PAPARAN TENTANG HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN HERU SUGIANTO.pptx
1. PAPARAN TENTANG HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA
DENGAN KEKAMBUHAN PADA PASIEN ODGJ (SKIZOFRENIA)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONODADI KABUPATEN BLITAR
OLEH
HERU SUGIANTO
NIM. 2212076
Program Studi Pendidikan Ners
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PATRIA HUSADA BLITAR
2023
4. LATAR BELAKANG
Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai
dengan distorsi dalam berfikir, persepsi, emosi,
bahasa, konsep diri dan perilaku.Skizofrenia
merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang
mempengaruhi pikirian, perasaan dan perilaku
individuSkizofrenia merupakan gangguan jiwa
yang paling mudah dikenalisehingga diharapkan
dapat dilakukan tatalaksana sedini mungkin
untukmenghindari risiko tersebut. Skizofrenia
membutuhkan tata laksana jangkapanjang karena
merupakan gangguan yang bersifat menahun
(kronis) dan bisa kambuh. Semakin sering
kambuh, makin berat penurunan fungsi yang
terjadi pada Orang Dengan Skizofrenia
(ODS).Skizofrenia termasuk dalam gangguan
psikotik
PrevalensiSkizofrenia 7 % per 1000 Rumah Tangga di Indonesia menurut
data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas. (Dasar, 2018)Hal ini menunjukkan
bahwa dari 1000 rumah tangga, terdapat 70 rumah tangga yang
mempunyai anggota rumah tangga (ART) dengan pengidap
skizofrenia/psikosis berat. Berdasarkan catatan Kemenkes RI pada tahun
2019prevalensi gangguan kejiwaan tertinggi terdapat di Provinsi Bali dan
DI Yogyakarta dengan masing-masing prevalensi menunjukan angka 11,1%
dan10.4% per 1000 rumah tangga yang memiliki ART dengan pengidap
skizofrenia/psikosis. Selanjutnya diikuti oleh provinsi-provinsi lain
diantaranya:Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Sulawesi
Selatan, Aceh, JawaTengah, Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan, dan
Kalimantan Barat secaraberurutan.jawa timur sendiri menempati posisi
20 dengan 6%.Dan dikabupaten Blitar terdapatan 2.121 orang menurut
Dinkes kesehatan Kabupaten Blitar,dan 254 orang diantaranya diwilayah
kerja Puskemas Wonodadi.Jumlah angka penderita skizofrenia diatas,
menunjukan masalah yang serius yang perlu mendapatkan perhatian.
1. MASALAH 2. SKALA
5. Seiring dengan banyaknya pasien
skizofrenia yang mengalami kekambuhan
dapat menimbulkan dampak buruk yang
dimana dapat menambah beban keluarga
baik itu dari segi biaya perawatan maupun
beban mental bagi keluarga karena
anggapan negatif dari beberapa
masyarakat kepada penderita skizofrenia.
Kekambuhan pada pasien skizofrenia tidak
sedikit yang sebelumnya sudah dinyatakan
sembuh dan pada akhirnya membuat
mereka harus dirawat kembali dirumah
sakit bahkan dalam jangka waktu yang
lama. Hal tersebut terjadi pada penderita
gangguan jiwa kronis, Maka dari itu sangat
diperlukan dukungan sosial yang sangat
besar terutama pada keluarga dan orang
terdekat karena keluarga
Dukungan sosial keluarga menjadi factor yang sangat
penting terhadap kepatuhan minum obatpasien
skizofrenia sehingga dapat berpengaruh positif
terhadap kesehatan psikologis. Peran dukungan
sosial keluarga sebagai care giver sangat penting
dalam menangani dan mencegah gejala kekambuhan
karena mereka bertanggung jawab memberikan
perawatan secara langsung pada pasien gangguan
jiwa dalam segala situasi serta pengawasan dalam
kepatuhan minum obat. Keluarga yang berhubungan
dengan pasien gangguan jiwa memerlukan lebih
banyak informasi tentang gangguan jiwa dan cara
memperlakukan pasien dengan lebih baikmerupakan
pondasi dalam proses penyembuhan pasien terutama
kepatuhan minumobat
3. KRONOLOGI 4. SOLUSI
6. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah “bagaimana hubungan dukungan Sosial
keluarga dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia di Wilayah Kerja
Puskesmas Wonodadi Kabupaten Blitar”.
