SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
MULTIVIBRATOR, TEORI DAN
APLIKASINYA
Konsep Dasar Multivibrator
Karakteristik Multivibrator
Jenis-jenis Multivibrator
Aplikasi Multivibrator
--- Daftar Pembahasan ---
Konsep Dasar Multivibrator
• Multivibrator adalah rangkaian elektronik
terpadu yang digunakan untuk menerapkan
variasi dari sistem dua keadaan (two state
system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal
kontinu, yang dapat digunakan sebagai
pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian
sekuensial.
Konsep Dasar Multivibrator
• Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu
sebagai sebuah rangkaian pembangkit sinyal,
di mana sinyal yang dihasilkan pada keluaran
akan berbentuk gelombang persegi (square
wave).
• Multivibrator dalam pengoperasiannya
memiliki dua keadaan utama, yaitu keadaan
stabil dan keadaan tak stabil.
Konsep Dasar Multivibrator
• Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf
amplitudo sinyal keluaran adalah tetap/stagnan
pada suatu nilai tertentu.
• Keadaan tak stabil adalah keadaan di mana taraf
ampiltudo sinyal selalu berubah-ubah mengikuti
denyut tegangan pada komponen aktif.
• Keadaan tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju
pengisian/pengosongan kapasitor yang besarnya
ditentukan dari kapasitas kapasitor.
Konsep Dasar Multivibrator
• Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen
penguat aktif yang dikopel silang dengan
komponen-komponen pasif (resistor dan
kapasitor).
• Fungsi resistor pada rangkaian multivibrator
adalah sebagai sumber arus bagi pengisian
muatan kapasitor, sedangkan kapasitor berfungsi
sebagai kopel yang akan menentukan besar
tegangan dari komponen penguat yang aktif.
Konsep Dasar Multivibrator
• Rangkaian multivibrator dapat dibuat dengan
transistor bipolar (bipolar junction transistor,
BJT), FET dan penguat operasional (operational
ampilfier, op-amp), yang mana bentuk rangkaian
untuk setiap komponen aktif perlu disesuaikan
dengan karakteristik dari setiap komponen aktif
tersebut.
• Karena cara kerja FET lebih rumit dari cara kerja
BJT, rangkaian multivibrator pada umumnya
dibuat dengan rangkaian BJT.
Konsep Dasar Multivibrator
Jenis-jenis Multivibrator
• Berdasarkan bentuk sinyal keluaran (output),
multivibrator dapat dibagi ke dalam 3 jenis,
yaitu:
1. Multivibrator astabil (astable multivibrator)
2. Multivibrator monostabil (monostable multivibrator)
3. Multivibrator bistabil (bistable multivibrator)
Jenis-jenis Multivibrator
Multivibrator Astabil
• Multivibrator astabil adalah multivibrator yang
bersifat free-running, yaitu tidak memiliki
keadaan stabil yang permanen pada suatu
periode tertentu, oleh sebab itu tidak
dibutuhkan suatu masukan (input).
• Waktu aktif dari setiap komponen penguat
bergantung pada waktu pengisian dan
pengosongan kapasitor pada rangkaian.
Multivibrator Astabil
Rangkaian Multivibrator Astabil
(BJT)
VOUTVOUT
Catatan:
C1 = C2
R2 = R3
Cara Kerja
• Keadaan 1
1. Q1 menahan tegangan kaki R1 dan C1 yang terhubung pada kolektor di 0 V.
2. Kapasitor C1 diisi melalui R2 hingga tegangan basis Q2 mencapai 0,6 V.
3. R3 menaikkan tegangan basis-emitor Q1, tetapi dioda basis-emitor Q1 menahan
tegangan basis pada taraf 0,7 V.
4. R4 mengisi muatan C2 hingga mencapai tegangan sumber (VCC), yang waktu
pengisiannya lebih cepat dari waktu pengisian C1.
5. Karena tegangan basis-emitor mencapai 0,7 V, maka Q2 aktif, dan menahan
tegangan kaki R4 dan C2 yang terhubung pada kolektor Q2 di 0 V.
6. Tegangan basis-emitor Q1 akan menurun kurang dari 0 V, yang mengakibatkan Q1
nonaktif.
7. R1 dan R2 akan mengisi muatan kapasitor hingga mencapai tegangan sumber
(VCC), akan tetapi dioda basis-emitor Q2 menahan tegangan basis-emitor pada
taraf 0,7 V.
• Keadaan 2
Keadaan ini merupakan kebalikan dari keadaan 1, di mana pada keadaan awal Q1
nonaktif, sedangkan Q2 aktif. Siklus pengisian dan pengosongan akan berulang jika
tegangan basis transistor mencapai 0,6 V.
Rangkaian Multivibrator Astabil
(Op-Amp)
-
+
+V
-V
VOUT
Cara Kerja
• Keadaan 1 (output op-amp bernilai 1)
Tegangan yang melalui kapasitor C1 akan meningkat
karena adanya arus yang melalui R3 dari nilai awal t =
0 hingga keadaan t, yang menyebabkan output op-
amp menjadi bernilai 0.
• Keadaan 2
