Dokumen tersebut membahas kasus pasien wanita berusia 64 tahun dengan keluhan nyeri ulu hati dan perut kanan atas selama sebulan. Pemeriksaan menemukan kolelitiasis berukuran 3,13 cm disertai kolesistitis dan kalsifikasi kantung empedu. Diagnosa akhir adalah kolelitiasis, kolesistitis, diabetes melitus tipe 2, dan hipertensi."
This document discusses cervical lesions and cervical cancer prevention. It describes cervical intraepithelial neoplasia (CIN) grades 1-3, which are precancerous lesions identified through Pap smear screening. CIN1 has a low risk of progression while CIN2-3 have a higher risk, with 5-40% potentially progressing to cancer if left untreated. The document recommends treatment over observation for most women with CIN2-3 to prevent cancer development.
Pasien wanita berusia 35 tahun dengan keluhan nyeri dan panas di perut bagian bawah saat buang air kecil selama 3 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan sensitivitas di area suprapubik dan hasil laboratorium mengindikasikan infeksi saluran kemih.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan saluran cerna atas (SCBA) dan bawah (SCBB), termasuk definisi, etiologi, insiden, mortalitas, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Perdarahan SCBA dapat berasal dari berbagai penyebab seperti ulkus peptikum, gastritis erosif, varises esofagus, atau keganasan. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan lanj
Ketoasidosis diabetikum adalah kondisi medis darurat yang disebabkan oleh penurunan kadar insulin yang menyebabkan peningkatan keton dan asamosis metabolik. Pasien mengalami gejala dehidrasi, hiperventilasi, nyeri perut, dan penurunan kesadaran. Diagnosis didukung dengan peningkatan glukosa darah, ketonuria, dan gas darah asam. Pengobatan meliputi resusitasi cairan dan pemberian insulin.
Ketuban pecah dini adalah kondisi dimana ketuban pecah sebelum proses persalinan pada usia kehamilan ≥37 minggu. Etiologinya meliputi infeksi, trauma, dan riwayat ketuban pecah dini sebelumnya. Diagnosis didasarkan pada riwayat keluarnya cairan dari vagina dan pemeriksaan inspekulo. Penatalaksanaannya meliputi penatalaksanaan ekspektasi, induksi persalinan, kortikosteroid, dan antibiotik sesuai
Dokumen tersebut membahas kasus pasien wanita berusia 64 tahun dengan keluhan nyeri ulu hati dan perut kanan atas selama sebulan. Pemeriksaan menemukan kolelitiasis berukuran 3,13 cm disertai kolesistitis dan kalsifikasi kantung empedu. Diagnosa akhir adalah kolelitiasis, kolesistitis, diabetes melitus tipe 2, dan hipertensi."
This document discusses cervical lesions and cervical cancer prevention. It describes cervical intraepithelial neoplasia (CIN) grades 1-3, which are precancerous lesions identified through Pap smear screening. CIN1 has a low risk of progression while CIN2-3 have a higher risk, with 5-40% potentially progressing to cancer if left untreated. The document recommends treatment over observation for most women with CIN2-3 to prevent cancer development.
Pasien wanita berusia 35 tahun dengan keluhan nyeri dan panas di perut bagian bawah saat buang air kecil selama 3 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan sensitivitas di area suprapubik dan hasil laboratorium mengindikasikan infeksi saluran kemih.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan saluran cerna atas (SCBA) dan bawah (SCBB), termasuk definisi, etiologi, insiden, mortalitas, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Perdarahan SCBA dapat berasal dari berbagai penyebab seperti ulkus peptikum, gastritis erosif, varises esofagus, atau keganasan. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan lanj
Ketoasidosis diabetikum adalah kondisi medis darurat yang disebabkan oleh penurunan kadar insulin yang menyebabkan peningkatan keton dan asamosis metabolik. Pasien mengalami gejala dehidrasi, hiperventilasi, nyeri perut, dan penurunan kesadaran. Diagnosis didukung dengan peningkatan glukosa darah, ketonuria, dan gas darah asam. Pengobatan meliputi resusitasi cairan dan pemberian insulin.
