4. A. MENGAPA BAHAN ORGANIK….
WAJIB…????
Semua unsur hara (makro, mikro) yang dibutuhkan
tanaman tersedia. Mengandung humus sebagai
cadangan hara yang tidak djumpai pada pupuk
unorganik
Meningkatkan populasi mikroba bermanfaat (patogen
serangga, patogen antagonis, dan organisme pengurai,
organisme pengikat hara)
Meningkatkan kelengasan (kadar air) tanah
Meningkatkan populasi cacing tanah yang berperan
memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah tanah
LPHP-YK
5. TEKNOLOGI PERLINTAN
DALAM PERTANIAN ORGANIK
1. MENINGKATKAN PENGGUNAAN
PUPUK ORGANIK UTK MEMACU
KETAHANAN TANAMAN
2. PENERAPAN PHT EKOLOGI
3. MENGGANTI PESTISIDA KIMIA
SINTETIS DIGANTI PESTISIDA
NABATI
4. PENERAPAN PRINSIP DIVERSITAS
UNTUK PENGELOLAAN
AGROEKOSISTEM
5. PENERAPAN TEKNIK
PENGENDALIAN HAMA DG HAYATI,
6. 1. Sinergisme dan keseimbangan sistem alam
2. Pembangunan Pertanian yang berkelanjutan.
3. Potensi alam yang melimpah untuk mendukung
program pertanian organik
4. Limbah sampah organik yang melimpah
merupakan potensi yang belum termanfaatkan
5. Berkembangnya tuntutan Global tentang Green
Consumer.
LANDASAN PEMKIRAN
7. PRINSIP DIVERSITAS DLM PENGELOLAAN
AGROEKOSISTEM
1. BUDIDAYA TANAMAN BERDASARKAN
KEMAMTAPAN AGROEKOSISTEM
2. PRODUKSI TAN SBG SALAH SATU KOMPONEN
AGROEKOSISTEM
3. PENANAMAN TANAMAN MULTIGUNA DAN
PENGELOLAAN HABITAT
1. Tanaman penyedia bhn organik sekaligus sbg pembatas
(Teprosia diversiola, kipait/Ttthonia sp.)
2. Tanaman penolak/repellent (kemangi, tomat, tembelekan)
3. Tanaman penarik parasitoid (Rorripa indica, Arachis
pinktui, kipait)
4. PEMBERIAN TUMPUKAN JERAMI AGAK BUSUK
UTK KONSERVASI PREDATOR
5. PEMBERIAN AJIR BAMBU UNTUK
MENDATANGKAN CAPUNG
8. MENGAPA PERLU PERTANIAN ORGANIK? “Back to
Nature”
FENOMENA
1. Penyemprotan bahan kimia terhadap tanaman
dan tanah terus menerus
2. Mikro-organisme/Mikroba pengurai tanah
musnah
3. Sifat Fisika, Kimia dan Biologi tanah rusak
4. Kesuburan tanah menurun
5. Musuh alami banyak yang musnah
6. Terjadi pencemaran pada produk pertanian
oleh residu bhn kimia dan lingkungan
7. Tuntutan konsumen ramah lingkungan
9. I.Kesadaran Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan
II. Manfaat Ekonomi Jangka Panjang
III.Berwatak Kemasyarakatan (sosial)
IV. Kesehatan Masyarakat
FILOSOFI PERTANIAN ORGANIK
10. PARADIGMA BARU KESUBURAN TANAH
TANAH BUKAN BENDA STATIS
TAPI DINAMIS
FUKUS PERHATIAN:
1. Sifat Fisika tanah (pengolahan
tanah)
2. Sifat kimia tanah (pemupukan)
3. Sifat biologi tanah (kehidupan
organisme tanah)
11. PERMASALAHAN
. Di Lahan sawah
C-organik kurang dari 1,5% ada 68%
C-organik lebih dari 2% ada 9%
-> Terjadi kemunduran kesehatan tanah (SECARA SIFAT FISIKA,
KIMIA DAN BIOLOGI)
KUNCI UTAMA:-> PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK
KARENA JIKA MISKIN B O -> BERKURANG DAYA MENYANGGA HARA DAN
BERKURANGNYA KEEFISIENAN PUPUK
B. Di Lahan kering sentra tanaman kelapa
Miskin bahan organik
Umumnya unsur P tersedia sgt rendah – rendah
Unsur N rendah regantung pola pemupukan
Unsur K tersedia sedang sampai rendah
Petani pada umumnya tidak melakukan pemupukan
Banyak petani penderes yg masih mengg. Obat gula
(sulfit) sbg bahan utk mengend mikroba perusak nira.
