SlideShare a Scribd company logo
TUGAS PAPER
Administrasi Perpajakan

DOSEN PEMBIMBING
Sri Zuliarni, S.Sos, MBA

Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak

D
I
S
U
S
U
N
oleh :
Nama

: Muhammad Syuhada

NIM

: 1201112454

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2013
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah Swt. sang Maha pencipta yang telah memberikan limpahan kasih
sayang serta kemudahan dan jalan yang benar yang telah Allah berikan menuntun dan
memberikan kekuatan kapada penulis sehingga dapat menyelesaikan Paper yang berjudul
”Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ”. Shalawat dan salam
kepada Nabi Muhammad SAW, semoga setiap pelajaran Beliau yang sampai kepada penulis
senantiasa membimbing penulis ke jalan yang benar.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang mengajarkan matakuliah
Administrasi Perpajakan yaitu IbuSri Zuliarni, S.Sos, MBA , karena telah memberikan arahan
dan bimbingan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Pekanbaru,19Oktober2013

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................................... 3
Bab I
Pendahuluan
a. Latar Belakang ............................................................................................... 4
b. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
c. Tujuan ........................................................................................................... 4
Bab II
Pembahasan .............................................................................................................. 5
a. NPWP ............................................................................................................. 5
b. Manfaat memiliki NPWP ................................................................................ 6
c. Orang yang wajib Memiliki NPWP ................................................................ 6
d. Tata cara pendaftaran NPWP ........................................................................ 8
e. Sanksi yang berhubungan dengan NPWP ...................................................... 10
f. Pengukuhan pengusaha kena pajak .............................................................. 11
g. Pelaporan Usaha Untuk Pengukuhan PKP ..................................................... 12
h. Fungsi Pengukuhan PKP ................................................................................. 12
i.

Pengukuhan PKP secara jabatan ................................................................... 13

BAB III
Penutup
Kesimpulan................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka............................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nomor Pokok Wajib Pajak atau yang lebih dikenal dengan NPWP sekarang ini mulai populer
dikalangan masyarakat, hal ini tak terlepas dari usaha sosialisasi dari Direktorat Jendral
Pajak dengan kewajiban memiliki NPWP. Mungkin dalam hal ini masih banyak yang belum
mengetahui NPWP dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ( PPKP ), dan berapa tarif kena
pajak dan Pengusaha yang bagaimana yang kena pajak. Untuk itu penulis akan menjelaskan
tentang hal diatas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan NPWP dan Pengukuhan PKP?
2. Berapa tarif yang pembayaran pajak agar mendapatkan NPWP?
3. Apa itu Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud NPWP dan Pengukuhan PKP
2. Untuk mengetahui tarif pajak
3. Untuk mengetahui alasan Pengukuhan Pengusaha Pajak

4
BAB II
Pembahasan
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai
dengan

ketentuan

peraturan

perundang-undangan

di

bidang

perpajakan

wajib

mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepada Wajib Pajak diberikan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Wajib pajak merupakan orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong
pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Sebagai warga negara yang baik, sudah semestinya ikut berpartisipasi menyukseskan
penerimaan negara dengan cara membayar pajak sesuai ketentuan perpajakan yang
berlaku. Patuh membayar pajak berarti mendukung tegaknya negara Republik Indonesia.
Negara membutuhkan dana yang sangat besar untuk menjalankan pemerintahan, sehingga
penerimaan negara dari sektor pajak menjadi primadona penerimaan negara yang
diharapkan bisa menutup semua pengeluaran negara. Penerimaan pajak masih didominasi
wajib pajak badan usaha, para pelaku usaha atau pengusaha sangat diharapkan setiap tahun
ada kenaikan dalam pembayaran pajak yang dilaksanakan.

