3. Etimologis
MD mudharabah mempunyai arti
berjalan di atas bumi yang biasa
dinamakan bepergian, hal ini
sesuai dengan firman Allah
dalam QS. An-Nisa ayat 101:
Artinya: Dan apabila kamu bepergian
di muka bumi, Maka tidaklah mengapa
kamu men-qashar sembahyang (mu),
jika kamu takut diserang orang - orang
kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir
itu adalah musuh yang nyata bagimu.
.
4. Terminologis
Kontrak (perjanjian) antara pemilik modal
(rab al-mal) dan pengguna dana (mudharib)
untuk digunakan untuk aktivitas yang
produktif dimana keuntungan dibagi dua
antara pemodal dan pengelola modal.
Kerugian jika ada ditanggung oleh pemilik
modal, jika kerugian itu terjadi dalam
keadaan normal, pemodal (rab al-mal) tidak
boleh intervensi kepada pengguna dana
(mudharib) dalam menjalankan usahanya.
.
MD
5. Dasar Hukum Mudharabah
Artinya: tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil
perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat,
berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. dan berdzikirlah (dengan
menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan
Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar Termasuk orang-orang yang
sesat.
.
QS. Al-Baqarah: 198
6. Dasar Hukum Mudharabah
H. adis dari Shuhaibah Rasulullah SAW bersabda, ada tiga
perkara yang diberkati: jual beli yang ditangguhkan,
memberi modal, dan mencampur gandum dengan kurma
untuk keluarga, bukan untuk dijual”. (HR. Ibnu Majah)
QS. Muzammil: 20
Artinya: dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah….
7. Rukun Mudharabah
Shahib Al Maal (pemilik modal)
Mudharib (Pelaku Usaha)
Akad
a
Pemilik barang yang menyerahkan barang-barangny
Orang yang bekerja
Akad, Maal, Amal
Keuntungan
Rukun Menurut pasal 232
Kompilasi Hukum Ekonomi
Syariah, rukun
mudharabah ada tiga
Menurut ulama Syafi’iyah,
rukun qiradh atau
mudharabah ada enam,
yaitu:
8. Syarat
Mudharabah
Modal atau barang yang diserahkan itu berbentuk uang tunai. Apabila
barang itu berbentuk emas atau perak batangan, maka emas hiasan atau
barang dagangan lainnya, mudharabah tersebut batal
Bagi orang yang melakukan akad disyaratkan mampu melakukan
tasaruf, maka dibatalkan akad anak-anak yang masih kecil, orang gila dan
orang-orang yang berada di bawah pengampuan
Modal harus diketahui dengan jelas agar dapat dibedakan antara
modal yang diperdagangkan dan laba atau keuntungan dari perdagangan
tersebut yang akan dibagikan kepada dua belah pihak sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati
Keuntungan yang akan menjadi milik pengelola dan pemilik modal harus
jelas persentasenya, umpanya setengah, sepertiga atau seperempat.
Melafazkan ijab-qabul
Mudharabah bersifat mutlak, pemilik modal tidak mengikat pengelola
harta untuk berdagang di negara tertentu, memperdagangkan barang-
barang tertentu, pada waktu tertentu, sementara di waktu lain tidak
terkena persyaratan yang mengikat sering menyimpang dari tujuan akad
mudharabah, yaitu keuntungan. Bila dalam mudharabah ada persyaratan-
persyaratan, maka mudharabah tersebut menjadi rusak (fasid) menurut
pendapat Syafi’i dan Malik. Adapun menurut Abu Hanifah dan Ahmad
Ibn Hambal, mudharabah tersebut sah.
