1. MAKALAH MPKT B
MASALAH KESEHATAN DAN LINGKUNGAN DI INDONESIA
Oleh Home Group 1 :
Adinda Nata Chintana (1506685441)
Annisa Sophia Rainy (1506732702)
Hisana Putri Gazali (1506733081)
Larasati Maheswari Ramadhanti (1506685593)
Mazaya Putri Diandari (1506755555)
Siti Nurdiyana (1506687125)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia
2016
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Masalah Kesehatan dan
Lingkungan di Indonesia”.
Makalah ini berisi mengenai permasalahan kesehatan dan lingkungan di
Indonesia berdasarkan wacana Collaborative Learning (CL)-2 yang dikaitkan dengan
beberapa teori dari Lingkup Sub Pokok Bahasan (LSPB) CL-2 Kami menyadari bahwa
selesainya penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan petunjuk, dan
saran dari semua pihak. Untuk itu kami dengan segala kerendahan hati menyampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
khususnya kepada Dr. Dra Ari Estuningtyas Apt., M.Biomed, sebagai fasilitator mata
kuliah MPKT-B, serta seluruh teman-teman dari kelas MPKT-B kelas H.
Kami menyadari makalah ini masih belum sempurna, masih terdapat
kekurangan, baik dalam cara pengungkapan, penyajian, maupun penulisan kata yang
dipergunakan karena keterbatasan kami. Sehingga kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan oleh kami.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang
membutuhkan.
Depok, 26 Maret 2016
Tim Penulis
3. ii
ABSTRAK
Permasalahan kesehatan dan lingkungan yang terjadi di Indonesia dapat timbul
akibat beberapa faktor seperti pola hidup dan pola makan yang tidak sehat, lingkungan
yang tidak sehat, pemanasan global, bencana alam, bahkan pertumbuhan populasi
manusia. Ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dicegah, ditangani, dan
juga ditanggulangi secara bersama dari semua pihak baik dari masyarakat dengan cara
memperbaiki pola hidup yang lebih sehat, maupun pemerintah dengan peraturan yang
telah dicanangkannya.
Kata kunci : Kesehatan, Lingkungan
4. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
ABSTRAK.......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan.................................................................................................... 1
BAB II ISI........................................................................................................................... 2
2.1. Teori Dasar............................................................................................................. 2
2.1.1. Pola Hidup Sehat dan Makanan Sehat................................................. 2
2.1.2. Lingkungan Sehat................................................................................ 2
2.1.3. Pertumbuhan Populasi Manusia.......................................................... 2
2.1.4. Fenomena Pemanasan Global ............................................................. 3
2.1.5. Bencana Alam..................................................................................... 3
2.1.6. Pembangunan Berkelanjutan............................................................... 3
2.2. Poin-Poin Penting pada Wacana CL-2 dan Keterkaitan Dengan LSPB................. 3
2.2.1. Pola Hidup Sehat dan Makanan Sehat yang Terkait dengan
LSPB “Kita Sebagai Manajer Tubuh Kita Sendiri .............................. 3
2.2.2. Lingkungan Sehat yang Terkait dengan LSPB “Kita Sebagai
Manajer Kesehatan Lingkungan dan LSPB “Kita Sebagai Manajer
Alam Sekitar......................................................................................... 4
2.2.3. Pertumbuhan Populasi Manusia yang Terkait dengan LSPB “Kita
Sebagai Manajer Alam Global”............................................................ 5
2.2.4. Fenomena Pemanasan Global yang Terkait Dengan LSPB “Kita
Sebagai Manajer Pembangunan dan LSPB “Kita Sebagai Manajer
Tubuh Kita Sendiri” ............................................................................. 6
2.2.5. Bencana Alam yang Terkait dengan LSPB “Kita Sebagai Manajer
Penanggulangan Bencana”.................................................................... 7
2.2.6. Pembangunan Berkelanjutan yang Terkait dengan LSPB “Kita
Sebagai Manajer Pembangunan”.......................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu bangsa dengan kekayaan sumber daya yang
melimpah. Namun di samping itu, sampai saat ini bangsa Indonesia masih memiliki
sejumlah masalah yang sangat penting dan fatal dampaknya. Adapun masalah itu
terkait dengan kesehatan dan juga lingkungan. Dalam masalah kesehatan di
Indonesia, terdapat empat transisi yang terjadi di negeri ini yaitu transisi
epidemologi dengan dua kelompok kasus penyakit yaitu penyakit menular dan
penyakit tidak menular, transisi kedua yaitu sektor gizi di Indonesia, transisi ketiga
yakni transisi demografi yang ditandai dengan usia harapan hidup yang meningkat,
dan transisi keempat adalah pada pola perilaku (gaya Hidup)1 yang mulai
berubahnya gaya hidup masyarakat yang lebih modern.