Keadaan ini merupakan kebalikan dari keadaan 1, di
mana terjadi pengosongan kapasitor hingga waktu t
sehingga output op-amp berubah dari nilai 0 kembali
pada nilai 1.
Multivibrator Monostabil
• Multivibrator monostabil adalah multivibrator
yang memiliki satu kondisi stabil dan satu kondisi
tak stabil.
• Mempunyai satu buah masukan denyut pemicu
(input trigger pulse) untuk mengubah keadaan
stabil dan tak stabil.
• Keadaan stabil akan menjadi tak stabil apabila
diberikan suatu denyut pemicu negatif (negative
trigger pulse) pada komponen penguat yang
sedang aktif.
Multivibrator Monostabil
• Jika suatu denyut masukan berulang-ulang yang
diterapkan pada rangkaian dapat
mempertahankan kondisi tak stabil, maka
rangkaian tersebut disebut retriggerable
monostable.
• Sebaliknya jika suatu denyut masukan berulang-
ulang yang diterapkan pada rangkaian tidak
mempengaruhi periode kondisi tak stabil, maka
rangkaian tersebut disebut nonretriggerable
monostable.
Rangkaian Multivibrator Monostabil
(BJT)
INPUT TRIGGER PULSE
VOUTVOUT
Cara Kerja
• Keadaan stabil (Q2 aktif)
1. Jika diberi suatu denyut masukan pada basis Q2, maka kapasitor C1 akan
mengosongkan muatan karena tegangan pada titik sambungan R3 dan R4 adalah
0 V, sehingga tegangan basis dari Q2 berada di bawah tegangan ground (0 V),
yang menyebabkan Q2 berada dalam daerah cut-off sehingga Q2 nonaktif.
2. Arus basis Q1 akan naik dengan cepat mencapai nilai 0,7 V akibat tidak adanya
kapasitor pada R3 , sehingga Q1 berada dalam daerah aktif dalam waktu yang
relatif singkat, dan keadaan ini merupakan keadaan tak stabil.
• Keadaan tak stabil
1. Kapasitor C1 akan diisi muatannya oleh R1 & R2, sehingga arus basis Q2 akan naik
mencapai 0,7 V , dan akibatnya Q2 berada dalam daerah aktif, yang menandakan
bahwa multivibrator dalam keadaan stabil.
2. Saat C2 berada dalam keadaan jenuh, jika ada suatu denyut masukan pada basis
Q2, maka siklus pengosongan dimulai kembali hingga Q1 kembali aktif.
Periode waktu di mana multivibrator berada dalam keadaan tak stabil
dirumuskan dengan t = ln(2).R2.C1.
Rangkaian Multivibrator Monostabil
(Op-Amp)
-
+
+V
-V
VOUT
VIN
Cara Kerja
• Keadaan stabil
Dioda D1 akan menahan (clamp) tegangan pada titik
sambungan masukan negatif pada op-amp sebesar 0,6
V, yang menyebabkan output op-amp tetap.
• Keadaan tak stabil
Jika diberikan suatu denyut pemicu negatif (negative
trigger pulse) pada C2, maka pada titik sambungan
dioda D2 dengan masukan positif op-amp akan timbul
denyut dengan amplitudo cukup besar yang
menyebabkan output op-amp menjadi kebalikan dari
keadaan sebelumnya.
Multivibrator Bistabil
• Multivibrator bistabil adalah multivibrator
yang memiliki dua keadaan stabil.
• Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan
karena tidak memiliki kapasitor, sehingga
waktu aktif dari komponen penguat diatur
oleh pemicu (trigger) eksternal.
• Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang
menyebabkan pada keadaan awal komponen-
komponen aktif menghantar.
Multivibrator Bistabil
Rangkaian Multivibrator Bistabil (BJT)
RESET TRIGGER PULSESET TRIGGER PULSE
VOUTVOUT
Cara Kerja
• Pada awal rangkaian diaktifkan, kedua transistor
berada dalam keadaan aktif karena tak adanya
kapasitor.
• Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal
‘set’, maka Q1 akan berada pada daerah aktif,
sedangkan Q2 akan berada pada daerah cut-off.
• Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal
‘reset’, maka Q2 akan berada pada daerah aktif,
sedangkan Q1 akan berada pada daerah cut-off.
Rangkaian Multivibrator Bistabil
(Op-Amp)
+V
-V
-
+
VOUT
VIN
Cara Kerja
• Ada/tidaknya denyut masukan dari terminal
VIN mempengaruhi nilai keluaran (output) dari
op-amp, di mana jika ada sinyal masukan pada
terminal masukan negatif op-amp, maka akan
timbul nilai ‘1’ pada terminal keluaran dan
begitu juga sebaliknya untuk nilai ‘0’ pada
keluaran diperoleh dengan meniadakan sinyal
masukan pada terminal masukan negatif.
Karakteristik Multivibrator
• Multivibrator astabil
1. Memiliki waktu tunda pengisian dan
pengosongan kapasitor.
2. Tidak memiliki masukan (input) karena
keadaan ditentukan oleh besarnya tegangan
pada komponen penguat aktif.
Karakteristik Multivibrator
• Periode waktu osilasi
• Frekuensi osilasi
Karakteristik Multivibrator
222
311
21
CRVt
CRVt
ttT
BE
BE



