Sistem urogenital dan genital manusia terbentuk dari tiga lapisan germinal embrio. Ginjal terbentuk dari nefrotom dan korda nefrogenik yang membentuk nefron. Kandung kemih berasal dari sinus urogenitalis. Uretra terbentuk dari endoderm dan mesoderm. Gonad primitif membentuk testis atau ovarium. Duktus dan genital eksternal terbentuk dari migrasi sel-sel. Anomali meliputi duplikasi organ, atresi, dan kelain
Ginjal adalah organ utama yang melakukan proses ekskresi. Ginjal juga dapat memproduksi urine. Ginjal berjumlah sepasang letaknya di belakang perut, sebelah kanan dan kiri dari tulang belakang, dibawah hati dan limfa. Letak ginjal sebelah kanan sedikit lebih ke bawah dibandingkan dengan ginjal sebelah kiri, hal ini karena terdapat hati di sebelah kanan. Sistem ekskresi juga sangat berperan penting dalam menjaga homeostatis (kesetimbangan) tubuh dengan cara osmoregulasi. Osmoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau tubuh. Ginjal yang memiliki jumlah sepasang ini dilindungi oleh lapisan jaringan ikat, yaitu fasia renal (bungkus terluar), lemak perirenal, lemak pararenal (bantalan ginjal), serta kapsul fibrosa (membran halus transparan yang membungkus ginjal).
Menjelaskan secara garis besar mengenai sistem hormon dan endokrin serta penyakit- penyakit pada sistem hormon. Juga dilengkapi dengan garis besar sistem hormon pada hewan.
Ginjal adalah organ utama yang melakukan proses ekskresi. Ginjal juga dapat memproduksi urine. Ginjal berjumlah sepasang letaknya di belakang perut, sebelah kanan dan kiri dari tulang belakang, dibawah hati dan limfa. Letak ginjal sebelah kanan sedikit lebih ke bawah dibandingkan dengan ginjal sebelah kiri, hal ini karena terdapat hati di sebelah kanan. Sistem ekskresi juga sangat berperan penting dalam menjaga homeostatis (kesetimbangan) tubuh dengan cara osmoregulasi. Osmoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau tubuh. Ginjal yang memiliki jumlah sepasang ini dilindungi oleh lapisan jaringan ikat, yaitu fasia renal (bungkus terluar), lemak perirenal, lemak pararenal (bantalan ginjal), serta kapsul fibrosa (membran halus transparan yang membungkus ginjal).
Menjelaskan secara garis besar mengenai sistem hormon dan endokrin serta penyakit- penyakit pada sistem hormon. Juga dilengkapi dengan garis besar sistem hormon pada hewan.
ini ppt, bacground nya anime Tales of Zestiria. maklum, klompok w itu otaku semua,, biar greget aja kesannya. nilai kami tertinggi,, karna menarik presentase nya vroh,, yok di sedot aja :v buat kls X (3 SMP)...
MATERI PRESENTASI BIOLOGI UNTUK SISWA SMP KELAS IX PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. KUNJUNGI SAYA PADA http://aguspurnomosite.blogspot.com
Similar to Embriogenesis sistem urogenital dan (20)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Embriogenesis sistem urogenital dan anomalinya
Sistem urinarius
a. Pembentukan ginjal dan salurannya
Dua minggu setelah pembuahan akan terbentuk tiga lapisan germinal pada embrio, yaitu
ektoderm, mesoderm dan endoderm. Pada hari ke-17, pelipatan secara lateral mengakibatkan
mesoderm terbagi menjadi tiga bagian besar, yaitu mesoderm paraksial, mesoderm
intermediat, dan mesoderm lateral. Dan pada minggu ke-4, mesoderm intermediat terputus
hubungannya dengan somit (yang berasal dari mesoderm paraksial) dan membentuk
kelompok sel yang disebut nefrotom di daerah servikal dan korda nefrogenik pada daerah
toraks, lumbal, dan sakral. Nefrotom kelak tidak berfungsi, sedangkan korda nefrogenik
menghasilkan tubulus ekskresi pada sistem ginjal dan rigi urogenital pada dinding dorsal
rongga selom
Ada tiga pembentuk sistem ginjal selama fase organogenesis, berturut-turut dari kranial ke
kaudal yaitu: pronefros, mesonefros, dan metanefros.
- Pronefros akan menghilang pada akhir minggu ke-4.
- Mesonefros berasal dari mesoderm intermedia segmen dada hingga lumbal bagian atas (L3).
Mesonefros di bagian kranial mengalami degenerasi pada akhir bulan ke-2, sehingga yang
berkembang adalah mesonefros bagian kaudal. Mesonefros membentuk simpai Bowman.
Simpai Bowman bersama-sama dengan glomerulus membentuk korpuskulum
mesonefrikus (renalis). Saluran keluarnya bermuara ke duktus mesonefros (duktus Woff).
