Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban. Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan
Operasi
adalah pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan
Tenaga Listrik
adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan untuk segala macam keperluan
Sistem Tenaga Listrik
adalah rangkaian instalasi tenaga listrik dari pembangkitan, transmisi dan distribusi yang dioperasikan serentak dalam rangka penyediaan tenaga listrik
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
adalah untuk memenuhi kebutuhan beban listrik secara efisien (beban terpenuhi dengan biaya yang minimum), dengan mempertimbangkan sasaran operasi tenaga listrik (sistem harus dapat memenuhi standar dalam keamanan lingkungan, memiliki keandalan yang baik, dan dapat melayani permintaan secara continue dari waktu ke waktu)
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code) Sulawesi merupakan serangkaian aturan, persyaratan,
dan standar yang bersifat dinamis dan adaptif untuk memastikan jaringan
Sistem Tenaga Listrik Sulawesi yang aman, andal, dan efisien dalam memenuhi
peningkatan kebutuhan penyediaan tenaga listrik.
Aturan Jaringan Sulawesi disusun berdasarkan kondisi struktur Sistem TenagaListrik Sulawesi saat ini untuk diberlakukan kepada
pemakai jaringan, dan konsumen tenaga listrik pada Sistem Tenaga Listrik Sulawesi, yang terdiri atas:
System tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik
Dan gardu induk yang satu sama lain dihubungkan oleh
Jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan
Interkoneksi. Biaya operasi dari system tenaga listrik pada
umumnya merupakan bagian biaya yang terbesar dari biaya
operasi suatu perusahaan listrik. Secara garis besar biaya
operasi dari suatu system tenaga listrik terdiri dari ;
Biaya pembelian tenaga listrik.
Biaya pegawai.
Biaya bahan bakar dan material operasi.
Biaya lain – lain.
Berbagai persoalan pokok yang dihadapi
dalam pengoperasian system tenaga listrik
antara lain;
Pengaturan frekuensi.
Pemeliharaan peralatan.
Biaya operasi.
Perkembangan system.
Tegangan dalam system.
Gangguan dalam system
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban. Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan
Operasi
adalah pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan
Tenaga Listrik
adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan untuk segala macam keperluan
Sistem Tenaga Listrik
adalah rangkaian instalasi tenaga listrik dari pembangkitan, transmisi dan distribusi yang dioperasikan serentak dalam rangka penyediaan tenaga listrik
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
adalah untuk memenuhi kebutuhan beban listrik secara efisien (beban terpenuhi dengan biaya yang minimum), dengan mempertimbangkan sasaran operasi tenaga listrik (sistem harus dapat memenuhi standar dalam keamanan lingkungan, memiliki keandalan yang baik, dan dapat melayani permintaan secara continue dari waktu ke waktu)
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code) Sulawesi merupakan serangkaian aturan, persyaratan,
dan standar yang bersifat dinamis dan adaptif untuk memastikan jaringan
Sistem Tenaga Listrik Sulawesi yang aman, andal, dan efisien dalam memenuhi
peningkatan kebutuhan penyediaan tenaga listrik.
Aturan Jaringan Sulawesi disusun berdasarkan kondisi struktur Sistem TenagaListrik Sulawesi saat ini untuk diberlakukan kepada
pemakai jaringan, dan konsumen tenaga listrik pada Sistem Tenaga Listrik Sulawesi, yang terdiri atas:
System tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik
Dan gardu induk yang satu sama lain dihubungkan oleh
Jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan
Interkoneksi. Biaya operasi dari system tenaga listrik pada
umumnya merupakan bagian biaya yang terbesar dari biaya
operasi suatu perusahaan listrik. Secara garis besar biaya
operasi dari suatu system tenaga listrik terdiri dari ;
Biaya pembelian tenaga listrik.
Biaya pegawai.
Biaya bahan bakar dan material operasi.
Biaya lain – lain.
Berbagai persoalan pokok yang dihadapi
dalam pengoperasian system tenaga listrik
antara lain;
Pengaturan frekuensi.
Pemeliharaan peralatan.
Biaya operasi.
Perkembangan system.
Tegangan dalam system.
Gangguan dalam system
Sistem tenaga listrik merupakan sebuah sistem kelistrikan yang menyalurkan daya listrik dari pembangkit listrik ke konsumen.Daya listrik yang disalurkan tersebut melalui sebuah jaringan yang disebut dengan jaringan transmisi dan distribusi.Melalui jaringan ini daya listrik dapat dimanfaatkan oleh konsumen berdasarkan kebutuhan masing-masing pelanggang.Dalam penyalurannya komponen-komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya.
Sistem Tenaga Listrik merupakan sekumpulan pusat listrik dan pusat beban yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Energi listrik dibangkitkan oleh pusat-pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTP.
