Dokumen tersebut membahas tentang statistika secara umum, meliputi sejarah singkat statistika, pengertian statistika dan statistika, jenis-jenis metode statistika seperti statistika deskriptif dan inferensial, peran dan fungsi statistika, populasi dan sampel, teknik sampling, jenis data, dan metode pengumpulan data."
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis secara statistik yang meliputi analisis deskriptif, analisis inferensial, rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan derajat kemaknaan, penentuan uji statistik, dan contoh pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi.
Aturan penulisan artikel jurnal ilmiah ugMuhammad Zen
Dokumen tersebut merupakan format standar untuk penulisan skripsi/tesis yang mencakup bagian administrasi penulis, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, pembahasan, penutup, dan daftar pustaka.
Koperasi Perkebunan Karet Usaha Jaya berperan dalam membina petani karet mulai dari budidaya, penyadapan, pengolahan, dan pemasaran. Koperasi ini telah meningkatkan kesejahteraan petani karet di Desa Pondok Meja melalui pemberian bibit unggul dan peningkatan produktivitas, serta pemasaran langsung ke pabrik.
Dokumen tersebut membahas tentang variabel acak, variabel acak diskret, fungsi massa kemungkinan, dan fungsi distribusi kumulatif. Variabel acak didefinisikan sebagai fungsi dari ruang contoh ke bilangan riil, sedangkan variabel acak diskret hanya dapat mengambil nilai terbatas. Fungsi distribusi kumulatif menyatakan kemungkinan suatu variabel acak kurang dari atau sama dengan suatu nilai.
PRIVATE GOODS: PENDIDIKAN
Disusun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Disusun Oleh
Aloysius Gregorius Bora 16719251003
Agus Prasetyo Irtanto. W. 16719251005
Zuhdan Kamal Abdillah 16719251008
Lita Apriani Rustian 16719251009
PENDIDIKAN EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
Dokumen tersebut membahas tentang statistika secara umum, meliputi sejarah singkat statistika, pengertian statistika dan statistika, jenis-jenis metode statistika seperti statistika deskriptif dan inferensial, peran dan fungsi statistika, populasi dan sampel, teknik sampling, jenis data, dan metode pengumpulan data."
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis secara statistik yang meliputi analisis deskriptif, analisis inferensial, rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan derajat kemaknaan, penentuan uji statistik, dan contoh pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi.
Aturan penulisan artikel jurnal ilmiah ugMuhammad Zen
Dokumen tersebut merupakan format standar untuk penulisan skripsi/tesis yang mencakup bagian administrasi penulis, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, pembahasan, penutup, dan daftar pustaka.
Koperasi Perkebunan Karet Usaha Jaya berperan dalam membina petani karet mulai dari budidaya, penyadapan, pengolahan, dan pemasaran. Koperasi ini telah meningkatkan kesejahteraan petani karet di Desa Pondok Meja melalui pemberian bibit unggul dan peningkatan produktivitas, serta pemasaran langsung ke pabrik.
Dokumen tersebut membahas tentang variabel acak, variabel acak diskret, fungsi massa kemungkinan, dan fungsi distribusi kumulatif. Variabel acak didefinisikan sebagai fungsi dari ruang contoh ke bilangan riil, sedangkan variabel acak diskret hanya dapat mengambil nilai terbatas. Fungsi distribusi kumulatif menyatakan kemungkinan suatu variabel acak kurang dari atau sama dengan suatu nilai.
PRIVATE GOODS: PENDIDIKAN
Disusun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Disusun Oleh
Aloysius Gregorius Bora 16719251003
Agus Prasetyo Irtanto. W. 16719251005
Zuhdan Kamal Abdillah 16719251008
Lita Apriani Rustian 16719251009
PENDIDIKAN EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
Dokumen tersebut merangkum tentang ruang lingkup statistika dan statistika. Statistika adalah ilmu yang mempelajari pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data untuk disajikan dengan baik. Statistika terbagi atas statistika deskriptif yang mendeskripsikan data, dan statistika inferensial yang menganalisis data untuk menarik kesimpulan. Statistika berfungsi untuk meringkaskan hasil penelitian, memberikan dasar interpretasi, dan mempredik
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Sowanto Sanusi
Teks tersebut membahas tentang analisis variansi (ANOVA) satu arah untuk menguji perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada lima model pembelajaran yang berbeda. Langkah-langkah ANOVA satu arah dijelaskan beserta contoh penyelesaiannya secara manual dan menggunakan SPSS. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelima model pembelajaran.
Buku ini membahas tentang ilmu usahatani yang mencakup definisi, jenis, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan manajemen usahatani. Usahatani didefinisikan sebagai kegiatan mengelola sumber daya pertanian untuk memperoleh pendapatan maksimum. Ada beberapa jenis usahatani seperti monokultur, diversifikasi, subsisten, komersial, khusus, campuran, dan tumpang sari. Faktor pendukung usahatani antara lain tan
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Pendekatan Cost Benefit, Cost Effectiveness, dan Sarpras dalam Perencanaan Pe...Ady Setiawan
Dokumen tersebut membahas tiga pendekatan perencanaan pendidikan yaitu pendekatan biaya manfaat, biaya efektivitas, dan sarana prasarana. Pendekatan biaya manfaat membandingkan biaya dan manfaat pendidikan secara moneter. Pendekatan biaya efektivitas membandingkan rasio biaya dan efektivitas capaian belajar. Pendekatan sarana prasarana membahas perencanaan dan penyediaan fasilitas pendidikan seperti bangunan sekolah
1. Mata kuliah statistik ini membahas analisis data untuk penelitian pendidikan, termasuk penyajian data, gejala pusat, ukuran letak, dan pengujian hipotesis.
2. Topik utama mata kuliah ini adalah penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram, serta menghitung gejala pusat seperti rata-rata, modus, dan median.
3. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa dapat menjelaskan analisis data untuk pen
Dokumen tersebut memberikan instruksi lengkap untuk membuat bandeng presto, mulai dari persiapan bahan dan alat, proses pengolahan, hingga pengemasan dan penjualan. Langkah-langkah utama meliputi membersihkan ikan bandeng, melumuri dengan bumbu, memasukkannya ke dalam panci presto bersama rempah-rempah dan merebusnya, kemudian menggoreng ikan yang sudah lunak. Ikan bandeng presto kemudian dikemas rapi unt
Dokumen tersebut merangkum sistematika penulisan skripsi yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Terdiri dari bab pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan beserta daftar pustaka.
Dokumen tersebut membahas rencana tindak lanjut (RTL) untuk melakukan pendampingan K13 di setiap kabupaten/kota. Terdapat pembahasan tujuan pembelajaran untuk menyusun RTL, skenario pembelajaran, pokok-pokok menyusun RTL seperti memotret fakta lapangan, menentukan program kegiatan dan target, serta contoh format RTL yang diisi untuk setiap kabupaten/kota.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Sekolah Ramah Anak (SRA) di sekolah. Terdiri dari beberapa bagian seperti kebijakan SRA, proses belajar mengajar, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, partisipasi peserta didik, serta partisipasi orang tua dan lembaga masyarakat. Beberapa indikator yang ditanyakan antara lain adanya komitmen tertulis tentang SRA, pelatihan tent
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Maulana Husada
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Populasi didefinisikan sebagai kelompok individu yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk mewakili seluruh populasi. Ada beberapa teknik pengambilan sampel seperti probability sampling dan non-probability sampling untuk penelitian kuantitatif, serta purposive sampling dan snowball sampling untuk penelitian kual
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian kuantitatif yaitu ANOVA satu arah dan ANOVA dua arah beserta rumus dan langkah-langkah perhitungannya menggunakan Microsoft Excel dan SPSS. Terdapat juga contoh soal dan pembahasan untuk memahami penerapan ANOVA.
MODUL IV SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SENI DAN ESTETIKA SENI TE...PPGhybrid3
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran pengetahuan seni dan estetika seni teater yang mencakup penjelasan tentang teater tradisional, modern, ritual, sosial, pendidikan, kontemporer, dan eksperimental.
2. Terdapat uraian mengenai capaian pembelajaran, sub capaian pembelajaran, dan materi pembelajaran estetika teater yang mencakup pembelajaran estetika, estetika teater
Dokumen tersebut merangkum tentang ruang lingkup statistika dan statistika. Statistika adalah ilmu yang mempelajari pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data untuk disajikan dengan baik. Statistika terbagi atas statistika deskriptif yang mendeskripsikan data, dan statistika inferensial yang menganalisis data untuk menarik kesimpulan. Statistika berfungsi untuk meringkaskan hasil penelitian, memberikan dasar interpretasi, dan mempredik
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Sowanto Sanusi
Teks tersebut membahas tentang analisis variansi (ANOVA) satu arah untuk menguji perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada lima model pembelajaran yang berbeda. Langkah-langkah ANOVA satu arah dijelaskan beserta contoh penyelesaiannya secara manual dan menggunakan SPSS. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelima model pembelajaran.
Buku ini membahas tentang ilmu usahatani yang mencakup definisi, jenis, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan manajemen usahatani. Usahatani didefinisikan sebagai kegiatan mengelola sumber daya pertanian untuk memperoleh pendapatan maksimum. Ada beberapa jenis usahatani seperti monokultur, diversifikasi, subsisten, komersial, khusus, campuran, dan tumpang sari. Faktor pendukung usahatani antara lain tan
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Pendekatan Cost Benefit, Cost Effectiveness, dan Sarpras dalam Perencanaan Pe...Ady Setiawan
Dokumen tersebut membahas tiga pendekatan perencanaan pendidikan yaitu pendekatan biaya manfaat, biaya efektivitas, dan sarana prasarana. Pendekatan biaya manfaat membandingkan biaya dan manfaat pendidikan secara moneter. Pendekatan biaya efektivitas membandingkan rasio biaya dan efektivitas capaian belajar. Pendekatan sarana prasarana membahas perencanaan dan penyediaan fasilitas pendidikan seperti bangunan sekolah
1. Mata kuliah statistik ini membahas analisis data untuk penelitian pendidikan, termasuk penyajian data, gejala pusat, ukuran letak, dan pengujian hipotesis.
2. Topik utama mata kuliah ini adalah penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram, serta menghitung gejala pusat seperti rata-rata, modus, dan median.
3. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa dapat menjelaskan analisis data untuk pen
Dokumen tersebut memberikan instruksi lengkap untuk membuat bandeng presto, mulai dari persiapan bahan dan alat, proses pengolahan, hingga pengemasan dan penjualan. Langkah-langkah utama meliputi membersihkan ikan bandeng, melumuri dengan bumbu, memasukkannya ke dalam panci presto bersama rempah-rempah dan merebusnya, kemudian menggoreng ikan yang sudah lunak. Ikan bandeng presto kemudian dikemas rapi unt
Dokumen tersebut merangkum sistematika penulisan skripsi yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Terdiri dari bab pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan beserta daftar pustaka.
