2. VISI PENDIDIKAN
“mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalarkritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia, bergotong royong, dan
berkebinekaan global
Visi Pendidikan Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian melalui
terciptanya Pelajar Pancasila
PELAJAR
PANCASILA
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Mandiri
Bernalar
Kritis
Kreatif
Bergotong-
Royong
Berkebinekaan
Global
3. • Sekolah sebagai tugas
• Pimpinan sebagai pengatur
• Manajemen sekolah terlalu administratif
• Masih ada PAUD yg belum melibatkan orang tua
Ekosistem
• Guru sebagai pelaksana kurikulum
• Guru sebagai sumber pengetahuan satu-satunya
• Pelatihan guru berdasarkan teori
• PAUD: Metode drilling & teacher-centered
Guru
Kategori Situasi sekarang
• Penilaian bersifat sumatif/menghukum
• Siswa sebagai penerima pengetahuan
• Fokus kepada kegiatan tatap muka
• Pendekatan: Bermain vs Calistung
• Pengajaran berdasarkan pembagian umur
• Perkembangan linear
• Kurikulum berdasarkan konten
• Fokus kepada kegiatan akademik
• Patahan antara kurikulum PAUD dan SD
Arahan di masa depan
• Sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan
• Pimpinan memberikan pelayanan
• Manajemen sekolah yang kolaboratif dan kompeten
• Keselarasan pendidikan di rumah dan keluarga
• Guru sebagai pemilik dan pembuat kurikulum
• Guru sebagai fasilitator dari berbagai sumberpengetahuan
• Pelatihan guru berdasarkan praktik
• PAUD: Kompetensi meliputi pedagogik dan sosio emosional
• Pembelajaran berorientasi pada siswa
• Pembelajaran memanfaatkan teknologi
• Pendekatan: Bermain adalah belajar, bermakna & sesuai konteks
• Pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa
• Perkembangan fleksibel
• Kurikulum berdasarkan kompetensi
• Fokus kepada soft skill dan pengembangan karakter
• Transisi yang mulus dari PAUD ke SD
• Penilaian bersifat formatif/ mendukung
Pedagogi
Kurikulum
Sistem
Penilaian
Saat ini terdapat lima kelompok tantangan dunia pendidikan yang perlu dihadapi
4. Sekolah Penggerak adalah katalis untuk mewujudkan
visi pendidikan Indonesia
Sekolah Penggerak
❖katalis untuk mewujudkan visi
pendidikan Indonesia
❖ sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar
siswa secara holistik
❖mewujudkan profil pelajar Pancasila dan diawali dengan
❖SDM yang unggul terutama kepala sekolah dan guru.
5. Apakah Sekolah Penggerak?
Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada
pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi
dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul
(kepala sekolah dan guru).
6. >=3 tingkat di bawah
level yg diharapkan
1-2 tingkat dibawah level
yang diharapkan
Di level yang diharapkan
Di atas level yang
diharapkan
TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
TAHAP 4
Hasil Belajar
Perundungan menjadi
norma
Perundungan masih
terjadi namun tidak
menjadi norma
Perundungan tidak terjadi
Aman, nyaman, inklusif,
dan menyenangkan
Lingkungan
Belajar
Secara rutin mengalami
gangguan
Belum memperhatikan
kebutuhan dan tingkat
kemampuan murid
Sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat
kemampuan siswa
Berpusat pada murid
Pembelajaran
-
-
Perencanaan program
dan anggaran berbasis
refleksi diri
Guru mulai melakukan
refleksi dan perbaikan
pembelajaran
Perencanaan program
dan anggaran berbasis
refleksi diri
Refleksi guru dan
perbaikan pembelajaran
terjadi
Guru dan kepala sekolah
melakukanpengimbasan
Refleksi diri dan
pengimbasan
4 Tahapan Proses Transformasi Sekolah Indonesia
7. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi
sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju
dalam waktu 3 tahun ajaran
Kolaborasi Kemdikbud dan Pemerintah Daerah
diikuti oleh PAUD, SD, SMP, SMA, SLB baik
negeri maupun swasta
Program Sekolah
Penggerak
Tahap 1 atau Tahap 2 atau Tahap 3 atau Tahap 4
Kondisi awal sekolah
Tiga tahun ajaran
Durasi program
8. Program Sekolah Penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak
bisa dipisahkan
02. Penguatan SDM Sekolah
Penguatan Kepala Sekolah, Pengawas
Sekolah, Penilik, dan Guru melalui
program pelatihan danpendampingan
intensif (coaching) one to one dengan
pelatih ahli yang disediakan oleh
Kemdikbud.
