Nilai dan sikap merupakan faktor penting dalam memahami perilaku organisasi. Nilai mencerminkan preferensi individu terhadap bentuk perilaku tertentu, sedangkan sikap terbentuk dari pengalaman dan lingkungan serta mempengaruhi kepuasan kerja."
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membandingkan tiga komponen sikap.
Meringkas hubungan antara sikap dan perilaku.
Membandingkan dan membedakan sikap-sikap kerja yang utama.
Mendefiniskan kepuasan kerja dan menunjukkan bagaimana kita dapat mengukurnya.
Meringkaskan sebab-sebab utama kepuasan kerja.
Mengidentifikasi empat respons pekerja terhadap ketidakpuasan.
Membahas lebih lengkap mengenai apa itu ibadah maliyah, yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, dengan 9 contoh yang bisa diterapkan untuk mendapat ridho dari Allah SWT.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membandingkan tiga komponen sikap.
Meringkas hubungan antara sikap dan perilaku.
Membandingkan dan membedakan sikap-sikap kerja yang utama.
Mendefiniskan kepuasan kerja dan menunjukkan bagaimana kita dapat mengukurnya.
Meringkaskan sebab-sebab utama kepuasan kerja.
Mengidentifikasi empat respons pekerja terhadap ketidakpuasan.
Membahas lebih lengkap mengenai apa itu ibadah maliyah, yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, dengan 9 contoh yang bisa diterapkan untuk mendapat ridho dari Allah SWT.
PRILAKU ORGANISASI (Sikap dan kepuasan kerja)Ganesha Aulia
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
Sikap
Sikap (attitude) merupakan pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan mau pun tidak menyenangkan terhadap objek individu atau peristiwa. Atau penggambaran bagaimana perasaan seseorang tentang sesesutu. Sikap merupakan sesuatu yang sangat rumit untuk dipahami, untuk benar-benar memahami sikap, kita harus mempertimbangkan karakteristik fundamental mereka. Oleh karena itu, ada beberapa pertanyaan yang dapat menjadi patokan untuk mempermudah memahami hal tersebut dengan lebih, antara lain :
Apa komponen utama dari sikap ?Ada tiga komponen utama dari sikap yang lebih dikenal dengan komponen ABC,yaitu:
Komponen Affection (Afektif), segmen emosional atau perasaan suka atau tidak suka terhadap obyek sikap.
Komponen Behaviour (Perilaku), yang menyatakan niat untuk atauberperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
Komponen Cognitive (Kesadaran), segmen opini dimana komponen ini menyatakan keyakinan dari sikap. Perlu diingat bahwa komponen-komponen ini sangat berkaitan. Contohnya dalam sebuah perusahaan terdapat seorang pemimpin yang otoriter atau keras. Maka para bawahannya akan memiliki sikap yang berbeda-beda. Adayang bersikap positif, ada juga yang bersikap negatif. Mereka yang bersikap positif biasanya loyal terhadap pemimpin tersebut. Karena mereka menyukai pemimpin tersebut, dan sadar dan yakin bahwa hal tersebut digunakan untuk mendidik mereka. Sehingga mereka berperilaku patuh dan taat terhadappemimpinnya. Sedangkan mereka yang bersikap negative akan berperilaku cenderung melawan dan berontak terhadap pemimpinnya.
seberapa konsistenkah sikap itu ? Sikap bukanlah sesuatu yang menetap, tapi sikap dapat juga berubah karena satu dan lain hal. Perubahan sikap ini mampu menjadikan orang yang tadinya bersikap negatif terhadap obyek sikap, menjadi lebih positif. Atau sebaliknya orang yang tadinya bersikap positif menjadi negatif terhadap obyek sikap.Pada akhir tahun 195-an, Leon Fissinger mengemukakan teori ketidak sesuain kognitif (cognitive dissonance theory), yang menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku.Pada umumnya, penelitian menyimpulkan bahwa individu mencari konsistensi diantara sikap mereka serta antara sikap dan perilaku mereka. Ini berarti bahwa individu berusaha untuk menetapkan sikap yang berbeda serta meluruskan sikapdan perilaku mereka sehingga mereka terlihat rasional. Ketika terdapat ketidak konsistenan, timbullah dorongan untuk mengembalikan individu tersebut keadaan seimbang, dimana sikap dan perilaku kembali konsisten. Ini bias dilakukan dengan cara mengubah sikap maupun perilaku, atau dengan mengembangkan rasionalisasi untuk ketidak sesuaian. Contohnya Anda memberitahu anak-anak Anda untuk membersihkan gigi mereka setiap hari, namun Anda tidak melakukannya. Apabila elemen yang menghasilkan ketidak sesuaian relative tidak penting, tekanan untuk memperbaiki ketidak seimbangan akan rendah.
Apakah perilaku selalu mengikuti sikap? Telah ditegaskan bahwa sikap
Bab 7 nilai, sikap, dan kepuasaan kerja http://Cash4Visits.com/ref.php?refId=...Universitas Islam Balitar
Pada bagian ini dibahas tentang
pengertian nilai, perbedaan nilai dan
norma, pengertian etika dan moral,
pengertian sikap dan kepuasan kerja.
