Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan gizi yang mencakup data personal, riwayat penyakit, asupan makan, data biokimia, data antropometri, dan diagnosis gizi pasien. Berdasarkan dokumen tersebut, pasien mengalami asupan zat gizi yang buruk ditandai dengan rendahnya asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Diagnosis prioritas yang diberikan adalah asupan oral pasien yang tidak memadai akibat peningkatan ke
Pasien laki-laki berusia 12 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan demam, muntah, diare berwarna coklat, dan bibir kering. Diagnosa infeksi demam berdarah (DHF). Status gizi normal tetapi kekurangan zat besi, protein, dan energi. Intervensi gizi berupa diet tinggi energi dan protein, suplementasi zat besi, serta edukasi gizi untuk keluarga.
Kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 27 tahun dengan diagnosis HIV/AIDS yang mengalami penurunan berat badan dan gejala infeksi. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi underweight, anemia, dan gangguan fungsi hati. Diagnosis gizi menunjukkan asupan energi dan protein kurang serta gaya hidup tidak sehat. Intervensi gizi dirancang untuk meningkatkan asupan zat gizi dan memotivasi perubahan perilaku.
Pasien wanita berusia 65 tahun didiagnosis mengalami stroke non hemoragik dan komplikasi diabetes serta hipertensi. Diagnosa gizinya adalah kelebihan asupan lemak, gangguan fungsi pankreas untuk menghasilkan insulin, dan peningkatan kadar lipid darah. Intervensi gizi bertujuan menurunkan kadar lipid darah dan gula darah serta membatasi asupan tinggi kolesterol dan natrium.
Teks tersebut merangkum kasus seorang ibu rumah tangga berusia 55 tahun yang dirawat di rumah sakit karena sesak nafas dan nyeri dada akibat miokard infark akut. Dokumen tersebut melakukan penilaian gizi pasien berdasarkan antropometri, biokimia, dan riwayat makan serta menetapkan diagnosis dan intervensi gizi yang dibutuhkan."
Pasien laki-laki berusia 12 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan demam, muntah, diare berwarna coklat, dan bibir kering. Diagnosa infeksi demam berdarah (DHF). Status gizi normal tetapi kekurangan zat besi, protein, dan energi. Intervensi gizi berupa diet tinggi energi dan protein, suplementasi zat besi, serta edukasi gizi untuk keluarga.
Kasus ini membahas pasien laki-laki berusia 27 tahun dengan diagnosis HIV/AIDS yang mengalami penurunan berat badan dan gejala infeksi. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi underweight, anemia, dan gangguan fungsi hati. Diagnosis gizi menunjukkan asupan energi dan protein kurang serta gaya hidup tidak sehat. Intervensi gizi dirancang untuk meningkatkan asupan zat gizi dan memotivasi perubahan perilaku.
Pasien wanita berusia 65 tahun didiagnosis mengalami stroke non hemoragik dan komplikasi diabetes serta hipertensi. Diagnosa gizinya adalah kelebihan asupan lemak, gangguan fungsi pankreas untuk menghasilkan insulin, dan peningkatan kadar lipid darah. Intervensi gizi bertujuan menurunkan kadar lipid darah dan gula darah serta membatasi asupan tinggi kolesterol dan natrium.
Teks tersebut merangkum kasus seorang ibu rumah tangga berusia 55 tahun yang dirawat di rumah sakit karena sesak nafas dan nyeri dada akibat miokard infark akut. Dokumen tersebut melakukan penilaian gizi pasien berdasarkan antropometri, biokimia, dan riwayat makan serta menetapkan diagnosis dan intervensi gizi yang dibutuhkan."
Pasien bernama Nn. Selly berusia 18 tahun menderita gastritis erosiva akibat keracunan Baygon. Diet yang diberikan adalah diet lambung I dengan tujuan memberikan makanan dan cairan yang tidak membebani lambung serta mencegah sekresi asam berlebihan. Diet terdiri dari energi 1359 kkal, protein 51 gram, lemak 23 gram, karbohidrat 238 gram yang diberikan 8 kali sehari dalam bentuk cair.
Pasien wanita berusia 50 tahun dengan berat badan berlebih dan tinggi asam urat darah. Ia mengalami serangan gout berulang kali di tungkai dan jempol kaki. Dietnya mengandung energi, protein dan lemak berlebih serta serat kurang. Diagnosa gizi menunjukkan kelebihan berat badan, asupan gizi berlebih, dan kurang pengetahuan tentang gizi. Intervensi gizi bertujuan menurunkan berat bad
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan kebutuhan gizi berdasarkan kondisi klien dengan menggunakan parameter seperti berat badan ideal, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, serta rumus untuk menghitung kebutuhan energi, karbohidrat, protein dan lemak. Dokumen tersebut juga berisi contoh soal latihan perhitungan kebutuhan gizi untuk dua kasus berbeda.
