Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimumuad12
Dokumen ini membahas implementasi algoritma tambahan konduktansi (INC) untuk pelacakan titik daya maksimum pada sistem fotovoltaik berbasis FPGA. Penelitian ini memodelkan karakteristik sel surya dan algoritma INC dengan variabel ukuran langkah menggunakan MATLAB/Simulink. Hasil simulasi menunjukkan algoritma yang diusulkan mampu mentransfer daya dari PV ke beban dengan cepat dan mengurangi fluktuasi daya keluaran. Algoritma kemudian di
Ringkasan artikel ini membahas tentang sistem pelacakan titik daya maksimum berbasis FPGA untuk sistem photovoltaik secara real-time. Metode yang diusulkan mengubah ukuran langkah algoritma konduktansi inkremental secara adaptif berdasarkan kemiringan kurva daya-tegangan sel surya. Simulasi menunjukkan metode ini mampu memperbaiki waktu pelacakan dan mengurangi osilasi sekitar titik daya maksimum dibandingkan metode
FPGA-based real time incremental conductance maximum power point tracking con...YogoParantoAji
Maximum power point tracking (MPPT) atau Pelacakan titik daya maksimum adalah masalah penting dalam sistem photovoltaic (PV). Oleh sebeb itu, kita perlu mendesain sistem yang efisien dan hemat biaya yang mampu mentransfer daya maksimum yang diterima dari sel PV ke beban. Menurut model dinamis PV, kriteria disajikan dengan memodifikasi algoritma asli, variabel adaptif langkah ukuran algoritma INC direalisasikan dan efisien diimplementasikan pada XILINX XC3S400 bidang array gerbang deprogram (FPGA). Pada awalnya, karakteristik model PV dan algoritma yang diusulkan dengan persamaan matematika dimodelkan dan disimulasikan menggunakan lingkungan 'MATLAB / Simulink-system generator'; kemudian kinerja sistem diperiksa.
Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...Rivaldy Fachrul Armando
Ringkasan artikel mengenai sistem pelacakan titik daya maksimum berbasis FPGA untuk sistem fotovoltaik. Artikel menjelaskan algoritma incremental conductance yang diimplementasikan pada FPGA untuk mengontrol rasio siklus tugas MOSFET secara cepat dan akurat dalam melacak titik daya maksimum sel surya. Simulasi menunjukkan pengontrol yang diusulkan mampu melacak titik daya maksimum dalam 2,5 ms dengan fluktuasi minimum.
Ringkasan artikel ini membahas implementasi algoritma pelacakan titik daya maksimum (MPPT) berbasis real time incremental conductance menggunakan FPGA untuk sistem fotovoltaik. Algoritma ini mampu mentransfer daya maksimum dari modul PV ke beban dengan cepat dan akurat dengan mengontrol rasio siklus tugas MOSFET berdasarkan perbandingan antara titik operasi sel dan titik daya maksimum. Model dinamis sel PV digunakan untuk menentukan perturbasi ras
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Telkomnika, real time kontroler tambahan konduktansi titik daya maksimumuad12
Dokumen ini membahas implementasi algoritma tambahan konduktansi (INC) untuk pelacakan titik daya maksimum pada sistem fotovoltaik berbasis FPGA. Penelitian ini memodelkan karakteristik sel surya dan algoritma INC dengan variabel ukuran langkah menggunakan MATLAB/Simulink. Hasil simulasi menunjukkan algoritma yang diusulkan mampu mentransfer daya dari PV ke beban dengan cepat dan mengurangi fluktuasi daya keluaran. Algoritma kemudian di
Ringkasan artikel ini membahas tentang sistem pelacakan titik daya maksimum berbasis FPGA untuk sistem photovoltaik secara real-time. Metode yang diusulkan mengubah ukuran langkah algoritma konduktansi inkremental secara adaptif berdasarkan kemiringan kurva daya-tegangan sel surya. Simulasi menunjukkan metode ini mampu memperbaiki waktu pelacakan dan mengurangi osilasi sekitar titik daya maksimum dibandingkan metode
FPGA-based real time incremental conductance maximum power point tracking con...YogoParantoAji
Maximum power point tracking (MPPT) atau Pelacakan titik daya maksimum adalah masalah penting dalam sistem photovoltaic (PV). Oleh sebeb itu, kita perlu mendesain sistem yang efisien dan hemat biaya yang mampu mentransfer daya maksimum yang diterima dari sel PV ke beban. Menurut model dinamis PV, kriteria disajikan dengan memodifikasi algoritma asli, variabel adaptif langkah ukuran algoritma INC direalisasikan dan efisien diimplementasikan pada XILINX XC3S400 bidang array gerbang deprogram (FPGA). Pada awalnya, karakteristik model PV dan algoritma yang diusulkan dengan persamaan matematika dimodelkan dan disimulasikan menggunakan lingkungan 'MATLAB / Simulink-system generator'; kemudian kinerja sistem diperiksa.
