SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PAPER
Keterampilan Berbicara dalam Presentasi Ilmiah
Dosen Pengampu: Dr. Kundharu Saddhono, S.S, M.Hum
Disusun oleh:
Yulia Kusumaningrum
K1217080/ B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
1. Pengertian Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan salah satu dari keempat keterampilan berbahasa
yaitu keterampilan mendengarkan atau menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut sangat erat kaitannya
dengan proses berpikir seseorang dalam mendasari suatu bahasa. Karena bahasa seseorang
mencerminkan pemikirannya, semakin terampil seseorang dalam berbahasa maka semakin
jelas jalan pikirannya (Ngalimun dan Alfulaila, 2014). Berbicara pada dasarnya tidak hanya
sekadar mengeluarkan kata-kata dari mulut saja tetapi kata-kata tersebut harus baik, benar,
logis, dan sistematis. Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa diperlukan untuk
berbagai keperluan. Salah satu keterampilan berbahasa adalah keterampilan berbicara.
Berbicara menjadi sebuah keterampilan yang penting dan harus diperoleh mahasiswa,
karena melalui keterampilan berbicara, mereka dapat menyampaikan keinginan, informasi,
pikiran, dan ide-ide serta membujuk, meyakinkan, bertanya, dan menghibur orang lain.
Kegiatan berbicara dapat mencerminkan kamampuan orang dalam berpikir (Darmuki, dkk.,
2017). Berbicara adalah kemampuan untuk mengatakan suara artikulasi atau kata-kata
untuk mengekspresikan, mengekspresikan, atau mengirimkan pikiran, gagasan, dan
perasaan (Hidayati, 2018).
Jadi dapat disimpulkan, pengertian keterampilan berbicara adalah suatu keterampilan
yang dimiliki seseorang untuk menyampaikan gagasan, ide, kemauan dan perasaan kepada
orang lain secara lisan.
2. Tujuan Berbicara
Berbicara dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan ide, perasaan, dan kemauan,
serta untuk lebih menambahkan pengetahuan dan cakrawala pengetahuan (Saddhono dan
Slamet, 2012). Dalam suatu pembicaraan, seorang pembicara dalam menyampaikan pesan
kepada orang lain pasti mempunyai tujuan, ingin mendapatkan responsi dan reaksi. Tujuan
pembicaraan tergantung dari keadaan maupun keinginan pembicara. Secara umum tujuan
pembicaraan sebagai berikut: (1) mendorong dan menstimulasi, maksudnya yaitu
pembicara berusaha memberikan semangat dan gairah hidup kepada pendengar. Reaksi
yang diharapkan yaitu dapat menimbulkan inspirasi dan membangkitkan emosi pendengar;
(2) meyakinkan, maksudnya yaitu jika pada saat ceramah pembicara berusaha untuk
memengaruhi keyakinan, pendapat atau sikap pendengar melalui argumentasi; (3)
menggerakkan, maksudnya yaitu apabila pembicara menghendaki adanya tindakan atau
perbuatan dari para pendengar, misalnya berupa seruan persetujuan maupun
ketidaksetujuan, pengumpulan dana, penandatanganan suatu resolusi, dan mengadakan
aksi sosial; (4) menginformasikan, maksudnya pembicara ingin memberi informasi tentang
sesuatu agar para pendengar dapat mengerti dan memahaminya; (5) menghibur, maksudnya
pembicara mempunyai maksud menggembirakan atau menyenangkan para pendengarnya
(Mudini, 2009). Keterampilan berbicara dipengaruhi oleh dua faktor penunjang utama yaitu
faktor internal yang merupakan segala potensial yang ada dalam diri seseorang baik fisik
maupun non fisik; dan faktor eksternal yaitu tingkat pendidikan seseorang, kebiasaan dan
lingkungan pergaulan (Triningsih, 2010).
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan berbicara yaitu untuk
mengomunikasikan, menghibur, memberitahukan dan meyakinkan orang lain dalam
rangka berkomunikasi untuk menambah pengetahuan.
3. Jenis- Jenis Berbicara
Berbicara terdiri atas berbicara formal dan berbicara informal. Berbicara formal
misalnya diskusi, ceramah, pidato, wawancara dan bercerita. Sedangkan berbicara informal
misalnya bertukar pikiran, percakapan, penyampaian berita, bertelepon dan memberi
petunjuk (Mudini, 2009). Berbicara dapat dibagi atas: (1) berbicara di muka umum public
speaking, yang meliputi berbicara pemberitahuan, kekeluargaan, bujukan, dan
perundingan, (2) berbicara pada konferensi conference speaking, yang meliputi diskusi
kelompok, prosedur parlementer, dan debat. (Haryadi dan Zamzami, dalam St. Y. Slamet,
2008:38). Macam-macam berbicara berdasarkan pada: (1) situasi, (2) tujuan, (3) metode
penyampaian, (4) jumlah penyimak, dan (5) peristiwa khusus. Berbicara tergantung dasar
apa yang digunakan untuk membedakannya (Djago Tarigan, dalam St. Y. Slamet,
2008:38). Agar dapat menarik simpati dari pendengar yang menyimak, diperlukan sebuah
keterampilan berbicara yang baik. Istilah untuk menarik massa melalui keterampilan
berbicara dimaknai sebagai retorika, retorika merupakan seni dalam berbicara (Saddhono,
2011).
4. Pengertian dan Tujuan Presentasi Ilmiah
Salah satu contoh berbicara akademik adalah presentasi ilmiah, presentasi ilmiah
adalah kegiatan lazim dilakukan dalam dunia ilmiah, tujuan tersebut berfungsi sebagai
penyebaran informasi ilmiah baik informasi konseptual maupun prosedural. Presentasi
ilmiah adalah kegiatan keterampilan berbicara di depan umum untuk menyampaikan
gagasan atau pendapat dari hasil temuan penelitian, pemikiran kritis, atau informasi dalam
dunia akademik dan pendidikan. Di dalam suatu pembicaraan atau pembahasan, pasti ada
suatu kode pembicaraan. Kode atau code berarti (1) lambang atau sistem ungkapan yang
dipakai untuk menggambarkan makna tertentu; bahasa manusia adalah sejenis kode, (2)
sistem bahasa dalam suatu masyarakat, dan (3) variasi tertentu dalam suatu bahasa. Kode
berdasarkan variasi dapat dibedakan menjadi bahasa baku dan bahasa nonbaku
(Kridalaksana dalam Saddhono, 2012). Tujuan dari sebuah presentasi adalah untuk
menginformasikan suatu informasi dari pembicara kepada pendengar, meyakinkan
pendengar terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara, membujuk pendengar agar
melakukan hal sesuai yang disampaikan pembicara, menginspirasi pendengar tentang apa
yang disampaikan pembicara dan menghibur pembicara (Utami dan Nuryatmojo, 2016).
5. Tata Cara Presentasi Ilmiah
Saat melakukan presentasi ilmiah seorang penyaji perlu menaati tata cara agar
presentasi dapat berhasil yaitu (1) penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara
memadai, maksudnya yaitu seorang penyaji perlu menyediakan bahan tertulis agar peserta
dapat memahami informasi yang disampaikan dengan baik, bisa berupa bahan berupa
makalah atau bahasan dalam power point, akan lebih baik jika bahan dilengkapi dengan
ilustrasi gambar yang sesuai. Jika bahan ditayangkan, maka penyaji harus dapat
memastikan bahwa semua peserta dapat melihat layar dan dapat melihat serta membaca
tulisan yang disajikan dengan jelas, maka tulisan harus dibuat dengan ukuran yang cukup
besar sehingga peserta yang duduk di belakang tidak kesulitan dalam membaca materi
penyajian; (2) penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia, sebelum
melaksanakan presentasi penyaji perlu merencanakan terlebih dahulu dalam penggunaan
waktu saat presentasi dan menaati panduan di dalam presentasi yang diberikan oleh
moderator; (3) penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah, dalam forum ilmiah
terdapat beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanakan presentasi yaitu: penyaji
bertugas menyajikan makalah yang berisi topik yang dibahas, moderator bertugas
memandu jalannya presentasi, notulen bertugas mencatat hal-hal dan informasi penting
berupa gagasan, konsep, saran atau usulan yang disampaikan, peserta bertugas menyimak
materi presentasi dan pemberi tanggapan serta teknisi bertugas membantu dalam urusan
teknologi yang digunakan dalam jalannya presentasi. Semua pihak harus melakukan