Intervensi Konsumsi Pangan dan Gizi mendiskusikan 7 jenis intervensi gizi yang umum digunakan untuk menangani masalah gizi, yaitu pemberian makanan tambahan, pendidikan gizi, fortifikasi, makanan formula, subsidi harga, produksi pertanian, dan program terpadu. Dokumen ini juga menjelaskan proses perencanaan intervensi gizi mulai dari diagnosis masalah, penentuan sasaran, tujuan intervensi, hingga evaluasi program.
Ny. Es mengalami hipertrigliseridemia dengan kadar trigliserida 189 mg/dL. Audit gizi menunjukkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat melebihi kebutuhan. Diagnosa gizi meliputi kelebihan asupan makanan dan minuman, perubahan nilai laboratorium terkait lemak, dan pengetahuan yang kurang tentang gizi. Intervensi gizi bertujuan menurunkan trigliserida dan memperbaiki pola makan dengan diet dislipidemia
Diet demam thypoid bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan makanan lunak rendah serat. Diet ini menyertakan makanan yang cukup kalori, protein, vitamin, dan cairan serta menghindari makanan yang mengandung banyak serat, gas, dan sulit dicerna.
Pasien laki-laki berusia 21 tahun didiagnosis menderita gastritis kronis dan mengeluhkan mual, pusing, dan wajah pucat. Diet yang dianjurkan adalah diet lambung II dengan protein dan karbohidrat cukup, lemak rendah, dan edukasi gizi untuk mengubah pola makan dan menghentikan konsumsi alkohol serta rokok."
Pasien berusia 38 tahun dengan diagnosis sirosis hati mengalami asupan oral inadekuat dan underweight. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan peningkatan SGPT dan penurunan albumin. Diagnosis gizi mencakup asupan oral inadekuat, underweight, dan perubahan data lab terkait sirosis hati. Tujuan diet adalah mencapai status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati dengan meningkatkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai kebutu
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018Dokter Tekno
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelayanan gizi di rumah sakit yang mencakup asuhan gizi rawat jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, dan penelitian serta pengembangan gizi."
Pasien bernama Nn. Selly berusia 18 tahun menderita gastritis erosiva akibat keracunan Baygon. Diet yang diberikan adalah diet lambung I dengan tujuan memberikan makanan dan cairan yang tidak membebani lambung serta mencegah sekresi asam berlebihan. Diet terdiri dari energi 1359 kkal, protein 51 gram, lemak 23 gram, karbohidrat 238 gram yang diberikan 8 kali sehari dalam bentuk cair.
Pasien wanita berusia 50 tahun dengan berat badan berlebih dan tinggi asam urat darah. Ia mengalami serangan gout berulang kali di tungkai dan jempol kaki. Dietnya mengandung energi, protein dan lemak berlebih serta serat kurang. Diagnosa gizi menunjukkan kelebihan berat badan, asupan gizi berlebih, dan kurang pengetahuan tentang gizi. Intervensi gizi bertujuan menurunkan berat bad
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan kebutuhan gizi berdasarkan kondisi klien dengan menggunakan parameter seperti berat badan ideal, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, serta rumus untuk menghitung kebutuhan energi, karbohidrat, protein dan lemak. Dokumen tersebut juga berisi contoh soal latihan perhitungan kebutuhan gizi untuk dua kasus berbeda.
Intervensi Konsumsi Pangan dan Gizi mendiskusikan 7 jenis intervensi gizi yang umum digunakan untuk menangani masalah gizi, yaitu pemberian makanan tambahan, pendidikan gizi, fortifikasi, makanan formula, subsidi harga, produksi pertanian, dan program terpadu. Dokumen ini juga menjelaskan proses perencanaan intervensi gizi mulai dari diagnosis masalah, penentuan sasaran, tujuan intervensi, hingga evaluasi program.
Ny. Es mengalami hipertrigliseridemia dengan kadar trigliserida 189 mg/dL. Audit gizi menunjukkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat melebihi kebutuhan. Diagnosa gizi meliputi kelebihan asupan makanan dan minuman, perubahan nilai laboratorium terkait lemak, dan pengetahuan yang kurang tentang gizi. Intervensi gizi bertujuan menurunkan trigliserida dan memperbaiki pola makan dengan diet dislipidemia
Diet demam thypoid bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan makanan lunak rendah serat. Diet ini menyertakan makanan yang cukup kalori, protein, vitamin, dan cairan serta menghindari makanan yang mengandung banyak serat, gas, dan sulit dicerna.
