SlideShare a Scribd company logo
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN STRATEGI KOPING PADA
KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG DIRAWAT DENGAN
PENYAKIT JANTUNG DI RSUD AMBARAWA 2005

Marwiati
ABSTRACT
Heart Disease is represent one of disease that menacing life and cause death.
Survey of Household Health 1992 state that heart disease occupy the first
sequence of death cause in Indonesia. When the heart disease suffered by one of
the family member and need to be hospitalized, it will cause anxiety to its family,
worry and fear if its family die. To manage the anxiety family need an effective
coping strategy so that family can take care of its family member.
This is quantitative research with descriptive corellational desain and use cross
sectional approach. All of patient family of heart disease which hospitalized in
RSUD Ambarawa become subject research. By using consecutive sampling
technique, sample is taken totally (n: 33 respondents).
Data was analyzed use univariat and bivariat analyze. Then chi square was used
to identify there is any correlation between independent and dependent variable.
Results of this study show that the existence of correlation between anxiety level
with the coping strategy (p value < 0,001).
The study recommend that the importance of improving family knowledge about
heart disease and its treatment, and also giving conseling to family and need to be
explored futher by using qualitative desain.
Bibliography = 26 (1984-2004)
Keywords = Anxiety , Coping, Heart disease

Marwiati, S.Kep, Ns, dosen Prodi Ilmu Keperawatan Surya Global Yogyakarta
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut undang – undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 bahwa
pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kamauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu diselenggarakan upaya
kesehatan yang salah satunya dilaksanakan melalui kegiatan kesehatan
keluarga yang dalam pelaksanaannya melalui penyediaan sarana dan
prasarana atau dengan kegiatan yang menunjang peningkatan kesehatan
keluarga.
Keluarga adalah sekumpulan individu dengan ikatan perkawinan,
kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta
social dari tiap anggota (Duvall, dalam Kozier, 1995). Keluarga
menyediakan keseimbangan kebutuhan antara masing- masing individu
sebagai anggota keluarga dan tuntutan serta harapan dari masyarakat yang
ada.
Dalam sebuah unit keluarga, penyakit yang diderita salah satu
anggota keluarga akan mempengaruhi salah satu atau lebih anggota
keluarga dan dalam hal tertentu, seringkali akan mempengaruhi anggota
keluarga yang lain (Friedman, 1998). Bila salah satu individu dalam sebuah
keluarga menderita penyakit jantung dan memerlukan tindakan
keperawatan, maka hal ini tidak hanya menimbulkan strees pada dirinya
sendiri tetapi juga pada keluarganya.
Saat ini lebih dari 7.000.000 orang di seluruh dunia yang menderita
penyakit arteri koroner (coronary artery disease). Setiap tahunnya kurang
lebih 1.500.000 orang menderita miokard infark dan 500.000 diantaranya
mengalami akibat yang fatal (Rutherford dan Braun Wald (1992) dalam
Finkelmeler (1995)). Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab
kematian tertinggi saat ini baik di negara maju maupun di Indonesia.
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972,
penyakit kardiovaskuler menduduki urutan 11 penyebab kematian di
Indonesia, meningkat menjadi penyebab kematian ke-3 pada tahun 1986
dan menduduki urutan ke-1 pada SKRT tahun 1992 (Samekto, 2001).
Salah stu upaya penanganan penyakit kardiovaskuler adalah istirahat
serta memerlukan perawatan di rumah sakit. Krisis pada individu dan
hospitalisasi dapat mengakibatkan strees pada individu itu sendiri dan
keluarganya. Selama menjalani proses perawatan dan terapi, individu dan
keluarga dapat mengalami berbagai kejadian yang sangat traumatik dan
penuh dengan strees. Berbagai respon psikologik dapat terjadi dan yang
sering muncul adalah perasaan cemas, bingung dan gelisah.
Kecemasan adalah sensasi yang membingungkan dari kejadian yang
akan datang yang muncul tanpa alasan. Kecemasan dicetuskan oleh
sesuatu yang tidak diketahui dan muncul sebelum ada pengalaman baru,
yang mengancam identitas dan harga diri seseorang (Taylor, 1997).
Kecemasan akan muncul pada keluarga yang salah satu anggota
keluarganya sedang sakit dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Bila
salah satu anggota keluarga sakit maka hal tersebut akan menyebabkan
terjadinya krisis pada keluarga.
Untuk menghadapi keadaan yang penuh strees tersebut keluarga
perlu mengembangkan koping yang efektif. Strategi dan proses koping
keluarga berfungsi sebagai proses dan mekanime yang vital dimana melalui
proses dan mekanisme tersebut fungsi-fungsi keluarga menjadi nyata.
Tanpa koping yang efektif, fungsi efektif, ekonomi, sosialisasi, perawatan
keluarga tidak dapat dicapai secara adekuat (Friedman, 1998). Oleh sebab
itu koping keluarga merupakan proses penting yang membuat keluarga
mampu mencapai fungsi-fungsi keluarganya secara optimal.
Berdasarkan studi awal melalui wawancara dengan 5 keluarga
penderita penyakit jantung di Ruang Penyakit Dalam RSUD Ambarawa
dinyatakan bahwa keluarga merasa cemas terhadap penyakit jantung yang
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
dialami salah satu anggota keluarganya dan strategi koping yang digunakan
ada yang sudah adaptif tetapi ada juga yang maladaptif.
Sepanjang pengetahuan peneliti belum pernah ada penelitian yang
meneliti tentang hubungan tingkat kecemasan dengan strategi koping
keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung di
RSUD Ambarawa. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian
hubungan antara tingkat kecemasan dengan strategi koping keluarga
dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung.
B. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut “Adakah hubungan antara tingkat
kecemasan dengan strategi koping pada keluarga dengan anggota keluarga
yang dirawat dengan penyakit jantung di RSUD Ambarawa 2005?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan strategi
koping pada keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan
penyakit jantung di RSUD Ambarawa.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat kecemasan keluarga dengan anggota
keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung.
b. Untuk mengetahui gambaran strategi koping yang digunakan oleh
keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit
jantung.
c. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan keluarga
dengan strategi koping keluarga yang anggota keluarganya dirawat
dengan penyakit jantung.
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain
deskriptif korelasional , desain yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
desain untuk menelaah hubungan antara dua variabel pada situasi atau
sekelompok subyek. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional, yang
artinya faktor resiko dengan efek dilakukan pengukuran dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
(point time approach) (Notoatmodjo, 2002).
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang pada bulan
Januari-Februari 2005.
B. Populasi dan sample
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti
(Notoatmodjo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah semua
keluarga penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD Ambarawa
yaitu 34 keluarga pada bulan Januari – Februari 2005.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusinya adalah :
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangka yang akan diteliti (Nursalam,
2003).
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
1) Keluarga dari penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD
Ambarawa yang bersedia dan dapat dilakukan pengukuran atau
pengambilan data dalam penelitian pada bulan Januari-Februari
2005.
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
2) Keluarga yang tinggal serumah dengan penderita sebelum
dirawat di RSUD Ambarawa.
3) Keluarga yang mempunyai hubungan terdekat dengan anggota
keluarga yang sakit yaitu suami, istri dan kalau tidak ada maka
anaknya yang telah berusia 17 tahun.
4) Keluarga bisa membaca dan menulis.
b. Kriteria eksklusi
Menurut Nursalam (2003) kriteria eksklusi adalah menghilangkan
atau mengeluarkan subyek yang tidak memenuhi kriteria inklusi
karena :
1) Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran
maupun interpretasi hasil pengukuran.
2) Terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan pelaksanaan
program.
3) Subyek menolak berpartisipasi.
Adapun kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :
1) Keluarga penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD
Ambarawa diluar waktu penelitian.
2) Keluarga penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD
Ambarawa di ruang intensif.
3) Keluarga penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD
Ambarawa yang tidak bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002).
Total sampel digunakan dalam penelitian ini yang berarti bahwa semua
keluarga yang dirawat dengan anggota keluarga yang menderita
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
penyakit jantung di RSUD Ambarawa pada bulan Januari-Februari 2005.
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
consequtive sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan
subyek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian
sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah sampel yang diperlukan
terpenuhi (Nursalam, 2003).
Dengan mempertimbangkan kriteria tersebut, diperoleh sampel sejumlah
33 keluarga.
C. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner untuk memperoleh data
primer.
1. Peneliti terlebih dahulu mengajukan ijin pengambilan data penelitian ke
RSUD Ambarawa
2. Setelah mendapat ijin dari RSUD Ambarawa, maka peneliti mengadakan
pendekatan kepada calon responden untuk memberikan penjelasan, bila
responden setuju maka dipersilahkan untuk menandatangani lembar
persetujuan.
3. Responden diberikan kuesioner untuk diisi dimana kuesioner tersebut
telah diuji dengan cara validitas konstruk. Peneliti berada di dekat
responden agar bila ada pertanyaan dari responden peneliti dapat
langsung menjawab atau menjelaskannya. Waktu yang diberikan adalah
30 menit.
4. Responden diingatkan bahwa semua pertanyaan yang ada harus diisi
dan bila sudah selesai dikembalikan kepada peneliti.
D. Instrumen penelitian
Untuk mengukur varibel independen yaitu tingkat kecemasan keluarga dan
variabel dependen yaitu strategi koping keluarga menggunakan kuesioner
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
yang terdiri dari 3 bagian yaitu data demografi, tingkat kecemasan keluarga
dan strategi koping keluarga.
Untuk kuesioner kecemasan diadaptasi dari Zung Self Rating Anxiety Scale
(ZRAS) yang terdiri dari 20 item yang terdiri dari 5 gejala untuk sikap dan 15
gejala somatis dan untuk kuesioner strategi koping keluarga diadaptasi dari
teori Lazarus yang dikembangkan oleh Jalowiec yang terdiri dari 15 item
strategi orientasi masalah (problem oriented) dan 25 item strategi orientasi
sikap (affective oriented). Dari 25 item affective oriented terdapat 15
pertanyaan negatif yaitu pada nomor 1, 2, 5, 7, 8, 9, 12, 16, 22, 23, 24, 27,
28, 29, 34.
1. Uji validitas dan reliabilitas
a. Uji validitas
Untuk menguji validitas internal data maka untuk kuesioner koping
diuji dengan validasi bahasa dengan meminta pendapat ahli bahasa
dalam penelitian ini yaitu Kurniasari, Spd dan ahli keperawatan yaitu
Sri Utami Dwiningsih, MSN. Setelah mendapat persetujuan dari ahli
maka dilakukan uji validitas eksternal. Sedangkan untuk content
validity telah diuji oleh peneliti sebelumnya yaitu Kusman Ibrahim,
SKp, MSN dengan tempat penelitian di Bandung dengan hasil
diperoleh nilai alpha 0,85 dan koefisien reliabilitas total 0,79.
Untuk menguji validitas eksternal data maka dilakukan uji korelasi
antara skore (nilai) tiap-tiap item pertanyaan dengan skore total
kuesioner tersebut, bila item pertanyaan mempunyai korelasi yang
signifikan dengan skore total, maka kuesioner dikatakan valid
(Arikunto, 2002). Instrumen diujicobakan pada 10 responden di
RSUD Ungaran, tehnik korelasi yang dipakai adalah tehnik korelasi
Product Moment dengan rumus berikut :
rxy

