Dokumen tersebut membahas tentang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), termasuk definisi, subjek yang wajib memiliki NPWP dan dikukuhkan sebagai PKP, cara pendaftaran NPWP dan pelaporan usaha untuk pengukuhan PKP, sanksi terkait, dan manfaat memiliki NPWP.
Dokumen tersebut membahas ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 dan perubahannya, termasuk mengatur tentang definisi wajib pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak, tempat pendaftaran wajib pajak, dan persyaratan untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak."
Dokumen tersebut membahas tentang wajib pajak, NPWP, dan PPKP. Secara ringkas, wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kewajiban perpajakan, NPWP berfungsi sebagai identitas wajib pajak, dan PPKP berfungsi untuk mengukuhkan pengusaha sebagai subjek pajak PPN.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) secara online dan offline, serta sanksi yang diberikan kepada wajib pajak yang tidak memiliki NPWP. Juga dibahas mengenai penghapusan NPWP dan NPPKP, serta pengertian dan fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) serta jenis dan batas waktu pelaporannya.
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1Thin DunXpiet
Undang-undang ini mengatur tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia. Terdapat definisi pajak, kewajiban mendaftar sebagai Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak, serta penjelasan mengenai Nomor Pokok Wajib Pajak dan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Dokumen tersebut membahas tentang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), termasuk definisi, subjek yang wajib memiliki NPWP dan dikukuhkan sebagai PKP, cara pendaftaran NPWP dan pelaporan usaha untuk pengukuhan PKP, sanksi terkait, dan manfaat memiliki NPWP.
Dokumen tersebut membahas ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 dan perubahannya, termasuk mengatur tentang definisi wajib pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak, tempat pendaftaran wajib pajak, dan persyaratan untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak."
Dokumen tersebut membahas tentang wajib pajak, NPWP, dan PPKP. Secara ringkas, wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kewajiban perpajakan, NPWP berfungsi sebagai identitas wajib pajak, dan PPKP berfungsi untuk mengukuhkan pengusaha sebagai subjek pajak PPN.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) secara online dan offline, serta sanksi yang diberikan kepada wajib pajak yang tidak memiliki NPWP. Juga dibahas mengenai penghapusan NPWP dan NPPKP, serta pengertian dan fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) serta jenis dan batas waktu pelaporannya.
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1Thin DunXpiet
Undang-undang ini mengatur tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia. Terdapat definisi pajak, kewajiban mendaftar sebagai Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak, serta penjelasan mengenai Nomor Pokok Wajib Pajak dan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas pajak pertambahan nilai (PPN), khususnya fasilitas yang diberikan untuk kegiatan di kawasan berikat. Dijelaskan bahwa barang dan jasa yang berasal dari kegiatan di kawasan berikat dibebaskan dari pengenaan PPN, sehingga pajak masukan yang terkait dapat dikreditkan."
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUAN INI DAPAT BERUBAH MENGIKUTI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. WAJIB PAJAK YANG MEMERLUKAN BANTUAN DAPAT MENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DI SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI ATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK SETEMPAT ATAU KP2KP SETEMPAT
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUAN INI DAPAT BERUBAH MENGIKUTI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. WAJIB PAJAK YANG MEMERLUKAN BANTUAN DAPAT MENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DI SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI ATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK SETEMPAT ATAU KP2KP SETEMPAT
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUAN INI DAPAT BERUBAH MENGIKUTI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. WAJIB PAJAK YANG MEMERLUKAN BANTUAN DAPAT MENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DI SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI ATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK SETEMPAT ATAU KP2KP SETEMPAT
beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perpajakan kup (ketentuan umum pajak) pertemuan iiiFadhil Ismi
Dokumen tersebut membahas istilah-istilah yang terkait dengan pajak di Indonesia seperti DJP, KPP, PPN, dan PPh. Juga menjelaskan kewajiban wajib pajak seperti melaporkan usaha, menyelenggarakan pembukuan, dan menyerahkan dokumen. Selain itu, dibahas pula hak-hak wajib pajak seperti menyicil pembayaran, mengajukan keberatan atau banding, serta memperpanjang j
Dokumen tersebut membahas ketentuan umum perpajakan di Indonesia, termasuk definisi pajak, sistem self assessment, kewajiban mendaftar sebagai Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak, serta penghitungan pajak bagi suami istri.