Pasien laki-laki berusia 21 tahun didiagnosis menderita gastritis kronis dan mengeluhkan mual, pusing, dan wajah pucat. Diet yang dianjurkan adalah diet lambung II dengan protein dan karbohidrat cukup, lemak rendah, dan edukasi gizi untuk mengubah pola makan dan menghentikan konsumsi alkohol serta rokok."
Pasien berusia 38 tahun dengan diagnosis sirosis hati mengalami asupan oral inadekuat dan underweight. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan peningkatan SGPT dan penurunan albumin. Diagnosis gizi mencakup asupan oral inadekuat, underweight, dan perubahan data lab terkait sirosis hati. Tujuan diet adalah mencapai status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati dengan meningkatkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai kebutu
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018Dokter Tekno
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelayanan gizi di rumah sakit yang mencakup asuhan gizi rawat jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, dan penelitian serta pengembangan gizi."
Pada usia kehamilan Ny L saat ini 6 bulan datang ke rumah sakit dengan keluhan terlalu sering terbangun tengah malam karena harus buang air kecil. Pemeriksaan tekanan darah saat datang ke rumah sakit 120/80 mmHg. Riwayat infeksi saluran kencing tidak ada. Riwayat diabetes mellitus tidak ada. Bapak dari Ny L meninggal karena diabetes mellitus 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan gula darah puasa diperoleh hasil 256 mg/dl. BB bulan lalu 54 kg dan BB saat ini 60 kg. Usia Ny L adalah 32 tahun dan TB 159 cm. Ny L sebagai ibu rumah tangga dan banyak menerima pesanan kue sehingga kurang istirahat. Pola makan ny. L makan 3-4X per hari dengan lauk yang paling sering dimakan adalah lodeh, ayam goreng dan tempe goreng. Tidak suka minum air putih, minum teh manis 1 hari 5 kali sekali minum 1 gelas besar. Tidak suka makan sayur. Hasil anamesa gizi asupan makan sehari Ny L, energi sebanyak 1800 Kalori, Protein 90 gram, lemak 40 gram, Karbohidrat 270 gram. Ny. N belum pernah mendapatkan konseling gizi.
Pasien wanita berusia 52 tahun dengan diagnosis diabetes nefrotik, hipertensi, dan dislipidemia memiliki masalah kekurangan pengetahuan tentang gizi seimbang dan pola hidup yang tidak sehat yang ditandai dengan asupan makanan berlebih, nilai lab tidak normal, dan berat badan lebih. Intervensi gizi dirancang untuk meningkatkan pengetahuan gizi pasien dan menyesuaikan pola makan dan gaya hidupnya.
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfSitiAulia39
Pasien wanita berusia 51 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosa afasia transkortikal, stroke iskemik, hipertensi, dan diabetes melitus. Diet pasien dirancang sesuai kebutuhan diabetes melitus dengan pemantauan asupan zat gizi dan nilai laboratorium selama tiga hari. Pemenuhan asupan menurun pada hari kedua dan ketiga meski masih di atas 80% kebutuhan. Saran berupa inovasi makanan selingan dan konseling lanjut
Laporan ini membahas tata laksana diet pasien laki-laki berusia 75 tahun dengan diagnosis ulkus diabetikum pada jari kaki kanan. Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan berat badan selama seminggu terakhir. Diet yang diberikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, membantu penyembuhan luka, meningkatkan Hb, dan mengontrol kadar gula darah dengan menyediakan energi, protein, lemak, karbohidrat
Dokumen tersebut merupakan studi kasus tutorial untuk mahasiswa apoteker yang berisi deskripsi pasien, riwayat medis, riwayat pengobatan, alergi, penilaian kepatuhan obat, sejarah sosial, penilaian risiko, pemeriksaan fisik, diagnosis, perawatan obat, dan identifikasi masalah terkait obat.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan konsep nutrisi yang mencakup definisi nutrisi sebagai proses pengambilan zat makanan penting oleh tubuh, jenis-jenis nutrien utama seperti karbohidrat, lemak, dan protein beserta fungsinya, serta tipe-tipe malnutrisi seperti defisiensi gizi dan marasmus.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang penatalaksanaan diet pada pasien hipertensi dan disentri atipikal chest pain. Terdapat informasi mengenai data pasien, skrining gizi, perhitungan kebutuhan gizi pasien, NCP, rencana edukasi, dan contoh menu sehari.