N xyxy
N X
2
X 2
N y
2
y2

http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA



Hasil perhitungan tiap-tiap item pertanyaan dibandingkan dengan
tabel nilai Product Moment, dimana untuk N=10 dan taraf signifikansi
5% didapat nilai 0,632. Item pertanyaan dinyatakan valid bila nilai r
hitung lebih besar dari 0,632. Perolehan angka r hitung pada uji ini
untuk kuesioner tingkat kecemasan nilai terendah adalah 0,6969 dan
tertinggi adalah 0,9311 dan untuk kuesioner strategi koping nilai r
terendah adalah 0,6534 dan nilai r tertinggi adalah 0,9714 maka
kuesioner tersebut dinyatakan valid.
b. Uji reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan internal
consistency yaitu melakukan uji coba instrumen satu kali saja karena
item pertanyaan pada kuesioner berskala nominal maka untuk
menguji reliabilitas menggunakan tehnik Alfa Cronbach dengan
rumus koefisien sebagai berikut :
 k
R  



1

Si2



i
k 1 St2


dimana k= Mean kuadrat antar subyek
Si2
St2
= Mean kuadrat kesalahan
= Varian total
Rumus untuk varians total dan varians item :
Si2

Jki

Jks
n n2
xt2




xt2
St2

 

n n2
Dimana : Jki : jumlah kuadrat seluruh skor item
Jks : jumlah kuadrat subyek
Instrumen dikatakan reliabel bila nilai r lebih besar dari nilai r tabel.
Hasil dari uji ini diperoleh nilai alpha untuk kuesioner tingkat
kecemasan sebesar 0,9767 dan untuk kuesioner strategi koping nilai
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
alpha hitung sebesar 0,9866 yang berarti lebih besar dari nilai r tabel
maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel.
E. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2002), agar analisa penelitian nantinya
menghasilkan informasi yang benar paling tidak ada 4 tahap yang
digunakan peneliti yaitu :
1. Editing, merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi formulir
atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap
terisi, jawaban dan tulisannya jelas untuk dibaca, relevan dengan
pertanyaan, serta konsisten.
2. Koding, merupakan kegiatan mengubah data dari berbentuk huruf
menjadi data yang berbentuk bilangan, sehingga akan mempermudah
pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data.
3. Processing, merupakan langkah pemrosesan data agar dapat dianalisis,
yaitu dilakukan dengan cara memasukkan data dari kuesioner ke paket
program komputer.
4. Clearing, yaitu membersihkan data dan merupakan kegiatan
pengecekan kembali data yang sudah dientry di komputer.
F. Analisa data
1. Analisis Univariat
Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tiap variabel
yang diteliti yaitu tingkat kecemasan keluarga dan strategi koping
keluarga dengan analisa secara deskriptif, disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi.
2. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan analisis data menggunakan
uji statistik korelasi untuk memperjelas dan memperkuat pembahasan
serta mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan strategi
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
http://www.skripsistikes.wordpress.com
koping keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit
jantung.
Menurut Sugiono (2001) bila data yang diambil dari kedua variabel
(variabel independent dan dependen) adalah katagorik maka uji statistik
yang digunakan adalah Chi-Square untuk membuktikan hipotesis
penelitian tetapi tidak untuk memberikan informasi apapun tentang
kekuatan hubungan variabel tersebut.
Rumus uji chi-square :
X 2

fo  fh 2
fh
Dengan ketentuan bahwa bila nilai X2
hitung sama atau lebih besar dari
X2
tabel maka Ho ditolak, dan bila nilai X2
hitung lebih kecil dari nilai X2
tabel, maka Ho diterima.
III. HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Keluarga penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD Ambarawa
yang dijadikan responden dalam penelitian ini ada 33 responden yang
memiliki karakteristik :
1. Umur
Tabel 1. Distribusi frekuensi keluarga penderita penyakit jantung
berdasarkan umur di RSUD Ambarawa tahun 2005.
Umur (tahun) Frekuensi Prosentase (%)
20 – 30 8 24,24
31 – 40 12 36,36
41 – 50 9 27,27
51 - 60 4 12,13
Total 33 100
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
kecemasan (%)
Berat 7 21,2
Sedang 19 57,6
Ringan 7 21,2
Total 33 100
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa responden yang umurnya
31 – 40 tahun mempunyai frekuensi terbanyak yaitu 12 (36,36%)
2. Hubungan Keluarga
Tabel 2. Distribusi frekuensi keluarga penderita penyakit jantung
berdasarkan hubungan keluarga dengan pasien di RSUD
Ambarawa 2005.
Hubungan Keluarga Frekuensi Prosentase (%)
Suami 6 18,19
Istri 8 24,24
Anak 17 51,51
Orangtua 2 6.06
Total 33 100
Berdasarkan tabel 2. menunjukkan bahwa responden yang mempunyai
hubungan keluarga dengan pasien terbanyak adalah anak yaitu 17
(51,51%).
B. Hasil Analisis Univariat
1. Gambaran tingkat kecemasan keluarga yang anggota keluarganya
dirawat dengan penyakit jantung
Tabel 3. Distribusi frekuensi tingkat kecemasan keluarga yang
anggota keluarganya dirawat dengan penyakit jantung.
Tingkat
Frekuensi
Prosentase
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
Pada tabel 3 dapat kita lihat bahwa dari 33 responden, sebanyak
7 responden (21,2%) termasuk kategori tingkat kecemasan berat,
sedangkan 19 responden (57,6%) termasuk kategori tingkat kecemasan
sedang dan 7 responden (21,2%) termasuk kategori tingkat kecemasan
ringan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden
mempunyai tingkat kecemasan sedang bila anggota keluarganya dirawat
di rumah sakit dengan penyakit jantung.
2. Gambaran strategi koping keluarga
Strategi koping keluarga diukur dengan skor berdasarkan
