Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian PUPR
The document outlines guidelines for operational procedures for preparing procurement selection for construction services procurement at the Ministry of Public Works and Public Housing. It aims to encourage orderly conduct of preparation for procurement selection.
Key points include:
1. There is a need for more detailed explanation on tender document preparation and evaluation procedures.
2. Over 23% of tenders by the ministry failed due to errors in documents, evaluations, or procedural issues.
3. The guidelines cover HPS preparation, additional selection requirements, evaluation methods, tender document adjustments, and adjustments for construction consulting service selections.
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan ...Khalid Mustafa
Paparan mengnai SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib Evaluasi Kewajaran Harga pada Tender Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Khalid Mustafa
Paparan SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order) dalam Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi di Kementerian PUPR
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Nurul Angreliany
Soal tryout sesuai Perpres Nomor 16 Tahun 2018 dan Perpres 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Soal ini dibuat versi 4 (bulan Agustus 2021)
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan ...Khalid Mustafa
Paparan mengnai SE PUPR Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib Evaluasi Kewajaran Harga pada Tender Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional T...Khalid Mustafa
Paparan SE PUPR Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order) dalam Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi di Kementerian PUPR
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Nurul Angreliany
Soal tryout sesuai Perpres Nomor 16 Tahun 2018 dan Perpres 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Soal ini dibuat versi 4 (bulan Agustus 2021)
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)Khalid Mustafa
Materi untuk Bimtek dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang membahas mengenai tahapan pemilihan penyedia untuk pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan jasa konsultansi hingga pelaksanaan kontrak
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxindrapermana38936
Berdasarkan Peraturan LKPP nomor 12 tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah melalui Penyedia, khususnya pada lampiran II, angka romawi VII halaman hal-hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak jasa konsultansi konstruksi, meliputi :
Program mutu
Organisasi kerja dan jadwal penugasan personel
Kesesuaian personel dan peralatan dengan persyaratan kontrak
Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan
Rencana kerja/jadwal pelaksanaan pekerjaan yang memperhatikan keselamatan konstruksi
Jadwal mobilisasi peralatan dan personel
Rencana pelaksanaan pemeriksaan dan pembayaran
Hal-hal lain yang dianggap perlu.
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)Khalid Mustafa
Materi untuk Bimtek dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang membahas mengenai tahapan pemilihan penyedia untuk pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan jasa konsultansi hingga pelaksanaan kontrak
program mutu dari konsultan perencanaan konstruksi final-1.pptxindrapermana38936
Berdasarkan Peraturan LKPP nomor 12 tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah melalui Penyedia, khususnya pada lampiran II, angka romawi VII halaman hal-hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak jasa konsultansi konstruksi, meliputi :
Program mutu
Organisasi kerja dan jadwal penugasan personel
Kesesuaian personel dan peralatan dengan persyaratan kontrak
Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan
Rencana kerja/jadwal pelaksanaan pekerjaan yang memperhatikan keselamatan konstruksi
Jadwal mobilisasi peralatan dan personel
Rencana pelaksanaan pemeriksaan dan pembayaran
Hal-hal lain yang dianggap perlu.
Similar to Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian PUPR
EVALUATON TENDER project planning and management pptPunit Sharnagat
Number of tenderer should be assessed is between 15-20 tenderer to produce between 3-5 tenderer who will pass.
"Range" of tenderer can be selected is between + / - 20% (+ / - 25% for Civil Engineering) from the Mean Price.
For the tenderers who are below the "cut-off" will be checked the compulsory document first. Select tenderer with special criteria to be evaluated.
For tenderers who are outside the “cut-off” to be referred to tender committee for consideration.
Objective:To determine and to recommend to the Board of Procurement a tender which offers the most profit to the GOVERNMENT. Only contractor which has the financial and technical capabilities is eligible for Award and Acceptance.
Procurement Guidelines
1. These Guidelines are intended to assist PI staff in handling procurement of Goods, Work and Consultancy Services in the context of IFAD Direct Supervision. It is a compendium of instructions, forms and checklists extracted from IFAD’s Guidelines for Supervision and Implementation Support.
It also draws from information distributed to IFAD staff during the Direct Supervision TrainingProgramme held at Casa San Bernardo during 2007/08.
Plataforma inteligente que integra os mais importantes usos do BIM 3D / 4D / 5D / 6D em uma solução única.
Para maiores informações:
www.natecnologia.com.br
general strategy to conduct cost effective procurement in EPC project
Similar to Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian PUPR (20)
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018Khalid Mustafa
Paparan tentang Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 10/2018 tentang Pemberlakuan SDP Pengadaan Jasa Konstruksi dalam rangka Lelang Dini di Kementerian PUPR.
Untuk mengunduh Surat Edarannya, silakan klik https://www.pengadaan.id/hukum/lihat/286--se-pupr-nomor-10-tahun-2018
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJKhalid Mustafa
Setiap akhir tahun sering terjadi permasalahan pelaksanaan kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah, khususnya pekerjaan yang tidak terselesaikan pada akhir tahun anggaran.
Paparan ini menggambarkan cara untuk mencegah dan mengatasi permasalahan tersebut
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018Khalid Mustafa
Materi sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang merupakan pengganti Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Perubahannya
Paparan Perubahan Perpres Nomor 54 Tahun 2010Khalid Mustafa
Paparan draft revisi Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dipaparkan pada Temu Nasional Pengadaan Barang/Jasa Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I)
Presentasi mengenai Permen PU Nomor 14 Tahun 2013 yang merupakan perubahan atas Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri, Usaha Kecil, dan Pelaksanaan Pengadaan M...Khalid Mustafa
Materi untuk Bimtek dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang membahas mengenai Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri, Usaha Kecil, dan Pelaksanaan Pengadaan Melalui PHLN
A process server is a authorized person for delivering legal documents, such as summons, complaints, subpoenas, and other court papers, to peoples involved in legal proceedings.
ZGB - The Role of Generative AI in Government transformation.pdfSaeed Al Dhaheri
This keynote was presented during the the 7th edition of the UAE Hackathon 2024. It highlights the role of AI and Generative AI in addressing government transformation to achieve zero government bureaucracy
Many ways to support street children.pptxSERUDS INDIA
By raising awareness, providing support, advocating for change, and offering assistance to children in need, individuals can play a crucial role in improving the lives of street children and helping them realize their full potential
Donate Us
https://serudsindia.org/how-individuals-can-support-street-children-in-india/
#donatefororphan, #donateforhomelesschildren, #childeducation, #ngochildeducation, #donateforeducation, #donationforchildeducation, #sponsorforpoorchild, #sponsororphanage #sponsororphanchild, #donation, #education, #charity, #educationforchild, #seruds, #kurnool, #joyhome
Up the Ratios Bylaws - a Comprehensive Process of Our Organizationuptheratios
Up the Ratios is a non-profit organization dedicated to bridging the gap in STEM education for underprivileged students by providing free, high-quality learning opportunities in robotics and other STEM fields. Our mission is to empower the next generation of innovators, thinkers, and problem-solvers by offering a range of educational programs that foster curiosity, creativity, and critical thinking.