A. NPWP
Sebelum penjelasan intinya, kita harus mengetahui pengertian wajib pajak, Wajib Pajak
(WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

5
Jadi, NPWP adalah adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
a) Manfaat Memiliki NPWP
a. Kemudahan Pengurusan Administrasi, dalam:
1. Pengajuan Kredit Bank;
2. Pembuatan Rekening Koran di Bank;
3. Pengajuan SIUP/TDP;
4. Pembayaran Pajak Final (PPh Final, PPN dan BPHTB, dll);
5. Pembuatan Paspor;
6. Mengikuti lelang di instansi Pemerintah, BUMN dan BUMD.
b. Kemudahan pelayanan perpajakan :
1. Pengembalian pajak
2. Pengurangan pembayaran pajak
3. Penyetoran dan pelaporan pajak

b) Orang yang wajib memiliki NPWP
1. Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
2. Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang
memperolehpenghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Besarnya
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun adalah :
• Wajib Pajak sendiri : Rp 15.840.000,00
• Wajib Pajak kawin : Rp 17.160.000,00

6
•Wajib Pajak kawin & Memiliki 1 tanggungan : Rp 18.480.000,00
• Wajib Pajak kawin & Memiliki 2 tanggungan : Rp 19.800.000,00
• Wajib Pajak kawin & Memiliki 3 tanggungan : Rp 21.120.000,00
Misalnya, Budi (statusnya sendiri) karyawan di PT A memiliki penghasilan setiap bulannyaRp
2 juta atau setahun Rp 24 juta, dengan demikian Budi wajib memiliki NPWP.
c) Pendaftaran Untuk Mendapatkan NPWP
 Berdasarkan sistem self assessment setiap WP wajib mendaftarkan diri ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi
Perpajakan (KP4) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan WP, untuk diberikan NPWP.

 Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan
pajak secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau
dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan
harta.
 Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha
berbeda dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang
wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.

 Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila
sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat
pada akhir bulan berikutnya.
 WP Orang Pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan permohonan
untuk memperoleh NPWP.

7
c) Tata Cara Pendaftaran NPWP
Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan
menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau
Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) setempat dengan
melampirkan:
1. Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan: Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi
penduduk Indonesia atau foto kopi paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang
asing.
2. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :
1. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa bagi orang asing;
2. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi
yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.
3. Untuk WP Badan :
1. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan
penunjukkan dari kantor pusat bagi BUT;
2. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif;
3. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang
minimal kabupatenLurah atau Kepala Desa.
1. Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/ Pemotong:
1. Fotokopi KTP bendaharawan;

8
2. Fotokopi surat penunjukkan sebagai bendaharawan.

2. Untuk Joint Operation sebagai wajib pajak Pemotong/pemungut:
1. Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation;
2. Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation;
3. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint operation.
3. Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita
kawin tidak pisah harta harus melampirkan foto kopi surat keterangan terdaftar.
4. Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa
khusus.

d) Penghapusan NPWP dan Persyaratannya
1. WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan, disyaratkan adanya
fotokopi akte kematian atau laporan kematian dari instansi yang berwenang;
2. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, disyaratkan
adanya surat nikah/akte perkawinan dari catatan sipil;
3. Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek Pajak. Apabila sudah
selesai dibagi, disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan tersebut
dibagi oleh para ahli waris;
4. WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi, disyaratkan adanya akte pembubaran
yang dikukuhkan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang;
5. Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai
BUT, disyaratkan adanya permohonan WP yang dilampiri dokumen yang
mendukung bahwa BUT tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat
digolongkan sebagai WP;
9
6. WP Orang Pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai WP.

e) Sanksi yang Berhubungan Dengan NPWP
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan
atau menggunakan tanpa hak Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, sehingga dapat
merugikan pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang
bayar. A.Berdasarkan PER-31 tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara
Pemotongan, Penyetoran PPh Pasal 21 Pasal 20;
1) Bagi penerima penghasilan yang PPh pasal 21 yang tidak memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20%
(dua puluh persen) daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang
memiliki NPWP
2) Jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(1) adalah sebesar 120% (seratus dua puluh persen) dari jumlah PPh Pasal 21
yang seharusnya dipotong dalam hal yang bersangkutan memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak
3) Pemotongan PPh Pasal 21 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku
untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat tidak final
4) Dalam hal pegawai tetap atau penerima pensiun berkala sebagai penerima
penghaslan yang telah dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif yang lebih tinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mendaftarkan diri untuk memperoleh
Nomor Pokok Wajib Pajak dalam tahun kalender yang bersangkutan paling lama
sebelum pemotongan PPh Pasal 21 untuk masa pajak Desember, PPh Pasal 21
yang telah dipotong atas selisih pengenaan tarif sebesar 20% (dua puluh persen)
lebih tinggi tersebut diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 terhutang untuk bulanbulan selanjutnya setelah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak.