Bangunan pabrik yang dibangun oleh perusahaan jasa konstruksi untuk PKP termasuk dalam definisi Barang Modal berdasarkan ketentuan UU PPN, PP pelaksana, dan PSAK. Pajak Masukan atas pengadaan jasa konstruksi bangunan pabrik dapat dikreditkan oleh PKP belum berproduksi sepanjang nilai jasanya dikapitalisasi ke harga perolehan Barang Modal.
Dokumen tersebut membahas tentang objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terdiri dari barang kena pajak dan jasa kena pajak, serta pengecualian-pengecualian tertentu seperti barang-barang yang tidak dikenakan PPN dan jenis-jenis jasa yang tidak dikenakan PPN.
Norma penghitungan khusus digunakan untuk menghitung penghasilan neto dan kewajiban pajak perusahaan tertentu seperti pelayaran internasional, asuransi luar negeri, dan perusahaan dagang asing. Norma ini menetapkan tarif pajak khusus dan prosedur pelaporan berdasarkan jenis usaha.
Dokumen tersebut membahas mengenai prinsip pengakuan pajak masukan berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pajak masukan hanya dapat dikreditkan apabila memenuhi syarat-syarat tertentu seperti berhubungan langsung dengan kegiatan usaha dan tercantum dalam faktur pajak yang sah. Terdapat pengecualian untuk pajak masukan yang diperoleh sebelum pengusaha dikukuhkan se
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )rizan kusuma
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban mendaftar dan melaporkan usaha bagi wajib pajak sebagai pengusaha di Indonesia. Secara garis besar mencakup kewajiban mendaftar untuk memperoleh NPWP, melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP, serta konsekuensi hukum bagi yang tidak melakukannya.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn-BM), termasuk pengertian, objek, tarif, dan mekanisme pemungutannya. "
Modul ini membahas tentang PPN (Pajak Pertambahan Nilai) di Indonesia. PPN dikenakan untuk barang dan jasa yang dikonsumsi di dalam negeri dengan tarif 10%. Barang dan jasa yang dikenakan PPN meliputi penyerahan barang kena pajak dan jasa kena pajak di dalam negeri oleh subjek pajak yaitu Pengusaha Kena Pajak. Terdapat pengecualian untuk beberapa barang dan jasa seperti bahan pokok, kesehat
Dokumen tersebut membahas ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia. Mencakup pengertian pajak, wajib pajak, nomor pokok wajib pajak, surat pemberitahuan pajak, ketetapan pajak, penagihan pajak, keberatan dan banding, pembukuan perpajakan, serta pemeriksaan dan penyidikan di bidang perpajakan.
1. Dokumen menjelaskan saat terutangnya pajak PPN menurut UU PPN dan peraturan terkait, termasuk pada saat penyerahan barang atau jasa, impor, ekspor, dan situasi khusus lainnya.
2. Prinsip dasar adalah pajak terutang pada saat penyerahan barang atau jasa, meskipun pembayaran belum diterima.
3. Terdapat pengecualian untuk situasi seperti pembayaran diterima dimuka,
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi perpajakan dan praktikum komputer. Isinya meliputi pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak dan fungsinya, tata cara mendaftar dan memperoleh NPWP, ketentuan wajib pajak pindah, penghapusan NPWP, penerbitan NPWP secara jabatan, sanksi terkait NPWP, serta penetapan pengusaha kena pajak.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas pajak pertambahan nilai (PPN), khususnya fasilitas yang diberikan untuk kegiatan di kawasan berikat. Dijelaskan bahwa barang dan jasa yang berasal dari kegiatan di kawasan berikat dibebaskan dari pengenaan PPN, sehingga pajak masukan yang terkait dapat dikreditkan."
