Tim Manajemen Krisis Kesehatan (DHMTs) dibentuk untuk mengelola penanganan krisis kesehatan secara terpadu dan terkoordinasi melalui kelompok kerja yang melaksanakan kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan rehabilitasi pasca krisis kesehatan. DHMTs dibentuk pada tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian bencana
Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016Muh Saleh
Materi Kadis Provinsi Sulawesi Barat pada Acar Penguatan Pemberdayaan MAsyarakat melalui P4K, Kelas Ibu, Kemitraan Bikun serta RTK Provinsi Sulawesi Barat
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai respon dalam suatu kejadian bencana
Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016Muh Saleh
Materi Kadis Provinsi Sulawesi Barat pada Acar Penguatan Pemberdayaan MAsyarakat melalui P4K, Kelas Ibu, Kemitraan Bikun serta RTK Provinsi Sulawesi Barat
Ini adalah materi kuliah saya untuk mahasiswa program khusus Akademi Keperawatan Panti Rapih, Jumat 11 Juli 2014. Dalam kuliah ini dibahas kepentingan perencanaan kebencanaan dalam konteks rumah sakit dan sistem triase yang dipakai dalam MCI / mass casualty incident atau bencana dengan korban massal.
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Muh Saleh
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024 yang dipaparkan pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang dilaksanakan di Mamuju.
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat. Disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan pada acara Workshop Multi Stakeholder mendorong lahirnya Perda KIBBLA yang diinisiasi oleh Yasmbi Sulselbar
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan 2020-2024 :
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Ini adalah materi kuliah saya untuk mahasiswa program khusus Akademi Keperawatan Panti Rapih, Jumat 11 Juli 2014. Dalam kuliah ini dibahas kepentingan perencanaan kebencanaan dalam konteks rumah sakit dan sistem triase yang dipakai dalam MCI / mass casualty incident atau bencana dengan korban massal.
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Muh Saleh
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024 yang dipaparkan pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang dilaksanakan di Mamuju.
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat. Disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan pada acara Workshop Multi Stakeholder mendorong lahirnya Perda KIBBLA yang diinisiasi oleh Yasmbi Sulselbar
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan 2020-2024 :
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
engelolaan kegawatdaruratan bencana dalam konteks keperawatan bukan hanya tentang mengerti konsep-konsepnya, tetapi juga tentang penerapan dalam praktik sehari-hari, kesiapan untuk berkolaborasi, serta komitmen untuk memberikan pertolongan yang berkualitas tinggi dalam situasi yang mendesak
Similar to 0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx (20)
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
juknisDinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan cakupan program setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur cq Sub Subtansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai format dalam Lampiran. Untuk meningkatkan kemampuan pendamping dalam pendampingan
>> Materi:
Strategi komunikasi pendampingan menggunakan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) >> tenaga Promkes
Cara pengukuran antropometri dan aplikasi Buaian >> tenaga Gizi
Cara menentukan ibu hamil anemia >> Bidan
Pelaksanaan skrining TBC terhadap ibu hamil (e-Tibi) >> PJ program TBC
Pelaksanaan skrining Penyakit Tidak Menular pada ibu hamil (Hipertensi = e-Desi) 🡪PJ Program Hipertensi
>> Sasaran: 100 orang kader pendamping
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
0. Kebijakan Pengelolaan Krisis Kesehatan.pptx
1. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KRISIS KESEHATAN
Peningkatan Kapasitas Petugas Kesehatan Dalam Melakukan Kaji Cepat Masalah
Kesehatan/Rapid Health Assessment (RHA)
Dr. dr. Eka Jusup Singka, M.Sc
PUSAT KRISIS KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
2. 2
Kementerian Kesehatan saat ini sedang melakukan
upaya inovasi yang dikenal dengan “Transformasi
Kesehatan”.
Penguatan Sistem Ketahanan Kesehatan (Health
Security) merupakan salah satu bagian dari program
transformasi kesehatan.
Untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan
tata kelola krisis kesehatan yang dilaksanakan secara
terpadu dan terkoordinasi, salah satunya melalui
koordinasi pentahelix sehingga terwujud health
resilience.
