SlideShare a Scribd company logo
22
Materi
ā€¢ Alur Pikir
ā€¢ Landasan Pemikiran
ā€¢ Kondisi Otonomi Daerah Saat Ini
ā€¢ Perkembangan Lingkungan Strategis
ā€¢ Kondisi Otonomi Daerah yang
Diharapkan
ā€¢ Konsepsi Optimalisasi Otonomi
Daerah
ā€¢ Penutup
dadang-solihin.blogspot.com 3
Download E-Book:
http://www.slideshare.net/DadangSolihin
/optimalisasi-otonomi-daerah-kebijakan-
strategi-dan-upaya
OTONOMI
DAERAH
SAAT INI
KONSEPSI
OPTIMALI
SASI
OTONOMI
DAERAH
OTONOMI
DAERAH YANG
DIHARAPKAN
PERATURAN
PERUNDANGAN
TERKAIT
Alur Pikir
dadang-solihin.blogspot.com 5
Paradigma Nasional
Pancasila sbg
Landasan Idiil
Optimalisasi otonomi daerah harus didasari
oleh Ketuhanan YME dimana dalam
penerapan kehidupan berbangsa dan
bernegara selalu ditujukan demi
kesejahteraan dan kemakmuran seluruh
rakyat, serta rasa persatuan dan kesatuan
demi mewujudkan keamanan nasional.
UUD NRI 1945
sbg Landasan
Konstitusional
Dalam rangka optimalisasi otonomi daerah,
pemerintahan daerah yang mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan, diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat dalam sistem NKRI.
dadang-solihin.blogspot.com 6
Paradigma Nasional
Wasantara
sbg Landasan
Visional
Wasantara dalam optimalisasi otonomi daerah
mengandung faktor-faktor untuk memperkuat
dorongan dan ikatan persatuan dan kesatuan
bangsa yang dijiwai dengan semangat
kekeluargaan dan kebersamaan.
Tannas sbg
Landasan
Konsepsional
Konsepsi Ketahanan Nasional dalam optimalisasi
otonomi diperlukan guna mengembangkan
kekuatan melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
yang serasi, seimbang dan selaras dalam seluruh
aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan
terpadu
RPJMN sbg
Landasan
Operasional
RPJMN menjawab tiga pertanyaan mendasar,
yaitu kemana bangsa ini akan diarahkan
pengembangannya dan apa yang hendak dicapai
dalam lima tahun mendatang, bagaimana
mencapainya, dan langkah-langkah strategis apa
yang perlu dilakukan agar tujuan tersebut tercapai.dadang-solihin.blogspot.com 7
Peraturan Perundangan Terkait
1. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/ Kota
4. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014
dadang-solihin.blogspot.com 8
Montesquieu (1748)
Theory of separation and
division of power (teori
pemisahan dan pembagian
kekuasaan).
Konsepsi Hatta (1956)
ā€œHierarki atau tingkat
pemerintahan daerah otonom
cukup dua saja, yaitu daerah
kabupaten dan desa. Provinsi
bukan merupakan daerah otonom
dan tidak perlu ada DPRD. Ada
dewan provinsi, anggotanya terdiri
atas utusan-utusan dari tiap
kabupaten dan bukan hasil pilihan
rakyat.ā€
Perserikatan Bangsa-Bangsa
(1961)
ā€œTerdapat proses penyerahan
(transfer) kekuasaan dari
pemerintah pusat (the national
capital) dengan dua variasi, yaitu:
melalui dekonsentrasi (delegasi)
kepada pejabat instansi vertikal di
daerah, atau melalui devolusi
(pengalihan tanggung jawab)
kekuasaan pada pemerintahan
yang memiliki otoritas pada
daerah tertentu atau lembaga-
lembaga otonom di daerah.ā€
dadang-solihin.blogspot.com 9
Tinjauan
Pustaka
1. Selazar (dalam
Seymour Martin
Lipset, 1995).
: Mengapa tidak memilih federasi? Dalam mengadopsi federasi ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka mewujudkannya.
2. Shabbir Cheema
and Rondinelli
(1983)
: Ada 14 manfaat otonomi bagi masyarakat di Daerah ataupun pemerintahan
nasional. Di antaranya desentralisasi dapat memotong jalur birokrasi yang rumit
serta prosedur yang sangat terstruktur dari pemerintah pusat.
3. B.C. Smith (1985) : Secara ekonomis desentralisasi dianggap mampu meningkatkan efisiensi,
meningkatkan output, dan human resources dapat dimanfaatkan secara lebih
efektif. Secara politis, desentralisasi memperkuat demokrasi dan accountability,
meningkatkan kecakapan warga dalam berpolitik, dan memperkuat integrasi
nasional.
4. The Liang Gie
(1968)
: Alasan dianutnya desentralisasi dari sudut politik dimaksudkan untuk mencegah
penumpukan kekuasaan pada satu pihak saja yang akhirnya dapat menimbulkan
tirani.
5 Josef Riwu Kaho
(1982)
: Manfaat desentralisasi, yaitu dalam menghadapi masalah-masalah yang amat
mendesak yang membutuhkan tindakan yang cepat, Daerah tidak perlu
menunggu instruksi dari pemerintah pusat.
dadang-solihin.blogspot.com 10
dadang-solihin.blogspot.com 11
Analisis SWOT
ā€¢ Analisis SWOT adalah suatu proses merinci keadaan lingkungan
internal dan eksternal guna mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan organisasi
ā€¢ ke dalam kategori Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats,
ā€¢ sebagai dasar untuk menentukan tujuan dan sasaran, serta strategi
mencapainya untuk memiliki keunggulan meraih masa depan yang
lebih baik.
ā€¢ Aspek yang dinilai terhadap setiap variabel terpilih adalah
ā€“ Nilai Urgensi (NU) berdasarkan skala Likerts 1 (tidak penting)
sampai dengan 4 (penting sekali) dan
ā€“ Bobot Faktor (BF) berdasarkan persentase.
dadang-solihin.blogspot.com 12
Strengths (Kekuatan)
No Variabel NU BF NUxBF
1 Sudah lengkapnya Peraturan Perundang-
Undangan sektoral
2 15 30
2 Sudah adanya sinkronisasi Peraturan
Perundang-undangan Pusat dan Daerah
3 30 90
3 Memiliki agenda Musyawarah
Perencanaan Pembangunan setiap tahun
4 40 160
4 Diberlakukannya Sistem Penganggaran
Berbasis Kinerja dan Kerangka
Penganggaran Jangka Menengah
1 15 15
Jumlah 100 295
dadang-solihin.blogspot.com 13
Weaknesses (Kelemahan)
No Variabel NU BF NUxBF
1 Permasalahan Kepegawaian Daerah 2 30 60
2 Lemahnya Monitoring dan Evaluasi 3 20 60
3 Lemahnya Mekanisme Perencanaan
Pembangunan Daerah
4 10 40
4 Rendahnya Kualitas Pelayanan
Publik
1 40 40
Jumlah 100 200
dadang-solihin.blogspot.com 14
Opportunities (Peluang)
No Variabel NU BF NUxBF
1 Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan
3 30 90
2 Koordinasi Penataan Ruang dan
Wilayah
4 40 160
3 Koordinasi Pembangunan Perbatasan 2 20 40
4 Koordinasi Mitigasi Bencana. 1 10 10
Jumlah 100 300
dadang-solihin.blogspot.com 15
Threats (Ancaman)
No Variabel NU BF NUxBF
1 Belum jelasnya Kewenangan Daerah 2 30 60
2 Permasalahan Kelembagaan Daerah 1 30 30
3 Terbatasnya Keuangan Daerah 3 20 60
4 Rendahnya kualitas Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah
4 20 80
Jumlah 100 230
dadang-solihin.blogspot.com 16
295 200
300 230
Strategi S-O
sebagai strategi
optimalisasi
Otonomi Daerah
Kondisi W-T
sebagai variabel
permasalahan
Otonomi Daerah
yang ditemukan
Variabel S-O
adalah variabel
Otonomi Daerah
yang diharapkan
dadang-solihin.blogspot.com 17
Implikasi Otda thd Kam dan Kesra
ā€¢ Pelaksanaan otonomi daerah belum optimal dan belum
menunjukkan arah sesuai dengan tujuan dan cita-cita nasional.
ā€¢ Dari sudut penciptaan kesejahteraan, ternyata masih dijumpai
kesenjangan pembangunan antar-daerah dan antar-wilayah yang
tinggi.
ā€¢ Masih rendahnya pemahaman akan desentralisasi daerah, seperti,
segi kuantitas dan kualitas pemberian pelayanan publik yang
diselenggarakan pemerintah daerah belum nampak adanya
perubahan mendasar.
ā€¢ Implikasi pelaksanaan pembangunan daerah tersebut masih
dijumpai berbagai persoalan di lingkungan masyarakat seperti
konflik di mana-mana, kemiskinan, dan kesenjangan sosial dalam
upaya mewujudkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.com 18
Implikasi Kam dan Kesra thd Keutuhan NKRI
ā€¢ Terjadinya ketidakmerataan pembangunan maupun
ketidakmerataan hasil pembangunan dapat memicu ketidak-utuhan
NKRI.
ā€¢ Penyelenggaraan otonomi daerah memiliki hubungan erat dengan
pembangunan daerah dan secara umum dengan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
ā€¢ Semakin baik kualitas penyelenggaraan otonomi daerah, dapat
dipastikan semakin baik pula pembangunan yang diselenggarakan.
ā€¢ Sebaliknya, jika kualitas penyelenggaraan otonomi daerah
mengalami kemerosotan atau kemunduran maka pembangunan
yang dijalankan akan turut mengalami kemunduran.
dadang-solihin.blogspot.com 19
Pokok-pokok Persoalan yang Ditemukan
1. Permasalahan Kewenangan Daerah
2. Permasalahan Kelembagaan Daerah.
3. Permasalahan Kepegawaian Daerah.
4. Permasalahan Keuangan Daerah.
5. Permasalahan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
6. Rendahnya Kualitas Pelayanan
Publik.
7. Permasalahan Mekanisme
Perencanaan Pembangunan Daerah.
8. Permasalahan Monitoring dan
Evaluasi.
dadang-solihin.blogspot.com 20
dadang-solihin.blogspot.com 21
Perkembangan Global
ā€¢ Pengaruh globalisasi berarti setiap wilayah di Indonesia tidak hanya
bersaing dengan sesama wilayah di Indonesia namun dengan
wilayah-wilayah lain di dunia.
ā€¢ Sebagai contoh petani di Sidrap Sulawesi Selatan sebenarnya
bersaing dengan petani di kabupaten-kabupaten negara Laos.
Dalam hal ini yang bersaing adalah petaninya, bukan negaranya
ataupun pemerintahannya.
ā€¢ Dengan demikian, petani sebagai pelaku pembangunan harus
mempersiapkan dengan baik dan benar menghadapi tantangan
globalisasi.
dadang-solihin.blogspot.com 22
Perkembangan Regional
ā€¢ ACFTA dan AEC dapat memberikan peluang bagi Indonesia
dengan terbukanya pasar baru bagi barang, jasa, investasi, pekerja
terampil dan arus modal di kawasan ASEAN dan China.
ā€¢ Di lain pihak, Bangsa Indonesia harus bekerja keras untuk
meningkatkan daya saing dan memperkuat ketahanan nasional
agar dapat siap bersaing dengan bangsa lain.
ā€¢ Dengan demikian, diharapkan Indonesia akan dapat menarik
manfaat dari integrasi ekonomi kawasan yang berdaya saing tinggi
dan terintegrasi dalam ekonomi global, sehingga pada gilirannya
akan memberikan manfaat ekonomi secara luas bagi seluruh rakyat
Indonesia.
dadang-solihin.blogspot.com 23
dadang-solihin.blogspot.com 24
Perkembangan Nasional
Politik
Ekonomi
Sosbud
Tri Gatra
Hankam
Ideologi
PancaGatra
? Kewenangan Daerah
Kelembagaan Daerah
Kepegawaian Daerah
Keuangan Daerah
Perwakilan
Pelayanan Publik
Perencanaan
Pembangunan Daerah
?
?
?
?
?
?
Otsus Papua
Otsus NAD
Pemekaran &
Perbatasan
Monev ?
?
?
?
Geografi Demografi SKA
Perkembangan Nasional
ļ± Daratan dan lautan Indonesia dengan sumber kekayaan alam di
dalamnya sangat memberikan peluang besar bagi pemenuhan
kebutuhan dan kesejahteraan bangsa. Dewasa ini masih banyak
sumber kekayaan alam baik hayati maupun mineral yang belum dikelola
secara optimal melalui eksplorasi maupun eksploitasi.
ļ± Jumlah penduduk Indonesia lebih kurang 240 juta jiwa, yang terdiri dari
berbagai suku bangsa, ras, agama, serta kemajemukan budaya.
Potensi sumberdaya manusia merupakan modal dasar dalam
pembangunan nasional.
ļ± Kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang terdapat di darat dan
laut terbatas jumlahnya sehingga pendayagunaannya harus dilakukan
secara bertanggung jawab untuk kemakmuran rakyat, di samping