03. Pembelajaran dengan
paradigma baru
Pembelajaran yang berorientasi pada
penguatan kompetensi dan pengembangan
karakter yang sesuai nilai- nilai Pancasila,
melalui kegiatan pembelajaran di dalam dan
luarkelas.
05. Digitalisasi Sekolah
Penggunaan berbagai platform digital
bertujuan mengurangi kompleksitas,
meningkatkan efisiensi, menambah
inspirasi, dan pendekatan yang customized
04. Perencanaan berbasis data
Manajemen berbasis sekolah:
perencanaan berdasarkan refleksi diri
sekolah
01. Pendampingan konsultatif dan
asimetris
Program kemitraan antara Kemendikbud dan
pemerintah daerah dimana Kemendikbud
memberikan pendampingan implementasi Sekolah
Penggerak
01
02
03
05
04
SEKOLAH
PENGGERAK
9. Kemdikbud melalui UPT di masing
masing provinsi akan memberikan
pendampingan bagi pemda
provinsi dan kab/kota dalam
perencanaan Program Sekolah
Penggerak.
UPT Kemdikbud di masing masing provinsi
akan memberikan pendampingan Pemda
selama implementasi Sekolah Penggerak
seperti fasilitasi Pemda dalam sosialisasi
terhadap pihak pihak yang dibutuhkan hingga
mencarikan solusi terhadap kendalalapangan
pada waktu implementasi
01. Pendampingan konsultatif dan asimetris
Program kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah daerah
dimana Kemendikbud memberikan pendampingan
implementasi Sekolah Penggerak
10. 02. Penguatan SDM Sekolah
Penguatan Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Penilik, dan Guru melalui program pelatihan dan
pendampingan intensif (coaching) one to one dengan pelatih ahli yang disediakan oleh Kemdikbud.
1.Pelatihan implementasi
pembelajaran dengan
paradigma baru bagi kepala
sekolah, pengawas, penilik,
dan guru
2.Pelatihan kepemimpinan
pembelajaran bagi kepala
sekolah, pengawas, penilik
Dilakukan 1 kali/tahun selama program.
Latihan nasional untuk perwakilan guru.
Sementara guru lain dilatih oleh in-house
training
Pelatihan untuk KS,Pengawas
Sekolah, Penilik, dan Guru
1.In-house training
2.Lokakarya tingkat Kabupaten/Kota
3.Komunitas Belajar / Praktisi (Kelompok
Mapel)
4.Program Coaching
a. 1-on-1 dengan kepala sekolah
b. Bermitra dengan kepala sekolah,guru
dilatih nasional untuk pendampingan
berkelompok dgn guru
Dilakukan secara berkala 2-4 minggu sekali selama
program
Pendampingan untuk KepalaSekolah,
Pengawas Sekolah, Penilik, dan Guru
1.LiterasiTeknologi
2.Platform Guru :
Profil dan
Pengembangan
Kompetensi
3.Platform Guru :
Pembelajaran
4.Platform Sumber
Daya Sekolah
5.Platform Rapor
Pendidikan
Implementasi
Teknologi
1 pelatih ahli untuk 5-7 kepala sekolah. Pelatih ahli akan mendampingkan guru sekolah secara berkelompok
11. Program Intrakurikuler
