Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahaskan strategi pencegahan risiko bencana dan perancangan untuk hospital serta kemudahan kesihatan.
2. Ia menekankan pentingnya penilaian risiko, perancangan sumber, dan pembiayaan untuk memastikan hospital dan kemudahan kesihatan selamat dari bencana.
3. Sasaran utama adalah membina hospital dan kemudahan kesihatan yang tahan terhadap bencana.
Presentasi ini saya bawakan pada kegiatan Workshop Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI) Pengda Jateng pada tanggal 23 Septembr 2018 di Semarang. Saya akan sangat senang apabila ada diskusi lebih lanut tentang materi ini. Dapat menghubungi saya melalui email nurul.d.andriani@gmail.com terkait materi ini dan materi akreditasi rumah sakit lainnya.
Presentasi ini saya bawakan pada kegiatan Workshop Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI) Pengda Jateng pada tanggal 23 Septembr 2018 di Semarang. Saya akan sangat senang apabila ada diskusi lebih lanut tentang materi ini. Dapat menghubungi saya melalui email nurul.d.andriani@gmail.com terkait materi ini dan materi akreditasi rumah sakit lainnya.
Pekeliling Ketua Pengarah Kesihatan Bil. 10 Tahun 2011 (Garis Panduan Pelaksa...Nor Farah Bakhtiar
Tujuan Pekeliling ini dikeluarkan adalah untuk:
1. Memaklumkan justifikasi serta pelaksanaan penubuhan
Pasukan Penjagaan Luka di hospital untuk meningkatkan
kualiti penjagaan luka di Kementerian Kesihatan.
2. Menggariskan keperluan pelaksanaan penubuhan
Jawatankuasa Penjagaan Luka dan Pasukan Penjagaan
Luka di hospital serta tugas dan tanggungjawab setiap
individu yang terlibat.
Bahan Ajar ini disusun sebagai pedoman untuk mahasiswa dalam proses belajar dan sebagai pedoman bagi mahasiswa untuk referensi dalam meningkatkan pengetahuan dan skill. Buku Ajar ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi mahasiswa dalam pencapaian kompetensi demi menyelesaikan mata ajar keperawatan Bencana
Pekeliling Ketua Pengarah Kesihatan Bil. 10 Tahun 2011 (Garis Panduan Pelaksa...Nor Farah Bakhtiar
Tujuan Pekeliling ini dikeluarkan adalah untuk:
1. Memaklumkan justifikasi serta pelaksanaan penubuhan
Pasukan Penjagaan Luka di hospital untuk meningkatkan
kualiti penjagaan luka di Kementerian Kesihatan.
2. Menggariskan keperluan pelaksanaan penubuhan
Jawatankuasa Penjagaan Luka dan Pasukan Penjagaan
Luka di hospital serta tugas dan tanggungjawab setiap
individu yang terlibat.
Bahan Ajar ini disusun sebagai pedoman untuk mahasiswa dalam proses belajar dan sebagai pedoman bagi mahasiswa untuk referensi dalam meningkatkan pengetahuan dan skill. Buku Ajar ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi mahasiswa dalam pencapaian kompetensi demi menyelesaikan mata ajar keperawatan Bencana
Patient Safety dan Pencegahan Infeksi Dalam Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita:
1. Strategi Hemat Biaya Untuk Meningkatkan Keamanan Ibu Dan Perawatan Bayi Baru Lahir
2. Sumber Daya Dan Sistem yang Dibutuhkan Untuk Menerapkan Rekomendasi
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Presentasi ini merupakan pengantar pengelolaan standar, sasaran, dan langkah-langkah keselamatan pasien di Puskesmas (fasyankes primer). Pengelolaan tersebut termasuk penerapan standar-standar akreditasi mengenai keselamatan pasien dan pelaporan insiden keselamatan pasien ke KNKP.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
FRASA PENCEGAHAN PENGURUSAN RISIKO BENCANA DAN PERANCANGAN UNTUK HOSPITAL & KEMUDAHAN KESIHATAN
1. FRASA PENCEGAHAN PENGURUSAN RISIKO
BENCANA DAN PERANCANGAN UNTUK
HOSPITAL & KEMUDAHAN KESIHATAN
Radieah Mohd Nor
Pusat Kajian Kelestarian Global (CGSS)
Universiti Sains Malaysia, Pulau Pinang
radieah@usm.my
7. Memastikan bahawa hospital-
hospital dan kemudahan
kesihatan adalah selamat dari
bencana memerlukan
komitmen yang tinggi dari
pelbagai pihak. Sokongan dan
sumbangan daripada semua
sektor amat penting.
8. 1. Penilaian Risiko dan Pelan Tindakan
• Risiko adalah kebarangkalian sesuatu peristiwa dan kesan negatif akibat
daripada peristiwa tersebut.