keberadaan sumber kekayaan alam merupakan modal utama dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mendukung
pelaksanaan pembangunan.
ļ± Bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Ketetapan tersebut telah dirumuskan dalam Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945 dan merupakan kesepakatan nasional yang disebabkan
oleh persamaan sejarah, nasib, dan cita-cita perjuangan demi
mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera berdasarkan
Pancasila.
Geografi
Demografi
Ideologi
SKA
dadang-solihin.blogspot.com 25
Perkembangan Nasional
ļ± Terjadi perubahan mendasar melalui perkembangan politik dalam negeri
dimana tahap awal reformasi telah memberikan perubahan yang
mendasar bagi demokratisasi di bidang politik dan ekonomi serta
desentralisasi di bidang pemerintahan dan pengelolaan pembangunan.
ļ± Dengan wilayah yang luas dan potensi SKA yang cukup besar apabila
dieksploitasikan akan dapat memberi sumbangan yang besar di bidang
pembangunan ekonomi. Ketangguhan perekonomian Indonesia sudah
dibuktikan ketika menghadapi krisis global tahun 2008.
ļ± Tata kehidupan dan perilaku sosial budayanya berkembang tidak radikal,
cenderung primordial sosialistik, agak konservatif, serta kurang tinggi
etos kerja dan daya saingnya. Berbeda jika letak Indonesia di tengah-
tengah negara maju dengan tingkat sosial yang berkembang pesat.
ļ± Ketahanan nasional berupa keuletan dan ketangguhan bangsa sangat
diperlukan guna menangkal ancaman dan gangguan dari luar yang
dapat melunturkan nasionalisme bangsa. Melalui penyelenggaraan
sistem keamanan nasional yang kokoh, pelaksanaan pembangunan
beserta hasil-hasil yang telah dicapai dapat terhindar dari berbagai
ancaman sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang aman dan
sejahtera dalam rangka keutuhan NKRI.
Politik
Ekonomi
Hankam
Sosbud
dadang-solihin.blogspot.com 26
Peluang dan Kendala
Peluang Kendala
1. ACFTA dan AEC
2. Kerjasama Pembangunan antar
Daerah
3. Perkembangan Ekonomi
4. Perkembangan Lingkungan
Politik
5. Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
6. Tata Kepemerintahan yang Baik
(Good Governance)
1. Kendala dalam Kebijakan
Peningkatan Kondisi
Perekonomian Daerah
2. Keterbatasan Sumberdaya
Manusia yang Potensial
3. Meningkatnya Persaingan
Global
4. Maraknya Konflik
5. Ancaman Disintegrasi Bangsa
6. Korupsi
dadang-solihin.blogspot.com 27
dadang-solihin.blogspot.com 28
Otonomi Daerah yang Diharapkan
1. Kewenangan
Daerah
: Pemda mempunyai kewenangan untuk menyediakan pelayanan kebutuhan dasar
dan pelayanan pengembangan usaha ekonomi masyarakat lokal.
2. Kelembagaan
Daerah
: Adanya proses restrukturisasi secara transparan, terbuka, akuntabel, partisipatif,
dan profesional
3. Kepegawaian
Daerah
: Dalam menerapkan Integrated System, Daerah dapat dilibatkan dalam aspek
recruitment, placement, development dan appraisal dari PNS Daerah.
4. Keuangan Daerah : Adanya hubungan keuangan yang adil dan transparan antara Pemerintah dengan
Pemda.
5. DPRD : Adanya akses dari masyarakat untuk menciptakan intensitas hubungan yang
efektif antara rakyat dengan wakil-wakilnya di DPRD.
6. Kualitas
Pelayanan Publik
: Tersedianya fasilitas publik yang lebih merata baik di wilayah perdesaan maupun
perkotaan, dan memiliki nilai kemanfaatan yang tinggi bagi masyarakat.
7. Mekanisme
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
: Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, efisien,
efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan.
8. Monitoring dan
Evaluasi
: Monev jangan hanya dititikberatkan pada aspek keuangan saja namun juga
mencakup elemen-elemen dasar Pemda lainnya seperti aspek kewenangan,
kelembagaan, personil, DPRD dan pelayanan yang dihasilkan Pemda.
dadang-solihin.blogspot.com 29
Kontribusi Otda thd Kam dan Kesra
ā€¢ Substansi pemberian otonomi daerah
sesungguhnya untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan
peran serta masyarakat.
ā€¢ Di samping itu juga agar daerah mampu
mewujudkan kemandiriannya melalui
peningkatan daya saingnya dengan
memperhatikan prinsip demokrasi,
pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan
kekhususan serta potensi dan
keanekaragaman daerah dalam sistem NKRI.
ā€¢ Maka, apa yang diharapkan dalam
pelaksanaan pembangunan harus dapat
mewujudkan keamanan dan kesejahteraan
masyarakat sesuai dengan dengan misi
bangsa Indonesia dan substansi otonomi
daerah.
dadang-solihin.blogspot.com 30
Kontribusi Kam dan Kesra thd Keutuhan NKRI
ā€¢ Masyarakat yang lebih aman dan
sejahtera dengan kondisi sosial, politik,
serta keamanan yang mantap akan
mampu mendukung dan menghadapi
perubahan.
ā€¢ Masyarakat yang mantap sekaligus
membuktikan bahwa konsepsi otonomi
daerah mampu meningkatkan
keamanan dan kesejahteraan.
ā€¢ Kondisi keamanan dan kesejahteraan
masyarakat dipercaya dapat mengelola
kemajemukan, keragaman, dan
perbedaan yang ada di tengah-tengah
masyarakat untuk dijadikan sebagai
sumber kekuatan dan perekat guna
mewujudkan persatuan dan kesatuan
bangsa dalam rangka keutuhan NKRI.
dadang-solihin.blogspot.com 31
1. Tercapainya efektivitas optimalisasi
mekanisme perencanaan pembangunan
daerah.
2. Peningkatan sumber penganggaran daerah.
3. Peranan legislatif di tingkat lokal sesuai
dengan tupoksi yang diberikan.
4. Sinkronisasi lembaga daerah dalam
menangani pelaksanaan pembangunan
daerah yang lebih terpadu.
5. Tercapainya efektifitas dan efisiensi format
baru otonomi daerah.
6. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang
lebih prima dan objektif di lapangan.
7. Adanya peningkatan partisipasi masyarakat
dalam mengembangkan transparansi dan
akuntabilitas publik.
dadang-solihin.blogspot.com 32
Indikasi Keberhasilan
dadang-solihin.blogspot.com 33
Kebijakan dan Strategi
ā€¢ Kebijakan: ā€œMemperkuat Sinergi Pusat-Daerahā€
ā€¢ Strategi: ā€œDelapan Strategi Optimalisasi Otonomi Daerahā€
ā€¢ Strategi 1. Peningkatan
harmonisasi peraturan perundang-
undangan untuk menjaga
keselarasan, kemantapan, dan
kebulatan konsepsi peraturan
perundang-undangan sebagai
sistem agar peraturan perundang-
undangan berfungsi secara efektif,
melalui proses pengharmonisasian
pada tahap penyusunan Program
Legislasi Nasional (Prolegnas) dan
pengharmonisasian di Tingkat
Internal/ Antardep pada pemrakarsa,
dan koordinasi pengharmonisasian
oleh Kementerian Hukum dan HAM.
ā€¢ Strategi 2. Peningkatan
harmonisasi dan sinkronisasi
peraturan perundang-undangan
pusat dan daerah untuk
meminimalisasi agar produk hukum
kab/kota yang dihasilkan tidak
bertentangan dengan perundang-
undangan yang lebih tinggi, dengan
Regulatory Impact Assesment (RIA)
yaitu metode penilaian secara
sistematis terhadap dampak dari
tindakan pemerintah, dan
mengkomunikasikan informasi
kepada decision makers dan
masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.com 34
Strategi 3.
ā€¢ Revitalisasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan untuk
memastikan bahwa tujuan dan sasaran pembangunan nasional dapat
dicapai dengan mengoptimalisasikan sumberdaya (pemerintah,
perbankan dan swasta) untuk mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan nasional, dan memperbaiki teknis perencanaan dan
penganggaran.
Strategi 4.
ā€¢ Perkuatan implementasi penganggaran berbasis kinerja dan kerangka
penganggaran jangka menengah untuk meningkatkan akuntabilitas
manajemen yang terkait dengan kejelasan dalam tujuan pelaksanaan
atau tanggung jawab anggaran serta sistem pengelolaan anggaran
dengan menerapkan prinsip money follow function, function followed
by structure.
Strategi 5.
ā€¢ Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan untuk
mengefektifkan upaya penanggulangan kemiskinan melalui koordinasi
antar sektor dan para pihak terkait maupun antara pusat dan daerah.
dadang-solihin.blogspot.com 35
Strategi 6.
ā€¢ Peningkatan koordinasi penataan ruang dan wilayah untuk menyelenggarakan
penataan ruang wilayah nasional secara komprehensif, holistik, terkoordinasi,
terpadu, efektif, dan efisien dengan penyelenggaraan penataan ruang lintas
sektor melalui Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional dan Daerah
(BKPRN dan BKPRD).
Strategi 7.
ā€¢ Peningkatan koordinasi pembangunan perbatasan untuk mengelola batas
wilayah negara dan mengembangkan kawasan perbatasan yang melibatkan
banyak pihak melalui penyusunan dan penetapan rencana induk dan rencana
aksi pembangunan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan serta
pengoordinasian penetapan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan,
pengelolaan serta pemanfaatan batas wilayah negara dan kawasan
perbatasan.
Strategi 8.
ā€¢ Peningkatan koordinasi mitigasi bencana untuk mengatur kelembagaan
penanggulangan bencana ditingkat pusat dan daerah melalui penetapan
penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana yang terintegrasi
didalam prioritas pembangunan nasional.
dadang-solihin.blogspot.com 36
Upaya Strategi 1
1. Harmonisasi peraturan perundang-undangan di tingkat pusat.
ā€“ Untuk peraturan pada tingkat UU, Kementerian Hukum dan HAM
melakukan harmonisasi RUU dengan UUD NRI Tahun 1945, UU
lain dan dengan dokumen pemerintah, melalui forum konsultasi
dengan ahli.
ā€“ Kementerian Hukum dan HAM melaksanakan harmonisasi
peraturan perundang-undangan di Tingkat Internal/ Antardep
melalui pembentukan panitia antar kementerian.
ā€“ Kementerian Hukum dan HAM dalam hal ini Direktorat Jenderal
Peraturan Perundang-undangan melakukan harmonisasi RUU
yang berasal dari Presiden, begitu juga peraturan perundang-
undangan di bawah UU, atas permintaan tertulis dari Menteri
atau Pimpinan LPND yang memprakarsai penyusunan peraturan
perundang-undangan yang bersangkutan.
dadang-solihin.blogspot.com 37
Upaya Strategi 1
2. Harmonisasi peraturan perundang-undangan di Daerah (Perda)
ā€“ Sekretaris Daerah dan Tim Antar Satuan Kerja Perangkat
Daerah melakukan harmonisasi Perda
ā€“ Biro Hukum Sekretariat Provinsi melaksanakan kegiatan
koordinasi dan penyelarasan (harmonisasi) RUU.
dadang-solihin.blogspot.com 38
Upaya Strategi 2
1. Kementerian Dalam Negeri melakukan evaluasi rancangan
peraturan daerah provinsi dan rancangan peraturan Gubernur
tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah, pajak daerah,
retribusi daerah dan tata ruang daerah.
2. Gubernur melakukan evaluasi rancangan peraturan daerah
kabupaten/ kota dan rancangan peraturan Bupati/Walikota tentang
anggaran pendapatan dan belanja daerah, pajak daerah, retribusi
daerah dan tata ruang daerah.
3. Kementerian Dalam Negeri memfasilitasi kab/kota dalam
penyusunan produk hukumnya sesuai dengan Surat Edaran Menteri
Dalam Negeri No. 188.34/1586/SJ tanggal 18 Februari 2008.
dadang-solihin.blogspot.com 39