● Pembelajaran terdiferensiasi
● Capaian pembelajaran disederhanakan
● Siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami
konsep dan menguatkan kompetensi
● Guru leluasa memilih perangkat ajar sesuai
kebutuhan
Program Kokurikuler
● Lintas mata pelajaran
● Berorientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi umum
● Pembelajaran interdisipliner di luar kegiatan
kelas
● Melibatkan masyarakat
● Muatan lokal dikembangkan sesuai dengan isu
nasional dan global
Dipelajari
melalui
PELAJAR
PANCASILA
Beriman kepada
Tuhan YME dan
berakhlakmulia
Mandiri
Bernalar
Kritis Kreatif
Bergotong
Royong
Berkebinekaan
Global
03. Pembelajaran dengan paradigma baru
Pembelajaran dengan paradigma baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang
terdiferensiasi sehingga setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya
12. 05. Digitalisasi Sekolah
Penggunaan berbagai platform digital bertujuan
mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi,
menambah inspirasi, dan pendekatan yang
customized
Platform Guru: Profil dan
Pengembangan Kompetensi
Alat bantu Guru untuk meningkatkan kompetensi melalui
pembelajaran berbasis microlearning dan habituasi
04. Perencanaan berbasis data
Manajemen berbasis sekolah: perencanaan
berdasarkan refleksi diri sekolah
Platform Guru:Pembelajaran
Platform Sumber Daya Sekolah
Dashboard Rapor Pendidikan
Alat bantu Guru untuk menjalankan pembelajaran dengan
paradigma baru dan pembelajaran terdiferensiasi
Meningkatkan fleksibilitas, transparansi dan akuntabilitas
dalam manajemen sumber daya sekolah
Memotret kondisi mutu pendidikan secara akurat dan
otomatis. Dirujuk untuk evaluasi dan perencanaan
Laporan* potret
kondisi mutu
pendidikan
Bahan untuk
refleksi diri
Perencanaan program
perbaikan
Pendampingan
oleh UPT dan atau
pelatih ahli
*dikumpulkan dari
berbagai sumber data
13. Siapa saja yang berperan dalam Program Sekolah Penggerak?
Platform Teknologi
sebagai pendukung
Komite
Pembelajaran Guru
● Dipilih oleh Kepala
sekolah untuk
membantu
PembelajaranGuru
● Menjadi fasilitator
pembelajaranGuru
Murid
Akan menggunakan
pembelajaran dengan
paradigma baru:
● Pembelajaran
intrakurikuler yang
terdiferensiasi
● Proyek kokurikuler lintas
mata pelajaran yang
berorientasi pada
pengembangankarakter
dan kompetensiumum
Guru
●Akan menggunakan
platform pembelajaran
mandiri guru
●Menerapkan prinsip
pengajaran & penilaian
yang efektif
● Berkolaborasi dalam
Community of Practice
dengan Kepala Sekolah
Penggerak lain
● Kepala sekolah
mendapatkan pelatihan
manajemen dan
instructional leadership
Mitra
Perguruan tinggi, lembaga sosial,
kepala desa, pemimpin, dsb.