tugasnya dengan baik agar presentasi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan peraturan
yang disepakati (Setiawan, dkk., 2010). Sedangkan tata cara presentasi yang baik harus
memperhatikan beberapa hal yaitu berikan informasi kepada peserta dengan bahasa yang
mudah dipahami, manfaatkan waktu presentasi seefektif mungkin, mematuhi etika yang
berlaku di dalam presentasi, membuat salindia yang menarik, dan tidak membaca teks
penuh (Hudaa, 2018).
6. Etika yang perlu dilakukan dalam presentasi ilmiah
Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip tentang mana yang benar dan mana yang
salah serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Perlunya dalam menjaga etika
adalah menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain (Setiawan, dkk., 2010). Hal-hal
yang perlu dilakukan yaitu: (1) Setiap peserta harus jujur pada diri sendiri dan peserta perlu
mengecek apakah pemahamannya sudah benar atau belum; (2) Setiap peserta wajib
menghargai pendapat/ gagasan orang lain; (3) Ketika pertanyaan sudah diajukan oleh
peserta lain, maka dia tidak akan mengulangi pertanyaan itu lagi; (4) Ketika bertanya untuk
memperoleh informasi, satu kewajiban yang dilakukan penanya adalah menyimak jawaban
dari penyaji; (5) Jalannya forum ilmiah ditentukan oleh moderator, maka etika yang harus
dijaga adalah moderator harus adil; (6) Informasi yang didapat selama forum, baik inti
uraian penyaji, pertanyaan, maupun jawaban perlu dicatat secara rapi oleh notulis; (7)
Teknisi wajib memastikan bahwa peralatan teknologi yang digunakan dapat bekerja dengan
baik, teknisi harus melakukan pengecekan ulang sebelum forum dimulai dan harus selalu
siap untuk mengontrol segi teknologi yang digunakan dalam forum. Etika tersebut harus
dipatuhi oleh pembicara dan peserta dalam kegiatan presentasi, presentasi merupakan
mengemukakan pendapat pembicara, sehingga peserta diskusi boleh bertanya, tetapi tidak
menjatuhkan pendapat pembicara. Dan kesempatan berbicara baru boleh dilakukan jika
moderator sudah mengizinkan untuk berbicara (Hudaa, 2018).
7. Kiat-kiat yang diterapkan agar presentasi ilmiah berjalan dengan efektif
Langkah-langkah berbicara yaitu (1) memilih pokok pembicaraan yang menarik, (2)
membatasi pokok pembicaraan, (3) mengumpulkan bahan, dan (4) menyusun bahan
(Tarigan, 2008). Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, kiat-kiat yang perlu
diterapkan yaitu (1) menarik minat dan perhatian peserta, (2) menjaga agar presentasi tetap
fokus pada masalah yang dibahas untuk dapat menarik minat dan perhatian pada masalah
yang dibahas, (3) menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah. Untuk dapat menarik
minat dan perhatian, penyaji dapat menggunakan media yang menarik yaitu media visual
seperti gambar dengan warna menarik, suara yang cukup keras, dan ilustrasi, anekdot dan
demonstrasi (Setiawan, dkk., 2010). Cara menarik yang lainnya bisa memanfaatkan
informasi latar belakang peserta. Penyaji harus menjaga agar suara tidak monoton dan
dengan menggunakan variasi media. Penyaji harus menjaga alur presentasi agar tetap fokus
pada pembahasan, penyaji juga menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi
penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti. Etika dijaga dengan cara menghindari
hal-hal yang dapat merugikan atau menyinggung perasaan orang lain. (Rohmadi, dkk.,
2008).
8. Presentasi ilmiah dengan multimedia
Presentasi ilmiah dengan multimedia salah satunya yaitu presentasi dengan power
point. Multimedia berarti penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan
teks, suara gambar, animasi dan video dengan alat bantu dan koneksi, sehingga pengguna
multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi dengan orang lain, berkarya dan
berkomunikasi (Munir, 2013). Pelaksanaan presentasi ilmiah dengan multimedia sudah
merupakan kebutuhan karena presentasi akan menjadi menarik karena penyaji dapat
membuat manuver dalam memvariasi teknik penyajian bahan, melalui animasi, dapat
menghemat waktu karena dapat mengoreksi bahan sewaktu-waktu diperlukan, dapat
memberikan penekanan pada butir yang dikehendaki secara menarik, peserta dapat
langsung mengkopi file presentasi jika diperlukan, penyaji sangat dienakkan dengan
membawa bahan dalam flashdisk, dan bahan presentasi dapat sangat ringkas, yang
sekaligus membantu peserta menangkap esensi bahan yang dibahas. Presentasi dengan
power point harus memperhatikan: (1) mudah dibaca, menggunakan huruf standar
misalnya Arial atau Times New Roman, menggunakan huruf yang cukup besar, (2) judul
yang jelas pada setiap slide, menggunakan huruf tebal pada penulisan judul, karena agar
jelas dan mudah dibaca, (3) background yang sederhana, perhatikan background dengan
kalimat yang tertulis, apakah bisa terbaca atau tidak. Jangan menggunakan background
yang telalu kontras, (4) grafik dan diagram, dengan itu akan mempermudah pembicara saat
menjelaskan suatu topik kepada pendengar, (5) tetap fokus, tulis hal-hal pokok atau yang
penting saja sesuai dengan topik dalam presentasi, (6) jangan terlalu banyak slide, harus
membuat slide seefisien mungkin, jangan terlalu banyak, (7) berbicara yang jelas, berbicara
dengan jelas agar pendengar bisa mudah untuk memahami presentasi, (8) beri kesempatan
untuk bertanya, dengan meluangkan waktu untuk sesi tanya jawab dalam presentasi, (9)
future follow up yaitu memberi kesempatan kepada pendengar untuk bertanya di lain waktu
atau di luar waktu presentasi tersebut (Setiawan, dkk., 2010). Suatu presentasi yang
menarik dengan visualisasi yang jelas merupakan perpaduan antara teks, gambar dan suara
yang dapat membangkitkan perhatian dan daya ingat hadirin terhadap materi yang
disampaikan pembicara. Power point memiliki banyak keuntungan yang mendukung suatu
presentasi ilmiah yang menarik dengan fasilitas yang bervariasi (Mailoa, 2008).
9. Langkah-langkah yang perlu disiapkan sebelum presentasi multimedia
Presentasi menggunakan power point merupakan presentasi yang digunakan secara
lurus, linear dari awal sampai akhir slide, paparan materi yang disajikan berurutan dari slide
satu, hingga slide akhir (Rais, 2015). Langkah-langkah yang perlu disiapkan sebelum
presentasi multimedia: (1) tentukan butir-butir penting bahan yang dibahas; (2) atur butir-
butir tersebut agar alur penyajian runtut dan runut; (3) kerangka pikir perlu disajikan dalam
diagram atau bagan; (4) tulis semuanya dalam power point dengan ukuran huruf atau
gambar yang memadai; (5) pilih rancangan slide yang cocok; (6) uji coba tayangkan untuk
memastikan bahwa semua bahan dalam slide dapat terbaca oleh peserta; dan (7) cetak
bahan dalam slide untuk digunakan sebagai pegangan dalam penyajian. Sedangkan sasaran
pokok dalam presentasi melibatkan tiga komponen yaitu pemberi pesan (komunikator),
media yang digunakan, dan penerima pesan (audience). Komunikator harus mampu
membuat audience melihat dan mendengar apa yang disampaikan, memahami apa yang
kita sampaikan, menyetujui atau tidak menyetujui apa yang kita sampaikan dengan alasan
yang logis, membuat audience mengambil tindakan sesuai dengan maksud kita, dan
memperoleh umpan balik yang membangun dari audience (Setiawati, dkk., 2017).
10. Persiapan Pelaksanakan Presentasi
Sebelum melaksanakan presentasi perlu mempersiapan bahan presentasi terlebih
dahulu, bahan presentasi dikemas lebih menarik dan tidak membosankan, dapat
menggunakan bahan presentasi yang sederhana tetapi canggih menggunakan power point.
Kemudian untuk mempersiapan presentasi trik yang dapat dilakukan untuk menambah
percaya diri saat presentasi dengan cara biasakan berbicara secara ilmiah dengan teman
(dekat), biasakan mendekati teman yang belum dikenal untuk memperkenalkan diri, pakai
jurus SKSD (Sok Kenal Sok Dekat), dan berikan materi presentasi kepada teman untuk