Kolaborasi
Pentahelix
Pemerintah
Masyarakat
Akademisi
Pelaku
Usaha
Media
4. RISIKO HAZARD
(Frekuensi &
Intensitas)
VULNERABILITY (Kerentanan)
• Populasi rentan (Balita, Lansia, Bumil,
Busui, Disabilitas, memiliki penyakit
penyerta/komorbid)
• Tingkat Kesehatan masyarakat
• Persentase masyarakat yang
menerapkan PHBS
CAPACITY (Kapasitas)
• Kajian risiko bencana/pemetaan wilayah rawan
• Perencanaan penanggulangan bencana
• Kebijakan (peraturan, pedoman, SOP)
• Sistem komando dan koordinasi
• Sistem Peringatan Dini
• SDM kesehatan
• Sarana dan prasarana
• Mekanisme Koordinasi, Kolaborasi, Integrasi
• Pemberdayaan masyarakat
KURANGI
TINGKATKAN
KELOLA
(Sendai Framework)
R.H.V.C Komponen penting dalam RHA (Rapid Health
Assessment)
C SDM, termasuk tenaga cadangan
PRINSIP PENGELOLAAN RISIKO BENCANA
5. KRISIS
KESEHATAN
KRISIS KESEHATAN peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, korban luka/sakit,
pengungsian, dan/atau adanya potensi bahaya yang
berdampak pada kesehatan masyarakat yang membutuhkan
respon cepat di luar kebiasaan normal dan kapasitas
kesehatan tidak memadai.
Pengelolaan krisis kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pengelolaan bencana secara umum.
Pengelolaan krisis kesehatan perlu manajemen di tahap pra
krisis, darurat krisis, dan pasca krisis kesehatan.
6. KRISIS
KESEHATAN
BEBAN LAYANAN KESEHATAN SAAT KONDISI DARURAT MELEBIHI
KAPASITAS KESEHATAN YANG TERSEDIA
EMERGENCY RESPONS PUBLIC HEALTH RESPON
STATUS DARURAT KRISIS KESEHATAN
• SELAMATKAN JIWA
• CEGAH KECACATAN
• PASTIKAN SEMUA
KEBUTUHAN LAYANAN
KESEHATAN TELAH
TERPENUHI
• MENCEGAH KLB/WABAH
• MEMASTIKAN PROGRAM
KESEHATAN BERJALAN
DENGAN TERPENUHINYA
STANDAR MINIMAL
PELAYANAN KESEHATAN
MENGURANGI
ANGKA KEMATIAN
DAN MENCEGAH
KECACATAN
7. Konsep Pengelolaan Krisis Kesehatan
Meningkatkan keterpaduan dan koordinasi
antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku
kepentingan
Dilakukan secara berkesinambungan yang
bertujuan untuk:
Mencegah faktor risiko dan transmisi penyakit
menular
Mencegah, mendeteksi, dan merespons kejadian
luar biasa, wabah, pandemi global dan
kedaruratan nuklir, biologi dan kimia
Membangun partisipasi dan kemitraan publik
(tingkat nasional dan global)
Pengelolaan Krisis Kesehatan didukung oleh:
• Penguatan sumber daya (peningkatan kapasitas SDM, laboratorium, sistem
informasi & surveilans, manajemen logistik, komunikasi risiko, R&D, dan
pendanaan)
• Partisipasi dan kemitraan publik
• Koordinasi dan jejaring kerja organisasi masyarakat, akademisi, swasta, dan
global
Merencanakan pelayanan dan perlindungan
kesehatan saat krisis kesehatan
8. SKEMA PENGELOLAAN KRISIS KESEHATAN
Bencana Tujuan
1. meningkatkan keterpaduan dan koordinasi antar Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan dalam
pengelolaan krisis kesehatan;
2. mencegah faktor risiko krisis kesehatan dan transmisi penyakit menular pada masyarakat yang terdampak;
3. memberikan dan memastikan pelayanan dan perlindungan kesehatan kepada masyarakat dan relawan kesehatan;
4. mencegah, mendeteksi, dan merespon kejadian luar biasa, wabah penyakit, pandemi global dan kedaruratan nuklir, biologi dan kimia untuk
mendukung dan menjaga ketahanan kesehatan (health security); dan
5. membangun partisipasi dan kemitraan publik, baik pada tingkat nasional, regional, maupun global.