Upaya Strategi 2
4. Bappenas, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri
merencanakan kegiatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan
perundang-undangan sektoral dan peraturan perundang-undangan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014, pada tabel rencana
tindak Kementerian Dalam Negeri.
5. Bappenas, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri
melakukan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan
baik di tingkat pusat maupun daerah melalui program Penataan Peraturan
Perundang-undangan mengenai Desentralisasi dan Otonomi Daerah yang
dilakukan oleh Kementrian Dalam Negeri.
6. Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Dalam Negeri
Pemerintah melaksanakan harmonisasi dan sinkronsasi perundang-
undangan secara preventif melalui Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Pemerintah Daerah, kegiatan Fasilitasi Pemantapan Aparatur
Pejabat Negara dan DPRD, diantaranya melalui workshop tentang RIA
(Regulatory Impact Assessment), dan workshop terkait.
dadang-solihin.blogspot.com 40
Upaya Strategi 3
1. Aspek Sosialisasi: Kementerian Dalam Negeri melaksanakan
sosialisasi mengenai pentingnya Musrenbang kepada masyarakat
dan aparat pemerintahan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam berpartisipasi di forum Musrenbang.
2. Aspek Informasi: Kementerian Dalam Negeri menciptakan
kejelasan dan transparansi informasi yang akan dibahas dalam
Musrenbang kepada seluruh peserta yang terlibat dalam
Musrenbang.
3. Aspek Representasi dan Partisipasi: Bappenas dan Kementerian
Dalam Negeri terus mengusahakan agar peserta musrenbang
sudah mewakili semua unsur masyarakat dan pemerintah.
dadang-solihin.blogspot.com 41
Upaya Strategi 3
4. Aspek Metodologi: Bappenas menggunakan metode fasilitasi,
rapat koordinasi khusus (bilateral dan trilateral meeting), dan
konsultasi regional/nasional untuk pelaksanaan musrenbang dalam
rangka mengatasi kesenjangan kemampuan untuk menyampaikan
pendapat dan sebagai salah satu upaya sinergi perencanaan
pembangunan
5. Aspek Evaluasi: Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri
memberdayakan masyarakat sekaligus legislatif daerah (DPRD)
dalam pengawasan dan evaluasi Musrenbang.
dadang-solihin.blogspot.com 42
Upaya revitalisasi Musrenbang berdasarkan
tahapan:
1) Bappenas bersama Kementerian Keuangan dan K/L melaksanakan
Pra Rakorbangpus melalui Penelaahan RPJMN, tema RKP dan isu
strategis oleh Pemerintah
2) Bappenas bersama Kementerian Keuangan dan K/L melaksanakan
Rakorbangpus yang membahas SEB Pagu Indikatif, estimasi pagu
per provinsi dan penajaman pembahasan keterkaitan antarprogram
dan kegiatan K/L untuk setiap wilayah.
3) KL melaksanakan Ratek/Rakornis yang melibatkan SKPD dan
Bappeda untuk menyusun sistem informasi wilayah dan keangka
jangka menengah bagi setiap K/L
4) Bappeda Provinsi melaksanakan Musrenbang Provinsi
dadang-solihin.blogspot.com 43
Upaya revitalisasi Musrenbang berdasarkan
tahapan:
5) Bappenas melaksanakan Pra Musrenbangnas yang melibatkan
K/L, DPR, DPD, swasta dan perbankan untuk membahas teknis
sinergi Pusat-Daerah
6) Bappenas, K/L dan Pemda melaksanakan Musrenbangnas oleh
dan untuk menajamkan kesepakatan antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
7) Bappenas dan K/L menyelenggarakan Pasca Musrenbangnas
untuk membahas masukan RKP dari hasil Musrenbangnas.
dadang-solihin.blogspot.com 44
Upaya Strategi 4
1. Bappenas dan Kementerian Keuangan mensosialisasikan Medium
Term Financial Framework kepada seluruh K/L, dimana sudah
terdapat upaya dalam menjaga kebersinambungan fiscal (fiscal
sustanability) melalui kontrol terhadap nila rasio pajak/PDB, rasio
Defisit/PDB dan rasio utang/PDB.
2. Bappenas dan Kementerian Keuangan menerapkan Penerapan
Anggaran Terpadu (Unified Budget). Dari segi penerapan unified
budget, penyusunan dan pelaksanaan anggaran pemerintah tidak
lagi memisahkan anggaran belanja rutin (current expenditures)
dengan anggaran belanja pembangunan (development
expenditures).
dadang-solihin.blogspot.com 45
Upaya Strategi 4
3. Bappenas dan Kementerian Keuangan menetapkan prioritas
strategis yang dilengkapi dengan indikator dan target kinerja (untuk
meningkatkan hubungan antara kinerja dan pendanaan) dalam
rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional, yang
kemudian dilaksanakan dalam bentuk intervensi regulasi serta
intervensi anggaran.
4. Bappenas dan Kementerian Keuangan menerapkan prakiraan
maju/forward estimates dalam dokumen RKP dan Renja K/L
5. Bappenas dan Kementerian Keuangan menerapkan Satuan Biaya
Umum (SBU) dan Satuan Biaya Khusus (SBK) bagi seluruh K/L.
dadang-solihin.blogspot.com 46
Upaya Strategi 5
1) Bappenas, Menko Perekonomian, dan Menko Kesra menyusun 3 klaster
untuk penanggulangan kemiskinan bagi masyarakat miskin/hampir miskin,
klaster tersebut yaitu:
a. Klaster I : Bantuan dan Perlindungan Sosial Terpadu Berbasis
Keluarga. Program-program didalamnya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar, pengurangan beban hidup dan perbaikan kualitas
hidup masyarakat miskin. Contoh program klaster ini yaitu Program
Keluarga Harapan, Program Bantuan Beras Bersubsidi, Program
Redistribusi Pertanahan dan Bantuan Langsung Tunai Bersyarat.
b. Klaster II: Pemberdayaan Masyarakat. Dalam program-program yang
berada dikelompok ini, pemerintah berupaya untuk memberdayakan
masyarakat miskin agar mampu menetukan kebutuhan mereka dan
terlibat secara aktif dalam proses pembangunan. Kegiatan ini tergabung
dalam PNPM inti dan PNPM penguatan yang merupakan program-
program sektor berbasis pemberdayaan masyarakat
dadang-solihin.blogspot.com 47
Upaya Strategi 5
c. Klaster III : Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah. Melalui program ini, pelaku usaha kecil dan
menengah (UKM) ditingkatkan kapasitasnya serta aksesnya
dalam memperoleh kredit usaha rakyat (KUR) dari bank-bank
milik Negara yakni BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Syariah
Mandiri, Bank Bukopin, dan Bank BTN.
2) Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri memperbaiki database
penerima program bantuan yang sifatnya individu atau rumah
tangga melalui data dari BPS.
3) Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri meningkatkan kapasitas
pemerintah daerah melalui Pro-Poor Planing and Budgeting (P3B)
agar dapat lebih efektif dan efisien dalam menyusun perencanaan
dan pengalokasian anggaran.
dadang-solihin.blogspot.com 48
Upaya Strategi 6
1. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melaksanakan pembinaan
penataan ruang daerah.
2. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melaksanakan
pengelolaan pertanahan provinsi.
3. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melaksanakan
penyusunan Atlas Sumberdaya, Kajian Pengembangan Wilayah,
dan Pemetaan Tata Ruang.
4. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melaksanakan
pembangunan Infrastruktur Data Spasial, pemetaan dasar rupa
bumi, kelautan dan kerdigantaraan.
dadang-solihin.blogspot.com 49
Upaya Strategi 7
1. Kementerian Dalam Negeri melakukan percepatan pembangunan di 20
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) sebagai kota utama kawasan
perbatasan secara bertahap.
2. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melaksanaan kebijakan khusus
dalam bidang infrastruktur dan pendukung kesejahteraan lainnya yang
dapat mendorong pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan
pasca-konflik.
3. Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian
Pertahanan Keamanan membentuk kerjasama dengan negara-negara
tetangga dalam rangka pengamanan wilayah dan sumber daya kelautan.
4. Kementerian Dalam Negeri berupaya menyelesaikan pemetaan wilayah
perbatasan RI dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Filipina.
5. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda secara konsisten berupaya
mengentaskan daerah tertinggal.
dadang-solihin.blogspot.com 50
Upaya Strategi 8
1. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melakukan penguatan kapasitas
aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi risiko serta
penanganan bencana dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi.
2. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda membentuk tim gerak cepat (unit
khusus penanganan bencana) dengan dukungan peralatan dan alat
transportasi yang memadai dengan basis lokasi-lokasi strategis yang dapat
menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
3. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda menyiapkan peralatan dan logistik
di kawasan rawan bencana.
4. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda menyiapkan kesiapasiagaan dalam
menghadapi bencana.
5. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda menyiapkan tanggap darurat di
daerah terkena bencana.
6. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda menyiapkan pembangunan Data
dan Informasi Geodesi dan Geodinamika.
dadang-solihin.blogspot.com 51
dadang-solihin.blogspot.com 52
Kesimpulan
ā€¢ Optimalisasi otonomi daerah sangat strategis dalam mewujudkan
keamanan dan kesejahteraan masyarakat dan memperkokoh
keutuhan NKRI.
ā€¢ Bahwa otonomi daerah merupakan perekat NKRI yang dituangkan
ke dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
ā€¢ Desentralisasi dan otonomi daerah mendorong daerah lebih kreatif
dan inovatif dengan memanfaatkan segenap potensi dan sumber
kekayaan daerah yang dimilikinya sehingga tercipta keserasian
hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah, mencegah
ketimpangan antar daerah, serta terwujudnya kesejahteraan
masyarakat dengan selalu memperhatikan aspirasi yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat.
ā€¢ Hal inilah yang diarahkan bahwa desentralisasi untuk menjamin
terpeliharanya keutuhan NKRI.
dadang-solihin.blogspot.com 53
Saran
ā€¢ Perlu dilakukan pembagian wewenang antara pemerintah pusat,
propinsi, dan pemerintah kabupaten/ kota dalam masalah
pengentasan kemiskinan sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
ā€¢ Pemerintah kabupaten/kota menjadi ujung tombak dalam upaya
mengatasi kemiskinan dengan kebijakan-kebijakan yang lebih
sesuai dengan kondisi dan tingkat kemiskinan di masing-masing
daerah.
ā€¢ Pemerintah Pusat berkonsentrasi terhadap kebijakan ekonomi
makro dengan menjaga agar harga-harga tetap stabil, khususnya
harga BBM, Tarif Dasar Listrik, Tarif telepon, dan sebagainya.
ā€¢ Pemerintah Pusat dan Propinsi secara bersama-sama perlu
memperkuat infrastruktur fisik khususnya yang mampu mendorong
interaksi antar daerah maupun daerah yang masih terisolir.
dadang-solihin.blogspot.com 54
55dadang-solihin.blogspot.com