mendapat masukan dan perbaikan materi presentasi yang akan ditampilkan. Presentasi
yang dilakukan untuk menyampaikan informasi dari pembicara kepada pendengar bentuk
komunikasi formal. Pembicara mungkin saja mengalami kekhawatiran sebelum
melaksanakan presentasi, misalnya keluar keringat dingin, saat berbicara suara bergetar dan
berbicara kurang lancar (Wahyuni, 2015). Presentasi harus dengan persiapan yang matang,
bisa berupa persiapan materi dengan cara kita harus menguasi topik, menjelaskan bahan
presentasi dengan akurat dan logis, berani, lancar, menunjukkan gesture yang tepat,
memperhatikan intonasi dan volume suara, tempo dan jeda tepat, serta menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan santun. Kemudian dengan persiapan tayangan presentasi
yang harus menarik dan menggunakan alat peraga jika dibutuhkan (Setiawati, dkk., 2017).
11. Hal- hal yang perlu diperhatikan sebelum presentasi
Yang perlu diperhatikan dalam presentasi menurut yaitu pertama, penguasaan terhadap
lingkungan diperlukan untuk menghindari tambahan tekanan mental ketika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Trik yang dilakukan yaitu datanglah sesaat sebelum presentasi
dimulai sehingga cukup waktu untuk mempersiapkan yang akan digunakan saat presentasi,
kedua perhatikan audience dengan tataplah audience secara merata dan bergantian sehingga
mengesankan bahwa anda sangat memperhatikan mereka, ketiga bicara lugas yaitu dengan
menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, dan keempat jelaskan media karena media
presentasi hanya sebagai tuntunan untuk menjaga alur prestasi. Hindari membaca media
presentasi kata-perkata (Setiawan, dkk., 2010). Sedangkan bahwa sebelum melakukan
presentasi ilmiah, penyaji harus terlebih dahulu memastikan bahwa materi yang dibuat di
dalam salindia sudah lengkap, penyaji juga memastikan bahwa materi yang akan
disampaikan sudah dikuasi dengan baik. Penggunaan bahasa juga perlu diperhatikan,
bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar, karena dengan
menguasai bahasa Indonesia akan lebih mudah untuk berkomunikasi baik komunikasi
secara lisan maupun tulis (Saddhono, 2012).
12. Ciri- Ciri Pembicara yang Baik
Di dalam sebuah presentasi pasti penyaji perlu memahami ciri-ciri pembicara yang baik
untuk menyampaikan informasi. Pembicara yang ideal adalah: (1) tepat memilih topik,
pembicara pasti memilih topik pembicaraan yang menarik aktual; (2) menguasai materi,
pembicara yang baik pasti akan menguasai dan mendalami materi yang akan disampaikan
dari berbagai sumber acuan; (3) memahami latar belakang pendengar, pembicara yang baik
perlu memahami dan mengumpulkan informasi tentang pendengarnya terlebih dahulu; (4)
mengetahui situasi, pembicara yang baik perlu memahami situasi terlebih dahulu, misalnya
pembicara akan mengidentifikasi ruang, waktu, pendengar, dan suasana; (5) tujuan jelas,
pembicara mampu merumuskan tujuan secara jelas dan tegas; (6) kontak dengan
pendengar, pembicara biasanya mengusahakan kontak batin dengan pendengar lewat
pendangan mata, perhatian, anggukan atau senyuman; (7) berkemampuan linguistik dan
nonlinguistik tinggi, pembicara yang memiliki kemampuan ini maka akan mengefektifkan
pembicaraan, misalnya gerak-gerik, mimik, pantomimik, dsb; (8) menguasai pendengar,
pembicara harus mampu menarik perhatian dengan gaya yang menarik; (9) memanfaatkan
alat bantu, pemanfaatan alat seperti diagram, skema, statistik, gambar; (10) penampilan
meyakinkan, pembicara yang baik akan berpenampilan meyakinkan pendengar, baik
tingkah laku, gaya bicara, bahasa, cara berpakaian, dan kepribadian; (11) terencana,
pembicara yang baik akan merencanakan pembicaraan sejak awal (Saddhono dan Slamet,
2014). Pembicara yang baik adalah pembicara yang memahami kemauan audiens, jadi
presentasi harus selalu berorientasi pada audiens. Pembicara yang baik yaitu mempunyai
wawasan yang luas dan mampu mengetahui kekurangan dan kelebihan dirinya, mengetahui
dan mengenal audiens serta menunjukkan kepedulian terhadap sesama, percaya bahwa
audiens sedang melakukan pekerjaan penting dan beralasan untuk mengikuti presentasi,
selalu berlatih agar mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan informasi pihak
audiens, menganggap penyajian presentasinya sebagai prestasi, dan menerima kritik
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan presentasi (Awalludin, 2017).
Daftar Pustaka
Andrade, E. N. (1949). The presentation of scientific information. Proceedings of the Royal
Society of London, 136(884): 317-333. DOI: https://doi.org/10.1098/rspb.1949.0028.
Awalludin. (2017). Pengantar Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CV
Budi Utama.
Hidayati, A. (2018). Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Pendekatan Komunikatif
kelas V SD Padurenan II di Bekasi . Jurnal Ilmiah "Pendidikan Dasar", V(2): 83-95.
Hudaa, S. (2018). Estetika Berbahasa: Mengapresiasi Bahasa Indonesia. Sukabumi: CV Jejak.
Mailoa, E. (2008). Teknik penyajian presentasi ilmiah yang efektif dengan menggunakan
media. Dentofasial, Vol.7(2): 88-98.
Mudini. (2009). Pembelajaran Berbicara. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa.
Munir. (2013). Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Ngalimun, & Alfulaila, N. (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Palaoglu. (2002). The Art of Scientific Presentation . Acta Neurochir , 83: 105-108. DOI:
https://doi.org/10.1007/978-3-7091-6743-4_17.
Rais, M. (2015). Pengaruh Penggunaan Multimedia Presentasi Berbasis Prezi dan Gaya Belajar
terhadap Kemampuan Mengingat. Jurnal Mekom, Vol. 2(1): 10-24
Rohmadi, M., Saddhono, K., Wardani, N. E., Anindyarini, A., Hastuti, S., & Waluyo, B.
(2008). Teori dan Aplikasi: Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Surakarta: UNS
Press.
Saddhono, K. (2011). Wacana Khotbah Jumat di Surakarta: Suatu Kajian Linguistik Kultural.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17(4): 433-446.
Saddhono, K. (2012). Bentuk dan Fungsi Kode dalam Wacana Khotbah Jumat (Studi Kasus di
Kota Surakarta). Adabiyyat, N0. 1: 72-92.
Saddhono, K. (2012). Kajian Sosiolinguistik Pemakaian Bahasa Mahasiswa Asing dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Sebelas
Maret. Kajian Linguistik dan Sastra, Vol. 24(2): 176-186.
Saddhono, K., & Slamet. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Bandung:
CV. Karya Putra Darwati.
Saddhono, K., & Slamet. (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia; Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Darmuki, A., Andayani, Nurkamto, J., & Saddhono, K. (2017). Evaluating Information-
processing-based Learning Cooperative Model on Speaking Skill Course. Journal of
Language Teaching and Research, Vol. 8(1): 44-51. DOI:
http://dx.doi.org/10.17507/jltr.0801.06.
Setiawan, B., Wibawa, S., Koeswanti, H. D., Kosasih, A., & Widiarto, T. (2010). Bahasa
Indonesia untuk Mahasiswa. Salatiga: Widya Sari Press Salatiga.
Setiawati, E., Dewi, P. K., & Budiana, N. (2017). Bahasa Indonesia Akademik: Pengembangan
Kepribadian Berbasis Pendidikan Karakter. Malang: UB Press.
St, S. Y. (2008). Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press.
Tarigan, H. G. (2008). Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Percetakan Angkasa.
Triningsih, D. E. (2010). Teknik Berbicara. Klaten: PT Intan P.
Utami, S. P., & Nuryatmojo, D. L. (2016). Pelatihan Presentasi Ilmiah untuk Meningkatkan
Daya Saing dalam Kompetensi Ilmiah Bagi Anggota Ekstrakurikuler Karya Ilmiah
Remaja di Kota Semarang. Jurnal SEMAR, Vol. 5(1): 83-91.
Wahyuni, E. (2015). Hubungan Self-Effecacy dan Keterampilan Komunikasi dengan
Kecemasan Berbicara di Depan Umum. Jurnal Komunikasi Islam, 5(1): 52-82.