9. Jenis
Mudharabah
Mudharabah Mutlaqah
Mudharabah
mutlaqah adalah bentuk
kerjasama antara pemodal
(shahib al-mal) dan
pengusaha (mudharib)
yang cakupannya sangat
luas dan tidak dibatasi
oleh spesifikasi jenis
usaha, waktu dan daerah
bisnis. Dalam mudharabah
muthlaqah ini shahib al-
mal memberikan
kekuasaan yang sangat
besar kepada mudharib
dalam mengelola modal
dan usahanya
Mudharabah
Muqayyadah
Mudharabah
muqayyadah adalah
penyertaan modal
dengan syarat-syarat
tertentu. Artinya tidak
semua usaha bisa
dijalankan dengan
modal tersebut, jadi
hanya usaha yang telah
ditentukan (perjanjian)
yang boleh dikelola
12. Pengakuan
dan
Pengukuran
Pembiayaan
Mudharabah
A. Pengakuan pembiayaan
Mudharabah adalah
sebagai berikut:
Pembiayaan
Mudharabah diakui
pada saat pembayaran
kas atau penyerahan
aktiva non kas kepada
pengelola dana
(mudharib) Pembiayaan
Mudharabah yang
diberikan secara
bertahap diakui pada
setiap tahap
pembayaran atau
penyerahan
B. Pengukuran pembiayaan
Mudharabah adalah sebagai
berikut:
1.Pembiayaan Mudharabah dalam
bentuk kas diukur sejumlah uang
yang diberikan bank pada saat
pembayaran
2.Pembayaran Mudharabah
dalam bentuk aktiva non kas:
Diukur sebesar nilai wajar
aktiva non kas pada saat
penyerahan
Selisih antara nilai wajar dan
nilai buku aktiva non kas diakui
sebagai keuntungan dan kerugian
bank
3. Beban yang terjadi
sehubungan dengan Mudharabah
tidak dapat diakui sebagai bagian
pembiayaan Mudharabah kecuali
telah disepakati bersama.
13. Pengakuan
dan
Pengukuran
Pembiayaan
Mudharabah
c.Setiap pembayaran kembali atas
pembiayaan Mudharabah oleh pengelola
dana (mudharib) mengurangi saldo
pembiayaan Mudharabah.
d.Apabila sebagian pembiayaan
Mudharabah hilang sebelum dimulainya
usaha karena adanya kerusakan atau
sebab lainnya tanpa adanya kelalaian
atau kesalahan pihak mudharib, maka
rugi tersebut mengurangi saldo
pembiayaan Mudharabah dan diakui
sebagai kerugian bank.
e.Apabila pembiayaan diberika dalam
bentuk non kas maka kegiatan usaha
Mudharabah dianggap mulai berjalan
sejak barang tersebut diterima oleh
mudharib dalam kondisi siap
dipergunakan.
f.Apabila sebagian pembiayaan
Mudharabah hilang setelah dimulainya
usaha tanpa ada kelalaian atau
kesalahan pengelola dana (mudharib)
maka rugi tersebut diperhitungkan pada
saat bagi hasil.
g. Apabila pembiayaan diberikan dalam
bentuk non kas dan barang tersebut
mengalami penurunan nilai pada saat atau
setelah barang dipergunakan secara
efektif dalam kegiatan usaha maka rugi
tersebut tidak langsung mengurangi
jumlah pembiayaan namun diperhitungkan
pada saat pembagian hasil.
h. Kelalaian atau kesalahan pengelola dana
(mudharib) antara lain ditunjukkan oleh:
Tidak dipenuhinya persyaratan yang
ditentukan didalam akad
Tidak terdapat kondisi diluar kemampuan
(force major) yang lazim ]dan/atau yang
telah ditentuka dalam akad atau
Hasil putusan dari badan abritrase atau
pengadilan
i. Apabila Mudharabah berakhir sebelum
jatuh tempo dan pembiayaan Mudharabah
belum dibayar oleh pengelola dana
(mudharib), maka pembiayaan Mudharabah
diakui sebagai piutang jatuh tempo
.
