Makalah ini membahas tentang obat mata, termasuk pengertian obat mata, jenis-jenis obat mata seperti tetes mata dan suspensi mata, serta persyaratan sediaan tetes mata. [/ringkuman]"
Dokumen tersebut merangkum informasi tentang salep mata, termasuk tujuan, keuntungan, kerugian, indikasi, contoh obat, dosis, efek samping, interaksi obat, kontraindikasi, cara pemakaian, penyimpanan, peringatan, cara mengatasi keracunan, evaluasi sediaan, dan cara pembuangan kemasan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang salep mata kloramfenikol, termasuk definisi salep mata, persyaratan untuk salep mata, formulasi salep kloramfenikol, serta bahan-bahan dan uji yang digunakan dalam salep tersebut.
Salep mata dibuat dari bahan yang disterilkan secara aseptik dan memenuhi persyaratan uji sterilitas. Salep mata harus mengandung zat antimikroba dan memiliki karakteristik seperti kejernihan, stabilitas, pH, dan viskositas yang sesuai. Wadah dan proses pembuatan salep mata harus memenuhi standar sterilitas dan kualitas.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang laporan praktikum pembuatan larutan obat tetes mata gentamisin 2% yang mencakup tujuan, tinjauan pustaka, dan cara pembuatan serta evaluasi formula dasar larutan tetes mata tersebut.
Dokumen tersebut merangkum informasi tentang salep mata, termasuk tujuan, keuntungan, kerugian, indikasi, contoh obat, dosis, efek samping, interaksi obat, kontraindikasi, cara pemakaian, penyimpanan, peringatan, cara mengatasi keracunan, evaluasi sediaan, dan cara pembuangan kemasan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang salep mata kloramfenikol, termasuk definisi salep mata, persyaratan untuk salep mata, formulasi salep kloramfenikol, serta bahan-bahan dan uji yang digunakan dalam salep tersebut.
Salep mata dibuat dari bahan yang disterilkan secara aseptik dan memenuhi persyaratan uji sterilitas. Salep mata harus mengandung zat antimikroba dan memiliki karakteristik seperti kejernihan, stabilitas, pH, dan viskositas yang sesuai. Wadah dan proses pembuatan salep mata harus memenuhi standar sterilitas dan kualitas.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang laporan praktikum pembuatan larutan obat tetes mata gentamisin 2% yang mencakup tujuan, tinjauan pustaka, dan cara pembuatan serta evaluasi formula dasar larutan tetes mata tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang obat tetes hidung atau guttae nasales, termasuk definisi, komposisi, dan evaluasi sediaannya. Obat tetes hidung bekerja dengan melakukan penyempitan pembuluh darah kapiler di hidung untuk mengurangi pembengkakan dan membantu mengeringkan sekresi. Sediaan umumnya terdiri atas efhedrin, natrium klorida, klorobutanol, propilenglikol, dan air suling. Evaluasi sediaan meliputi pen
Materi pertemuan ke-2 Mata Kuliah TFS Steril. Menjelaskan tentang macam-macam sediaan steril. Semoga materi ini bermanfaat.
S1 Farmasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Laporan ini membahas proses pembuatan dry syrup kotrimoxazol. Terdapat informasi tentang tujuan pembuatan, dasar teori, bahan dan alat yang digunakan, formula, perhitungan jumlah dan dosis bahan. Dry syrup direncanakan untuk mengandung kotrimoxazol 240 mg/5 mL dan akan dievaluasi secara organoleptis, pH, dan ukuran partikel.
