Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip penghimpunan dana di bank syariah yaitu wadiah dan mudharabah. Wadiah berarti titipan yang dapat diambil sewaktu-waktu sedangkan mudharabah adalah akad kerjasama antara pemilik modal dan pengelola dana. Dokumen tersebut juga menjelaskan produk bank syariah seperti giro, tabungan dan deposito yang diterapkan berdasarkan prinsip-prinsip tersebut.
2. Penghimpunan dana
Prinsip
wadiah
Wadiah yad amanah
Wadiah yad dhamanah
Prinsip
mudharabah
Mudharabah mutlaqah (Investasi Tidak Terkait/Unrectridected
Investement)
Mudharabah Muqayydah (Investasi Terkait/Restricted
Investment)
3. Dalam bank syariah produk-produk penghimpunan dana ini
dapat diterapkan berdasarkan prinsip masing masing:
1. Prinsip Wadiah
Wadiah adalah akad titipan dimana barang yang
dititipkan dapat diambil sewaktu-waktu. Pihak yang
menerima titipan dapat meminta jasa untuk
keamanan dan pemeliharaan.
Karena prinsip wadiah adalah titipan yang dapat
diambil seaktu-waktu dan tidak dapat menghasilkan
keuntungan, maka produk yang dapat diterapkan
untuk prinsip ini adalah Giro dan Tabungan.
4. • Berdasarkan jenisnya:
– Wadiah yad amanah (tangan amanah).
– Wadiah yad dhamanah (tangan penanggung
= menggunakan harta dan kembali secara
utuh).
– Aplikasi dalam perbankan => giro dan
tabungan
5. Wadiah yad amanah
Penerima titipan tidak bertanggung jawab atas kerusakan
kecuali adanya kelalaian dalam pemeliharaan pihak
penerima titipan.
Wadiah yad dhamanah
Penerima titipan dapat memanfaatkan objek titipan dengan
ijin dari pemilik, disertai adanya jaminan akan
mengembalikan secara utuh apabila diminta
Resiko akan ditanggung penerima titipan.
Keuntungan pemanfaatan objek titipan menjadi hak
penerima titipan.
7. 2). Skema Al-Wadi’ah Yad adh Dhamanah (tangan penanggung)
Penitip
1 Titipan dana
4 Bonus
Bank
3 Bagi Hasil/
Profit marjin
2 Pemanfaatan
dana
Nasabah pembiayaan
Dengan konsep Al-Wadi’ah Yad
Adh Dhamanah pihak yang
menerima titipan boleh
menggunakan dan memanfaatkan
uang atau barang yang dititipkan
Aplikasi di Perbankan/LKS :
1. Current Account (Giro)
2. Saving Account (Tabungan)
8. “PRODUK (Wadi’ah)”
Giro
-Simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu atau
berdasarkan kesepakatan dengan menggunakan
cek atau kartu ATM sebagai media/alat penarikan.
-Dapat dibuka oleh perusahaan atau perorangan.
-Aturan tentang setoran pertama dan saldo
minimal.
-Cek dapat berbentuk tunai atau melalui rekening
(account payable)
9. Contoh rekening giro Wadiah :
Tn. Salman memiliki rekening giro
wadiah di BRI Syariah Banjarmasin
dengan saldo ratarata pada bulan
Mei 2009 adalah Rp 1.000.000,-.
Bonus yang diberikan BRI Syariah
Banjarmasin kepada nasabah
adalah 30% dengan saldo rata-rata
minimal Rp 500.000,-.
Diasumsikan total dana giro
wadiah di BRI Syariah Banjarmasin
adalah Rp 500.000.000,-.
Pendapatan BRI Syariah
Banjarmasin dari penggunaan giro
wadiah adalah Rp 20.000.000,-.
*Berapa bonus yang diterima oleh
Tn. Salman pada akhir bulan Mei 2009??
Jawab :
Bonus yang diterima Tn. Salman =
Rp. 1000.000,- x 20.000.000,- x 30 %
Rp. 500.000.000,-(sebelum dipotong pajak)
= Rp 12.000,-
10. Tabungan (saving Deposito) :
-Simpanan yang dapat diambil
berdasarkan kesepakatan dengan
menggunakan buku atau kartu sebagai
alat penarikan.
-Buku tabungan/ account statement
merupakan bukti pemilikan/pemegang
rekening.