14. Pengakuan
dan
Pengukuran
Pembiayaan
Mudharabah
A. Pengakuan pembiayaan
Mudharabah adalah
sebagai berikut:
Pembiayaan
Mudharabah diakui
pada saat pembayaran
kas atau penyerahan
aktiva non kas kepada
pengelola dana
(mudharib) Pembiayaan
Mudharabah yang
diberikan secara
bertahap diakui pada
setiap tahap
pembayaran atau
penyerahan
B. Pengukuran pembiayaan
Mudharabah adalah sebagai
berikut:
1.Pembiayaan Mudharabah dalam
bentuk kas diukur sejumlah uang
yang diberikan bank pada saat
pembayaran
2.Pembayaran Mudharabah
dalam bentuk aktiva non kas:
Diukur sebesar nilai wajar
aktiva non kas pada saat
penyerahan
Selisih antara nilai wajar dan
nilai buku aktiva non kas diakui
sebagai keuntungan dan kerugian
bank
3. Beban yang terjadi
sehubungan dengan Mudharabah
tidak dapat diakui sebagai bagian
pembiayaan Mudharabah kecuali
telah disepakati bersama.
15. Pengakuan
Laba atau
Rugi
Mudharabah
a. apabila pembiayaan Mudharabah melewati satu
periode pelaporan:
Laba pembiayaan Mudharabah diakui dalam periode
terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati,
dan
Rugi yang terjadi diakui dalam periode terjadinya rugi
tersebut dan mengurangi saldo pembiayaan Mudharabah
b. pengakuan laba atau rugi Mudharabah dalam praktek
dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil dari
pengelola dana yang diterima oleh bank
c. bagi hasil Mudharabah dapat dilaksanakan dengan
menggunakan dua metode, yaitu bagi laba (profit
sharing) atau bagi pendapatan (revenue sharing). Bagi
laba, dihitung dari pendapatan setelah dikurangi beban
yang berkaitan dengan pengelolaan dana Mudharabah.
Sedangkan bagi pendapatan, dihitung dari total
pendapatan pengelolaan Mudharabah.
16. Contoh:
Uraian Jumlah Metode Bagi
Hasil
Penjualan 100 Revenue Sharing
Harga Pokok Penjualan 65
Laba Kotor 35
Beban 25
Laba Rugi Bersih 10 Profit Sharing
17. Pengakuan
Laba atau
Rugi
Mudharabah
d.Rugi pembiayaan Mudharabah yang
diakibatkan penghentian Mudharabah
sebelum masa akad berakhir diakui sebagai
pengurang pembiayaan Mudharabah.
e.Rugi pengelolaan yang timbul akibat
kelalaian atau kesalahan mudharib dibebankan
pada pengelola dana (mudharib)
f.Bagian laba bank yang tidak dibayarkan oleh
pengelola dana (mudharib) pada saat
Mudharabah selesai atau dihentikan sebelum
masanya berakhir diakui sebagai piutang jatuh
tempo kepada pengelola dana.
18. Penyajian: Pembiayaan Mudharabah mutlaqah yang diterima
bank syariah disajikan dalam neraca pada unsur investasi tidak
terikat diaantara unsur kewajiban dan ekuitas
Pengungkapan
a. Pengungkapan pembiayaan Mudharabah mencakup, tetapi tidak
terbatas pada:
Jumlah pembiayaan Mudharabah kas dan non kas
Kerugian atas penurunan nilai aktiva mudhrabah, apabila ada
Persentase kepemilikan dana pada investasi tidak terikat yang
signifikan berdasarkan kepemilikan perorangan dan/atau badan
hukum
19. b. Sejauh bisa dilaksanakan, hal-hal tersebut di bawah ini
yang berasal dari investasi yang dibiayai bersama oleh bank
dan para pemilik dana investasi tidak terikat dan investasi
yang hanya dibiayai oleh bank harus diungkapkan secara
terpisah:
Pendapatan dan keuntungan investasi
Beban dan kerugian investasi
Laba (rugi) investasi
Bagian para pemilik investasi tidak terikat pada
pendapatan (kerugian) dari investasi sebelum bagian
mudharib
Bagian bank pada pendapatan (kerugian) investasi
Bagian bank pada pendapatan dana investasi tidak terikat
sebagai mudharib
21. Pada tanggal 15 Januari 2017 LKS “Puduarta Insani” menyetujui untuk
memberikan modal mudharabah kepada Andika, seorang pengusaha
textil di Medan, sebesar Rp.50.000.000.,- (lima puluh juta). Pembagian
hasil usaha (nisbah) disepakati 70 untuk LKS “Puduarta Insani” dan 30
untuk Andika.