Pertengahan bulan ke-2, mesonefros membentuk gonad. Bersama-sama dengan gonad,
mesonefros membentuk rigi urogenital.-
- Metanefros adalah cikal-bakal ginjal.
Saluran-saluran ginjal permanen berkembang dari tunas ureter, suatu tonjolan mesonefros di
dekat muaranya ke kloaka. Tunas ini menembus metanefros (ginjal) dan membentuk pelvis
renalis. Pelvis renalis akan bercabang-cabang banyak menjadi kaliks mayor, kaliks minor,
dan saluran pengumpul. Kurang lebih terdapat satu hingga tiga juta saluran pengumpul.
Ujung-ujung saluran pengumpul yang sudah terbentuk (vesikel renalis) akan bertemu dengan
glomerulus membentuk nefron. Selanjutnya, saluran yang sudah terhubung ini akan
memanjang dan membentuk tubulus kontortus proksimal, loop of Henle, dan tubulus
kontortus distal. Terbentuklah ginjal dan saluran-salurannya.
b. Pembentukan kandung kemih
Kandung kemih terbentuk dari sinus urogenitalis, yang merupakan hasil pemisahan kloaka
menjadi dua bagian: sinus anorektal dan sinus urogenital. Sinus urogenital sendiri terdiri dari
tiga bagian: bagian atas membentuk kandung kemih, bagian berikutnya membentuk sinus
urogenitalis bagian panggul (pada pria membentuk uretra) dan bagian terakhir membentuk
sinus urogenitalis (bagian penis)
c. Pembentukan uretra
2. Uretra terbentuk dari endoderm (bag. epitel) dan mesoderm spanknik (bag. jaringan
penyambung dan otot polos). Akhir bulan ke-3, epitel uretra membentuk tonjolan keluar,
yang pada laki-laki akan membentuk kelenjar prostat sedang pada perempuan membentuk
kelenjar uretra dan parauretra.
d. Posisi ginjal
Awalnya ginjal berada di daerah panggul, namun seiring dengan pertumbuhan tumbuh di
daerah lumbal dan sakral maka ginjal berangsung-angsur naik ke rongga perut.
e. Anomali ginjal
Anomali-anomali kongenital yang sering terjadi pada sistem urinarius antara lain sebagai
berikut:
1. Ginjal polikistik, yaitu adanya kista-kista di ginjal yang menyebabkan insufisiensi.
2. Agenesis ginjal, yaitu kegagalan pembentukan ginjal dan dapat bersifat unilateral
maupun bilateral.
3. Duplikasi ureter parsial atau lengkap.
4. Ureter ektopik, yaitu ureter yang ujungnya tidak bermuara ke kandung kemih
melainkan organ-organ lain seperti uretra atau vagina.
5. Ginjal pelvis, yaitu ginjal yang gagal naik ke rongga perut.
6. Ginjal tapal kuda, yaitu ujung kaudal kedua ginjal mengalami penyatuan
7. Arteri renalis asesorius, yaitu menetapnya pembuluh-pembuluh darah embrional pada
ginjal.
8. Fistula/kista/sinus urakus, yaitu fistula/kista/sinus yang terbentuk antara kandung
kemih dan lumen allantois.
9. Ekstrofi kandung kemih, yaitu mukosa kandung kemih yang terpajan ke udara luar.
Sistem genitalis
a. Pembentukan gonad, duktus genitalis, dan genital eksterna primitif (indiferen)
Gonad primitif dibentuk oleh rigi gonad yang merupakan hasil proliferasi epitel selom dan
pemadatan mesenkim di bawahnya. Pada minggu ke-6 setelah pembuahan, sel-sel benih
primordial datang dan mencapai gonad. Sel-sel benih primordial inilah yang akan
menentukan apakah gonad indiferen primitif ini kelak berkembang menjadi testis (pada pria)
atau ovarium (pada wanita).
Duktus genitalis primitif terbentuk dari duktus mesonefros dan duktus paramesonefros.
Genital eksterna primitif terbentuk dari sel-sel mesenkim yang bermigrasi ke daerah kloaka
pada minggu ke-3, membentuk lipatan kloaka. Bagian kranial lipatan kloaka disebut
tuberkulum genital (yang nantinya akan berkembang menjadi klitoris pada wanita, atau
phallus pada pria). Selain itu lipatan kloaka terbagi dua menjadi lipatan uretra dan lipatan
anus. Membran di antara lipatan uretra disebut membran urogenital, sedang membran di
antara lipatan anus disebut membran analis.
b. Pembentukan sistem genitalis pada pria
3. - Pembentukan testis
Kromosom Y yang terdapat pada embrio (pria) akan mengubah gonad primitif menjadi testis.