Dokumen tersebut merangkum proses pembuatan sediaan padat berupa bedak anti jerawat yang terdiri dari asam salisilat, asam boric, seng oksida, dan talc sebagai bahan utama. Rincian komposisi, cara kerja, dan perhitungan dosis dijelaskan secara sistematis untuk memperoleh produk akhir berupa bedak anti jerawat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan farmasi yang umum digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya, seperti tablet, kapsul, pil, larutan, salep, krim, gel, pasta, lotion, injeksi, suppositoria, inhaler, serbuk, tetes, emulsi, dan suspensi.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut yang terdispersi dalam cairan pembawa. Suspensi memiliki keuntungan seperti mudah dikonsumsi oleh pasien tertentu, homogenitas tinggi, dan mudah diabsorpsi, namun juga memiliki kekurangan seperti stabilitas rendah dan ketepatan dosis yang lebih rendah dibanding bentuk sediaan lain. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan
Laporan ini membahas pembuatan unguentum asam salisilat dengan bahan asam salisilat dan vaselinum flavum. Dilakukan evaluasi homogenitas, daya lekat, daya sebar, dan kemampuan proteksi. Hasilnya menunjukkan tidak homogen, daya lekat 1,3 detik, daya sebar semakin besar dengan tambahan beban, dan kemampuan proteksi 42 detik.
Masalah dan solusi yang terjadi saat compounding dan dispensing berbagai jenis sediaan obat ditinjau dari beberapa kasus yang ada. Kasus-kasus tersebut meliputi masalah ketidaktepatan dosis pemberian obat, kontaminasi obat, inkompatibilitas bahan, dan masalah stabilisasi sediaan. Solusi yang diberikan antara lain memberikan edukasi yang jelas kepada pasien, menyesuaikan bentuk sediaan, dan memisahkan bahan yang tidak komp
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai metode pewarnaan jamur dan khamir serta cara isolasi jamur dan khamir dari berbagai sumber seperti bahan pangan, biji-bijian, tumbuhan, cairan, dan udara."
Laporan praktikum membuat suspensi kering menggunakan metode granulasi. Tujuannya adalah membuat dan mengevaluasi suspensi kering serta mengetahui pengaruh penambahan bahan eksipien terhadap karakteristik sediaan. Paracetamol dan laktosa digunakan sebagai bahan aktif dan bahan tambahan.
Laporan ini membahas formulasi dan evaluasi tablet vitamin C yang dibuat oleh kelompok mahasiswa farmasi. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dan dievaluasi ukuran partikel, bobot, dan waktu hancur tabletnya."
1. Tetes mata adalah larutan atau suspensi steril yang digunakan untuk mata dengan cara meneteskan pada kelopak dan bola mata.
2. Keuntungan larutan mata adalah kehomogenan dan kemudahan penggunaan, sedangkan suspensi dapat memperpanjang waktu kontak obat dengan mata.
3. Bahan penting dalam tetes mata antara lain pengawet, pengisotonis, dapar, dan peningkat viskositas untuk menjaga
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan farmasi yang dapat digunakan untuk menyerapkan obat ke dalam tubuh, seperti serbuk, granul, tablet, kapsul, sediaan setengah padat, pasta, salep, larutan, suspensi, dan emulsi. Setiap bentuk sediaan memiliki karakteristik dan cara penggunaan yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas tentang obat tetes hidung atau guttae nasales, termasuk definisi, komposisi, dan evaluasi sediaannya. Obat tetes hidung bekerja dengan melakukan penyempitan pembuluh darah kapiler di hidung untuk mengurangi pembengkakan dan membantu mengeringkan sekresi. Sediaan umumnya terdiri atas efhedrin, natrium klorida, klorobutanol, propilenglikol, dan air suling. Evaluasi sediaan meliputi pen
Materi pertemuan ke-2 Mata Kuliah TFS Steril. Menjelaskan tentang macam-macam sediaan steril. Semoga materi ini bermanfaat.
S1 Farmasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Laporan ini membahas proses pembuatan dry syrup kotrimoxazol. Terdapat informasi tentang tujuan pembuatan, dasar teori, bahan dan alat yang digunakan, formula, perhitungan jumlah dan dosis bahan. Dry syrup direncanakan untuk mengandung kotrimoxazol 240 mg/5 mL dan akan dievaluasi secara organoleptis, pH, dan ukuran partikel.