Dengan dasar pemahaman ini akan
menjadi landasan bagi mahasiswa
untuk memahami pengertian nilai,
sikap dan kepuasan kerja. Bagian ini
merupakan dasar untuk mempelajari,
mendalami serta memahami
pentingnya mengetahui perilaku
organisasi
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membandingkan tiga komponen sikap.
Meringkas hubungan antara sikap dan perilaku.
Membandingkan dan membedakan sikap-sikap kerja yang utama.
Mendefiniskan kepuasan kerja dan menunjukkan bagaimana kita dapat mengukurnya.
Meringkaskan sebab-sebab utama kepuasan kerja.
Mengidentifikasi empat respons pekerja terhadap ketidakpuasan.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Nilai, sikap dan kepuasan kerja
1. NILAI
Nilai mencerminkan perilaku dasar bahwa
bentuk khusus perilaku atau bentuk akhir
keberadaan secara peribadi atau sosial lebih
dipilih dibandingkan dengan bentuk perilaku
atau bentuk akhir keberadaan perlawanan atau
kebalikan. Nilai mengandung unsur
pertimbangan yang mengemban gagasan-
gagasan seorang individu mengenai apa yang
benar, baik, dan diinginkan.
2. Pentingnya nilai
Nilai sangat penting untuk mempelajari perilaku
organisasi karena nilai menjadi dasar untuk
memahami sikap dan motivasi serta memahami
persepsi kita, individu memasuki organisasi
berdasarkan yang dikonsepkan sebelumnya
mengenai apa yang seharusnya dan apa yang
tidak seharusnya dilakukan. Sistem nilai adalah
hirarki yang didasarkan pada pemeringkatan
nilai-nilai pribadi berdasarkan intensitas nilai
tersebut.
3. Contoh : Anda memasuki suatu organisasi dengan pandangan bahwa menentukan
gaji atas dasar kinerja adalah benar, karena orang berusaha meningkatkan kinerja
dan ada organisasi yang menentukan gaji atas dasar senioritas. Bagaimana
persepsi anda atas persepsi tersebut ? Karena anda baru bergabung, maka
kemungkinan besar anda akan kecewa, sehingga dapat membawa akibat :
Tidak adanya kepuasan kerja
Tidak mendorong/ memotivasi meningkatkan kinerja
seseorang.
4. Sumber sistem nilai
Genetik (bawaan)
Budaya nasional
Lingkungan (keluarga, sekolah, teman)
5. Tipe nilai
Menurut Allport and Associate
Theoritical : nilai yg mengutamakan
penemuan/pencarian kebenaran melalui pendekatan
rasional dan kritikal
Economic : nilai yg menekankan kegunaan dan
kepraktisan
Aesthetic : nilai yg mengagungkan bentuk dan
keharmonisan
Social : nilai yg menekankan kecintaan thdp orang-
orang
Political : nilai yg menitikberatkan pd kekuasaan dan
pengaruh
6. Menurut Survei Nilai Rokeach (RVS)
Ada 2 perangkat nilai berdasarkan survei
Rokeach, yaitu :
A. Nilai nilai terminal, bentuk akhir keberadaan
yg sasaran sangat diinginkan, yang ingin
dicapai seseorang dalam hidupnya.
B. Nilai nilai instrumental, bentuk perilaku atau
upaya upaya pencapaian nilai nilai terminal yang
lebih disukai oleh orang tertentu.
7. Nilai nilai terminal Nilai nilai instrumental
Kehidupan yang nyaman (makmur, Ambisius (pekerja keras, penuh harapan)
sejahtera) Berpandangan luas (berpikir terbuka)
Kehidupan yang menarik (motivasi hidup) Berkemampuan (kompeten)
Rasa pencapaian (kontribusi permanen) Ceria (ringan hati, suka cita)
Dunia dalam perdamaian (bebas konflik) Bersih (rapi, tertata)
Dunia keindahan (keindahan alam & seni) Penuh keberanian (membela keyakinan)
Kesetaraan (persaudaraan) Pemaaf (bersedia memaklumi orang lain)
Keamanan keluarga (saling cinta) Penolong (bekerja demi kebaikan orang)
Kebebasan (bebas memilih) Jujur (tulus, terbuka)
Kebahagiaan (kepuasan) Imajinatif (penyayang, kreatif)
Harmoni internal (bebas konflik internal) Independen (mengandalkan diri sendiri)
Cinta yang matang (cinta keluarga & Intelktual (cerdas, reflektif)
agama) Logis (rasional)
Keamanan nasional (lindungan rasa Pecinta (penyayang, lemah lembut)
aman)
Patuh ( setia, penuh hormat)
Kesenangan (hidup nikmat &
menyenangkan) Sopan (beradab, perilaku baik)
Keberkahan (hidup selamat & damai) Tanggung jawab (dapat diandalkan)
Kehormatan diri (harga diri) Pengendalian diri (terkendali, disiplin)
Pengakuan sosial (kehormatan)
8. SIKAP
Sikap adalah pernyataan-pernyataan evaluatif
baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan
mengenai objek, orang, atau peristiwa. Sikap
mencerminkan bagaimana seseorang
merasakan sesuatu
9. Terdapat 3 komponen sikap
Pengertian (cognition) adalah segmen
pendapat atau keyakinan akan suatu sikap.