Peningkatan Kapasitas dan
pelindungan kesehatan Sumber Daya
Manusia
Surveilans dan Sistem
Informasi
Manajemen Logistik
Kesehatan
Penguatan
Laboratorium
Komunikasi
Risiko
Penelitian dan Pengembangan
Pengelolaan Krisis Kesehatan
Koordinasi Pentahelix
lokal, regional, global
Pembinaan dan Pengawasan
Koordinasi dan Jejaring Kerja
Partisipasi dan Kemitraan Publik
PRA KRISIS KESEHATAN DARURAT KRISIS KESEHATAN PASCA KRISIS
Pusat
1. DHMTs
2. HEOC
3. DMTs
1. Pembentukan tim manajemen krisis kesehatan (DHMTs), tim kegawatdaruratan medis
(DMTs); dan pusat darurat krisis kesehatan (HEOC);
2. Peningkatan pengetahuan, sikap perilaku dan kepatuhan masyarakat;
3. Profilaksis dan vaksinasi;
4. Komunikasi risiko;
5. Penyusunan dan pemutakhiran peta risiko;
6. Penyusunan dan pemutakhiran rencana kontingensi;
7. Penyusunan rencana kedaruratan fasilitas kesehatan;
8. Penyusunan rekomendasi untuk menurunkan risiko bencana;
9. Simulasi dalam ruangan (table top exercise) dan simulasi lapangan;
10. Penyiapan mobilisasi sumber daya kesehatan;
11. Pelaksanaan pengawasan dan respon kesehatan di pintu masuk (bandar udara,
pelabuhan, pos lintas batas darat negara) dan wilayah;
12. Registrasi dan pemberdayaan relawan kesehatan untuk penanganan kegawatdaruratan
kesehatan masyarakat;
13. Peningkatan kewaspadaan di pintu masuk wilayah;
14. Surveilans dan penguatan kapasitas laboratorium kesehatan;
15. Penguatan kapasitas sumber daya;
16. Pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan aman bencana;
17. Kemitraan dan partisipasi publik;
18. Pengembangan sistem dan penyebarluasan informasi peringatan dini;
19. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia; dan
20. Pengadaan perbekalan kesehatan termasuk obat, alat kesehatan, dan logistik lainnya.
1. Operasionalisasi pusat darurat krisis kesehatan (HEOC) oleh tim manajemen krisis
kesehatan (DHMTs);
2. Penilaian cepat kesehatan (Rapid Health Assessment/(RHA);
3. Penyusunan dan pelaksanaan rencana operasi krisis kesehatan;
4. Analisis kebutuhan bantuan;
5. Mobilisasi tim kegawatdaruratan medis (Disaster Medical Teams/ DMTs);
6. Mobilisasi logistik dan perbekalan kesehatan;
7. Mobilisasi relawan kesehatan;
8. Surveilans;
9. Mempersiapkan pelayanan kesehatan dan sistem rujukan tanggap darurat;
10. Pelayanan kesehatan sesuai standar dengan memperhatikan kepentingan kelompok
rentan;
11. Penguatan pelayanan kesehatan melalui intervensi perbaikan program kesehatan dan
sarana prasarana;
12. Menyiapkan fasilitas isolasi dan fasilitas karantina kesehatan;
13. Pengumpulan data informasi dan pemantauan terus menerus kondisi krisis kesehatan;
14. Pelaksanaan komunikasi krisis kesehatan;
15. Pelaksanaan komunikasi risiko;
16. Pemberdayaan masyarakat;
17. Pelaksanaan program kesehatan berkelanjutan bagi masyarakat; dan
18. Post disaster need assessment untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi kebutuhan
kesehatan dalam pemulihan awal, rehabilitasi dan rekonstruksi.
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi:
1. Pelayanan dan
manajemen kesehatan
melalui intervensi
perbaikan program
kesehatan;
2. Sumber daya manusia
kesehatan;
3. Sarana, prasarana,
peralatan, kefarmasian
dan perbekalan kesehatan
lain; dan
4. Partisipasi dan kemitraan
publik.