More Related Content

What's hot

RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
noldy HP
Ā 
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahPengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
Ā 
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahPerencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
Ā 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan  Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan  Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Dadang Solihin
Ā 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
Sujatmiko Wibowo
Ā 
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
Dadang Solihin
Ā 
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanPemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Siti Sahati
Ā 
Keterkaitan RPJMD dan RPJMN
Keterkaitan RPJMD dan RPJMNKeterkaitan RPJMD dan RPJMN
Keterkaitan RPJMD dan RPJMN
Dadang Solihin
Ā 
Masalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi DaerahMasalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi Daerah
Tri Widodo W. UTOMO
Ā 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
Ā 
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs IndonesiaPerbandingan administrasi negara Arab Saudi vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs Indonesia
Siti Sahati
Ā 
Modul Aset Desa
Modul Aset DesaModul Aset Desa
Modul Aset Desa
Formasi Org
Ā 
Perencanaan Penganggaran Responsif Gender
Perencanaan Penganggaran Responsif GenderPerencanaan Penganggaran Responsif Gender
Perencanaan Penganggaran Responsif Gender
Umi Arifah
Ā 
Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2suparmono
Ā 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
Ā 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
Tri Widodo W. UTOMO
Ā 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
Sujatmiko Wibowo
Ā 
benturan kepentingan.pptx
benturan kepentingan.pptxbenturan kepentingan.pptx
benturan kepentingan.pptx
GustiSjamsirAlam
Ā 
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat DaerahPeraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Penataan Ruang
Ā 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja PembangunanMonitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Dadang Solihin
Ā 

What's hot (20)

RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
Ā 
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahPengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Ā 
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan DaerahPerencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Ā 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan  Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan  Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Ā 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
Ā 
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
Ā 
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanPemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Ā 
Keterkaitan RPJMD dan RPJMN
Keterkaitan RPJMD dan RPJMNKeterkaitan RPJMD dan RPJMN
Keterkaitan RPJMD dan RPJMN
Ā 
Masalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi DaerahMasalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi Daerah
Ā 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Ā 
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs IndonesiaPerbandingan administrasi negara Arab Saudi vs Indonesia
Perbandingan administrasi negara Arab Saudi vs Indonesia
Ā 
Modul Aset Desa
Modul Aset DesaModul Aset Desa
Modul Aset Desa
Ā 
Perencanaan Penganggaran Responsif Gender
Perencanaan Penganggaran Responsif GenderPerencanaan Penganggaran Responsif Gender
Perencanaan Penganggaran Responsif Gender
Ā 
Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2
Ā 
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi  Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Ā 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
Ā 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
Ā 
benturan kepentingan.pptx
benturan kepentingan.pptxbenturan kepentingan.pptx
benturan kepentingan.pptx
Ā 
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat DaerahPeraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Ā 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja PembangunanMonitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Ā 

Viewers also liked

OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan UpayaOPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
Dadang Solihin
Ā 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Dadang Solihin
Ā 
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Dadang Solihin
Ā 
STANDARISASI DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH
STANDARISASI DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAHSTANDARISASI DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH
STANDARISASI DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH
Deddy Supriady Bratakusumah
Ā 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi PembangunanSistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Dadang Solihin
Ā 
URGENSI DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN DALA...
URGENSI DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN DALA...URGENSI DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN DALA...
URGENSI DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN DALA...
Deddy Supriady Bratakusumah
Ā 
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Dadang Solihin
Ā 
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahFungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Deddy Supriady Bratakusumah
Ā 
Prospek Pembangunan Kota Baru
Prospek Pembangunan Kota BaruProspek Pembangunan Kota Baru
Prospek Pembangunan Kota Baru
Deddy Supriady Bratakusumah
Ā 
Konsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik PerencanaanKonsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik Perencanaan
Randy Wrihatnolo
Ā 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
Ā 

