Tanggap darurat bencana adalah serangkaian tindakan yang diambil secara cepat menyusul suatu peristiwa bencana, termasuk penilaian kerusakan, kebutuhan, penyaluran bantuan darurat, dan upaya pemulihan awal. Prinsip dasar tanggap darurat adalah membatasi korban dan kerusakan, mengurangi penderitaan, serta mengembalikan kehidupan dan sistem masyarakat. Skala bencana dan kapasitas organisasi men
2. 2
Tujuan Pembelajaran
• Mengetahui gambaran umum mengenai
konsep– konsep dan tahapan dalam tanggap
darurat.
• Memahami prinsip – prinsip dasar dalam
tanggap darurat
3. 3
SIKLUS BENCANA
BENCANA Tanggap Darurat
Rehabilitasi
Rekonstruksi
Mitigasi dan
Pencegahan
Ops. Relief
Pemenuhan
kebutuhan dasar
Program2
Mitigasi dan
Kesiapsiagaan
Pembangunan
Analisis kapasitas
dan kerentanan
Normalisasi
Kehidupan
Perbaikan
sarana
TANGGAP DARURAT
4. Darurat adalah Ancaman terhadap manusia, yang
menempatkan dirinya pada sebuah situasi yang bersiko
kematian, ataupun gangguan pada kesehatan dan
kehidupan sehari – hari, yang tidak dapat ditangani oleh
individu, keluarga, masyarakat, ataupun sistem suatu
daerah.
Tanggap Darurat Bencana adalah Serangkaian tindakan
yang diambil secara cepat menyusul suatu peristiwa
bencana, termasuk penilaian kerusakan, kebutuhan
(damage assessment and need analysis), penyaluran
bantuan darurat, upaya pertolongan dan pembersihan
lokasi bencana.
TANGGAP DARURAT
Definisi
5. 5
• Membatasi korban dan
kerusakan
• Mengurangi penderitaan
• Mengembalikan kehidupan
dan sistem masyarakat
• Mitigasi kerusakan dan
kerugian
• Sebagai dasar untuk
pengembalian kondisi
Informasi
Sumber
Daya
Prinsip Dasar Tanggap Darurat
TANGGAP DARURAT
7. 1. Kesiapsiagaan individu
Kesiapsiagaan individu merupakan hal – hal yang harus
diperhatikan SEBELUM terlibat dalam tindakan tanggap
darurat, karena menyangkut keselamatan diri, dan seluruh
anggota lainnya. Termasuk didalam Kesiapsiagaan
individu adalah koordinasi PB. Namun karena hal ini
dilakukan dalam setiap tahap tindakan tanggap darurat,
maka koordinasi PB akan dibahas tersendiri.
8. 2. Koordinasi PB
Koordinasi PB adalah segala bentuk komunikasi, baik
komunikasi internall maupun eksternal, yang bertujuan
untuk mendukung kegiatan penanggulangan bencana.
Koordinasi dilakukan dalam setiap tahapan pada
tanggap darurat.
9. 3. Assessment
Assessment adalah serangkaian kegiatan untuk
melaksanakan penilaian keadaan yang meliputi dampak,
kebutuhan, stakeholder yang terlibat serta kesenjangan
yang ada dari kejadian bencana, contohnya adalah
assessment cepat, assessment detil, assessment
sectoral dll
10. 4. Rencana Operasi
Rencana Operasi atau Service Delivery Plan, adalah
sebuah perencanaan yang dibuat berdasarkan hasil
dari assessment dan aktivasi dar Rencana kontijensi.
RenOps juga merupakan perwujudan dari Action Plan.
11. 5. Pemberian layanan
Pemberian layanan adalah langkah berikutnya setelah
RenOps disetujui. Yaitu memenuhi kesenjangan
kebutuhan di masyarakat terdampak sesuai dengan
kapasitas yang dimiliki.
12. 6. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi adalah metode untuk
memantau dan mengetahui dampak dari sebuah
kegiatan kegiatan tanggap darurat bencana.
13. Ukuran Cakupan Wilayah
Jumlah orang yang terkena
dampak
Dampak fisik (kerusakan)
Kecil < = 1 Kabupaten - Meninggal < 100 org
- pengungsi < 500 org
- Hilang < 25
- Luka berat < 100
Fasilitas umum < 25 %
Rumah < 100
Menengah 2 - 3 Kabupaten - Meninggal 100 – 500 org
- pengungsi 500 - 2500
org
- Hilang 25 - 100
- Luka berat 100 – 500
Fasilitas umum 25 % - 50
%
Rumah 100 – 500
Besar > 3 Kabupaten - Meninggal > 500 org
- pengungsi > 2500 org
- Hilang > 100
- Luka berat > 500
Fasilitas umum > 50 %
Rumah > 500
Skala Bencana dan Dampak
• Disesuaikan dengan kapasitas organisasi
• Menjadi mandat darii organisasi
15. Kapasitas
Skala Bencana
Besar Menengah Rendah
Baik Provinsi (1,2,3) Kab/Kota (1,2,3) Kab/Kota (1)
Sedang Pusat (1,2,3,4) Provinsi (1,2,3) Kab/Kota (1)
Kurang Pusat (1,2,3,4) Provinsi (1,2,4) Kab/Kota
(1,2,3,4)
Skala Bencana dan Kebutuhan Dukungan
Keterangan : 1. Monev, 2. Dana, 3. Peralatan & Perlengkapan, 4. SDM
16. KAPASITAS Prioritas I Prioritas II Prioritas III
BAIK
(Prioritas I, II,
III)
1) Peringatan Dini
dan Informasi
Bencana;
2) Assessment;
3) Penyelamatan
dan Pertolongan
Korban Bencana
(Pertolongan
Pertama);
4) Evakuasi;
5) Pemulihan
Hubungan
Keluarga;
6) Reporting;
7) Media Coverage.
1) Dapur Umum;
2) Pelayanan
Kesehatan;
3) Pelayanan
Ambulance;
4) Dukungan
Sosial Psikologi.
1) Penampungan
Darurat
2) Pelayanan Air
dan Sanitasi
3) Pendistribusian
Relief.
SEDANG
(Prioritas I, II)
KURANG
(Prioritas I)
Skala Prioritas Jenis Pelayanan
17. 17
• Memberikan bantuan kepada golongan yang paling
rentan
• Berperan sebagai perpanjangan tangan dari pelayanan
sosial pemerintah
• Melaksanakan tanggap darurat sesuai dengan prinsip –
prinsip Kepalangmerahan
• Bekerja sesuai dengan kompetensi Palang Merah,
namun tetap harus mengikutsertakan masyarakat
penerima bantuan dalam perencanaan dan pelaksanaan
program
KEBIJAKAN TANGGAP DARURAT
TANGGAP DARURAT
18. KP PMI 18
• Kegiatan berdasarkan pada perencanaan kesiapsiagaan
yang telah ditetapkan.
• Bekerjasama dengan masyarakat untuk ketahanan
program
• Program darurat terus dilanjutkan hingga ancaman
sudah berkurang, dan bila akan dilanjutkan, maka lebih
berfokus pada kerangka mekanisme rehabiltasi.
KEBIJAKAN TANGGAP DARURAT
TANGGAP DARURAT