jawaban responden dalam kuesioner, strategi koping dalam upaya untuk
mengurangi stress akibat salah satu anggota keluarganya dirawat
dengan penyakit jantung di rumah sakit. Diukur dengan menggunakan
40 item pertanyaan yang tediri dari 15 item strategi orientasi masalah
(problem oriented) dan 25 item strategi orientasi sikap (affective
oriented).
Tabel 4. Distribusi frekuensi strategi koping keluarga.
Strategi koping Frekuensi Prosentase (%)
Adaptif 24 72,7
Maladaptif 9 27,3
Total 33 100
Tabel 4. menunjukkan bahwa dari 33 responden, sebanyak 24
responden (72,7%) telah menggunakan strategi koping yang adaptif dan
sebanyak 9 responden (27,3%) masih menggunakan stategi koping
yang maladaptif.
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
C. Hasil Analisa Bivariat
Hasil analisa bivariat yaitu hubungan antara tingkat kecemasan
dengan strategi koping dapat digambarkan dengan tabel silang variabel
sebagai berikut:
Tabel 5. Tabel silang variabel tingkat kecemasan dengan
strategi koping.
Tingkat kecemasan Strategi koping
Adaptif Maladaptif Total
N % N % N %
Ringan 7 29,17 0 0 7 21,21
Sedang 17 70,83 2 22,22 19 57,58
Berat 0 0 7 77,78 7 21,21
Jumlah 24 100 9 100 33 100
X 2
= 23,978 DF = 2 p < 0,05
Dari tabel 5.5 dapat dilihat distribusi frekuensi menurut hubungan
kedua variabel tersebut yaitu tingkat kecemasan ringan dengan strategi
koping adaptif 29,17%, tingkat kecemasan ringan dengan strategi koping
maladaptif sebesar 0%, sedangkan tingkat kecemasan sedang dengan
strategi koping adaptif sebesar 70,83% dan tingkat kecemasan sedang
dengan strategi koping maladaptif sebesar 22,22% dan untuk tingkat
kecemasan berat dengan koping adaptif sebesar 0% dan tingkat
kecemasan berat dengan koping maladaptif sebesar 77,78%.
Hubungan antara tingkat kecemasan dengan stategi koping dapat
dilihat dari hasil perhitungan Pearson chi square diperoleh P value p< 0,05
dengan jumlah N=33. Ini berarti bahwa Ho ditolak maka ada hubungan
antara tingkat kecemasan keluarga dengan strategi koping keluarga dengan
anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung di RSUD
Ambarawa 2005.
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara umum gambaran tingkat kecemasan keluarga tentang penyakit
jantung adalah sedang yaitu 57,6%, tingkat kecemaan ringan 21,2% dan
tingkat kecemasan berat 21,2%.
2. Gambaran strategi koping keluarga terhadap penyakit jantung sudah cukup
baik yang mana 72,7% menggunakan koping adaptif dan 27,3% masih
menggunakan koping maladaptif.
3. Ada hubungan tingkat kecemasan keluarga tentang penyakit jantung
dengan strategi koping keluarga dengan anggota keluarganya yang
menderita penyakit jantung dan dirawat di rumah sakit (p<0,001).
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A. (2003). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Edisi
pertama. Jakarta: Salemba Medika.
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Edisi
revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.
Faran, C.J. (2000). Alzheimer disease caregiver : hope, hopelessness and
coping. March 20. 2005. From http: // www. nursing research. com.
Finkelmeier, B.A. (1995). Cardiothoracic surgical nursing. JB Lippincott
company.
Friedman, M.M. (1998). Keperawatan keluarga teori dan praktek. Alih bahasa
:Ina Debora & Drs. Yaakim Asy. Edisi 3. Jakarta: EGC.
Hawari, D. (2001). Manajemen stress, cemas dan depresi. FKUI. Jakarta :
Gaya Baru.
Holmes, J. (2003). The connection between relationships and for physical
health. April 15. 2005. From http : //www.nursing research. com.
Ibrahim, K. (2001). Correlation between coping and quality of life of
hemodialysis patients and their spouses. Thesis. Thailand : Prince of Songkla
University.
Kozier, E. (1995). Fundamental of nursing. Lippincott : Addison Wesley.
Lazarus & Folkman. (1984). Stress, appraisal and coping. New York :
Springer Publishing Company.
Naugton, F.O. (1997). Stress and coping. March 20. 2005. From http : //www.
nursing research. com.
Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu
keperawatan: pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
http://www.skripsistikes.wordpress.com
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
Potter & Perry. (1995). Basic nursing theory and practice. St Louis Missouri :
Mosby.
Prayetni. (1999). Konsep koping dalam pelayanan keperawatan. Bina Sehat
edisi September – November, No. 01, 18 – 20.
Price, S.A. & Wilson, L.M. (1995). Patofisiologi. Alih bahasa : dr. Peter
Anugerah. Jakarta: EGC.
Riley & Blue. (2001). The role of the heart failure specialist nurse. March 22.
2005. From http : //www. nursing research. com.
Samekto, W. (2001). Infark miokard akut. Semarang : FK Undip.
Stanhope, M. & Knollmueller, R.N. (1998). Buku saku keperawatan komunitas
dan kesehatan rumah. Alih Bahasa : Yasmin Asih. Jakarta : EGC.
Stuart, G.W. & Sundeen. (1998). Principles and practice of psychiatric
nursing. St Louis Missouri: Mosby year book.
Sugiyono. (2001). Statistik non parametris untuk penelitian. Bandung : CV
Alfabeta.
Smeltzer, S.C. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Alih bahasa :
Agung Waluyo. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Supartini, Y. (2004). Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.
Suryabrata, S. (2003). Metodologi penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Taylor, Lilis & Lemone. (1997). Fundamentals of nursing: the art and science
of nursing care. Lippincott : Raven Publishers.
Urbano, E. D. (2000). Heart disease : stress and anxiety. April 15. 2005.
From http: //www. nursing research. com.
Wilson and Kneisl. (2000). Psychiatric nursing. California : Addison Wesley
Publishing Company.