Ketuban pecah dini adalah kondisi dimana ketuban pecah sebelum proses persalinan pada usia kehamilan ≥37 minggu. Etiologinya meliputi infeksi, trauma, dan riwayat ketuban pecah dini sebelumnya. Diagnosis didasarkan pada riwayat keluarnya cairan dari vagina dan pemeriksaan inspekulo. Penatalaksanaannya meliputi penatalaksanaan ekspektasi, induksi persalinan, kortikosteroid, dan antibiotik sesuai
1. An abdominal X-ray can help in basic abdominal examinations by detecting gas under the diaphragm which could indicate an acute abdomen. It can also help see gallstones and kidney stones.
2. An abdominal X-ray can visualize structures like the diaphragm, psoas muscle, and extraperitoneal fat. It can also see gas in the stomach, small intestine, and large intestine. Organs like the liver, spleen, and kidneys may also be visible.
3. Abnormalities seen on abdominal X-rays include kidney stones, gallstones, free gas in the peritoneum, and calcification of the pancreas.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis leukosit beserta penjelasan mengenai hitungan dan penyebab peningkatan atau penurunan jumlah masing-masing jenis leukosit."
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup tes-tes untuk menilai kesadaran (GCS), fungsi kortikal tinggi, tanda-tanda meningeal, saraf kranial III, IV, V, dan VII. Pemeriksaan meliputi penilaian motorik, sensorik, dan refleks untuk mendiagnosis gangguan saraf kranial dan sistem saraf pusat.
Laporan kasus ini membahas kasus baru TB paru pada seorang perempuan berusia 21 tahun dengan keluhan batuk berdahak putih kekuningan selama 2 bulan. Pemeriksaan fisik menemukan tanda-tanda infeksi pernapasan. Hasil pemeriksaan dahak dan foto thoraks menunjukkan adanya infiltrat paru yang mendukung diagnosis TB paru aktif. Pasien mendapatkan terapi OAT kategori 1.
Dokumen tersebut membahas sindrom metabolik yang merupakan kumpulan gejala yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung dan diabetes. Sindrom metabolik ditandai dengan obesitas, hipertensi, gangguan regulasi gula darah, dan dislipidemia. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi sindrom metabolik menurut NCEP ATP III dan IDF serta faktor risiko dan akibat obesitas bagi kesehatan.
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis HepatisTenri Ashari Wanahari
Pasien laki-laki 56 tahun dirawat dengan keluhan hematemesis melena, sirosis hati, anemia sedang, dan dislipidemia. Pemeriksaan fisik menunjukkan pucat, ikterik, dan underweight. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia, leukositosis, dan ciri-ciri sirosis hati.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus laki-laki berusia 40 tahun dengan keluhan benjolan pada leher bagian samping yang dirasakan selama 4 bulan. Benjolan tersebut awalnya kecil namun membesar dengan cepat, teraba keras tetapi tidak nyeri, dan diikuti keluhan sakit kepala. Dokumen ini memberikan informasi mengenai anatomi kelenjar limfe leher, patogenesis benjolan, langkah diagnosis, dan berbagai penyakit yang mungkin men
Proses berkemih terdiri atas dua langkah yaitu pengisi penuh kandung kemih dan pengosongan kandung kemih. Proses ini dikendalikan secara fisiologis dan saraf untuk menyimpan dan mengeluarkan urine dari kandung kemih.
1. An abdominal X-ray can help in basic abdominal examinations by detecting gas under the diaphragm which could indicate an acute abdomen. It can also help see gallstones and kidney stones.
2. An abdominal X-ray can visualize structures like the diaphragm, psoas muscle, and extraperitoneal fat. It can also see gas in the stomach, small intestine, and large intestine. Organs like the liver, spleen, and kidneys may also be visible.
3. Abnormalities seen on abdominal X-rays include kidney stones, gallstones, free gas in the peritoneum, and calcification of the pancreas.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis leukosit beserta penjelasan mengenai hitungan dan penyebab peningkatan atau penurunan jumlah masing-masing jenis leukosit."
Dokumen tersebut merupakan daftar pemeriksaan modul neurologi yang mencakup tes-tes untuk menilai kesadaran (GCS), fungsi kortikal tinggi, tanda-tanda meningeal, saraf kranial III, IV, V, dan VII. Pemeriksaan meliputi penilaian motorik, sensorik, dan refleks untuk mendiagnosis gangguan saraf kranial dan sistem saraf pusat.
Laporan kasus ini membahas kasus baru TB paru pada seorang perempuan berusia 21 tahun dengan keluhan batuk berdahak putih kekuningan selama 2 bulan. Pemeriksaan fisik menemukan tanda-tanda infeksi pernapasan. Hasil pemeriksaan dahak dan foto thoraks menunjukkan adanya infiltrat paru yang mendukung diagnosis TB paru aktif. Pasien mendapatkan terapi OAT kategori 1.