10
B. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Pengusaha?, apakah pengusaha? Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam
bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang,
mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan
barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan
jasa dari luar daerah pabean.
Bagi pengusaha yang menyerahkan barang kena pajak dan memenuhi ketentuan sebagai
Pengusaha Kena Pajak (PKP)sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP dan wajib
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak. Pengusaha kena
pajak (PKP) adalah Orang Pribadi atau Badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan
usaha atau pekerjaannya menghasilkan Barang Kena Pajak (BKP) , mengimpor Barang Kena
Pajak (BKP), mengekspor Barang Kena Pajak (BKP), melakukan usaha perdagangan,
memanfaatkan Barang Kena Pajak (BKP)

tidak berwujud dari luar daerah pabean,

melakukan usaha Jasa Kena Pajak (JKP), atau memanfaatkan Jasa Kena Pajak (JKP) dari luar
daerah pabean. Wajib pajak yang telah terdaftar sebagai pengusaha kena pajak dibuktikan
dengan diterbitkannya Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP). SPPKP merupakan
surat yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak yang berisikan identitas dan kewajiban
perpajakan PKP.
Untuk menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) bagi Orang Pribadi atau Badan harus
mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Pokok
Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) dengan ketentuan :
1.

Setiap Orang Pribadi atau Badan harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor
Pokok Pengusaha Kena Pajak (PKP) apabila Peredaran usaha atau Omzet dalam 1 (satu)
tahun lebih dari Rp.600.000.000,-.

11
2.

Bagi Orang Pribadi atau Badan yang mempunyai Peredaran usaha atau Omzet dalam 1
(satu) tahun

tidak lebih dari Rp.600.000.000,-. dapat mendaftarkan diri untuk

mendapatkan Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan disebut Pengusaha Kecil
Kena Pajak.
3.

Dalam hal Orang Pribadi atau Badan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
(PKP) dan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya dalam satu tahun
buku tidak melebihi Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah), dapat mengajukan
permohonan pencabutan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak.

a) Pelaporan Usaha Untuk Pengukuhan PKP
Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya pada KPP yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha dan tempat
kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi PKP.
Pengusaha Orang Pribadi atau Badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha
tersebar di beberapa tempat, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
PKP ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan,
juga wajib mendaftarkan diri ke KPP di tempat kegiatan usaha
Pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP wajib mengajukan
pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai PKP.
Pengusaha kecil yang tidak memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP tetapi sampai
dengan suatu masa pajak dalam suatu tahun buku seluruh nilai peredaran bruto
telah melampaui batasan yang ditentukan sebagai pengusaha kecil, wajib
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lambat akhir Masa
Pajak berikutnya.

c) Fungsi Pengukuhan PKP
Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan PPnBM.
Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.

12
Sarana dalam pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penjualan
Barang Mewah (PPnBM).

d) Pengukuhan PKP Secara Jabatan
Kantor Pelayanan Pajak dapat menerbitkan Pengukuhan PKP secara jabatan, apabila WP
tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP sedangkan berdasarkan data
yang dimiliki Direktorat Jenderal Pajak ternyata Wajib Pajak memenuhi syarat untuk
dikukuhkan sebagai PKP. Contoh kasus : WP telah melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai PKP pada tanggal 20/05/2010. Namun ternyata dikemudian hari diketahui /
terdapat data bahwa sejak tahun 2009 WP sudah seharusnya dikukuhkan menjadi PKP.
Maka sebenarnya kewajiban sebagai PKP harus dipenuhi WP sejak tahun 2009 dan
Direktorat Jenderal Pajak dapat menerbitkan Pengukuhan PKP secara jabatan.