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUAN INI DAPAT BERUBAH MENGIKUTI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. WAJIB PAJAK YANG MEMERLUKAN BANTUAN DAPAT MENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DI SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI ATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK SETEMPAT ATAU KP2KP SETEMPAT
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUAN INI DAPAT BERUBAH MENGIKUTI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. WAJIB PAJAK YANG MEMERLUKAN BANTUAN DAPAT MENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DI SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI ATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK SETEMPAT ATAU KP2KP SETEMPAT
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUAN INI DAPAT BERUBAH MENGIKUTI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. WAJIB PAJAK YANG MEMERLUKAN BANTUAN DAPAT MENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DI SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI ATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK SETEMPAT ATAU KP2KP SETEMPAT
beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perpajakan kup (ketentuan umum pajak) pertemuan iiiFadhil Ismi
Dokumen tersebut membahas istilah-istilah yang terkait dengan pajak di Indonesia seperti DJP, KPP, PPN, dan PPh. Juga menjelaskan kewajiban wajib pajak seperti melaporkan usaha, menyelenggarakan pembukuan, dan menyerahkan dokumen. Selain itu, dibahas pula hak-hak wajib pajak seperti menyicil pembayaran, mengajukan keberatan atau banding, serta memperpanjang j
Dokumen tersebut membahas ketentuan umum perpajakan di Indonesia, termasuk definisi pajak, sistem self assessment, kewajiban mendaftar sebagai Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak, serta penghitungan pajak bagi suami istri.
Bangunan pabrik yang dibangun oleh perusahaan jasa konstruksi untuk PKP termasuk dalam definisi Barang Modal berdasarkan ketentuan UU PPN, PP pelaksana, dan PSAK. Pajak Masukan atas pengadaan jasa konstruksi bangunan pabrik dapat dikreditkan oleh PKP belum berproduksi sepanjang nilai jasanya dikapitalisasi ke harga perolehan Barang Modal.
Dokumen tersebut membahas tentang objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terdiri dari barang kena pajak dan jasa kena pajak, serta pengecualian-pengecualian tertentu seperti barang-barang yang tidak dikenakan PPN dan jenis-jenis jasa yang tidak dikenakan PPN.
Norma penghitungan khusus digunakan untuk menghitung penghasilan neto dan kewajiban pajak perusahaan tertentu seperti pelayaran internasional, asuransi luar negeri, dan perusahaan dagang asing. Norma ini menetapkan tarif pajak khusus dan prosedur pelaporan berdasarkan jenis usaha.
Dokumen tersebut membahas mengenai prinsip pengakuan pajak masukan berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pajak masukan hanya dapat dikreditkan apabila memenuhi syarat-syarat tertentu seperti berhubungan langsung dengan kegiatan usaha dan tercantum dalam faktur pajak yang sah. Terdapat pengecualian untuk pajak masukan yang diperoleh sebelum pengusaha dikukuhkan se
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )rizan kusuma
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban mendaftar dan melaporkan usaha bagi wajib pajak sebagai pengusaha di Indonesia. Secara garis besar mencakup kewajiban mendaftar untuk memperoleh NPWP, melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP, serta konsekuensi hukum bagi yang tidak melakukannya.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn-BM), termasuk pengertian, objek, tarif, dan mekanisme pemungutannya. "
Modul ini membahas tentang PPN (Pajak Pertambahan Nilai) di Indonesia. PPN dikenakan untuk barang dan jasa yang dikonsumsi di dalam negeri dengan tarif 10%. Barang dan jasa yang dikenakan PPN meliputi penyerahan barang kena pajak dan jasa kena pajak di dalam negeri oleh subjek pajak yaitu Pengusaha Kena Pajak. Terdapat pengecualian untuk beberapa barang dan jasa seperti bahan pokok, kesehat
Dokumen tersebut membahas ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia. Mencakup pengertian pajak, wajib pajak, nomor pokok wajib pajak, surat pemberitahuan pajak, ketetapan pajak, penagihan pajak, keberatan dan banding, pembukuan perpajakan, serta pemeriksaan dan penyidikan di bidang perpajakan.
1. Dokumen menjelaskan saat terutangnya pajak PPN menurut UU PPN dan peraturan terkait, termasuk pada saat penyerahan barang atau jasa, impor, ekspor, dan situasi khusus lainnya.
2. Prinsip dasar adalah pajak terutang pada saat penyerahan barang atau jasa, meskipun pembayaran belum diterima.
3. Terdapat pengecualian untuk situasi seperti pembayaran diterima dimuka,
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi perpajakan dan praktikum komputer. Isinya meliputi pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak dan fungsinya, tata cara mendaftar dan memperoleh NPWP, ketentuan wajib pajak pindah, penghapusan NPWP, penerbitan NPWP secara jabatan, sanksi terkait NPWP, serta penetapan pengusaha kena pajak.
Wajib pajak yang memenuhi persyaratan subjektif dan objektif wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Pengusaha yang dikenai Pajak Pertambahan Nilai wajib dilaporkan dan dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Jangka waktu pendaftaran diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), cara pendaftaran NPWP secara langsung dan elektronik, serta kewajiban wajib pajak untuk mendaftar dan melaporkan usaha.