Terdorong dari masalah-masalah kesehatan dan lingkungan yang ada di
Indonesia, adapun kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang dicanangkan dalam
rangka peningkatan kesehatan, pembangunan di segala bidang di Indonesia, yang
mengusahakan semua kebijakan-kebijakan tersebut bersifat berkelanjutan agar
dapat meminimalisir, serta memperbaiki masalah kesehatan dan lingkungan yang
ada di Indonesia.
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.2.1.Untuk mengetahui konsep atau teori-teori dasar terkait masalah kesehatan dan
lingkungan di Indonesia
1.2.2.Untuk mengetahui solusi atas masalah kesehatan dan lingkungan di Indonesia
6. 2
BAB II
ISI
2.1. Teori Dasar
2.1.1. Pola Hidup Sehat dan Makanan Sehat
Menurut Anggaran Dasar WHO Tahun 1948, kesehatan adalah sebuah
kesejahteraan fisik, sosial, dan mental yang tidak lengkapdan bukan hanya sekedar
tidak adanya penyakit2. Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupunsosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis3. Kesehatan pada manusia dapat ditunjang dengan pola hidup yang
sehat, salah satunya dengan pola hidup dengan makanan yang sehat dengan gizi
yang seimbang.
2.1.2. Lingkungan Sehat
Pengertian lingkungan sehat adalah lingkungan yang mendukung
terciptanya individu warga yang sehat serta masyarakat yang sehat4. Dapat juga
dikatakan bahwa lingkungan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari hal – hal
yang menyebabkan gangguan kesehatan seperti limbah cair, limbah padat dan
limbah gas. Juga terhindar dari binatang – binatang pembawa bibit penyakit, zat
kimia berbahaya, polusi suara berlebihan serta hal – hal lain.
2.1.3. Pertumbuhan Populasi Manusia
Populasi adalah sekelompok individu dengan karakteristik serupa (spesies)
yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan untuk mereproduksi
antara mereka sendiri5. Populasi Manusia Pertambahan penduduk bumi atau
populasi manusia sudah semakin meningkat dari tahun ke tahun, seperti dari tahun
1900-an sampai 2000-an penduduk di bumi sudah meningkat menjadi 5 kali lipat6.
7. 3
2.1.4. Fenomena Pemanasan Global
Global warming atau pemanasan global adalah suatu proses peningkatan
temperatur suhu yang terjadi di seluruh dunia. Hal ini terjadi akibat tidak
disiplinnya manusia dalam mengelola sumber daya yang ada di bumi7.
2.1.5. Bencana Alam
Bencana menurut UU Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan
Bencana, adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis8. Bencana
alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam
2.1.6. Pembangunan Berkelanjutan
Infrastruktur berkelanjutan adalah sebuah konsep dari pembangunan
infrastruktur dengan memperhatikan keseimbangan antara memenuhi kebutuhan
infrastruktur pada masa sekarang dan masa yang akan datang9.
2.2. Poin-Poin Penting pada Wacana CL-2 dan Keterkaitan dengan LSPB
2.2.1. Pola Hidup Sehat dan Makan Sehat yang Terkait dengan LSPB “Kita
Sebagai Manajer Tubuh Kita Sendiri
Pola hidup sehat dan pola makan sehat terkait dengan LSPB “Kita Sebagai
Manajer Tubuh Kita Sendiri”. Dijelaskan pada wacana CL-2 bahwa kebiasaan pola
tidak sehat pada masyarakat membawa suatu penyakit, salah satunya yaitu pola
makan yang tidak sehat. Oleh karena itu, ini terkait dengan LSPB “Kita Sebagai
Manajer Tubuh Kita Sendiri” yang menjelaskan mengenai bagaimana pola makan
8. 4
yang sehat dengan gizi seimbang untuk meminimalisir timbulnya wabah penyakit.