Viewers also liked (11)

OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan UpayaOPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
OPTIMALISASI OTONOMI DAERAH: Kebijakan, Strategi, dan Upaya
Ā 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Ā 
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Ā 
STANDARISASI DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH
STANDARISASI DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAHSTANDARISASI DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH
STANDARISASI DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH
Ā 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi PembangunanSistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Ā 
URGENSI DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN DALA...
URGENSI DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN DALA...URGENSI DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN DALA...
URGENSI DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN DALA...
Ā 
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Optimalisasi Otonomi Daerah guna Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan Masyar...
Ā 
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahFungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Ā 
Prospek Pembangunan Kota Baru
Prospek Pembangunan Kota BaruProspek Pembangunan Kota Baru
Prospek Pembangunan Kota Baru
Ā 
Konsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik PerencanaanKonsep dan Teknik Perencanaan
Konsep dan Teknik Perencanaan
Ā 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Ā 

Similar to Optimalisasi Otonomi Daerah Kebijakan, Strategi dan Upaya

Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan UpayaOptimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Dadang Solihin
Ā 
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan DaerahAspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
Ā 
Manajemen pembangunan daerah
Manajemen pembangunan daerahManajemen pembangunan daerah
Manajemen pembangunan daerah
Mukhrizal Effendi
Ā 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Dadang Solihin
Ā 
Kekuatan Rakyat Harus Ada dalam Manajemen Pembangunan
Kekuatan Rakyat Harus Ada dalam Manajemen PembangunanKekuatan Rakyat Harus Ada dalam Manajemen Pembangunan
Kekuatan Rakyat Harus Ada dalam Manajemen Pembangunan
Dadang Solihin
Ā 
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis KinerjaKonsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Dadang Solihin
Ā 
Pemahaman Perencanaan Pembangunan Daerah menuju Pilkada Serentak 2015
Pemahaman Perencanaan Pembangunan Daerah menuju Pilkada Serentak 2015Pemahaman Perencanaan Pembangunan Daerah menuju Pilkada Serentak 2015
Pemahaman Perencanaan Pembangunan Daerah menuju Pilkada Serentak 2015
Dadang Solihin
Ā 
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan DaerahOptimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah
Dadang Solihin
Ā 
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...
Dadang Solihin
Ā 
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
Ā 
Desentralisasi dan dekonsentrasi
Desentralisasi dan dekonsentrasiDesentralisasi dan dekonsentrasi
Desentralisasi dan dekonsentrasi
Putri Aisyah
Ā 
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Dadang Solihin
Ā 
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & PusatHarmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Ega Anistia
Ā 
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahSinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
Ā 
Aksi reaksi dan peran litbang
Aksi reaksi dan peran litbangAksi reaksi dan peran litbang
Aksi reaksi dan peran litbang
Rustan Amarullah
Ā 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
Ā 
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahKel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahIndriati Dewi
Ā 
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
Dadang Solihin
Ā 
Fungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan
Fungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan PengawasanFungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan
Fungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan
Dadang Solihin
Ā 
Penyusunan Renstra SKPD berbasis Kinerja
Penyusunan Renstra SKPD berbasis KinerjaPenyusunan Renstra SKPD berbasis Kinerja
Penyusunan Renstra SKPD berbasis Kinerja
Dadang Solihin
Ā 

Similar to Optimalisasi Otonomi Daerah Kebijakan, Strategi dan Upaya (20)

Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan UpayaOptimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Ā 
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan DaerahAspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah
Ā 
Manajemen pembangunan daerah
Manajemen pembangunan daerahManajemen pembangunan daerah
Manajemen pembangunan daerah
Ā 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Ā 
Kekuatan Rakyat Harus Ada dalam Manajemen Pembangunan
Kekuatan Rakyat Harus Ada dalam Manajemen PembangunanKekuatan Rakyat Harus Ada dalam Manajemen Pembangunan
Kekuatan Rakyat Harus Ada dalam Manajemen Pembangunan
Ā 
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis KinerjaKonsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Ā 
Pemahaman Perencanaan Pembangunan Daerah menuju Pilkada Serentak 2015
Pemahaman Perencanaan Pembangunan Daerah menuju Pilkada Serentak 2015Pemahaman Perencanaan Pembangunan Daerah menuju Pilkada Serentak 2015
Pemahaman Perencanaan Pembangunan Daerah menuju Pilkada Serentak 2015
Ā 
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan DaerahOptimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah
Optimalisasi Fungsi Legislasi dan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah
Ā 
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...
Pembangunan Aparatur yang Partisipatif menuju Good Governance Tinjauan Pening...
Ā 
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
Ā 
Desentralisasi dan dekonsentrasi
Desentralisasi dan dekonsentrasiDesentralisasi dan dekonsentrasi
Desentralisasi dan dekonsentrasi
Ā 
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Ā 
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & PusatHarmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Ā 
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahSinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Ā 
Aksi reaksi dan peran litbang
Aksi reaksi dan peran litbangAksi reaksi dan peran litbang
Aksi reaksi dan peran litbang
Ā 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
Ā 
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahKel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Ā 
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
Ā 
Fungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan
Fungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan PengawasanFungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan
Fungsi dan Peran DPRD sebagai Kekuatan Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan
Ā 
Penyusunan Renstra SKPD berbasis Kinerja
Penyusunan Renstra SKPD berbasis KinerjaPenyusunan Renstra SKPD berbasis Kinerja
Penyusunan Renstra SKPD berbasis Kinerja
Ā 

More from Dadang Solihin

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Dadang Solihin
Ā 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Dadang Solihin
Ā 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Dadang Solihin
Ā 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Dadang Solihin
Ā 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Dadang Solihin
Ā 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Dadang Solihin
Ā 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Dadang Solihin
Ā 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Dadang Solihin
Ā 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Dadang Solihin
Ā 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
Dadang Solihin
Ā 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Dadang Solihin
Ā 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Dadang Solihin
Ā 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Dadang Solihin
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
Dadang Solihin
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
Dadang Solihin
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
Dadang Solihin
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
Dadang Solihin
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
Dadang Solihin
Ā 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
Dadang Solihin
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
Dadang Solihin
Ā 

More from Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Ā 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Ā 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Ā 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Ā 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ā 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Ā 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Ā 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Ā 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Ā 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
Ā 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Ā 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Ā 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
Ā 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
Ā 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
Ā 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Ā 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
Ā 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Ā 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Ā 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
Ā 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Ā 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Ā 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Ā 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Ā 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Ā 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Ā 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Ā 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Ā 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Ā 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Ā 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Ā 