More Related Content

Similar to KETERAMPILAN BERBICARA

Berbicara mengenai kepentingan akademikpptx
Berbicara mengenai kepentingan akademikpptxBerbicara mengenai kepentingan akademikpptx
Berbicara mengenai kepentingan akademikpptxapriliasnasution
 
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptx
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptxBAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptx
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptxnurlailakamilah
 
Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah
Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiahMakalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah
Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiahAnindya Zulatsari
 
KELOMPOK_1_KESANTUNAN_BERPIDATO_DAN_PRESENTASI.pptx
KELOMPOK_1_KESANTUNAN_BERPIDATO_DAN_PRESENTASI.pptxKELOMPOK_1_KESANTUNAN_BERPIDATO_DAN_PRESENTASI.pptx
KELOMPOK_1_KESANTUNAN_BERPIDATO_DAN_PRESENTASI.pptxRakhaAkhdannabil
 
Materi Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.pptMateri Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.pptZurya12
 
Unsur berbicara edited
Unsur berbicara editedUnsur berbicara edited
Unsur berbicara editedWindiKartika1
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1fara dillah
 
AKSI NYATA FASILITATOR untuk fasilitator
AKSI NYATA FASILITATOR untuk fasilitatorAKSI NYATA FASILITATOR untuk fasilitator
AKSI NYATA FASILITATOR untuk fasilitatorAhyarPutraPertama
 
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran interaksi 2
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran  interaksi 2Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran  interaksi 2
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran interaksi 2Mohamad Saad Mohamad Nain
 
2. Bahan Ajar Integritas dan Komitmen
2. Bahan Ajar Integritas dan Komitmen 2. Bahan Ajar Integritas dan Komitmen
2. Bahan Ajar Integritas dan Komitmen Pusdiklat KKB
 
2. bahan ajar pelatihan teknis - integritas dan komitmen
2. bahan ajar pelatihan teknis - integritas dan komitmen 2. bahan ajar pelatihan teknis - integritas dan komitmen
2. bahan ajar pelatihan teknis - integritas dan komitmen PusdiklatKKB
 
2. bahan ajar integritas dan komitmen
2. bahan ajar integritas dan komitmen 2. bahan ajar integritas dan komitmen
2. bahan ajar integritas dan komitmen PusdiklatKKB
 
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasteknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasFatihElluqmani
 
WEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptx
WEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptxWEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptx
WEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptxEwei Voon
 