Hipertensi, stroke, serangan jantung dan diabetes adalah penyakit-penyakit yang
ditimbulkan jika pola makan tidak teratur dan asupan gizi dan nutrisi yang dimakan
tidak seimbang. Diet seimbang harus dilakukan oleh manusia karena diet seimbang
berarti asupan nutrisi yang dimakan oleh tubuh kita pun seimbang tidak ada yang
lebih ataupun kekurangan. Contohnya jikalau asupan nutrisi karbohidrat yang
berlebih dikarenakan asupan gula yang masuk terlalu banyak dapat menyebabkan
diabetes. Diet seimbang dilihat dari makanan yang dimakan misalnya jika kita
memakan nasi lebih baik jangan lagi makan mie karena nasi dan mie sama-sama
mengandung karbohidrat yang tinggi, lebih baik makan nasi dengan ayam itu lebih
baik. Agar kita tidak memakan karbohidrat saja tapi ada unsur proteinnya di
makanan yang kita makan, lebih baik lagi jika ada vitamin dan serat dari sayur-
sayuran ataupun buah-buahan, serta jangan lah lupa untuk meminum air karena air
sangat penting bagi tubuh manusia untuk kelancaran peradaran darah dan organ-
organ tubuh lainnya.
Penggunaan Air Conditioner (AC) yang menyebakan lapisan ozon menipis.
Jika lapisan ozon menipis maka terjadinya global warming, maka harus dilakukan
lah gerakan Go Green. Melakukan kegiatan atau gaya hidup yang ramah
lingkungan dan selaras dengan alam, seperti menghemat energi dan mengurangi
polusi. Go Green dimulai oleh diri sendiri, dari hal kecil misalnya setelah memakai
listrik dimatikan kembali atau membuang sampah pada tempatnya. Perubahan kecil
itu terdengar sederhana namun sulit untuk dilakukan secara terus menerus hingga
menjadi suatu kebiasaan. Jika lingkungan kita bersih, nyaman, hijau sangat baik
untuk kehidupan, karena kehidupan manusia lebih baik jika lingkungan
disekitarnya pun baik.
2.2.2. Lingkungan Sehat yang Terkait dengan LSPB “Kita Sebagai Manajer
Kesehatan Lingkungan” dan “Kita Sebagai Manajer Alam Sekitar”
Permasalahan mengenai lingkungan sehat tentu terkait dengan LSPB “Kita
Sebagai Manajer Kesehatan Lingkungan” sebagaimana dijelaskan pada wacana CL-
2 yang menyatakan bahwa kebiasaan pola hidup tidak sehat menyebabkan suatu
penyakit dan mungkin salah satunya ada lingkungan yang tidak sehat sebagaimana
9. 5
Ini terkait dengan materi LSPB “Kita Sebagai Manajer Kesehatan Lingkungan”.
Potensi rumah tidak sehat yang akan menyumbangkan penyakit dapat dilihat dari
tidak terpenuhinya syarat kesehatan rumah yaitu jamban yang tidak sehat, sarana air
yang kotor, tidak adanya sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang
kurang layak, kepadatan hunian rumah yang tidak sesuai, dan lantai rumah yang
terbuat dari tanah dimana ini juga terkait dengan LSPB “Kita Sebagai Manajaer
Alam Sekitar”.
2.2.3. Pertumbuhan Populasi Manusia yang Terkait dengan LSPB “Kita
Sebagai Manajer Alam dan Global”
Pertumbuhan populasi manusia yang terjadi di Indonesia yang diprediksi
akan berujung kepada timbulnya suatu bonus demografi, telah tercantum pada
wacana CL-2 akan memicu terjadinya penyakit dan ini terkait dengan permasalahan
mengenai pertumbuhan polulasi manusia di LSPB “Kita Sebagai Manajer Alam
dan Global.
Bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi di Indonesia pada tahun
2030 akan menimbulkan beberapa permasalahan yang harus diantisipasi.
Pertumbuhan populasi manusia dianggap sebagai dasar permasalahan lingkungan
karena peningkatan populasi manusia di bumi tidak sejalan dengan peningkatan
sumber daya alam, seperti air bersih, bahan bakar fosil, pangan, serta mendorong
penggunaan teknologi modern yang dapat mengakibatkan dampak yang lebih besar
bagi lingkungan. Selain masalah lingkungan, pertumbuhan populasi manusia dapat
menyebabkan masalah kependudukan lainnya, seperti berkurangnya lahan tempat
tinggal, gizi buruk, polusi dan berkurangnya lapangan pekerjaan. Namun di lain
sisi, bonus demografi dapat mendatangkan keuntungan besar bagi Indonesia
sebagai peluang pertumbuhan ekonomi. Dengan persiapan dan stategi yang tepat,
bonus demografi bisa membawa Indonesia lebih maju dan sejahtera. Keberhasilan
dalam memanfaatkan bonus demografi ini bergantung kepada kebijakan pemerintah
terkait dengan kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, ketersediaan lapangan kerja,
dan penurunan angka kelahiran untuk menekan pertumbuhan populasi yang terjadi.