Optimalisasi Otonomi Daerah Kebijakan, Strategi dan Upaya

  • 1.
  • 2. 22
  • 3. Materi ā€¢ Alur Pikir ā€¢ Landasan Pemikiran ā€¢ Kondisi Otonomi Daerah Saat Ini ā€¢ Perkembangan Lingkungan Strategis ā€¢ Kondisi Otonomi Daerah yang Diharapkan ā€¢ Konsepsi Optimalisasi Otonomi Daerah ā€¢ Penutup dadang-solihin.blogspot.com 3 Download E-Book: http://www.slideshare.net/DadangSolihin /optimalisasi-otonomi-daerah-kebijakan- strategi-dan-upaya
  • 6. Paradigma Nasional Pancasila sbg Landasan Idiil Optimalisasi otonomi daerah harus didasari oleh Ketuhanan YME dimana dalam penerapan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu ditujukan demi kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat, serta rasa persatuan dan kesatuan demi mewujudkan keamanan nasional. UUD NRI 1945 sbg Landasan Konstitusional Dalam rangka optimalisasi otonomi daerah, pemerintahan daerah yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dalam sistem NKRI. dadang-solihin.blogspot.com 6
  • 7. Paradigma Nasional Wasantara sbg Landasan Visional Wasantara dalam optimalisasi otonomi daerah mengandung faktor-faktor untuk memperkuat dorongan dan ikatan persatuan dan kesatuan bangsa yang dijiwai dengan semangat kekeluargaan dan kebersamaan. Tannas sbg Landasan Konsepsional Konsepsi Ketahanan Nasional dalam optimalisasi otonomi diperlukan guna mengembangkan kekuatan melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang serasi, seimbang dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu RPJMN sbg Landasan Operasional RPJMN menjawab tiga pertanyaan mendasar, yaitu kemana bangsa ini akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang, bagaimana mencapainya, dan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tersebut tercapai.dadang-solihin.blogspot.com 7
  • 8. Peraturan Perundangan Terkait 1. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota 4. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dadang-solihin.blogspot.com 8
  • 9. Montesquieu (1748) Theory of separation and division of power (teori pemisahan dan pembagian kekuasaan). Konsepsi Hatta (1956) ā€œHierarki atau tingkat pemerintahan daerah otonom cukup dua saja, yaitu daerah kabupaten dan desa. Provinsi bukan merupakan daerah otonom dan tidak perlu ada DPRD. Ada dewan provinsi, anggotanya terdiri atas utusan-utusan dari tiap kabupaten dan bukan hasil pilihan rakyat.ā€ Perserikatan Bangsa-Bangsa (1961) ā€œTerdapat proses penyerahan (transfer) kekuasaan dari pemerintah pusat (the national capital) dengan dua variasi, yaitu: melalui dekonsentrasi (delegasi) kepada pejabat instansi vertikal di daerah, atau melalui devolusi (pengalihan tanggung jawab) kekuasaan pada pemerintahan yang memiliki otoritas pada daerah tertentu atau lembaga- lembaga otonom di daerah.ā€ dadang-solihin.blogspot.com 9
  • 10. Tinjauan Pustaka 1. Selazar (dalam Seymour Martin Lipset, 1995). : Mengapa tidak memilih federasi? Dalam mengadopsi federasi ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka mewujudkannya. 2. Shabbir Cheema and Rondinelli (1983) : Ada 14 manfaat otonomi bagi masyarakat di Daerah ataupun pemerintahan nasional. Di antaranya desentralisasi dapat memotong jalur birokrasi yang rumit serta prosedur yang sangat terstruktur dari pemerintah pusat. 3. B.C. Smith (1985) : Secara ekonomis desentralisasi dianggap mampu meningkatkan efisiensi, meningkatkan output, dan human resources dapat dimanfaatkan secara lebih efektif. Secara politis, desentralisasi memperkuat demokrasi dan accountability, meningkatkan kecakapan warga dalam berpolitik, dan memperkuat integrasi nasional. 4. The Liang Gie (1968) : Alasan dianutnya desentralisasi dari sudut politik dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihak saja yang akhirnya dapat menimbulkan tirani. 5 Josef Riwu Kaho (1982) : Manfaat desentralisasi, yaitu dalam menghadapi masalah-masalah yang amat mendesak yang membutuhkan tindakan yang cepat, Daerah tidak perlu menunggu instruksi dari pemerintah pusat. dadang-solihin.blogspot.com 10
  • 12. Analisis SWOT ā€¢ Analisis SWOT adalah suatu proses merinci keadaan lingkungan internal dan eksternal guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi ā€¢ ke dalam kategori Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats, ā€¢ sebagai dasar untuk menentukan tujuan dan sasaran, serta strategi mencapainya untuk memiliki keunggulan meraih masa depan yang lebih baik. ā€¢ Aspek yang dinilai terhadap setiap variabel terpilih adalah ā€“ Nilai Urgensi (NU) berdasarkan skala Likerts 1 (tidak penting) sampai dengan 4 (penting sekali) dan ā€“ Bobot Faktor (BF) berdasarkan persentase. dadang-solihin.blogspot.com 12
  • 13. Strengths (Kekuatan) No Variabel NU BF NUxBF 1 Sudah lengkapnya Peraturan Perundang- Undangan sektoral 2 15 30 2 Sudah adanya sinkronisasi Peraturan Perundang-undangan Pusat dan Daerah 3 30 90 3 Memiliki agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan setiap tahun 4 40 160 4 Diberlakukannya Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja dan Kerangka Penganggaran Jangka Menengah 1 15 15 Jumlah 100 295 dadang-solihin.blogspot.com 13
  • 14. Weaknesses (Kelemahan) No Variabel NU BF NUxBF 1 Permasalahan Kepegawaian Daerah 2 30 60 2 Lemahnya Monitoring dan Evaluasi 3 20 60 3 Lemahnya Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah 4 10 40 4 Rendahnya Kualitas Pelayanan Publik 1 40 40 Jumlah 100 200 dadang-solihin.blogspot.com 14
  • 15. Opportunities (Peluang) No Variabel NU BF NUxBF 1 Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 3 30 90 2 Koordinasi Penataan Ruang dan Wilayah 4 40 160 3 Koordinasi Pembangunan Perbatasan 2 20 40 4 Koordinasi Mitigasi Bencana. 1 10 10 Jumlah 100 300 dadang-solihin.blogspot.com 15
  • 16. Threats (Ancaman) No Variabel NU BF NUxBF 1 Belum jelasnya Kewenangan Daerah 2 30 60 2 Permasalahan Kelembagaan Daerah 1 30 30 3 Terbatasnya Keuangan Daerah 3 20 60 4 Rendahnya kualitas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 4 20 80 Jumlah 100 230 dadang-solihin.blogspot.com 16
  • 17. 295 200 300 230 Strategi S-O sebagai strategi optimalisasi Otonomi Daerah Kondisi W-T sebagai variabel permasalahan Otonomi Daerah yang ditemukan Variabel S-O adalah variabel Otonomi Daerah yang diharapkan dadang-solihin.blogspot.com 17
  • 18. Implikasi Otda thd Kam dan Kesra ā€¢ Pelaksanaan otonomi daerah belum optimal dan belum menunjukkan arah sesuai dengan tujuan dan cita-cita nasional. ā€¢ Dari sudut penciptaan kesejahteraan, ternyata masih dijumpai kesenjangan pembangunan antar-daerah dan antar-wilayah yang tinggi. ā€¢ Masih rendahnya pemahaman akan desentralisasi daerah, seperti, segi kuantitas dan kualitas pemberian pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah daerah belum nampak adanya perubahan mendasar. ā€¢ Implikasi pelaksanaan pembangunan daerah tersebut masih dijumpai berbagai persoalan di lingkungan masyarakat seperti konflik di mana-mana, kemiskinan, dan kesenjangan sosial dalam upaya mewujudkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat. dadang-solihin.blogspot.com 18
  • 19. Implikasi Kam dan Kesra thd Keutuhan NKRI ā€¢ Terjadinya ketidakmerataan pembangunan maupun ketidakmerataan hasil pembangunan dapat memicu ketidak-utuhan NKRI. ā€¢ Penyelenggaraan otonomi daerah memiliki hubungan erat dengan pembangunan daerah dan secara umum dengan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ā€¢ Semakin baik kualitas penyelenggaraan otonomi daerah, dapat dipastikan semakin baik pula pembangunan yang diselenggarakan. ā€¢ Sebaliknya, jika kualitas penyelenggaraan otonomi daerah mengalami kemerosotan atau kemunduran maka pembangunan yang dijalankan akan turut mengalami kemunduran. dadang-solihin.blogspot.com 19
  • 20. Pokok-pokok Persoalan yang Ditemukan 1. Permasalahan Kewenangan Daerah 2. Permasalahan Kelembagaan Daerah. 3. Permasalahan Kepegawaian Daerah. 4. Permasalahan Keuangan Daerah. 5. Permasalahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 6. Rendahnya Kualitas Pelayanan Publik. 7. Permasalahan Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah. 8. Permasalahan Monitoring dan Evaluasi. dadang-solihin.blogspot.com 20
  • 22. Perkembangan Global ā€¢ Pengaruh globalisasi berarti setiap wilayah di Indonesia tidak hanya bersaing dengan sesama wilayah di Indonesia namun dengan wilayah-wilayah lain di dunia. ā€¢ Sebagai contoh petani di Sidrap Sulawesi Selatan sebenarnya bersaing dengan petani di kabupaten-kabupaten negara Laos. Dalam hal ini yang bersaing adalah petaninya, bukan negaranya ataupun pemerintahannya. ā€¢ Dengan demikian, petani sebagai pelaku pembangunan harus mempersiapkan dengan baik dan benar menghadapi tantangan globalisasi. dadang-solihin.blogspot.com 22
  • 23. Perkembangan Regional ā€¢ ACFTA dan AEC dapat memberikan peluang bagi Indonesia dengan terbukanya pasar baru bagi barang, jasa, investasi, pekerja terampil dan arus modal di kawasan ASEAN dan China. ā€¢ Di lain pihak, Bangsa Indonesia harus bekerja keras untuk meningkatkan daya saing dan memperkuat ketahanan nasional agar dapat siap bersaing dengan bangsa lain. ā€¢ Dengan demikian, diharapkan Indonesia akan dapat menarik manfaat dari integrasi ekonomi kawasan yang berdaya saing tinggi dan terintegrasi dalam ekonomi global, sehingga pada gilirannya akan memberikan manfaat ekonomi secara luas bagi seluruh rakyat Indonesia. dadang-solihin.blogspot.com 23
  • 24. dadang-solihin.blogspot.com 24 Perkembangan Nasional Politik Ekonomi Sosbud Tri Gatra Hankam Ideologi PancaGatra ? Kewenangan Daerah Kelembagaan Daerah Kepegawaian Daerah Keuangan Daerah Perwakilan Pelayanan Publik Perencanaan Pembangunan Daerah ? ? ? ? ? ? Otsus Papua Otsus NAD Pemekaran & Perbatasan Monev ? ? ? ? Geografi Demografi SKA
  • 25. Perkembangan Nasional ļ± Daratan dan lautan Indonesia dengan sumber kekayaan alam di dalamnya sangat memberikan peluang besar bagi pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan bangsa. Dewasa ini masih banyak sumber kekayaan alam baik hayati maupun mineral yang belum dikelola secara optimal melalui eksplorasi maupun eksploitasi. ļ± Jumlah penduduk Indonesia lebih kurang 240 juta jiwa, yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, agama, serta kemajemukan budaya. Potensi sumberdaya manusia merupakan modal dasar dalam pembangunan nasional. ļ± Kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang terdapat di darat dan laut terbatas jumlahnya sehingga pendayagunaannya harus dilakukan secara bertanggung jawab untuk kemakmuran rakyat, di samping keberadaan sumber kekayaan alam merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mendukung pelaksanaan pembangunan. ļ± Bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Ketetapan tersebut telah dirumuskan dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dan merupakan kesepakatan nasional yang disebabkan oleh persamaan sejarah, nasib, dan cita-cita perjuangan demi mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila. Geografi Demografi Ideologi SKA dadang-solihin.blogspot.com 25