13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap warga Negara Indonesia yang sudah memenuhi ketentuan dan melengkapi
persyaratannya, maka diwajibkan untuk membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Dan juga setiap warga diwajibkan memiliki NPWP (Nomor
Pokok Wajib Pajak) bagi yang memiliki penghasilan sesuai dengan ketentuan yang dikenakan
pajak. Hal ini agar mempermudah pemerintah dalam proses administrasi. Dan juga masih
banyak profit yang didapatkan jika memiliki NPWP. Salah satu diantaranya adalah
pengurusan paspor, pengajuan kredit, mengurus SIUP, dan lain sebagainya. Kemudian
pemerintah berusaha keras dalam mensosialisasikan pembayaran pajak. Karena pajak
merupakan pendapatan terbesar di pemerintahan, dimana pendapatannya itu digunakan
dalam pembangunan fasilitas umum dan juga dan pembayaran gaji pegawai di instansi
pemerintahan. Hal yang sangat perlu diperhatikan adalah kalangan pengusaha, karena
pengusaha juga berdominasi dalam pembayaran pajak. Sehingga pengusaha dikenakan
pajak. Terutama dalam barang impor. Pemerintah membatasi barang impor dengan
pengenaan tarif pajak. Untuk itu, pajak sangat bermanfaat sekali bagi warga dan juga
pemerintah yaitu sebagai pengendalian ekonomi Negara. Sebagai pengusaha yang baik,
tentu memiliki NPWP dan membayar pajaknya tepat waktu dan membayarkannya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Jika pengusaha tidak membayarakannya sesuai dengan
ketentuannya maka akan dikenakan sanksi. Oleh karena itu pengusaha yang telah
memenuhi ketentuan yang berlaku sebaiknya membayar pajak. Karena pajak sangat berarti
dalam pembangunan bangsa dan negara.

14
Daftar Pustaka
Mardiasmo. 1991. Perpajakan:Cetakan keenan. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Soemitro, Rochmat. 1993. Pajak Penghasilan. Bandung: PT. Eresco.
Prof.Dr. Mardiasmo, MBA.,Ak., Perpajakan, ANDI, yogyakarta, 2003
Peraturan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNomor 73/PMK.03/2012,Tentang Jangka
Waktu Pendaftaran Dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran,
Pemberian, Dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Serta Pengukuhan Dan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, 2012.
Undang-Undang Nomor 28 TAHUN 2007,TentangKetentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, 2007.
Undang-Undang Nomor 16 TAHUN 2009, Tentang PerpuKetentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, 2009
Peraturan Pemerintah Nomor 74 TAHUN 2011,TentangTata Cara Pelaksanaan Hak dan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan, 2011
Undang-Undang Nomor 8 TAHUN 1983,Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, 1983.
Undang-Undang Nomor 42 TAHUN 2009,Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, 2009.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 TAHUN 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan, 2011.

15
Peraturan Direktur Jenderal Pajak, Nomor PER - 49/PJ/2011,Tentang Empat Pendaftaran
Dan Pelaporan Usaha Bagi Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Di
Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor
Pelayanan Pajak Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta
Khusus, Dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, 2011.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak, Nomor PER - 54/PJ/2009,Tentang Tata Cara Pemindahan
Wajib Pajak Terdaftar Dan/Atau Pengusaha Kena Pajak Terdaftar Dari Kantor
Pelayanan Pajak Madya Sehubungan Dengan Perubahan Tempat Tinggal Atau
Tempat Kedudukan Dan/Atau Tempat Kegiatan Usaha, 2009
Wikipedia.2012.pengusaha

kena

pajak.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengusaha_kena_pajak( diakses pada 19 Oktober
2013 )

16

More Related Content

What's hot

Spt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadiSpt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadiTriyani Budianto
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
karomah95
 
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanHukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanrahiemah
 
Modul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalModul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskal
YABES HULU
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
Membangun city
 
Pph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPTPph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPT
Yesica Adicondro
 
Tax Treaty Indonesia - Korea Selatan
Tax Treaty Indonesia  - Korea SelatanTax Treaty Indonesia  - Korea Selatan
Tax Treaty Indonesia - Korea Selatan
Rina Noviyanti
 
wajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpwajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwp
Yan Chen
 
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
RPG Gultom
 
Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
Dede Azis Nagara
 
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
rizan kusuma
 
PPN objek
PPN objekPPN objek
PPN objek
karomah95
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilan
sellyhood
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Sri Apriyanti Husain
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015PPA FEUI
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppn
Ay Kent
 
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,StiamiAkt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
romi romi
 
NPWP DAN NPPKP
NPWP DAN NPPKPNPWP DAN NPPKP
NPWP DAN NPPKP
ArifRachmanPutra1
 

What's hot (20)

Spt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadiSpt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadi
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanHukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
 
Modul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalModul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskal
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Pph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPTPph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPT
 
Presentasi pph
Presentasi pphPresentasi pph
Presentasi pph
 
Tax Treaty Indonesia - Korea Selatan
Tax Treaty Indonesia  - Korea SelatanTax Treaty Indonesia  - Korea Selatan
Tax Treaty Indonesia - Korea Selatan
 
wajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpwajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwp
 