Dokumen tersebut merangkum proses pembuatan sediaan padat berupa bedak anti jerawat yang terdiri dari asam salisilat, asam boric, seng oksida, dan talc sebagai bahan utama. Rincian komposisi, cara kerja, dan perhitungan dosis dijelaskan secara sistematis untuk memperoleh produk akhir berupa bedak anti jerawat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan farmasi yang umum digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya, seperti tablet, kapsul, pil, larutan, salep, krim, gel, pasta, lotion, injeksi, suppositoria, inhaler, serbuk, tetes, emulsi, dan suspensi.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut yang terdispersi dalam cairan pembawa. Suspensi memiliki keuntungan seperti mudah dikonsumsi oleh pasien tertentu, homogenitas tinggi, dan mudah diabsorpsi, namun juga memiliki kekurangan seperti stabilitas rendah dan ketepatan dosis yang lebih rendah dibanding bentuk sediaan lain. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan
Laporan ini membahas pembuatan unguentum asam salisilat dengan bahan asam salisilat dan vaselinum flavum. Dilakukan evaluasi homogenitas, daya lekat, daya sebar, dan kemampuan proteksi. Hasilnya menunjukkan tidak homogen, daya lekat 1,3 detik, daya sebar semakin besar dengan tambahan beban, dan kemampuan proteksi 42 detik.
Masalah dan solusi yang terjadi saat compounding dan dispensing berbagai jenis sediaan obat ditinjau dari beberapa kasus yang ada. Kasus-kasus tersebut meliputi masalah ketidaktepatan dosis pemberian obat, kontaminasi obat, inkompatibilitas bahan, dan masalah stabilisasi sediaan. Solusi yang diberikan antara lain memberikan edukasi yang jelas kepada pasien, menyesuaikan bentuk sediaan, dan memisahkan bahan yang tidak komp
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai metode pewarnaan jamur dan khamir serta cara isolasi jamur dan khamir dari berbagai sumber seperti bahan pangan, biji-bijian, tumbuhan, cairan, dan udara."
Laporan praktikum membuat suspensi kering menggunakan metode granulasi. Tujuannya adalah membuat dan mengevaluasi suspensi kering serta mengetahui pengaruh penambahan bahan eksipien terhadap karakteristik sediaan. Paracetamol dan laktosa digunakan sebagai bahan aktif dan bahan tambahan.
Laporan ini membahas formulasi dan evaluasi tablet vitamin C yang dibuat oleh kelompok mahasiswa farmasi. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dan dievaluasi ukuran partikel, bobot, dan waktu hancur tabletnya."
1. Tetes mata adalah larutan atau suspensi steril yang digunakan untuk mata dengan cara meneteskan pada kelopak dan bola mata.
2. Keuntungan larutan mata adalah kehomogenan dan kemudahan penggunaan, sedangkan suspensi dapat memperpanjang waktu kontak obat dengan mata.
3. Bahan penting dalam tetes mata antara lain pengawet, pengisotonis, dapar, dan peningkat viskositas untuk menjaga
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan farmasi yang dapat digunakan untuk menyerapkan obat ke dalam tubuh, seperti serbuk, granul, tablet, kapsul, sediaan setengah padat, pasta, salep, larutan, suspensi, dan emulsi. Setiap bentuk sediaan memiliki karakteristik dan cara penggunaan yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai bentuk sediaan farmasi, termasuk obat padat seperti tablet dan kapsul, obat cair seperti larutan, suspensi dan emulsi, serta sediaan setengah padat seperti krim, jelly dan pasta yang digunakan untuk pemberian oral atau topikal. Dibahas pula karakteristik, keuntungan dan kerugian masing-masing jenis sediaan.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi dan pembuatan suspensi cair dan semi padat. Terdapat informasi mengenai tujuan pembuatan suspensi, jenis-jenisnya, komponen penting yang harus ada dalam suspensi seperti zat aktif, bahan pensuspensi, dan lainnya. Juga dijelaskan tahapan pembuatan suspensi mulai dari persiapan bahan sampai evaluasi stabilitas fisiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk obat yang beredar di pasaran global dan Indonesia. Terdapat tiga jenis bentuk obat utama yaitu bentuk padat (tablet, kapsul), bentuk serbuk/bubuk, dan bentuk cair (larutan, suspensi, emulsi). Dokumen ini juga menjelaskan berbagai macam bentuk obat dalam ketiga kategori tersebut beserta penjelasan penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan obat, mulai dari bentuk padat seperti tablet dan kapsul, bentuk setengah padat seperti krim dan salep, bentuk cair seperti sirup, eliksir, suspensi dan emulsi, serta bentuk lain seperti suppositoria dan instilasi. Juga dibahas berbagai variasi dari setiap bentuk sediaan tersebut.