  • 26. Perkembangan Nasional ļ± Terjadi perubahan mendasar melalui perkembangan politik dalam negeri dimana tahap awal reformasi telah memberikan perubahan yang mendasar bagi demokratisasi di bidang politik dan ekonomi serta desentralisasi di bidang pemerintahan dan pengelolaan pembangunan. ļ± Dengan wilayah yang luas dan potensi SKA yang cukup besar apabila dieksploitasikan akan dapat memberi sumbangan yang besar di bidang pembangunan ekonomi. Ketangguhan perekonomian Indonesia sudah dibuktikan ketika menghadapi krisis global tahun 2008. ļ± Tata kehidupan dan perilaku sosial budayanya berkembang tidak radikal, cenderung primordial sosialistik, agak konservatif, serta kurang tinggi etos kerja dan daya saingnya. Berbeda jika letak Indonesia di tengah- tengah negara maju dengan tingkat sosial yang berkembang pesat. ļ± Ketahanan nasional berupa keuletan dan ketangguhan bangsa sangat diperlukan guna menangkal ancaman dan gangguan dari luar yang dapat melunturkan nasionalisme bangsa. Melalui penyelenggaraan sistem keamanan nasional yang kokoh, pelaksanaan pembangunan beserta hasil-hasil yang telah dicapai dapat terhindar dari berbagai ancaman sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang aman dan sejahtera dalam rangka keutuhan NKRI. Politik Ekonomi Hankam Sosbud dadang-solihin.blogspot.com 26
  • 27. Peluang dan Kendala Peluang Kendala 1. ACFTA dan AEC 2. Kerjasama Pembangunan antar Daerah 3. Perkembangan Ekonomi 4. Perkembangan Lingkungan Politik 5. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi 6. Tata Kepemerintahan yang Baik (Good Governance) 1. Kendala dalam Kebijakan Peningkatan Kondisi Perekonomian Daerah 2. Keterbatasan Sumberdaya Manusia yang Potensial 3. Meningkatnya Persaingan Global 4. Maraknya Konflik 5. Ancaman Disintegrasi Bangsa 6. Korupsi dadang-solihin.blogspot.com 27
  • 29. Otonomi Daerah yang Diharapkan 1. Kewenangan Daerah : Pemda mempunyai kewenangan untuk menyediakan pelayanan kebutuhan dasar dan pelayanan pengembangan usaha ekonomi masyarakat lokal. 2. Kelembagaan Daerah : Adanya proses restrukturisasi secara transparan, terbuka, akuntabel, partisipatif, dan profesional 3. Kepegawaian Daerah : Dalam menerapkan Integrated System, Daerah dapat dilibatkan dalam aspek recruitment, placement, development dan appraisal dari PNS Daerah. 4. Keuangan Daerah : Adanya hubungan keuangan yang adil dan transparan antara Pemerintah dengan Pemda. 5. DPRD : Adanya akses dari masyarakat untuk menciptakan intensitas hubungan yang efektif antara rakyat dengan wakil-wakilnya di DPRD. 6. Kualitas Pelayanan Publik : Tersedianya fasilitas publik yang lebih merata baik di wilayah perdesaan maupun perkotaan, dan memiliki nilai kemanfaatan yang tinggi bagi masyarakat. 7. Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah : Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan. 8. Monitoring dan Evaluasi : Monev jangan hanya dititikberatkan pada aspek keuangan saja namun juga mencakup elemen-elemen dasar Pemda lainnya seperti aspek kewenangan, kelembagaan, personil, DPRD dan pelayanan yang dihasilkan Pemda. dadang-solihin.blogspot.com 29
  • 30. Kontribusi Otda thd Kam dan Kesra ā€¢ Substansi pemberian otonomi daerah sesungguhnya untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. ā€¢ Di samping itu juga agar daerah mampu mewujudkan kemandiriannya melalui peningkatan daya saingnya dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem NKRI. ā€¢ Maka, apa yang diharapkan dalam pelaksanaan pembangunan harus dapat mewujudkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan dengan misi bangsa Indonesia dan substansi otonomi daerah. dadang-solihin.blogspot.com 30
  • 31. Kontribusi Kam dan Kesra thd Keutuhan NKRI ā€¢ Masyarakat yang lebih aman dan sejahtera dengan kondisi sosial, politik, serta keamanan yang mantap akan mampu mendukung dan menghadapi perubahan. ā€¢ Masyarakat yang mantap sekaligus membuktikan bahwa konsepsi otonomi daerah mampu meningkatkan keamanan dan kesejahteraan. ā€¢ Kondisi keamanan dan kesejahteraan masyarakat dipercaya dapat mengelola kemajemukan, keragaman, dan perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat untuk dijadikan sebagai sumber kekuatan dan perekat guna mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka keutuhan NKRI. dadang-solihin.blogspot.com 31
  • 32. 1. Tercapainya efektivitas optimalisasi mekanisme perencanaan pembangunan daerah. 2. Peningkatan sumber penganggaran daerah. 3. Peranan legislatif di tingkat lokal sesuai dengan tupoksi yang diberikan. 4. Sinkronisasi lembaga daerah dalam menangani pelaksanaan pembangunan daerah yang lebih terpadu. 5. Tercapainya efektifitas dan efisiensi format baru otonomi daerah. 6. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih prima dan objektif di lapangan. 7. Adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan transparansi dan akuntabilitas publik. dadang-solihin.blogspot.com 32 Indikasi Keberhasilan
  • 34. Kebijakan dan Strategi ā€¢ Kebijakan: ā€œMemperkuat Sinergi Pusat-Daerahā€ ā€¢ Strategi: ā€œDelapan Strategi Optimalisasi Otonomi Daerahā€ ā€¢ Strategi 1. Peningkatan harmonisasi peraturan perundang- undangan untuk menjaga keselarasan, kemantapan, dan kebulatan konsepsi peraturan perundang-undangan sebagai sistem agar peraturan perundang- undangan berfungsi secara efektif, melalui proses pengharmonisasian pada tahap penyusunan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) dan pengharmonisasian di Tingkat Internal/ Antardep pada pemrakarsa, dan koordinasi pengharmonisasian oleh Kementerian Hukum dan HAM. ā€¢ Strategi 2. Peningkatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan pusat dan daerah untuk meminimalisasi agar produk hukum kab/kota yang dihasilkan tidak bertentangan dengan perundang- undangan yang lebih tinggi, dengan Regulatory Impact Assesment (RIA) yaitu metode penilaian secara sistematis terhadap dampak dari tindakan pemerintah, dan mengkomunikasikan informasi kepada decision makers dan masyarakat. dadang-solihin.blogspot.com 34
  • 35. Strategi 3. ā€¢ Revitalisasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran pembangunan nasional dapat dicapai dengan mengoptimalisasikan sumberdaya (pemerintah, perbankan dan swasta) untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional, dan memperbaiki teknis perencanaan dan penganggaran. Strategi 4. ā€¢ Perkuatan implementasi penganggaran berbasis kinerja dan kerangka penganggaran jangka menengah untuk meningkatkan akuntabilitas manajemen yang terkait dengan kejelasan dalam tujuan pelaksanaan atau tanggung jawab anggaran serta sistem pengelolaan anggaran dengan menerapkan prinsip money follow function, function followed by structure. Strategi 5. ā€¢ Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan untuk mengefektifkan upaya penanggulangan kemiskinan melalui koordinasi antar sektor dan para pihak terkait maupun antara pusat dan daerah. dadang-solihin.blogspot.com 35
  • 36. Strategi 6. ā€¢ Peningkatan koordinasi penataan ruang dan wilayah untuk menyelenggarakan penataan ruang wilayah nasional secara komprehensif, holistik, terkoordinasi, terpadu, efektif, dan efisien dengan penyelenggaraan penataan ruang lintas sektor melalui Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional dan Daerah (BKPRN dan BKPRD). Strategi 7. ā€¢ Peningkatan koordinasi pembangunan perbatasan untuk mengelola batas wilayah negara dan mengembangkan kawasan perbatasan yang melibatkan banyak pihak melalui penyusunan dan penetapan rencana induk dan rencana aksi pembangunan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan serta pengoordinasian penetapan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan, pengelolaan serta pemanfaatan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan. Strategi 8. ā€¢ Peningkatan koordinasi mitigasi bencana untuk mengatur kelembagaan penanggulangan bencana ditingkat pusat dan daerah melalui penetapan penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana yang terintegrasi didalam prioritas pembangunan nasional. dadang-solihin.blogspot.com 36
  • 37. Upaya Strategi 1 1. Harmonisasi peraturan perundang-undangan di tingkat pusat. ā€“ Untuk peraturan pada tingkat UU, Kementerian Hukum dan HAM melakukan harmonisasi RUU dengan UUD NRI Tahun 1945, UU lain dan dengan dokumen pemerintah, melalui forum konsultasi dengan ahli. ā€“ Kementerian Hukum dan HAM melaksanakan harmonisasi peraturan perundang-undangan di Tingkat Internal/ Antardep melalui pembentukan panitia antar kementerian. ā€“ Kementerian Hukum dan HAM dalam hal ini Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan melakukan harmonisasi RUU yang berasal dari Presiden, begitu juga peraturan perundang- undangan di bawah UU, atas permintaan tertulis dari Menteri atau Pimpinan LPND yang memprakarsai penyusunan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan. dadang-solihin.blogspot.com 37
  • 38. Upaya Strategi 1 2. Harmonisasi peraturan perundang-undangan di Daerah (Perda) ā€“ Sekretaris Daerah dan Tim Antar Satuan Kerja Perangkat Daerah melakukan harmonisasi Perda ā€“ Biro Hukum Sekretariat Provinsi melaksanakan kegiatan koordinasi dan penyelarasan (harmonisasi) RUU. dadang-solihin.blogspot.com 38
  • 39. Upaya Strategi 2 1. Kementerian Dalam Negeri melakukan evaluasi rancangan peraturan daerah provinsi dan rancangan peraturan Gubernur tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah, pajak daerah, retribusi daerah dan tata ruang daerah. 2. Gubernur melakukan evaluasi rancangan peraturan daerah kabupaten/ kota dan rancangan peraturan Bupati/Walikota tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah, pajak daerah, retribusi daerah dan tata ruang daerah. 3. Kementerian Dalam Negeri memfasilitasi kab/kota dalam penyusunan produk hukumnya sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 188.34/1586/SJ tanggal 18 Februari 2008. dadang-solihin.blogspot.com 39