RCVT
f
BE2
11

• Bentuk gelombang multivibrator astabil
Karakteristik Multivibrator
• Multivibrator monostabil
1. Keadaan tak stabil dicapai dengan
menerapkan sinyal pemicu ujung negatif
(negative edge triggering).
2. Memiliki 1 buah masukan pada salah satu
komponen kopel yang mengatur keadaan
stabil dan tak stabil.
Karakteristik Multivibrator
• Multivibrator monostabil
1. Keadaan tak stabil dicapai dengan
menerapkan sinyal pemicu ujung negatif
(negative edge triggering).
2. Memiliki 1 buah masukan pada salah satu
komponen kopel yang mengatur keadaan
stabil dan tak stabil.
Karakteristik Multivibrator
• Periode waktu osilasi adalah selang waktu
yang dibutuhkan untuk mengubah keadaan
rangkaian dari keadaan stabil menjadi tak
stabil, yang dirumuskan dengan:
Karakteristik Multivibrator
RCVBE
• Bentuk gelombang multivibrator monostabil
Karakteristik Multivibrator
• Multivibrator bistabil
1. Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada
awal rangkaian diaktifkan komponen penguat
berada pada daerah aktif.
2. Pengubahan keadaan dari sinyal keluaran
dilakukan dengan menerapkan masukan “set”
dan “reset” pada komponen penguat yang aktif.
Jika diberikan masukan pada salah satu terminal
tersebut, maka keadaan keluaran akan berubah
ke taraf kebalikan dari keadaan awal.
Karakteristik Multivibrator
• Bentuk gelombang multivibrator bistabil
Karakteristik Multivibrator
Aplikasi Multivibrator
• Multivibrator astabil
Kegunaan dari multivibrator bistabil antara lain:
1. Sebagai pembangkit sinyal yang menghasilkan
gelombang keluaran dengan periode tetap.
2. Sebagai rangkaian pembangkit denyut lonceng
(clock pulse) untuk rangkaian pencacah
(counter), penghitung waktu (timer), modulator
dan rangkaian logika digital lainnya.
Aplikasi Multivibrator
• Multivibrator monostabil
Kegunaan dari multivibrator monostabil antara
lain:
1. Peregangan periode waktu terhadap denyut
sinyal keluaran (pulse stretching).
2. Sebagai rangkaian pendeteksi ujung jatuh
pada denyut rangkaian flip-flop.
Aplikasi Multivibrator
• Multivibrator bistabil
Kegunaan dari multivibrator bistabil antara lain:
1. Membangkitkan dan memproses sinyal-sinyal
denyut.
2. Melakukan operasi-operasi seperti
penyimpanan bit data dan operasi logika
(aljabar Boole)
3. Pembentuk sistem memori dalam bentuk
flip-flop RS atau JK.
Aplikasi Multivibrator
Rangkaian dan tabel kebenaran RS-FF