Mengelola informasi dalam ceramah.pptx
Mengelola informasi dalam ceramah.pptxMengelola informasi dalam ceramah.pptx
Mengelola informasi dalam ceramah.pptxsarah928260
 
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...Hospitality Industry
 

Similar to KETERAMPILAN BERBICARA (20)

Berbicara mengenai kepentingan akademikpptx
Berbicara mengenai kepentingan akademikpptxBerbicara mengenai kepentingan akademikpptx
Berbicara mengenai kepentingan akademikpptx
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptx
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptxBAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptx
BAB I KOMUNIKASI KANTOR.pptx
 
Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah
Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiahMakalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah
Makalah bahasa indonesia etika berbahasa dalam forum ilmiah
 
KELOMPOK_1_KESANTUNAN_BERPIDATO_DAN_PRESENTASI.pptx
KELOMPOK_1_KESANTUNAN_BERPIDATO_DAN_PRESENTASI.pptxKELOMPOK_1_KESANTUNAN_BERPIDATO_DAN_PRESENTASI.pptx
KELOMPOK_1_KESANTUNAN_BERPIDATO_DAN_PRESENTASI.pptx
 
Materi Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.pptMateri Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.ppt
 
Unsur berbicara edited
Unsur berbicara editedUnsur berbicara edited
Unsur berbicara edited
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
 
Bab 3 -_retorik
Bab 3 -_retorikBab 3 -_retorik
Bab 3 -_retorik
 
AKSI NYATA FASILITATOR untuk fasilitator
AKSI NYATA FASILITATOR untuk fasilitatorAKSI NYATA FASILITATOR untuk fasilitator
AKSI NYATA FASILITATOR untuk fasilitator
 
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran interaksi 2
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran  interaksi 2Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran  interaksi 2
Modul PPG PKP3107 - 08(b) isi pelajaran interaksi 2
 
2. Bahan Ajar Integritas dan Komitmen
2. Bahan Ajar Integritas dan Komitmen 2. Bahan Ajar Integritas dan Komitmen
2. Bahan Ajar Integritas dan Komitmen
 
2. bahan ajar pelatihan teknis - integritas dan komitmen
2. bahan ajar pelatihan teknis - integritas dan komitmen 2. bahan ajar pelatihan teknis - integritas dan komitmen
2. bahan ajar pelatihan teknis - integritas dan komitmen
 
2. bahan ajar integritas dan komitmen
2. bahan ajar integritas dan komitmen 2. bahan ajar integritas dan komitmen
2. bahan ajar integritas dan komitmen
 
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasteknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawas
 
Makalah presentasi kelompok 4
Makalah presentasi   kelompok 4Makalah presentasi   kelompok 4
Makalah presentasi kelompok 4
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
WEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptx
WEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptxWEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptx
WEEK_13_-_KOMUNIKASI_DI_KHALAYAK.pptx
 
Mengelola informasi dalam ceramah.pptx
Mengelola informasi dalam ceramah.pptxMengelola informasi dalam ceramah.pptx
Mengelola informasi dalam ceramah.pptx
 
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...
Supervisi Hospitality term-12. Sikap Supervisor terhadap perubahan kebijakan ...
 