RUMUSAN MASALAH
7. TUJUAN PENELITIAN
Didapatakannya gambaran informasi
tentang Dukungan sosial keluarga dengan
kekambuhan pada pasien
ODGJ/Skizofrenia.
Bisa mengidentifikasi gambaran
kekambuhan pada skizofrenia di wilayah
kerja Puskesmas Wonodadi Kabupaten
Blitar.
Didapatakan analisa faktor yang paling
dominan dan berperangaruh terhadap
kekambuhan pada pasien Skizofrenia
diWilayah kerja Puskesmas Wonodadi..
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan secara umum dari penelitian ini
yaitu Diperolehnya informasi terkait adanya
hubungan antara dukungan sosial keluarga
dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia di
Wilayah Kerja Puskesmas Wonodadi Kabupaten
Blitar
8. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat teroitis pada penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat
Penelitian ini dapat menjelaskan
hubungan dukungan keluarga dengan
kekambuhan pada pasien skizofrenia di
Wilayah Kerja Puskesmas Wonodadi
Kabupaten Blitar. Sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar dalam
mengembangkan ilmu keperawatan jiwa
terkait upaya dukungan sosial keluarga.
Manfaat bagi institusi
Penelitian ini sebagai bahan masukan dan
informasi pada Puskesmas Wonodadi
Kabupaten Blitar tentang hubungan
dukungan sosial keluarga dengan
kekambuhan serta menjadi masukan
dalam hal menambah wawasan dan
pengetahuan mahasiswa Stikes Patria
Husada Blitar.
Manfaat Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan memberikan
informasi dan pengetahuan pada
masyarakat bahwa dukungan keluarga
dapat mencegah terjadinya kekambuhan
pada pasien skizofrenia.
MANFAAT TEORITIS MANFAAT PRAKTIS
10. KONSEP DUKUNGAN KELUARGA
Sikap keluarga yang bersahabat, penuh perhatian,hangat dan lembut
Berikan penghargaan terhadap perilaku positif yang dimiliki atau dilakukan
Berikan umpan balik yang tidak menghakimi dan tidak menyalahkan
Kontak sering tapi singkat
Tingkatkan hubungan pasien dengan lingkungan sosial secara bertahap,seperti
Membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan diri pasien,orang lain
dan keluarga.
Bimbing pasien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan dan
keinginannya,ajak pasien untuk melakukan kegiatan sehari-hari dirumah seperti:
menyapu,mengepel dan membersihkan tempat tidur.
Hindarkan dari berdebat
Jika pasien ketakutan“Anda aman disini,saya akan membantu anda mempelajari
sesuatu yang membuat anda takut”.
Berikan obat sesuai peraturan
Jangan lupa kontrol
DEFINISI PERAN SERTA KELUARGA
Dukungan keluarga menurut Friedman(2010)
adalahsikap,tindakan penerimaan keluarga
terhadapanggotakeluarganya,berupa dukungan
informasional,dukungan penilaian,dukunganinstrumental
dan dukunganemosional. Jadi dukungan sosial keluarga
adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi
sikap,tindakan,dan penerimaan terhadap anggota
keluarga,sehingga anggota keluarga merasa ada yang
memperhatikannya
11. KONSEP KEKAMBUHAN GANGGUAN JIWA
Kambuh didefinisikan sebagai berulangnya
atau kambuhnya gejala penyakit status
mental serupa dengan apa yang telah dialami
sebelumnya The Free Dictionery
(2016dalamTlhowe,etal2016).
klien, sudah umum diketahui bahwa klien yang gagal memakan obat secara teratur mempunyai
kecenderungan untuk kambuh. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan 25% sampai 50% klien
yang pulang dari rumah sakit tidak memakan obat secara teratur (Appleton,1992 dikutip oleh
Suillinger, 1998).