  • 40. Upaya Strategi 2 4. Bappenas, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri merencanakan kegiatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan sektoral dan peraturan perundang-undangan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014, pada tabel rencana tindak Kementerian Dalam Negeri. 5. Bappenas, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri melakukan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan baik di tingkat pusat maupun daerah melalui program Penataan Peraturan Perundang-undangan mengenai Desentralisasi dan Otonomi Daerah yang dilakukan oleh Kementrian Dalam Negeri. 6. Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Dalam Negeri Pemerintah melaksanakan harmonisasi dan sinkronsasi perundang- undangan secara preventif melalui Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah, kegiatan Fasilitasi Pemantapan Aparatur Pejabat Negara dan DPRD, diantaranya melalui workshop tentang RIA (Regulatory Impact Assessment), dan workshop terkait. dadang-solihin.blogspot.com 40
  • 41. Upaya Strategi 3 1. Aspek Sosialisasi: Kementerian Dalam Negeri melaksanakan sosialisasi mengenai pentingnya Musrenbang kepada masyarakat dan aparat pemerintahan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi di forum Musrenbang. 2. Aspek Informasi: Kementerian Dalam Negeri menciptakan kejelasan dan transparansi informasi yang akan dibahas dalam Musrenbang kepada seluruh peserta yang terlibat dalam Musrenbang. 3. Aspek Representasi dan Partisipasi: Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri terus mengusahakan agar peserta musrenbang sudah mewakili semua unsur masyarakat dan pemerintah. dadang-solihin.blogspot.com 41
  • 42. Upaya Strategi 3 4. Aspek Metodologi: Bappenas menggunakan metode fasilitasi, rapat koordinasi khusus (bilateral dan trilateral meeting), dan konsultasi regional/nasional untuk pelaksanaan musrenbang dalam rangka mengatasi kesenjangan kemampuan untuk menyampaikan pendapat dan sebagai salah satu upaya sinergi perencanaan pembangunan 5. Aspek Evaluasi: Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri memberdayakan masyarakat sekaligus legislatif daerah (DPRD) dalam pengawasan dan evaluasi Musrenbang. dadang-solihin.blogspot.com 42
  • 43. Upaya revitalisasi Musrenbang berdasarkan tahapan: 1) Bappenas bersama Kementerian Keuangan dan K/L melaksanakan Pra Rakorbangpus melalui Penelaahan RPJMN, tema RKP dan isu strategis oleh Pemerintah 2) Bappenas bersama Kementerian Keuangan dan K/L melaksanakan Rakorbangpus yang membahas SEB Pagu Indikatif, estimasi pagu per provinsi dan penajaman pembahasan keterkaitan antarprogram dan kegiatan K/L untuk setiap wilayah. 3) KL melaksanakan Ratek/Rakornis yang melibatkan SKPD dan Bappeda untuk menyusun sistem informasi wilayah dan keangka jangka menengah bagi setiap K/L 4) Bappeda Provinsi melaksanakan Musrenbang Provinsi dadang-solihin.blogspot.com 43
  • 44. Upaya revitalisasi Musrenbang berdasarkan tahapan: 5) Bappenas melaksanakan Pra Musrenbangnas yang melibatkan K/L, DPR, DPD, swasta dan perbankan untuk membahas teknis sinergi Pusat-Daerah 6) Bappenas, K/L dan Pemda melaksanakan Musrenbangnas oleh dan untuk menajamkan kesepakatan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 7) Bappenas dan K/L menyelenggarakan Pasca Musrenbangnas untuk membahas masukan RKP dari hasil Musrenbangnas. dadang-solihin.blogspot.com 44
  • 45. Upaya Strategi 4 1. Bappenas dan Kementerian Keuangan mensosialisasikan Medium Term Financial Framework kepada seluruh K/L, dimana sudah terdapat upaya dalam menjaga kebersinambungan fiscal (fiscal sustanability) melalui kontrol terhadap nila rasio pajak/PDB, rasio Defisit/PDB dan rasio utang/PDB. 2. Bappenas dan Kementerian Keuangan menerapkan Penerapan Anggaran Terpadu (Unified Budget). Dari segi penerapan unified budget, penyusunan dan pelaksanaan anggaran pemerintah tidak lagi memisahkan anggaran belanja rutin (current expenditures) dengan anggaran belanja pembangunan (development expenditures). dadang-solihin.blogspot.com 45
  • 46. Upaya Strategi 4 3. Bappenas dan Kementerian Keuangan menetapkan prioritas strategis yang dilengkapi dengan indikator dan target kinerja (untuk meningkatkan hubungan antara kinerja dan pendanaan) dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional, yang kemudian dilaksanakan dalam bentuk intervensi regulasi serta intervensi anggaran. 4. Bappenas dan Kementerian Keuangan menerapkan prakiraan maju/forward estimates dalam dokumen RKP dan Renja K/L 5. Bappenas dan Kementerian Keuangan menerapkan Satuan Biaya Umum (SBU) dan Satuan Biaya Khusus (SBK) bagi seluruh K/L. dadang-solihin.blogspot.com 46
  • 47. Upaya Strategi 5 1) Bappenas, Menko Perekonomian, dan Menko Kesra menyusun 3 klaster untuk penanggulangan kemiskinan bagi masyarakat miskin/hampir miskin, klaster tersebut yaitu: a. Klaster I : Bantuan dan Perlindungan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga. Program-program didalamnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar, pengurangan beban hidup dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin. Contoh program klaster ini yaitu Program Keluarga Harapan, Program Bantuan Beras Bersubsidi, Program Redistribusi Pertanahan dan Bantuan Langsung Tunai Bersyarat. b. Klaster II: Pemberdayaan Masyarakat. Dalam program-program yang berada dikelompok ini, pemerintah berupaya untuk memberdayakan masyarakat miskin agar mampu menetukan kebutuhan mereka dan terlibat secara aktif dalam proses pembangunan. Kegiatan ini tergabung dalam PNPM inti dan PNPM penguatan yang merupakan program- program sektor berbasis pemberdayaan masyarakat dadang-solihin.blogspot.com 47
  • 48. Upaya Strategi 5 c. Klaster III : Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Melalui program ini, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) ditingkatkan kapasitasnya serta aksesnya dalam memperoleh kredit usaha rakyat (KUR) dari bank-bank milik Negara yakni BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin, dan Bank BTN. 2) Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri memperbaiki database penerima program bantuan yang sifatnya individu atau rumah tangga melalui data dari BPS. 3) Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri meningkatkan kapasitas pemerintah daerah melalui Pro-Poor Planing and Budgeting (P3B) agar dapat lebih efektif dan efisien dalam menyusun perencanaan dan pengalokasian anggaran. dadang-solihin.blogspot.com 48
  • 49. Upaya Strategi 6 1. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melaksanakan pembinaan penataan ruang daerah. 2. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melaksanakan pengelolaan pertanahan provinsi. 3. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melaksanakan penyusunan Atlas Sumberdaya, Kajian Pengembangan Wilayah, dan Pemetaan Tata Ruang. 4. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melaksanakan pembangunan Infrastruktur Data Spasial, pemetaan dasar rupa bumi, kelautan dan kerdigantaraan. dadang-solihin.blogspot.com 49
  • 50. Upaya Strategi 7 1. Kementerian Dalam Negeri melakukan percepatan pembangunan di 20 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) sebagai kota utama kawasan perbatasan secara bertahap. 2. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melaksanaan kebijakan khusus dalam bidang infrastruktur dan pendukung kesejahteraan lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca-konflik. 3. Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan Keamanan membentuk kerjasama dengan negara-negara tetangga dalam rangka pengamanan wilayah dan sumber daya kelautan. 4. Kementerian Dalam Negeri berupaya menyelesaikan pemetaan wilayah perbatasan RI dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Filipina. 5. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda secara konsisten berupaya mengentaskan daerah tertinggal. dadang-solihin.blogspot.com 50
  • 51. Upaya Strategi 8 1. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda melakukan penguatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi risiko serta penanganan bencana dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi. 2. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda membentuk tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan peralatan dan alat transportasi yang memadai dengan basis lokasi-lokasi strategis yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. 3. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda menyiapkan peralatan dan logistik di kawasan rawan bencana. 4. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda menyiapkan kesiapasiagaan dalam menghadapi bencana. 5. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda menyiapkan tanggap darurat di daerah terkena bencana. 6. Kementerian Dalam Negeri dan Pemda menyiapkan pembangunan Data dan Informasi Geodesi dan Geodinamika. dadang-solihin.blogspot.com 51
  • 53. Kesimpulan ā€¢ Optimalisasi otonomi daerah sangat strategis dalam mewujudkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat dan memperkokoh keutuhan NKRI. ā€¢ Bahwa otonomi daerah merupakan perekat NKRI yang dituangkan ke dalam pelaksanaan pembangunan daerah. ā€¢ Desentralisasi dan otonomi daerah mendorong daerah lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan segenap potensi dan sumber kekayaan daerah yang dimilikinya sehingga tercipta keserasian hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah, mencegah ketimpangan antar daerah, serta terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan selalu memperhatikan aspirasi yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. ā€¢ Hal inilah yang diarahkan bahwa desentralisasi untuk menjamin terpeliharanya keutuhan NKRI. dadang-solihin.blogspot.com 53
  • 54. Saran ā€¢ Perlu dilakukan pembagian wewenang antara pemerintah pusat, propinsi, dan pemerintah kabupaten/ kota dalam masalah pengentasan kemiskinan sehingga tidak terjadi tumpang tindih. ā€¢ Pemerintah kabupaten/kota menjadi ujung tombak dalam upaya mengatasi kemiskinan dengan kebijakan-kebijakan yang lebih sesuai dengan kondisi dan tingkat kemiskinan di masing-masing daerah. ā€¢ Pemerintah Pusat berkonsentrasi terhadap kebijakan ekonomi makro dengan menjaga agar harga-harga tetap stabil, khususnya harga BBM, Tarif Dasar Listrik, Tarif telepon, dan sebagainya. ā€¢ Pemerintah Pusat dan Propinsi secara bersama-sama perlu memperkuat infrastruktur fisik khususnya yang mampu mendorong interaksi antar daerah maupun daerah yang masih terisolir. dadang-solihin.blogspot.com 54