Investasi Mudharabah dengan jangka waktu 2 tahun, yaitu sampai
dengan 15 Januari 2019
Penyerahan modal mudharabah oleh LKS Puduarta Insani kepada
Andika dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tgl 25 Januari 2017 diserahkan uang tunai sebesar Rp.30.000.000,--
2. Tgl 27 Januari 2017 diserahkan 4 buah mesin textil dengan nilai wajar saat penyerahan
sebesar Rp. 20.000.000,-- . Mesin textil tersebut dibeli pada tangal 05 Januari 2017
dengan harga perolehan Rp.18.800.000,--
22. Pesetujuan Investasi Mudharabah
Pada tanggal 15 Januari 2017 LKS “Puduarta Insani” menyetujui
untuk:
1. memberikan modal mudharabah kepada Andika, seorang
pengusaha textil di Medan, sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah).
2. Pembagian hasil usaha (nisbah) disepakati 70 untuk LKS “Puduarta
Insani” dan 30 untuk Andika
3. Jangka waktu investasi selama 2 tahun, yaitu sampai dengan 15
Januari 2019
Dr. Kontra komitmen Investasi Mdh Rp. 50.000.000,--
Cr. Kewajiban Komitmen Investasi Mdh Rp. 50.000.000,--
23. Penyerahan modal kas
Atas persetujuan pemberian modal mudharabah
kepada Andika, pada tanggal 25 Januari 2017
LKS “Puduarta Insani” penyerahan modal
mudharabah dalam bentuk uang tunai, sebesar
Rp. 30.000.000,-.kepada Andika
Rp. 30.000.000
Rp. 30.000.000
Dr. Investasi Mudharabah
Cr. Rekening mudharib
Dr. Kewajiban Komitmen Investasi Mdh
Rp. 30.000.000
Rp. 30.000.000
Cr. Kontra komitmen Investasi Mdh
24. Penyerahan modal non kas
(nilai wajar lebih tinggi nilai tercatat)
Tgl 27 Januari 2017 diserahkan 4 buah mesin textil dengan nilai wajar saat penyerahan
sebesar Rp. 20.000.000,-- (harga perolehan Rp.18.800.000,-- )
Penyerahan modal non kas
Dr. Investasi Mudharabah
Cr. Persediaan (Aset Mdh)
Rp. 20.000.000,--
Rp. 18.800.000,--
Cr. Keuntungan Mdh Tangguhan Rp. 1.200.000,--
Dr. Kewajiban Komitmen Investasi Mdh
Cr. Kontra komitmen Investasi Mdh
Rp. 20.000.000,--
Rp. 20.000.000
Pembelian Aset mudharabah (modal non kas)
Dr. Persediaan / Aset Mudharabah Rp. 18.800.000,--
Cr. Kas/ Rekening Suplier Rp. 18.800.000
Amortisasi Keuntungan tangguhan
Dr. Keuntungan Mudharabah Tangguhan Rp. 50.000,--
Cr. Keuntungan Penyerahan Aset Mdh Rp. 50.000,-- Perhitungan:
Rp. 1.200.000,- : 24 = Rp. 50.000 per bulan
25. Penyajian dalam Neraca
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Aktiva
INVESTASI MUDHARABAH
Investasi Mudharabah (kas)
Investasi Mudharabah (non kas)
Keuntungan Mdh Tangguhan
Rp. 30.000.000
Rp. 20.000.000
( 1.150.000)
26. Nilai wajar < dari nilai tercatatnya
Dr. Investasi Mudharabah
Dr. Kerugian penyerahan modal non kas
Cr. Persediaan aktiva
Dr. Kewajiban Komitmen Investasi Mdh
Cr. Kontra komitmen Investasi Mdh Rp.