Recently uploaded

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

KETERAMPILAN BERBICARA

  • 1. PAPER Keterampilan Berbicara dalam Presentasi Ilmiah Dosen Pengampu: Dr. Kundharu Saddhono, S.S, M.Hum Disusun oleh: Yulia Kusumaningrum K1217080/ B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2019
  • 2. 1. Pengertian Keterampilan Berbicara Keterampilan berbicara merupakan salah satu dari keempat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan mendengarkan atau menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut sangat erat kaitannya dengan proses berpikir seseorang dalam mendasari suatu bahasa. Karena bahasa seseorang mencerminkan pemikirannya, semakin terampil seseorang dalam berbahasa maka semakin jelas jalan pikirannya (Ngalimun dan Alfulaila, 2014). Berbicara pada dasarnya tidak hanya sekadar mengeluarkan kata-kata dari mulut saja tetapi kata-kata tersebut harus baik, benar, logis, dan sistematis. Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa diperlukan untuk berbagai keperluan. Salah satu keterampilan berbahasa adalah keterampilan berbicara. Berbicara menjadi sebuah keterampilan yang penting dan harus diperoleh mahasiswa, karena melalui keterampilan berbicara, mereka dapat menyampaikan keinginan, informasi, pikiran, dan ide-ide serta membujuk, meyakinkan, bertanya, dan menghibur orang lain. Kegiatan berbicara dapat mencerminkan kamampuan orang dalam berpikir (Darmuki, dkk., 2017). Berbicara adalah kemampuan untuk mengatakan suara artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, mengekspresikan, atau mengirimkan pikiran, gagasan, dan perasaan (Hidayati, 2018). Jadi dapat disimpulkan, pengertian keterampilan berbicara adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang untuk menyampaikan gagasan, ide, kemauan dan perasaan kepada orang lain secara lisan. 2. Tujuan Berbicara Berbicara dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan ide, perasaan, dan kemauan, serta untuk lebih menambahkan pengetahuan dan cakrawala pengetahuan (Saddhono dan Slamet, 2012). Dalam suatu pembicaraan, seorang pembicara dalam menyampaikan pesan kepada orang lain pasti mempunyai tujuan, ingin mendapatkan responsi dan reaksi. Tujuan pembicaraan tergantung dari keadaan maupun keinginan pembicara. Secara umum tujuan pembicaraan sebagai berikut: (1) mendorong dan menstimulasi, maksudnya yaitu pembicara berusaha memberikan semangat dan gairah hidup kepada pendengar. Reaksi yang diharapkan yaitu dapat menimbulkan inspirasi dan membangkitkan emosi pendengar; (2) meyakinkan, maksudnya yaitu jika pada saat ceramah pembicara berusaha untuk memengaruhi keyakinan, pendapat atau sikap pendengar melalui argumentasi; (3)
  • 3. menggerakkan, maksudnya yaitu apabila pembicara menghendaki adanya tindakan atau perbuatan dari para pendengar, misalnya berupa seruan persetujuan maupun ketidaksetujuan, pengumpulan dana, penandatanganan suatu resolusi, dan mengadakan aksi sosial; (4) menginformasikan, maksudnya pembicara ingin memberi informasi tentang sesuatu agar para pendengar dapat mengerti dan memahaminya; (5) menghibur, maksudnya pembicara mempunyai maksud menggembirakan atau menyenangkan para pendengarnya (Mudini, 2009). Keterampilan berbicara dipengaruhi oleh dua faktor penunjang utama yaitu faktor internal yang merupakan segala potensial yang ada dalam diri seseorang baik fisik maupun non fisik; dan faktor eksternal yaitu tingkat pendidikan seseorang, kebiasaan dan lingkungan pergaulan (Triningsih, 2010). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan berbicara yaitu untuk mengomunikasikan, menghibur, memberitahukan dan meyakinkan orang lain dalam rangka berkomunikasi untuk menambah pengetahuan. 3. Jenis- Jenis Berbicara Berbicara terdiri atas berbicara formal dan berbicara informal. Berbicara formal misalnya diskusi, ceramah, pidato, wawancara dan bercerita. Sedangkan berbicara informal misalnya bertukar pikiran, percakapan, penyampaian berita, bertelepon dan memberi petunjuk (Mudini, 2009). Berbicara dapat dibagi atas: (1) berbicara di muka umum public speaking, yang meliputi berbicara pemberitahuan, kekeluargaan, bujukan, dan perundingan, (2) berbicara pada konferensi conference speaking, yang meliputi diskusi kelompok, prosedur parlementer, dan debat. (Haryadi dan Zamzami, dalam St. Y. Slamet, 2008:38). Macam-macam berbicara berdasarkan pada: (1) situasi, (2) tujuan, (3) metode penyampaian, (4) jumlah penyimak, dan (5) peristiwa khusus. Berbicara tergantung dasar apa yang digunakan untuk membedakannya (Djago Tarigan, dalam St. Y. Slamet, 2008:38). Agar dapat menarik simpati dari pendengar yang menyimak, diperlukan sebuah keterampilan berbicara yang baik. Istilah untuk menarik massa melalui keterampilan berbicara dimaknai sebagai retorika, retorika merupakan seni dalam berbicara (Saddhono, 2011).
  • 4. 4. Pengertian dan Tujuan Presentasi Ilmiah Salah satu contoh berbicara akademik adalah presentasi ilmiah, presentasi ilmiah adalah kegiatan lazim dilakukan dalam dunia ilmiah, tujuan tersebut berfungsi sebagai penyebaran informasi ilmiah baik informasi konseptual maupun prosedural. Presentasi ilmiah adalah kegiatan keterampilan berbicara di depan umum untuk menyampaikan gagasan atau pendapat dari hasil temuan penelitian, pemikiran kritis, atau informasi dalam dunia akademik dan pendidikan. Di dalam suatu pembicaraan atau pembahasan, pasti ada suatu kode pembicaraan. Kode atau code berarti (1) lambang atau sistem ungkapan yang dipakai untuk menggambarkan makna tertentu; bahasa manusia adalah sejenis kode, (2) sistem bahasa dalam suatu masyarakat, dan (3) variasi tertentu dalam suatu bahasa. Kode berdasarkan variasi dapat dibedakan menjadi bahasa baku dan bahasa nonbaku (Kridalaksana dalam Saddhono, 2012). Tujuan dari sebuah presentasi adalah untuk menginformasikan suatu informasi dari pembicara kepada pendengar, meyakinkan pendengar terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara, membujuk pendengar agar melakukan hal sesuai yang disampaikan pembicara, menginspirasi pendengar tentang apa yang disampaikan pembicara dan menghibur pembicara (Utami dan Nuryatmojo, 2016). 5. Tata Cara Presentasi Ilmiah Saat melakukan presentasi ilmiah seorang penyaji perlu menaati tata cara agar presentasi dapat berhasil yaitu (1) penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai, maksudnya yaitu seorang penyaji perlu menyediakan bahan tertulis agar peserta dapat memahami informasi yang disampaikan dengan baik, bisa berupa bahan berupa makalah atau bahasan dalam power point, akan lebih baik jika bahan dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang sesuai. Jika bahan ditayangkan, maka penyaji harus dapat memastikan bahwa semua peserta dapat melihat layar dan dapat melihat serta membaca tulisan yang disajikan dengan jelas, maka tulisan harus dibuat dengan ukuran yang cukup besar sehingga peserta yang duduk di belakang tidak kesulitan dalam membaca materi penyajian; (2) penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia, sebelum melaksanakan presentasi penyaji perlu merencanakan terlebih dahulu dalam penggunaan waktu saat presentasi dan menaati panduan di dalam presentasi yang diberikan oleh moderator; (3) penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah, dalam forum ilmiah terdapat beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanakan presentasi yaitu: penyaji