Dokumen tersebut membahas sindrom metabolik yang merupakan kumpulan gejala yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung dan diabetes. Sindrom metabolik ditandai dengan obesitas, hipertensi, gangguan regulasi gula darah, dan dislipidemia. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi sindrom metabolik menurut NCEP ATP III dan IDF serta faktor risiko dan akibat obesitas bagi kesehatan.
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
Kasus Kecil Interna : Hematemesis Melena, Klinis Sirosis HepatisTenri Ashari Wanahari
Pasien laki-laki 56 tahun dirawat dengan keluhan hematemesis melena, sirosis hati, anemia sedang, dan dislipidemia. Pemeriksaan fisik menunjukkan pucat, ikterik, dan underweight. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia, leukositosis, dan ciri-ciri sirosis hati.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus laki-laki berusia 40 tahun dengan keluhan benjolan pada leher bagian samping yang dirasakan selama 4 bulan. Benjolan tersebut awalnya kecil namun membesar dengan cepat, teraba keras tetapi tidak nyeri, dan diikuti keluhan sakit kepala. Dokumen ini memberikan informasi mengenai anatomi kelenjar limfe leher, patogenesis benjolan, langkah diagnosis, dan berbagai penyakit yang mungkin men
Proses berkemih terdiri atas dua langkah yaitu pengisi penuh kandung kemih dan pengosongan kandung kemih. Proses ini dikendalikan secara fisiologis dan saraf untuk menyimpan dan mengeluarkan urine dari kandung kemih.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai neoplasma atau tumor, yang merupakan pertumbuhan jaringan abnormal yang terus berkembang meskipun rangsang pemicunya sudah hilang. Terdapat dua jenis tumor, yaitu tumor jinak yang tumbuh lambat dan tidak menyebar, serta tumor ganas yang tumbuh cepat, invasif dan dapat menyebar ke organ lain. Klasifikasi tumor dapat didasarkan pada sifat biologis, asal jaringan, derajat
Dokumen tersebut memberikan definisi tentang neoplasma dan kanker serta membahas faktor-faktor yang mempengaruhinya, gejala klinis, pembagian, tata nama, penyebaran, dan mekanisme pertahanan tubuh terhadap tumor. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar neoplasma dan kanker.
Neoplasma merupakan kumpulan sel abnormal yang tumbuh secara tidak terkendali. Terdapat tiga jenis neoplasma yaitu neoplasma jinak, pra-ganas, dan ganas (kanker). Neoplasma ganas dapat menyebar ke organ lain melalui darah atau sistem limfa yang disebut metastasis.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas biologi mengenai penyakit kanker. Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali yang dapat menyerang jaringan lain. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis kanker seperti kanker serviks, payudara, hati, dan paru-paru serta faktor-faktor penyebab dan gejala kanker.
Dokumen tersebut membahas tentang onkologi kebidanan yang mencakup definisi dan pengertian onkologi sebagai ilmu yang mempelajari tumor dan kanker serta perkembangan, diagnosa, perawatan dan pencegahannya. Dibahas pula jenis-jenis kanker yang dibedakan menjadi karsinoma, sarkoma, leukemia, dan limfoma serta macam-macam cabang ilmu onkologi seperti onkologi bedah, medis, radiasi, ginekolog
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis tumor jinak dan ganas pada organ reproduksi wanita seperti uterus, tuba falopii, dan ovarium. Terdapat dua jenis tumor yaitu tumor jinak yang tumbuh secara ekspansif tanpa merusak jaringan, dan tumor ganas yang tumbuh lebih cepat sehingga dapat merusak jaringan. Jenis tumor ganas pada uterus antara lain adenokarsinoma endometrium dan sarkoma uterus, sedangkan pada ovari
Kanker kulit umumnya disebabkan oleh paparan sinar matahari berlebihan dan memiliki tiga jenis utama yaitu karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma maligna. Diagnosa didasarkan pada biopsy dan pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, serta radioterapi bergantung pada jenis dan stadium kanker. Perawatan mencakup pengkajian gejala, lokasi tumor, serta tindak lanjut untuk mencegah metastasis.