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Tenaga Listrik adalah penyaluran tenaga listrik dari sistem transmisi atauPembangkitan Tenaga Listrik adalah kegiatan memproduksi tenaga listrik.
Transmisi Tenaga Listrik adalah penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber pembangkitan ke suatu sistem distribusi atau kepada konsumen, atau penyaluran tenaga listrik antar system Distribusi.
dari system pembangkitan kepada konsumen.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban. Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan
Seiring dengan peningkatan konsumsi energi listrik oleh masyarakat, maka pihak penyedia energi listrik, dalam hal ini Perusahaan Listrik Negara (PLN), harus meningkatkan pasokan energi listrik atau kapasitas pembangkitannya. Hal ini dimaksudkan agar jumlah daya listrik yang tersedia dapat memenuhi permintaan konsumen akan energi listrik. Power quality atau kualitas daya listrik adalah tingkat dari jaringan listrik dan tingkat efisiensi dari penggunaan energi. Salah satu upaya nyata proses peningkatan power quality dan penghematan energi listrik adalah dengan melakukan pemasangan kapasior bank. Sebuah kapasitor yang menarik daya reaktif negatif dan terpasang paralel dengan sebuah beban induktif akan mengurangi daya reaktif yang seharusnya disuplay seluruhnya oleh sistem kepada beban induktif. Oleh Karena itu kapasitor bank sangat diperlukan untuk meningkatkan power quality dan penghematan energi listrik
Transmisi tenaga listrik adalah proses menghantarkan listrik dari sumber ke tempat pengguna. Mari kita jelajahi bagaimana transmisi tenaga listrik bekerja dan komponen-komponennya.
Gardu Induk SF6 atau GIS merupakan Gardu Induk yang menggunakan media isolasi elektrik berupa Gas SF6 pada semua peralatan utama di Switchgear. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan gas SF6 yaitu tekanan pada gas harus sesuai dengan standarnya. GIS 150Kv. Pelabuhan Ratu merupakan salah satu Gardu Induk yang menggunakan gas SF6 sebagai media isolasi
Sistem tenaga listrik merupakan sebuah sistem kelistrikan yang menyalurkan daya listrik dari pembangkit listrik ke konsumen.Daya listrik yang disalurkan tersebut melalui sebuah jaringan yang disebut dengan jaringan transmisi dan distribusi.Melalui jaringan ini daya listrik dapat dimanfaatkan oleh konsumen berdasarkan kebutuhan masing-masing pelanggang.Dalam penyalurannya komponen-komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya.
Sistem Tenaga Listrik merupakan sekumpulan pusat listrik dan pusat beban yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Energi listrik dibangkitkan oleh pusat-pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTP.
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Tenaga Listrik adalah penyaluran tenaga listrik dari sistem transmisi atauPembangkitan Tenaga Listrik adalah kegiatan memproduksi tenaga listrik.
Transmisi Tenaga Listrik adalah penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber pembangkitan ke suatu sistem distribusi atau kepada konsumen, atau penyaluran tenaga listrik antar system Distribusi.
dari system pembangkitan kepada konsumen.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban. Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan
Seiring dengan peningkatan konsumsi energi listrik oleh masyarakat, maka pihak penyedia energi listrik, dalam hal ini Perusahaan Listrik Negara (PLN), harus meningkatkan pasokan energi listrik atau kapasitas pembangkitannya. Hal ini dimaksudkan agar jumlah daya listrik yang tersedia dapat memenuhi permintaan konsumen akan energi listrik. Power quality atau kualitas daya listrik adalah tingkat dari jaringan listrik dan tingkat efisiensi dari penggunaan energi. Salah satu upaya nyata proses peningkatan power quality dan penghematan energi listrik adalah dengan melakukan pemasangan kapasior bank. Sebuah kapasitor yang menarik daya reaktif negatif dan terpasang paralel dengan sebuah beban induktif akan mengurangi daya reaktif yang seharusnya disuplay seluruhnya oleh sistem kepada beban induktif. Oleh Karena itu kapasitor bank sangat diperlukan untuk meningkatkan power quality dan penghematan energi listrik
Transmisi tenaga listrik adalah proses menghantarkan listrik dari sumber ke tempat pengguna. Mari kita jelajahi bagaimana transmisi tenaga listrik bekerja dan komponen-komponennya.
Gardu Induk SF6 atau GIS merupakan Gardu Induk yang menggunakan media isolasi elektrik berupa Gas SF6 pada semua peralatan utama di Switchgear. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan gas SF6 yaitu tekanan pada gas harus sesuai dengan standarnya. GIS 150Kv. Pelabuhan Ratu merupakan salah satu Gardu Induk yang menggunakan gas SF6 sebagai media isolasi
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk : 1) Mengubah tenaga listrik tegangan tingi yang satu ke tegangan tinggi yang lainnya atau tegangan menengah. 2) Pengukuran, pengawasan, operasi serta pengaturan pengamanan sistem tenaga listrik.