Ringkasan artikel 3 FPGA-based real time incremental conductance maximum powe...Rivaldy Fachrul Armando
Ringkasan artikel mengenai sistem pelacakan titik daya maksimum berbasis FPGA untuk sistem fotovoltaik. Artikel menjelaskan algoritma incremental conductance yang diimplementasikan pada FPGA untuk mengontrol rasio siklus tugas MOSFET secara cepat dan akurat dalam melacak titik daya maksimum sel surya. Simulasi menunjukkan pengontrol yang diusulkan mampu melacak titik daya maksimum dalam 2,5 ms dengan fluktuasi minimum.
Ringkasan artikel ini membahas implementasi algoritma pelacakan titik daya maksimum (MPPT) berbasis real time incremental conductance menggunakan FPGA untuk sistem fotovoltaik. Algoritma ini mampu mentransfer daya maksimum dari modul PV ke beban dengan cepat dan akurat dengan mengontrol rasio siklus tugas MOSFET berdasarkan perbandingan antara titik operasi sel dan titik daya maksimum. Model dinamis sel PV digunakan untuk menentukan perturbasi ras
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu, tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelangggan, berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Oleh karena itu dibutuhkan stabilitas pada operasi sistem tenaga listrik agar para pelanggan bisa menikmati tenaga listrik tanpa ada gangguan.
Prinsip Kerja Pengoperasian dan Langkah-langkah Pemeliharaan Trafo Distribusi...belajarkomputer
Presentasi Proposal Skripsi STTN Lampung
oleh Angga Andika Putra
Senin, 9 March 2015
Prinsip Kerja Pengoperasian dan Langkah-langkah Pemeliharaan Trafo Distribusi pada Gardu Induk Sutami
1) Dokumen tersebut membahas tentang kontrol frekuensi beban (Load Frequency Control/LFC) pada sistem pembangkit listrik tenaga panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Ulubelu.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengujian karakteristik MCB (Miniature Circuit Breaker) untuk memastikan apakah MCB yang diuji memenuhi standar atau tidak berdasarkan waktu tripnya.
2. MCB berfungsi untuk memutuskan arus listrik apabila melebihi batasnya atau terjadi hubung singkat untuk mencegah kerusakan.
3. Penelitian ini bertujuan mengembangkan alat penguji MCB berdasarkan standar
System tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik
Dan gardu induk yang satu sama lain dihubungkan oleh
Jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan
Interkoneksi. Biaya operasi dari system tenaga listrik pada
umumnya merupakan bagian biaya yang terbesar dari biaya
operasi suatu perusahaan listrik. Secara garis besar biaya
operasi dari suatu system tenaga listrik terdiri dari ;
Biaya pembelian tenaga listrik.
Biaya pegawai.
Biaya bahan bakar dan material operasi.
Biaya lain – lain.
Berbagai persoalan pokok yang dihadapi
dalam pengoperasian system tenaga listrik
antara lain;
Pengaturan frekuensi.
Pemeliharaan peralatan.
Biaya operasi.
Perkembangan system.
Tegangan dalam system.
Gangguan dalam system
RBT Tingkatan 2
**Sila perbetulkan jika terdapat kesalahan dimana2 nota @ soalan saya. Semua nota dan latihan yang diupload hasil dr pengalaman saya menjadi guru sandaran di sekolah yang ditempatkan dan mungkin dari sumber yang saya kumpulkan di internet. Saya menerima segala teguran.**
1. Tulisan ini membahas perencanaan konverter daya untuk pengemudian elektrik, khususnya pemilihan antara komponen diskrit atau modul daya.
2. Penggunaan komponen diskrit memiliki keuntungan mudah diganti, tetapi ruang yang dibutuhkan lebih besar. Sedangkan modul daya memadukan beberapa komponen dalam satu paket, sehingga ruang yang dibutuhkan lebih kecil.