Provinsi
1. DHMTs
2. HEOC
3. DMTs
Kab/Kota
1. DHMTs
2. HEOC
3. DMTs
Pendanaan
9. Tahapan Pra Krisis Kesehatan
Pencegahan dan Mitigasi Kesiapsiagaan
Edukasi terkait kesadaran kebencanaan
Penyusunan peta risiko dan rencana
kontingensi
Penyusunan rencana kedaruratan fasilitas
kesehatan
Komunikasi risiko
Profilaksis dan vaksinasi
Aktivasi Sistem Informasi Pengelolaan Krisis
Kesehatan (SIPKK)
Simulasi dalam ruangan dan simulasi
lapangan (TTeX)
Penyiapan dan Peningkatan Sumber Daya
Pemberdayaan masyarakat dan
Penyiapan mobilisasi sumber daya
kesehatan
Koordinasi pengawasan di pintu
masuk wilayah
Surveilans
Pembentukan Tim Manajemen
Kesehatan Krisis Kesehatan (DHMTs),
serta registrasi Tim Kegawatdaruratan
Medis (DMTs), dan relawan kesehatan
10. Tahapan Darurat Krisis Kesehatan
1. Operasionalisasi Pusat Darurat Krisis
Kesehatan (Health Emergency Operation
Center) oleh Tim DHMTs
2. Kaji cepat masalah kesehatan (Rapid Health
Assesment)
3. Pemberian pelayanan kesehatan
4. Mobilisasi dan distribusi Tim Kegawatdaruratan
Medis (Disaster Medical Teams) dan relawan
Kesehatan.
5. Mobilisasi logistik serta perbekalan kesehatan.
SIAGA DARURAT KRISIS KESEHATAN TANGGAP DARURAT KRISIS KESEHATAN
TRANSISI DARURAT KRISIS KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN berupa:
1. kegawatdaruratan dan evakuasi medis;
2. kesehatan dasar;
3. kesehatan rujukan;
4. penunjang medis;
5. gizi;
6. pencegahan dan pengendalian
penyakit;
7. kesehatan lingkungan;
8. kesehatan ibu dan anak;
9. kesehatan lanjut usia;
10. kesehatan disabilitas;
11. kesehatan jiwa;
12. pelayanan farmasi, bahan habis pakai
dan logistik kesehatan;
13. kekarantinaan kesehatan; dan
14. pelayanan kesehatan lainnya
1. Penilaian kebutuhan kesehatan (post disaster need assessment)
2. Pelaksanaan program Kesehatan berkelanjutan
11. Tahapan Pasca Krisis Kesehatan
Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi:
1. Pelayanan dan manajemen kesehatan melalui intervensi
perbaikan program kesehatan.
2. Sumber daya manusia kesehatan.
3. Sarana, prasarana, peralatan, kefarmasian dan perbekalan
kesehatan lain.
4. Partisipasi dan kemitraan publik.
12. Pengorganisasian
12
Pengorganisasian meliputi:
1. Tim manajemen Krisis Kesehatan (Disaster Health Management Teams/DHMTs)
2. Pusat Darurat Krisis Kesehatan (Health Emergency Operation Center/ HEOC)
3. Tim kegawatdaruratan medis (Disaster Medical Teams/DMTs)
4. Relawan kesehatan
DHMT Operasionalisasi
Pra dan Pasca Krisis
HEOC
DMTs Relawan
Mobilisasi
Darurat Krisis
Pengorganisasian dibentuk pada tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
Nasional Menteri
Provinsi Kepala Dinas
Kesehatan
Provinsi
Kabupaten/ Kota Kepala Dinas
Kesehatan
Kabupaten/ Kota
Status darurat krisis
kesehatan
Penanggungjawab
13. 13
TIM MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN
Pengembangan sistem klaster dengan menambahkan
unsur ketahanan kesehatan (surveilans, karantina
kesehatan, laboratorium)
Kelompok kerja yang melaksanakan kegiatan dalam
rangka upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
darurat dan rehabilitasi rekonstruksi krisis kesehatan
yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
DEFINISI
14. STRUKTUR TIM MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN
Sekurang-kurangnya terdiri dari ketua dan anggota dengan rincian sbb:
1. Ketua: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
2. Anggota:
a. Program yang terkait dengan pengelolaan krisis kesehatan:
Sub klaster pelayanan Kesehatan, pengendalian penyakit dan lingkungan,
kesehatan reproduksi, Kesehatan jiwa, pelayanan gizi, logistik kesehatan, data
dan informasi, promosi kesehatan
a. Unsur institusi/kantor yang memiliki tugas surveilans dan kekarantinaan
kesehatan;
b. Organisasi profesi;
c. Laboratorium;
d. Rumah sakit;
e. Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