  • 5. bertugas menyajikan makalah yang berisi topik yang dibahas, moderator bertugas memandu jalannya presentasi, notulen bertugas mencatat hal-hal dan informasi penting berupa gagasan, konsep, saran atau usulan yang disampaikan, peserta bertugas menyimak materi presentasi dan pemberi tanggapan serta teknisi bertugas membantu dalam urusan teknologi yang digunakan dalam jalannya presentasi. Semua pihak harus melakukan tugasnya dengan baik agar presentasi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan peraturan yang disepakati (Setiawan, dkk., 2010). Sedangkan tata cara presentasi yang baik harus memperhatikan beberapa hal yaitu berikan informasi kepada peserta dengan bahasa yang mudah dipahami, manfaatkan waktu presentasi seefektif mungkin, mematuhi etika yang berlaku di dalam presentasi, membuat salindia yang menarik, dan tidak membaca teks penuh (Hudaa, 2018). 6. Etika yang perlu dilakukan dalam presentasi ilmiah Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip tentang mana yang benar dan mana yang salah serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Perlunya dalam menjaga etika adalah menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain (Setiawan, dkk., 2010). Hal-hal yang perlu dilakukan yaitu: (1) Setiap peserta harus jujur pada diri sendiri dan peserta perlu mengecek apakah pemahamannya sudah benar atau belum; (2) Setiap peserta wajib menghargai pendapat/ gagasan orang lain; (3) Ketika pertanyaan sudah diajukan oleh peserta lain, maka dia tidak akan mengulangi pertanyaan itu lagi; (4) Ketika bertanya untuk memperoleh informasi, satu kewajiban yang dilakukan penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji; (5) Jalannya forum ilmiah ditentukan oleh moderator, maka etika yang harus dijaga adalah moderator harus adil; (6) Informasi yang didapat selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan, maupun jawaban perlu dicatat secara rapi oleh notulis; (7) Teknisi wajib memastikan bahwa peralatan teknologi yang digunakan dapat bekerja dengan baik, teknisi harus melakukan pengecekan ulang sebelum forum dimulai dan harus selalu siap untuk mengontrol segi teknologi yang digunakan dalam forum. Etika tersebut harus dipatuhi oleh pembicara dan peserta dalam kegiatan presentasi, presentasi merupakan mengemukakan pendapat pembicara, sehingga peserta diskusi boleh bertanya, tetapi tidak menjatuhkan pendapat pembicara. Dan kesempatan berbicara baru boleh dilakukan jika moderator sudah mengizinkan untuk berbicara (Hudaa, 2018).
  • 6. 7. Kiat-kiat yang diterapkan agar presentasi ilmiah berjalan dengan efektif Langkah-langkah berbicara yaitu (1) memilih pokok pembicaraan yang menarik, (2) membatasi pokok pembicaraan, (3) mengumpulkan bahan, dan (4) menyusun bahan (Tarigan, 2008). Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, kiat-kiat yang perlu diterapkan yaitu (1) menarik minat dan perhatian peserta, (2) menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas untuk dapat menarik minat dan perhatian pada masalah yang dibahas, (3) menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah. Untuk dapat menarik minat dan perhatian, penyaji dapat menggunakan media yang menarik yaitu media visual seperti gambar dengan warna menarik, suara yang cukup keras, dan ilustrasi, anekdot dan demonstrasi (Setiawan, dkk., 2010). Cara menarik yang lainnya bisa memanfaatkan informasi latar belakang peserta. Penyaji harus menjaga agar suara tidak monoton dan dengan menggunakan variasi media. Penyaji harus menjaga alur presentasi agar tetap fokus pada pembahasan, penyaji juga menaati bahan yang telah disiapkan dan memberi penjelasan singkat, padat, terhadap butir-butir inti. Etika dijaga dengan cara menghindari hal-hal yang dapat merugikan atau menyinggung perasaan orang lain. (Rohmadi, dkk., 2008). 8. Presentasi ilmiah dengan multimedia Presentasi ilmiah dengan multimedia salah satunya yaitu presentasi dengan power point. Multimedia berarti penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara gambar, animasi dan video dengan alat bantu dan koneksi, sehingga pengguna multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi dengan orang lain, berkarya dan berkomunikasi (Munir, 2013). Pelaksanaan presentasi ilmiah dengan multimedia sudah merupakan kebutuhan karena presentasi akan menjadi menarik karena penyaji dapat membuat manuver dalam memvariasi teknik penyajian bahan, melalui animasi, dapat menghemat waktu karena dapat mengoreksi bahan sewaktu-waktu diperlukan, dapat memberikan penekanan pada butir yang dikehendaki secara menarik, peserta dapat langsung mengkopi file presentasi jika diperlukan, penyaji sangat dienakkan dengan membawa bahan dalam flashdisk, dan bahan presentasi dapat sangat ringkas, yang sekaligus membantu peserta menangkap esensi bahan yang dibahas. Presentasi dengan power point harus memperhatikan: (1) mudah dibaca, menggunakan huruf standar misalnya Arial atau Times New Roman, menggunakan huruf yang cukup besar, (2) judul
  • 7. yang jelas pada setiap slide, menggunakan huruf tebal pada penulisan judul, karena agar jelas dan mudah dibaca, (3) background yang sederhana, perhatikan background dengan kalimat yang tertulis, apakah bisa terbaca atau tidak. Jangan menggunakan background yang telalu kontras, (4) grafik dan diagram, dengan itu akan mempermudah pembicara saat menjelaskan suatu topik kepada pendengar, (5) tetap fokus, tulis hal-hal pokok atau yang penting saja sesuai dengan topik dalam presentasi, (6) jangan terlalu banyak slide, harus membuat slide seefisien mungkin, jangan terlalu banyak, (7) berbicara yang jelas, berbicara dengan jelas agar pendengar bisa mudah untuk memahami presentasi, (8) beri kesempatan untuk bertanya, dengan meluangkan waktu untuk sesi tanya jawab dalam presentasi, (9) future follow up yaitu memberi kesempatan kepada pendengar untuk bertanya di lain waktu atau di luar waktu presentasi tersebut (Setiawan, dkk., 2010). Suatu presentasi yang menarik dengan visualisasi yang jelas merupakan perpaduan antara teks, gambar dan suara yang dapat membangkitkan perhatian dan daya ingat hadirin terhadap materi yang disampaikan pembicara. Power point memiliki banyak keuntungan yang mendukung suatu presentasi ilmiah yang menarik dengan fasilitas yang bervariasi (Mailoa, 2008). 9. Langkah-langkah yang perlu disiapkan sebelum presentasi multimedia Presentasi menggunakan power point merupakan presentasi yang digunakan secara lurus, linear dari awal sampai akhir slide, paparan materi yang disajikan berurutan dari slide satu, hingga slide akhir (Rais, 2015). Langkah-langkah yang perlu disiapkan sebelum presentasi multimedia: (1) tentukan butir-butir penting bahan yang dibahas; (2) atur butir- butir tersebut agar alur penyajian runtut dan runut; (3) kerangka pikir perlu disajikan dalam diagram atau bagan; (4) tulis semuanya dalam power point dengan ukuran huruf atau gambar yang memadai; (5) pilih rancangan slide yang cocok; (6) uji coba tayangkan untuk memastikan bahwa semua bahan dalam slide dapat terbaca oleh peserta; dan (7) cetak bahan dalam slide untuk digunakan sebagai pegangan dalam penyajian. Sedangkan sasaran pokok dalam presentasi melibatkan tiga komponen yaitu pemberi pesan (komunikator), media yang digunakan, dan penerima pesan (audience). Komunikator harus mampu membuat audience melihat dan mendengar apa yang disampaikan, memahami apa yang kita sampaikan, menyetujui atau tidak menyetujui apa yang kita sampaikan dengan alasan yang logis, membuat audience mengambil tindakan sesuai dengan maksud kita, dan memperoleh umpan balik yang membangun dari audience (Setiawati, dkk., 2017).
