SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)
Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 13
MENENTUKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA
SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DI
PT. PLN WILAYAH NAD CABANG LANGSA
Jamilah Husna, Zulfadli Pelawi, Yusniati,
Dosen Progran Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UISU
miila_jv@yahoo.com ; yusniati@ft.uisu.ac
Abstrak
Suatu sistem daya listrik terdiri tiga komponen yaitu : pusat-pusat tenaga listrik, saluran-saluran transmisi, dan
sistem distribusi. Dalam penggunaan daya listrik sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem
penyaluran dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan, di mana sistem ini berfungsi untuk menyalurkan dan
mendistribusikan tenaga listrik secara langsung ke masing-masing beban. Sehingga dalam hal ini perlu
ditingkatkan kualitas pelayanan seperti meningkatkan keadaan sistem jaringan dan mampu meminimalkan
terjadinya gangguan pada sistem tenaga listrik khususnya pada jaringan distribusi. Melalui pendistribusian
tenaga listrik disalurkan hingga dapat dimanfaatkan pelanggan atau masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena itu agar konsumen/pelanggan dapat menikmati dengan baik, maka sistem jaringan distribusi itu
harus handal di segala bidang, baik dalam komponen-komponen sistem maupun operatornya. Upaya peningkatan
kinerja pengoperasian jaringan distribusi untuk memperoleh pendistribusian tenaga listrik yang handal
diperlukan beberapa cara. Salah satu cara yang umum dilaksanakan adalah dengan memperoleh data-data
gangguan berdasarkan jumlah rata-rata gangguan (System Avarage Interruption Duration Index =SAIDI) dan
frekuensi gangguan (System Avarage Interruption Frequency Index = SAIFI). Dalam hal ini PT. PLN (Persero)
sebagai pemegang satu-satunya kelistrikan di Indonesia menggunakan metode SAIDI dan SAIFI untuk
memperoleh jumlah rata-rata gangguan dan jumlah frekuensi gangguan yang digunakan untuk menilai unjuk
kerja dimasa lalu dibandingkan dengan memperkirakan dimasa yang akan datang.
Kata-Kata Kunci: Sistem Distribusi, Gangguan, SAIDI dan SAIFI
I. Pendahuluan
Kebutuhan energi listrik meningkat setiap tahun
sejalan dengan peningkatan taraf hidup masyarakat,
hal ini terbukti dengan tumbuhnya permintaan
sambungan baru dan penambahan daya listrik dari
masyarakat. Untuk mengimbangi penambahan
tersebut PT. PLN Persero berupaya membangun dan
menambah sarana kelistrikan, misal pembangkit
tenaga listrik, Transmisi tenaga listrik dan sistem
distribusi.
Sebagai pemegang kuasa kelistrikan PT. PLN
Persero harus mengelola semua sarana dan prasarana
kelistrikan secara optimal dan efesien. Demikian
halnya pengoperasian jaringan distribusi harus
menunjang terhadap tujuan PLN Persero dari segi
bisnis, yaitu penggunaan/pengeluaran dana operasi
seminimal mungkin untuk memperoleh laba yang
maksimal. Disamping orientasi bisnis, kepentingan
pelanggan yaitu hak pelanggannya harus dipenuhi
sehingga diperoleh gambaran perusahaan positif
karena kepuasan pelanggan atas layanan yang baik
dari PT. PLN Persero.
Tingkat kebutuhan energi listrik suatu wilayah
mencerminkan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Semakin besar penggunaan energi listrik maka
standar kehidupan masyarakat semakin tinggi, yang
diikuti pula oleh adanya sikap kritis masyarakat akan
segala sesuatu yang terjadi dan mempengaruh
kehidupannya termasuk pelayanan tenaga listrik.
Dalam pelaksanaannya, pengoperasian jaringan
sistem distribusi adalah pekerjaan yang kompleks
karena mencakup banyak kegiatan yang harus
dilakukan. Semua kegiatan yang dimaksud bertujuan
untuk menjamin kontuinitas penyaluran tenaga listrik
ke pelanggan dengan mutu dan keandalan yang baik
serta aman bagi pelanggan dan masyarakat pada
umumnya.
II. Tinjauan Pustaka
Setiap peralatan listrik diharapkan mampu
memberikan pelayanan yang kontinu, berkualitas
kepada pelanggan pada angka yang memenuhi syarat
pada saat beroperasi normal, dalam hal ini peralatan
listrik dikatakan dengan istilah handal. Menurut
Gonen, T. (1991) Defenisi keandalan adalah
kemungkinan alat atau sistem bekerja sesuai dengan
fungsinya pada periode waktu tertentu untuk kondisi
operasi yang tertentu pula.
Suatu sistem yang mempunyai keandalan tinggi
dapat melalui beberapa tahap, nulai dari tahap
perencanaan sistem, pemilihan, dan pemasangan