-Aturan tentang setoran pertama dan
saldo minimal
11. 2. Prinsip Mudharabah
– Akad usaha dua pihak dimana salah satunya memberikan
modal (Sahibul Mal) sedangkan yang lainnya memberikan
keahlian (Mudharib), dengan nisbah keuntungan yang
disepakati dan apabila terjadi kerugian, maka pemilik modal
menanggung kerugian tersebut. Karena karakter Mudharabah
seperti ini, maka ia dapat diterapkan pada dua produk, yaitu
Tabungan dan Deposito
– Dengan menerapkan Mudharabah pada tabungan dan
deposito, maka nasabah bertindak selaku Sahibul Mal dan
Bank selaku Mudharib
12. Dalam praktiknya nisbah antara bank (shahibul
maal) dengan deposan
(mudharib) biasanya bonus untuk giro wadiah
sebesar 30%,
nisbah 40%:60% untuk
simpanan tabungan dan nisbah 45%:55%
untuk simpanan deposito.
13.
14. Mudharabah Muqayyadah
Adalah akad Mudharabah dimana
bank diminta oleh nasabah untuk
menyalurkan dana kepada proyek
atau nasabah tertentu.
Untuk tugas ini bank dapat
memperoleh fee atau porsi
keuntungan
Keuntungan yang diperoleh dari
penyaluran dana ini dibagi antara
nasabah sebagai sahibul mal dan
pelaksana proyek sebagai
mudharib.
Dalam dunia perbankan dikenal
dengan nama chanelling function,
bukan executing.
16. • a. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan
khusus (restricted investment) dimana pemilik
dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu
yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya
disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu,
atau disyaratkan digu¬nakan dengan akad
tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk
nasabah tertentu.
17. b. Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana mudharabah
langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank ber¬tindak
sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik
dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan
syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari
kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksana usahanya
18. “PRODUK (Mudharabah)”
Simpanan Tabungan (Saving Deposit) :
-Simpanan yang dapat diambil
berdasarkan kesepakatan dengan
menggunakan buku atau kartu sebagai
alat penarikan.
-Buku tabungan/ account statement
merupakan bukti pemilikan/pemegang
rekening.
-Aturan tentang setoran pertama dan
saldo minimal
19. Simpanan Deposito (Time Deposit) :
-Yang dimaksud dengan deposit adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank.
- Simpanan untuk jangka waktu tertentu yang
dapat diambil setelah jatuh tempo.
-Menggunakan bilyet sebagai tanda bukti
simpanan
-Mendapatkan bunga yang dibayarkan tiap
akhir bulan
20. PENGHIMPUNAN DANA
- Nasabah dan bank harus menyepakati nisbah bagi
hasil ketika pembukaan tabungan dan deposito
Mudharabah.
- Simpanan dalam Tabungan dan Deposito
Mudharabah hanya dapat ditarik setelah jangka
waktu tertentu (tidak dapat ditarik sewaktu-waktu)
untuk memastikan dana tersebut digunakan dalam
usaha bank.
- Pembagian hasil menurut tradisi yang berlaku. Di
Indonesia, pembagian hasil dilakukan pada tiap akhir
bulan
21. Nisbah bagi hasil
Produk Bank Nasabah
Tab. Mudh. 55% 45%
Tab. Haji 75% 25%
Dep. Mudh.
1 bl 55% 45%
3 bl 35% 65%
6 bl 25% 75%
1 th 19% 81%
22. HUBUNGAN BANK DAN NASABAH (dalam akad
mudharabah)
BANK
SEBAGAI
AGEN
Bank sebagi shaibul maal/rabul maalBank sebagi mudharib
SHAHIBUL MAAL
MUDHARIB
Modal mudharabahDana mudharabah
Bagi hasil Bagi hasil
23. Contoh Perhitungan Keuntungan Tabungan Mudharabah :
Tn. Salman memiliki tabungan di Bank Syariah Banjarmasin. Pada bulan juni
2009 Saldo rata-rata tabungan Tn. Salman adalah sebesar Rp 10.000.000,-.
Perbandingan bagi hasil (nisbah) antara Bank Syariah Banjarmasin dengan
deposan adalah 40%:60%. Saldo ratarata tabungan per-bulan di seluruh Bank
Syariah Banjarmasin adalah Rp 10.000.000.000,-.
Kemudian pendapatan Bank Syariah Banjarmasin yang dibagihasilkan
adalah Rp 40.000.000,-.
Berapa keuntungan Tn. Salman pada bulan yang bersangkutan.??
Jawab :
Keuntungan = Rp 10.000.000,- x Rp 40.000.000,- x 60 %
Tn. Salman Rp 10.000.000.000,- (sebelum dipotong pajak)
= Rp 24.000,-
24. PRODUK NASABAH BANK
Wadiah Pemilik titipan Penerima Titipan
Mudharabah Pemilik Modal/
Dana (Sahibul Mal)
Pengelola Dana/
Mudharib
Mudharabah Pemilik Modal/
Dana (Sahibul Mal)
Mudharib/Wakil
Qardh Pemberi Pinjaman Peminjam
Posisi Bank dan Nasabah dalam
Penghimpunan Dana