Kemajuan ilmu dan teknologi telah menyebabkan krisis kemanusiaan. Meskipun ilmu berhasil menyelesaikan masalah, namun gagal menumbuhkan moralitas. Masyarakat modern mengalami kemerosotan akhlak yang mengkhawatirkan. Filsafat ilmu dan nilai kemanusiaan berupaya mengembalikan tujuan mulia ilmu agar tidak merugikan manusia.
Matriks eselon dan eselon tereduksi.. serta operasi eliminasi gauss dan gauss-jordan
gunakanlah presentasi berikut dg bijak dan sebagai sumber inspirasi.
^_^ saya mahasiswa madura yang sekarang kuliah di UNIVERSITAS MADURA jurusan FKIP MATEMATIKA
Jl. Raya Panglegur KM 3,5 pamekasan
Come join us..
Kemajuan Teknologi dan Punahnya Ilmu PengetahuanLSP3I
Kemajuan teknologi telah memunculkan terkotak-kotaknya berbagai bidang keilmuan. Berbagai bidang ilmu menawarkan sudut pandangnya masing masing. tembok-tembok keilmuan terlihat jelas. Dampaknya, melahirkan pengetahuan yang secara langsung mengkotak kotakan penerapannya dalam kehidupan. Kemajuan teknologi juga berdampak pada kerusakan lingkungan hidup, kesenjangan sosial ekonomi global yang sangat besar, apatisme dan depresi hidup manusia serta tersebarnya radikalisme dan fanatisme buta. Dampak tersebut menuntut manusia untuk mengubah cara berpikirnya.
Kemajuan Ilmu dan Krisis Kemanuasiaan_AbstraksiRihan Camila
Abstrak
Kemajuan Ilmu yang berkaitan erat dengan adanya perkembangan teknologi serta munculnya krisis kemanusiaan. Penemuan alat-alat canggih menjadi bukti bahwa ilmu dan teknologi semakin berkembang. Kenyataannya hal ini tidak hanya berdampak positif namun juga banyak memunculkan dampak negative bagi manusia itu sendiri. Teknologi layar, bio teknologi dan emansipasi kaum feminis menunjukkan adanya akibat dari teknologi yang tidak hanya pada kenyamanan dan keterlenaan saja namun juga pada kecenderungan, ideologi dan gagasan yang tidak utuh. Kecemasan, ketakutan, kegelisahan, lunturnya toleransi dan putusnya silaturahmi menjadi beberapa dampak yang juga sering terjadi. Hal ini menunjukan adanya krisis kemanusian dalam menghadapi kemajuan ilmu dan teknologi.
Pengembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat. Hal ini menimbulkan banyak permasalahan, tidak hanya saat ini namun juga akan membawa dampak yang lebih berbahaya pada masa yang akan datang. Bagaimana kemajuan ilmu pengetahuan dapat menyebabkan krisis kemanusiaan? Apa penyebabnya? mengapa demikian? Siapa yang bertanggung jawab atas hal tesebut? Tentu hal itu menjadi pertanyaan besar bagi kita untuk dapat memahami dan memecahkan permasalahan tersebut.
Manusia sejatinya adalah mahluk yang terlahir dengan rasa penasaran, selalu ingin tahu, dan mencoba menemukan hal baru untuk mengatasi permasalahn dalam hidupnya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat menciptakan teknologi, Pesatnya teknologi kemudian membawa pada perubahan pola dan tatanan kehidupan manusia. Perubahan ini menjadikan manusia menjadi ketergantungan, manja dan terlena. Saat ini tanpa disadari manusia menjadi terpenjara oleh teknologi itu sendiri, seperti penggunaan layar hp, computer dan televisi yang berlebihan bahkan penggunaan robot untuk menggantikan peran manusia dalam bekerja.
Teknologi ternyata disadari atau tidak menciptakan sesuatu yang tidak diprediksi sebelumnya. Ilmu danteknologi mengalami degrasi nilai dan akhirnya memenjarakan ilmu dan teknologi didalam suatu krangkeng tertentu. Nurcholish Madjid (1983:155) mengatakan, pada abad modern, nilai berganti dengan cepat, demikian pula cara hidup, dengan akibat timbulnya rasa tidak menentu dan kejutan-kejutan, dan memisahkan manusia semakin jauh dari kepastian moral dan etis tradisonal mereka. Dengan kata lain, era modern (yang menurut Islam), telah menciptakan krisis kemanusiaan atau penyakit psikis yang akut, yaitu kehampaan spiritual (spiritual emptiness). Krisis kemanusiaan itu adalah antara lain, individualistis, konsumeristis, materialistis, hedonistis, kompetisi tidak sehat, permisif, kecemasan.