Rp. 20.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 21.000.000
Rp. 20.000.000
20.000.000
Nilai wajar = nilai tercatat
Dr. Investasi Mudharabah
Cr. Persediaan / Aset Mudharabah
Dr. Kewajiban Komitmen Investasi Mdh
Cr. Kontra komitmen Investasi Mdh
Rp. 20.000.000
Rp. 20.000.000
Rp. 20.000.000
Rp. 20.000.000
Penyerahan modal non kas
(nilai wajar lebih kecil nilai tercatat)
Misalnya penyerahan 4 buah mesin textil oleh LKS “Amal Sejahtera” kepada Zainudin
dengan harga wajar sebesar Rp. 20.000. 000,--. ( harga perolehan sebesar
Rp.21.000.000,--)
27. Kehilangan sebelum usaha dimulai
Misalnya salah satu mesin textil yang diserahkan
kepada pabrik textil sebagai pengelola dana yang
penyerahannya dilakukan di pabrik textil. Dalam
perjalanan menuju pabrik terjadi kecelakaan dan
mesin textil mengalami kerusakan senilai
Rp.500.000,--
Dr. Beban Kerugian Investasi Mdh Rp. 500.000
Cr. Investasi Mudharabah Rp. 500.000
28. Kehilangan setelah usaha dimulai
Misalnya dalam usaha mudharabah yang dilakukan dengan pabrik textil,
dari mesin textil yang diserahkan hilang dan nilai mesin tersebut
sebesar Rp 300.000 (setelah usaha dimulai) sedangkan bagi hasil yang
diterima dari pengelolan sebesar Rp.3.500.000
Pada saat penerimaan bagi hasil dari pengelola
Dr. Kas / Rekening Mudharib
Cr. Pendapatan bagi hasil Mdh
Rp. 3.500.000
Rp. 3.500.000
Saat terjadi hilang setelah usaha dimulai
Dr. Beban Penurunan Investasi Mdh Rp. 300.000
Cr. Akumulasi Penurunan Invest Mdh Rp. 300.000
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Rp. 3.500.000
Penurunan nilai (hilang ) Rp. 300.000
Hasil bersih investasi mudharabah Rp. 3.200.000
29. Penurunan nilai dari penyusutan
Atas penyerahan modal non kas (barang) LKS harus membentuk
penyusutan sebesar Rp.800.000 dan atas laporan dari pengelola dana
hasil usaha yang menjadi hak LKS sebagai pemilik dana sebesar Rp.
3.500.000,-
LKS melakukan perhitungan penyusutan modal mudharabah non kas sbb:
Nilai perolehan :
Nilai residu :
Jangka waktu akad :
Rp. 20.000.000 (4 buah mesin)
Rp. 800.000
2 tahun ( 24 bulan)
P
e
P
e
n
m
y
u
b
s
e
u
n
t
t
a
u
k
n
a
p
n
e
p
r
e
n
b
y
u
u
l
s
a
u
n
t
a
=
n
(
s
2
e
0
b
.
e
0
s
0
a
0
r
.
R
0
p
0
.
0
8
0
–
0
8
.
0
0
0
0
0
.