PEMDA
Kepala Sekolah
Komite Orang Tua
PemangkuKepentingan
Pelatih ahli &
Pengawas
● Pelatih ahli
melakukan
pendampingan kepala
sekolah
● Pengawas
mendapatkan
pelatihan dan
pendampingan
14. Sekolah Penggerak adalah bagian dari ekosistem pendidikan, di jangka panjang
semua sekolah akan menjadi Sekolah Penggerak
34 Provinsi
111 Kab/Kota
2.500 SP1
Tahun Ajaran
2021-2022
Tahun Ajaran
2024-2025
Tahun Ajaran
2022-2023
Tahun Ajaran
2023-2024
Tahun Ajaran
20XX-20XX
Tahun Ajaran
20XX-20XX
34 Provinsi
250 Kab/Kota
10.000 SP
34 Provinsi
514 Kab/Kota
20.000 SP
34 Provinsi
514 Kab/Kota
40.000 SP
34 Provinsi
514 Kab/Kota
Penambahan
jumlah SP
34 Provinsi
514 Kab/Kota
100% sekolah
menjadi Sekolah
Penggerak
1PAUD 316, SD 1089, SMP 546, SMA 374, SLB 175
15. Meningkatkan
kompetensi SDM Sekolah
Efek multiplier dari Sekolah
Penggerak ke sekolahlainnya
Membuat pembelajaran
lebih menarik dan
menyenangkan
Mempercepat
peningkatan mutu
pendidikan di daerah
Peluangmendapatkan
penghargaan sebagai
Daerah Penggerak
Pendidikan
Menjadi daerah rujukan
praktik baik dalam
pengembangan Sekolah
Penggerak
Manfaat untuk Pemerintah Daerah
16. Percepatan
digitalisasi sekolah
Percepatan
pencapaian profil
pelajar Pancasila
Mendapatkan
pendampingan intensif
untuk transformasi sekolah
Memperoleh tambahan
anggaran untuk pembelian bahan
ajar bagipembelajaran dengan
paradigmabaru
Meningkatkan hasil
mutu pendidikan dalam
kurun waktu 3 tahunajaran
Meningkatnya
Kompetensi kepala
Sekolah, Guru
Kesempatan untukmenjadi
katalis perubahan bagi
sekolah lain
Manfaat untuk Sekolah
17. 17
Merdeka Belajar bertujuan untuk mentransformasi layanan pendidikan yang berdampak pada
kualitas hasil belajar dan pemerataannya
Belajar sebagai
kewajiban/tugas
Belajar menjadi pengalaman
yang menyenangkan
Sebelum Menjadi
Pemangku kepentingan
bekerja dengan sistem sendiri
Kerjasama antar pemangku
kepentingan
Program dan ekosistem
didorong oleh pemerintah
Pemangku kepentingan
sebagai agen perubahan
Guru sebagai penyampai
informasi atau pengetahuan
Guru sebagai fasilitator yang
menginspirasi dalam kegiatan
belajar
Pendekatan homogen,
‘satu ukuran untuk semua’
Pendekatan berpusat pada
siswa, berbasis kebutuhan
individu
Kegiatan pembelajaran belum
optimal memanfaatkan
teknologi
Pembelajaran memanfaatkan
teknologi
18. Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah
terdiri dari 4 kategori
4. Kepemimpinan
Pengembangan
Sekolah
1. Pengembangan
Diri dan Orang
Lain
3. Kepemimpinan
Manajemen
Sekolah
2. Kepemimpinan
Pembelajaran
Model
Kompetensi
Kepemimpinan
Sekolah
19. Assesmen
Asesmen dapat digunakan untuk:
✓ mendorong proses belajar, menjadi bagian dari pembelajaran,
mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi (asesmen formatif) ✓
menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir suatu tahapan
(asesmen sumatif) ✓ menentukan kebutuhan belajar dan membentuk program
pembelajaran individual peserta didik (asesmen diagnosis)
35. TANTANGAN SEKOLAH ABAD 21
Manajemen
sekolah yang
mantab
Manajemen Berbasis
Sekolah
Student-Centered
Learning
Kurikulum dan
Pembelajaran
Masyarakat
mendukung
sekolah
Partisipasi
Masyarakat
TIK untuk
pembelajaran
Teknologi
Pembelajaran
36. Mengapa Pembelajaran berbasis poject ?
❑Literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup Sekolah abad 21, dalam
kontek era revolusi Industri 4.0 adalah perkembangan teknologi sangat
pesat, Sumber Daya Manusia digantikan mesin/ robot, dan munculnya
generasi millineal, serta literasi baru .
❑Mengacu pada Pragmatisme adalah sebuah aliran filsafat
pendidikan yang mengajarkan bahwa yang benar itu adalah segala
sesuatu yang terbukti, dengan melihat akibat atau manfaat yang hasilnya
secara praktis.