  • 8. 10. Persiapan Pelaksanakan Presentasi Sebelum melaksanakan presentasi perlu mempersiapan bahan presentasi terlebih dahulu, bahan presentasi dikemas lebih menarik dan tidak membosankan, dapat menggunakan bahan presentasi yang sederhana tetapi canggih menggunakan power point. Kemudian untuk mempersiapan presentasi trik yang dapat dilakukan untuk menambah percaya diri saat presentasi dengan cara biasakan berbicara secara ilmiah dengan teman (dekat), biasakan mendekati teman yang belum dikenal untuk memperkenalkan diri, pakai jurus SKSD (Sok Kenal Sok Dekat), dan berikan materi presentasi kepada teman untuk mendapat masukan dan perbaikan materi presentasi yang akan ditampilkan. Presentasi yang dilakukan untuk menyampaikan informasi dari pembicara kepada pendengar bentuk komunikasi formal. Pembicara mungkin saja mengalami kekhawatiran sebelum melaksanakan presentasi, misalnya keluar keringat dingin, saat berbicara suara bergetar dan berbicara kurang lancar (Wahyuni, 2015). Presentasi harus dengan persiapan yang matang, bisa berupa persiapan materi dengan cara kita harus menguasi topik, menjelaskan bahan presentasi dengan akurat dan logis, berani, lancar, menunjukkan gesture yang tepat, memperhatikan intonasi dan volume suara, tempo dan jeda tepat, serta menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan santun. Kemudian dengan persiapan tayangan presentasi yang harus menarik dan menggunakan alat peraga jika dibutuhkan (Setiawati, dkk., 2017). 11. Hal- hal yang perlu diperhatikan sebelum presentasi Yang perlu diperhatikan dalam presentasi menurut yaitu pertama, penguasaan terhadap lingkungan diperlukan untuk menghindari tambahan tekanan mental ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Trik yang dilakukan yaitu datanglah sesaat sebelum presentasi dimulai sehingga cukup waktu untuk mempersiapkan yang akan digunakan saat presentasi, kedua perhatikan audience dengan tataplah audience secara merata dan bergantian sehingga mengesankan bahwa anda sangat memperhatikan mereka, ketiga bicara lugas yaitu dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, dan keempat jelaskan media karena media presentasi hanya sebagai tuntunan untuk menjaga alur prestasi. Hindari membaca media presentasi kata-perkata (Setiawan, dkk., 2010). Sedangkan bahwa sebelum melakukan presentasi ilmiah, penyaji harus terlebih dahulu memastikan bahwa materi yang dibuat di dalam salindia sudah lengkap, penyaji juga memastikan bahwa materi yang akan disampaikan sudah dikuasi dengan baik. Penggunaan bahasa juga perlu diperhatikan,
  • 9. bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar, karena dengan menguasai bahasa Indonesia akan lebih mudah untuk berkomunikasi baik komunikasi secara lisan maupun tulis (Saddhono, 2012). 12. Ciri- Ciri Pembicara yang Baik Di dalam sebuah presentasi pasti penyaji perlu memahami ciri-ciri pembicara yang baik untuk menyampaikan informasi. Pembicara yang ideal adalah: (1) tepat memilih topik, pembicara pasti memilih topik pembicaraan yang menarik aktual; (2) menguasai materi, pembicara yang baik pasti akan menguasai dan mendalami materi yang akan disampaikan dari berbagai sumber acuan; (3) memahami latar belakang pendengar, pembicara yang baik perlu memahami dan mengumpulkan informasi tentang pendengarnya terlebih dahulu; (4) mengetahui situasi, pembicara yang baik perlu memahami situasi terlebih dahulu, misalnya pembicara akan mengidentifikasi ruang, waktu, pendengar, dan suasana; (5) tujuan jelas, pembicara mampu merumuskan tujuan secara jelas dan tegas; (6) kontak dengan pendengar, pembicara biasanya mengusahakan kontak batin dengan pendengar lewat pendangan mata, perhatian, anggukan atau senyuman; (7) berkemampuan linguistik dan nonlinguistik tinggi, pembicara yang memiliki kemampuan ini maka akan mengefektifkan pembicaraan, misalnya gerak-gerik, mimik, pantomimik, dsb; (8) menguasai pendengar, pembicara harus mampu menarik perhatian dengan gaya yang menarik; (9) memanfaatkan alat bantu, pemanfaatan alat seperti diagram, skema, statistik, gambar; (10) penampilan meyakinkan, pembicara yang baik akan berpenampilan meyakinkan pendengar, baik tingkah laku, gaya bicara, bahasa, cara berpakaian, dan kepribadian; (11) terencana, pembicara yang baik akan merencanakan pembicaraan sejak awal (Saddhono dan Slamet, 2014). Pembicara yang baik adalah pembicara yang memahami kemauan audiens, jadi presentasi harus selalu berorientasi pada audiens. Pembicara yang baik yaitu mempunyai wawasan yang luas dan mampu mengetahui kekurangan dan kelebihan dirinya, mengetahui dan mengenal audiens serta menunjukkan kepedulian terhadap sesama, percaya bahwa audiens sedang melakukan pekerjaan penting dan beralasan untuk mengikuti presentasi, selalu berlatih agar mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan informasi pihak audiens, menganggap penyajian presentasinya sebagai prestasi, dan menerima kritik tentang berbagai hal yang berkaitan dengan presentasi (Awalludin, 2017).
  • 10. Daftar Pustaka Andrade, E. N. (1949). The presentation of scientific information. Proceedings of the Royal Society of London, 136(884): 317-333. DOI: https://doi.org/10.1098/rspb.1949.0028. Awalludin. (2017). Pengantar Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CV Budi Utama. Hidayati, A. (2018). Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Pendekatan Komunikatif kelas V SD Padurenan II di Bekasi . Jurnal Ilmiah "Pendidikan Dasar", V(2): 83-95. Hudaa, S. (2018). Estetika Berbahasa: Mengapresiasi Bahasa Indonesia. Sukabumi: CV Jejak. Mailoa, E. (2008). Teknik penyajian presentasi ilmiah yang efektif dengan menggunakan media. Dentofasial, Vol.7(2): 88-98. Mudini. (2009). Pembelajaran Berbicara. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa. Munir. (2013). Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Ngalimun, & Alfulaila, N. (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Palaoglu. (2002). The Art of Scientific Presentation . Acta Neurochir , 83: 105-108. DOI: https://doi.org/10.1007/978-3-7091-6743-4_17. Rais, M. (2015). Pengaruh Penggunaan Multimedia Presentasi Berbasis Prezi dan Gaya Belajar terhadap Kemampuan Mengingat. Jurnal Mekom, Vol. 2(1): 10-24 Rohmadi, M., Saddhono, K., Wardani, N. E., Anindyarini, A., Hastuti, S., & Waluyo, B. (2008). Teori dan Aplikasi: Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Surakarta: UNS Press. Saddhono, K. (2011). Wacana Khotbah Jumat di Surakarta: Suatu Kajian Linguistik Kultural. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17(4): 433-446. Saddhono, K. (2012). Bentuk dan Fungsi Kode dalam Wacana Khotbah Jumat (Studi Kasus di Kota Surakarta). Adabiyyat, N0. 1: 72-92.
  • 11. Saddhono, K. (2012). Kajian Sosiolinguistik Pemakaian Bahasa Mahasiswa Asing dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Sebelas Maret. Kajian Linguistik dan Sastra, Vol. 24(2): 176-186. Saddhono, K., & Slamet. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Bandung: CV. Karya Putra Darwati. Saddhono, K., & Slamet. (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia; Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Darmuki, A., Andayani, Nurkamto, J., & Saddhono, K. (2017). Evaluating Information- processing-based Learning Cooperative Model on Speaking Skill Course. Journal of Language Teaching and Research, Vol. 8(1): 44-51. DOI: http://dx.doi.org/10.17507/jltr.0801.06. Setiawan, B., Wibawa, S., Koeswanti, H. D., Kosasih, A., & Widiarto, T. (2010). Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Salatiga: Widya Sari Press Salatiga. Setiawati, E., Dewi, P. K., & Budiana, N. (2017). Bahasa Indonesia Akademik: Pengembangan Kepribadian Berbasis Pendidikan Karakter. Malang: UB Press. St, S. Y. (2008). Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press. Tarigan, H. G. (2008). Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa. Triningsih, D. E. (2010). Teknik Berbicara. Klaten: PT Intan P. Utami, S. P., & Nuryatmojo, D. L. (2016). Pelatihan Presentasi Ilmiah untuk Meningkatkan Daya Saing dalam Kompetensi Ilmiah Bagi Anggota Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja di Kota Semarang. Jurnal SEMAR, Vol. 5(1): 83-91. Wahyuni, E. (2015). Hubungan Self-Effecacy dan Keterampilan Komunikasi dengan Kecemasan Berbicara di Depan Umum. Jurnal Komunikasi Islam, 5(1): 52-82.