Dokter (pemberian resep): makan obat yang teratur dapat mengurangi kambuh namun
pemakaian obat neuroleptic yang lama dapat menimbulkan efek samping Tardive Diskinesia yang
dapat mengganggu hubungan sosial seperti gerakan yang tidak terkontrol.Dokter yang memberi
resep diharapkan tetap waspada mengidentifikasi dosis terapeutik yang dapat mencegah kambuh
dan efek samping.
Penanggung jawab klien: setelah pulang kerumah maka perawat puskesmas tetap bertanggung
jawab atas program adaptasi klien dirumah.
Keluarga : berdasarkan penelitian di inggris (Vaugh, 1976 & di ASSynder, 1981 dalam Yosep &
Sutini, 2016) memperhatikan bahwa keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi (bermusuhan,
mengkritik, banyak melibatkan diri dengan klien diperkirakan kambuh dalam waktu 9 bulan,
hasilnya 57% kembali di rawat dari keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi dan 17% kembali
dirawat dikeluarga dengan ekspresi emosi keluarga yang rendah. Selain itu klien juga mudah
dipengaruhi oleh stress yang menyenangkan (naik pangkat,menikah) maupun yang menyedihkan
(kematian atau kecelakaan).Dengan terapi keluarga klien dan keluarga dapat mengatasi dan
mengurangi stres.
DEFINISI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
13. HIPOTESIS
Dari kajian diatas,maka Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu:
H1 : Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan pada pasien
skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Wonodadi Kabupaten Blitar.
15. DESAIN PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan adalah
korelasional dengan menggunakan desain Cross Sectional. Dalam penelitian ini
variabel yang akan diteliti yaitu hubungan antara dukungan keluarga dengan
kekambuhan pada pasien skizofrenia di wilayah kerja puskesmas wonodadi
kabupaten blitar.
16. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu:
Variabel Independen
Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga.
Variabel dependen
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah kekambuhan pasien
skizofrenia.
17. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional
variabel adalah
definisi berdasarkan
karakteristik yang
diamati dari sesuatu
yang didefinisikan
tersebut. Definisi
operasaional
dirumuskan untuk
kepentingan akurasi,
komunikasi dan
replikasi (Nursalam,
2016).
18. POPULASI, SAMPEL DAN SAMPLING
PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga dengan di dalamnya ada penderita
skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas wonodadi kabupaten blitar sebanyak 131
orang keluarga
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keluarga dengan di
dalamnya ada Penderita skizofrenia yang berada di daerah puskesmas wonodadi
kabupaten blitar yang berjumlah 98 orang.
Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel dilakukan dengan cara
nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling
disebut juga dengan judgement sampling adalah suatu teknik penetapan sampel
dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki
peneliti (tujuan atau masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Peneliti ingin
meneliti hubungan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan pada pasien
skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas wonodadi kabupaten blitar.
19. KERANGKA
KERJA
Hasil dan
Pembahasan
Kesimpulan
Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring,
Variabel Bebas :
Dukungan Keluarga
Variabel Terikat :
Kekambuhan
Analisis Uji Chi-
Square
PENGUMPULAN DATA
Menggunakan Kuisoner
Desain Penelitian
korelasional dengan pendekatan Cross Sectional
TEKNIK SAMPLING
Purposive Sampling
SAMPEL
Semua Keluarga penderita Gangguan Skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas gegerMadiun
sebanyak 98 orang
POPULASI
Semua Keluarga penderita Gangguan Skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas gegerMadiun
sebanyak 131 orang
20. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitiannya adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan
data, instrumen penelitian ini berupa kuisoner (daftar pertanyaan), formulir
observasi,formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data
21. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi penelitian akan dilakukan di
Wilayah Kerja Puskesmas wonodadi
kabupaten blitar
Waktu penelitian akan di lakukan
pada bulan Januari – Juli 2024 di
Wilayah Kerja Puskesmas wonodadi
kabupaten blitar.
LOKASI WAKTU