Makalah ini membahas tentang pembuatan sediaan semisolid dan permasalahannya. Terdapat pembahasan tentang pertimbangan umum dalam compounding sediaan semisolid, contoh basis salep, dan jenis-jenis basis salep seperti basis hidrokarbon, basis absorpsi, basis air yang mudah larut, dan basis hidrofilik.
Bentuk sediaan adalah bentuk formulasi obat hingga didapat suatu produk yang siap untuk diminum atau dipakai oleh penderita supaya tercapai efek terapi yang diinginkan .
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxssuserbb0b09
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis bentuk sediaan obat. Terdapat berbagai macam bentuk sediaan obat baik dalam bentuk padat, cair, maupun bentuk khusus seperti injeksi, suppositoria, dan transdermal. Bentuk sediaan obat dirancang untuk melindungi dan menstabilkan bahan aktif serta memudahkan penggunaan obat secara aman dan efektif.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. Tugas : farmakologi
Dosen: Drs,H, Syaharuddin,Atp
Disusun Oleh:
OLEH :
NAMA
: SAMNIAH
NIM
: 11.11.932
TINGKAT : 1B
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMKAB. MUNA
2012
2. KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilllah kami haturkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayahnya yang diberikan
kepada kami sehingga dapat merampungkan tulisan ataupun makalah yang
menjadi tugas individu
Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah
FARMAKOLOGI dengan dosen Drs,H, Syaharuddin,Apt. yang dipercayakan
kepada saya yang pada dasarnya mengulas tentang OBAT MATA yang secara
garis besarnya mengulas tentang pengertian Obat mata, dan macam-macam
obat mata. Saya menyadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang saya miliki, materi ulasan yang saya sajikan masih jauh dari
kesempuranaan dalam hal ini masih sangat sederhana sehingga tentunya tak
akan luput dari kesalahan dan kehilafan. Oleh karena itu, saya menghargai
segala bentuk masukan dan kritik dari rekan-rekan ataupun pihak lain untuk
lebih membangun dan menyegarkan wawasan yang lebih bijaksana di tengahtengah perkembangan ilmu pengetahuan yang kompetitif Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana yang saya harapkan.
Raha, April 2012
Penyusun
3. DAFTAR ISI
Halaman Sampul………………………………………………..i
Kata Pengantar…………………………............………………ii
Daftar Pustaka…………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………..………1
B. Tujuan……………………………………...…………....1
C. Batasan Masalah………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian obat mata..........................…………….…...2
B. Macam-macam obat mata..........................……………3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………....……………..6
B. Saran……………………………………….....…………6
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Obat mata adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yg
terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada obat mata seperti yg
tertera pada Suspensiones .
Obat tetes mata yaitu berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk
mata, dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar
kelopak mata dan bola mata
Obat untuk mata ada yang diminum selain yang diteteskan langsung ke
dalam bola mata. Yang diteteskan ke dalam bola mata ada yang dalam bentuk
cairan, krim, dan salep. Isi obatnya sama, namun bentuk sediaannya yang
berbeda.