2. Juga membahas tentang pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), pencabutan pengukuhan PKP, dan penghapusan NPWP.
3. Tempat dan
Dokumen tersebut membahas tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia. Termasuk pengertian-pengertian kunci seperti wajib pajak, nomor pokok wajib pajak, pengusaha kena pajak, dan kewajiban-kewajiban terkait pendaftaran dan pelaporan perpajakan.
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanrizkadwiharyanti
Dokumen tersebut membahas tentang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP), termasuk pengertian, tujuan, dan prosedur pendaftaran NPWP serta pelaporan untuk pengukuhan PKP."
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah perpajakan dan ketentuan umum terkait pendaftaran wajib pajak. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi wajib pajak, syarat-syarat dan tempat pendaftaran NPWP, serta sanksi bagi yang tidak mendaftar.
Dokumen tersebut membahas ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah kewajiban wajib pajak untuk mendaftar dan memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), tempat pendaftaran NPWP, syarat dan jangka waktu penerbitan NPWP, serta kewajiban penyampaian SPT dan konsekuensinya bila tidak disampaikan.
Makalah ini membahas tentang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Pengukuhan PKP. NPWP merupakan nomor identitas wajib pajak yang diberikan oleh pemerintah untuk memudahkan administrasi perpajakan. PKP adalah pengusaha kena pajak yang telah dikukuhkan sebagai subjek pajak. Makalah ini juga menjelaskan cara pendaftaran NPWP dan pelaporan usaha untuk pengukuhan PKP serta undang-undang yang
Dokumen tersebut membahas tentang definisi pajak, sistem self assessment dalam perpajakan di Indonesia, dan berbagai aspek administrasi perpajakan seperti NPWP, PKP, PTKP, dan kewajiban pelaporan Wajib Pajak.
1. NPWP DAN PENGUKUHAN PKP
Wajib Pajak
Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak
atau pemotongan pajak tertentu.
Pengusaha
Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha
perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa,
atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.
Pengusaha Kena Pajak
Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak
dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang Pajak
Pertambahan Nilai (UU PPN) 1984 dan perubahannya, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang
batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang
memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Nomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Pendaftaran Untuk Mendapatkan NPWP
- Berdasarkan sistem self assesment setiap WP mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
atau melalui Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan WP, untuk diberikan NPWP.
- Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan pajak secara
terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis
berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.
- Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha tersebar di
beberapa tempat, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat
kegiatan usaha dilakukan.
- Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila sampai dengan
suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bukan berikutnya.
- WP orang pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan permohonan untuk
memperoleh NPWP.
Pelaporan Usaha Untuk Pengukuhan PKP
- Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya pada KPP yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan
untuk dikukuhkan menjadi PKP.
- Pengusaha orang pribadi atau badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha tersebar di beberapa
tempat, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP ke KPP yang wilayah
2. kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan, juga wajib mendaftarakan diri ke KPP di
tempat kegiatan usaha dilakukan.
- Pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP wajib mengajukan pernyataan
tertulis untuk dikukuhkan sebagai PKP.
- Pengusaha kecil yang tidak memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP tetapi sampai dengan suatu
masa pajak dalam suatu tahun buku seluruh nilai peredaran bruto telah melampaui batasan yang
ditentukan sebagai pengusaha kecil, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP
paling lambat akhir masa pajak berikutnya.
Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian NPWP serta Pelaporan dan Pengukuhan PKP
Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung atau melalui
pos ke Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Penyuluhan dan pengamatan Potensi Perpajakan
setempat dengan melampirkan :
1.Untuk WP orang pribadi Non-Usahawan :
a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia
b. Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang
minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.
2.Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :
a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia;
b. Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang
minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing;
c. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang berwenang
minimal Lurah atau Kepala Desa.
3.Untuk WP Badan :
a. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukan dari kantor
pusat bagi BUT;
b. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia;
c. Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang
minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah satu pengurus aktif;
d. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa.
4.Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/Pemotong
a. Fotokopi KTP bendaharawan ;
b. Fotokopi surat penunjukan sebagai bendaharawan.
3. 5.Untuk Joint Operation sebagai wajib pajak Pemotong/Pemungut :
- Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation;
- Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation ;
- Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia;
- Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang
minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint operation.