Tumor pada hewan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti virus, zat kimia, dan radiasi. Virus dapat memicu tumor melalui mekanisme genetik dengan mengubah DNA sel target, sementara zat kimia dapat berperan sebagai inisiator atau promotor kanker dengan mengikat DNA dan membentuk adduk. Radiasi dapat merusak DNA melalui produksi spesies oksigen reaktif. Berbagai mutasi genetik yang diwariskan p
Leukimia adalah kanker darah yang disebabkan oleh produksi sel darah putih abnormal. Terdapat dua jenis utama leukimia, yaitu leukimia mieloblastik yang melibatkan sel myeloid dan leukimia limfoblastik yang melibatkan sel limfoid. Kemoterapi merupakan pengobatan utama untuk leukimia yang menggunakan obat kimia seperti siklofosfamid dan metotreksat untuk membunuh sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. 1. DEFINISI
Neoplasia = pertumbuhan baru
Willis (onkolog Inggris): massa
jaringan yang abnormal, tumbuh
berlebihan, tidak terkoordinasi
dengan jaringan normal dan tumbuh
terus meskipun stimulus yang
menimbulkannya telah hilang
tidak mempunyai tujuan, merugikan
penderitanya dan tumbuh otonom
Dasar pertumbuhan neoplasma:
hilangnya kontrol pertumbuhan
normal.
3. Sifat neoplasma:
Parasit
Autonomi
Clonal: seluruh populasi sel dalam
tumor berasal dari sel tunggal
(single cell) yang telah mengalami
perubahan genetik.
Istilah neoplasma dalam medis
sering disebut juga sebagai tumor.
4. Tumor (arti sebenarnya): semua
tonjolan abnormal pada tubuh. Pada
awalnya istilah tumor ini diterapkan
pada pembengkakan (swelling)
akibat inflammasi.
“Kanker” (cancer)
terminologi umum untuk semua
tumor ganas.
diambil dari bahasa Latin:
kepiting (crab).
Ilmu yang mempelajari neoplasma
disebut onkologi.
6. ENVIRONMENTAL
CARCINOGENS
80 - 90% kanker berkaitan
dengan agen lingkungan
(environment) diantaranya:
diet, bahan kimia, radiasi
dan virus.
Beberapa agen lingkungan
sering bekerja- sama (co-
carcinogenesis).
6
8. 2. TATA NAMA & KLASIFIKASI
Berdasarkan perilaku klinis, neoplasma
dibagi:
Jinak (benign)
Ganas (malignant)
Istilah “benign” dan “malignant”
menunjukkan sifat (behavior) biologik tumor
Sifat biologik ditentukan oleh derajat
diferensiasi tumor dan kecepatan tumbuh
(juga kecepatan kematian sel)
9. Neoplasma (jinak / ganas) mempunyai 2
komponen dasar:
Parenkim: sel tumor/neoplastik yang
proliferatif, yang menentukan perilaku
biologis tumor determine their behavior
and pathologic consequences
Stroma: jaringan pendukung parenkim,
tidak bersifat neoplastik, terdiri dari
jaringan ikat & pembuluh darah the growth
and evolution of neoplasms
Desmoplasia: sel parenkim merangsang
pembentukan kolagen dalam jumlah yang
banyak pada stroma
Penamaan neoplasma berdasarkan
komponen parenkimnya.
11. KLASIFIKASI BERDASARKAN :
Sifat Biologik Tumor
Jinak:
- Tumbuh lambat, berkapsul, tidak infiltratif, anak
sebar (-), kerusakan jaringan sekitar (-)
- Umumnya dapat disembuhkan
Ganas:
- tumbuh cepat, infiltratif, anak sebar (+),
kerusakan jaringan sekitar (+)
- Sering menimbulkan kematian.
Intermediate (tumor yang agresif lokal/tumor
ganas berderajat rendah):
- Invasif lokal, kemampuan metastasis kecil
- jinak tetapi destruktif / ganas tetapi metastase
lambat.