More Related Content

What's hot

Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingampas03
 
Gaya coulumb & intensitas medan listrik
Gaya coulumb & intensitas medan listrikGaya coulumb & intensitas medan listrik
Gaya coulumb & intensitas medan listrikRahmat Dani
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Ishardi Nassogi
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Konsep Sinyal dan Sistem
Konsep Sinyal dan SistemKonsep Sinyal dan Sistem
Konsep Sinyal dan Sistemyusufbf
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoarinnana
 
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCyosferdi
 
Pertemuan v (system).
Pertemuan v (system).Pertemuan v (system).
Pertemuan v (system).Eva Fitrianaa
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskritSimon Patabang
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorkukuhruyuk15
 
Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)Sugeng Widodo
 
Slide week 1b introduction - sinyal
Slide week 1b   introduction - sinyalSlide week 1b   introduction - sinyal
Slide week 1b introduction - sinyalBeny Nugraha
 
Penguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxPenguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxIchsanLuga1
 
Deret Fourier Waktu Kontinyu
Deret Fourier Waktu KontinyuDeret Fourier Waktu Kontinyu
Deret Fourier Waktu Kontinyuyusufbf
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)noussevarenna
 
Multivibrator Bestable
Multivibrator BestableMultivibrator Bestable
Multivibrator BestableAlfi Diantoro
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Bab 2 multimeter
Bab 2 multimeterBab 2 multimeter
Bab 2 multimeterAgus Subowo
 

What's hot (20)

Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
 
Gaya coulumb & intensitas medan listrik
Gaya coulumb & intensitas medan listrikGaya coulumb & intensitas medan listrik
Gaya coulumb & intensitas medan listrik
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Konsep Sinyal dan Sistem
Konsep Sinyal dan SistemKonsep Sinyal dan Sistem
Konsep Sinyal dan Sistem
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
 
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMCALAT UKUR LISTRIK PMMC
ALAT UKUR LISTRIK PMMC
 
Pertemuan v (system).
Pertemuan v (system).Pertemuan v (system).
Pertemuan v (system).
 
Bistable multivibrators
Bistable multivibratorsBistable multivibrators
Bistable multivibrators
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 
Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)Penyearah dioda (kuliah ke 4)
Penyearah dioda (kuliah ke 4)
 
Slide week 1b introduction - sinyal
Slide week 1b   introduction - sinyalSlide week 1b   introduction - sinyal
Slide week 1b introduction - sinyal
 
Penguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxPenguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptx
 
Deret Fourier Waktu Kontinyu
Deret Fourier Waktu KontinyuDeret Fourier Waktu Kontinyu
Deret Fourier Waktu Kontinyu
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
 
Multivibrator Bestable
Multivibrator BestableMultivibrator Bestable
Multivibrator Bestable
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Bab 2 multimeter
Bab 2 multimeterBab 2 multimeter
Bab 2 multimeter
 

Similar to Multivibrator

Rachel chandra tmb_multivibrator bistable
Rachel chandra tmb_multivibrator bistableRachel chandra tmb_multivibrator bistable
Rachel chandra tmb_multivibrator bistableRachel Aditama
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabilmz_khamim
 