0
0
0
)/ 24 = 800.000
Dr. Biaya Penurunan Nilai (Penyusutan) Investasi Mdh Rp. 800.000
Cr. Akun Penurunan Nilai (Penyusutan) Investasi Mdh Rp. 800.000
Saat penerimaan bagi hasil sebesar Rp.3.500.000
Dr. Kas / Rekening Mudharib
Cr. Pendapatan bagi hasil Mdh
Rp. 3.500.000
Rp. 3.500.000
30. Penyajian
Laporan Posisi Keuangan
Aktiva
INVESTASI MUDHARABAH
Investasi Mudharabah (kas)
Investasi Mudharabah (non kas)
Akumulasi penyusutan
Keuntungan Mdh Tangguhan
Rp. 30.000.000
Rp. 20.000.000
( 800.000)
( 1.150.000)
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Rp. 3.500.000
Penurunan nilai Invst Mdh (penyusutan) Rp. 800.000
Amortisasi keuntungan tangguhan (Rp. 50.000)
-------------------
Rp. 750.000,
Hasil bersih investasi mudharabah Rp. 2.750.000,-
Pengukuran
Investasi
Mudharabah
31. Bagi Hasil Mudharabah
Tanggal 20 Februari 2017 LKS “Puduarta Insani” menerima
bagi hasil dari Andika yang menjadi hak LKS sebesar
Rp.3.500.000,- (70% x Rp. 5.000.000) yang dibayar dengan
tunai.
Penerimaan secara tunai
Dr. Kas / Rekening Andika
Cr. Pendapatan Bagi Hasil Mdh
Rp. 3.500.000,--
Rp. 3.500.000,--
Pendapatan akrual (sdh dilaporkan tapi dana belum dikirim)
Dr. Piutang Mudharib (Piutang Bahas Mdh)
Cr. Pendapatan Baghas Mdh
Rp. 3.500.000,--
Rp. 3.500.000,--
Pembayaran bagi hasil (penerimaan dana bagi hasil)
Dr. Kas
Cr. Piutang Mudharib (Piutang Bagi Hasil)
Rp.3.500.000
Rp. 3.500.000
32. Kerugian Mudharabah
Andika menyampaikan laporan pengelolaan dana mudharabah
untuk periode bulan April 2008 menunjukkan kerugian sebesar
Rp. 500.000,-- dan dari investigasi yang dilakukan kerugian
tersebut merupakan kerugian bisnis normal (bukan kelalaian
Andika)
Pengakuan kerugian secara langsung
Dr. Kerugian Investasi Mdh
Cr. Investasi Mudharabah
Rp. 500.000
Rp. 500.000
Pembentukan penyisihan kerugian (mis Rp. 750.000)
Dr. Beban kerugian investasi Mdh Rp. 750.000,--
Cr. Cad kerugian Investasi Mdh Rp. 750.000
Kerugian timbul sebesar Rp. 500.000,-
Dr. Cad kerugian Investasi Mdh Rp. 500.000
Cr. Investasi Mudharabah Rp. 500.000
33. Pengukuran hasil investasi
Pendapatan bagi hasil dari pengelola Rp. 3.500.000,-
Pengurang:
Penurunan nilai modal mudharabah (hilang) Rp. 300.000
Penurunan modal mudharabah (penyusutan) Rp. 800.000
Amortisasi keuntungan Mdh Tangguhan (Rp. 50.000)
Penurunan modal mudharabah (lainnya) Rp. 200.000
Kerugian investasi mudharabah Rp. 500.000
Total pengurang pendapatan bagi hasil (Rp. 1.750.000 )
Hasil bersih bagi hasil mudharabah Rp. 1.750.000
34. Pengembalian modal
A. Pengembalian modal kas Tanggal 15 Januari 2010
Andika sesuai kesepakatan dalam akad, LKS
Puduarta Insani menerima pengembalian modal
mudharabah kas sebesar Rp.30.000.000,-
Dr. Rekening mudharib
Cr. Investasi Mudharabah
Rp. 30.000.000,--
Rp. 30.000.000,--
35. B. Penerimaan Kembali Modal Non Kas (barang)
Dalam catatan LKS, modal non kas (barang) saat penyerahan
sebesar Rp.20.000.000,-- dan penurunan nilai (penyusutan)
sampai akhir akad (24 bulan) sebesar Rp. 19.200.000.