15. 15
TUGAS TIM
MANAJEMEN KRISIS
KESEHATAN
1. Melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
masyarakat dalam menghadapi krisis kesehatan;
2. Mengelola pengorganisasian krisis kesehatan;
3. Merencanakan alokasi anggaran untuk pengelolaan krisis
kesehatan;
4. Meningkatkan ketersediaan akses pelayanan dan pelindungan
kesehatan serta kebutuhan logistik kesehatan yang ditujukan
kepada masyarakat dan tenaga kesehatan;
5. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia;
6. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan badan dan
lembaga/organisasi yang menangani penanggulangan
bencana di wilayah terdampak, baik dalam persiapan maupun
pelaksanaan;
16. 16
TUGAS-TUGAS
TIM MANAJEMEN
KRISIS
KESEHATAN
7. Memastikan upaya pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan pada saat pra krisis kesehatan bisa
berjalan;
9. Mengoperasionalisasikan Pusat Darurat Krisis
Kesehatan (Health Emergency Operation
Center/HEOC) pada saat siaga darurat dan tanggap
darurat krisis kesehatan;
10. Melakukan upaya pasca krisis kesehatan yaitu
rehabilitasi dan rekonstruksi berupa penguatan:
17. PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN
Dilakukan pada tahap pra krisis kesehatan;
1.Dilakukan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota;
Secara ex-officio diketuai oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau
Kabupaten/Kota;
Ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
18. 18
PUSAT DARURAT KRISIS KESEHATAN
(Health Emergency Operation Center / HEOC)
Sistem manajemen yang mengintegrasikan
berbagai fasilitas, perangkat, prosedur, sumber
daya terlatih dan sistem teknologi informasi dan
komunikasi sebagai pusat kendali, koordinasi,
kolaborasi untuk memantau, mendeteksi,
mencegah dan merespon bencana serta krisis
kesehatan dalam sebuah organisasi yang terukur.
DEFINISI
19. 19
STRUKTUR
HEOC
1. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang
pembentukan Tim Manajemen Krisis Kesehatan
2. HEOC berkedudukan pada Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
3. Struktur organisasi HEOC Terdiri dari:
a. Ketua HEOC ex-officio diketuai oleh:
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi (Provinsi)
2. Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota (Kab/Kota)
b. Koordinator yang bertanggungjawab kepada Ketua HEOC,
antara lain:
1. Koordinator Rencana Operasi;
2. Koordinator Pelayanan Kesehatan;
3. Koordinator Logistik; dan
4. Koordinator Data dan Informasi.
20. 20
STRUKTUR
HEOC
Ketentuan penetapan pejabat/personel/staf yang
ditugaskan sebagai koordinator dalam Pusat Darurat
Krisis Kesehatan (HEOC) adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan pada saat darurat krisis kesehatan;
2. Sehari-hari bertugas sesuai dengan bidang kerja
dalam struktur tersebut; dan
3. Kepala Dinas Kesehatan selaku Ketua HEOC dapat
menunjuk pejabat/personel/staf lain berdasarkan
pertimbangan yang dibuat sesuai situasi dan
kondisi yang terjadi.
21. 21
1. Memberikan pelayanan dan pelindungan
kesehatan kepada masyarakat terdampak
melalui kegiatan tanggap darurat krisis
kesehatan;
2. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan
badan yang menangani penanggulangan
bencana dan lembaga/organisasi lain yang
terkait.
TUGAS
HEOC
22. OPERASIONALISASI HEOC
22
a. Dilakukan oleh Tim Manajemen Krisis Kesehatan pada saat darurat krisis
kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan pada situasi darurat krisis kesehatan
berperan sebagai pengendali HEOC.
b. HEOC dalam operasionalnya memerlukan sarana berupa ruang sekretariat,
peta respon, papan informasi, alat pengolah data, ATK dan sarana lainnya.
c. Ketua Pusat Darurat Krisis Kesehatan (HEOC) mengadakan rapat koordinasi
rutin yang dihadiri oleh semua koordinator dan perwakilan unsur yang
dikendalikan oleh koordinator HEOC.