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisicuttriahajaton
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi Kwashiorkor memberikan penjelasan tentang definisi, gejala, penyebab, dan asuhan keperawatan yang diberikan untuk mengatasi gangguan nutrisi tersebut. Asuhan meliputi pengkajian status gizi, pemberian makanan bergizi, dan edukasi nutrisi kepada keluarga pasien.
Similar to Nutritional care process diagnosis (20)
5. 1. DATA PERSONAL
KODE IDNT
JENIS DATA DATA PERSONAL
CH.1.1 Nama Ny.S
Umur 39 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Suku/etnik Sunda
Agama Islam
Peran dalam keluarga Ibu rumah tangga
Diagnosis medis Kista ovarium terinfeksi
7. 2. RIWAYAT PENYAKIT
KODE IDNT
JENIS DATA DATA PERSONAL
CH.2.1 Keluhan utama Muncul benjolan diperut sebesar kepalan ta
ngan sejak 3 bulan yang lalu, sekarang mem
besar hingga sebesar kepala bayi. Pasien ju
ga mengeluh nyeri perut sejak dirawat di ru
mah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang Hipertensi
Riwayat Penyakit Dahulu Hipertensi dan keputihan
Riwayat Penyakit Keluarga Hipertensi
CH. 3.1 Riwayat Sosial Suami pasien bekerja sebagai buruh pabrik
dengan penghasilan Pp. 250.000,- per ming
gu
9. 3. ASUPAN MAKAN
KODE IDNT JENIS DATA DATA PERSONAL
FH.2.1 Riwayat diet Pola makan pasien 1-2 kali sehari :
Makanan pokok :
Nasi (150 gram) yang sering dikonsumsi
Mie dikonsumsi 3-4 kali per minggu
Lauk hewani :
Telur dan ikan air tawar (50 gram) yang sering dikonsumsi
Ayam (50 gram) yang dikonsumsi 2-3 kali per minggu
Lauk nabati :
Tahu (50 gram) hampir dikonsumsi setiap hari
Tempe (25 gram) dikonsumsi 2-3 kali per minggu
Sayur :
Biasa mengonsumsi bayam, kacang panjang, dan kangkung sebanyak
½ - 1 mangkok setiap harinya
Buah : Pasien jarang mengonsumsi buah
Jajanan : Pasien sering jajan bakso setiap 1 kali seminggu
Hasil recall :
Energi : 837,5 kkal (53,5%)
Protein : 30 gram (51,1%)
Lemak : 28 gram (64,4%)
Karbohidrat : 112 gram (47,7%)
FH. 2.1.1 Order/pemesanan diet Makanan biasa
FH. 2.1.2 Pengalaman diet Pasien dan keluarga belum pernah mendapat edukasi gizi
10. Lanjutan…
Hasil Recall 24 jam
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Asupan oral 837,5 kkal 30 gram 28 gram 112 gram
Kebutuhan 2231,1 kkal 83, 7 gram 61,98 gram 334,7 gram
% asupan 37,5 % 35,8 % 45,2 % 33,5 %
Kesimpulan: Asupan energy, protein, lemak dan karbohidrat pasien tergolong buruk.
11. Lanjutan…
KODE IDNT
JENIS DATA DATA PERSONAL
FH.1.1.1 Asupan energi 837,5 kkal
FH.1.5.1 Asupan lemak dan kolesterol 28 gram
FH.1.5.2 Asupan protein 30 gram
FH.1.5.3 Asupan karbohidrat 112 gram
Asupan energy (FH. 1.1) dan Asupan Zat Gizi Makro (FH. 1.5) dan
lainnya
13. 4. DATA ANTROPOMETRI (AD. 1.1)
KODE IDNT
JENIS DATA DATA PERSONAL
AD. 1.1 Panjang/tinggi badan 155 cm
Berat badan 68 kg
BB sekarang 69 kg
Perubahan BB 1,47 %
IMT 28,3
Kesimpulan: Berdasarkan IMT, pasien memiliki status gizi BB lebih (28,3 kg/m2).
Karena batasan BB lebih yaitu > 23 kg/m2.