Dokumen tersebut membahas rencana tindak lanjut (RTL) untuk melakukan pendampingan K13 di setiap kabupaten/kota. Terdapat pembahasan tujuan pembelajaran untuk menyusun RTL, skenario pembelajaran, pokok-pokok menyusun RTL seperti memotret fakta lapangan, menentukan program kegiatan dan target, serta contoh format RTL yang diisi untuk setiap kabupaten/kota.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Sekolah Ramah Anak (SRA) di sekolah. Terdiri dari beberapa bagian seperti kebijakan SRA, proses belajar mengajar, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, partisipasi peserta didik, serta partisipasi orang tua dan lembaga masyarakat. Beberapa indikator yang ditanyakan antara lain adanya komitmen tertulis tentang SRA, pelatihan tent
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Maulana Husada
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Populasi didefinisikan sebagai kelompok individu yang memiliki karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk mewakili seluruh populasi. Ada beberapa teknik pengambilan sampel seperti probability sampling dan non-probability sampling untuk penelitian kuantitatif, serta purposive sampling dan snowball sampling untuk penelitian kual
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian kuantitatif yaitu ANOVA satu arah dan ANOVA dua arah beserta rumus dan langkah-langkah perhitungannya menggunakan Microsoft Excel dan SPSS. Terdapat juga contoh soal dan pembahasan untuk memahami penerapan ANOVA.
MODUL IV SENI BUDAYA KB 4: PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SENI DAN ESTETIKA SENI TE...PPGhybrid3
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran pengetahuan seni dan estetika seni teater yang mencakup penjelasan tentang teater tradisional, modern, ritual, sosial, pendidikan, kontemporer, dan eksperimental.
2. Terdapat uraian mengenai capaian pembelajaran, sub capaian pembelajaran, dan materi pembelajaran estetika teater yang mencakup pembelajaran estetika, estetika teater
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 penilaian teater http://yasirmaster.blogspot.comyasirmaster web.id
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Seni Budaya (Seni Teater) ini membahas 3 kalimat:
1. Materi pokok pembelajaran adalah penokohan dalam seni teater.
2. Pembelajaran dilaksanakan selama 2 pertemuan dengan berbagai metode seperti diskusi kelompok dan presentasi.
3. Tujuan pembelajaran antara lain menjelaskan konsep penyajian drama/teater dan membuat penyajian watak tokoh.
Bab 15 membahas tentang pergelaran teater. Terdapat beberapa poin penting yaitu pengertian pergelaran teater sebagai proses komunikasi antara karya seni dengan penonton, unsur-unsur pergelaran teater seperti panitia, materi karya, dan penonton, serta tahapan perencanaan dan persiapan pergelaran teater.
Teks tersebut membahas proses kreasi seni tari baru bertema kupu-kupu untuk anak TK. Tari ini dibuat dengan mengambil unsur gerak binatang dan iringan musik anak-anak sesuai karakter anak. Prosesnya meliputi eksplorasi ide, improvisasi gerak, dan evaluasi hingga terbentuk tata panggung, kostum, dan iringan yang sesuai. Tari ini bertujuan mengajarkan sosialisasi dan meny
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dan pengertiannya. Kearifan lokal didefinisikan sebagai nilai, norma, dan pengetahuan yang dikembangkan oleh masyarakat setempat untuk mengarahkan perilaku mereka."
Bab 3 membahas jenis-jenis tari dan persiapan pertunjukan tari. Tari dibedakan menjadi tari tradisional, kreasi, dan berdasarkan pola penyajiannya seperti tari berpasangan dan kelompok. Persiapan pertunjukan tari meliputi penentuan materi, pembentukan panitia, dan tempat pertunjukan. Langkah pentingnya adalah memilih materi sesuai tujuan acara dan memilih penari serta iringan yang tepat
MODUL V SENI BUDAYA KB3: PEMBELAJARAN APRESIASI MUSIKPEMBELAJARAN APRESIASI TARIPPGhybrid3
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran apresiasi tari, meliputi pengertian apresiasi tari, tujuan dan fungsinya, serta implementasi pembelajaran apresiasi tari di sekolah. Pembelajaran apresiasi tari bertujuan untuk membentuk kesadaran siswa terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam tari melalui kegiatan belajar yang memberikan pengalaman mengamati, menjelaskan, menganalisis, dan menilai tari.
Makalah ini membahas tentang pergelaran teater dan pameran. Pembahasan mencakup konsep, teknik, dan prosedur pergelaran teater, tata pentas teater, ajaran Boleslasvky tentang latihan aktor, bentuk latihan tubuh, vokal, memproduksi monolog dan dialog, pemeranan, serta faktor positif dan negatif dalam drama.
Unsur Pendukung Tari Kreasi SMP Kelas IX semester Gasalelisatiti1
Unsur Pendukung Tari Kreasi
Dokumen tersebut membahas tentang unsur pendukung tarian kreasi yang meliputi gerak, properti, iringan, busana, dan panggung. Unsur-unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pertunjukan tari. Jenis-jenis tari kreasi dijelaskan meliputi yang berpatokan pada tradisi daerah dan non-tradisi.
perkongsian ini adalah bertujuan untuk memberi peluang pada guru-guru yang belum pernah menyediakan laporan pdpc / tinjauan / kajian tindakan/ sebagai mutu keberhasilan diri dalam pdpc kesenian (seni visual dan muzik ) tidak kira di pertengan tahun atau akhir tahun. Saya telah cuba berjaya mendapat perhatian dan kerjasama semua pihak khasnya apabila mengajar Tahun 1 setelah sekian lama. sebagai satu tindakan berterima kasih atas komitmen semua pihak, maka saya telah menyiapkan laporan penuh untuk rujukan guru yang lain @sebagai SU mahupun sebagai perkongsian terbuka. @ tahun 2017. Saya menjadikan laporan ini sebagai kepuasan hati sendiri sebagai guru akademik bagi subjek kesenian seni dan muzik . untuk itu saya telah mengumpul rakaman dan hasil kerja murid sedikit demi sedikit dari masa ke semasa bagi melengkapkan laporan ini.