Rachel chandra tmb_multivibrator bistable_revisi
Rachel chandra tmb_multivibrator bistable_revisiRachel chandra tmb_multivibrator bistable_revisi
Rachel chandra tmb_multivibrator bistable_revisiRachel Aditama
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabilmz_khamim
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabilRifqiAdy
 
Revisi, multivibrator bistabil
Revisi, multivibrator bistabilRevisi, multivibrator bistabil
Revisi, multivibrator bistabilAlfi Diantoro
 
Adi prayoga. multivibrator
Adi prayoga. multivibratorAdi prayoga. multivibrator
Adi prayoga. multivibratoradiprayogaa
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabilRifqiAdy
 
MULTIVIBRATOR BISTABIL
MULTIVIBRATOR BISTABILMULTIVIBRATOR BISTABIL
MULTIVIBRATOR BISTABILdimas kuncoro
 
dimas subekti_Teknik Mesin
dimas subekti_Teknik Mesindimas subekti_Teknik Mesin
dimas subekti_Teknik Mesindimas kuncoro
 
Multivibrator (muhammad saifullah zagky)
Multivibrator (muhammad saifullah zagky)Multivibrator (muhammad saifullah zagky)
Multivibrator (muhammad saifullah zagky)muhammad saifullah
 
Multivibator bistabil
Multivibator bistabilMultivibator bistabil
Multivibator bistabiledihandoyo96
 
Multivibrator Bistabil
Multivibrator BistabilMultivibrator Bistabil
Multivibrator Bistabilerwin_rochmad
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabileddy_wib
 
Multivibrator Bistabil
Multivibrator BistabilMultivibrator Bistabil
Multivibrator Bistabilriyan_afandi
 
Susanto _multivibrator bistabil
Susanto _multivibrator bistabilSusanto _multivibrator bistabil
Susanto _multivibrator bistabilSusanto
 
Dimas subekti teknik mesin
Dimas subekti teknik mesinDimas subekti teknik mesin
Dimas subekti teknik mesindimas kuncoro
 

Similar to Multivibrator (20)

Rachel chandra tmb_multivibrator bistable
Rachel chandra tmb_multivibrator bistableRachel chandra tmb_multivibrator bistable
Rachel chandra tmb_multivibrator bistable
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabil
 
Rachel chandra tmb_multivibrator bistable_revisi
Rachel chandra tmb_multivibrator bistable_revisiRachel chandra tmb_multivibrator bistable_revisi
Rachel chandra tmb_multivibrator bistable_revisi
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabil
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabil
 
Revisi, multivibrator bistabil
Revisi, multivibrator bistabilRevisi, multivibrator bistabil
Revisi, multivibrator bistabil
 
Adi prayoga. multivibrator
Adi prayoga. multivibratorAdi prayoga. multivibrator
Adi prayoga. multivibrator
 
Multivibrator Bistabil
Multivibrator BistabilMultivibrator Bistabil
Multivibrator Bistabil
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabil
 
MULTIVIBRATOR BISTABIL
MULTIVIBRATOR BISTABILMULTIVIBRATOR BISTABIL
MULTIVIBRATOR BISTABIL
 
dimas subekti_Teknik Mesin
dimas subekti_Teknik Mesindimas subekti_Teknik Mesin
dimas subekti_Teknik Mesin
 
Multivibrator (muhammad saifullah zagky)
Multivibrator (muhammad saifullah zagky)Multivibrator (muhammad saifullah zagky)
Multivibrator (muhammad saifullah zagky)
 
Multivibator bistabil
Multivibator bistabilMultivibator bistabil
Multivibator bistabil
 
Multivibrator Bistabil
Multivibrator BistabilMultivibrator Bistabil
Multivibrator Bistabil
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabil
 
Multivibrator Bistabil
Multivibrator BistabilMultivibrator Bistabil
Multivibrator Bistabil
 
Revisi multivibrator
Revisi multivibratorRevisi multivibrator
Revisi multivibrator
 
Susanto _multivibrator bistabil
Susanto _multivibrator bistabilSusanto _multivibrator bistabil
Susanto _multivibrator bistabil
 
Multivibrator Bistabil
Multivibrator BistabilMultivibrator Bistabil
Multivibrator Bistabil
 