At Up the Ratios, we believe that every student, regardless of their socio-economic background, should have access to the tools and knowledge needed to succeed in today's technology-driven world. To achieve this, we host a variety of free classes, workshops, summer camps, and live lectures tailored to students from underserved communities. Our programs are designed to be engaging and hands-on, allowing students to explore the exciting world of robotics and STEM through practical, real-world applications.
Our free classes cover fundamental concepts in robotics, coding, and engineering, providing students with a strong foundation in these critical areas. Through our interactive workshops, students can dive deeper into specific topics, working on projects that challenge them to apply what they've learned and think creatively. Our summer camps offer an immersive experience where students can collaborate on larger projects, develop their teamwork skills, and gain confidence in their abilities.
In addition to our local programs, Up the Ratios is committed to making a global impact. We take donations of new and gently used robotics parts, which we then distribute to students and educational institutions in other countries. These donations help ensure that young learners worldwide have the resources they need to explore and excel in STEM fields. By supporting education in this way, we aim to nurture a global community of future leaders and innovators.
Our live lectures feature guest speakers from various STEM disciplines, including engineers, scientists, and industry professionals who share their knowledge and experiences with our students. These lectures provide valuable insights into potential career paths and inspire students to pursue their passions in STEM.
Up the Ratios relies on the generosity of donors and volunteers to continue our work. Contributions of time, expertise, and financial support are crucial to sustaining our programs and expanding our reach. Whether you're an individual passionate about education, a professional in the STEM field, or a company looking to give back to the community, there are many ways to get involved and make a difference.
We are proud of the positive impact we've had on the lives of countless students, many of whom have gone on to pursue higher education and careers in STEM. By providing these young minds with the tools and opportunities they need to succeed, we are not only changing their futures but also contributing to the advancement of technology and innovation on a broader scale.
Jennifer Schaus and Associates hosts a complimentary webinar series on The FAR in 2024. Join the webinars on Wednesdays and Fridays at noon, eastern.
Recordings are on YouTube and the company website.
https://www.youtube.com/@jenniferschaus/videos
Presentation by Jared Jageler, David Adler, Noelia Duchovny, and Evan Herrnstadt, analysts in CBO’s Microeconomic Studies and Health Analysis Divisions, at the Association of Environmental and Resource Economists Summer Conference.
Understanding the Challenges of Street ChildrenSERUDS INDIA
By raising awareness, providing support, advocating for change, and offering assistance to children in need, individuals can play a crucial role in improving the lives of street children and helping them realize their full potential
Donate Us
https://serudsindia.org/how-individuals-can-support-street-children-in-india/
#donatefororphan, #donateforhomelesschildren, #childeducation, #ngochildeducation, #donateforeducation, #donationforchildeducation, #sponsorforpoorchild, #sponsororphanage #sponsororphanchild, #donation, #education, #charity, #educationforchild, #seruds, #kurnool, #joyhome
Paparan Sosialisasi SE PUPR Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian PUPR
1. SURAT EDARAN MENTERI PUPR
Nomor 18/SE/M/2021 tentang
PEDOMAN OPERASIONAL TERTIB PENYELENGGARAAN
PERSIAPAN PEMILIHAN UNTUK PENGADAAN JASA
KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi
2. 2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
Urgensi SE
“Perlu adanya penjelasan yang lebih rinci mengenai tata cara penyiapan
dokumen pemilihan dan tata cara evaluasi tender/seleksi.”
• Terdapat 5.337 paket yang ditenderkan oleh Kementerian PUPR, tetapi
1.241 paket (23%) harus ditetapkan sebagai tender gagal;
• Penyebab tender gagal disebabkan antara lain:
✓ kesalahan dalam penyusunan dokumen;
✓ kesalahan dalam evaluasi;
✓ kesalahan dalam melaksanakan prosedur pemilihan.
3. 3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
Dasar, Maksud, Dan Tujuan SE
Maksud: sebagai pedoman bagi pihak-pihak
terkait dalam pelaksanaan pengadaan
barang/jasa Pemerintah dalam melaksanakan
persiapan pemilihan untuk pengadaan jasa
konstruksi di Kementerian PUPR.
1
Tujuan: mendorong terwujudnya tertib
penyelenggaraan persiapan pemilihan untuk
pengadaan jasa konstruksi di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2
1. Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, beserta
perubahannya;
2. Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun
2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia.
4. Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi
penjelasan yang akan menyeragamkan:
RUANG LINGKUP
1. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS);
2. Penambahan persyaratan tender/seleksi jasa
konstruksi;
3. Metode evaluasi pada tender pekerjaan
konstruksi;
4. Penyesuaian dokumen pemilihan tender
pekerjaan konstruksi;
5. Penyesuaian dokumen pemilihan seleksi jasa
konsultansi konstruksi.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 4
6. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
6
Penyusunan HPS didasarkan pada:
Dalam hal Pekerjaan Konstruksi:
hasil reviu perkiraan biaya/RAB
sebagaimana dimaksud pada angka 1
huruf c harus mendapat persetujuan dari
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya.
nilai pagu anggaran Pekerjaan Konstruksi
di atas Rp100 miliar dan Jasa Konsultansi
Konstruksi dengan nilai pagu anggaran di
atas Rp 10 miliar,
a. hasil perkiraan biaya/RAB yang telah disusun
pada tahap perencanaan pengadaan;
b. pagu anggaran yang tercantum dalam daftar
isian pelaksanaan anggaran atau untuk proses
pemilihan yang dilakukan sebelum penetapan
daftar isian pelaksanaan anggaran mengacu
kepada pagu anggaran yang tercantum
dalam rencana kerja dan anggaran
kementerian/lembaga; dan
c. hasil reviu perkiraan biaya/RAB.
2.
PENYUSUNAN HARGA
PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
1.
10. Metode evaluasi penawaran:
a. Harga terendah sistem gugur pascakualifikasi; dan
b. Harga terendah ambang batas prakualifikasi.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 10
METODE EVALUASI PADA TENDER PEKERJAAN KONSTRUKSI
Harga terendah sistem gugur pascakualifikasi → Pekerjaan Konstruksi tidak kompleks.
Harga terendah ambang batas prakualifikasi → Pekerjaan Konstruksi kompleks.
Dalam hal tender menggunakan metode evaluasi harga terendah ambang batas prakualifikasi,
kriteria evaluasi dan ambang batas harus ditetapkan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya.
01
03
12. Kerja Sama Operasi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 12
a.