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan pada klien an. h usia sekolah dengan decompensasi kordis d...
Asuhan keperawatan pada klien an. h usia sekolah dengan decompensasi kordis d...Asuhan keperawatan pada klien an. h usia sekolah dengan decompensasi kordis d...
Asuhan keperawatan pada klien an. h usia sekolah dengan decompensasi kordis d...Operator Warnet Vast Raha
 
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...deeckpz
 
Studi kasus pasien dengan chest pain
Studi kasus pasien dengan chest painStudi kasus pasien dengan chest pain
Studi kasus pasien dengan chest pain
Anissa Cindy
 
Jurnal Medicinus
Jurnal MedicinusJurnal Medicinus
Jurnal Medicinus
Sainal Edi Kamal
 
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienMekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Yelmi Reni Putri SY
 
Adan
AdanAdan
Jurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan maskerJurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan masker
nrukmana rukmana
 
Askep gangguan pada cemas
Askep gangguan pada cemasAskep gangguan pada cemas
Askep gangguan pada cemasDian Cweety
 
Nesma putri arif widodo fix
Nesma putri arif widodo fixNesma putri arif widodo fix
Nesma putri arif widodo fixMepsa Putra
 

What's hot (17)

219 218-1-pb
219 218-1-pb219 218-1-pb
219 218-1-pb
 
1349 3056-1-pb
1349 3056-1-pb1349 3056-1-pb
1349 3056-1-pb
 
Asuhan keperawatan pada klien an. h usia sekolah dengan decompensasi kordis d...
Asuhan keperawatan pada klien an. h usia sekolah dengan decompensasi kordis d...Asuhan keperawatan pada klien an. h usia sekolah dengan decompensasi kordis d...
Asuhan keperawatan pada klien an. h usia sekolah dengan decompensasi kordis d...
 
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
 
Studi kasus pasien dengan chest pain
Studi kasus pasien dengan chest painStudi kasus pasien dengan chest pain
Studi kasus pasien dengan chest pain
 
0510156 chapter1
0510156 chapter10510156 chapter1
0510156 chapter1
 
7 11-1-sm
7 11-1-sm7 11-1-sm
7 11-1-sm
 
Jingga musik jurnal 2
Jingga musik jurnal 2Jingga musik jurnal 2
Jingga musik jurnal 2
 
Jurnal Medicinus
Jurnal MedicinusJurnal Medicinus
Jurnal Medicinus
 
268 261-1-pb
268 261-1-pb268 261-1-pb
268 261-1-pb
 
Jingga musik jurnal 3
Jingga musik jurnal 3Jingga musik jurnal 3
Jingga musik jurnal 3
 
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienMekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
 
Adan
AdanAdan
Adan
 
Jurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan maskerJurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan masker
 
735 1437-1-sm
735 1437-1-sm735 1437-1-sm
735 1437-1-sm
 
Askep gangguan pada cemas
Askep gangguan pada cemasAskep gangguan pada cemas
Askep gangguan pada cemas
 
Nesma putri arif widodo fix
Nesma putri arif widodo fixNesma putri arif widodo fix
Nesma putri arif widodo fix
 

Similar to Hubungan tingkat kecemasan dengan strategi koping pada keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung di rsud ambarawa 2005