Dimas subekti teknik mesin
Dimas subekti teknik mesinDimas subekti teknik mesin
Dimas subekti teknik mesin
 

Recently uploaded

Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 

Recently uploaded (19)

Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 

Multivibrator

  • 1. MULTIVIBRATOR, TEORI DAN APLIKASINYA Konsep Dasar Multivibrator Karakteristik Multivibrator Jenis-jenis Multivibrator Aplikasi Multivibrator --- Daftar Pembahasan ---
  • 2. Konsep Dasar Multivibrator • Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian sekuensial. Konsep Dasar Multivibrator
  • 3. • Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu sebagai sebuah rangkaian pembangkit sinyal, di mana sinyal yang dihasilkan pada keluaran akan berbentuk gelombang persegi (square wave). • Multivibrator dalam pengoperasiannya memiliki dua keadaan utama, yaitu keadaan stabil dan keadaan tak stabil. Konsep Dasar Multivibrator
  • 4. • Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf amplitudo sinyal keluaran adalah tetap/stagnan pada suatu nilai tertentu. • Keadaan tak stabil adalah keadaan di mana taraf ampiltudo sinyal selalu berubah-ubah mengikuti denyut tegangan pada komponen aktif. • Keadaan tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju pengisian/pengosongan kapasitor yang besarnya ditentukan dari kapasitas kapasitor. Konsep Dasar Multivibrator
  • 5. • Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen penguat aktif yang dikopel silang dengan komponen-komponen pasif (resistor dan kapasitor). • Fungsi resistor pada rangkaian multivibrator adalah sebagai sumber arus bagi pengisian muatan kapasitor, sedangkan kapasitor berfungsi sebagai kopel yang akan menentukan besar tegangan dari komponen penguat yang aktif. Konsep Dasar Multivibrator
  • 6. • Rangkaian multivibrator dapat dibuat dengan transistor bipolar (bipolar junction transistor, BJT), FET dan penguat operasional (operational ampilfier, op-amp), yang mana bentuk rangkaian untuk setiap komponen aktif perlu disesuaikan dengan karakteristik dari setiap komponen aktif tersebut. • Karena cara kerja FET lebih rumit dari cara kerja BJT, rangkaian multivibrator pada umumnya dibuat dengan rangkaian BJT. Konsep Dasar Multivibrator
  • 7. Jenis-jenis Multivibrator • Berdasarkan bentuk sinyal keluaran (output), multivibrator dapat dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu: 1. Multivibrator astabil (astable multivibrator) 2. Multivibrator monostabil (monostable multivibrator) 3. Multivibrator bistabil (bistable multivibrator) Jenis-jenis Multivibrator
  • 8. Multivibrator Astabil • Multivibrator astabil adalah multivibrator yang bersifat free-running, yaitu tidak memiliki keadaan stabil yang permanen pada suatu periode tertentu, oleh sebab itu tidak dibutuhkan suatu masukan (input). • Waktu aktif dari setiap komponen penguat bergantung pada waktu pengisian dan pengosongan kapasitor pada rangkaian. Multivibrator Astabil
  • 10. Cara Kerja • Keadaan 1 1. Q1 menahan tegangan kaki R1 dan C1 yang terhubung pada kolektor di 0 V. 2. Kapasitor C1 diisi melalui R2 hingga tegangan basis Q2 mencapai 0,6 V. 3. R3 menaikkan tegangan basis-emitor Q1, tetapi dioda basis-emitor Q1 menahan tegangan basis pada taraf 0,7 V. 4. R4 mengisi muatan C2 hingga mencapai tegangan sumber (VCC), yang waktu pengisiannya lebih cepat dari waktu pengisian C1. 5. Karena tegangan basis-emitor mencapai 0,7 V, maka Q2 aktif, dan menahan tegangan kaki R4 dan C2 yang terhubung pada kolektor Q2 di 0 V. 6. Tegangan basis-emitor Q1 akan menurun kurang dari 0 V, yang mengakibatkan Q1 nonaktif. 7. R1 dan R2 akan mengisi muatan kapasitor hingga mencapai tegangan sumber (VCC), akan tetapi dioda basis-emitor Q2 menahan tegangan basis-emitor pada taraf 0,7 V. • Keadaan 2 Keadaan ini merupakan kebalikan dari keadaan 1, di mana pada keadaan awal Q1 nonaktif, sedangkan Q2 aktif. Siklus pengisian dan pengosongan akan berulang jika tegangan basis transistor mencapai 0,6 V.