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
 
Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
 
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
 
PPN objek
PPN objekPPN objek
PPN objek
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
PPh PASAL 24
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilan
 
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppn
 
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,StiamiAkt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
 
NPWP DAN NPPKP
NPWP DAN NPPKPNPWP DAN NPPKP
NPWP DAN NPPKP
 

Similar to Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakanNoviaIslan
 
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakantugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanrizkadwiharyanti
 
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajaknomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakaulawendi
 
Tugas pratikum reni sunsanti
Tugas pratikum reni sunsantiTugas pratikum reni sunsanti
Tugas pratikum reni sunsantiRickyshidiq
 
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanTugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
indah1994
 
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docxKetentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Zukét Printing
 
Buku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 uploadBuku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 upload
alverawaty
 
Paper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerPaper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputer
Ritonga Johan
 
Booklet KUP
Booklet KUPBooklet KUP
Booklet KUP
Fair Nurfachrizi
 
Materi Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiMateri Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiBayu Prasetyo
 
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxPerpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
AtikaSitiAminah1
 
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...fitri_afriaini
 
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...
Pratikum perpajakan gusri ermila ...afdhillah
 
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...
Pratikum perpajakan gusri ermila ...Gusri_ermila
 
PPT Perpajakan I [TM2].pdf
PPT Perpajakan I [TM2].pdfPPT Perpajakan I [TM2].pdf
PPT Perpajakan I [TM2].pdf
NurFaridSyahbana
 

Similar to Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (20)

Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakan
 
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakantugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
 
Tugas pratikum herman
Tugas pratikum hermanTugas pratikum herman
Tugas pratikum herman
 
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajaknomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
 
Prakom & pajak
Prakom & pajakPrakom & pajak
Prakom & pajak
 
Tugas pratikum reni sunsanti
Tugas pratikum reni sunsantiTugas pratikum reni sunsanti
Tugas pratikum reni sunsanti
 
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanTugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
 
Riyan afiantoro rmk 1
Riyan afiantoro rmk 1Riyan afiantoro rmk 1
Riyan afiantoro rmk 1
 
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docxKetentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
 
Buku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 uploadBuku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 upload
 
Npwp retno
Npwp retnoNpwp retno
Npwp retno
 
Paper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerPaper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputer
 
Booklet KUP
Booklet KUPBooklet KUP
Booklet KUP
 
Materi Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiMateri Kup I Suwardi
Materi Kup I Suwardi
 
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxPerpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
 
Tugas perpajakan (dea)
Tugas perpajakan (dea)Tugas perpajakan (dea)
Tugas perpajakan (dea)
 
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
 
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
 
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
 
PPT Perpajakan I [TM2].pdf
PPT Perpajakan I [TM2].pdfPPT Perpajakan I [TM2].pdf
PPT Perpajakan I [TM2].pdf
 

Recently uploaded

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 

Recently uploaded (20)