12. SIFAT TUMOR
JINAK
TUMOR
INTERMEDIA
TE
TUMOR
GANAS
PERTUMBUHAN LAMBAT BERVARIASI CEPAT
TUMBUH
INFILTRATIF
TIDAK LOKAL INFILTRATIF
KEMAMPUAN
METASTASIS
TIDAK ADA RENDAH/TIDAK TINGGI
PENGOBATAN EKSISI EKSISI LUAS EKSISI LUAS,
PENGANGKATA
N KGB
REGIONAL,
PENGOBATAN
SISTEMIK
(KEMOTERAPI)
ANGKA
KESEMBUHAN
SETELAH
OPERASI
TINGGI CENDERUNG
RESIDIF
BURUK,
CENDERUNG
RESIDIF DAN
METASTASIS
13. Klasifikasi lain:
Simple neoplasma
Terdiri dari satu tipe sel
Contoh: fibroma, fibrosarcoma, adenoma,
adenocarcinoma, squamous cell carcinoma.
Mixed neoplasma (neoplasma campur)
Terdiri dari > 1 tipe sel yang berasal dari 1
germ cell layer
Contoh:
jinak: Benign mixed tumor dari kelenjar
liur, fibroadenoma mamma.
Ganas: Wilms’ tumor (nefroblastoma).
14. Compound neoplasma (neoplasma
gabungan)
Terdiri dari > 1 tipe sel yang berasal
dari > 1 germ layer
Contoh:
- Teratoma
tumor yang berasal dari ketiga lapisan
germ.
1.ectoderm --> kulit & glandula sebacea
2.endoderm --> epitelial kelenjar
3.mesoderm --> tulang, tulang rawan, dll
Contoh : ovarian cystic teratoma (kista
dermoid ovarium) sering mengandung
rambut, gigi & tulang.
17. A. TATA NAMA TUMOR JINAK
Secara umum dengan menambah akhiran
“oma” pada sel asal tumor.
1. Mesenkimal tumor:
Fibrosit ---------------------- Fibroma
Lipid -------------------------- Lipoma
Osteosit --------------------- Osteoma
Chondrosit ----------------- Chondroma
Otot polos ------------------ Leiomyoma
Otot bergaris -------------- Rhabdomyoma
pembuluh darah ---------- Hemangioma, dst.
18. 2. Epitelial (parenkim) tumor tata nama lebih
kompleks
Berdasarkan sel asal
Adrenocortical adenoma, bronchial adenoma
Arsitektur mikroskopis
Adenoma ginjal
Papilloma: squamous cell papilloma, transisional cell
papilloma
Bentuk makroskopis
Papilloma: membentuk tonjolan seperti jari pada epitel
permukaan
Cystadenoma: membentuk massa kistik
Papillary cystadenoma: membentuk papil & menonjol
dalam kista
Polyp: membentuk tonjolan diatas permukaan mukosa dan
menonjol ke dalam lumen (lambung/usus)
Pengecualian:
neoplasma jinak sel epitel plasenta disebut Mola
Hidatidosa
A. TATA NAMA TUMOR JINAK
25. 3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA
JINAK & GANAS
Neoplasma dapat dibedakan menjadi
jinak / ganas, berdasarkan:
Differensiasi & anaplasia
Kecepatan pertumbuhan (rate of
growth)
Invasi lokal (local invasion)
Metastasis (anak sebar)
26. 1. DIFFERENSIASI & ANAPLASIA
Differensiasi: derajat kemiripan sel neoplastik
(sel parenkim tumor) dengan sel normal.
Makin mirip – makin baik differensiasinya.
Well differentiated
Moderately differentiated
Poorly differentiated
undifferentiated
Semua tumor jinak tersusun dari sel
neoplastik yang mirip dengan sel normal (well
differentiated)
Tumor ganas bisa: well differentiated s.d
undifferentiated.
3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA JINAK & GANAS
27. Anaplasia
Harfiah: tanpa bentuk atau
kemunduran
menunjukkan pertumbuhan ke arah
tingkatan lebih rendah atau hilangnya
differensiasi struktural & fungsional
suatu sel normal.
hallmark of malignant transformation
(petanda tumor ganas).
3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA JINAK & GANAS
3.1. DIFFERENSIASI & ANAPLASIA
28. Ciri-ciri morfologik sel anaplastik
Pleomorfik: ukuran & bentuk bervariasi
(variation in size & shape). Sel bisa berukuran
>> besar atau << kecil.
Morfologi inti sel tidak normal
Inti sel hiperkromatik (karena DNA >>)
Rasio inti : sitoplasma (N/C ratio) (hampr
1:1) (normalnya N/C ratio 1:4 atau 1:6)
Butiran kromatin kasar
Nukleoli (anak inti) nyata / prominent
Mitosis: jumlah > & didapatkan mitosis
atipik.