Suspensi dapat dipakai untuk meningkatkan waktu kontak zat aktif dengan
kornea sehingga memberi kerja lepas lambat yang lebih lama . P emilihan
bentuk suspensi ( mis. Sediaan kortikosteroid) disebabkan : Rendahnya
bioavailabilitas zat aktif dalam bentuk larutannya. Toksisitas atau stabilitas zat
aktif dalam bentuk larutan Karena mata adalah organ yang sangat sensitif,
maka partikel-partikel dalam suspensi dapat mengiritasi dan meningkatkan laju
lakrimasi dan kedipan Maka solusinya, digunakan partikel yang sangat kecil
yaitu dengan memakai zat aktif yang dimikronisasi ( micronized )
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian obat mata
2. Untuk mengetahui macam-macam obat mata
C. Rumusan masalah
1. Apakah yang di maksut dengan obat mata?
2. Sebutkan macam-macam obat mata yang sering di gunakan?
5. D. Manfaat penulisan
Manfaat penulisan makalah ini yaitu dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan kita mengenai obat mata
6. BAB II
PEMBAHASA
OBAT MATA
a. Pengertian
Obat mata adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel
yg terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada obat mata seperti
yg tertera pada Suspensiones .
Suspensi dapat dipakai untuk meningkatkan waktu kontak zat aktif
dengan kornea sehingga memberi kerja lepas lambat yang lebih lama . P
emilihan bentuk suspensi ( mis. Sediaan kortikosteroid) disebabkan :
Rendahnya bioavailabilitas zat aktif dalam bentuk larutannya. Toksisitas atau
stabilitas zat aktif dalam bentuk larutan Karena mata adalah organ yang sangat
sensitif, maka partikel-partikel dalam suspensi dapat mengiritasi dan
meningkatkan laju lakrimasi dan kedipan Maka solusinya, digunakan partikel
yang sangat kecil yaitu dengan memakai zat aktif yang dimikronisasi (
micronized ). Masalah utama suspensi optalmik adalah kemungkinan
terjadinya perubahan ukuran partikel menjadi lebih besar selama
penyimpanan. Untuk sediaan suspensi, surfaktan diperlukan untuk membasahi
zat aktif hidrofob dan untuk memperlambat pengkristalan. Pensuspensi yang
biasa digunakan biasanya sama dengan bahan peningkat viskositas
Macam-macam larutan yang di gunakan dalam sediaan obat tetes mata
7. yaitu:
1. larutan steril, bebas partikel asing , merupakan sediaan yang dibuat dan
dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata.
2. Sediaan mata merupakan produk steril tidak mengandung partikel
asing, dalam campuran dan wadah yang cocok untuk digunakan pada
mata Suspensi. Sediaan mata adalah larutan atau suspensi dengan
pembawa air atau minyak steril yang mengandung satu atau lebih zat
aktif yang dibutuhkan untuk digunakan pada mata.
3. Larutan optalmik adalah larutan steril basis lemak atau air dari alkaloid,
garam alkaloid, antibiotik, atau zat lain yang dimasukkan ke dalam mata
Syarat sediaan tetes mata :
Steril Isotonis dengan air mata, bila mungkin isohidris dengan pH air mata.
Isotonis = 0,9% b/v NaCl, rentang yang diterima = 0,7 – 1,4 % b/v atau 0,7 – 1,5
% b/v pH air mata = 7,4 Larutan jernih, bebas partikel asing dan serat halus.
Tidak iritan terhadap mata (untuk basis salep mata) .
Organisme lain yang bisa menghasilkan infeksi kornea seperti golongan
proteus yang telah diketahui sebagai kontaminan dalam larutan metil selulosa.
Selain bakteri, fungi juga merupakan kontaminan misalnya Aspergillus
fumigatus . Virus juga merupakan kontaminan seperti herpes simplex, vaksin,
dan moluscum contagiosum. Umumnya pengawet tidak cocok dengan virus .