komponen sistem, sampai pada tahap pemeliharaan
sistem. Faktor-faktor non teknis seperti keadaan
cuaca dan alam merupakan faktor yang tidak dapat
diabaikan dalam perencanaan sistem.
Sistem yang dekat dengan pantai misalnya
dipengaruhi oleh kadar garam yang dapat
menyebabkan korosi pada komponen, sehingga akan
menurunkan unjukkerja komponen yang pada
akhirnya akan mempengaruhi sistem, sehingga
diperlukan perlakuan khusus untuk membuat dan
memeliharanya.
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)
14 Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018
Unjuk kerja sistem pada keadaan normal harus
dapat beroperasi bila ada gangguan. Bila terjadi
pemadaman akibat gangguan, maka waktu
pemeliharaannya diusahakan secepat mungkin dan
lokasi yang terkena gangguan tersebut dapat
dilokalisir sesempit mungkin.
Faktor Keandalan
Suatu instalasi yang baru sebelumnya pernah
mengalami keadaan seperti operasional, maka pada
permulaan operasinya selalu ada resiko timbulnya
kegagalan atau kerusakan yang disebabkan hal-hal
yang tidak terduga. Pada instalasi baru sering
merupakan sumber gangguan dalam sistem operasi.
Istilah keandalan menggambarkan keamanan
sistem, penghindaran dari gangguan-gangguan yang
menyebabkan sebagian besar pemadaman sistem
adalah akibat dari alam (petir, angin, hujan, binatang)
dan sebagian lagi kerusakan material atau peralatan.
Terdapat 4 faktor yang penting dalam keandalan
tersebut diatas yaitu :
 Probabilitas
Adalah suatu nilai yang menyatakan berapa kali
suatu kejadian atau kemungkinan akan terjadi
dari sejumlah operasi tertentu yang dilakukan
terhadap suatu peralatan.
 Unjuk kerja
Adalah penampilan untuk menyatakan peralatan
atau sistem bekerja secara memuaskan.
 Periode waktu
Adalah faktor yang menyatakan ukuran periode
waktu yang digunakan didalam pengukuran
probabilitas. Bila tidak terdapat periode waktu
ini maka nilai keandalan tidak dapat diperoleh
secara akurat.
 Pengoperasian
Faktor ini menyatakan pada kondisi bagaimana
percobaan dilakukan untuk mendapatkan
keandalan, kondisi yang dimaksud misalnya :
lingkungan, suhu, bencana alam, dan sebagainya.
Keandalan suatu sistem distribusi sangat
erat hubungannya dengan ketersediaan yaitu jumlah
waktu sistem bekerja sesuai dengan fungsinya.
Parameter Keandalan dan ketersediannya
Parameter-parameter penentu keandalan sistem
distribusi adalah :
 Laju kegagalan
 Lama gangguan
 Waktu kegagalan
Ad. 1. Laju kegagalan
Adalah nialai rata-rata dari jumlah kegagalan
persatuan waktu pada selang waktu tertentu. Jumlah
peralatan yang gagal dalam menjalankan fungsinya
berubah terhadap waktu.
Ad. 2. Lama kegagalan
Bila perbaikan tiap kegagalan segera dilakukan
maka dianggap bahwa waktu perbaikan adalah waktu
dimana sistem tidak dapat beroperasi seCara normal
dikarenakan adanya kegagalan. Waktu perbaikan ini
meliputi : mencari peralatan yang rusak, menganalisis
sebab kegagalan, selang waktu antara saat dimulainya
operasi hingga sistem bekerja normal.
Ad. 3. Waktu perbaikan
Merupakan jumlah waktu keseluruhan yang
digunakan dari mulai terjadinya kegagalan hingga
perbaikan atau hingga bekerja kembali secara normal.
III. Penentuan Keandalan Sistem Distribusi
Penentuan keandalan sistem distribusi ditentukan
oleh data frekuensi pemadaman rata-rata/ Sytem
Avarage Interruption Frequency Index (SAIFI) dan
data lama pemadaman rata-rata/ System Avarage
Interruption Duration Index (SAIDI). Gangguan-
gangguan yang dialami konsumen di wilayah
pelayanan PT. PLN Cabang Langsa. Dalam hal ini
untuk menentukan keandalan sistem distribusi
diperlukan metode-metode perhitungan untuk
mendapatkan indeks keandalan dalam periode waktu.
Metode indeks keandalan sistem distribusi dalam
melayani konsumen ditentukan faktor utama oleh
besarnya indeks keandalan yang terdiri dari dua
macam yaitu :
1. Indeks frekuensi pemadaman rata-rata/ System
Avarage Interruption Frequency Index (SAIFI).
2. Indeks durasi kegagalan pemadaman rata-rata/
System Avarage Interruption Duration Index
(SAIDI).
Ad.1. Indeks frekuensi pemadaman rata-rata/
System Avarage Interruption Frequency
Index (SAIFI).
Indeks frekuensi pemadaman rata-rata/ System
average interuption frequency index (SAIFI) adalah
jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman
dalam satu tahun dibagi dengan jumlah pelanggan
yang dilayani.
dilayaniyangpelangganJumlah
pemadamanmengalamiyangpelangganJumlah
=f
i
i
N
λ
=f
Dimana :