23. ALUR OPERASIONALISASI HEOC
(HEALTH EMERGENCY OPERATION CENTER)
INFORMASI
BENCANA
HASIL RHA
TIDAK DARURAT
KRISIS KESEHATAN
OPERASIONALISASI
HEOC OLEH KLASTER
KESEHATAN
DARURAT
KRISIS
KESEHATAN
MENYUSUN RENCANA
OPERASI BERDASARKAN
HASIL RHA DAN RENKON
(BILA ADA)
MEMOBILISASI
EMERGENCY MEDICAL
TEAM (EMT), PUBLIC
HEALTH RAPID RESPONSE
TEAM (PHRRT) &
LOGISTIK KESEHATAN
YANG DIBUTUHKAN
. MEMASTIKAN PELAYANAN
KESEHATAN DILAKUKAN
MEMENUHI STANDARD
MINIMAL DAN
MEMPERHATIKAN
KEBUTUHAN KELOMPOK
RENTAN
24. 1. Koordinator Rencana Operasi
a. Menyusun rencana operasi penanganan tanggap
darurat krisis kesehatan;
b. Melakukan pemutakhiran rencana operasi dan peta
respon sesuai situasi dan kondisi penanganan darurat
krisis kesehatan;
c. Memberikan rekomendasi penanganan krisis
kesehatan;
d. Melakukan evaluasi penanganan darurat krisis
kesehatan; dan
e. Melakukan rapat koordinasi internal.
3. Koordinator Logistik
a. Memfasilitasi tambahan logistik kesehatan yang
dibutuhkan oleh Tim Kegawatdaruratan Medis dan
Relawan;
b. Melakukan perencanaan kebutuhan, penyediaan,
penyimpanan, distribusi, pencatatan dan pelaporan
logistik kesehatan saat darurat krisis kesehatan; dan
c. Melakukan rapat koordinasi internal.
4. Koordinator Data dan Informasi
a. Mencatat DMT dan relawan yang membantu respon
penanganan darurat krisis kesehatan serta membuat
database;
b. Melakukan pemantauan terus menerus kondisi krisis
kesehatan serta memberikan informasi terkini situasi dan
penanganan krisis kesehatan kepada DMT dan relawan;
c. Melakukan pengelolaan data dan informasi yang meliputi
pengumpulan, pengolahan, analisa, pembuatan laporan dan
penyebarluasan data dan informasi penanganan darurat
krisis kesehatan; dan
d. Melakukan rapat koordinasi internal.
2. Koordinator Pelayanan Kesehatan
a. Mengoordinasikan upaya pelayanan kesehatan saat
darurat krisis kesehatan;
b. Mengoordinasikan dan memobilisasi Tim
Kegawatdaruratan Medis (DMT) serta relawan;
c. Menugaskan dan melakukan pemantauan pelaksanaan
pelayanan kesehatan oleh Tim Kegawatdaruratan Medis
(DMT) serta relawan; dan
d. Melakukan rapat koordinasi internal
Tugas dari masing-masing koordinator adalah sebagai berikut:
25. 25
• Operasionalisasi Pusat Darurat Krisis Kesehatan
(HEOC) dilaksanakan sampai dengan berakhirnya
masa darurat krisis kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah/pemerintah daerah.
• Setelah pengakhiran operasionalisasi Pusat Darurat
Krisis Kesehatan (HEOC) maka peran dan tugasnya
akan kembali menjadi Tim Manajemen Krisis
Kesehatan (DHMT).
PENGAKHIRAN
HEOC
26. 26
DISASTER MEDICAL TEAMs (DMTs)/
TIM KEGAWATDARURATAN MEDIS
Sekelompok profesional di bidang kesehatan yang
melakukan pelayanan medis secara langsung kepada
masyarakat yang terkena dampak bencana sebagai
tenaga kesehatan bantuan dalam mendukung sistem
pelayanan kesehatan setempat.
DEFINISI
28. 28
TUGAS
DMTs
1. Menjamin kualitas pelayanan kesehatan bagi
masyarakat terdampak.
2. Merespon di lokasi terdampak maksimal 24 jam
setelah kejadian.
3. Menetap atau berkeliling untuk mencari, melayani, dan
merujuk korban akibat krisis/bencana.
4. Mendampingi HEOC dalam mengkoordinir DMTCC
apabila dibutuhkan.
5. Melayani minimal 50 pasien rawat jalan setiap hari,
dengan waktu penugasan selama 7 hari efektif di
lokasi terdampak bencana.