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...adminpancasilamanaje1
JURNAL PANCASILA KELOMPOK 2 MANAJEMEN FEB UNS 2017 DI PUBLIKASIKAN DI https://pancasilamanajemena.com JIKA ANDA MENGINKAN SALINAN DARI FILE INI SILAHKAN KUNJUNGI WEBSITE KAMI DI https://pancasilamanajemena.com
KELOMPOK 1: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-1
KELOMPOK 2: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-2
KELOMPOK 3: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-3
KELOMPOK 4: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-4
KELOMPOK 5: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-5
KELOMPOK 6: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-6
KELOMPOK 7: https://pancasilamanajemena.com/Kelompok-7
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Nilai Kemanusiaan - Dhea Budiman
1. NILAI KEMANUSIAAN
SEBAGAI DASAR
PENGEMBANGAN ILMU
NAMA: MERISA JANUARTI {06081181419068}
DWI RANTI DHEA KARIMA{06081281419064}
PRODI: PEND.MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2. Nilai kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal
sebagaimana mestinya.
Makna Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1) Kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan
tuntutan hati nurani
2) Pengakuan dan penghormatan akan hal asasi manusia
3) Mewujudkan kehidupan yang berkeadilan dan berkeadaan
4) Mengembangkan sikap saling mencintai atas dasar kemanusiaan
5) Memunculkan sikap tenggang rasa dan tepo selira dalam hubungan
sosial
3. PENGEMBANGAN IPTEK
IPTEK MERUPAKAN AKRONIM DARI “ILMU, PENGETAHUAN TEKNOLOGI SERTA
SENI”.
ILMU ADALAH CARA UNTUK MENGETAHUI YANG DIDASARKAN PADA TAFSIRAN
MANUSIAATAS DASAR RISET & METODOLOGI ILMIAH.
PENGETAHUAN ADALAH APA-APA YANG DIKETAHUI, YANG BERASAL DARI
SUMBER MANAPUN DAN KITA PEROLEH DENGAN CARA APA PUN. (pengamatan
inderawi maupun sifat empiris).
DENGAN PENGAMATAN INDERAWI TERJADILAH SENTUHAN PENGALAMAN
ANTARA INDERA MANUSIA & OBYEK YANG KONKRET.
ILMU PENGETAHUAN ADALAH KUMPULAN PENGETAHUAN MENGENAI SUATU
HAL TERTENTU (obyek atau lapangannya), YANG MERUPAKAN KESATUAN METODIS,
SISTEMATIS & MEMBERIKAN PENJELASAN YANG DAPAT
DIPERTANGUNGJAWABKAN YANG KOHERAN (bertalian) TENTANG SESUATU BIDANG
TERTENTU DARI KENYATAAN.
4. NILAI KEMANUSIAAN
DALAMPERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
• memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan. Ilmu dikembalikan pada
fungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok,
lapisan tertentu.
• memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan
iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya
manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu, pembangunan iptek
harus berdasarkan kepada usaha-usaha mencapai kesejahteraan umat
manusia. Iptek harus dapat diabadikan untuk peningkatan harkat dan
martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh
dan sombong akibat dari penggunaan iptek.
5. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar
moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK harus
bersikap beradab karena IPTEK adalah sebagai hasil budaya
manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu,
pengembangan Iptek harus didasarkan pada hakikat tujuan demi
kesejahteraan umat manusia. Iptek bukan untuk kesombongan
dan keserakahan manusia. Namun, harus diabdikan demi
peningkatan harkat dan martabat manusia.
6. T.Jacob (2000) (dalam internet) berpendapat bahwa
Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam
pengembangan iptek, yaitu:
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, usaha untuk
menyejahterakan manusia haruslah dengan cara-cara yang
berprikemanusiaan. Desain, eksperimen, ujicoba dan
penciptaan harus etis dan tidak merugikan uamat manusia
zaman sekarang maupun yang akan datang. Sehingga kita
tidak boleh terjerumus mengembangkan iptek tanpa nilai-
nilai perikemanusiaan.