671-Article Text-2475-2-10-20201024.pdf
671-Article Text-2475-2-10-20201024.pdf671-Article Text-2475-2-10-20201024.pdf
671-Article Text-2475-2-10-20201024.pdf
ssuser1e99ef
 
PAPARAN TENTANG HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN HERU SUGI...
PAPARAN TENTANG HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN HERU SUGI...PAPARAN TENTANG HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN HERU SUGI...
PAPARAN TENTANG HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN HERU SUGI...
heru687292
 
ARTIKEL ADAPTASI.pdf
ARTIKEL ADAPTASI.pdfARTIKEL ADAPTASI.pdf
ARTIKEL ADAPTASI.pdf
Yelmi Reni Putri SY
 
BAB I revisi.doc
BAB I revisi.docBAB I revisi.doc
BAB I revisi.doc
FikaSuhartina
 
Sari
SariSari
Sari
1234BUNGA
 
Vol.-1-No.-1-2018-LKA-1.pdf
Vol.-1-No.-1-2018-LKA-1.pdfVol.-1-No.-1-2018-LKA-1.pdf
Vol.-1-No.-1-2018-LKA-1.pdf
ssuser1e99ef
 
makalah komunitas REGINA.docx
makalah komunitas REGINA.docxmakalah komunitas REGINA.docx
makalah komunitas REGINA.docx
AyuAndira59
 
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdfJurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
maung8
 
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...MarrCenllon Hia
 
Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1
Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1
Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1satriyoarief
 
Pengantar IKM.pptx
Pengantar IKM.pptxPengantar IKM.pptx
Pengantar IKM.pptx
afgun2
 
tugas kualitatif
tugas kualitatiftugas kualitatif
tugas kualitatif
yusuf fatah
 
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"Febri Budianto
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPocut Kasim
 
EPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptxEPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptx
urwatunwuskia2
 
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.pptEPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
AlhidayahRMallorong1
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga  Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
pjj_kemenkes
 

Similar to Hubungan tingkat kecemasan dengan strategi koping pada keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung di rsud ambarawa 2005 (20)

671-Article Text-2475-2-10-20201024.pdf
671-Article Text-2475-2-10-20201024.pdf671-Article Text-2475-2-10-20201024.pdf
671-Article Text-2475-2-10-20201024.pdf
 
PAPARAN TENTANG HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN HERU SUGI...
PAPARAN TENTANG HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN HERU SUGI...PAPARAN TENTANG HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN HERU SUGI...
PAPARAN TENTANG HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN HERU SUGI...
 
ARTIKEL ADAPTASI.pdf
ARTIKEL ADAPTASI.pdfARTIKEL ADAPTASI.pdf
ARTIKEL ADAPTASI.pdf
 
2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm
 
BAB I revisi.doc
BAB I revisi.docBAB I revisi.doc
BAB I revisi.doc
 
Sari
SariSari
Sari
 
Vol.-1-No.-1-2018-LKA-1.pdf
Vol.-1-No.-1-2018-LKA-1.pdfVol.-1-No.-1-2018-LKA-1.pdf
Vol.-1-No.-1-2018-LKA-1.pdf
 
makalah komunitas REGINA.docx
makalah komunitas REGINA.docxmakalah komunitas REGINA.docx
makalah komunitas REGINA.docx
 
45 87-1-sm
45 87-1-sm45 87-1-sm
45 87-1-sm
 
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdfJurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
Jurnal Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.pdf
 
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
09 kecemasan-perempuan-dewasa-awal-yang-memiliki-ibu-penderita-kanker-serviks...
 
148130910 ppt-ispa
148130910 ppt-ispa148130910 ppt-ispa
148130910 ppt-ispa
 
Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1
Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1
Dasar dasar kedokteran keluarga normal-bab 1
 
Pengantar IKM.pptx
Pengantar IKM.pptxPengantar IKM.pptx
Pengantar IKM.pptx
 
tugas kualitatif
tugas kualitatiftugas kualitatif
tugas kualitatif
 
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
Psikologi Lintas Budaya "Budaya dan kesehatan"
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
EPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptxEPIDEOMOLOGI.pptx
EPIDEOMOLOGI.pptx
 
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.pptEPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga  Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Hubungan tingkat kecemasan dengan strategi koping pada keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung di rsud ambarawa 2005