Hilangnya polaritas: gangguan orientasi
susunan sel dalam jaringan.
3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA JINAK & GANAS
3.1. DIFFERENSIASI & ANAPLASIA
30. DYSPLASIA
Artinya: disordered growth.
Terutama pada sel epitelial, ditandai
oleh hilangnya uniformitas individual
sel & hilangnya orientasi arsitektur
normal sel dalam jaringan.
Morfologi:
Pleomorfisme (+)
Inti hiperkromatik (+)
Mitosis meningkat
31. DERAJAT DYSPLASIA
Displasia ringan (mild dysplasia)
Displasia sedang (moderate
dysplasia)
Displasia berat (severe dysplasia)
= Carsinoma insitu.
Dysplasia mild - moderate masih bisa
reversible
Dysplasia = proliferasi non-
neoplastik
Dysplasia mungkin mengalami
progresi menjadi kanker.
33. 3.2 KECEPATAN PERTUMBUHAN
(RATE OF GROWTH)
Secara umum:
Kebanyakan tumor jinak: tumbuh lambat.
tergantung hormon & supply darah
contoh: leiomyoma uterus akan tumbuh cepat jika
estrogen >> (kehamilan)
Kebanyakan tumor ganas: tumbuh cepat.
Secara umum, kecepatan pertumbuhan tumor
berhubungan dengan derajat differensiasinya
– kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih
cepat daripada tumor jinak.
3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA JINAK & GANAS
34. 3.3 INVASI LOKAL (LOCAL INVASION)
Tumor jinak
Tumbuh lokal & tidak mempunyai kemampuan
untuk menginfiltrasi, menginvasi jaringan
sekitarnya.
Berbatas jelas dengan jaringan sekitar,
mempunyai kapsul (simpai) ataupun
pseudocapsul (simpai semu).
Tidak metastasis (tidak beranak sebar)
Pengecualian: hemangioma (tumor jinak pembuluh
darah) – tidak berkapsul & tumbuh seperti
infiltratif dalam jaringan.
3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA JINAK & GANAS
36. Tumor ganas:
Tumbuh progresif, invasi & infiltrasi ke
jaringan sekitarnya.
Batas tidak jelas & tidak berkapsul
pengecualian: tumor ganas yang tumbuhnya
lambat bisa terlihat berbatas jelas pada
makroskopis, namun secara mikroskopis
akan terlihat pertumbuhan yang infiltratif
ke jaringan sekitar.
3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA JINAK & GANAS
3.3. INVASI LOKAL
37. Beberapa kanker dapat tumbuh dari suatu lesi
preinvasif, disebut sebagai Carcinoma insitu.
Biasanya terjadi pada cervix, kulit, mamma.
Ca insitu menunjukkan gambaran sel ganas tetapi tidak
menginvasi membran basal (basal membrane intak).
3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA JINAK & GANAS
3.3. INVASI LOKAL
38. 3.4 METASTASIS
Adalah anak sebar ke jaringan yang jauh dari
tumor asal.
Merupakan petanda keganasan yang
paling kuat diantara tanda lain:
Tumor jinak --- tidak metastasis
Tumor ganas --- metasatasis
Metastasis:
Percontinuatum – lewat rongga
Limfogen
Hematogen
3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA JINAK & GANAS
3.4. METASTASIS
39. Metastasis per continuatum:
Lewat rongga tubuh (body cavity)
Contoh: Ca ovarium --- ke peritoneum
Ca colon --- ke cavum
peritoneum
Ca paru --- ke cavum pleura
3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA JINAK & GANAS
3.4. METASTASIS
40. Metastasis secara limfogen:
Terutama pada carcinoma
Pola penyebaran metastasis kelenjar
limfe mengikuti rute normal dari
lymphatic drainage.
contoh: Ca mamma - metastasis KGB axilla
Ca paru – metastasis ke KGB hilus
Ca nasofaring – metastasis KGB colli
3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA JINAK & GANAS
3.4. METASTASIS
41. Metastases secara hematogen
Terutama pada sarcoma
Dapat juga terjadi pada carcinoma
Renal cell ca vena renalis
Penetrasi ke vena > arteri, karena
arteri memiliki dinding > tebal lebih
tahan.
Invasi pada vena sel tumor
mengikuti aliran vena metastasis
sering terjadi pada paru & hepar.
3. KARAKTERISTIK NEOPLASMA JINAK & GANAS
3.4. METASTASIS