• Risiko banjir contohnya,
• Boleh menyebabkan kerugian & kerosakan dalam jangka masa pendek atau jangka panjang.
• Jika impak banjir menjejaskan unit yang terdedah (hidupan atau bukan hidupan) dengan
keupayaan yang kurang untuk menangani impak tersebut, risiko yang dihadapi adalah lebih
tinggi.
• RISIKO akhirnya berubah menjadi BENCANA.menjadi BENCANA.
• Perlu adanya PENCEGAHAN supaya risiko dapat dikurangkan yang akhirnya bencana lebih
kecil berlaku akibat kawalan semasa frasa pencegahan.
10. 2. Peta risiko
• Peta kawasan hospital yang terdedah kepada risiko - yang menunjukkan
keamatan risiko. (Tinggi, sederhana, rendah)
• Ini diperlukan untuk membina keupayaan manusia dan ekosistem untuk
menghadapi banjir.
11. 3. Laporan Penilaian Kelemahan &
Penyesuaian
• Laporan akhir penilaian V&A. Laporan ini dihasilkan bagi merancang pembangunan
dan juga sebagai laporan kebangsaan kepada UNFCCC (United Nations Framework
Convention on Climate Change).
12. 4. Perancangan dan Peruntukan Sumber
• Perancangan peruntukan bagi kontingensi, kejadian yang tidak diduga atau
kecemasan dan lain-lain.
• Pelan B / backup
13. 5. Penilaian Bekalan / Stock Assessment
• Penilaian bekalan penting (semula jadi dan yang dicipta) sebelum berlakunya
sesuatu bencana.
• Semula jadi – Sungai, bukit…
• Dicipta – Kedai, wad-wad, bilik mayat
• Ini boleh dilakukan melalui penderiaan jarak jauh dan disahkan oleh
'groundtruthing' di dalam pemeriksaan lapangan yang sebenar.
14. 6. Pembiayaan Kewangan
• Pembiayaan jangka
panjang - strategik, dikira,
atau dirancang terlebih
dahulu.
15. Bagaimana kita boleh pastikan ia berlaku?
Kesedaran amat penting barulah usaha pencegahan dapat dilakukan.
Mengambil kira semua komponen utama rangkaian perkhidmatan kesihatan
Pusat penjagaan kesihatan utama
Bank darah
Makmal, gudang
Unit kecemasan
Bahagian farmasi
Melibatkan seluas mungkin golongan profesional dalam mengenal pasti dan
mengurangkan risiko dan membina daya tahan masyarakat.
semua disiplin kesihatan
Jurutera
Arkitek
Kakitangan hospital
Ahli politik
16. Pengurangan Bencana di Hospital
Reka bentuk hospital yang lebih baik
Menaik taraf taraf kemudahan pusat kesihatan / hospital lama
Dasar negara & garis panduan
Polis, Majlis Keselamatan Negara, tentera dll.
Garis Panduan Tempatan
Pelan Kesiapsiagaan Bencana Hospital
Pelan Pencegahan Bencana di Hospital
Uji pelan tindakan yang dirangka
Menyemak & mengemas kini pelan tindakan.
Analisis kerentanan - Kerentanan ( Vulnerability ) / halangan adalah
keadaan yang dapat mengurangkan kemampuan hospital untuk
mempersiapkan diri untuk menghadapi bahaya atau ancaman bencana.
Cth, kewangan, polisi ...
17. Kos Keberkesanan
Pencegahan
• Membina hospital tahan dengan bencana adalah lebih
murah berbanding kos baik pulih hospital selepas
bencana.
• Berdasarkan stastistik hampir 50% kemudahan
kesihatan telah musnah semasa bencana berlaku
• Kos menggantikan infrastruktur kesihatan yang rosak
adalah lebih tinggi berbanding kos penggantian dan
pembinaan semula hospital
21. KESIMPULANNYA
• TIANG (PILLAR) PENCEGAHAN - fokus kepada agen
(PREVENTION - Focus on the agent)
• Deskripsi (Description) Sesuatu perkara yang perlu
dilakukan sebelum bermulanya banjir. Ia boleh
dilakukan melalui aktiviti penstrukturan, sosial atau
persekitaran.
• Secara asasnya, perkara-perkara yang perlu dilakukan
untuk mencegah bencana.
(Something that we need to do before the flood strike.
It can be structural, social or environmental activities.
Basically anything that you need to do to prevent the
disaster).
Editor's Notes
Develop strategic partnerships at regional and national level to enhance risk reduction in health facilities
• Carry out regional demonstration projects to show how risk can be reduced in health infrastructure
• Improve access to training opportunities for staff in all levels of health facilities
• Develop tools and guidelines to help governments and other actors to reduce risk in health sector
• Design and oversee advocacy and awareness activities to improve understanding of the issues