6.Bagi wajib pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak
pisah harta harus melampirkan fotokopi surat keterangan terdaftar. Apabila permohonan
ditandatangani orang lain harus dilengkapi surat kuasa khusus.
Perubahan Data Wajib Pajak (WP)
Apabila terjadi perubahan data agar segera memberitahukan ke Kantor Pelayanan pajak setempat
dengan mengisi formulir perubahan/mutasi WP dan menyampaikan secara langsung atau melalui
pos ke Kantor Pelayanan Pajak setempat.
Perubahan Data Wajib Pajak (WP) Dilakukan dalam hal :
a.Perbaikan data karena kesalahan data hasil komputer.
b.Perubahan nama WP karena penggantian nama disyaratkan adanya keterangan dari institusi yang
berwenang;
c.Perubahan alamat WP karena perpindahan tempat tinggal.
d.Perubahan NPWP karena adanya kesalahan nomor (misalnya NPWP cabang tidak sama dengan
NPWP Pusat);
e.Perubahan status usaha WP dilampiri pernyataan tertulis dari WP atau fotokopi akte perubahan;
f. Perubahan jenis usaha karena ada perubahan kegiatan usaha WP;
g.Perubahan bentuk badan;
h.Perubahan jenis pajak karena sesuatu hal yang mengakibatkan kewajiban jenis pajaknya berubah;
i. Penghapusan NPWP atau pencabutan Pengukuhan PKP karena dipenuhinya persyaratan yang
ditentukan.
Tempat Pendaftaran WP Tertentu & Pelaporan Usaha PKP Tertentu
a. KPP PND untuk BUMD di wilayah DKI Jakarta dan seluruh BUMN, kecuali ditentukan lain
b.KPP PMA Satu untuk wajib pajak PMA sektor Industri Kimia dan barang galian non logam,
kecuali ditentukan lain.
c. KPP PMA Dua untuk wajib pajak PMA Industri Logam dan Mesin, kecuali ditentukan lain.
4. d.KPP PMA Tiga untuk wajib pajak PMA sektor pertambangan dan perdagangan, kecuali
ditentukan lain.
e. KPP PMA Empat untuk Wajib Pajak PMA sektor industri tekstil, makanan, dan kayu, kecuali
ditentukan lain.
f. KPP PMA Lima untuk Wajib Pajak sektor Agribisnis dan Jasa , kecuali ditentukan lain.
g.KPP Perusahan Masuk Bursa untuk seluruh wajib pajak Perusahaan Masuk Bursa, kecuali
ditentukan lain.
h.KPP Badora untuk wajib pajak BUT dan orang asing yang berkedudukan/ bertempat tinggal di
wilayah DKI Jakarta, kecuali ditentukan lain.
Fungsi NPWP & Pengukuhan
Fungsi NPWP
- Sarana dalam administrasi
- Tanda pengenal diri atau identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya
- Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan
- Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan
Setiap WP hanya diberikan satu NPWP
Fungsi Pengukuhan PKP
- Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan
PPnBM
- Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.
Penerbitan NPWP dan Pengukuhan PKP Secara Jabatan
KPP dapat menerbitkan NPWP dan Pengukuhan PKP secara jabatan, apabila WP tidak
mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagi
PKP.
Sanksi Yang Berhubungan Dengan NPWP & Pengukuhan PKP
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau
menggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhan PKP, sehingga dapat merugikan pada pendapatan
negara dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi 4
(empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.
Penghapusan NPWP & Pencabutan Pengukuhan Sebagai PKP dan Persyaratannya
Penghapusan NPWP dilakukan dalam hal :
a.WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan, disyaratkan adanya fotokopi akte kematian
atau laporan kematian dari instansi yang berwenang;
b.Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, disyaratkan adanya surat
5. nikah/ akte perkawinan dari catatan sipil :
c.Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek Pajak. Apabila sudah selesai
dibagi, disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan tersebut dibagi oleh para ahli
waris ;
d.WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi, disyaratkan adanya akte pembubaran yang
dikukuhkan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang ;
e.Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai BUT,
disyaratkan adanya permohonan WP yang dilampiri dokumen yang mendukung bahwa BUT
tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat digolongkan sebagai WP;
f. WP Orang Pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai WP.
Pencabutan Pengukuhan Sebagai PKP dilakukan dalam hal :
a.PKP pindah alamat;
b.WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi;
c.PKP lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai
PKP;