Surat Perjanjian KSO
disyaratkan sebagai
persyaratan kualifikasi
Administrasi/Legalitas
untuk Penyedia, baik
untuk metode pemilihan
prakualifikasi maupun
pascakualifikasi
Leadfirm KSO harus
memiliki kualifikasi
setingkat atau lebih
tinggi dari badan usaha
anggota KSO dengan
porsi modal mayoritas
dan paling banyak
70%
KSO tidak dapat
dilaksanakan oleh
kualifikasi usaha:
1) BESAR dengan
KECIL; dan
2) KECIL dengan KECIL
untuk Pekerjaan
Konstruksi
c.
b.
1.
13. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 13
Penyesuaian dalam Dokumen Pemilihan
1 Ketentuan kualifikasi usaha KSO
2 Ketentuan porsi modal KSO
4 Ketentuan evaluasi administrasi
penawaran
5 Ketentuan evaluasi kualifikasi
Penyesuaian Dokumen
3 Ketentuan dokumen penawaran
1.
14. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 14
Penyesuaian dalam Dokumen Pemilihan
Penyesuaian Dokumen
1 Ketentuan kualifikasi usaha KSO
2 Ketentuan porsi modal KSO
4 Ketentuan evaluasi administrasi
penawaran
5 Ketentuan evaluasi kualifikasi
3 Ketentuan dokumen penawaran
1.
15. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 15
Penyesuaian dalam Dokumen Pemilihan
Penyesuaian Dokumen
1 Ketentuan kualifikasi usaha KSO
2 Ketentuan porsi modal KSO
4 Ketentuan evaluasi administrasi
penawaran
5 Ketentuan evaluasi kualifikasi
3 Ketentuan dokumen penawaran
1.
16. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 16
Penyesuaian dalam Dokumen Pemilihan
Penyesuaian Dokumen
1 Ketentuan kualifikasi usaha KSO
2 Ketentuan porsi modal KSO
4 Ketentuan evaluasi administrasi
penawaran
5 Ketentuan evaluasi kualifikasi
3 Ketentuan dokumen penawaran
1.
17. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 17
Penyesuaian dalam Dokumen Pemilihan
Penyesuaian Dokumen
1 Ketentuan kualifikasi usaha KSO
2 Ketentuan porsi modal KSO
4 Ketentuan evaluasi administrasi
penawaran
5 Ketentuan evaluasi kualifikasi
3 Ketentuan dokumen penawaran
1.
18. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 18
Penyesuaian dalam Dokumen Pemilihan
Penyesuaian Dokumen
1 Ketentuan kualifikasi usaha KSO
2 Ketentuan porsi modal KSO
4 Ketentuan evaluasi administrasi
penawaran
5 Ketentuan evaluasi kualifikasi
3 Ketentuan dokumen penawaran
1.
19. Evaluasi terhadap SKK
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 19
a.
Tidak mensyaratkan
peserta harus
menyampaikan SKK
personel manajerial
dalam dokumen
penawaran
SKK tidak
dievaluasi dan
tidak dibuktikan
pada saat
pemilihan
b.
2.
20. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
2
0
Penyesuaian dalam Dokumen Pemilihan
2.
21. Penawaran tiap peserta untuk peserta KSO
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 21
Setiap peserta yang termasuk
dalam KSO dilarang menjadi
peserta baik secara sendiri
maupun sebagai anggota KSO
yang lain pada paket
pekerjaan yang sama adalah
Peserta yang mendaftar dan
memasukkan penawaran
Penyesuaian Dokumen
3.
22. Pemberian Penjelasan Untuk Pascakualifikasi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 22
Pemberian penjelasan kualifikasi
dan penjelasan Dokumen
Pemilihan dilakukan bersamaan.
Penyesuaian Dokumen
4.
23. Tambahan Waktu Pemasukan Dokumen Penawaran
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 23
Perpanjangan batas akhir penyampaian
penawaran mempertimbangkan kecukupan
waktu bagi peserta untuk menyiapkan dokumen
penawaran dengan batas akhir pemasukan
penawaran pada hari kerja dan jam kerja
5.
24. Penetapan Pekerjaan Utama
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 24
6.
Pekerjaan utama
ditetapkan berdasarkan
mata pembayaran yang
nilai bobot biayanya
tertinggi secara
berurutan
Dalam hal mata
pembayaran adalah
pengadaan barang,
maka dapat tidak
ditetapkan sebagai
pekerjaan utama
Metode
pelaksanaan
pekerjaan berisi
uraian terkait
pelaksanaan
pekerjaan utama
Subpekerjaan dari
pekerjaan utama tidak
termasuk dalam hal
yang diuraikan dalam
metode pelaksanaan
pekerjaan
a. b. c. d.
25. Pembuktian Kualifikasi Secara Daring
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 25
7.
Dalam hal tidak
memungkinkan
dilaksanakan secara
daring atau apabila
diperlukan dilakukan
secara luring/tatap muka,
pelaksanaan pembuktian
kualifikasi dapat dilakukan
secara luring/tatap muka
Penyesuaian Dokumen
26. Ketentuan Penyampaian Jaminan Penawaran:
a. Jaminan Penawaran disampaikan dalam bentuk Softcopy
dan/atau jaminan penawaran asli sebagai bagian dari
dokumen administrasi;
b. Jaminan Penawaran dalam bentuk softcopy maka berupa foto
asli dari kamera/handphone (HP) atau scan tanpa edit;
c. Jaminan penawaran asli, disampaikan secara langsung atau
melalui pos/jasa pengiriman kepada Pokja Pemilihan paling
lambat sebelum batas akhir penyampaian penawaran yang
dibuktikan dengan bukti pengiriman.
d. Dalam hal peserta menyampaikan Jaminan penawaran
dalam bentuk softcopy dan jaminan penawaran asli tidak
diterima Pokja Pemilihan sampai dengan batas waktu yang
ditentukan, maka penawaran dinyatakan gugur apabila
berdasarkan klarifikasi ke penerbit jaminan, pencairan jaminan
penawaran memerlukan jaminan penawaran yang asli. Segala
risiko keterlambatan dan kerusakan pengiriman Jaminan
penawaran menjadi risiko peserta.
Ketentuan penyampaian Jaminan Penawaran :
a. Softcopy Jaminan Penawaran disampaikan
sebagai bagian dari dokumen administrasi;
b. Jaminan Penawaran dapat dikirim dalam bentuk
softcopy asli dari kamera/handphone (HP) atau
scan tanpa edit;
c. Jaminan penawaran disampaikan secara langsung
atau melalui pos/jasa pengiriman kepada Pokja
Pemilihan paling lambat sebelum batas akhir
penyampaian penawaran yang dibuktikan
dengan bukti pengiriman.
d. Dalam hal Jaminan penawaran tidak diterima
Pokja Pemilihan sampai dengan batas waktu yang
ditentukan, penawaran dinyatakan gugur apabila
berdasarkan klarifikasi ke penerbit jaminan,
pencairan jaminan penawaran memerlukan jaminan
penawaran yang asli. Segala risiko keterlambatan
dan kerusakan pengiriman Jaminan penawaran
menjadi risiko peserta
Persyaratan Penyampaian
Jaminan Penawaran
MENJADI
8.