Ciri khas dari pembentukan testis adalah perkembangan bagian medula yang lebih pesat
dibandingkan dengan bagian korteks yang menghilang. Bagian medula akan berkembang
menjadi tubulus seminiferus, sedangkan di bagian perifernya akan muncul tunika
albuginea yang merupakan suatu jaringan ikat fibrosa. Selain itu terdapat sel Sertoli (berasal
dari epitel permukaan kelenjar) dan sel Leydig (berasal dari rigi kelamin) pada korda testis.
Tubulus seminiferus akan terhubung ke duktus mesonefros melalui saluran duktus eferens.
Kemudian pada akhir bulan ke-2 akan terjadi perubahan posisi testis menjadi lebih turun
(mendekati posisi phallus/penis). Penyebab penurunan (desensus) testis ini masih belum jelas,
namun diperkirakan perkembangan organ-organ abdomen yang begitu pesat akan mendorong
turun testis.Pembentukan duktus genitalis
Duktus genitalis pada pria terbentuk dari duktus mesonefros, sedangkan duktus
paramesonefros menghilang. Duktus mesonefros akan berhubungan dengan tubulus
seminiferus (testis) melalui duktus eferens, sedangkan bagian duktus mesonefros yang
masih melekat di testis namun tidak membentuk hubungan dengan testis disebut epididimis.
Bagian selanjutnya dari duktus mesonefros berbentuk panjang dandisebut duktus deferens
yang berujung ke vesikulaseminalis. Daerah duktus lain di luar vesikula seminalis disebut
duktus ejakulotorius.
- Pembentukan genital eksternal
Pembentukan genital eksternal pria (phallus/penis) merupakan hasil pemanjangan
tuberkulum genital di bawah pengaruh hormon androgen. Lipatan uretra akan menutup
membentuk uretra pars kavernosa, sehingga bagian uretra harus memanjang hingga ke
ujung penis dan keluar melalui orifisium uretra eksternum.
c. Pembentukan sistem genitalis pada wanita
- Pembentukan ovarium
Berbeda pada pembentukan testis dari gonad primitif, pada pembentukan ovarium akan
terjadi perkembangan (penebalan) bagian korteks yang pesat membentuk korda korteks
sedangkan bagian medulanya menghilang dan digantikan oleh medula ovarium. Pada bulan
ke-4 telah terdapat oogonia dan sel folikuler pada ovarium. Selanjutnya ovarium akan
mengalami perubahan posisi menjadi sedikit lebih turun (desensus) hingga terletak di bawah
tepi pelvis sejati.
- Pembentukan duktus genitalis dan vagina
Pada pembentukan duktus genitalis wanita, bagian yang berkembangmenjadi duktus adalah
duktus paramesonefros, sedangkan duktus mesonefros akan menghilang. Tuba uterina
terbentuk dari bagian kranial duktus paramesonefros, sedangkan bagian kaudalnya akan
bertemu dengan duktus paramesonefros lain dari sisi ipsilateral, menyatu dan mengalami
penebalan-penebalan sehingga terbentuklah korpus uteri dan serviks. Ujung padat duktus
paramesonefros ini akan mengalami penojolan yang disebut bulbus sinovaginalis yang
berproliferasi membentuk lempeng vagina. Pelebaran pada lempeng vagina akan membentuk
4. forniks vagina yang terdapat lumen di tengahnya, kelak berkembang menjadi selaput dara
(himen).
- Pembentukan genital eksternal
Pada wanita, tuberkulum genital primitif akan sedikit memanjang membantuk klitoris,
sedangkan lipatan uretra tetap terbuka membantuk labia minor. Tonjol kelamin membesar
dan membentuk labia minor, sedang alur urogenital terbuka dan membentuk vestibulum.
d. Anomali sistem genitalia
1. Duplikasi uterus, yang disebabkan oleh kegagalan penyatuan kedua duktus
paramesonefros dari sisi yang berlawanan sehingga terbentuklah dua uterus dan dua
vagina.
2. Uterus didelfis, yaitu jumlah rahim ganda.
3. Uterus arkuatus, yaitu lekukan fundus uteri ke dalam di garis tengahnya.
4. Uterus bikornis, yaitu uterus memiliki dua tanduk yang masuk ke satu rahim yang
sama.
5. Atresia serviks atau atresia vagina, yaitu penyumbatan uterus atau vagina.
6. Epispadia, yaitu muara uretra yang berada di dorsum penis, bukan di orifisium uretra
eksternum.
7. Ekstrofi kandung kemih, yaitu apabila mukosa kandung kemih terpapar ke dunia luar.
8. Mikropenis, yaitu perangsangan androgen yang tidak cukup sehingga genitalia
eksterna kurang bertumbuh dengan baik.
9. Penis bifida dan penis dupleks, terjadi apabila tuberkulum genital membelah.