  • 1. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN STRATEGI KOPING PADA KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG DIRAWAT DENGAN PENYAKIT JANTUNG DI RSUD AMBARAWA 2005  Marwiati ABSTRACT Heart Disease is represent one of disease that menacing life and cause death. Survey of Household Health 1992 state that heart disease occupy the first sequence of death cause in Indonesia. When the heart disease suffered by one of the family member and need to be hospitalized, it will cause anxiety to its family, worry and fear if its family die. To manage the anxiety family need an effective coping strategy so that family can take care of its family member. This is quantitative research with descriptive corellational desain and use cross sectional approach. All of patient family of heart disease which hospitalized in RSUD Ambarawa become subject research. By using consecutive sampling technique, sample is taken totally (n: 33 respondents). Data was analyzed use univariat and bivariat analyze. Then chi square was used to identify there is any correlation between independent and dependent variable. Results of this study show that the existence of correlation between anxiety level with the coping strategy (p value < 0,001). The study recommend that the importance of improving family knowledge about heart disease and its treatment, and also giving conseling to family and need to be explored futher by using qualitative desain. Bibliography = 26 (1984-2004) Keywords = Anxiety , Coping, Heart disease  Marwiati, S.Kep, Ns, dosen Prodi Ilmu Keperawatan Surya Global Yogyakarta
  • 2. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut undang – undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kamauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu diselenggarakan upaya kesehatan yang salah satunya dilaksanakan melalui kegiatan kesehatan keluarga yang dalam pelaksanaannya melalui penyediaan sarana dan prasarana atau dengan kegiatan yang menunjang peningkatan kesehatan keluarga. Keluarga adalah sekumpulan individu dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta social dari tiap anggota (Duvall, dalam Kozier, 1995). Keluarga menyediakan keseimbangan kebutuhan antara masing- masing individu sebagai anggota keluarga dan tuntutan serta harapan dari masyarakat yang ada. Dalam sebuah unit keluarga, penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi salah satu atau lebih anggota keluarga dan dalam hal tertentu, seringkali akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain (Friedman, 1998). Bila salah satu individu dalam sebuah keluarga menderita penyakit jantung dan memerlukan tindakan keperawatan, maka hal ini tidak hanya menimbulkan strees pada dirinya sendiri tetapi juga pada keluarganya. Saat ini lebih dari 7.000.000 orang di seluruh dunia yang menderita penyakit arteri koroner (coronary artery disease). Setiap tahunnya kurang lebih 1.500.000 orang menderita miokard infark dan 500.000 diantaranya mengalami akibat yang fatal (Rutherford dan Braun Wald (1992) dalam Finkelmeler (1995)). Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian tertinggi saat ini baik di negara maju maupun di Indonesia.
  • 3. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, penyakit kardiovaskuler menduduki urutan 11 penyebab kematian di Indonesia, meningkat menjadi penyebab kematian ke-3 pada tahun 1986 dan menduduki urutan ke-1 pada SKRT tahun 1992 (Samekto, 2001). Salah stu upaya penanganan penyakit kardiovaskuler adalah istirahat serta memerlukan perawatan di rumah sakit. Krisis pada individu dan hospitalisasi dapat mengakibatkan strees pada individu itu sendiri dan keluarganya. Selama menjalani proses perawatan dan terapi, individu dan keluarga dapat mengalami berbagai kejadian yang sangat traumatik dan penuh dengan strees. Berbagai respon psikologik dapat terjadi dan yang sering muncul adalah perasaan cemas, bingung dan gelisah. Kecemasan adalah sensasi yang membingungkan dari kejadian yang akan datang yang muncul tanpa alasan. Kecemasan dicetuskan oleh sesuatu yang tidak diketahui dan muncul sebelum ada pengalaman baru, yang mengancam identitas dan harga diri seseorang (Taylor, 1997). Kecemasan akan muncul pada keluarga yang salah satu anggota keluarganya sedang sakit dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Bila salah satu anggota keluarga sakit maka hal tersebut akan menyebabkan terjadinya krisis pada keluarga. Untuk menghadapi keadaan yang penuh strees tersebut keluarga perlu mengembangkan koping yang efektif. Strategi dan proses koping keluarga berfungsi sebagai proses dan mekanime yang vital dimana melalui proses dan mekanisme tersebut fungsi-fungsi keluarga menjadi nyata. Tanpa koping yang efektif, fungsi efektif, ekonomi, sosialisasi, perawatan keluarga tidak dapat dicapai secara adekuat (Friedman, 1998). Oleh sebab itu koping keluarga merupakan proses penting yang membuat keluarga mampu mencapai fungsi-fungsi keluarganya secara optimal. Berdasarkan studi awal melalui wawancara dengan 5 keluarga penderita penyakit jantung di Ruang Penyakit Dalam RSUD Ambarawa dinyatakan bahwa keluarga merasa cemas terhadap penyakit jantung yang
  • 4. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA dialami salah satu anggota keluarganya dan strategi koping yang digunakan ada yang sudah adaptif tetapi ada juga yang maladaptif. Sepanjang pengetahuan peneliti belum pernah ada penelitian yang meneliti tentang hubungan tingkat kecemasan dengan strategi koping keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung di RSUD Ambarawa. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian hubungan antara tingkat kecemasan dengan strategi koping keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung. B. Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Adakah hubungan antara tingkat kecemasan dengan strategi koping pada keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung di RSUD Ambarawa 2005?”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan strategi koping pada keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung di RSUD Ambarawa. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui tingkat kecemasan keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung. b. Untuk mengetahui gambaran strategi koping yang digunakan oleh keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung. c. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan keluarga dengan strategi koping keluarga yang anggota keluarganya dirawat dengan penyakit jantung.
  • 5. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA II. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif korelasional , desain yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain untuk menelaah hubungan antara dua variabel pada situasi atau sekelompok subyek. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional, yang artinya faktor resiko dengan efek dilakukan pengukuran dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2002). A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang pada bulan Januari-Februari 2005. B. Populasi dan sample 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD Ambarawa yaitu 34 keluarga pada bulan Januari – Februari 2005. Adapun kriteria inklusi dan eksklusinya adalah : a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangka yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : 1) Keluarga dari penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD Ambarawa yang bersedia dan dapat dilakukan pengukuran atau pengambilan data dalam penelitian pada bulan Januari-Februari 2005.