SEMULA
27. Penerbit Jaminan dalam Tender Pekerjaan Konstruksi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 27
9.
Menambahkan ketentuan
bahwa Jaminan dapat
diterbitkan oleh:
Konsorsium perusahaan
asuransi umum/
Konsorsium Lembaga
penjaminan/ Konsorsium
perusahaan penjaminan
yang mempunyai program
asuransi kerugian
(suretyship).
2 Jaminan Sanggah Banding
3 Jaminan Pelaksanaan
5 Jaminan Pemeliharaan
4 Jaminan Uang Muka
1 Jaminan Penawaran
28. Penyesuaian Dokumen
a. Diterbitkan oleh:
1) Bank Umum;
2) Perusahaan Penjaminan;
3) Perusahaan Asuransi; atau
4) Lembaga khusus yang
menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor
Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang Lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia;
b. Penerbit Jaminan Penawaran telah
ditetapkan/mendapatkan
rekomendasi OJK.
Penggunaan Jaminan
Penawaran, Jaminan
Sanggah Banding, Jaminan
Pelaksanaan, Jaminan
Uang Muka, dan Jaminan
Pemeliharaan sebagai
berikut:
a. Diterbitkan oleh:
1) TETAP
2) TETAP
3) TETAP
4) TETAP
5) Konsorsium perusahaan
asuransi umum/ Konsorsium
Lembaga penjaminan/
Konsorsium perusahaan
penjaminan yang mempunyai
program asuransi kerugian
(suretyship).
b. Penerbit Jaminan Penawaran selain
Bank Umum, telah ditetapkan/
mendapatkan rekomendasi dari
OJK.
9.
SEMULA MENJADI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
28
Pada IKP dan SSUK
29. Data Kualifikasi pada Prakualifikasi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 29
10.
a.
Prakualifikasi belum merupakan ajang
kompetisi maka data yang kurang masih
dapat dilengkapi oleh peserta sampai
dengan 3 (tiga) hari kalender setelah Pokja
Pemilihan menyampaikan hasil evaluasi,
diakhiri pada hari kerja dan jam kerja
Yang dimaksud “dapat dilengkapi oleh
peserta” merupakan data yang:
1) belum disampaikan dalam data
kualifikasi awal; atau
2) salah disampaikan dalam data
kualifikasi awal
b.
30. Bagian Pekerjaan yang Disubkontrakkan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 30
11.
Evaluasi pekerjaan yang disubkontrakkan
dilakukan dengan ketentuan:
Peserta dinyatakan memenuhi unsur pekerjaan
yang disubkontrakkan apabila Daftar Isian
Pekerjaan yang Disubkontrakkan yang
disampaikan sesuai dengan jumlah dan jenis
pekerjaan yang dipersyaratkan dalam LDP.
MENJADI
SEMULA
Evaluasi pekerjaan yang disubkontrakkan
dilakukan dengan ketentuan:
Peserta dinyatakan memenuhi unsur pekerjaan
yang disubkontrakkan apabila Daftar Isian
Pekerjaan yang Disubkontrakkan yang
disampaikan sesuai dengan jumlah dan jenis
pekerjaan yang dipersyaratkan dalam SSKK
31. Pertentangan Kepentingan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 31
12.
Pokja Pemilihan melakukan evaluasi pertentangan
kepentingan terhadap pemenang dan pemenang
cadangan (apabila ada) berdasarkan:
Akta pendirian
perusahaan dan
perubahan
terakhir
Informasi dari pihak lain
yang disampaikan
kepada Pokja Pemilihan
selama proses pemilihan
penyedia
Informasi dari PPK
terkait penyedia yang
menjadi konsultan
perancang/
pengawas/MK
32. Evaluasi Peralatan Utama
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 32
13.
a.
Tidak dilakukan
klarifikasi secara fisik
baik terhadap fisik
dokumen maupun fisik
peralatan
Dalam hal komposisi yang terdiri atas
jenis, kapasitas, dan jumlah peralatan
yang ditawarkan berbeda dengan
yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan, maka Pokja Pemilihan akan
membandingkan produktivitas alat
tersebut berdasarkan metode
pelaksanaan pekerjaan
b.
33. Penyesuaian dalam Dokumen Pemilihan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 33
13.
34. Preferensi TKDN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 34
14.
𝑯𝑬𝑨𝐤𝐨𝐦𝐩𝐨𝐧𝐞𝐧 𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈 = 𝟏 − 𝑲𝑷 𝐱 𝐇𝐏
𝐻𝐸𝐴 = (1−𝐾𝑃) 𝑥 𝐻𝑃
❑ HEA = Harga Evaluasi Akhir.
❑ KP = TKDN x Preferensi Tertinggi.
▪ KP adalah koefisien preferensi
▪ Preferensi Tertinggi adalah preferensi harga
maksimum.
- Pekerjaan konstruksi : 7,5%
❑ HP = Harga Penawaran setelah koreksi
aritmatik.
❑ HEA komponen barang = Harga Evaluasi Akhir
tiap komponen barang.
❑ KP = TKDN x Preferensi Tertinggi.
❑ HP = Harga Penawaran.
MENJADI
SEMULA
35. Persyaratan Pengalaman Pada Kualifikasi Usaha Kecil
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 35
15.
Usaha Kecil yang baru
berdiri kurang dari 3
tahun, harus mempunyai 1
(satu) pengalaman pada
pekerjaan konstruksi,
untuk pengadaan dengan
nilai paket pekerjaan
paling sedikit di atas
Rp2,5 M
36. Pembuktian Kualifikasi melalui SIKaP
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 36
16.
Dalam pembuktian kualifikasi, Pokja
Pemilihan tidak perlu meminta seluruh
dokumen kualifikasi apabila data
kualifikasi peserta dengan
peringkat terbaik sudah
terverifikasi oleh 2 Pokja
Pemilihan dalam SIKaP.
Penyesuaian Dokumen
37. Harga Penawaran Sama oleh Lebih dari 1 Peserta
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 37
17.