Proteksi sistem tenaga listrik bertujuan utama untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik bagi peralatan listrik maupun pengguna. Dengan adanya proteksi yang efektif, gangguan seperti hubung singkat dan arus lebih dapat dideteksi dan diatasi dengan cepat, sehingga mencegah terjadinya kebakaran, kerusakan peralatan, atau bahaya bagi pengguna.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu sitribusi.
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
DISTRIBUSI Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun, penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu, perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan, sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
Gardu induk adalah sebuah subsistem dari system penyaluran (teransmisi) tenaga listrik. Gardu indu memiliki perang penting dari pengoprasianya, tidak dapat di pisahkan dari system penyaluran secara keseluruhan
GIS (Gas Insulated Switchgear) merupakan salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saluran penghubung. Gas Insulated Switchgear (GIS) adalah sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik yang dikemas dalam sebuah tabung non ferro dan menggunakan bahan gas sulphur hexa fluorida (SF6) sebagai media isolasinya.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti generator, busbar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisi abnormal operasi sistem tenaga listrik tersebut.
Jaringan tengangan mengengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi
Distribusi Tegangan Menengah adalah jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk ke gardu distribusi atau kekonsumen dengan tegangan yang disalurkan adalah 20 kv.
Gardu distribusi adalah suatu fasilitas dalam sistem kelistrikan yang berfungsi untuk mendistribusikan daya listrik dari gardu induk atau stasiun transformator ke pelanggan akhir seperti rumah, industri, dan bisnis. Gardu distribusi bertindak sebagai hub yang mengatur dan menyebarkan daya listrik pada tingkat tegangan yang lebih rendah, sesuai dengan kebutuhan pengguna di area tertentu.
Jaringan Tegangan Rendah ialah jaringan tenaga listrik dengan tegangan rendah yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya dari sumber penyaluran tegangan rendah tidak termasuk SLTR. Sedangkan sambungun tenaga listrik tegangan rendah (SLTR) ialah penghantar di bawah atau di atas tanah termasuk peralatannnya mulaidari titik penyambungan pada JTR sampaidengan alat pembatas dan pengukur (APP)
Gardu Induk merupakan sub (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan penyaluran (transmisi). Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan
Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui suatu bahan konduktor
Gas Insulated Substation (GIS) didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan(8 ).Pada umumnya gas bertekanan yang digunakan adalah Sulfur Hexafluoride (SF6). Enclosure adalah selubung pelindung yang berfungsi untuk menjaga bagian bertegangan terhadap lingkungan luar.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut jaringan distribusi primer adalah suatu bagian daripada system tenaga Listrik antara gardu I duk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga Listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 system saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar tegangan menegah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 Kv.
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
3. POKOK PEMBAHASAN
Operasi Sistem Tenaga
Listrik
Stabilitas Operasi
Sistem Tenaga Listrik
Sistem Tenaga Listrik
01 02 03
Persoalan-persoalan
Operasi Sistem Tenaga
Listrik
04
Manajemen Operasi
Sistem Tenaga Listrik
05
5. Operasi Sistem Tenaga Listrik
• Sistem tenaga listrik harus beroperasi dengan baik
• Parameternya kontinu, tegangan dan frekuensi stabil dan fluktuasi
tegangan dan frekuensi harus berada pada batas toleransi yang
diizinkan.
• Operasi andal, aman, dan ekonomis.
• Untuk itu perlu interkoneksi tenaga listrik.
• Perlu stabilitas pada operasi system tenaga listrik agar para pelanggan
bisa menikmati tenaga listrik tanpa ganguan.
7. Tujuan Operasi Sistem
Tenaga Listrik
a. Ekonomi (economy),
b. Keandalan (security),
c. Kualitas (quality).
economy
Security Quality
8. ● Membuat forecasting kebutuhan konsumen
● Membuat perencanaan produksi (Pembangkit) secara
realtime.
● Merencanakan kebutuhan material, mesin dan
sparepart.
● Mengoperasikan pembangkit sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
● Menjadwalkan maintenance (Pembangkit, Transmisi,
dan Distribusi).
● Mengendalikan pembangkit, Transmisi, dan
Distribusi).
● Mengevaluasi agar STL (Pembangkit, Transmisi, dan
Distribusi) beroperasi secara aman, andal, efisien,
mentaati ketentuan lingkungan dan keselamatan
serta regulasi yang berlaku
Kegiatan Operasi Sistem Tenaga Listrik
10. Stabilitas Operasi Sistem Tenaga Listrik
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik
didefinisikan sebagai kemampuan dari
sistem untuk menjaga kondisi operasi yang
seimbang dan kemampuan sistem tersebut
untuk kembali ke kondisi operasi normal
ketika terjadi gangguan.