  • 12. Cara Kerja • Keadaan 1 (output op-amp bernilai 1) Tegangan yang melalui kapasitor C1 akan meningkat karena adanya arus yang melalui R3 dari nilai awal t = 0 hingga keadaan t, yang menyebabkan output op- amp menjadi bernilai 0. • Keadaan 2 Keadaan ini merupakan kebalikan dari keadaan 1, di mana terjadi pengosongan kapasitor hingga waktu t sehingga output op-amp berubah dari nilai 0 kembali pada nilai 1.
  • 13. Multivibrator Monostabil • Multivibrator monostabil adalah multivibrator yang memiliki satu kondisi stabil dan satu kondisi tak stabil. • Mempunyai satu buah masukan denyut pemicu (input trigger pulse) untuk mengubah keadaan stabil dan tak stabil. • Keadaan stabil akan menjadi tak stabil apabila diberikan suatu denyut pemicu negatif (negative trigger pulse) pada komponen penguat yang sedang aktif. Multivibrator Monostabil
  • 14. • Jika suatu denyut masukan berulang-ulang yang diterapkan pada rangkaian dapat mempertahankan kondisi tak stabil, maka rangkaian tersebut disebut retriggerable monostable. • Sebaliknya jika suatu denyut masukan berulang- ulang yang diterapkan pada rangkaian tidak mempengaruhi periode kondisi tak stabil, maka rangkaian tersebut disebut nonretriggerable monostable.
  • 16. Cara Kerja • Keadaan stabil (Q2 aktif) 1. Jika diberi suatu denyut masukan pada basis Q2, maka kapasitor C1 akan mengosongkan muatan karena tegangan pada titik sambungan R3 dan R4 adalah 0 V, sehingga tegangan basis dari Q2 berada di bawah tegangan ground (0 V), yang menyebabkan Q2 berada dalam daerah cut-off sehingga Q2 nonaktif. 2. Arus basis Q1 akan naik dengan cepat mencapai nilai 0,7 V akibat tidak adanya kapasitor pada R3 , sehingga Q1 berada dalam daerah aktif dalam waktu yang relatif singkat, dan keadaan ini merupakan keadaan tak stabil. • Keadaan tak stabil 1. Kapasitor C1 akan diisi muatannya oleh R1 & R2, sehingga arus basis Q2 akan naik mencapai 0,7 V , dan akibatnya Q2 berada dalam daerah aktif, yang menandakan bahwa multivibrator dalam keadaan stabil. 2. Saat C2 berada dalam keadaan jenuh, jika ada suatu denyut masukan pada basis Q2, maka siklus pengosongan dimulai kembali hingga Q1 kembali aktif. Periode waktu di mana multivibrator berada dalam keadaan tak stabil dirumuskan dengan t = ln(2).R2.C1.
  • 18. Cara Kerja • Keadaan stabil Dioda D1 akan menahan (clamp) tegangan pada titik sambungan masukan negatif pada op-amp sebesar 0,6 V, yang menyebabkan output op-amp tetap. • Keadaan tak stabil Jika diberikan suatu denyut pemicu negatif (negative trigger pulse) pada C2, maka pada titik sambungan dioda D2 dengan masukan positif op-amp akan timbul denyut dengan amplitudo cukup besar yang menyebabkan output op-amp menjadi kebalikan dari keadaan sebelumnya.
  • 19. Multivibrator Bistabil • Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua keadaan stabil. • Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen penguat diatur oleh pemicu (trigger) eksternal. • Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang menyebabkan pada keadaan awal komponen- komponen aktif menghantar. Multivibrator Bistabil
  • 20. Rangkaian Multivibrator Bistabil (BJT) RESET TRIGGER PULSESET TRIGGER PULSE VOUTVOUT