Dalam hal terdapat calon pemenang
memiliki harga penawaran yang
sama maka:
a. Untuk segmentasi pemaketan
usaha kecil, Pokja Pemilihan
memilih peserta yang mempunyai
nilai pengalaman sejenis lebih
besar dan hal ini dicatat dalam
BAHP;
b. Untuk segmentasi pemaketan
usaha menengah dan usaha
besar, Pokja Pemilihan memilih
peserta yang mempunyai
Kemampuan Dasar lebih besar
dan hal ini dicatat dalam BAHP
Dalam hal terdapat calon pemenang memiliki harga penawaran yang sama maka:
a. Untuk segmentasi pemaketan usaha kecil, Pokja Pemilihan memilih peserta yang
mempunyai nilai pengalaman sejenis lebih besar berdasarkan data pengalaman
yang disampaikan dalam data kualifikasi dan hal ini dicatat dalam BAHP);
b. TETAP
c. Berdasarkan huruf a atau huruf b masih belum dapat ditentukan urutan calon
pemenang, penetapan calon pemenang berdasarkan:
1) nilai pengalaman pekerjaan konstruksi pada lokasi pekerjaan yang lebih
besar berdasarkan data pengalaman yang disampaikan dalam data
kualifikasi;
2) dalam hal masih sama maka selanjutnya berdasarkan nilai pengalaman
pekerjaan konstruksi yang lebih besar berdasarkan data pengalaman yang
disampaikan dalam data kualifikasi;
3) dalam hal masih sama maka selanjutnya berdasarkan Sisa Kemampuan
Paket (SKP) yang terbanyak;
4) dalam hal masih sama maka selanjutnya berdasarkan Tanggal pendirian
usaha yang paling awal.
MENJADI
SEMULA
38. Personel Manajerial
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 38
a.
Bila Personel yang
sama diusulkan
oleh >1 peserta
yang berbeda
pada tender yang
sama, maka
peserta yang
menawarkan
personel tersebut
digugurkan
Evaluasi personel manajerial:
1) Bila peserta menawarkan personel manajerial yang
sedang bekerja pada pekerjaan lain, dapat
digugurkan hanya jika telah diklarifikasi masih
terikat kontrak pada paket lain;
2) Dikecualikan dengan ketentuan:
a) Penugasannya sebagai Kepala Proyek/ Manajer
Proyek/GS dengan ketentuan max. 3 paket
bersamaan;
b) Jadwal penugasan personel tidak tumpang
tindih; atau
c) Terdapat personel cadangan yang diusulkan
dalam Dok. Penawaran yang memenuhi syarat.
c.
b.
Dalam hal personel yang
sama diusulkan pada tender
yang berbeda, maka:
1) dilakukan klarifikasi
kepada personel ybs;
2) Apabila berdasarkan
klarifikasi benar
diusulkan oleh >1
peserta pada tender
yang berbeda, evaluasi
dilanjutkan.
18.
39. Pelaksanaan Tender Pada
Satu Kesatuan Pekerjaan
19.
Dalam hal Peserta mengikuti beberapa paket tender yang
merupakan satu kesatuan pekerjaan:
39
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
Apabila peserta A menjadi calon pemenang pada masing-masing paket tender, dilakukan
klarifikasi untuk menentukan satu paket tender yang dipilih.
Pada paket lainnya yang tidak dipilih, dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga
berdasarkan total harga penawaran calon pemenang kepada calon pemenang cadangan 1.
Dalam hal tidak tercapai kesepakatan dalam klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dengan
calon pemenang cadangan 1, maka dilakukan tahapan klarifikasi dan negosiasi teknis dan
harga kepada calon pemenang cadangan 2.
Dalam hal tidak tercapai kesepakatan dalam klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga dengan
calon pemenang cadangan 2, maka calon pemenang adalah peserta A.
40. Penetapan Tender Gagal
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 40
20.
Tender/Seleksi gagal dalam hal tidak ada
peserta yang lulus evaluasi penawaran
sebagaimana dimaksud pada klausul … huruf
d dinyatakan setelah melewati masa sanggah
dan/atau sanggah banding.
Seluruh peserta terlibat persaingan usaha
tidak sehat sebagaimana dimaksud pada
klausul … huruf g berdasarkan hasil evaluasi
penawaran.
Tender/Seleksi gagal sebagaimana dimaksud
pada klausul … huruf a sampai dengan huruf
h ditetapkan oleh Pokja Pemilihan.
Tender/Seleksi gagal sebagaimana dimaksud
pada klausul … huruf i sampai dengan huruf
k ditetapkan oleh PA/KPA.
= Setelah tender dinyatakan gagal, diumumkan
kepada seluruh peserta melalui SPSE.
+
+
+
+
Tender dinyatakan gagal dalam hal:
a. terdapat kesalahan dalam proses evaluasi;
b. tidak ada peserta yang menyampaikan dokumen penawaran setelah
ada pemberian waktu perpanjangan;
c. seluruh penawaran harga pada Tender Pekerjaan Konstruksi di atas
HPS;
d. tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran;
e. ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan atau Dokumen
Pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Perpres Nomor 16
Tahun 2018 beserta perubahannya dan aturan turunannya;
f. seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan/atau Nepotisme;
g. seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak sehat;
h. tidak menjalankan prosedur berdasarkan dokumen pemilihan;
i. Pokja Pemilihan/PPK terlibat Korupsi, Kolusi, dan/atau Nepotisme;
j. PA/KPA menyetujui penolakan oleh PPK atas hasil pemilihan dan/atau
k. PA/KPA menolak untuk menetapkan pemenang pemilihan untuk
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan nilai Pagu Anggaran paling
sedikit di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
41. Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 41
21.
Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, paling sedikit dibahas hal-hal sebagai berikut:
a. Finalisasi rancangan kontrak;
b. Perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang ditetapkan sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran;
c. Rencana penandatanganan kontrak;
d. Dokumen kontrak dan kelengkapan;
e. Kelengkapan rencana keselamatan konstruksi;
f. Jaminan pelaksanaan yang paling sedikit terdiri atas ketentuan, bentuk, isi, dan waktu penyerahan;
g. Asuransi;
h. Rencana pemberdayaan tenaga kerja praktik/magang (pekerjaan kompleks);
i. Jaminan uang muka yang paling sedikit terdiri atas ketentuan, bentuk, isi, dan waktu penyerahan;
dan/atau
j. Hal-hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada saat evaluasi penawaran.
42. Segmentasi Pemaketan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 42
22.
1) Pekerjaan yang akan
dilaksanakan memiliki tingkat
risiko sedang dan/atau
teknologi madya;
2) Tender gagal karena tidak ada
penyedia jasa dengan
kualifikasi Usaha Kecil yang
memasukkan dokumen
kualifikasi dan/atau dokumen
penawaran; atau
3) Tender gagal karena tidak ada
penyedia jasa dengan
kualifikasi Usaha Kecil yang
memenuhi persyaratan.