Pertumbuhan ekonomi dapat terjadi apabila sumber daya manusia yang
tersedia berkualitas dan produktif. Untuk mewujudkan kualitas manusia yang baik,
10. 6
hal yang terpenting adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Kualitas
kesehatan sangat penting karena paling berpengaruh dengan produktifitas manusia,
asupan gizi yang baik akan berpengaruh kepada daya pikir dan daya serap manusia.
Terlebih seperti apa yang sudah dikatakan dalam wacana CL 2, meningkatnya
mobilitas masyarakat global mengakibatkan penyakit-penyakit baru lainnya seperti
flu burung, MERS, rabies dan lain-lain. Kemudian hal penting lainnya adalah
meningkatkan kualitas pendidikan. Faktor utama untuk meningkatkan kualitas
pendidikan terletak pada tersedianya saran dan prasarana pendidikan yang lengkap
dan memadai. Selain itu, pemerintah dapat mengupayakan dan mengembangkan
pendidikan non-formal yang menekankan pada pengembangan keterampilan. Hal
ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan, dan
memicu munculnya industri-industri kreatif di kalangan masyarakat.
Penurunan angka kelahiran akan berdampak kepada investasi pendidikan
dan kesehatan yang semakin optimal. Hal tersebut akan membuat beban
ketergantungan dapat ditekan. Jika hal ini terus dilakukan dan konsisten, penurunan
angka fertilitas akan memudahkan pemerintah untuk fokus dalam program
peningkatan kualitas sumber daya manusia produktif. Konsistensi penurunan angka
kelahiran akan mengurangi anggaran untuk kesehatan dan kebutuhan gizi bayi yang
lahir sehingga anggaran yang dimiliki pemerintah dapat dialihkan untuk investasi
dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia produktif. Penunurunan angka
kelahiran ini dapat dilakukan melalui pelaksanaan program keluarga berencana
(KB).
2.2.4. Fenomena Pemanasan Global yang Terkait dengan LSPB “Kita
Sebagai Manajer Pembangunan” dan LSPB “Kita Sebagai Manajer
Tubuh Kita Sendiri”
Fenomena pemanasan global atau yang biasa disebut dengan global
warming seperti yang dicantumkan dalam wacana CL-2 dapat menimbulkan
penyakit. Ini terkait pada efek global warming itu sendiri sebagaimana yang ada di
teori LSPB “Kita Sebagai Manajer Pembangunan” mengenai penyebab dan efek
global warming. Sedangkan di dalam LSPB “kKita Sebagai Manajer Tubuh Kita
Sendiri” dijelaskan mengenai go green yang merupakan salah satu usaha
11. 7
meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari global warming sehingga
mengurangi timbulnya penyakit pula.
2.2.5. Bencana Alam yang Terkait dengan LSPB “Kita Sebagai Manajer
Penanggulangan Bencana”
Kaitan kedua hal tersebut dapat dilihat dari berbagai macam perspektif.
Melalui perspektif keberadaan bencana itu sendiri, bencana menyebabkan
lingkungan sekitar menjadi tidak teratur, tidak seimbang, atau bahkan hancur.
Kondisi lingkungan yang tidak stabil dan tidak memadai dalam keadaan bencana
tersebut mengakibatkan hilangnya keseimbangan alam termasuk peningkatan
faktor-faktor penyebab penyakit seperti lingkungan yang tidak bersih dan tidak
sehat. Adapun dalam contoh kasus tsunami atau banjir, kehancuran lingkungan
menyebabkan korban terpaksa mengungsi di tempat tidak layak dan mengkonsumsi
makanan seadanya yang tidak sehat. Kondisi tersebut mendorong perkembangan
bibit penyakit seperti misalnya typhus, diare, demam berdarah, dsb.
Melalui perspektif keberadaan wabah penyakit, misalnya flu burung dan
malaria, kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai bencana sebagaimana disebutkan
dalam website resmi BNPB. Peningkatan angka warga berpenyakit dalam suatu
masyarakat akan mengganggu aktifitas anggota masyarakat lainnya, termasuk yang
dalam keadaan sehat. Keberadaan wabah penyakit seringkali meningkatkan
kewaspadaan masyarakat sehingga bisa menurunkan produktifitas sehari-hari
masyarakat. Banyaknya anggota masyarakat yang sakit juga tentu mempengaruhi
keseimbangan sistem masyarakat itu sendiri. Contoh yang dapat diambil adalah
ketika terdapat wabah penyakit dalam suatu lingkungan sekolah, akan banyak siswa
yang tidak menghadiri perkuliahan, baik karena sakit ataupun menghindari
penularan penyakit itu sendiri. Kondisi tersebut tentu akan mengganggu proses
pembelajaran menjadi tidak efektif.