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 

Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

  • 1. TUGAS PAPER Administrasi Perpajakan DOSEN PEMBIMBING Sri Zuliarni, S.Sos, MBA Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak D I S U S U N oleh : Nama : Muhammad Syuhada NIM : 1201112454 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS RIAU 2013
  • 2. Kata Pengantar Segala puji bagi Allah Swt. sang Maha pencipta yang telah memberikan limpahan kasih sayang serta kemudahan dan jalan yang benar yang telah Allah berikan menuntun dan memberikan kekuatan kapada penulis sehingga dapat menyelesaikan Paper yang berjudul ”Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ”. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, semoga setiap pelajaran Beliau yang sampai kepada penulis senantiasa membimbing penulis ke jalan yang benar. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang mengajarkan matakuliah Administrasi Perpajakan yaitu IbuSri Zuliarni, S.Sos, MBA , karena telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Pekanbaru,19Oktober2013 Penulis 2
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................................... 2 Daftar Isi .................................................................................................................... 3 Bab I Pendahuluan a. Latar Belakang ............................................................................................... 4 b. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4 c. Tujuan ........................................................................................................... 4 Bab II Pembahasan .............................................................................................................. 5 a. NPWP ............................................................................................................. 5 b. Manfaat memiliki NPWP ................................................................................ 6 c. Orang yang wajib Memiliki NPWP ................................................................ 6 d. Tata cara pendaftaran NPWP ........................................................................ 8 e. Sanksi yang berhubungan dengan NPWP ...................................................... 10 f. Pengukuhan pengusaha kena pajak .............................................................. 11 g. Pelaporan Usaha Untuk Pengukuhan PKP ..................................................... 12 h. Fungsi Pengukuhan PKP ................................................................................. 12 i. Pengukuhan PKP secara jabatan ................................................................... 13 BAB III Penutup Kesimpulan................................................................................................................. 14 Daftar Pustaka............................................................................................................15 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nomor Pokok Wajib Pajak atau yang lebih dikenal dengan NPWP sekarang ini mulai populer dikalangan masyarakat, hal ini tak terlepas dari usaha sosialisasi dari Direktorat Jendral Pajak dengan kewajiban memiliki NPWP. Mungkin dalam hal ini masih banyak yang belum mengetahui NPWP dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ( PPKP ), dan berapa tarif kena pajak dan Pengusaha yang bagaimana yang kena pajak. Untuk itu penulis akan menjelaskan tentang hal diatas. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan NPWP dan Pengukuhan PKP? 2. Berapa tarif yang pembayaran pajak agar mendapatkan NPWP? 3. Apa itu Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui maksud NPWP dan Pengukuhan PKP 2. Untuk mengetahui tarif pajak 3. Untuk mengetahui alasan Pengukuhan Pengusaha Pajak 4
  • 5. BAB II Pembahasan Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepada Wajib Pajak diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Wajib pajak merupakan orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Sebagai warga negara yang baik, sudah semestinya ikut berpartisipasi menyukseskan penerimaan negara dengan cara membayar pajak sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku. Patuh membayar pajak berarti mendukung tegaknya negara Republik Indonesia. Negara membutuhkan dana yang sangat besar untuk menjalankan pemerintahan, sehingga penerimaan negara dari sektor pajak menjadi primadona penerimaan negara yang diharapkan bisa menutup semua pengeluaran negara. Penerimaan pajak masih didominasi wajib pajak badan usaha, para pelaku usaha atau pengusaha sangat diharapkan setiap tahun ada kenaikan dalam pembayaran pajak yang dilaksanakan. A. NPWP Sebelum penjelasan intinya, kita harus mengetahui pengertian wajib pajak, Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. 5
  • 6. Jadi, NPWP adalah adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. a) Manfaat Memiliki NPWP a. Kemudahan Pengurusan Administrasi, dalam: 1. Pengajuan Kredit Bank; 2. Pembuatan Rekening Koran di Bank; 3. Pengajuan SIUP/TDP; 4. Pembayaran Pajak Final (PPh Final, PPN dan BPHTB, dll); 5. Pembuatan Paspor; 6. Mengikuti lelang di instansi Pemerintah, BUMN dan BUMD. b. Kemudahan pelayanan perpajakan : 1. Pengembalian pajak 2. Pengurangan pembayaran pajak 3. Penyetoran dan pelaporan pajak b) Orang yang wajib memiliki NPWP 1. Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas 2. Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang memperolehpenghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun adalah : • Wajib Pajak sendiri : Rp 15.840.000,00 • Wajib Pajak kawin : Rp 17.160.000,00 6