Kualifikasi Usaha Besar Non-
BUMN:
1) Pekerjaan yang akan
dilaksanakan memiliki tingkat
risiko besar dan/atau teknologi
tinggi;
2) Tender gagal karena tidak ada
penyedia jasa dengan
kualifikasi Usaha Menengah
yang memasukkan dokumen
kualifikasi dan/atau dokumen
penawaran; atau
3) Tender gagal karena tidak ada
penyedia jasa dengan
kualifikasi Usaha Menengah
yang memenuhi persyaratan
Kualifikasi Usaha Menengah:
1) Tender gagal untuk nilai pagu
anggaran > Rp 50 miliar - Rp100
miliar karena tidak ada penyedia
jasa dengan kualifikasi Usaha
Besar Non-BUMN yang
memasukkan dokumen kualifikasi
dan/atau dokumen penawaran;
atau
2) Tender gagal untuk nilai pagu
anggaran > Rp 50 miliar - Rp100
miliar karena tidak ada penyedia
jasa dengan kualifikasi Usaha
Besar Non-BUMN yang memenuhi
persyaratan.
Kualifikasi Usaha Besar:
43. Penyesuaian dalam Dokumen Pemilihan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 43
22.
44. Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 44
23.
Bila tidak didapatkan informasi terkait status
KSWP peserta dengan nomor NPWP pada aplikasi
SIKaP atau aplikasi KSWP Ditjen Pajak Kementerian
Keuangan, maka status valid NPWP KSWP
dibuktikan pada saat pembuktian kualifikasi.
Untuk peserta ber-KSO, setiap anggota KSO
disyaratkan memiliki status valid keterangan
Wajib Pajak, dikecualikan untuk peserta yang
secara peraturan perpajakan belum diwajibkan
memiliki laporan perpajakan tahun terakhir.
• Misalnya baru berdiri sebelum batas waktu
laporan pajak tahun terakhir.
Tidak mensyaratkan peserta harus menyampaikan
bukti screenshot KSWP atau dokumen KSWP
lainnya dalam data kualifikasi.
Mengevaluasi NPWP peserta yang
disampaikan pada isian kualifikasi
untuk memastikan status KSWP.
Status KSWP peserta dapat dilihat pada
aplikasi SIKaP atau aplikasi KSWP Ditjen Pajak
Kementerian Keuangan.
01.
02.
05.
04. 03.
45. Sisa Kemampuan Paket
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 45
24.
a.
Dalam hal peserta
melakukan KSO,
evaluasi SKP
dilakukan
terhadap
Leadfirm dan
masing-masing
anggota
b.
Untuk usaha non kecil (menengah dan besar),
Peserta menyampaikan daftar pekerjaan yang
pernah ditangani bersamaan dalam kurun waktu
5 (lima) tahun terakhir
Apabila peserta tidak menyampaikan daftar
pekerjaan tersebut atau menyampaikan kurang
dari 5 paket, maka ditetapkan kemampuan paket
(KP) Peserta = 6.
46. Sisa Kemampuan Paket
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 46
24.
SKP = KP – P
KP adalah nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan:
(1) untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP)
ditentukan sebanyak 5 paket pekerjaan; dan
(2) untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket
(KP) ditentukan sebanyak 6 atau 1,2 N.
P = jumlah paket yang sedang dikerjakan.
N = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat
ditangani pada saat bersamaan selama kurun
waktu 5 tahun terakhir.
SKP = KP – P
KP adalah nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan:
(1) untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan
sebanyak 5 paket pekerjaan; dan
(2) untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP)
ditentukan sebanyak 6 atau 1,2 N.
P adalah jumlah paket pekerjaan konstruksi yang sedang
dikerjakan.
N = jumlah pengalaman menyelesaikan pekerjaan konstruksi
terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan
selama kurun waktu 5 tahun terakhir.
47. Persyaratan perizinan berusaha di
bidang jasa konstruksi dengan memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB)
dan Sertifikat Standar; atau
2) Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
yang masih berlaku.
Setiap badan usaha yang mengerjakan
Jasa Konstruksi wajib memiliki Sertifikat
Badan Usaha.
Dalam hal masa berlaku izin/sertifikat
habis setelah batas akhir pemasukan
Dokumen Penawaran, maka Peserta harus
menyampaikan izin/ sertifikat yang sudah
diperpanjang kepada PPK saat rapat
persiapan penandatanganan
kontrak.
Perizinan Berusaha
Penyesuaian Pada Bab Tata Cara
Evaluasi Kualifikasi
25.
Penyesuaian ketentuan SBU
yang habis masa berlakunya
setelah batas akhir pemasukan
penawaran
26.
47
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
48. Kemampuan Dasar
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 48
27.
a.
Pada saat
pembuktian
kualifikasi,
peserta membawa
Kontrak Asli dan
Berita Acara
Serah Terima
b.
Pengalaman
sebagai
subkontraktor,
membawa
kontrak
subkontrak asli,
dan surat
referensi dari
Pengguna Jasa.
49. 28.
Sertifikat Keahlian
(SKA) Elektrikal
Sertifikat Keahlian (SKA)
Elektrikal
diterbitkan oleh lembaga sertifikasi
profesi atau instansi yang berwenang
serta yang mengacu pada SKKNI dan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Contoh: LPJK, Kementerian ESDM
29.
Nilai Total Harga Penawaran &
Koreksi Aritmatik
Jika hasil koreksi
aritmatik otomatis (SPSE)
dengan yang diunggah
berbeda, maka
gunakan data hasil
koreksi aritmatik yang
diunggah.
Jika nilai total harga
penawaran dalam SPSE
dengan yang diunggah
berbeda, maka yang
gunakan data yang
diunggah.
a. b.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 49
50. Penyesuaian Pemberlakuan sanksi Daftar Hitam
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 50
Dalam hal telah dilakukan penandatanganan
kontrak dan Penyedia terbukti dikenakan Sanksi
Daftar Hitam sejak sebelum penandatanganan
Kontrak, maka dapat dilakukan pemutusan
kontrak.
Dalam hal Daftar Hitam ditayangkan
sebelum penandatanganan kontrak, maka
kontrak tidak ditandatangani.
Dalam hal sanksi Daftar Hitam ditayangkan
sebelum penetapan pemenang, maka peserta
yang masuk dalam Daftar Hitam tersebut
digugurkan.
Dalam hal SK Penetapan Daftar Hitam belum
ditayangkan sehingga menyebabkan Pokja
Pemilihan dan PPK belum memperoleh
informasi tentang Daftar Hitam, proses
pengadaan barang/ jasa tetap dilanjutkan
Sanksi Daftar Hitam berlaku pada saat
diterbitkannya Surat Keputusan Penetapan Daftar
Hitam
a.
b.
d.
e.
c.
30.
52. Kerja Sama Operasi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 52
1.
1)
2)
3)
4)
5) KECIL dengan KECIL.
BESAR dengan BESAR
MENENGAH dengan MENENGAH
BESAR dengan MENENGAH.
MENENGAH dengan KECIL.
KSO
JKK
Penyesuaian Dokumen
53. Evaluasi terhadap SKK
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 53
a.
Tidak mensyaratkan
peserta harus
menyampaikan SKK
personel inti tenaga
ahli dalam dokumen
penawaran
SKK tidak
dievaluasi dan
tidak dibuktikan
pada saat
pemilihan
b.