A
12. UPAYA YANG HARUS
DILAKUKAN
1. MENAMBAH BAHAN ORGANIK KE DALAM
TANAH
2. MENCARI LIMBAH (PERT &INDUSTRI) SBG
BHN INDUSTRI
3. DLM PEMBUATAN BOKASI DIPERKAYA DGN
UNSUR N , P,K
4. MENGURANGI PENGG PESTISIDA KIMIA
SINTETIS DIGANTI PESTISIDA NABATI
5. PENERAPAN TEKNIK PENGENDALIAN
HAMA SCR HAYATI, PENGELOLAAN
HABITAT, MEKANIS, DAN PESTISIDA
NABATI
6. TAN, KELAPA DIPUPUK DG POC LEWAT
UMBUT DAN BOKASI LEWAT TANAH
14. PUPUK ORGANIK CAIR (POC)
POC VERSI PEMAKALAH ADA DUA MERK:
1. S0-Kontan Lq (POC utk tanah) dan
2. SO-Kontan Fert (POC utk daun) ->HKI
sudah dpt sertifikat No. Paten B 0033691
Kandungan SO-Kontan Lq: unsur hara makro
dan mikro serta mikroba degradator (genus:
Streptococcus, Lactobacillus, Listeria, Actinomycetes
dan Micrococcus). N = 392 ppm; P = 324 ppm; K = 4523
ppm; Ca = 1889 ppm; Mg = 332 ppm; dan S = 28,040 ppm.
Kandungan SO-Kontan Fert: unsur hara
makro dan mikro. N = 9856 ppm; P = 286 ppm; K =
2949 ppm; Ca : 8319 ppm: Mg : 94,715 ppm dan S :
5683,400 ppm.
15. CARA I
JERAMI DIPOTONG-POTONG KECIL-KECIL
DITUMPUK BERLAPIS-LAPIS ± 1 m (10-12 LAP)
SETIAP LAP DIBERI POTONGAN KECIL BATANG
PISANG KEMUDIAN DISIRAM AIR SECUKUPNYA
DAN DIPADATKAN
SETIAP LAP DITABURI KOTORAN TERNAK
SECUKUPNYA DAN SIRAM DG LARUTAN
AKTIVATOR (S0-Kontan Lq) KONS. 4 ml/l air DAN
NIRA KONS. 5%
TUTUP RAPAT DG PLASTIK PUTIH DAN DIADUK
SETIAP 1-2 MG SEKALI
CATATAN:
Jika perlu menggunakan alat cetak dari papan dan
tambahkan jamur antagonis spt Trichoderma sp.
16. CARA II
SERESAH DEDAUNAN ( 5 BAGIAN ) ATAU LIMBAH PADAT
INDUSTRI TAHU
KOTORAN TERNAK ( 3 BAGIAN )
ABU SEKAM ( 2 BAGIAN )
BAHAN 1, 2 DAN 3 DICAMPUR HG HOMOGEN
DITUMPUK BERLAPIS-LAPIS ± 1 m (10-12 LAP)
SETIAP LAP DIBERI POTONGAN KECIL BATANG PISANG
KEMUDUDIAN DISIRAM AIR SECUKUPNYA DAN DIPADATKAN
SETIAP LAP DITABURI KOTORAN TERNAK SECUKUPNYA DAN
SIRAM DG LARUTAN AKTIVATOR (S0-Kontan Lq) KONS. 4 ml/l air DAN
NIRA KONS. 5%
TUTUP RAPAT DG PLASTIK PUTIH DAN DIADUK SETIAP 1-2 MG
SEKALI
CATATAN:
JK PERLU MENGG ALAT CETAK DR PAPAN DAN TAMBAHKAN JAMUR
ANTAGONIS SPT Trichoderma sp.
17. CARA III
KOTORAN TERNAK (KAMBING, SAPI, KERBAU YG SUDAH
TERCAMPUR JERAMI (HASIL LEMPRAKAN) ATAU KOTORAN
AYAM
DITUMPUK BERLAPIS-LAPIS ± 1-1,5 m (12-16 LAP)
SETIAP LAP DIBERI POTONGAN KECIL BATANG PISANG
KEMUDIAN DISIRAM AIR SECUKUPNYA DAN DIPADATKAN
SETIAP LAP DITABURI KOTORAN TERNAK SECUKUPNYA
DAN SIRAM DG LARUTAN AKTIVATOR (S0-Kontan Lq) KONS.