nilai wajar > nilai tercatat (mis Rp. 2.500.000)
Dr. Persediaan / Aset Mdh
Dr. Akum penurunan nilai (peny)
Cr. Investasi Mudharabah
Rp. 2.500.000
Rp. 19.200.000
Rp. 20.000.000
Cr. Keuntungan Pengembalian Aset Mdh Rp. 1.700.000
nilai wajar < nilai tercatat (mis Rp. 150.000)
Dr. Persediaan / Aset Mdh
Dr. Akum penurunan nilai (peny)
Dr. Kerugian Pengembalian Aset Mdh
Cr. Investasi Mudharabah
Rp. 150.000
Rp. 19.200.000
Rp. 50.000
Rp. 20.000.000
36. Investasi Mudharabah Jatuh Tempo
Tanggal 15 Januari 2010 sesuai kesepakatan dalam akad,
modal mudharabah jatuh tempo untuk dikembalikan oleh
Andika. Sampai tanggal tersebut Andika tidak
mengembalikan modal kas sebesar Rp. 30.000.000
Saat pemindahan
Dr. Piutang Mudharib
Cr. Investasi Mudharabah
Saat pembayaran
Rp. 30.000.000,--
Rp. 30.000.000,--
Dr. Kas / Rekening mudharib
Cr. Piutang Mudharib
Rp. 30.000.000,--
Rp. 30.000.000,--
38. Jurnal Deposito Mudharabah
1. Bank Syariah menerima setoran tunai atas
nama Maskaryo sebesar Rp.25.000.000,--
sebagai investasi deposito mudharabah untuk
jangka waktu satu bulan dengan nisabah 65
untuk nasabah dan 35 untuk bank syariah.
Dr. Kas
Cr. Dana Syirkah Temporer
(Dep Mudharabah-a/n Maskaryo)
Rp 25.000.000
Rp. 25.000.0000
39. Jurnal Deposito Mudharabah
2. Dibayar deposito Mudharabah yang telah jatuh tempo
atas nama Maskaryo sebesar Rp.25.000.000,- Bagi hasil
sebesar Rp. 170.000,- setelah dikurangi PPH 21 sebesar
Rp.30.000,-
Jurnal
Dr. Dana Syirkah Temporer
(Dep Mudharabah-a/n Maskaryo)
Dr. Hak pihak ke3 atas bagi hasil
Cr. Titipan PPh 21
Cr. Kas/Rek nasabah
Rp. 25.000.000,--
Rp 200.000,-
Rp 30.000,--
Rp. 25.170.000,--
40. Jurnal Tabungan Mudharabah
1. Diterima setoran tunai pembukaan rekening tabungan
mudharabah atas nama Zaenab sebesar Rp.10.000.000,-
Dr. Kas / Rek Zaenab
Cr. Dana Syirkah Temporer
Rp. 10.000.000,--
Rp. 10.000.000,--
(Tab Mudharabah - a/n Zaenab)
2. Zaenab melakukan penarikan tabungan atas namanya
melalui counter teller sebesar Rp.1.000.000,--
Dr. Dana Syirkah Temporer
(Tab Mudharabah - a/n Zaenab)
Cr.Kas
Rp 1.000.000,--
Rp 1.000.000,--
41. 3. Dibayarkan bagi hasil tabungan mudharabah
untuk Zaenab sebesar Rp. 20.000,- dan atas
pembayaran bagi hasil tersebut dipotong pajak
15%
Dr. Hak pihak ke3 atas Bagi hasil
Cr. Kas / Rekening Zaenab
Cr. Titipan kas negara
Rp. 20.000,--
Rp. 17.000,--
Rp. 3.000,--