Mikroorganisme lain yang dapat mengkontaminasi sediaan optalmik adalah
Hemophillus influenza, Hemophillus conjunctividis, Neisseria gonorrhoeae,
Neisseria meningitidis, dll Pengawet yang dipilih seharusnya mencegah dan
membunuh pertumbuhan mikroorganisme selama penggunaan. Pengawet
yang sesuai untuk larutan obat tetes mata hendaknya memiliki sifat sebagai
berikut : Bersifat bakteriostatik dan fungistatik. Sifat ini harus dimiliki terutama
terhadap Pseudomonas aeruginosa. Non iritan terhadap mata (jaringan okuler
yaitu kornea dan konjungtiva). Kompatibel terhadap bahan aktif dan zat
tambahan lain yang dipakai. Tidak memiliki sifat alergen dan mensensitisasi.
Dapat mempertahankan aktivitasnya pada kondisi normal penggunaan sediaan
8. b.macam-macam obat mata
Obat tetes mata
Obat tetes mata yaitu berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk
mata, dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar
kelopak mata dan bola mata
Obat untuk mata ada yang diminum selain yang diteteskan langsung ke
dalam bola mata. Yang diteteskan ke dalam bola mata ada yang dalam bentuk
cairan, krim, dan salep. Isi obatnya sama, namun bentuk sediaannya yang
berbeda.
Syarat sediaan tetes mata : Steril Isotonis dengan air mata, bila mungkin
isohidris dengan pH air mata. Isotonis = 0,9% b/v NaCl, rentang yang diterima =
0,7 – 1,4 % b/v atau 0,7 – 1,5 % b/v pH air mata = 7,4 Larutan jernih, bebas
partikel asing dan serat halus. Tidak iritan terhadap mata (untuk basis salep
mata)
Suspensi Mata Suspensi dapat dipakai untuk meningkatkan waktu
kontak zat aktif dengan kornea sehingga memberi kerja lepas lambat yang
lebih lama . P emilihan bentuk suspensi ( mis. Sediaan kortikosteroid)
disebabkan : Rendahnya bioavailabilitas zat aktif dalam bentuk larutannya.
Toksisitas atau stabilitas zat aktif dalam bentuk larutan Karena mata adalah
organ yang sangat sensitif, maka partikel-partikel dalam suspensi dapat
mengiritasi dan meningkatkan laju lakrimasi dan kedipan Maka solusinya,
digunakan partikel yang sangat kecil yaitu dengan memakai zat aktif yang
dimikronisasi ( micronized ). Masalah utama suspensi optalmik adalah
kemungkinan terjadinya perubahan ukuran partikel menjadi lebih besar selama
penyimpanan. Untuk sediaan suspensi, surfaktan diperlukan untuk membasahi
zat aktif hidrofob dan untuk memperlambat pengkristalan. Pensuspensi yang
biasa digunakan biasanya sama dengan bahan peningkat viskositas
Obat-obat yang digunakan pada produk optalmik dapat dikategorikan menjadi
:
1. miotik,
9. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
midriatik,
siklopegik,
anti-inflamatory agent,
anti infeksi,
anti galukoma,
senyawa diagnostik dan anestetik lokal.
HOME
PROFIL
PRODUK
PROMO
KATALOG
BERITA
CONTACT
BUKUTAMU
PANDUAN
Obat MataPropolis Lebah AlamPeninggi BadanObat KuatKhusus
WanitaPenyubur KandunganKecantikanKesehatanHerbal PelangsingHerbal
Asam UratHerbal KolesterolHerbal AmbienDiabetes Kencing ManisHerbal
KankerPatah / Keropos Tulang
Obat untuk mata ada yang diminum selain yang diteteskan langsung ke
dalam bola mata. Yang diteteskan ke dalam bola mata ada yang dalam bentuk
cairan, krim, dan salep. Isi obatnya sama, namun bentuk sediaannya yang
berbeda.
