Dokumen tersebut membahas tentang hukum Islam dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Hukum Islam mencakup aturan-aturan yang bersumber dari Allah SWT, yang membagi perbuatan manusia menjadi wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah. Sunnah Nabi SAW merupakan sumber hukum Islam selain al-Qur'an, yang mencakup ucapan, perbuatan, dan penetapan Nabi. Sunnah terbagi menjadi qawliyah, fi'liyah, dan
1. NAMA : BAYU SEGARA
NIM : 030962397
1. pengertian hukum secara leksikologis (kamus) , belum ada kesepahaman
dalam mengartikan hukum, namun secara umum, rumusan pengertian
hukum setidaknya mengandung beberapa unsur sebagai berikut :
- Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam masyarakat.
Peraturan berisikan perintah dan larangan untuk melakukan sesuatu atau
tidak melakukan sesuatu. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur perilaku
manusia agar tidak bersinggungan dan merugikan kepentingan umum.
- Peraturan hukum ditetapkan oleh lembaga atau badan yang berwenang
untuk itu. Peraturan hukum tidak dibuat oleh setiap orang melainkan oleh
lembaga atau badan yang memang memiliki kewenangan untuk menetapkan
suatu aturan yang bersifat mengikat bagi masyarakat luas.
- Penegakan aturan hukum bersifat memaksa. Peraturan hukum dibuat
bukan untuk dilanggar namun untuk dipatuhi. Untuk menegakkannya diatur
pula mengenai aparat yang berwenang untuk mengawasi dan
menegakkannya sekalipun dengan tindakan yang represif. Meski demikian,
terdapat pula norma hukum yang bersifat fakultatif/melengkapi.
- Hukum memliki sanksi dan setiap pelanggaran atau perbuatan melawan
hukum akan dikenakan sanksi yang tegas. Sanksi juga diatur dalam peraturan
hukum.
Para ulama mendefinisikan hukum syari’at/hukum Islam adalah seperangkat
aturan yang berasal dari pembuat syari’at (Allah SWT) yang berhubungan
dengan perbuatan manusia, yang menuntut agar dilakukan suatu perintah
atau ditinggalkan suatu larangan atau yang memberikan pilihan antara
mengerjakan atau meninggalkan.
2. Pembagian hukum Islam secara garis besar terbagi menjadi 5 diantaranya :
- Wajib; yaitu suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka
orang yang mengerjakannya akan mendapat pahala dan apabila perbuatan itu
ditinggalkan maka akan mendapat siksa.
- Sunnah (mandub), yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang
mengerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan maka orang
yang meninggalkan tersebut tidak mendapat siksa.
- Haram, yaitu segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan
mendapat pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut akan
mendapat siksa.
2. - Makruh, yaitu satu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan tersebut
ditinggalkan maka orang yang meninggalkan mendapat pahala dan apabila
dikerjakan maka orang tersebut tidak mendapat siksa.
- Mubah yaitu suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang
mengerjakan tidak mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa
3. Hukum islam dibangun di atas beberapa prinsip yaitu :
- Prinsip Tauhid, (Prinsip KeEsaan Allah, dijabarkan dalam surat Al ikhlas 1-4
bahwasannya :
· Katakanlah, Dialah Allah, Tuhan Yang Maha Tunggal;
· Allah-lah tempat sekalian makhluk bergantung;
· Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan,
· Tidak adasiapapun yang sebanding denganNya)
- Prinsip Keadilan, (Berpihak atau berpegang kepada kebenaran)
- Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar, (Sebuah perintah untuk mengajak atau
menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk)
- Prinsip al-Hurriyah (Kebebasan dan Kemerdekaan)
- Prinsip Musawah (Persamaan atau Egaliter)
- Prinsip ta’awun (Tolong-menolong)
- Prinsip Tasamuh (Toleransi)
4a. Hadis :
Kata hadis secara etimologi (bahasa) berarti al-jadid (baru, antonim
kataqadim), al-khabar yang berarti berita danal-Qarib (dekat). Sedangkan
secara terminologi hadis adalah segala ucapan, perbuatan, ketetapan dan
karakter Muhammad Saw setelah beliau diangkat menjadi Nabi
4b. Sunnah secara etimologi adalah perbuatan atau perjalanan yang pernah
dilalui baik yang tercela maupun yang terpuji. Sedangkan
secara terminologi sunnah mempunyai pengertian yang berbeda-beda,
karena ulama memberikan pengertian sesuai dengan disiplin ilmu masing-
masing.
4c. Bentuk Sunnah :
- Sunnah Qawliyah yaitu sunnah Nabi yang hanya berupa ucapannya saja
baik dalam bentuk pernyataan, anjuran, perintah cegahan maupun larangan.
Yang dimaksud dengan pernyatan Nabi di sini adalah sabda Nabi dalam
merespon keadaan yang berlaku pada masa lalu, masa kininya dan masa
depannya, kadang-kadang dalam bentuk dialog dengan para sahabat atau
jawaban yang diajukan oleh sahabat atau bentuk-bentuk ain seperti Khutbah.
3. - Sunnah Fi’liyah yaitu sunnah Nabi yang berupa perbuatan Nabi yang
diberitakan oleh para sahabat mengenai soal-soal ibadah dan lain-lain seperti
melaksanakan shalat manasik hajji dan lain-lain.
- Sunnah Taqririyah, yaitu sunnah Nabi yang berupa penetapan Nabi
terhadap perbuatan para sahabat yang diketahui Nabi tidak menegornya atau
melarangnya bahkan Nabi cenderung mendiamkannya.
5. Urgensi sunnah Nabi Muhammad SAW dalam hukum ditegaskan dengan
beberapa argumen, di antaranya adalah:
- Iman, salah satu konsekuensi beriman kepada Allah SWT adalah menerima
segala sesuatu yang bersumber dari para utusan-Nya (khususnya Nabi
Muhammad SAW).
- Al-Qur’an, di dalam al-Qur’an banyak ayat yang menjelaskan kewajiban taat
kepada Rasulullah SAW.
- Di antara argumen tentang posisi sunnah sebagai sumber hukum dalam
Islam dijelaskan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW dalam beberapa
haditsnya.
- Di antara argumen tentang posisi sunnah sebagai sumber hukum Islam
adalah berdasarkan konsensus umat Islam.
- Al-Qur’an yang bersisi petunjuk dari Allah secara umum masih bersifat
global, sehingga perlu ada penjelasan. Sekiranya tidak ada Hadits Nabi SAW
maka ajaran al-Qur’an tidak dapat dilaksanakan secara baik.