❑ Wajib dilaksanakan oleh sekolah penggerak / Sekolah dengan
implementasi Kurikulum Merdeka
37. Pembelajaran Perbasis Project
dalam kontek “Merdeka Belajar “
adalah hal yang belum
membudaya, sehingga perlu usaha
ekstra keras dan pantang
menyerah melalui
pembimbingan,IHT, coacing, dan
mentoring dengan komitmen
tinggi dan persuasif
Tantangan
38. • Membentuk Team Work
• Menyamakan visi
• Penyusunan Modul dan Rencana Kerja
• Daya dukung Peserta didik( Assesment).
• Sarana Prasarana dan penggalian Aset
• Terintegrasi dalam program sekolah
• Pemantauan guru terhadap
penyelesaian Project
• Mekanisme penilaian karena project
bukan pekerjaan kelompok tapi
individual
Bertransformasi Menjadi Learning
Community dari Learning consept
39. • Project Profil Pelajar Pancasila Terstruktur
: tidak terkait dengan Mapel, 20 -30 %
Jumlah Jam efektif. Memilih 3 tema dari 7
tema setiap tahun Wajib dilaksanakan (
dikaitkan dengan Program Adiwiyata dan
Sekolah Sehat)
• Project Profil Pelajar Pancasila yang terkait
dalam mapel dalam alur MERRDEKA : di
SMP Negeri I Kemang menggukan
pendekatan STEAM
• Project Profil Pelajar Pancasila yang terkait
Kegiatan Pembiasaan : ( dikaitkan dengan
Program Adiwiyata dan Sekolah Sehat)
Inovasi Kegiatan Project Profil
Pelajar Pancasila
40. Project Profil Pelajar Pancasila Terstruktur
Bangunlah
Jiwa Dan
raganya
Kreasi Ragam
Gerak
Gaya Hidup
Sehat Dan
Seimbang
41.
42. Project Profil Pelajar Pancasila Terintegrasi Mapel
Mapel IPA,
Matematika,
IPS
Kreatif
Mandiri
Berkebinekaan
Global
43. Project Profil Pelajar Pancasila Terintegrasi Program Sekolah
Kegiatan
Kesiswaan/
PEMBIASAAN
Suara Demokrasi
Bangunlah Jiwa
Dan Raganya
49. ALUR KEGIATAN
Kondisi awal: Pengetahuan dan ketrampilan
belajar peserta didik menurun karena minat
belajar rendah dimasa pandemi
• Identifikasi Analisis Potensi
IMPLEMENTASI
PENINGKATAN Pengetahuan dan Ketrampilan
peserta didik melalui pembelajarana berbasis
project terintegrasi Project
RENCANA
AKSI
CONTINIOUS
IMPROVEMENT
1. Perubahan Tingkah laku, pengetahuan,
ketrampilan yang meningkat
2. Pembelajaran bermakna
(metakognitif)
Kondisi sekarang :
Pengetahuan dan Ketrampilan belajar
peserta didik meningkat
50. Grafik Peningkatan Ketrampilan siswa, kreatifitas,
inovasi
Selain motivasi belajar
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Ketrampilan
siswa
kreatifitas inovasi motivasi
Agustus 20 15 20 15
Oktober 40 44 40 50
Januari 60 60 70 78
Maret 80 80 85 90
20 15 20 15
40 44 40
50
60 60
70
78
80 80 85 90
Agustus Oktober Januari Maret
51. MUTU DAN LAYANAN
Peningkatan ketrampilan,
kreativitas, berpikir kritis
dan inovatif bagi guru dan
siswa SMP Negeri 3
CIBUNGBLANG .
Menjadikan Project P5
menjadi bagian dari
pembelajaran yang lebih
bermakna, aplikatif dan
menyenangkan. Setiap
individu mengebangkan
kreativitas dalam
pembelajaran project
sesuai minat dan bakat
yang dimiliki
Bekerja sama dengan
orang tua wali murid
melalui komite Sekolah.
Mengajak orang tua baik
langsung maupun tidak
langsung dalam
pembelajaran berbasisi
project untuk mencapai
pembelajaran abad 21
Visi
Pembelajaran Berbasis
Project P3 mewujudkan
Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian
melalui terciptanya
Pelajar Pancasila