f = Frekuensi pemadaman (Kali/tahun)
i = Laju kegagalan komponen
N = Jumlah pelanggan yang dilayani
Batasan SAIFI untuk PT. PLN (Persero) Wilayah
NAD Cabang Langsa yaitu 6 Jam pertahun.
Ad.2. Indeks durasi kegagalan pemadaman rata-
rata/ System Avarage Interruption Duration
Index (SAIDI).
Indeks durasi (lama) pemadaman rata-rata/
System average interuption duration index (SAIDI)
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)
Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 15
adalah jumlah lamanya kegagalan pemadaman yang
dialami oleh pelanggan dalam satu tahun dibagi
dengan jumlah konsumen yang dilayani.
dilayaniyangpelangganJumlah
pemadamanmengalamiyangpelangganJam
=d
𝑑 =
𝑡𝑖
𝑁 𝑖
(𝑗𝑎𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
Di mana :
t i = Lama gangguan (jam)
d = Durasi/lama kegagalan pemadaman
(jam/tahun)
N = Jumlah pelanggan yang dilayani
Batasan SAIDI untuk PT. PLN (Persero) Wilayah
NAD Cabang Langsa yaitu 12 kali pemadaman
pertahun.
Indeks berorientasi pelanggan sangat bermanfaat
untuk memperkirakan besarnya gangguan yang
dialami sistem dalam menganalisa perkiraan
keandalan masa yang akan datang. Indeks ini juga
bekerja untuk memperkirakan unjuk kerja dimasa
lalu. Pada kenyataannya sekarang ini indeks
berorientasi pelanggan lebih banyak digunakan untuk
menilai unjuk kerja sistem dimasa lalu dibandingkan
untuk memperkirakan unjuk kerja sistem dimasa
yang akan datang.
Penaksiran unjuk kerja sistem adalah merupakan
suatu prosedur berharga karena ketiga alasan berikut
ini yaitu :
1. Menentukan perubahan kronologis unjuk kerja
sistem dan kemudian membantu
mengidentifikasi/menentukan daerah-daerah
yang lemah dan kebutuhan untuk pengembangan
sistem.
2. Menentukan indeks yang sudah ada yang berlaku
sebagai petunjuk untuk nilai penerimaan dalam
penaksiran keandalan sistem dimasa yang akan
datang.
3. Sebagai prediksi awal untuk dibandingkan
dengan kondisi operasi sistem.
Karena ketiga alasan di atas maka indeks
berorientasi pelanggan sangat cocok untuk menilai
sistem secara bulanan yang kemudian digunakan
sebagai target keandalan dan menentukan kebijakan
yang diambil perusahaan untuk operasional normal
sistem bulan berikutnya.
Keuntungan lain dari pemakaian indeks ini adalah
bahwa hanya dibutuhkan data laporan gangguan yang
mudah prosedur pengisiannya sehingga mempercepat
petugas lapangan.
IV. Perhitungan Indeks Keandalan
4.1. Data Gangguan Dan Hasil Perhitungan
Data yang diperlukan untuk mencari indeks
keandalan berorientasi pelanggan didapat dari data
laporan gangguan PT. PLN (Persero) Wilayah NAD
Cabang Langsa mulai dari bulan Oktober 20xx s/d
September 20xx. menurut macam gangguannya,
jumlah dan lama pelanggan padam yang dicatat serta
jumlah total pelanggan yang dilayani selama satu
bulan dalam perhitungan keandalan
Adapun data laporan gangguan dan hasil
perhitungan yang disajikan dalam bentuk Tabel 1.
Gangguan meliputi PMT terbuka (pelebur
tegangan putus karena binatang, pohon dan dahan,
hujan/petir, atau gangguan-gangguan sementara),
komponen SUTM terbakar, kerusakan konektor,
SUTM putus, jamper rusak, isolator rusak, fuse cut
out rusak, LA rusak dan lain-lain.
Tabel 1. Data gangguan saluran udara tegangan
menengah
Bulan
Jumlah
pelanggan
yang
dilayani
(N i )
Jumlah
pelanggan
padam
( )λi
Jam
pelanggan
padam
)t( i
Oktober 48070 5568 12343
November 48163 11635 136581
Desember 48329 19253 25971
Januari 48536 50276 15300
Februari 48707 38621 17833
Maret 48955 39623 18147
April 49211 38359 22552
Mei 49508 33771 26109
Juni 49534 41895 27772
Juli 49641 50300 29608
Agustus 49971 50518 29533
September 49992 50455 25051
Mengingat yang dianalisis adalah keandalan
pelanggan maka penilaian untuk mendapatkan nilai
SAIDI (d) dan SAIFI (f) adalah sebagai berikut :
- Oktober
𝑑1 =
𝑡𝑖
𝑁𝑖
=
12343
48070
= 0,2508 𝑗𝑎𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑓1 =
𝑖
𝑁𝑖
=
5568
48070
= 0,1158 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Untuk 2d sampai dengan 12d dan 2f sampai
dengan 12f dengan cara yang sama dapat dilihat
hasilnya pada Tabel 2.
Tabel 2. Indeks SAIDI dan SAIFI pada saluran udara
tegangan menengah di PT. PLN (Persero)
Wilayah NAD Cabang Langsa mulai bulan
Oktober sampai dengan September (1 Thn)
Bulan
SAIDI (Lama
jam padam
rata-rata)
(d)
SAIFI
(frekuensi rata-
rata)
(f)
Oktober 0,2508 0,1158
November 0,2836 0,2416
Desember 0,5374 0,3984
Januari 0,3192 1,0354
Februari 0,3601 0,7929