  • 7. •Wajib Pajak kawin & Memiliki 1 tanggungan : Rp 18.480.000,00 • Wajib Pajak kawin & Memiliki 2 tanggungan : Rp 19.800.000,00 • Wajib Pajak kawin & Memiliki 3 tanggungan : Rp 21.120.000,00 Misalnya, Budi (statusnya sendiri) karyawan di PT A memiliki penghasilan setiap bulannyaRp 2 juta atau setahun Rp 24 juta, dengan demikian Budi wajib memiliki NPWP. c) Pendaftaran Untuk Mendapatkan NPWP  Berdasarkan sistem self assessment setiap WP wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan WP, untuk diberikan NPWP.  Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.  Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.  Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bulan berikutnya.  WP Orang Pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh NPWP. 7
  • 8. c) Tata Cara Pendaftaran NPWP Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) setempat dengan melampirkan: 1. Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan: Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau foto kopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing. 2. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan : 1. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing; 2. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa. 3. Untuk WP Badan : 1. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukkan dari kantor pusat bagi BUT; 2. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif; 3. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal kabupatenLurah atau Kepala Desa. 1. Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/ Pemotong: 1. Fotokopi KTP bendaharawan; 8
  • 9. 2. Fotokopi surat penunjukkan sebagai bendaharawan. 2. Untuk Joint Operation sebagai wajib pajak Pemotong/pemungut: 1. Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation; 2. Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation; 3. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint operation. 3. Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pisah harta harus melampirkan foto kopi surat keterangan terdaftar. 4. Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa khusus. d) Penghapusan NPWP dan Persyaratannya 1. WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan, disyaratkan adanya fotokopi akte kematian atau laporan kematian dari instansi yang berwenang; 2. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, disyaratkan adanya surat nikah/akte perkawinan dari catatan sipil; 3. Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek Pajak. Apabila sudah selesai dibagi, disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan tersebut dibagi oleh para ahli waris; 4. WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi, disyaratkan adanya akte pembubaran yang dikukuhkan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang; 5. Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai BUT, disyaratkan adanya permohonan WP yang dilampiri dokumen yang mendukung bahwa BUT tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat digolongkan sebagai WP; 9
  • 10. 6. WP Orang Pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai WP. e) Sanksi yang Berhubungan Dengan NPWP Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, sehingga dapat merugikan pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar. A.Berdasarkan PER-31 tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pemotongan, Penyetoran PPh Pasal 21 Pasal 20; 1) Bagi penerima penghasilan yang PPh pasal 21 yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki NPWP 2) Jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar 120% (seratus dua puluh persen) dari jumlah PPh Pasal 21 yang seharusnya dipotong dalam hal yang bersangkutan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak 3) Pemotongan PPh Pasal 21 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku untuk pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat tidak final 4) Dalam hal pegawai tetap atau penerima pensiun berkala sebagai penerima penghaslan yang telah dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif yang lebih tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dalam tahun kalender yang bersangkutan paling lama sebelum pemotongan PPh Pasal 21 untuk masa pajak Desember, PPh Pasal 21 yang telah dipotong atas selisih pengenaan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) lebih tinggi tersebut diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 terhutang untuk bulanbulan selanjutnya setelah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. 10
  • 11. B. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Pengusaha?, apakah pengusaha? Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean. Bagi pengusaha yang menyerahkan barang kena pajak dan memenuhi ketentuan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP dan wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak. Pengusaha kena pajak (PKP) adalah Orang Pribadi atau Badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan Barang Kena Pajak (BKP) , mengimpor Barang Kena Pajak (BKP), mengekspor Barang Kena Pajak (BKP), melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan Barang Kena Pajak (BKP) tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha Jasa Kena Pajak (JKP), atau memanfaatkan Jasa Kena Pajak (JKP) dari luar daerah pabean. Wajib pajak yang telah terdaftar sebagai pengusaha kena pajak dibuktikan dengan diterbitkannya Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP). SPPKP merupakan surat yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak yang berisikan identitas dan kewajiban perpajakan PKP. Untuk menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) bagi Orang Pribadi atau Badan harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) dengan ketentuan : 1. Setiap Orang Pribadi atau Badan harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak (PKP) apabila Peredaran usaha atau Omzet dalam 1 (satu) tahun lebih dari Rp.600.000.000,-. 11