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5PPGhybrid3
Forum diskusi membahas tentang sifat kuantitatif dan kualitatif strain ayam petelur ras dan buras, metode seleksi bibit yang tepat, serta ciri-ciri calon indukan dan pejantan ayam buras yang baik. Diskusi lainnya membahas tentang perencanaan formulasi ransum, proses pembuatan pakan, pemberian pakan tengah malam, bahan pakan sumber energi dan protein, serta bentuk pakan yang efisien. Topik lain membahas tentang diagram alir
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2PPGhybrid3
Diskusi membahas pola perkawinan dan pembibitan ternak sapi perah untuk memaksimalkan produksi susu secara berkelanjutan. Kasus diberikan mengenai peternak yang melakukan seleksi ternak namun produksi susu tetap menurun. Penyebabnya mungkin terkait mutu genetik ternak dan solusinya adalah melakukan pembibitan ulang dengan bibit bermutu tinggi. Diskusi selanjutnya mengenai faktor yang mempengaruhi
Forum diskusi membahas tentang ternak ruminansia pedaging di Indonesia, karakteristik bibit sapi berkualitas, dan teknologi pembibitan. Diskusi lain membahas kelebihan dan kekurangan seleksi pada ternak potong, standar proporsi tubuh sapi potong, serta manfaat produksi sapi lokal atau hasil persilangan. Peserta diminta mencari jurnal tentang imbangan pakan hijauan dan konsentrat pada ternak potong dan menghitung kebutuhan protein
Teks tersebut membahas industri peternakan kelinci di Indonesia. Ia menjelaskan jenis kelinci yang dibudidayakan secara komersial untuk daging dan hasil ikutannya, serta faktor-faktor yang mendorong perkembangan industri ini seperti potensi ekonomi yang tinggi dan kelinci sebagai sumber protein alternatif. Teks tersebut juga membahas tantangan yang dihadapi industri ini.
Teks tersebut membahas tentang tataniaga telur dan desain kandang industri unggas petelur. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu: 1) jalur penjualan telur melalui pedagang pengumpul atau langsung ke pasar, 2) sistem pemasaran telur melibatkan berbagai pelaku seperti peternak, pedagang, konsumen, 3) faktor-faktor yang mempengaruhi desain kandang seperti lokasi, iklim, kapasitas
Dokumen tersebut membahas tentang pakan ternak unggas petelur, mulai dari pengadaan bahan pakan, kebutuhan nutrisi ayam petelur, bentuk pakan, hingga manajemen pemberian pakan. Secara khusus dijelaskan mengenai berbagai sumber bahan pakan seperti jagung, dedak padi, bungkil kedelai, serta persyaratan mutunya.
Dokumen tersebut membahas tentang bibit ternak unggas petelur, termasuk jenis-jenis ayam petelur seperti ayam ras dan ayam buras, karakteristik masing-masing jenis, dan metode pengadaan dan seleksi bibit unggas petelur yang berkualitas.
Modul ini membahas analisis finansial budidaya ayam pedaging, termasuk manajemen panen, tolak ukur keberhasilan produksi, faktor produksi, dan analisis finansial. Contoh soal menunjukkan bahwa usaha budidaya ayam bapak Faris berjalan dengan baik berdasarkan mortalitas rendah, pertumbuhan berat badan sesuai standar, dan indeks produksi sangat baik.
Modul ini membahas manajemen kesehatan dan kandang untuk ayam pedaging, termasuk persiapan, sanitasi, dan biosekuriti kandang. Topik utama lainnya adalah penyakit ayam yang sering terjadi, vaksinasi, dan pengobatan. Tujuannya adalah memberikan pedoman untuk membesarkan ayam dengan kondisi sehat dan produktif.
Modul ini membahas tentang pakan ternak unggas pedaging, mulai dari bahan baku pakan, spesifikasi bahan baku, persyaratan mutu pakan, kebutuhan nutrisi berdasarkan periode produksi, formulasi pakan, proses pembuatan, bentuk, pengemasan, dan transportasi pakan. Bahan baku pakan utama meliputi jagung, kedelai, bungkil kelapa, dan dedak padi. Modul ini bertujuan menjelaskan prinsip agribisnis
Dokumen tersebut membahas mengenai pencegahan dan pengobatan penyakit pada ternak ruminansia. Topik utama yang dibahas adalah jenis-jenis penyakit pada ternak ruminansia, program pencegahan penyakit melalui sanitasi, vaksinasi, isolasi ternak sakit, serta pengobatan penyakit-penyakit tertentu.
WA 081388333722 Jual Dildo Penis IKat Pinggang Di Surabaya Codajongshopp
WA 081–388–333–722 JUAL VAGINA SENTER ELEKTRIK ALAT BANTU SEKS PRIA DI SURABAYA COD
SIAP ANTAR / COD : SURABAYA, SIDOARJO, MOJOKERTO
KUNJUNGI TOKO KAMI DI : TOKO AJONG VITALITASS JL. RAYA KLETEK NO.112 TAMAN SIDOARJO ( sebrang BRI kletek / sebelah jualan bambu )
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari IniWen4D
Wen4D adalah pilihan situs judi slot terbaik di Indonesia dan terpercaya yang menghadirkan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi para pemain yang bergabung. Sistem game yang kami sajikan 100% fairplay di mana artinya memang tidak ada campur tangan pihak manapun yang menentukan kemenangan.
Link Alternatif : https://heylink.me/WEN4D.com/
1. 115
Kegiatan Belajar (KB)
PEMBELAJARAN
KREASI TEATER
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Proses penciptaan karya teater atau lebih dikenal dengan proses pergelaran
teater, melibatkan banyak unsur yang terkait, hal ini sesuai dengan karakteristik
seni teater sebagai seni kolektif, kolaboratif. Diantaranya , aktor, sutradara dan
para penata, baik rias, busana, setting panggung maupun properti. Berikut akan
dianalisis peranan aktor, Penyutradara dan setting panggung , properti, penataan
rias, busana,maupun ilustrasi musik dalam sebuah pergelaran teater.