3. Tulisan ini juga membanding
Teks tersebut membahas tentang sistem listrik pintar (smart grid) yang memungkinkan aliran daya listrik dua arah dan terintegrasi dengan sistem komunikasi dan teknologi informasi. Smart grid dirancang untuk memantau, menganalisis, mengontrol, dan berkomunikasi guna meningkatkan layanan energi dengan melibatkan partisipasi pelanggan dan sumber daya terbarukan yang tersebar. Tantangan utama smart grid adalah integrasi sumber daya terbarukan, keseimbangan
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban. Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan
adalah untuk memenuhi kebutuhan beban listrik secara efisien (beban terpenuhi dengan biaya yang minimum), dengan mempertimbangkan sasaran operasi tenaga listrik (sistem harus dapat memenuhi standar dalam keamanan lingkungan, memiliki keandalan yang baik, dan dapat melayani permintaan secara continue dari waktu ke waktu)
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jatiSupriyanto .
Dokumen ini membahas sistem kelistrikan pemakaian sendiri di PLTU Tanjung Jati B yang terdiri dari berbagai tegangan untuk AC dan DC. Sistem tersebut saling terkait untuk mendukung operasi normal maupun darurat PLTU. Dokumen ini menjelaskan setiap sistem secara rinci dan menyimpulkan bahwa sistem kelistrikan penting untuk menjaga pasokan listrik internal PLTU.
Prinsip Kerja Pengoperasian dan Langkah-langkah Pemeliharaan Trafo Distribusi...belajarkomputer
Presentasi Proposal Skripsi STTN Lampung
oleh Angga Andika Putra
Senin, 9 March 2015
Prinsip Kerja Pengoperasian dan Langkah-langkah Pemeliharaan Trafo Distribusi pada Gardu Induk Sutami
1) Dokumen tersebut membahas tentang kontrol frekuensi beban (Load Frequency Control/LFC) pada sistem pembangkit listrik tenaga panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Ulubelu.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengujian karakteristik MCB (Miniature Circuit Breaker) untuk memastikan apakah MCB yang diuji memenuhi standar atau tidak berdasarkan waktu tripnya.
2. MCB berfungsi untuk memutuskan arus listrik apabila melebihi batasnya atau terjadi hubung singkat untuk mencegah kerusakan.
3. Penelitian ini bertujuan mengembangkan alat penguji MCB berdasarkan standar
System tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik
Dan gardu induk yang satu sama lain dihubungkan oleh
Jaringan transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan
Interkoneksi. Biaya operasi dari system tenaga listrik pada
umumnya merupakan bagian biaya yang terbesar dari biaya
operasi suatu perusahaan listrik. Secara garis besar biaya
operasi dari suatu system tenaga listrik terdiri dari ;
Biaya pembelian tenaga listrik.
Biaya pegawai.
Biaya bahan bakar dan material operasi.
Biaya lain – lain.
Berbagai persoalan pokok yang dihadapi
dalam pengoperasian system tenaga listrik
antara lain;
Pengaturan frekuensi.
Pemeliharaan peralatan.
Biaya operasi.
Perkembangan system.
Tegangan dalam system.
Gangguan dalam system
RBT Tingkatan 2
**Sila perbetulkan jika terdapat kesalahan dimana2 nota @ soalan saya. Semua nota dan latihan yang diupload hasil dr pengalaman saya menjadi guru sandaran di sekolah yang ditempatkan dan mungkin dari sumber yang saya kumpulkan di internet. Saya menerima segala teguran.**
1. Tulisan ini membahas perencanaan konverter daya untuk pengemudian elektrik, khususnya pemilihan antara komponen diskrit atau modul daya.
2. Penggunaan komponen diskrit memiliki keuntungan mudah diganti, tetapi ruang yang dibutuhkan lebih besar. Sedangkan modul daya memadukan beberapa komponen dalam satu paket, sehingga ruang yang dibutuhkan lebih kecil.