  • 12. 2. Bagi Orang Pribadi atau Badan yang mempunyai Peredaran usaha atau Omzet dalam 1 (satu) tahun tidak lebih dari Rp.600.000.000,-. dapat mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan disebut Pengusaha Kecil Kena Pajak. 3. Dalam hal Orang Pribadi atau Badan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya dalam satu tahun buku tidak melebihi Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah), dapat mengajukan permohonan pencabutan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak. a) Pelaporan Usaha Untuk Pengukuhan PKP Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya pada KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi PKP. Pengusaha Orang Pribadi atau Badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha tersebar di beberapa tempat, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan, juga wajib mendaftarkan diri ke KPP di tempat kegiatan usaha Pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP wajib mengajukan pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai PKP. Pengusaha kecil yang tidak memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP tetapi sampai dengan suatu masa pajak dalam suatu tahun buku seluruh nilai peredaran bruto telah melampaui batasan yang ditentukan sebagai pengusaha kecil, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lambat akhir Masa Pajak berikutnya. c) Fungsi Pengukuhan PKP Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan PPnBM. Sebagai identitas PKP yang bersangkutan. 12
  • 13. Sarana dalam pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). d) Pengukuhan PKP Secara Jabatan Kantor Pelayanan Pajak dapat menerbitkan Pengukuhan PKP secara jabatan, apabila WP tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP sedangkan berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Pajak ternyata Wajib Pajak memenuhi syarat untuk dikukuhkan sebagai PKP. Contoh kasus : WP telah melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal 20/05/2010. Namun ternyata dikemudian hari diketahui / terdapat data bahwa sejak tahun 2009 WP sudah seharusnya dikukuhkan menjadi PKP. Maka sebenarnya kewajiban sebagai PKP harus dipenuhi WP sejak tahun 2009 dan Direktorat Jenderal Pajak dapat menerbitkan Pengukuhan PKP secara jabatan. 13
  • 14. BAB III PENUTUP Kesimpulan Setiap warga Negara Indonesia yang sudah memenuhi ketentuan dan melengkapi persyaratannya, maka diwajibkan untuk membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dan juga setiap warga diwajibkan memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) bagi yang memiliki penghasilan sesuai dengan ketentuan yang dikenakan pajak. Hal ini agar mempermudah pemerintah dalam proses administrasi. Dan juga masih banyak profit yang didapatkan jika memiliki NPWP. Salah satu diantaranya adalah pengurusan paspor, pengajuan kredit, mengurus SIUP, dan lain sebagainya. Kemudian pemerintah berusaha keras dalam mensosialisasikan pembayaran pajak. Karena pajak merupakan pendapatan terbesar di pemerintahan, dimana pendapatannya itu digunakan dalam pembangunan fasilitas umum dan juga dan pembayaran gaji pegawai di instansi pemerintahan. Hal yang sangat perlu diperhatikan adalah kalangan pengusaha, karena pengusaha juga berdominasi dalam pembayaran pajak. Sehingga pengusaha dikenakan pajak. Terutama dalam barang impor. Pemerintah membatasi barang impor dengan pengenaan tarif pajak. Untuk itu, pajak sangat bermanfaat sekali bagi warga dan juga pemerintah yaitu sebagai pengendalian ekonomi Negara. Sebagai pengusaha yang baik, tentu memiliki NPWP dan membayar pajaknya tepat waktu dan membayarkannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika pengusaha tidak membayarakannya sesuai dengan ketentuannya maka akan dikenakan sanksi. Oleh karena itu pengusaha yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku sebaiknya membayar pajak. Karena pajak sangat berarti dalam pembangunan bangsa dan negara. 14
  • 15. Daftar Pustaka Mardiasmo. 1991. Perpajakan:Cetakan keenan. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET. Soemitro, Rochmat. 1993. Pajak Penghasilan. Bandung: PT. Eresco. Prof.Dr. Mardiasmo, MBA.,Ak., Perpajakan, ANDI, yogyakarta, 2003 Peraturan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNomor 73/PMK.03/2012,Tentang Jangka Waktu Pendaftaran Dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran, Pemberian, Dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Serta Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, 2012. Undang-Undang Nomor 28 TAHUN 2007,TentangKetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, 2007. Undang-Undang Nomor 16 TAHUN 2009, Tentang PerpuKetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, 2009 Peraturan Pemerintah Nomor 74 TAHUN 2011,TentangTata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan, 2011 Undang-Undang Nomor 8 TAHUN 1983,Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, 1983. Undang-Undang Nomor 42 TAHUN 2009,Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, 2009. Peraturan Pemerintah Nomor 74 TAHUN 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan, 2011. 15
  • 16. Peraturan Direktur Jenderal Pajak, Nomor PER - 49/PJ/2011,Tentang Empat Pendaftaran Dan Pelaporan Usaha Bagi Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, Dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, 2011. Peraturan Direktur Jenderal Pajak, Nomor PER - 54/PJ/2009,Tentang Tata Cara Pemindahan Wajib Pajak Terdaftar Dan/Atau Pengusaha Kena Pajak Terdaftar Dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Sehubungan Dengan Perubahan Tempat Tinggal Atau Tempat Kedudukan Dan/Atau Tempat Kegiatan Usaha, 2009 Wikipedia.2012.pengusaha kena pajak. http://id.wikipedia.org/wiki/Pengusaha_kena_pajak( diakses pada 19 Oktober 2013 ) 16