  • 6. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA 2) Keluarga yang tinggal serumah dengan penderita sebelum dirawat di RSUD Ambarawa. 3) Keluarga yang mempunyai hubungan terdekat dengan anggota keluarga yang sakit yaitu suami, istri dan kalau tidak ada maka anaknya yang telah berusia 17 tahun. 4) Keluarga bisa membaca dan menulis. b. Kriteria eksklusi Menurut Nursalam (2003) kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang tidak memenuhi kriteria inklusi karena : 1) Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun interpretasi hasil pengukuran. 2) Terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan pelaksanaan program. 3) Subyek menolak berpartisipasi. Adapun kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah : 1) Keluarga penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD Ambarawa diluar waktu penelitian. 2) Keluarga penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD Ambarawa di ruang intensif. 3) Keluarga penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD Ambarawa yang tidak bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Total sampel digunakan dalam penelitian ini yang berarti bahwa semua keluarga yang dirawat dengan anggota keluarga yang menderita
  • 7. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA penyakit jantung di RSUD Ambarawa pada bulan Januari-Februari 2005. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah consequtive sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan subyek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi (Nursalam, 2003). Dengan mempertimbangkan kriteria tersebut, diperoleh sampel sejumlah 33 keluarga. C. Teknik pengumpulan data Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner untuk memperoleh data primer. 1. Peneliti terlebih dahulu mengajukan ijin pengambilan data penelitian ke RSUD Ambarawa 2. Setelah mendapat ijin dari RSUD Ambarawa, maka peneliti mengadakan pendekatan kepada calon responden untuk memberikan penjelasan, bila responden setuju maka dipersilahkan untuk menandatangani lembar persetujuan. 3. Responden diberikan kuesioner untuk diisi dimana kuesioner tersebut telah diuji dengan cara validitas konstruk. Peneliti berada di dekat responden agar bila ada pertanyaan dari responden peneliti dapat langsung menjawab atau menjelaskannya. Waktu yang diberikan adalah 30 menit. 4. Responden diingatkan bahwa semua pertanyaan yang ada harus diisi dan bila sudah selesai dikembalikan kepada peneliti. D. Instrumen penelitian Untuk mengukur varibel independen yaitu tingkat kecemasan keluarga dan variabel dependen yaitu strategi koping keluarga menggunakan kuesioner
  • 8. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA yang terdiri dari 3 bagian yaitu data demografi, tingkat kecemasan keluarga dan strategi koping keluarga. Untuk kuesioner kecemasan diadaptasi dari Zung Self Rating Anxiety Scale (ZRAS) yang terdiri dari 20 item yang terdiri dari 5 gejala untuk sikap dan 15 gejala somatis dan untuk kuesioner strategi koping keluarga diadaptasi dari teori Lazarus yang dikembangkan oleh Jalowiec yang terdiri dari 15 item strategi orientasi masalah (problem oriented) dan 25 item strategi orientasi sikap (affective oriented). Dari 25 item affective oriented terdapat 15 pertanyaan negatif yaitu pada nomor 1, 2, 5, 7, 8, 9, 12, 16, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 34. 1. Uji validitas dan reliabilitas a. Uji validitas Untuk menguji validitas internal data maka untuk kuesioner koping diuji dengan validasi bahasa dengan meminta pendapat ahli bahasa dalam penelitian ini yaitu Kurniasari, Spd dan ahli keperawatan yaitu Sri Utami Dwiningsih, MSN. Setelah mendapat persetujuan dari ahli maka dilakukan uji validitas eksternal. Sedangkan untuk content validity telah diuji oleh peneliti sebelumnya yaitu Kusman Ibrahim, SKp, MSN dengan tempat penelitian di Bandung dengan hasil diperoleh nilai alpha 0,85 dan koefisien reliabilitas total 0,79. Untuk menguji validitas eksternal data maka dilakukan uji korelasi antara skore (nilai) tiap-tiap item pertanyaan dengan skore total kuesioner tersebut, bila item pertanyaan mempunyai korelasi yang signifikan dengan skore total, maka kuesioner dikatakan valid (Arikunto, 2002). Instrumen diujicobakan pada 10 responden di RSUD Ungaran, tehnik korelasi yang dipakai adalah tehnik korelasi Product Moment dengan rumus berikut : rxy  N xyxy N X 2 X 2 N y 2 y2 
  • 9. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA    Hasil perhitungan tiap-tiap item pertanyaan dibandingkan dengan tabel nilai Product Moment, dimana untuk N=10 dan taraf signifikansi 5% didapat nilai 0,632. Item pertanyaan dinyatakan valid bila nilai r hitung lebih besar dari 0,632. Perolehan angka r hitung pada uji ini untuk kuesioner tingkat kecemasan nilai terendah adalah 0,6969 dan tertinggi adalah 0,9311 dan untuk kuesioner strategi koping nilai r terendah adalah 0,6534 dan nilai r tertinggi adalah 0,9714 maka kuesioner tersebut dinyatakan valid. b. Uji reliabilitas Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan internal consistency yaitu melakukan uji coba instrumen satu kali saja karena item pertanyaan pada kuesioner berskala nominal maka untuk menguji reliabilitas menggunakan tehnik Alfa Cronbach dengan rumus koefisien sebagai berikut :  k R      1  Si2    i k 1 St2   dimana k= Mean kuadrat antar subyek Si2 St2 = Mean kuadrat kesalahan = Varian total Rumus untuk varians total dan varians item : Si2  Jki  Jks n n2 xt2     xt2 St2     n n2 Dimana : Jki : jumlah kuadrat seluruh skor item Jks : jumlah kuadrat subyek Instrumen dikatakan reliabel bila nilai r lebih besar dari nilai r tabel. Hasil dari uji ini diperoleh nilai alpha untuk kuesioner tingkat kecemasan sebesar 0,9767 dan untuk kuesioner strategi koping nilai
  • 10. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA alpha hitung sebesar 0,9866 yang berarti lebih besar dari nilai r tabel maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. E. Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2002), agar analisa penelitian nantinya menghasilkan informasi yang benar paling tidak ada 4 tahap yang digunakan peneliti yaitu : 1. Editing, merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi formulir atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap terisi, jawaban dan tulisannya jelas untuk dibaca, relevan dengan pertanyaan, serta konsisten. 2. Koding, merupakan kegiatan mengubah data dari berbentuk huruf menjadi data yang berbentuk bilangan, sehingga akan mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data. 3. Processing, merupakan langkah pemrosesan data agar dapat dianalisis, yaitu dilakukan dengan cara memasukkan data dari kuesioner ke paket program komputer. 4. Clearing, yaitu membersihkan data dan merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry di komputer. F. Analisa data 1. Analisis Univariat Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tiap variabel yang diteliti yaitu tingkat kecemasan keluarga dan strategi koping keluarga dengan analisa secara deskriptif, disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. 2. Analisis Bivariat Analisis ini dilakukan dengan menggunakan analisis data menggunakan uji statistik korelasi untuk memperjelas dan memperkuat pembahasan serta mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan strategi