3. Tulisan ini juga membanding
Teks tersebut membahas tentang sistem listrik pintar (smart grid) yang memungkinkan aliran daya listrik dua arah dan terintegrasi dengan sistem komunikasi dan teknologi informasi. Smart grid dirancang untuk memantau, menganalisis, mengontrol, dan berkomunikasi guna meningkatkan layanan energi dengan melibatkan partisipasi pelanggan dan sumber daya terbarukan yang tersebar. Tantangan utama smart grid adalah integrasi sumber daya terbarukan, keseimbangan
Sistem tenaga listrik modern merupakan sistem yang komplek yang terdiri dari pusat pembangkit, saluran transmisi dan jaringan distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari pusat pembangkit ke pusat pusat beban. Untuk memenuhi tujuan operasi sistem tenaga listrik, ketiga bagian yaitu pembangkit, penyaluran dan distribusi tersebut satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan
adalah untuk memenuhi kebutuhan beban listrik secara efisien (beban terpenuhi dengan biaya yang minimum), dengan mempertimbangkan sasaran operasi tenaga listrik (sistem harus dapat memenuhi standar dalam keamanan lingkungan, memiliki keandalan yang baik, dan dapat melayani permintaan secara continue dari waktu ke waktu)
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri di pltu tanjung jatiSupriyanto .
Dokumen ini membahas sistem kelistrikan pemakaian sendiri di PLTU Tanjung Jati B yang terdiri dari berbagai tegangan untuk AC dan DC. Sistem tersebut saling terkait untuk mendukung operasi normal maupun darurat PLTU. Dokumen ini menjelaskan setiap sistem secara rinci dan menyimpulkan bahwa sistem kelistrikan penting untuk menjaga pasokan listrik internal PLTU.
Sistem tenaga listrik memerlukan manajemen operasi yang baik untuk menjaga stabilitas, mengatur frekuensi dan tegangan, memelihara peralatan secara berkala, mengelola biaya operasi, mengikuti perkembangan beban, menangani gangguan, serta melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan analisis operasi secara terintegrasi.
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...DonySamara
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kontrol umpan balik (fpga as a tool for hardware realization of feedback control)
Similar to Resume fpga based mppt for pv system (20)
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
Resume fpga based mppt for pv system
1. TELKOMNIKA, Vol.13, No.2, June 2015, pp. 125~132
ISSN: 1693-6930, accredited A by DIKTI, Decree No: 58/DIKTI/Kep/2013
DOI: 10.12928/TELKOMNIKA.v13i2.xxxx 281
Received February 23, 2014; Revised May 29, 2014; Accepted June 12, 2014
Resume FPGA-based maximum power point tracking
controller for photovoltaic systems
Akbar Muslim, Erik Herdiyanto, Andi Septian
Department of Electrical Engineering, University of Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Jl. Prof. Dr. Soepomo,S.H.,Janturan,Warungboto,Yogyakarta 55161, +62 877 865 813 73
e-mail: akbar1500022007@webmail.uad.ac.id, erik1500022020@webmail.uad.ac.id,
andiseptian332@gmail.com
Abstrak
Maximum power point tracking (MPPT) merupakan sebuah masalah penting dalam
sistem photovoltaic (PV). Karenanya diperlukan sebuah desain sistem efisien dan hemat biaya
dimana mampu untuk mentransfer daya maksimal yang diterima PV cell ke beban. Studi ini
menjelaskan implementasi perangkat keras dari sebuah algoritma kenaikan waktu nyata dari
konduktansi MPPT untuk modul PV. Berdasarkan pada model dinamis PV, kriteria disajikan
dengan memodifikasi algoritma asli, sebuah variable adaptif dari algoritma langkah ukuran dari
INC direalisasikan dan secara efisien di implementasikan pada XILINX XC3S400 Field
Programming Gate Array (FPGA). Pertama, karakteristik model PV dan algoritma yang
diusulkan dengan persamaan matematika dimodelkan dan disimulasikan menggunakan
‘MATLAB/Simulink-system generator’. Desain yang di implementasikan dari arsitektur
perangkat keras dan kecepatan proses yang tinggi dari FPGA dapat meningkatkan performa
pada pengendali digital dalam desain sistem MPPT. Hasil eksperimen menunjukkan metode
yang diusulkan memberikan kecepatan pelacak an yang baik dan juga mitigasi fluktuasi daya
keluaran.
Keywords: MMPT, PV, FPGA, kenaikan konduktansi, peningkatan performa
1. Pengantar
Model dioda tunggal merupakan model paling sederhana dan yang paling sering
digunakan untuk PV cell karena menawarkan kompromi yang baik antara kesederhanaan dan
akurasi . Model dioda ganda menyediakan akurasi lebih pada karakteristik P-V dari PV cell
dimana model persamaan ini lebih kompleks [2]. Banyak PV dinamis yang berbeda model
disajikan dalam literatur.