2.
54. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 54
Penyesuaian dalam Dokumen Pemilihan
2.
55. Sertifikat Profesional
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 55
“Sertifikat
Profesional” pada
dihapus, tidak
digunakan dalam
Jasa Konsultansi
Konstruksi
3.
Penyesuaian Dokumen
56. Penawaran tiap peserta untuk peserta KSO
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 56
Setiap peserta yang termasuk
dalam KSO dilarang menjadi
peserta baik secara sendiri
maupun sebagai anggota KSO
yang lain pada paket
pekerjaan yang sama adalah
Peserta yang mendaftar dan
memasukkan penawaran
Penyesuaian Dokumen
4.
57. Penilaian Pengalaman Peserta
pada Dokumen Seleksi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 57
5.
pengalaman melaksanakan pekerjaan
sejenis dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir (Bobot 7-12%)
pengalaman melaksanakan pekerjaan di
provinsi lokasi kegiatan dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir (Bobot 3-8%)
nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir (Bobot 5-
10%)
58. Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 58
6.
Bila tidak didapatkan informasi terkait status
KSWP peserta dengan nomor NPWP pada aplikasi
SIKaP atau aplikasi KSWP Ditjen Pajak Kementerian
Keuangan, maka status valid NPWP KSWP
dibuktikan pada saat pembuktian kualifikasi.
Untuk peserta ber-KSO, setiap anggota KSO
disyaratkan memiliki status valid keterangan
Wajib Pajak, dikecualikan untuk peserta yang
secara peraturan perpajakan belum diwajibkan
memiliki laporan perpajakan tahun terakhir.
• Misalnya baru berdiri sebelum batas waktu
laporan pajak tahun terakhir.
Tidak mensyaratkan peserta harus menyampaikan
bukti screenshot KSWP atau dokumen KSWP
lainnya dalam data kualifikasi.
Mengevaluasi NPWP peserta yang
disampaikan pada isian kualifikasi
untuk memastikan status KSWP.
Status KSWP peserta dapat dilihat pada
aplikasi SIKaP atau aplikasi KSWP Ditjen Pajak
Kementerian Keuangan.
01.
02.
05.
04. 03.
59. Penetapan Shortlist
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 59
7.
Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih peserta
badan usaha yang baru berdiri kurang dari 3
tahun tanpa pengalaman yang mendapatkan
nilai teknis kualifikasi yang sama, peserta akan
diperingkatkan dengan mengurutkan hal-hal
sebagai berikut:
Domisili
provinsi
badan usaha
yang sama
dengan lokasi
pekerjaan;
Umur
lamanya
SBU, dihitung
dari tanggal
penerbitan
yang lebih
awal;
Domisili
provinsi
badan
usaha yang
sama
dengan
lokasi
pekerjaan;
a. b. c.
60. Data Kualifikasi pada Prakualifikasi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 60
8.
a.
Prakualifikasi belum merupakan ajang
kompetisi maka data yang kurang masih
dapat dilengkapi oleh peserta sampai
dengan 3 (tiga) hari kalender setelah Pokja
Pemilihan menyampaikan hasil evaluasi,
diakhiri pada hari kerja dan jam kerja
Yang dimaksud “dapat dilengkapi oleh
peserta” merupakan data yang:
1) belum disampaikan dalam data
kualifikasi awal; atau
2) salah disampaikan dalam data
kualifikasi awal
b.
61. Pertentangan Kepentingan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 61
9.
Pokja Pemilihan melakukan evaluasi pertentangan
kepentingan terhadap pemenang dan pemenang cadangan
(apabila ada) berdasarkan:
Akta pendirian
perusahaan dan
perubahan
terakhir
Informasi dari pihak lain
yang disampaikan
kepada Pokja Pemilihan
selama proses pemilihan
penyedia
Informasi dari PPK
terkait penyedia yang
menjadi konsultan
perancang/
pengawas/MK
62. Evaluasi Tenaga Ahli
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 62
10.
Kriteria penilaian:
1) tingkat dan jurusan pendidikan peserta yang lebih besar atau
sama dengan yang disyaratkan dalam KAK dan disertai dengan
pindaian ijazah asli atau legalisir diberi nilai 100 (seratus);
2) tingkat dan/atau jurusan pendidikan peserta yang berbeda atau
lebih kecil dari yang disyaratkan dalam KAK atau tidak disertai
dengan pindaian (scan) ijazah asli atau legalisir maka nilai
unsur pendidikan, diberi nilai: 0 (nol).
MENJADI
SEMULA
Kriteria penilaian:
1) tingkat dan jurusan pendidikan peserta yang
lebih besar atau sama dengan yang disyaratkan
dalam KAK, diberi nilai maksimal;
2) tingkat dan/atau jurusan pendidikan peserta
yang berbeda atau lebih kecil dari yang
disyaratkan dalam KAK, diberi nilai: 0 (nol).
63. Biaya Terkoreksi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 63
11.
b.
Untuk Seleksi metode evaluasi pagu
anggaran, maka total penawaran
biaya terkoreksi yang diatas pagu
anggaran dinyatakan gugur
a.
Untuk Seleksi selain metode
evaluasi pagu anggaran, total
penawaran biaya terkoreksi yang
diatas pagu anggaran tidak
dinyatakan gugur sebelum
dilakukan negosiasi biaya.
Penyesuaian Dokumen
64. Remunerasi Tenaga Ahli
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 64
12.
Dalam evaluasi penawaran biaya, dilakukan evaluasi kewajaran biaya
remunerasi Tenaga Ahli, berdasarkan Peraturan Menteri PUPR tentang
Standar Remunerasi Tenaga Ahli.
Biaya remunerasi Tenaga Ahli pada rincian biaya langsung personel yang
bernilai di bawah standar remunerasi minimal Tenaga Ahli yang ditetapkan
Menteri PUPR dinyatakan tidak wajar
Dalam hal menggunakan metode evaluasi kualitas dan biaya dengan
kontrak waktu penugasan, jika ditemukan bukti harga tidak wajar
sebagaimana dimaksud huruf b, maka penawaran biaya diberi nilai 0
(nol);
Dalam hal menggunakan metode biaya terendah dengan kontrak
waktu penugasan, jika ditemukan bukti harga tidak wajar maka
penawaran dinyatakan gugur.
a.
b.
c.
d.
65. Penyesuaian Dalam Dokumen Pemilihan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 65
12.
metode evaluasi kualitas dan biaya jenis kontrak waktu penugasan
66. Penyesuaian Dalam Dokumen Pemilihan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 66
12.
metode evaluasi biaya terendah jenis kontrak waktu penugasan
67. Penetapan Pemenang
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 67
13.
