertanian. hlm. 419− 428. Prasetyo, B.H., dan Suriadikarta, D.A. 2006. Karakteristik, Potensi, Dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering Di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. No.25 Tahun 2006. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Balai Penelitian Tanah. Bogor. Hal : 39- 47.
  • 4. O r d o T a n a h Tanah Ultisol O l e h : Nama: Intan Yatima Putri NIM: 130310021 Kelas: A E T 1 Program Studi Agroekoteknologi