Seni drama atau teater merupakan seni yang mempunyai keunikan
tersendiri dibanding seni yang lainnya. Keunikannya antara lain adalah sifat
kolektifitas. Kolektifitas mengandung pengertian bahwa seni teater dalam
perwujudannya tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus melibatkan unsur-unsur seni
yang lain seperti seni musik, seni gerak atau tari, seni rupa, seni media dan lain-
lain. Juga sifat kolektifitas ini mengandung konsekuensi keterlibatan banyak
orang. Memerlukan kerjasama berbagai fihak.
Pertumbuhan seni teater dalam kehidupan masyarakat Indonesia tidak
terlepas dari perkembangan kehidupan kesenian dan kebudayaan pada umumnya.
Lahirnya seni tradisi ini ditentukan oleh ruang lingkup kehidupan masyarakat
pendukungnya. Berdasarkan lingkup budaya yang sangat beragam itu, teater
memiliki jenis yang sangat beragam.
Teater tradisional, istilah lain dikenal dengan teater lokal, atau teater
nusantara masih hidup dan berkembang dikalangan masyarakat pendukungnya
diwilayah Indonesia. Kehadirannya masih sesuai dengan kebutuhan masyarakat
baik sebagai ritual dan pelengkap upacara budaya maupun sebagai hiburan.
Teater modern indonesia, tumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat
terpelajar sepert sekolah-sekolah dan kampus, juga berkembang dikalangan
2. 116
masyarakat kota yang notabene sudah terlepas dari budaya asal mereka, sehingga
membentuk budaya baru yaitu budaya masyarakat kota.
1. Relevansi
Modul belajar ini dapat digunakan sebagai pedoman dasar dalam
memahami, menjelaskan dan melaksanakan suatu proses teater. Pemahaman
terhadap suatu proses teater merupakan hal yang mutlak harus dikuasai oleh
seorang pendidik yang profesional dalam mapel seni budaya lebih khusus
pendidik mapel seni Teater atau drama.
2. Petunjuk belajar
Untuk mempermudahanda dalam belajar, mohon perhatikan hal-hal
berikut ini :
Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan pada modul ini, agar Anda
benar-benar memahami keterkaitan materi yang dibahas pada setiap bagiannya,
dan kemudian dapat menyimpulkan secara garis besar, inti materi, tujuan
pembelajaran, sehingga mengetahui kemampuan yang diharapkan dalam modul
ini.
Selanjutkan pelajarilah bagian demi bagian dari modul ini, temukan kata-
kata kunci dan berilah tanda agar memudahkan Anda dalam mempelajarinya.
Jika masih belum paham, baca dan pelajari sekali lagi agar Anda lebih
mengerti.Selesaikan dengan tuntas latihan dan tes formatif yang telah tersedia
dalam setiap kegiatan belajar. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipelajari, dan usahakan tidak
melihat kunci jawaban.
Jika masih kurang paham, manfaatkan pertemuan dengan tutor serta teman
sejawat untuk mendiskusikan dan mempraktikkannya.
3. 117
4. Peta Kompetensi
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Menjelaskan tentang penyutradaraan, pemeranan, pentaan rias, kostum,
musik dan properti
2. Sub Capaian Pembelajaran
Melakukan proses pementasan teater tradisonal dan modern
3. Uraian Materi
a. Pembelajaran Teater di sekolah
Mata pelajaran Seni Budaya merupakan aktivitas belajar yang
menampilkan sikap apresiatif dan kreatif menghasilkan karya seni, artistik, dan
inovatif yang berakar pada norma, nilai, perilaku, dan produk seni budaya bangsa.
Pembelajaran seni di tingkat pendidikan dasar dan menengah bertujuan
mengembangkan pengalaman estetik, baik dalam domain konsepsi, apresiasi,
kreasi, penyajian, maupun tujuan-tujuan psikologis-edukatif untuk pengembangan
kepribadian peserta didik secara positif. Pendidikan Seni Budaya di sekolah tidak
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi pelaku seni atau seniman
Pembelajaran Kreasi
Seni Teater
Berkarya Seni
Teater
tradisional dan
moredn
Penciptaan Seni
Teater
Penyusunan
rancangan dan
pelaksanaan
Pementasan
Evaluasi
pembelajaran
Kreasi Seni
Teater
4. 118
namun lebih menitikberatkan pada sikap dan perilaku apresiatif, kreatif, etis dan
estetis.
Pendidikan Seni Budaya secara konseptual bersifat (1) multilingual, yakni
pengembangan kemampuan peserta didik mengekspresikan diri secara kreatif
dengan berbagai cara dan media, dengan pemanfaatan bahasa rupa, bahasa kata,
bahasa bunyi, bahasa gerak, bahasa peran, dan kemungkinan berbagai perpaduan
di antaranya. Kemampuan mengekspresikan diri memerlukan pemahaman tentang
konsep seni, pengetahuan seni, proses kreasi seni, dan penyajian karya. Pendidikan
seni bersifat (2) multidimensional, yakni pengembangan beragam kompetensi
peserta didik tentang konsep seni, termasuk pengetahuan, pemahaman, analisis,
evaluasi, apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur
estetika, logika, dan etika. Pendidikan seni bersifat (3) multikultural, yakni
menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan peserta didik mengapresiasi
beragam budaya nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud
pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan peserta didik hidup secara
beradab dan toleran terhadap perbedaan nilai dalam kehidupan masyarakat yang
pluralistik. Sikap ini diperlukan untuk membentuk kesadaran peserta didik akan
beragamnya nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat. Pendidikan seni
berperan mengembangkan (4) multikecerdasan, yakni peran seni membentuk
pribadi yang harmonis sesuai dengan perkembangan psikologis peserta didik,
termasuk kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual-spasial, verbal-linguistik,
musikal, matematik-logik, jasmani-kinestetis, dan lain sebagainya.