Maret 0,3707 0,8094
April 0,4583 0,7795
Mei 0,5274 0,6621
Juni 0,5607 0,8458
Juli 0,5763 1,0133
Agustus 0,5910 1,0109
September 0,5011 1,0093
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)
16 Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018
4.2 Analisa Sistem
Berdasarkan indeks keandalan yang dimaksud
adalah untuk membandingkan unjuk kerja sistem,
sehingga dapat dilihat secara detail bagian-bagian
sistem yang lemah yang selalu mengalami gangguan.
Dari pengamatan pada laporan gangguan di atas dapat
diketahui penyebab gangguan dan selanjutnya
dilakukan usaha-usaha untuk memperbaiki sistem.
Pekerjaan pemulihan dari keadaan padam
dievaluasi, agar pada waktu yang akan datang
pemulihannya dapat dipercepat. Penilaian untuk
mendapatkan nilai rata-rata SAIDI dan SAIFI adalah
sebagai berikut :
tahun/jam4447,0=
12
5011,0+.........+5374,0+2836,0+2508,0
=
12
d+.........+d+d+d
=d
12321
rata_rata
tahun/pemadamankali7262,0=
12
0093,1+...........+3984,0+2416,0+1158,0
=
12
f+...........+f+f+f
=f
12321
rata_rata
Dari perhitungan di atas terlihat bahwa besarnya
SAIDI dan SAIFI di PT. PLN (Persero) Wilayah
NAD Cabang Langsa mulai dari bulan Oktober
sampai September (dalam waktu 1 tahun) adalah :
SAIDI = 0,4447 jam/tahun
SAIFI = 0,7262 kali pemadaman/tahun
Secara lebih jelas untuk menilai hasil perhitungan
di atas, penulis sajikan dalam bentuk karakteristik
kurva Gambar 1.
Gambar 1. Grafik hubungan indeks SAIDI dan SAIFI
pada saluran udara tegangan menengah di
PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang
Langsa
Perusahaan menetapkan target pada awal bulan,
kemudian dilakukan pengamatan keadaan sistem.
Dalam hal ini digunakan metode indeks berorientasi
pelanggan SAIDI-SAIFI. Selanjutnya indeks SAIDI-
SAIFI hasil evaluasi selama satu bulan dapat
digunakan sebagai perkiraan awal untuk keandalan
sistem bulan berikutnya yang merupakan acuan
peningkatan kinerja pengoperasian jaringan
distribusi.
V. Kesimpulan
Dari tulisan ini dapat diambil beberapa pokok
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Dari hasil analisis indeks keandalan bahwa
indeks frekuensi pemadaman rata-rata (SAIFI)
selama bulan Oktober sampai dengan September
pada PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang
Langsa ialah 0,7262 kali pemadaman pertahun.
2. Dari hasil analisis indeks keandalan bahwa
indeks durasi kegagalan pemadaman (SAIDI)
selama bulan Oktober sampai dengan September
pada PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang
Langsa ialah 0,4447 jam pertahun.
3. Hasil dari indeks durasi kegagalan pemadaman
(SAIDI) dan indeks Frekuensi pemadaman rata-
rata (SAIFI) ini dikatakan handal karena dari
hasil analisis SAIDI dan SAIFI tidak melebihi
batasan nilai SAIDI dan SAIFI untuk
PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang
Langsa.
4. Berdasarkan target PT. PLN (Persero) Wilayah
NAD Cabang Langsa dan hasil analisis indeks
berorientasi pelanggan (SAIDI dan SAIFI)
bahwa sistem distribusi dinyatakan handal
memberikan pelayanan.
5. Berdasarkan rangkap data dari hasil laporan
pemadaman (SAIDI dan SAIFI) pada PT. PLN
(Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa pada
bulan Oktober 2007 sampai dengan September
angka tertinggi jatuh pada bulan Januari.
Daftar Pustaka
[1] AS Pabla, Abdul Hadi. Ir, 1991, Sistem
Distribusi Daya Listrik, Erlangga, Jakarta.
[2] Donal G. Fink, Standart Hand Book For
Enginers, Mc Graw-Hill, New York, 1978.
[3] Donal G. Fink, 1964, Electrical Transmission
and Distribution Refrence Book, Corp, East
Pittsburgh.
[4] Endrenyi. J, 1978, Reliability Modeling In
Electric Power Systems, A Wiley –
Interscience Publication, Toronto.
[5] EDSA, 2005, User’s Guide Reliability Work
Assessment of Distribution System, EDSA san
Diego
[6] Elmakias, David, 2008, New Computational
Methods In Power System Reliability.
Springer-Verlag Berlin Heidelberg
[7] Gonen. T, 1986, Electrical Power
Distribution System Engineering, East
Pittsburgh, Pa.
[8] Hutauruk, TS. Prof. Ir. Msc, 1993, Transmisi
Daya Listrik, Erlangga, Jakarta.
[9] Sulasno, 2001, Teknik dan Sistem Distribusi
Tenaga Listrik, BP Undip, Semarang.
[10] Short T.A., 2006, Distribution Reliability and
Power Quality. Taylor & Francis Group,
CRC.
.
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
SaididanSaifi
SAIDI
SAIFI
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)
Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 17