  • 11. JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA http://www.skripsistikes.wordpress.com koping keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung. Menurut Sugiono (2001) bila data yang diambil dari kedua variabel (variabel independent dan dependen) adalah katagorik maka uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square untuk membuktikan hipotesis penelitian tetapi tidak untuk memberikan informasi apapun tentang kekuatan hubungan variabel tersebut. Rumus uji chi-square : X 2  fo  fh 2 fh Dengan ketentuan bahwa bila nilai X2 hitung sama atau lebih besar dari X2 tabel maka Ho ditolak, dan bila nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2 tabel, maka Ho diterima. III. HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden Keluarga penderita penyakit jantung yang dirawat di RSUD Ambarawa yang dijadikan responden dalam penelitian ini ada 33 responden yang memiliki karakteristik : 1. Umur Tabel 1. Distribusi frekuensi keluarga penderita penyakit jantung berdasarkan umur di RSUD Ambarawa tahun 2005. Umur (tahun) Frekuensi Prosentase (%) 20 – 30 8 24,24 31 – 40 12 36,36 41 – 50 9 27,27 51 - 60 4 12,13 Total 33 100
  • 12. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA kecemasan (%) Berat 7 21,2 Sedang 19 57,6 Ringan 7 21,2 Total 33 100 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa responden yang umurnya 31 – 40 tahun mempunyai frekuensi terbanyak yaitu 12 (36,36%) 2. Hubungan Keluarga Tabel 2. Distribusi frekuensi keluarga penderita penyakit jantung berdasarkan hubungan keluarga dengan pasien di RSUD Ambarawa 2005. Hubungan Keluarga Frekuensi Prosentase (%) Suami 6 18,19 Istri 8 24,24 Anak 17 51,51 Orangtua 2 6.06 Total 33 100 Berdasarkan tabel 2. menunjukkan bahwa responden yang mempunyai hubungan keluarga dengan pasien terbanyak adalah anak yaitu 17 (51,51%). B. Hasil Analisis Univariat 1. Gambaran tingkat kecemasan keluarga yang anggota keluarganya dirawat dengan penyakit jantung Tabel 3. Distribusi frekuensi tingkat kecemasan keluarga yang anggota keluarganya dirawat dengan penyakit jantung. Tingkat Frekuensi Prosentase
  • 13. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA Pada tabel 3 dapat kita lihat bahwa dari 33 responden, sebanyak 7 responden (21,2%) termasuk kategori tingkat kecemasan berat, sedangkan 19 responden (57,6%) termasuk kategori tingkat kecemasan sedang dan 7 responden (21,2%) termasuk kategori tingkat kecemasan ringan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat kecemasan sedang bila anggota keluarganya dirawat di rumah sakit dengan penyakit jantung. 2. Gambaran strategi koping keluarga Strategi koping keluarga diukur dengan skor berdasarkan jawaban responden dalam kuesioner, strategi koping dalam upaya untuk mengurangi stress akibat salah satu anggota keluarganya dirawat dengan penyakit jantung di rumah sakit. Diukur dengan menggunakan 40 item pertanyaan yang tediri dari 15 item strategi orientasi masalah (problem oriented) dan 25 item strategi orientasi sikap (affective oriented). Tabel 4. Distribusi frekuensi strategi koping keluarga. Strategi koping Frekuensi Prosentase (%) Adaptif 24 72,7 Maladaptif 9 27,3 Total 33 100 Tabel 4. menunjukkan bahwa dari 33 responden, sebanyak 24 responden (72,7%) telah menggunakan strategi koping yang adaptif dan sebanyak 9 responden (27,3%) masih menggunakan stategi koping yang maladaptif.
  • 14. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA C. Hasil Analisa Bivariat Hasil analisa bivariat yaitu hubungan antara tingkat kecemasan dengan strategi koping dapat digambarkan dengan tabel silang variabel sebagai berikut: Tabel 5. Tabel silang variabel tingkat kecemasan dengan strategi koping. Tingkat kecemasan Strategi koping Adaptif Maladaptif Total N % N % N % Ringan 7 29,17 0 0 7 21,21 Sedang 17 70,83 2 22,22 19 57,58 Berat 0 0 7 77,78 7 21,21 Jumlah 24 100 9 100 33 100 X 2 = 23,978 DF = 2 p < 0,05 Dari tabel 5.5 dapat dilihat distribusi frekuensi menurut hubungan kedua variabel tersebut yaitu tingkat kecemasan ringan dengan strategi koping adaptif 29,17%, tingkat kecemasan ringan dengan strategi koping maladaptif sebesar 0%, sedangkan tingkat kecemasan sedang dengan strategi koping adaptif sebesar 70,83% dan tingkat kecemasan sedang dengan strategi koping maladaptif sebesar 22,22% dan untuk tingkat kecemasan berat dengan koping adaptif sebesar 0% dan tingkat kecemasan berat dengan koping maladaptif sebesar 77,78%. Hubungan antara tingkat kecemasan dengan stategi koping dapat dilihat dari hasil perhitungan Pearson chi square diperoleh P value p< 0,05 dengan jumlah N=33. Ini berarti bahwa Ho ditolak maka ada hubungan antara tingkat kecemasan keluarga dengan strategi koping keluarga dengan anggota keluarga yang dirawat dengan penyakit jantung di RSUD Ambarawa 2005.
  • 15. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara umum gambaran tingkat kecemasan keluarga tentang penyakit jantung adalah sedang yaitu 57,6%, tingkat kecemaan ringan 21,2% dan tingkat kecemasan berat 21,2%. 2. Gambaran strategi koping keluarga terhadap penyakit jantung sudah cukup baik yang mana 72,7% menggunakan koping adaptif dan 27,3% masih menggunakan koping maladaptif. 3. Ada hubungan tingkat kecemasan keluarga tentang penyakit jantung dengan strategi koping keluarga dengan anggota keluarganya yang menderita penyakit jantung dan dirawat di rumah sakit (p<0,001).
  • 16. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA DAFTAR PUSTAKA Alimul, A. (2003). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Medika. Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Edisi revisi V. Jakarta : Rineka Cipta. Faran, C.J. (2000). Alzheimer disease caregiver : hope, hopelessness and coping. March 20. 2005. From http: // www. nursing research. com. Finkelmeier, B.A. (1995). Cardiothoracic surgical nursing. JB Lippincott company. Friedman, M.M. (1998). Keperawatan keluarga teori dan praktek. Alih bahasa :Ina Debora & Drs. Yaakim Asy. Edisi 3. Jakarta: EGC. Hawari, D. (2001). Manajemen stress, cemas dan depresi. FKUI. Jakarta : Gaya Baru. Holmes, J. (2003). The connection between relationships and for physical health. April 15. 2005. From http : //www.nursing research. com. Ibrahim, K. (2001). Correlation between coping and quality of life of hemodialysis patients and their spouses. Thesis. Thailand : Prince of Songkla University. Kozier, E. (1995). Fundamental of nursing. Lippincott : Addison Wesley. Lazarus & Folkman. (1984). Stress, appraisal and coping. New York : Springer Publishing Company. Naugton, F.O. (1997). Stress and coping. March 20. 2005. From http : //www. nursing research. com. Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
  • 17. http://www.skripsistikes.wordpress.com JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA Potter & Perry. (1995). Basic nursing theory and practice. St Louis Missouri : Mosby. Prayetni. (1999). Konsep koping dalam pelayanan keperawatan. Bina Sehat edisi September – November, No. 01, 18 – 20. Price, S.A. & Wilson, L.M. (1995). Patofisiologi. Alih bahasa : dr. Peter Anugerah. Jakarta: EGC. Riley & Blue. (2001). The role of the heart failure specialist nurse. March 22. 2005. From http : //www. nursing research. com. Samekto, W. (2001). Infark miokard akut. Semarang : FK Undip. Stanhope, M. & Knollmueller, R.N. (1998). Buku saku keperawatan komunitas dan kesehatan rumah. Alih Bahasa : Yasmin Asih. Jakarta : EGC. Stuart, G.W. & Sundeen. (1998). Principles and practice of psychiatric nursing. St Louis Missouri: Mosby year book. Sugiyono. (2001). Statistik non parametris untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta. Smeltzer, S.C. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Alih bahasa : Agung Waluyo. Edisi 8. Jakarta : EGC. Supartini, Y. (2004). Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC. Suryabrata, S. (2003). Metodologi penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Taylor, Lilis & Lemone. (1997). Fundamentals of nursing: the art and science of nursing care. Lippincott : Raven Publishers. Urbano, E. D. (2000). Heart disease : stress and anxiety. April 15. 2005. From http: //www. nursing research. com. Wilson and Kneisl. (2000). Psychiatric nursing. California : Addison Wesley Publishing Company.