Dalam pembelajaran, guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran
sesuai dengan karakteristik siswa dan pokok bahasan pembelajaran materi seni
teater. Setiap pokok bahasan atau materi pembelajaran teater memerlukan strategi
sesuai dengan karakteristiknya. Strategi pembelajaran berbasis proyek, yaitu
proyek membuat suatu pementasan diakhir semester. Projek base learning sangat
tepat dan cocok digunakan dalam pembelajaran mengenai kreasi seni teater ini.
Jika strategi pembelajaran telah ditetapkan maka langkah selanjutnya
menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dapat
dapat mengikuti pola di bawah ini.
5. 119
1) Kegiatan Awal
a) Guru bersama dengan siswa melakukan apersepsi terhadap materi yang akan
diajarkan pada setiap pertemuan dengan mengamati objek materi
pembelajaran
b) Guru dapat memberikan apersepsi dengan media dan sumber belajar lain
yang berbeda dengan yang disajikan pada buku siswa.
c) Apersepsi yang dilakukan haruslah meningkatkan minat dan motivasi
internal pada diri siswa
2) Kegiatan inti
Guru dapat melakukan aktivitas pada kegiatan ini dengan mengacu pada
kegiatan yang bersifat operasional. Dengan menggunakan metode yang tepat
guru dapat mengolah kegiatan kreasi seni ini menjadi kegiatan yang menarik.
Di bawah ini adalah beberapa contoh aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru
dengan menyesuaikan pada materi pembelajaran tentang kreasi seni teater yang
akan di ajarkan. Aktivitas pembelajaran itu antara lain;Guru dapat melakukan
aktivitas pada kegiatan ini dengan mengacu pada kegiatan yang bersifat
operasional. Di bawah ini adalah beberapa contoh aktivitas yang dapat
dilakukan oleh guru dengan menyesuaikan pada materi pembelajaran yang
akan di ajarkan. Aktivitas pembelajaran itu antara lain;
a) Mengamati melalui media dan sumber belajar baik berupa visual, maupun
audio-visual tentang ementasan teater.
b) Menanya melalui diskusi tentang pementasan teater
c) Mengeksplorasi kebutuhan pementasan teater.
d) Mengasosiasi pementasan teater.
e) Mengkomunikasi hasil pementasan teater.
3) Kegiatan penutup
Guru dapat melakukan evaluasi dan refleksi pada setiap pertemuan. Kegiatan
evaluasi dan refleksi menekankan pada tiga aspek yaitu pengetahuan yang telah
diperoleh, menghubungkan sikap dengan materi pembelajaran, dan
6. 120
kemampuan psikomotorik atau keahlian dalam praktek membuat karya
pementasan teater.
b. Berkarya Teater
Penyutradaraan
Berbicara tentang penciptaan sebuah pergelaran teater, orang yang paling
sibuk dan bertanggung jawab adalah seorang sutradara. Berikut ini akan dibahas
mengenai peran dan tugas seorang sutradara.
Penyutradaraan merupakan aspek penting dalam pertunjukan teater,
penyutradaraan akan menjadi aspek penentu estetika sebuah pertunjukan. Naskah
machbeth yang ditampilkan oleh teater kecil dengan sutradara Arifin C Noer, akan
berbeda dengan pertunjukan yang ditampilkan oleh Bengkel Teater yang
disutradarai oleh WS Rendra, meskipun pertunjukan itu bersumber dari naskah
yang sama yaitu karya Shakespeare, tetapi dalam pemanggungan, baik pola,gaya
dan kekuatan artistiknya akan berbeda. Hal ini ditentukan oleh peranan sutradara.
Sutradara memberi warna dan bentuk yang khas dalam sebuah pertunjukan teater.
Ideologi, wawasan, idealisme dan citarasa artistik dari sutradara akan menghiasi
setiap ornamen pertujukan. Pemilihan naskah, penentuan pemain,konsep dan
tempat pertunjukan , masalah keproduksian semuanya akan menjadi wewenang
dan tanggung jawab sutradara, terutama di Indonesia.
Begitu besarnya peranan sutradara dalam panggung teater,sehingga sebuah
kelompok teater identik dengan nama sutradaranya lengkap dengan kualitas dan
jaminan mutunya, misalnya Teater koma dengan N. Riantiarno, teater Mandiri
dengan Putu Wijaya, Teater Populer dengan Teguh karya,STB dengan Suyatna
Anirun, Teater Kecil dengan Arifin C noor.Peran dominan sutradara ini selain
punya kekuatan tersendiri juga membawa efek yang kurang baik bagi
perkembangan kelompok teater ini sendiri ketika kehadiran tokoh-tokoh sutradara
sudah tidak berada dalam percaturan teater misalnya meninggal, otomatis
kelompoknya akan kehilangan famor dan popularitas.
7. 121
Gambar: Foto WS Rendra dan N. Riantiarno, adalah dua diantara sutradara
terkemuka teater Modern Indonesia.
(Sumber :garudamagazine.com)
1) Pengertian Sutradara
Penyutradaraan berhubungan dengan kerja sejak perencanaan pementasan,
sampai pementasan berakhir. Dalam drama tradisional dan wayang, sutradara
disebut dalang, peranan sutradara dalam teater tradisional tidak sepenting dan
sebesar peranan sutradara dalam teater modern. Seluruh pementasan drama
modern adalah tanggung jawab sutradara.Sutradara adalah pekerja teater yang
bertugas mengkoordinasikan segala anasir teater dengan paham, kecakapan serta
daya imajinasi yang intelegen guna menghasilkan petunjukan yang berhasil.
Sutradara berhubungan dengan produser(yang membiayai pementasan),Manajer
(pemimpin tata laksana) dan stage manager (yang mengatur panggung dan seluruh
perlengkapannya).