29. Sarana dan Logistik
1. Ambulans
2. Obat-obatan
3. Emergency kit
4. Logistik umum
29
Ruang Lingkup Pelayanan
1. Pelayanan kesehatan primer:
a. Terapi simptomatik
b. Kegawatdaruratan dasar
c. Observasi singkat
2. Durasi pelayanan 8 jam per hari.
3. Jumlah layanan minimal 50 pasien
per hari.
4. Pelayanan dapat dilaksanakan di
ambulans, tenda atau sarana lain
yang memungkinkan.
5. Mendukung atau mengaktifkan
pelayanan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan area
terdampak
Kompetensi dan Kualifikasi (minimal)
1. 1 orang dokter
2. 2 orang perawat
3. 1 orang farmasi
4. 1 orang tenaga umum/logistik, dan
5. 1 orang admin.
)
30. PEMBENTUKAN DISASTER MEDICAL TEAMs (DMTs)
Dilakukan mulai dari level nasional, provinsi, dan kota/kabupaten oleh
organisasi pemerintah maupun organisasi non-pemerintah;
Proses seleksi dan rekruitmen anggota tim termasuk registrasi dan
kredensial anggota sesuai dengan kualifikasi keprofesian masing-
masing;
Database tim DMTs dan keanggotaannya dibuat oleh organisasi
pengampu;
Ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota
31. 31
Kolaborasi Kementerian Kesehatan dengan Disaster
Medical Teams
Telah ada SK Kepala Pusat Krisis Kesehatan tentang
Sinergitas DMTs dalam Pengelolaan Krisis Kesehatan
yang terdiri dari 21 DMTs, yaitu:
PABI, EMTs IDI, MDMC, Kwarnas Pramuka, LPBPI NU,
Dompet Dhuafa, PMI Pusat, MSF, Buddha Tzu Chi,
BSMI, PELKESI, PERDHAKI, PHDI, ACT, Ambulans 118,
Ksatria Airlangga, DoctorSHARE, InWCCA, MER-C,
ICRC, TBMMKI.
Dalam SK tersebut TBMMKI merupakan anggota dari
Pokja Data dan Informasi.
32. 32
Kolaborasi Kementerian Kesehatan dengan Perhimpunan
Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia
Pusat Krisis Kesehatan telah menyelenggaran
pertemuan penguatan koordinasi DMTs dan melibatkan
TBM sebagai mitra, termasuk kegiatan peningkatan
kapasitas untuk anggota TBMMKI.
Penandatanganan Komitmen Bersama antara Kemenkes
dan TBMMKI dalam memperkuat Health Security.
TBMMKI selalu terlibat dalam beberapa upaya
penanganan bencana sebagai tim relawan kesehatan.
33. 33
NO DINAS KESEHATAN SK DHMT SK DMT
1 Provinsi Bali V
2 Provinsi ……..
3 Kabupaten……..
4 Kota………………..
PEMBENTUKAN
DHMT DAN DMT DI
DINAS
KESEHATAN
34. 34
NO RUMAH
SAKIT
PROVINSI KABUPATEN/KOTA SK DMT
1 RSUD Kab.
Banggai Laut
Sulawesi Tengah Kab. Banggai Laut V
2 RSUD……….
3 RSUD……….
4 RSUD……….
PEMBENTUKAN DISASTER MEDICAL TEAM (DMT)
DI RUMAH SAKIT
36. Pertemuan Integrasi Krisis Kesehatan dengan
DMTs, 25-27 November 2021
DMTs sebagai wujud Health Security dan Health
Resilience, 28-30 Desember 2021
FGD Sinergitas DMTs, 12-14 Januari 2022
Editor's Notes
Hazard adalah potensi bencana yang dapat terjadi di suatu daerah, misalnya gunung api yang masih aktif, lokasi pemukiman di tepi sungai atau di tepi laut (banjir/tsnumani), terletak di lokasi rawan gempa bumi
Hazard sulit untuk dihilangkan atau dimodifikasi , yamg dapat dilakukan adalah menghindari hazard tersebut, misalnya pindah lokasi pemukiman menjadi jauh dari gunung api, jauh dari pantai
Kerentanan adalah faktor yang dapat memperberat dampak dari bencana yang terjadi
Kapasitas adalah satu satunya yang bisa kita modifikasi atau kita tingkatkan, misalnya penyiapan SDM yang ahli bencana, pelatihan kedaruratan bagi tenaga medis,penyiapan sarana dan prasarana (ambulans, rumah sakit,dll)
Membuat peraturan , SOP penanggulangan bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.