Obat mata sendiri ada beragam. Ada yang untuk sekadar rnernbersihkan
mata, ada yang untuk meredakan infeksi, selain untuk penyakit mata khusus,
seperti bola mata bertekanan tinggi (glaucoma), lensa mata keruh (cataract),
atau ada reaksi otoimun (autoimmune diseases) pada bola mata sehingga
10. terbentuk
peradangan
pada
iris
orang-orangan
mata.
Tidak semua obat mata dijual bebas. Sebagian beau ditebus dengan resep
dokter. Obat mata yang dijual bebas bukan berarti boleh seenaknya dipakai.
Kebanyakan obat mata tanpa resep dokter hanya untuk membersihkan mata,
atau sebagai antisepsis mata belaka. Bila mata kemasukan debu atau kotoran,
obat mata warung boleh digunakan. Tidak boleh apabila mata merah terinfeksi.
Mata
merah
Pemakaian obat mats yang salah alamat bukan saja tidak menyembuhkan
penyakit matanya, bisajadi malah terjadi penyulit. Mata merah bertambah parah
bila diberi obat tetes mata warung.
Mata merah sendiri juga bukan hanya satu jenisnya. Selain infeksi, baik oleh
virus, kuman, atau jamur, mata juga bisa merah kalau mengidap glaucoma,
alergi, atau terkena trauma.
Obat tetes mata sebaiknya tidak disimpan dan langsung dibuang walaupun
belum habis. Selain sudah berubah sifat khasiatnya, obat tetes mata yang berisi
antibiotika, mungkin sudah tercemar bibit penyakit matanya pada saat-saat
orang memakainya (ujung botol obat matanya menyentuh, atau tersentuh bola
mata, bulu mata, yang sedang ada bibit penyakitnya). Oleh karenanya, tidak
setiap mata merah sama jenis penyakitnya, obat matanya pun belum tentu sama.
Pemakaian obat mata yang salah alamat tidak boleh terjadi. Sayang kalau mata
menjadi rusak, cacat, mungkin terancam kebutaan hanya gara-gara sembrono
memakai obat mata swamedikasi.
Obat tetes mata atau Guttae Opthalmicae adalah sediaan steril berupa larutan
atau suspensi, digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput
lendir mata di sekitar kelopak mata dan bola mata. (FI III, hal 10).
Pembuatan larutan obat mata membutuhkan perhatian khusus dalam hal
toksisitas bahan obat, nilai isotonisitas, kebutuhan akan dapar, kebutuhan akan
pengawet, sterilisasi dan kemasan yang tepat. Zat tambahan yang biasa dipakai
adalah dapar pH, pengatur tonisitas (NaCl), pengatur viskositas (contoh PEG,
PVP),
pengatur
tegangan
permukaan,
dan
pengawet
Cairan mata isotonik dengan darah dan nilai isotonisitasnya sama dengan
larutan NaCl P 0,9 %. Tujuan penggunaan dapar pH adalah untuk mencegah
kenaikan pH yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion hidroksil dari wadah
kaca. Kenaikan pH dapat mengganggu kelarutan dan stabilitas obat. Garam
alkaloid paling efektif pada pH optimal untuk pembentukan basa bebas tidak
terdisosiasi. Tetapi pada pH ini obat mungkin menjadi tidak stabil, sehingga pH
harus diatur dan dipertahankan tetap dengan penambahan dapar. Air mata
11. mempunyai kapasitas dapar yang baik. Obat mata akan merangsang
pengeluaran air mata dan penetralan akan terjadi dengan cepat asalkan kapasitas
dapar larutan obat tersebut kecil (jumlah mol asam dan basa konjugat dari
pendapar kecil). Garam alkaloid bersifat asam lemah dan kapasitas daparnya
lemah. Satu atau dua tetes larutan obat mata ini akan dinaikkan pHnya oleh air
mata
SURFAKTAN Pemakaian surfaktan dalam obat tetes mata harus memenuhui
berbagai aspek : Sebagai antimikroba (Surfaktan golongan kationik seperti
benzalkonium klorida, setil piridinium klorida, dll). Menurunkan tegangan
permukaan antara obat mata dan kornea sehingga meningkatkan akti
terapeutik zat aktif. Meningkatkan ketercampuran antara obat tetes mata
dengan cairan lakrimal, meningkatkan kontak zat aktif dengan kornea dan
konjungtiva sehingga meningkatkan penembusan dan penyerapan obat. Tidak
boleh meningkatkan pengeluaran air mata, tidak boleh iritan dan merusak
kormea. Surfaktan golongan non ionik lebih dapat diterima dibandingkan
dengan surfaktan golongan lainnya. Penggunaan surfaktan dalam sediaan
optalmik terbatas. Surfaktan non ionik, yang paling tidak toksik dibandingkan
golongan lain, digunakan dalam konsentrasi yang rendah dalam suspensi
steroid dan sebagai pembantu untuk membentuk larutan yang jernih.