2) Tugas Sutradara
a. Merencanakan Produksi
Dalam merencanakan produksi , sutradara sebagai seniman diharapkan
mampu menghayati naskah darama dengan kecakapan dan imajinasinya .
sutradara harus mampu menangkap pesan dan tema naskah tersebut, nada dan
suasana drama secara menyeluruh juga harus difahami. Misteri yang
tersembunyi dibalik naskah juga harus dihayati dengan baik persiapan untuk
8. 122
tehnik pementasan tidak kalah pentingnya untuk itu seorang sutradara harus
melakukan riset tentang tata pakaian, hiasan rumah, bentuk rumah, gaya
berjalan , gaya bicara juga latar belakang pentas. Juga yang harus diperhatikan
dengan seksama oleh seorang sutradara adalah mempersiapkan calon aktor.
Casting harus disesuaikan dengan karakter, fisik, psikologis dan sosiologis
juga kecerdasan , latihan dan faktor kepribadian aktor.
b. Memimpin Latihan
Dalam merencanakan latihan ini, sutradara dapat dipandang sebagai guru.
Periode latihan ini dapat dibagi empat periode besar yaitu ;
a. Latihan pembacaan teks drama
b. Latihan blocking (pengelompokan)
c. Latihan action atau latihan kerja teater
d. Pengulangan dan pelancaran terhadap semua yang telah dilatih
c. Pemeranan atau akting
Kekuatan utama yang menjadi daya tarik sebuah pertunjukan teater adalah
akting atau tingkah laku para pemain dalam memerankan tokoh yang sesuai
dengan tuntutan karakter dalam naskah. Kekuatan inilah yang akan menjadi
magnett , bagus , menarik ,indah, punya kekuatan atau tidak berkarakter, tidak
menarik bahkan membosankan akan menentukan penonton bertahan tidaknya
ditempat duduknya. Virtuositas adalah kekuatan atau daya tarik seniman yang
dilahirkan dari keterampilan,kecerdasan serta pendalaman sepenuh hati dan jiwa
pada karya yang ditampilkan, sehingga menimbulkan rasa empaty dan simpatibagi
yang melihatnya.Untuk tampil bagus dan menarik dipanggung teater,seorang
aktor harus menguasai berbagai tehnik dan keterampilan seni peran. Seperti
dikatakan oleh stanislavsky, seorang aktor harus menguasai olah tubuh ,vocal,
dan harus mempunyai daya konsentrasi, imajinasi, fantasi, observasi serta
mempunyai kecerdasan, wawasan, pengetahuan yang luas tentang berbagai hal
dalam kehidupannya. Sehingga ketika siaktor membawakan peran tokoh dalam
sebuah pementasan akan tampil dengan kedalaman karakter yang indah, menarik
dan penuh penghayatan yang sesuai dengan tuntutan naskah pertunjukan.
9. 123
Pemahamam mengenai karakter ini adalah penggambaran sosok tokoh
peran dalam tiga dimensi yaitu keadaan fisik, psikis dan sosial.
Keadaan fisik meliputi; umur, jenis kelamin,ciri-ciri tubuh, cacat
jasmaniah,ciri khas yang menonjol,suku bangsa, raut muka, kesukaan,
tinggi/pendek, kurus gemuk, suka senyum, cemberut dan sebagainya.Keadaan
psikis meliputi; watak,kegemaran,mentalitas,standar moral,temperamen,ambisi,
kompleks psikologis yang dialami,keadaan emosi dan sebagainya.Keadaan
sosiologis meliputi; jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, ideologi dan
sebagainya, keadaan sosiologis seseorang akan berpengaruh terhadap prilaku
seseorang, profesi tertentu akan menuntut tingkah laku tertentu pula.
Pencapaian seorang aktor dalam mewujudkan sosok peran sesuai karakter
ini juga ditentukan oleh pengalaman dan kepekaannya dalam menghayati
kehidupan serta pengalaman tampil dalam berbagai pementasan.
WS. Rendra menyebutkan bahwa dalam pementasan ada empat sumber
gaya yaitu aktor atau bintang, sutradara, lingkungan dan penulis. Aktor atau
bintang menjadi sumber gaya artinya kesuksesan pementasan ditentukan oleh
pemain-pemain kuat yang mengandalkan kecantikan, kemasyuran , ketampanan
atau kecantikan atau daya tarik sensualnya. Pemain bintang akan menjadi pujaan
penonton dan akan menyebabkan pementasan berhasil . jika yang dijadikan
sumber gaya adalah aktor dan bukan bintang maka kecakapan berperan
diandalkan untuk memikat penonton . aktor harus menhayati setiap situasi yang
diperankan dan mampu secra sempurna menyelami jiwa tokoh yang dibawakan
serta menghidupkan jiwa tokoh sebagai jiwa sendiri.
Ajaran akting menurut Boleslavsky dalam buku Enam Pelajaran Pertama Bagi
Calon Aktor :
1. Pelajaran pertama : Konsentrasi
Pemusatan pikiran merupakan latihan yang penting dalam acting,
konsentrasi bertujuan aagar aktor dapat mengubah diri menjadi orang lain , yaitu
peran yang dibawakan . juga berarti aktor mengalami dunia yang lain dengan
memusatkan segenap cita, rasa dan karsanya pada dunia lain itu. Jadi tidak boleh
perhatiannya goyah pada dirinya sendiri dan pada penonton. Meskipun lakon
10. 124
berjalan, konsentrasi aktor tidak boleh mengendor, juga jika saat itu tidak
kebagian dialog atau gerakan .kesiapan batin untuk mengikuti jalannya cerita
sampai berakhir, memerlukan konsentrasi.latihan konsentrasi dapat dilakukan
melalui fisik (seperti yoga), latihan intelek atau kebudayaan(misalnya menghayati
musik, puisi,seni lukis) dan latihan sukma (melatihan kepekaan sukma
menanggapi segala macam situasi).