Adapun berdasarkan uraian paragraf-paragraf di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa penyakit dan bencana memiliki kaitan yang bersifat saling
mempengaruhi. Kita sebagai manager dalam penanggulangan bencana, harus
mampu mengurangi dampak dari kedua hal tersebut (penyakit dan bencana). Cara
yang dapat dilakukan oleh mahasiswa/I ilmu sosial antara lain dengan
12. 8
menyelenggarakan bakti sosial kepada masyarakat-masyarakat dengan pengetahuan
dan akses yang masih terbatas. Bakti sosial tersebut dapat berupa pemberian
imunisasi gratis, penyuluhan cara hidup sehat, dan pembekalan ilmu dalam
mencegah dan menghadapi bencana. Kegiatan-kegiatan sosial tersebut juga tentu
akan berjalan lebih baik bila diikuti kerjasama dengan mahasiswa/I ilmu alam dan
ilmu kesehatan; sehingga dapat tercipta sinergi dan kebermanfaat di antara masing-
masing rumpun ilmu.
2.2.6. Pembangunan Berkelanjutan yang Terkait dengan LSPB “Kita Sebagai
Manajer Pembangunan”
Salah satu cara dalam menghadapi masalah-masalah yang ada di Indonesia
adalah dengan cara melakukan pengembangan infrastruktur secara berkelanjutan.
Hal ini sudah diatur dalam undang-undang no 26 tahun 2007 tentang penataan
ruang serta peratuhan pemerintahan no 26 tahun 2008 tentang rencana tata ruang
dan wilayah nasional. Pemerintah terus mencoba memacu pemenuhan kebutuhan
infrastruktur tersebut, di antaranya dengan meluncurkan Program Prioritas
Infrastruktur pada Tahun 2010-2014, Program MP3EI (Masterplan Percepatan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), termasuk pemenuhan akan target
MDG’s (Millenium Development Goals). Adapun ini dibahas dalam teori LSPB
“Kita Sebagai Manajer Pembangunan” yang juga terdapat kaitannya dengan
wacana CL-2 mengenai harus ditegakkannya beberapa kebijakan-kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah dalam segala bidang salah satunya yaitu dalam penanganan
masalah kesehatan dan lingkungan di Indonesia.
13. 9
BAB III
PENUTUP
Pola hidup, pola makan, dan lingkungan yang tidak sehat yang terdapat di
Indonesia dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, ada pula faktor lain seperti bencana
alam, fenomena perubahan iklim akibat pemanasan global(global warming) juga
pertambahan populasi manusia yang ada di Indonesia yang juga menyebabkan
timbulnya penyakit. Sebagai masyarakat Indonesia, selain mematuhi peraturan yang
sudah dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka meminimalisir timbulnya penyakit
dan juga memperbaiki masalah kesehatan dan lingkungan di Indonesia, sudah
seharusnya masyarakat Indonesia pun turut berpartisipasi dalam penanganan masalah
kesehatan dan lingkungan seperti dengan memperbaiki pola hidup yang lebih sehat.
14. 10
DAFTAR PUSTAKA
1. http://nasional.sindonews.com/read/1062428/18/memotret-kondisi-kesehatan-
indonesia-1447790073, diakses pada 25 Maret 2013 pukul 17:50
2. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-muhamadwhi-6309-1-
babi.pdf, diakses pada 25 Maret 2016 pukul 19:21
3. http://www.ina-respond.net/wp-content/uploads/2015/05/3-UU-No-36-tahun-2009-
tentang-Kesehatan.pdf, diakses pada 25 Maret pukul 19:27
4. http://www.samishare.com/pengertian-lingkungan-sehat-1016, diakses pada 25
Maret 2016 pukul 20:33
5. http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-populasi-dan-populasi-penduduk-
serta-pengendaliannya/, diakses pada 25 Maret 2016 pukul 20:48
6. https://www.scribd.com/doc/247812871/Makalah-Mpkt-b-Cl2-Tanggung-Jawab-
Kita-Sebagai-Manajer-Alam#scribd, diakses pada 25 Maret pukul 21:00
7. Marthusa, Riki. (2009). Peranan Environmental Accounting terhadap Global
Warming, Jurnal Akuntansi. (Online), Vol 1. No.2,
(http://majour.maranatha.edu/index.php/maksi/article/view/636/635, diakses pada
25 Maret 2016 pada 21:25)
8. “Definisi dan Jenis Bencana”, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dari
website bnpb.go.id, diakses pada 26 Maret 2016
9. Iwan PK, dkk. 2008. Essays in Sustainable Transportation. ITB. Bandung