+
a. Dalam hal peserta mengikuti seleksi beberapa paket
pekerjaan dalam waktu penetapan pemenang
bersamaan dan/atau sedang melaksanakan
pekerjaan jasa konsultansi lain/yang sedang
berjalan, maka:
b. Apabila menawarkan Tenaga Ahli yang sama pada
paket ….
c. Apabila menawarkan Tenaga Ahli yang sama …
d. ketentuan pada huruf b hanya dapat ditetapkan
sebagai pemenang pada 1 (satu) paket jasa
konsultansi, dikecualikan: …
SEMULA
MENJADI
Dalam hal peserta mengikuti seleksi beberapa paket
pekerjaan dalam waktu penetapan pemenang
bersamaan dan/atau sedang melaksanakan pekerjaan
jasa konsultansi lain/yang sedang berjalan, maka:
a. Apabila menawarkan Tenaga Ahli yang sama pada
paket …. (paket sedang berjalan)
b. Apabila menawarkan Tenaga Ahli yang sama …
(seleksi lain yang bersamaan)
c. ketentuan pada huruf a dan huruf b hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket
jasa konsultansi, dikecualikan: …
68. Segmentasi
Jasa Konsultansi Konstruksi
14.
1) Seleksi gagal karena tidak ada
penyedia jasa dengan
kualifikasi Usaha Kecil yang
memasukkan dokumen kualifikasi
dan/atau dokumen penawaran;
atau
2) Seleksi gagal karena tidak ada
penyedia jasa dengan
kualifikasi Usaha Kecil yang
memenuhi persyaratan.
1) Seleksi gagal karena tidak
ada penyedia jasa dengan
kualifikasi Usaha Menengah
yang memasukkan dokumen
kualifikasi dan/atau
dokumen penawaran; atau
2) Seleksi gagal karena tidak
ada penyedia jasa dengan
kualifikasi Usaha Menengah
yang memenuhi
persyaratan.
Penyedia jasa kualifikasi
Usaha Besar
Pokja Pemilihan menyesuaikan seleksi jasa konsultansi
konstruksi yang dapat disyaratkan kepada:
Penyedia jasa kualifikasi
Usaha Menengah
a. b.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
68
69. 15.
Data Pengalaman
Pekerjaan
16.
Ambang Batas Kualifikasi Teknis
• Untuk pemaketan usaha kecil,
ambang batas kualifikasi
teknis ditetapkan = 0.
• Untuk pemaketan usaha
menengah dan usaha besar,
ambang batas kualifikasi
teknis ditetapkan sesuai
kebutuhan
Ambang batas
kualifikasi teknis
ditetapkan hanya
pada ambang
batas unsur
pengalaman
perusahaan,
tidak pada
ambang batas
subunsur
a. b.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 69
Tabel: Data Pengalaman Pekerjaan
Dalam Kurun Waktu 10 Tahun Terakhir
Tabel: Data Pengalaman Pekerjaan
MENJADI
70. Evaluasi Administrasi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 70
17.
a Dokumen Pengalaman Perusahaan
b Dokumen Proposal Teknis
2 Dokumen Penawaran Biaya
c Dokumen Kualifikasi Tenaga Ahli
(jumlah TA sesuai dengan yang
disyaratkan)
1 Dokumen Penawaran Teknis
71. Pengalaman Perusahaan Pada Tahapan Seleksi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 71
18.
Rumusan Nilai pengalaman sejenis tertinggi
menggunakan rumusan:
NP X =
NPT X
NPT Tertinggi
× 100 × Bobot Sub Unsur
Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPT X = Nilai paket tertinggi perusahaan X
NPT Tertinggi = Nilai Paket tertinggi diantara
peserta, dijadikan pembanding untuk
mendapatkan nilai peserta X
72. Perhitungan unsur Kualifikasi Tenaga Ahli
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 72
19.
6) nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional:
a) memiliki ≥ ____ tahun pengalaman kerja profesional,
diberi nilai 100 (seratus);
b) memiliki < ____ tahun pengalaman kerja profesional,
diberi nilai secara proporsional terhadap lama
pengalaman yang disyaratkan, dengan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝐴 =
𝑇ℎ𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑇𝐴
𝑇ℎ𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
𝑥100
6) nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional:
a) memiliki ≥ ____ tahun pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 100 (seratus);
b) memiliki < ____ tahun pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 50 (lima puluh).
Kriteria penilaian dukungan referensi/kontrak sebelumnya:
1) pengalaman kerja diberi nilai 100 (seratus) jika
melampirkan referensi/kontrak sebelumnya.
2) dalam hal terdapat hal yang meragukan/kurang jelas
terhadap referensi/ kontrak sebelumnya dan setelah
diklarifikasi/konfirmasi dengan menghubungi penerbit
referensi/kontrak sebelumnya, pengalaman tidak sesuai
dan/atau tidak dapat diklarifikasi maka diberi nilai 0 (nol);
3) tidak dilengkapi referensi/kontrak sebelumnya maka diberi
nilai 0 (nol).
Kriteria penilaian dukungan referensi/kontrak sebelumnya:
1) melampirkan referensi/kontrak sebelumnya dan dapat
diklarifikasi/ dikonfirmasi dengan menghubungi penerbit
referensi/ kontrak sebelumnya, maka pengalaman kerja
diberi nilai 100 (seratus);
2) melampirkan referensi/kontrak sebelumnya namun setelah
diklarifikasi/konfirmasi tidak sesuai maka diberi nilai 0 (nol).
3) tidak dilengkapi referensi/kontrak sebelumnya maka tidak
diberi nilai 0 (nol).
73. Dalam hal Daftar Hitam ditayangkan sebelum
penandatanganan kontrak, maka kontrak tidak
ditandatangani;
Pokja tidak
menetapkan
ambang batas
pada subunsur
pengalaman
perusahaan
Penetapan Ambang batas
Penyesuaian pada Bab Lembar Kriteria
Evaluasi
Pemberlakuan sanksi Daftar Hitam,
dilakukan dengan ketentuan:
21.
Sanksi Daftar Hitam berlaku pada saat diterbitkannya
Surat Keputusan Penetapan Daftar Hitam;
Dalam hal SK Penetapan Daftar Hitam belum
ditayangkan sehingga menyebabkan Pokja Pemilihan
dan PPK belum memperoleh informasi tentang Daftar
Hitam tersebut, maka proses pengadaan barang/jasa
tetap dilanjutkan;
Dalam hal sanksi Daftar Hitam ditayangkan sebelum
penetapan pemenang, maka peserta yang masuk
dalam Daftar Hitam tersebut digugurkan;
Dalam hal telah dilakukan penandatanganan kontrak
dan Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam
sejak sebelum penandatanganan Kontrak, maka dapat
dilakukan pemutusan kontrak.
a.
b.
d.
c.
e.
Pokja menetapkan
ambang batas pada
unsur proposal teknis,
unsur kualifikasi
tenaga ahli dan
ambang batas total
a. b.
20.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
73