  • 21. Cara Kerja • Pada awal rangkaian diaktifkan, kedua transistor berada dalam keadaan aktif karena tak adanya kapasitor. • Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘set’, maka Q1 akan berada pada daerah aktif, sedangkan Q2 akan berada pada daerah cut-off. • Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘reset’, maka Q2 akan berada pada daerah aktif, sedangkan Q1 akan berada pada daerah cut-off.
  • 23. Cara Kerja • Ada/tidaknya denyut masukan dari terminal VIN mempengaruhi nilai keluaran (output) dari op-amp, di mana jika ada sinyal masukan pada terminal masukan negatif op-amp, maka akan timbul nilai ‘1’ pada terminal keluaran dan begitu juga sebaliknya untuk nilai ‘0’ pada keluaran diperoleh dengan meniadakan sinyal masukan pada terminal masukan negatif.
  • 24. Karakteristik Multivibrator • Multivibrator astabil 1. Memiliki waktu tunda pengisian dan pengosongan kapasitor. 2. Tidak memiliki masukan (input) karena keadaan ditentukan oleh besarnya tegangan pada komponen penguat aktif. Karakteristik Multivibrator
  • 25. • Periode waktu osilasi • Frekuensi osilasi Karakteristik Multivibrator 222 311 21 CRVt CRVt ttT BE BE    RCVT f BE2 11 
  • 26. • Bentuk gelombang multivibrator astabil Karakteristik Multivibrator
  • 27. • Multivibrator monostabil 1. Keadaan tak stabil dicapai dengan menerapkan sinyal pemicu ujung negatif (negative edge triggering). 2. Memiliki 1 buah masukan pada salah satu komponen kopel yang mengatur keadaan stabil dan tak stabil. Karakteristik Multivibrator
  • 28. • Multivibrator monostabil 1. Keadaan tak stabil dicapai dengan menerapkan sinyal pemicu ujung negatif (negative edge triggering). 2. Memiliki 1 buah masukan pada salah satu komponen kopel yang mengatur keadaan stabil dan tak stabil. Karakteristik Multivibrator
  • 29. • Periode waktu osilasi adalah selang waktu yang dibutuhkan untuk mengubah keadaan rangkaian dari keadaan stabil menjadi tak stabil, yang dirumuskan dengan: Karakteristik Multivibrator RCVBE
  • 30. • Bentuk gelombang multivibrator monostabil Karakteristik Multivibrator
  • 31. • Multivibrator bistabil 1. Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada awal rangkaian diaktifkan komponen penguat berada pada daerah aktif. 2. Pengubahan keadaan dari sinyal keluaran dilakukan dengan menerapkan masukan “set” dan “reset” pada komponen penguat yang aktif. Jika diberikan masukan pada salah satu terminal tersebut, maka keadaan keluaran akan berubah ke taraf kebalikan dari keadaan awal. Karakteristik Multivibrator
  • 32. • Bentuk gelombang multivibrator bistabil Karakteristik Multivibrator
  • 33. Aplikasi Multivibrator • Multivibrator astabil Kegunaan dari multivibrator bistabil antara lain: 1. Sebagai pembangkit sinyal yang menghasilkan gelombang keluaran dengan periode tetap. 2. Sebagai rangkaian pembangkit denyut lonceng (clock pulse) untuk rangkaian pencacah (counter), penghitung waktu (timer), modulator dan rangkaian logika digital lainnya. Aplikasi Multivibrator
  • 34. • Multivibrator monostabil Kegunaan dari multivibrator monostabil antara lain: 1. Peregangan periode waktu terhadap denyut sinyal keluaran (pulse stretching). 2. Sebagai rangkaian pendeteksi ujung jatuh pada denyut rangkaian flip-flop. Aplikasi Multivibrator
  • 35. • Multivibrator bistabil Kegunaan dari multivibrator bistabil antara lain: 1. Membangkitkan dan memproses sinyal-sinyal denyut. 2. Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan bit data dan operasi logika (aljabar Boole) 3. Pembentuk sistem memori dalam bentuk flip-flop RS atau JK. Aplikasi Multivibrator
  • 36. Rangkaian dan tabel kebenaran RS-FF