12. Pengaturan Operasi Sistem Tenaga Listrik
Pengaturan operasi system tenaga listrik
dilakukan untuk mencapai sasaran:
1. Memenuhi kebutuhan tenaga listrik para
pelanggan setiap saat.
2. Mengatur pembagian beban masing masing
pembangkit setiap saat sehingga dicapai
biaya produksi yang ekonomis.
3. Mengatur tersedianya cadangan pembangkit
yang cukup setiap saat sehingga keandalan
dapat dipertahankan.
14. SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem tenaga listrik adalah sekumpulan
pusat listrik dan gardu induk yang satu
sama lain dihubungkan oleh jaringan
transmisi sehingga merupakan sebuah
kesatuan interkoneksi.
15. ● Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
(Grid Code Sulawesi) atau biasa
disebut Aturan Jaringan Sulawesi
merupakan serangkaian aturan,
persyaratan, dan standar yang bersifat
dinamis dan adaptif untuk memastikan
jaringan Sistem Tenaga Listrik
Sulawesi yang aman, andal, dan
efisien dalam memenuhi peningkatan
kebutuhan penyediaan tenaga listrik.
Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code) Sulawesi
16. Pelaku usaha atau pemakai
jaringan dan konsumen tenaga
listrik pada Sistem Tenaga
Listrik Sulawesi harus
memenuhi semua ketentuan
dalam Aturan Jaringan Sulawesi
sebagai dasar dalam
perencanaan, penyambungan,
pengoperasian, dan
pengembangan instalasi
penyediaan tenaga listrik yang
dimilikinya
18. PERSOALAN – PERSOALAN
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
Pengaturan Frekuensi
Daya yang dibangkitkan dalam sistem
tenaga listrik harus selalu sama dengan
beban sistem, hal ini diamati melalui
frekuensi sistem.
Kalau daya yang dibangkitkan dalam
sistem lebih kecil daripada beban sistem
maka frekuensi turun sebaliknya apabila
daya yang dibangkitkan lebih besar
daripada beban maka frekuensi naik.
Frekuensi nominal di jaringan yaitu 50 Hz.
20. 2. Pemeliharaan Peralatan
Peralatan yang beroperasi dalam system
tenaga listrik perlu dipelihara secara periodik
dan juga perlu segera diperbaiki apabila
mengalami kerusakan.
3. Biaya Operasi
Biaya operasi khususnya biaya bahan bakar
merupakan biaya yang terbesar dari suatu
perusahaan listrik sehingga perlu dipakai teknit-
teknik optimisasi untuk menekan biaya ini.
21. 4. Perkembangan Sistem
Beban selalu berubah sepanjang waktu
dan selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan kegiatan masyarakat
yang tidak dapat dirumuskan secara
eksak, sehingga perlu diamati secara
terus menerus agar dapat diketahui
langkah pengembangan system yang
harus dilakukan agar system selalu
dapat mengikuti perkembangan beban
sehingga tidak akan terjadi
pemadaman tenaga listrik dalam
system.
5. Gangguan Dalam Sistem
Gangguan dalam sistem tenaga listrik
adalah sesuatu yang tidak dapat
sepenuhya dihindarkan. Penyebab
gangguan yang paling besar adalah
petir, hal ini sesuai dengan isokeraunic
level yang tinggi di tanah air kita.
22. 6. Tegangan Dalam Sistem
Tegangan merupakan salah
satu unsur kualitas penyediaan
tenaga listrik dalam sistem oleh
karenanya perlu diperhatikan
dalam pengoperasian sistem.
Perubahan tegangan pada
jaringan harus dipertahankan
dalam batas rentang variasi
tegangan sebagai berikut:
25. Operasi sistem tenaga listrik
menyangkut berbagai aspek
yang luas, khususnya biaya
yang tidak sedikit dalam
penyediaan tenaga listrik bagi
masyarakat luas dan
mempengaruhi hajat hidup
orang banyak. Oleh karena itu
operasi sistem tenaga listrik
memerlukan menejemen yang
baik. Untuk dapat
mengoperasikan sistem tenaga
listrik dengan baiik perlu ada
beberapa hal sebagai berikut:
26.
27. oAturan Manajemen Jaringan Sulawesi
Aturan Manajemen Jaringan dimaksud
untuk menjelaskan prosedur umum
mengenai perubahan Aturan Jaringan
Sulawesi, penyelesaian perselisihan,
dan penilaian kembali secara periodik
pengoperasian dan manajemen
jaringan transmisi (grid).
28. PEMELIHARAAN INSTALASI
Pemeliharaan Instalasi adalah serangkaian
tindakan atau proses kegiatan untuk
mempertahankan kondisi dan meyakinkan
bahwa peralatan dalam instalasi tersebut
dapat berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga dapat dicegah terjadinya
gangguan yang menyebabkan kerusakan.