Surfaktan dapat juga digunakan sebagai kosolven untuk meningkatkan
solubilitas (jarang dilakukan). Surfaktan non ionik dapat mengadsorpsi
senyawa pengawet antimikroba dan menginaktifkannya. Menurut Codex,
surfaktan non ionik yang sering dipakai adalah Polisorbat 80 (Tween 80).
Sedangkan menurut Diktat kuliah teknologi steril dapat juga digunakan Tween
20, benzetonium klorida, miristil-gamma-picolinium klorida, polioxil 40-stearat,
alkil-aril-polietil alkohol, dioktil sodium sulfosuksinat, dll.
b. keuntungan dan kerugian obat mata
Keuntungan :
Larutan mata memiliki kelebihan dalam hal kehomogenan, bioavailabilitas dan
kemudahan penangananan. Suspensi mata memiliki kelebihan dimana adanya
partikel zat aktif dapat memperpanjang waktu tinggal pada mata sehingga
meningkatkan waktu terdisolusinya oleh air mata, sehingga terjadi
peningkatan bioavailabilitas dan efek terapinya.
12. Kekurangan :
Volume larutan yang dapat ditampung oleh mata sangat terbatas maka
larutan yang berlebih dapat masuk ke nasal cavity lalu masuk ke jalur GI
menghasilkan absorpsi sistemik yang tidak diinginkan. Mis. -bloker untuk
perawatan glaukoma dapat menjadi masalah bagi pasien gangguan jantung
atau asma bronkhial.( Codex, 162) Kornea dan rongga mata sangat kurang
tervaskularisasi , selain itu kapiler pada retina dan iris relatif non permeabel
sehingga umumnya sediaan untuk mata adalah efeknya lokal/topikal. (Codex,
161)
13. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat mata adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yg
terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada obat mata seperti yg
tertera pada Suspensiones .
Obat tetes mata yaitu berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata,
dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak
mata dan bola mata.
Macam-macam larutan yang di gunakan dalam sediaan obat tetes mata
yaitu:
1. larutan steril, bebas partikel asing , merupakan sediaan yang dibuat dan
dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata.
2. Sediaan mata merupakan produk steril tidak mengandung partikel
asing, dalam campuran dan wadah yang cocok untuk digunakan pada
mata Suspensi. Sediaan mata adalah larutan atau suspensi dengan
pembawa air atau minyak steril yang mengandung satu atau lebih zat
aktif yang dibutuhkan untuk digunakan pada mata.
3. Larutan optalmik adalah larutan steril basis lemak atau air dari alkaloid,
garam alkaloid, antibiotik, atau zat lain yang dimasukkan ke dalam mata
B. Saran
Setelah kita membaca uraian di atas, kita bisa mendapat tambahan ilmu
pengetahuan dan dapat menambah wawasan kita tentang obat mulut
sehingga kita lebih memahami tentang pengertian mata serta macammacam obat mata yang di gunakan agar dapat di aplikasikan dalam
kehidupan kita
14. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Olehnya itu, kami membuka diri untuk menerima kritik dan
saran dari para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini