Pada usia kehamilan Ny L saat ini 6 bulan datang ke rumah sakit dengan keluhan terlalu sering terbangun tengah malam karena harus buang air kecil. Pemeriksaan tekanan darah saat datang ke rumah sakit 120/80 mmHg. Riwayat infeksi saluran kencing tidak ada. Riwayat diabetes mellitus tidak ada. Bapak dari Ny L meninggal karena diabetes mellitus 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan gula darah puasa diperoleh hasil 256 mg/dl. BB bulan lalu 54 kg dan BB saat ini 60 kg. Usia Ny L adalah 32 tahun dan TB 159 cm. Ny L sebagai ibu rumah tangga dan banyak menerima pesanan kue sehingga kurang istirahat. Pola makan ny. L makan 3-4X per hari dengan lauk yang paling sering dimakan adalah lodeh, ayam goreng dan tempe goreng. Tidak suka minum air putih, minum teh manis 1 hari 5 kali sekali minum 1 gelas besar. Tidak suka makan sayur. Hasil anamesa gizi asupan makan sehari Ny L, energi sebanyak 1800 Kalori, Protein 90 gram, lemak 40 gram, Karbohidrat 270 gram. Ny. N belum pernah mendapatkan konseling gizi.
Pada usia kehamilan Ny L saat ini 6 bulan datang ke rumah sakit dengan keluhan terlalu sering terbangun tengah malam karena harus buang air kecil. Pemeriksaan tekanan darah saat datang ke rumah sakit 120/80 mmHg. Riwayat infeksi saluran kencing tidak ada. Riwayat diabetes mellitus tidak ada. Bapak dari Ny L meninggal karena diabetes mellitus 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan gula darah puasa diperoleh hasil 256 mg/dl. BB bulan lalu 54 kg dan BB saat ini 60 kg. Usia Ny L adalah 32 tahun dan TB 159 cm. Ny L sebagai ibu rumah tangga dan banyak menerima pesanan kue sehingga kurang istirahat. Pola makan ny. L makan 3-4X per hari dengan lauk yang paling sering dimakan adalah lodeh, ayam goreng dan tempe goreng. Tidak suka minum air putih, minum teh manis 1 hari 5 kali sekali minum 1 gelas besar. Tidak suka makan sayur. Hasil anamesa gizi asupan makan sehari Ny L, energi sebanyak 1800 Kalori, Protein 90 gram, lemak 40 gram, Karbohidrat 270 gram. Ny. N belum pernah mendapatkan konseling gizi.
PEDOMAN MENUJUGIZI SEIMBANG
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) adalah pedoman dasar tentang gizi seimbang yang disusun sebagai penuntun pada perilaku konsumsi makanan di masyarakat secara baik dan benar. PUGS digambarkan dalam logo berbentuk kerucut.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) berbeda dengan Angka Kebutuhan Gizi(Dietary Requirements)
Penetapan AKG
Setiap per-5 tahun hampir selalu ada perubahan kecukupan beberapa zat gizi. Perubahan terjadi karena adanya perkembangan permasalahan kesehatan masyarakat dan semakin baiknya pemahaman terhadap penyakit kronis dan semakin bertambahnya umur harapan hidup.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
PEDOMAN MENUJUGIZI SEIMBANG
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) adalah pedoman dasar tentang gizi seimbang yang disusun sebagai penuntun pada perilaku konsumsi makanan di masyarakat secara baik dan benar. PUGS digambarkan dalam logo berbentuk kerucut.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) berbeda dengan Angka Kebutuhan Gizi(Dietary Requirements)
Penetapan AKG
Setiap per-5 tahun hampir selalu ada perubahan kecukupan beberapa zat gizi. Perubahan terjadi karena adanya perkembangan permasalahan kesehatan masyarakat dan semakin baiknya pemahaman terhadap penyakit kronis dan semakin bertambahnya umur harapan hidup.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. TUGAS DIETETIKA PENYAKIT INFEKSI
( KASUS TB )
Disusun oleh :
ANISYA KADRYA ZAHRA
P00313020003
PRODI D-IVGIZI/TK.II
2. Kasus
Seorang bapak bernama anwar umur 45 tahun TB 160 cm, BB sekarang 40 kg sebelum
sakit 46 Kg, keluhan yang dirasakan adalah lemas, kalau malam keringat dingin, badan panas
38 derajat celsius, tensi 110/70 mmHg, tidak nafsu makan. Bapak anwar sebagai satpam
dikantor pemerintahan, dia terkena infeksi paru karena menjaga ibunya yang sakit. Kebiasaan
makan adalah ; pagi nasi kuning, dan mie instan selingan pisang goreng dan teh manis. Makan
siang dan makan malam sama nasi, sayur bening dan ikan goreng.
Penyelesaian:
NUTRITION CARE PROSES ( NCP)
A. IDENTITAS PASIEN.
Nama : Anwar
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : satpam.
Diagnose medis : infeksi paru.
Keluhan : lemas, kalau malam keringat dingin, badan panas 38 derajat celsius, tensi
110/70 mmHg, tidak nafsu makan.
BAGIAN 1 ASSESMENT ( PENGKAJIAN GIZI )
A. ANTROPOMETRI
Berat Badan : 40 Kg.
Tinggi badan : 160 Cm
IMT :
𝐵𝐵
= 15,62 (underweight)
BBI = TB (CM) – 100) 10%
= (160-100) 10%
= (60)- 10%
= 60-6
= 54 gram.
3. B. Biokimia.: Ttidak ada
C. Klinis dan fisik.
a) Klinis.
Suhu 38ºc (demam)
Tensi 110/70 MmHg (Normal)
b) Fisik
Lemas, keringat dingin kalau malam, badan panas, tidak nafsu makan.
A. Dietary Histori.
1. Tidak ada pantangan/alergi makanan
2. Kebiasaan Makan.
Pagi Nasi Kuning dan Mie Instan selingan pisang goreng dan teh Manis.
Makan siang dan malam sama Nasi, Ikan goreng dan sayur Benig.
A. Riwayat penyakit : terkena Infeksi Paru-Paru.
4. BAGIAN II DIAGNOSA GIZI
Diagnosa Etiologi Sign/syntom
NC.3.2 kehilangan berat
badan yang tidak
diharapkan
Disebabkan oleh
kurangnya asupan
makanan,mual muntah
Ditandai dengan imt
kurang dari batas
normal 15,62
NC.1.2
kepercayaan/sikap yang
salah mengenai
makanan dan zat gizi
Disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan
mengenai zat gizi
Ditandai dengan
kebiasaan makan yang
salah dan IMT kurang
dari batas normal 15,62
NI. 2.1 asupan makanan
dan minuman per oral
tidak adekuat( kurang
dari kebutuhan )
Berkaitan dengan
gangguan fungsi
menelan
Ditandai dengan
penurunan berat
badan,lemas,suhu badan
tinggi,dan tidak nafsu
makan
BAGIAN III INTERVENSI GIZI.
Jenis Diet : Tinggi Energi Tinggi Protein.
Bentuk Makanan : Lunak.
Pemberian Makanan : Oral
a. Tujuan Diet.
1) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah
dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
2) Meningkatkan berat badan hingga mencapai status gizi normal
a. Syarat Diet.
Tinggi Energi, 40-45 Kkal/Kg BB.
Tinggi Protein,yaitu 2,0 – 2,5g/Kg BB.
5. Lemak Cukup 10-25 % dari kebutuhan energi total
karbohidrat cukup,yaitu sisa dari total energi
vitamin dan mineral cukup,sesuai kebutuhan gizi atau angka kecukupan gizi yang
dianjurkan
makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
a. Perhitungan.kebutuhan
BB : 40
TB : 160
Usia : 45 tahun
FA : 1,4
FS : 1,5
Kebutuhan Total Energi :
BEE = 66 + ( 13,5 x BBI ) + ( 5 x TB ) – ( 6,8 x U )
= 66 + ( 13,5 x 54 ) + ( 5 x 160 ) – ( 6,8 x 45 )
= 66 + 729+800-306
= 1.289
TEE= BEE x FA x FS
= 1.289 x 1,4 x 1,5
= 2.706,9 kal
Kebutuhan Protein :
Protein = 2g x BBI= gram.
= 2g x 54 = 108 Gram.
Kebutuhan Lemak :
Lemak :15% x 2.706,9 : 9
7. Tabel 1.1. Kebutuhan Zat Gizi/Hari Menggunakan Bahan Makanan Penukar.
Bahan
Makanan
Penukar Kebutuhan Zat Gizi
Energi
(Kkal)
Potein
(g)
Lemak
(g)
Karbohidrat
(g)
Makanan
Pokok
5p
1p
875
175
20
4
200
40
Makanan
Hewani
2p 100 14 4 -
Lemak
Sedang
2p 150 14 10
Makanan
Nabati
4p 300 20 12 28
Sayuran B 4p 100 4 20
Sayuran C 1p 50 3 10
Buah 6p 300 72
Gula 3p 150 36
Susu Rendah
Lemak
2p
1p
250
125
14
7
6
3
20
10
Minyak/santan 3p 150 15
Total 2.700 100 50 436
Kebutuhan 2.706,9 108 45,11 405,9
% kebutuhan 99 % 92% 110% 107%
8. Tabel 2.2 Tabel distribusi Bahan Makanan Peukar.
Bahan Penukar Penukar Pagi Snack Siang Snack Malam
Makanan
Pokok
6p 1p 1.1/2p 1p 1.1/2p 1p
Makanan
Hewani
2p 1p 1p
Lemak Sedang 2p 2p
Makanan
Nabati
4p 1p 1.1/2.p 1.1/2p
Sayuran B 4p 1p 1.1/2p 1.1/2p
Sayuran C 1p 1p
Buah 6p 2p 2p 2p
Gula 3p 1p 1p 1p
Susu Rendah
Lemak
3p 1.1/2p 1.1/2p
Minyak/Santan 3p 1p 1p 1p
Total
Kebutuhan
%
9. Tabel 3. Menu Makanan perhari mengunakkan Bahan Makanan Penukar.
Nama
Makanan
Bahan
Makanan
Penukar Berat
(g)
Nilai Gizi
Energi
(Kkal)
Protein
(g)
Lemak
(g)
Kh
(g)
PAGI
07.00
bubur Beras giling 1p 175 4 40
Telur rebus Telur 2p 150 1 10,5 7,5
Pepes tahu tahu 1.1/2p 112,5 7,5 4,5 10,5
Sayur sop Wortel
buncis
kol
½
½
½
12,5
12,5
12,5
0,5
0,5
0,5
-
-
-
2,5
2,5
2,5
Apel Apel 2p 100 - - 24
Selingan Susu Susu Sapi 1.1/2p 187,5 10,5 4,5 15
Gula 1p 50 - - 12
SIANG
12.00
Nasi Tim +
Daging
ayam
Beras Giling 1p 175 4 - 40
Daging
ayam
1p 50 7 2 -
Sayur
bening
bayam ½ 12,5 0.5 - 2,5
Kacang
panjang
½ 12,5 0,5 - 2,5
Jagung ½ 12,5 0,5 - 2,5
Papaya pepaya 2p 100 - - 24
SELINGAN
16.00
Jus apel Jus apel 1.1/2p 262,5 6 - 60
10. Gula 1p 50 - - 12
MALAM
19.00
Nasi tim
Pepes Ikan
Beras giling
Ikan
cakalang
1p
1p
175
50
4
7
-
2
40
40
Pepes
Tempe
Tempe 1.1/2p 112,5 7,5 4,5 10,5
Kangkung
tumis
kangkung 1.1/2p 37,5 1,5 - 7,5
taoge ½ 12,5 0,5 - 2,5
Pisang Pisang 2p 100 - - 24
Intervensi edukasi
1. Tujuan edukasi
Memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit
TB serta pemberian pemahaman tentang makanan yang di anjurkan dan tidak
dianjurkan untuk diberikan kepada pasien sehingga pasien dan keluarganya dapat :
Mengetahui jenis diet yang diberikan
Mengetahui tujuan diet yang diberikan
Mengetahui syarat diet yang dibutuhkan
Mengetahui makanan yang boleh dan tidak boleh untuk pasien
Melakukan diet yang direncanakan
BAGIAN IV MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring
Asupan makanan : pasien harus mencapai 100% dari kebutuhan
11. Antropometri : pasien dapat memenuhui kebutuhan gizi yang sudah
ditentukan
Bikimia : -
Fisik /klinis :keluhan yang dirasakan bisa kembali normal
Sikap dan perilaku : pasien diharapkan mau menerima dan melaksanakan
diet yang diberikan
A. Evaluasi
Asupan makanan :melihat apakah mencapai 100% dari kebutuhan
Antropometri :melihat apakah pasien ada perubahn
Biokimia :-
Fisik/klinis :melihat fisik /klinis pasien apakah sudah mulai normal
Sikap dan perilaku :melihat apakah pasien mau menerima dan melaksanakan diet
yang diberikan