Keharuan (affect) adalah segmen emosional
atau perasaan dari suatu sikap.
Perilaku (behavior) adalah suatu maksud
untuk berperilaku dengan suatu cara tertentu
terhadap seseorang atau sesuatu.
10. Sumber sikap
Sikap dibentuk dari orang tua, guru dan anggota
kelompok rekan sekerja, masyarakat dan
pengalaman pekerjaan sebelumnya.
Pengalaman waktu kecil membantu
menciptakan sikap individu. Sikap anak muda
biasanya sesuai dengan sikap orang tua
mereka. Apabila anak-anak mencapai umur
sepuluh tahun, mereka mulai lebih kuat
dipengaruhi oleh teman sejawat.
11. Tipe Sikap
Kepuasan kerja
Merupakan sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya.
Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap
yang positif terhadap kerja, sebaliknya seseorang yang tidak puas
dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap
perkerjaan tersebut.
Keterlibatan kerja
Mengukur derajat sejauh mana atau sampai tingkat mana seseorang
memihak pada pekerjaannya, berpartisipasi aktif didalamnya dan
menganggap kinerjanya penting bagi harga diri.
Komitmen pada organisasi
Suatu keadaan atau sampai sejauh mana seorang pegawai memihak
pada suatu organisasi tertentu dan tujuannya, dan berniat memelihara
keanggotaan dalam organisasi tersebut.
12. KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja lebih umum didefinisikan
sebagai kepuasan individu terhadap
pekerjaannya. Kepuasan kerja seseorang pada
dasarnya tergantung kepada selisih antara
harapan, kebutuhan atau nilai dengan apa yang
menurut perasaan atau persepsi telah diperoleh
atau dicapai melalui pekerjaan. Seseorang akan
merasa puas jika tidak ada perbedaan antara
yang diinginkan dengan persepsinya atas
kenyataan.
13. Dampak kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
Terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja, ketika data
kepuasan dan produktivitas dikumpulkan pada organisasi secara
menyeluruh bukan pada tingkat individu, akan tetapi pada organisasi
yang mempunyai lebih sedikit karyawan yang puas cenderung lebih
efektif dalam pekerjaannya.
Kepuasan dan Kehadiran
Kita menemukan hubungan timbal balik yang konsisten antara
kepuasan dan kehadiran dari pekerjaannya faktor-faktor yang lain
mendapat dampak pada bulan tersebut yang mengurangi koefisien
hubungan.
Kepuasan dan pengunduran diri
Kepuasan kerja lebih penting dalam mempengaruhi karyawan dari
pada mempertahankan karyawan buruk untuk tetap bertahan, karena
kemungkinan karyawan yang mempunyai kinerja yang baik akan lebih
bertahan dibandingkan dengan karyawan yang berkinerja buruk
karena dapat menerima pengakuan, pujian, dan hadiah lain yang
14. Bentuk ketidakpuasan karyawan dapat
diungkapkan dalam sejumlah cara antara lain:
Keluar, perilaku yang diarahkan dengan meninggalkan
organisasi yang meliputi mencari baru sekaligus
mengundurkan diri.
Suara, upaya aktif dan konstruktif dalam upaya
memperbaiki diri, mendiskusikan masalah dengan
atasan sebagai bentuk kegiatan perserikatan.
Kesetiaan, ungkapan yang dilakukan secara pasif
dengan cara menunggu keadaan yang membaik, yang
meliputi pembelaan organisasi dan keritik eksternal dan
mempercayai organisasi dan manajemennya untuk
melakukan yang terbaik.
Pengabdian, secara pasif membiarkan organisasinya
memburuk dengan melakukan keterlambatan kronis,
penurunan usaha, dan peningkatan tingkat kesalahan.
15. Faktor yg menentukan kepuasan kerja
Mentally challenging work yaitu pekerjaan yg menantang
secara mental.
Equitable rewards (imbalan yang sesuai) yaitu adanya
keadilan dalam peraturan gaji & promosi.
Supportive working conditions yaitu adanya dukungan
kondisi kerja berupa kondisi lingkungan kerja yang
nyaman, fasilitas yang lengkap dan tidak membahayakan
akan mendukung kepuasan kerja seseorang.
Supportive collagues yaitu adanya dukungan kolega/teman
akan membuat seseorang menjadi lebih mantap dalam
bekerja.
Personality - job fit yaitu adanya kesesuaian antara
kepribadian seseorang dengan pekerjaannya. Personality -
job fit akan membuat seseorang lebih puas karena dalam
bekerja sekaligus ia dapat menyalurkan bakat dan
minatnya.