7. Pengaruh Iptek terhadap Nilai-Nilai Sosial dan Kemanusiaan
Sistem industri yang menyatu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah
menjalani suatu lompatan yang mutatif, bila dibandingkan dengan industri rumah
tangga atau industri desa tradisional. Bila orang-orang Yunani dan Arab dulu
bermatematika dan berdiskusi ilmiah tentang gejala-gejala alam, hukum-hukumnya
dan rahasianya interaksinya, demikian juga orang-orang Cina meledakkan mesiu
dan kembang-apinya, mereka melakukkannya demi kecintaannya kepada
pengetahuan murni, dermikian kebahagiaan hati yang melonjak karena merasa
suatu rahasia alam yang terungkapkan. Tapi dunia Barat sesudah abad-abad
pertengahan, dengan rasionalisme dan sustu ideologi tertentu yang tidak datang
dari kepercayaan nenek moyang atau ajaran agamanya, tetapi dari suatu khas yakni
segugus unsur kualitatif yang baru, yakni prinsip pemanfaatan, lalu tumbuh menjadi
manipulasi dan eksploitasi berkat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
baru. Mesiu dipakai untuk meriam-meriam perang dan astronomi digunakan untuk
mencari jalan perdagangan melintasi Tanjung Harapan ke kepulauan rempah-
rempah. Hukum-hukum alam dan pengetahuan murni diubah menjadi pengetahuan
terapan, menjadi teknologi, dioperasionalkan menjadi industri, dan dilindungi oleh
suatu sistem politik dan kekuatan militer tertentu, dan demi pemasarannya yang
struktural harus dimanfaatkan, menjadi manipulasi dan eksploitasi sekuruh dunia.
8. Kehidupan manusia yang digambarkan menjadi cerah dalam zaman Aufklarung
dengan variasi orientasi dan inspirasinya, kini secara totaliter dan represif
diarahkan kepada suatu tujuan, yakni kelestarian dan kejayaan kapitalisme modern.
Dimensi-dimensi lain ditekan karena tidak sesuai dengan tujuan utama tersebut.
Hal ini dapat dilaksanakan dengan lancar, karena teknologi modern mampu
memberikan kepuasan semu kepada kebutuhan-kebutuhan masyarakat, dengan
memasukkan motivasi serta pengaturan yang tampaknya rasional. Dalam situasi
demikian itulah maka manusia bersikap pasif dan reseptif dan tidak mampu lagi
menuntut perubahan.
Dalam kehidupan yang serba teknologi ini, manusia dapat mengalami alienasi,
manusia tidak lagi hidup secara langsung bebas dengan lingkunagnnya, tetapi
secara berangsur-angsur hidup dikelilingi oleh teknologi, organisasi dan sistem
yang diciptakan sendiri. Memang berkat ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia
dapat bangkit dari tekanan berat alam yang selalu mengganggunya, akan tetapi
secara sistematis mulai tergantung pada hasil ciptaannya dan organisasinya.
Dominasi alam dapat dilepaskan, tetapi teknologi dan birokrasinya bangkit dengan
dominasi dan kekuatannya yang dahsyat menguasai dan menjadikannya tergantung
dan lemah, kata Jurgen Moltmann.
9. Manfaat Ilmu bagi Kemanusiaan
Ilmu pada dasarnya mengungkap realitas sebagaimana adanya.Hasil-
hasil kegiatan keilmuan memberikan alternatif kepada manusia untuk
mengambil suatu keputusan yang menurut dirinya menjadi keputusan
yang terbaik, walaupun nantinya keputusan itu dianggap kurang tepat
oleh manusia lain. Akan tetapi hakikat kebenaran pastinya akan
dimanfaatkan oleh manusia secara umum karena sifat daripada
kebenaran yang mengungkap adalah waktu.
10. fungsi manusia dalam perkembangan ilmu
Dapat kita ketahui tentang ayat diatas bahwa Alloh menciptakan manusia
dengan penuh kasih sayang dan kesempurnaan baik secara fisik dan
rohani. Dengan dibekali hal diatas maka fungsi manusia terhadap ilmu
adalah menemukan, mengembangkan, menciptakan, kemudian
mengevaluasi terhadap ilmu yang didapatnya melalui proses berpikir
yang alami dan sistematis. dengan pemikiran seperti itu manusia bisa
membagi atau memetakan suatu ilmu degan spesifikasi tertentu yang
berkembang saat ini dan sudah dimanfaatkan oleh manusia.
11. KEMAJUAN ILMU DAN KRISIS KEMANUSIAAN
Krisis kemanusiaan merupakan suatu peristiwa atau runtutan peristiwa
ancaman kritis terhadap kesehatan, keamanan, dan keberadaan atau
eksistensi suatu komunitas atau suatu kelompok besar dalam suatu
wilayah luas.
Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
canggih untuk mengatasi berbagai masalah hidupnya, namun pada sisi lain ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut tidak mampu menumbuhkan moralitas (ahlak) yang
mulia. Dunia modern saat ini, termasuk di indonesia ditandai oleh gejalah kemerosotan
akhlak yang benar-benar berada pada taraf yang menghawatirkan. Kejujuran, kebenaran,
keadilan, tolong menolong dan kasih sayang sudah tertutup oleh penyelewengan,
penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling merugikan. Untuk memahami gerak
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian itu, maka kehadiran
filsafat ilmu dan nilai kemanusiaan berusaha mengembalikan ruh dan tujuan luhur ilmu
agar ilmu tidak menjadi bomerang bagi kehidupan umat manusia.