15. 5. BIOKIMIA (BD)
KODE
IDNT DATA BIOKIMA HASIL NILAI RUJUKAN KETERANGAN
Hemoglobin 9,6 12 – 16 g/dl Rendah
Hematocrit 31 35 – 47 % Rendah
Leukosit 7900 4400 – 11300/mm3 Normal
Eritrosit 4,13 3,6 – 5,8 juta/ UL Normal
Trombosit 97000 150000 – 450000/mm3 Rendah
MCV 75,1 80 – 100 fL Rendah
MCH 23,2 26 – 34 Pg Rendah
MCHC 31 32 – 36 % Rendah
SGOT 10 13 – 33 U/L 37ºC Rendah
SGPT 10 0 – 35 U/L 37ºC Normal
Ureum 20 15 – 50 mg/dl Normal
Kreatinin 0,9 0,7 – 1,2 mg/dl Normal
Natrium 140 135 – 145 mEq/L Normal
Kalium 3,1 3,6 – 5,5 mEq/L Rendah
16. DATA PEMERIKSAAN FISIK
KODE IDNT PEMERIKSAAN FISIK HASIL NILAI RUJUKAN KETERANGAN
PD. 1.1 Tekanan darah 140/100 120/80 mmHg Tinggi
Nadi 88 kali 80 – 100 kali/menit Normal
Respirasi Rate (RR) 20 kali 18 – 20 kali/menit Normal
Suhu 37 36 – 37 derajat celcius Normal
Kesimpulan: Pasien mengalami tekanan darah tinggi yang ditunjukan oleh hasil
pemeriksaan tekanan darah 140/100 mmHg.
20. 1. Domain Intake (NI)
No Problem/ masa
lah
Etiologi/ penyebab
Symptoms/ tanda dan geja
la (FH)
1. NI.2.1. Asupan
Oral Inadekuat
Keadaan fisiologis yang menyebabka
n peningkatan kebutuhan seperti pe
nyakit katabolic dalam jangka waktu
yang lama
• Alasan : Adanya faktor nyeri peru
t yang mempengaruhi nafsu mak
an pasien sehingga mengakibatk
an penurunan asupan makan.
Terjadi penurunan asupan ener
gi (2231,1 kkal), protein (83,7 g
ram), lemak (61,98 gram), dan
karboodrat (334,7 gram) menja
di energi (837,5 kkal), protein (
30 gram), lemak (28 gram), dan
karbohidrat (112 gram).
Kesimpulan : Asupan oral inadekuat berkaitan dengan adanya keadaan fisiologis
yang menyebabkan peningkatan kebutuhan gizi seperti penyakit katabolic dalam
jangka waktu yang lama serta ditandai dengan terjadi penurunan asupan energi (223
1,1 kkal), protein (83,7 gra), lemak (61,98 gr), dan karbohidrat (334,7 gr) menjadi en
ergi (837,5 kkal), protein (30 gr), lemak (28 gr), dan karbohidrat (112 gr).
22. 2. Domain Clinis (NC)
No
Problem/ masalah Etiologi/ penyebab Symptoms/ tanda dan gejala
1. NC. 3.2. Penurunan BB
Yang tidak diharapkan.
Penyebab fisiologis yang
meningkatkan kebutuhan gi
zi, misalnya akibat proses k
atabolic pada penyakit, trau
ma, dan malabsorbsi yang b
erkepanjangan.
• FH
Penurunan asupan zat gizi energi,
protein, lemak dan karbohidrat.
• CH
Infeksi kista ovarium
Kesimpulan : Penurunan BB yang tidak diharapkan berkaitan dengan penyebab fisiol
ogis yang mengingkatkan kebutuhan gizi, misalnya akibat proses katabolic pada peny
akit, trauma dan malabsorbsi yang berkepanjangan ditandai dengan penurunan asup
an zat gizi energi, protein, lemak dan karbohidrat serta infeksi kista ovarium.
24. 3. Domain Perilaku dan Lingkungan (NB)
No
Problem/ masalah Etiologi/ penyebab Symptoms/ tanda dan gejala
1. NB. 1.1. Kurang peng
etahuan terkait makan
an dan zat gizi.
Sebelumnya kurang terp
apar informasi yang aku
rat terkait gizi.
• Alasan : pasien belu
m pernah mendapat
edukasi gizi.
• FH
Pemahaman pedoman gizi tidak
akurat atau tidak lengkap.
Kesimpulan : Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan denga
n sebelumnya kurang terpapar informasi yang akurat terkait gizi ditandai dengan pe
mahaman pedoman gizi tidak akurat atau tidak lengkap.
25. PRIORITAS DIAGNOSIS
Asupan oral inadekuat berkaitan dengan adanya keadaan
fisiologis yang menyebabkan peningkatan kebutuhan gizi seperti
penyakit katabolic dalam jangka waktu yang lama serta ditandai
dengan terjadi penurunan asupan energi (2231,1 kkal), protein
(83,7 gr), lemak (61,98 gr), dan karbohidrat (334,7 gr) menjadi
energi (837,5 kkal), protein (30 gr), lemak (28 gr), dan karbohidrat
(112 gr).