More Related Content

Similar to JLJKLJKL

tugas kelompok 2 (derau dalam sistem telekomunikasi)
tugas kelompok 2 (derau dalam sistem telekomunikasi)tugas kelompok 2 (derau dalam sistem telekomunikasi)
tugas kelompok 2 (derau dalam sistem telekomunikasi)
GilangFernando3
 
Operasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaOperasi sistem tenaga
Operasi sistem tenaga
Julius Ji
 
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptxJaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
arsoluteknikjaya
 
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...
D Firdaus Lewenussa
 
Henki projo wicaksono metode section technique
Henki projo wicaksono metode section techniqueHenki projo wicaksono metode section technique
Henki projo wicaksono metode section technique
Arie Subandi
 

Similar to JLJKLJKL (20)

Proposal pa amel versi 1 copy
Proposal pa amel versi 1   copyProposal pa amel versi 1   copy
Proposal pa amel versi 1 copy
 
Sistem proteksi alief rakhman
Sistem proteksi   alief rakhmanSistem proteksi   alief rakhman
Sistem proteksi alief rakhman
 
15061397.ppt
15061397.ppt15061397.ppt
15061397.ppt
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Kertas penerangan k1
Kertas penerangan k1Kertas penerangan k1
Kertas penerangan k1
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Operasi Sistem Tenaga Listrik
Operasi Sistem Tenaga ListrikOperasi Sistem Tenaga Listrik
Operasi Sistem Tenaga Listrik
 
tugas kelompok 2 (derau dalam sistem telekomunikasi)
tugas kelompok 2 (derau dalam sistem telekomunikasi)tugas kelompok 2 (derau dalam sistem telekomunikasi)
tugas kelompok 2 (derau dalam sistem telekomunikasi)
 
636 1411-1-sm
636 1411-1-sm636 1411-1-sm
636 1411-1-sm
 
3B_OPERASI SISTEM TENAGA-KELOMPOK 1.pptx
3B_OPERASI SISTEM TENAGA-KELOMPOK 1.pptx3B_OPERASI SISTEM TENAGA-KELOMPOK 1.pptx
3B_OPERASI SISTEM TENAGA-KELOMPOK 1.pptx
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptxAudit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
Audit Energi Di Bidang Industri Otomotif.pptx
 
PRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptx
PRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptxPRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptx
PRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptx
 
Stabilitas dan Keandalan Tenaga Listrik.pptx
Stabilitas dan Keandalan Tenaga Listrik.pptxStabilitas dan Keandalan Tenaga Listrik.pptx
Stabilitas dan Keandalan Tenaga Listrik.pptx
 
Operasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaOperasi sistem tenaga
Operasi sistem tenaga
 
Termodinamika (1- 2) m tekanan
Termodinamika (1- 2) m tekananTermodinamika (1- 2) m tekanan
Termodinamika (1- 2) m tekanan
 
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptxJaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
Jaringan-distribusi-tegangan-menengah.pptx
 
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfadoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
 
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...
09 menekan angka saidi melalui pola koordinasi yang efektif dan meningkatkan ...
 
Henki projo wicaksono metode section technique
Henki projo wicaksono metode section techniqueHenki projo wicaksono metode section technique
Henki projo wicaksono metode section technique
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

JLJKLJKL

  • 1. ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak) Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 13 MENENTUKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH DI PT. PLN WILAYAH NAD CABANG LANGSA Jamilah Husna, Zulfadli Pelawi, Yusniati, Dosen Progran Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UISU miila_jv@yahoo.com ; yusniati@ft.uisu.ac Abstrak Suatu sistem daya listrik terdiri tiga komponen yaitu : pusat-pusat tenaga listrik, saluran-saluran transmisi, dan sistem distribusi. Dalam penggunaan daya listrik sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem penyaluran dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan, di mana sistem ini berfungsi untuk menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik secara langsung ke masing-masing beban. Sehingga dalam hal ini perlu ditingkatkan kualitas pelayanan seperti meningkatkan keadaan sistem jaringan dan mampu meminimalkan terjadinya gangguan pada sistem tenaga listrik khususnya pada jaringan distribusi. Melalui pendistribusian tenaga listrik disalurkan hingga dapat dimanfaatkan pelanggan atau masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu agar konsumen/pelanggan dapat menikmati dengan baik, maka sistem jaringan distribusi itu harus handal di segala bidang, baik dalam komponen-komponen sistem maupun operatornya. Upaya peningkatan kinerja pengoperasian jaringan distribusi untuk memperoleh pendistribusian tenaga listrik yang handal diperlukan beberapa cara. Salah satu cara yang umum dilaksanakan adalah dengan memperoleh data-data gangguan berdasarkan jumlah rata-rata gangguan (System Avarage Interruption Duration Index =SAIDI) dan frekuensi gangguan (System Avarage Interruption Frequency Index = SAIFI). Dalam hal ini PT. PLN (Persero) sebagai pemegang satu-satunya kelistrikan di Indonesia menggunakan metode SAIDI dan SAIFI untuk memperoleh jumlah rata-rata gangguan dan jumlah frekuensi gangguan yang digunakan untuk menilai unjuk kerja dimasa lalu dibandingkan dengan memperkirakan dimasa yang akan datang. Kata-Kata Kunci: Sistem Distribusi, Gangguan, SAIDI dan SAIFI I. Pendahuluan Kebutuhan energi listrik meningkat setiap tahun sejalan dengan peningkatan taraf hidup masyarakat, hal ini terbukti dengan tumbuhnya permintaan sambungan baru dan penambahan daya listrik dari masyarakat. Untuk mengimbangi penambahan tersebut PT. PLN Persero berupaya membangun dan menambah sarana kelistrikan, misal pembangkit tenaga listrik, Transmisi tenaga listrik dan sistem distribusi. Sebagai pemegang kuasa kelistrikan PT. PLN Persero harus mengelola semua sarana dan prasarana kelistrikan secara optimal dan efesien. Demikian halnya pengoperasian jaringan distribusi harus menunjang terhadap tujuan PLN Persero dari segi bisnis, yaitu penggunaan/pengeluaran dana operasi seminimal mungkin untuk memperoleh laba yang maksimal. Disamping orientasi bisnis, kepentingan pelanggan yaitu hak pelanggannya harus dipenuhi sehingga diperoleh gambaran perusahaan positif karena kepuasan pelanggan atas layanan yang baik dari PT. PLN Persero. Tingkat kebutuhan energi listrik suatu wilayah mencerminkan kesejahteraan masyarakat tersebut. Semakin besar penggunaan energi listrik maka standar kehidupan masyarakat semakin tinggi, yang diikuti pula oleh adanya sikap kritis masyarakat akan segala sesuatu yang terjadi dan mempengaruh kehidupannya termasuk pelayanan tenaga listrik. Dalam pelaksanaannya, pengoperasian jaringan sistem distribusi adalah pekerjaan yang kompleks karena mencakup banyak kegiatan yang harus dilakukan. Semua kegiatan yang dimaksud bertujuan untuk menjamin kontuinitas penyaluran tenaga listrik ke pelanggan dengan mutu dan keandalan yang baik serta aman bagi pelanggan dan masyarakat pada umumnya. II. Tinjauan Pustaka Setiap peralatan listrik diharapkan mampu memberikan pelayanan yang kontinu, berkualitas kepada pelanggan pada angka yang memenuhi syarat pada saat beroperasi normal, dalam hal ini peralatan listrik dikatakan dengan istilah handal. Menurut Gonen, T. (1991) Defenisi keandalan adalah kemungkinan alat atau sistem bekerja sesuai dengan fungsinya pada periode waktu tertentu untuk kondisi operasi yang tertentu pula. Suatu sistem yang mempunyai keandalan tinggi dapat melalui beberapa tahap, nulai dari tahap perencanaan sistem, pemilihan, dan pemasangan komponen sistem, sampai pada tahap pemeliharaan sistem. Faktor-faktor non teknis seperti keadaan cuaca dan alam merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam perencanaan sistem. Sistem yang dekat dengan pantai misalnya dipengaruhi oleh kadar garam yang dapat menyebabkan korosi pada komponen, sehingga akan menurunkan unjukkerja komponen yang pada akhirnya akan mempengaruhi sistem, sehingga diperlukan perlakuan khusus untuk membuat dan memeliharanya.
  • 2. ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak) 14 Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 Unjuk kerja sistem pada keadaan normal harus dapat beroperasi bila ada gangguan. Bila terjadi pemadaman akibat gangguan, maka waktu pemeliharaannya diusahakan secepat mungkin dan lokasi yang terkena gangguan tersebut dapat dilokalisir sesempit mungkin. Faktor Keandalan Suatu instalasi yang baru sebelumnya pernah mengalami keadaan seperti operasional, maka pada permulaan operasinya selalu ada resiko timbulnya kegagalan atau kerusakan yang disebabkan hal-hal yang tidak terduga. Pada instalasi baru sering merupakan sumber gangguan dalam sistem operasi. Istilah keandalan menggambarkan keamanan sistem, penghindaran dari gangguan-gangguan yang menyebabkan sebagian besar pemadaman sistem adalah akibat dari alam (petir, angin, hujan, binatang) dan sebagian lagi kerusakan material atau peralatan. Terdapat 4 faktor yang penting dalam keandalan tersebut diatas yaitu :  Probabilitas Adalah suatu nilai yang menyatakan berapa kali suatu kejadian atau kemungkinan akan terjadi dari sejumlah operasi tertentu yang dilakukan terhadap suatu peralatan.  Unjuk kerja Adalah penampilan untuk menyatakan peralatan atau sistem bekerja secara memuaskan.  Periode waktu Adalah faktor yang menyatakan ukuran periode waktu yang digunakan didalam pengukuran probabilitas. Bila tidak terdapat periode waktu ini maka nilai keandalan tidak dapat diperoleh secara akurat.  Pengoperasian Faktor ini menyatakan pada kondisi bagaimana percobaan dilakukan untuk mendapatkan keandalan, kondisi yang dimaksud misalnya : lingkungan, suhu, bencana alam, dan sebagainya. Keandalan suatu sistem distribusi sangat erat hubungannya dengan ketersediaan yaitu jumlah waktu sistem bekerja sesuai dengan fungsinya. Parameter Keandalan dan ketersediannya Parameter-parameter penentu keandalan sistem distribusi adalah :  Laju kegagalan  Lama gangguan  Waktu kegagalan Ad. 1. Laju kegagalan Adalah nialai rata-rata dari jumlah kegagalan persatuan waktu pada selang waktu tertentu. Jumlah peralatan yang gagal dalam menjalankan fungsinya berubah terhadap waktu. Ad. 2. Lama kegagalan Bila perbaikan tiap kegagalan segera dilakukan maka dianggap bahwa waktu perbaikan adalah waktu dimana sistem tidak dapat beroperasi seCara normal dikarenakan adanya kegagalan. Waktu perbaikan ini meliputi : mencari peralatan yang rusak, menganalisis sebab kegagalan, selang waktu antara saat dimulainya operasi hingga sistem bekerja normal. Ad. 3. Waktu perbaikan Merupakan jumlah waktu keseluruhan yang digunakan dari mulai terjadinya kegagalan hingga perbaikan atau hingga bekerja kembali secara normal. III. Penentuan Keandalan Sistem Distribusi Penentuan keandalan sistem distribusi ditentukan oleh data frekuensi pemadaman rata-rata/ Sytem Avarage Interruption Frequency Index (SAIFI) dan data lama pemadaman rata-rata/ System Avarage Interruption Duration Index (SAIDI). Gangguan- gangguan yang dialami konsumen di wilayah pelayanan PT. PLN Cabang Langsa. Dalam hal ini untuk menentukan keandalan sistem distribusi diperlukan metode-metode perhitungan untuk mendapatkan indeks keandalan dalam periode waktu. Metode indeks keandalan sistem distribusi dalam melayani konsumen ditentukan faktor utama oleh besarnya indeks keandalan yang terdiri dari dua macam yaitu : 1. Indeks frekuensi pemadaman rata-rata/ System Avarage Interruption Frequency Index (SAIFI). 2. Indeks durasi kegagalan pemadaman rata-rata/ System Avarage Interruption Duration Index (SAIDI). Ad.1. Indeks frekuensi pemadaman rata-rata/ System Avarage Interruption Frequency Index (SAIFI). Indeks frekuensi pemadaman rata-rata/ System average interuption frequency index (SAIFI) adalah jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman dalam satu tahun dibagi dengan jumlah pelanggan yang dilayani. dilayaniyangpelangganJumlah pemadamanmengalamiyangpelangganJumlah =f i i N λ =f Dimana : f = Frekuensi pemadaman (Kali/tahun) i = Laju kegagalan komponen N = Jumlah pelanggan yang dilayani Batasan SAIFI untuk PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa yaitu 6 Jam pertahun. Ad.2. Indeks durasi kegagalan pemadaman rata- rata/ System Avarage Interruption Duration Index (SAIDI). Indeks durasi (lama) pemadaman rata-rata/ System average interuption duration index (SAIDI)
  • 3. ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak) Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 15 adalah jumlah lamanya kegagalan pemadaman yang dialami oleh pelanggan dalam satu tahun dibagi dengan jumlah konsumen yang dilayani. dilayaniyangpelangganJumlah pemadamanmengalamiyangpelangganJam =d 𝑑 = 𝑡𝑖 𝑁 𝑖 (𝑗𝑎𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛) Di mana : t i = Lama gangguan (jam) d = Durasi/lama kegagalan pemadaman (jam/tahun) N = Jumlah pelanggan yang dilayani Batasan SAIDI untuk PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa yaitu 12 kali pemadaman pertahun. Indeks berorientasi pelanggan sangat bermanfaat untuk memperkirakan besarnya gangguan yang dialami sistem dalam menganalisa perkiraan keandalan masa yang akan datang. Indeks ini juga bekerja untuk memperkirakan unjuk kerja dimasa lalu. Pada kenyataannya sekarang ini indeks berorientasi pelanggan lebih banyak digunakan untuk menilai unjuk kerja sistem dimasa lalu dibandingkan untuk memperkirakan unjuk kerja sistem dimasa yang akan datang. Penaksiran unjuk kerja sistem adalah merupakan suatu prosedur berharga karena ketiga alasan berikut ini yaitu : 1. Menentukan perubahan kronologis unjuk kerja sistem dan kemudian membantu mengidentifikasi/menentukan daerah-daerah yang lemah dan kebutuhan untuk pengembangan sistem. 2. Menentukan indeks yang sudah ada yang berlaku sebagai petunjuk untuk nilai penerimaan dalam penaksiran keandalan sistem dimasa yang akan datang. 3. Sebagai prediksi awal untuk dibandingkan dengan kondisi operasi sistem. Karena ketiga alasan di atas maka indeks berorientasi pelanggan sangat cocok untuk menilai sistem secara bulanan yang kemudian digunakan sebagai target keandalan dan menentukan kebijakan yang diambil perusahaan untuk operasional normal sistem bulan berikutnya. Keuntungan lain dari pemakaian indeks ini adalah bahwa hanya dibutuhkan data laporan gangguan yang mudah prosedur pengisiannya sehingga mempercepat petugas lapangan. IV. Perhitungan Indeks Keandalan 4.1. Data Gangguan Dan Hasil Perhitungan Data yang diperlukan untuk mencari indeks keandalan berorientasi pelanggan didapat dari data laporan gangguan PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa mulai dari bulan Oktober 20xx s/d September 20xx. menurut macam gangguannya, jumlah dan lama pelanggan padam yang dicatat serta jumlah total pelanggan yang dilayani selama satu bulan dalam perhitungan keandalan Adapun data laporan gangguan dan hasil perhitungan yang disajikan dalam bentuk Tabel 1. Gangguan meliputi PMT terbuka (pelebur tegangan putus karena binatang, pohon dan dahan, hujan/petir, atau gangguan-gangguan sementara), komponen SUTM terbakar, kerusakan konektor, SUTM putus, jamper rusak, isolator rusak, fuse cut out rusak, LA rusak dan lain-lain. Tabel 1. Data gangguan saluran udara tegangan menengah Bulan Jumlah pelanggan yang dilayani (N i ) Jumlah pelanggan padam ( )λi Jam pelanggan padam )t( i Oktober 48070 5568 12343 November 48163 11635 136581 Desember 48329 19253 25971 Januari 48536 50276 15300 Februari 48707 38621 17833 Maret 48955 39623 18147 April 49211 38359 22552 Mei 49508 33771 26109 Juni 49534 41895 27772 Juli 49641 50300 29608 Agustus 49971 50518 29533 September 49992 50455 25051 Mengingat yang dianalisis adalah keandalan pelanggan maka penilaian untuk mendapatkan nilai SAIDI (d) dan SAIFI (f) adalah sebagai berikut : - Oktober 𝑑1 = 𝑡𝑖 𝑁𝑖 = 12343 48070 = 0,2508 𝑗𝑎𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑓1 = 𝑖 𝑁𝑖 = 5568 48070 = 0,1158 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 Untuk 2d sampai dengan 12d dan 2f sampai dengan 12f dengan cara yang sama dapat dilihat hasilnya pada Tabel 2. Tabel 2. Indeks SAIDI dan SAIFI pada saluran udara tegangan menengah di PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa mulai bulan Oktober sampai dengan September (1 Thn) Bulan SAIDI (Lama jam padam rata-rata) (d) SAIFI (frekuensi rata- rata) (f) Oktober 0,2508 0,1158 November 0,2836 0,2416 Desember 0,5374 0,3984 Januari 0,3192 1,0354 Februari 0,3601 0,7929 Maret 0,3707 0,8094 April 0,4583 0,7795 Mei 0,5274 0,6621 Juni 0,5607 0,8458 Juli 0,5763 1,0133 Agustus 0,5910 1,0109 September 0,5011 1,0093
  • 4. ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak) 16 Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 4.2 Analisa Sistem Berdasarkan indeks keandalan yang dimaksud adalah untuk membandingkan unjuk kerja sistem, sehingga dapat dilihat secara detail bagian-bagian sistem yang lemah yang selalu mengalami gangguan. Dari pengamatan pada laporan gangguan di atas dapat diketahui penyebab gangguan dan selanjutnya dilakukan usaha-usaha untuk memperbaiki sistem. Pekerjaan pemulihan dari keadaan padam dievaluasi, agar pada waktu yang akan datang pemulihannya dapat dipercepat. Penilaian untuk mendapatkan nilai rata-rata SAIDI dan SAIFI adalah sebagai berikut : tahun/jam4447,0= 12 5011,0+.........+5374,0+2836,0+2508,0 = 12 d+.........+d+d+d =d 12321 rata_rata tahun/pemadamankali7262,0= 12 0093,1+...........+3984,0+2416,0+1158,0 = 12 f+...........+f+f+f =f 12321 rata_rata Dari perhitungan di atas terlihat bahwa besarnya SAIDI dan SAIFI di PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa mulai dari bulan Oktober sampai September (dalam waktu 1 tahun) adalah : SAIDI = 0,4447 jam/tahun SAIFI = 0,7262 kali pemadaman/tahun Secara lebih jelas untuk menilai hasil perhitungan di atas, penulis sajikan dalam bentuk karakteristik kurva Gambar 1. Gambar 1. Grafik hubungan indeks SAIDI dan SAIFI pada saluran udara tegangan menengah di PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa Perusahaan menetapkan target pada awal bulan, kemudian dilakukan pengamatan keadaan sistem. Dalam hal ini digunakan metode indeks berorientasi pelanggan SAIDI-SAIFI. Selanjutnya indeks SAIDI- SAIFI hasil evaluasi selama satu bulan dapat digunakan sebagai perkiraan awal untuk keandalan sistem bulan berikutnya yang merupakan acuan peningkatan kinerja pengoperasian jaringan distribusi. V. Kesimpulan Dari tulisan ini dapat diambil beberapa pokok kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Dari hasil analisis indeks keandalan bahwa indeks frekuensi pemadaman rata-rata (SAIFI) selama bulan Oktober sampai dengan September pada PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa ialah 0,7262 kali pemadaman pertahun. 2. Dari hasil analisis indeks keandalan bahwa indeks durasi kegagalan pemadaman (SAIDI) selama bulan Oktober sampai dengan September pada PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa ialah 0,4447 jam pertahun. 3. Hasil dari indeks durasi kegagalan pemadaman (SAIDI) dan indeks Frekuensi pemadaman rata- rata (SAIFI) ini dikatakan handal karena dari hasil analisis SAIDI dan SAIFI tidak melebihi batasan nilai SAIDI dan SAIFI untuk PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa. 4. Berdasarkan target PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa dan hasil analisis indeks berorientasi pelanggan (SAIDI dan SAIFI) bahwa sistem distribusi dinyatakan handal memberikan pelayanan. 5. Berdasarkan rangkap data dari hasil laporan pemadaman (SAIDI dan SAIFI) pada PT. PLN (Persero) Wilayah NAD Cabang Langsa pada bulan Oktober 2007 sampai dengan September angka tertinggi jatuh pada bulan Januari. Daftar Pustaka [1] AS Pabla, Abdul Hadi. Ir, 1991, Sistem Distribusi Daya Listrik, Erlangga, Jakarta. [2] Donal G. Fink, Standart Hand Book For Enginers, Mc Graw-Hill, New York, 1978. [3] Donal G. Fink, 1964, Electrical Transmission and Distribution Refrence Book, Corp, East Pittsburgh. [4] Endrenyi. J, 1978, Reliability Modeling In Electric Power Systems, A Wiley – Interscience Publication, Toronto. [5] EDSA, 2005, User’s Guide Reliability Work Assessment of Distribution System, EDSA san Diego [6] Elmakias, David, 2008, New Computational Methods In Power System Reliability. Springer-Verlag Berlin Heidelberg [7] Gonen. T, 1986, Electrical Power Distribution System Engineering, East Pittsburgh, Pa. [8] Hutauruk, TS. Prof. Ir. Msc, 1993, Transmisi Daya Listrik, Erlangga, Jakarta. [9] Sulasno, 2001, Teknik dan Sistem Distribusi Tenaga Listrik, BP Undip, Semarang. [10] Short T.A., 2006, Distribution Reliability and Power Quality. Taylor & Francis Group, CRC. . 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan SaididanSaifi SAIDI SAIFI
  • 5. ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak) Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 17