Sel PV jarang bekerja pada maximum power point (MPP) karena daya keluaran
maksimum dari sel PV bergantung pada bermacam variable. Mempertimbangkan sifat non-
linear sel PV yang kita perlukan untuk melacak daya maksimum dengan alat pengendali untuk
meningkatkan daya efisiensi konversi ke sel PV.
Algoritma MPPT yang berbeda telah di sajikan untuk menambah efisiensi dari sistem
PV . Metode ini beragam dalam kecepatan konvergensi, oscilasi disekitar MPP, kompleksitas,
keperluan biaya dan peralatan elektronik . Metode kenaikan konduktansi adalah berdasarkan
fakta bahwa kurva daya-tegangan dari generator PV pada radiasi matahari konstan dan tingkat
suhu sel biasanya hanya satu MPP . Kriteria disajikan berdasarkan model dinamis sel PV untuk
meningkatkan kinerja metode incremental conductance (INC). hal itu berdasarkan pada
penggunaan fungsi Lambert W. Berdasarkan kriteria ini, metode adaptif INC yang dimodifikasi
dengan ukuran langkah variable perturbasi diperkenalkan untuk mengingkatkan kecepatan
pelacakan dan fluktuasi daya disekitar MPP. Berikut ini, pemodelan dan implementasi
perangkat keras sistem MPPT serta pertimbangan dalam implementasi praktis diselidiki.
2. ISSN: 1693-6930
TELKOMNIKA Vol. 13, No. 2, June 2015 : 125 – 132
282
2. Metode penelitian
Pada pekerjaan ini, untuk verifikasi variable kinerja ukuran langkah yang diusulkan
variable INC algoritma MPPT, model dari MATLAB-Simulink dari sistem PV awalnya
dikembangkan, parameter dari model sel surya LORENTEZ LC80-12M di ekstraksi dan
digunakan untuk model array PV dalam simulasi dan hasil eksperimental. Parameter terkait dan
spesifikasi elektrik modul PV berada pada Tabel 1.
Table 1. Parameter dan spesifikasi elektrik dari
LORENTEZ LC80-12M array surya pada 25o
C,
1000 W/m2
Parameter Description
IMP 4.6 A
VMP 17.2 V
PMAX
ISC
VOC
KV
KI
NS
RS
RP
80 W
5 A
21.6 V
-0.0756V/K
0.0045A/K
36
0.248 Ω
234.96 Ω
40 nF/cm2
Figure 1. Model dinamis dari sel PV
3. Analisa dan Hasil
Dalam desain sistem MPPT yang diusulkan, kontribusinya dibuat dalam beberapa
aspek keseluruhan sistem, termasuk sistem simulasi, pengontrol pemrograman berbasis FPGA,
desain konverter dan pengaturan eksperimental. Menurut fitur ini, sistem MPPT yang diusulkan
menunjukan kecepatan pelacakan yang tepat dengan efisiensi tinggi. Sekarang, kinerja yang
diusulkan sistem diperiksa berdasarkan hasil eksperimen.
Untuk evaluasi performa, adaptive perangkat lunak MPPT dikembangkan
menggunakan VHDL untuk Xilinx XC3s400 FPGA. Pada bagian ini, ada beberapa langkah
ukuran variabel metode INC yang ditinjau; maka kinerja metode INC diusulkan dibandingkan
dengan metode INC variabel ukuran langkah tetap.
4. Kesimpulan
Pada jurnal ini, kriteria diatur berdasarkan perbandingan antara poin operasi dari sel
terhadap MPP untuk menentukan rasio siklus kerja perturbasi dari kontrol sinyal PWM
menggunakan model dinamis dari sel PV. Dari metode ini, respon waktu dan fluktuasi dalam
keadaan stabil akan meningkat. Berdasarkan dari hasil eksperimen, dengan kecepatan proses
yang tinggi dari FPGA dan juga menggunakan konverter A/D kecepatan tinggi, algoritma yang
diusulkan telah di transfer dan daya yang diterima dari PV ke beban dalam 2.5 ms dengan
fluktuasi rendah.
Daftar Pustaka
Faraji, R., Rouhalamini, A., Naji, H. R., Fadaeinedjad, R., & Chavoshian, M. R., FPGA- based
real time incremental conductance maximum power point tracking controller for
photovoltaic systems, IET Power Electronics, (2014), Vol.7, Iss. 5, pp. 1294-1304