4 ml/l air DAN NIRA KONS. 5%
TUTUP RAPAT DG PLASTIK PUTIH DAN DIADUK SETIAP 1-2
MG SEKALI
CATATAN:
JK PERLU MENGG. ALAT CETAK DR PAPAN DAN TAMBAHKAN JAMUR
ANTAGONIS SPT Trichoderma sp.
18. PEMBUATAN PUPUK CAIR
AIR KELAPA 10 Lt
AIR LERI 10 LT
POC-KONTAN Lq : 10 lt (konsentrasi 4 ml/lt)
NIRA KELAPA : 5 lt (konsentrasi 6%)
TEPUNG IKAN TERI 1 Kg
URINE 2 lt
TUTUP RAPAT DG PLASTIK SELAMA 2 MGG DAN ADUK
SETIAP 4 HARI SEKALI
DISARING DAN SIAP DIAPLIKASIKAN
20. APLIKASI BOKASI DAN POC
A. Aplikasi lewat tanah dan pangkal batang
Buat larutan POC SO-Kontan Lq dengan konsentrasi 4 ml/l
Tanah disekeliling tanaman kelapa dengan jari-jari 1 m
digali membentuk lingkaran dengan lebar 35-30 cm dan
dalam 20-25 cm
Di galian tersebut disiram dengan air secukupnya dan
ditaburi bokasi secara merata
Siramkan larutan POC SO-Kontan Lq di atas bokasi
tersebut secara merata sebanyak 2 liter
Tambahkan formulasi jamur Trichoderma harzianum 1 bk
Tutup lagi dengan tanah
Ulangi aplikasi ini setiap 1 bulan sekali
Semprotkan POC daun SO-Kontan Lq lewat daun dan
pangkal batang (konsentrasi 4 ml/lt).
21. B. Aplikasi lewat pangkal batang
Buat larutan POC SO-Kontan Fert dengan
konsentrasi 4 ml/l atau pupuk fosfor nabati
cair (kons. 10%)
Siramkan larutan POC tersebut pada
umbut (pangkal janur) dan sekitar pangkal
batang dengan dosis 1 lt per pohon
Ulangi aplikasi ini setiap 2 minggu sekali,
22. PEMBUATAN PUPUK FOSFOR
NABATI CAIR
Masukkan nira kelapa segar atau yang
rusak ke dalam ember bekas cat sebanyak
4 – 5 liter
Masukan irisan tipis hati batang pisang ke
dalam ember tersebut dan kemudian tutup
rapat (difermentasi)
Setelah 2 minggu disaring dan siap
diaplikasikan langsung lewat umbut/janur
kons.10% atau difortifikasikan lbh dahulu ke
dalam POC SO-Kontan Fert.(10%)
23. Gambar 2. Rerata produksi nira sebelum (sblm) dan sesudah (ssd) perlakuan lewat tanah (bokashi dan POC SO-Kontan Lq)
24. .
Rerata produksi nira sebelum (Sblm) dan sesudah (Ssd) perlakuan POC daun (SO-kotan Fert) lewat umbut
(Volume nira naik 27.72%)
25. Rerata produksi nira sebelum (Sblm) dan sesudah (Ssd) perlakuak lewat tanah dan umbut
(Volume nira nqaik 12,82%)
26. Produksi nira sebelum (Sblm) dan sesudah (Ssd) perlakuan kombinasi lewat tanah dan umbut
27. CARA III
1. KOTORAN TERNAK (SAPI, KERBAU, KAMBING ATAU
AYAM)
2. DITUMPUK BERLAPIS-LAPIS ± 1 m (10-12 LAP)
3. SETIAP LAP DISIRAM AIR SECUKUPNYA DAN
DIPADATKAN
4. SETIAP LAP DITABURI KOTORAN TERNAK
SECUKUPNYA DAN SIRAM DG AKTIVATOR (S0-Kontan
Lq) KONS. 4 ml/l air dan NIRA KONS 5%
5. TUTUP RAPAT DG PLASTIK PUTIH DAN DIADUK
SETIAP 1-2 MG SEKALI
CATATAN:
JK PERLU MENGG ALAT CETAK DR PAPAN DAN TAMBAHKAN
JAMURANTAGONIS SPT Trichoderma sp.