2. Pelajaran kedua : Ingatan Emosi.
The transfer of emotion merupakan cara efektif untuk menghayati suasana
emosi peran secra hidup wajar dan nyata. Jika pelaku harus bersedih , dengan
suatu kadar kesedihan tertentu dan menghadirkan emosi yang serupa, maka kadar
kesedihan itu takatannya tidak akan berlebihan, sehingga tidak terjadi over acting.
Banyak peristiwa yang menggoncangkan emosi secara keras dan hanya aktor yang
pernah mengalami goncangan serupa dapat menampilkan emosi serupa kepada
penonton dengan takaran yang tidak berlebihan.
3. Pelajaran ketiga : Laku Dramatik
Aktor harus selalu mengingat apa tema pokok dari lakon itu dab dari
perannya, untuk menuju garis dan titik sasaran yang tepat dengan begitu ia dapat
melatih berlaku dramatik
Artinya bertingkah laku dan berbicara bukan sebagai dirinya sendiri, tetapi
sebagai pemeran , untuk itu memang diperlukan penghayatan terhadap tokoh itu
secara mendalam sehingga dapat diadakan adaftasi
4. Pelajaran keempat :Pembangunan watak
Setelah menyedari peranya dan titik sasaran untuk peranannya itu aktor
harus membangun wataknya sehingga sesuai dengan tuntutan lakon.
Pembangunan watak itu didahului dengan menelaah struktur fisik, kemudian
mengidentifikasiannya dan menghidupkan watak itu seperti halnya wataknya
sendiri. Dalam proses terakhir itu diri aktor telah luluh dalam watak peran yang
dibawakannya, tau sebaliknya watak peran itu telah merasuk kedalam diri sang
aktor.
11. 125
5. Pelajaran Kelima : Observasi
Jika ingatan emosi, laku dramatik dan pembangunan watak sulit
dilakukan secara personal, maka perlu diadakan observasi untuk tokoh yang sama
dengan peran yang dibawakan. Untuk memerankan tokoh pengemis dengan baik,
perlu mengadakan observasi terhadap pengemisdengan ciri fisik, psikis dan sosial
yang sesuai .
6. Pelajaran Keenam: Irama
Semua kesenian membutuhkan Irama, acting seorang aktor juga harus
diatur iramanya, agar titik sasaran dapat dicapai , agar alur dramatic dapat
mencapai puncak dan penyelesaian. Irama juga memberikan variasi adegan,
sehingga tidak membosankan. Irama permainan ditentukan oleh konflik yang
terjadi dalam setiap adegan.
Berikut ini akan dijelaskan proses penciptaan karya teater dengan
menggunakan konsep garapan gaya Suyatna Anirun, konsep garapan gaya
Suyatna Anirun berisi tahapan-tahapan yang dalam penggarapannya
sistematis dan menekankan pada kolektifas membangun Team work, Working
Togerher.
d. Penciptaan Karya Teater
Tahapan Penciptaan Teater Meliputi:
Sutradara
Musik Director Art Director
Kordinasi dengan pemusik
untuk menentukan karya
musik iringan pertunjukan
1. Setting
2. Properti
3. Lighting
4. Make up
5. Kostum
Menderek
1. Interpretasi naskah
2. Aktor
3. Pengadeganan
4. Bloking
12. 126
1. Kerja Sutradara
a) TAHAP MENCARI-MENCARI
o Pada tahap ini semua unsur pendukung memberikan pemikiran, yang diawali
oleh penggarap membuat sebuah fondasi dari bangunan lakon yang
dibawakan, kegiatannya meliputi : latihan fisik dan keterampilan bagi seluruh
pemain dengan menggali seluruh potensinya dalam hal konsentrasi, ingatan
emosi, laku dramatik, pembangunan watak, observasi dan pada puncaknya
seluruhnya menyatu dalam irama.
o Seluruh pemeran beserta staf produksi berusaha menghidupkan naskah lakon
kedalam kenyataan teater. Latihan-latihan persiapan ini harus menggabungkan
seluruh kekuatan dari mulai naskah, sutradara, aktor, staf produksi dan unsur
pendukung seperti para penata (musik, artistik, gerak dll)
b) TAHAP MEMBERI ISI
o Tahapan ini dimaksudkan untuk memberi bobot sesuai dengan takaran yang
hendak dicapai atau seharusnya kepada seluruh aspek pemeranan yang akan
dibawakan. Materi penampilan bagi seorang pemeran terdiri dari :
1. Penampilan fisik
2. Penampilan emosi dan intelektual
3. Dialog dan kata-kata yang di ucapkan sesuai naskah.
4. Gerakan tubuh yang diisyaratkan oleh naskah atau sutradara ataupun
penemuan pemain sendiri
5. Ruang tempat pertunjukan ditampilkan
Untuk mencapai suasana dan karakter penampilan, sesuai dengan
kebutuhan pengembangan dramatik lakon, materi penampilan para pemain
perlu dilatih dan diarahkan melalui berbagai cara antara lain : tehnik
penekanan dan penonjolan. Permainan yang lengkap dan lancar disertai
keterampilan yang seimbang, menjadi acuan tahapan ini
c) TAHAP PENGEMBANGAN
13. 127
o Sebuah karya seni adalah suatu ciptaan yang memenuhi kaidah-kaidah idiil
maupun teknik dalam perwujudannya. Cakupannya tidak hanya
kesempurnaan ragawi, tapi juga mengandung kekuatan rohani yang
mengembang dari dalam. Seakan-akan menembus jasad kasar kedalam
kekuatan misteri yang tak terjelaskan. Latihannya ;
- Setelah casting ditentukan, dikembangkan usaha pemahaman dan
penghayatan yang lebih terarah, sesuai dengan peran masing-masing.
Setiap pemeran memerlukan usaha keras dalam mendekati peranya, mulai
mengadakan observasi terhadap lingkungan dan diri sendiri.
- Penetapan blocking, penanaman kesadaran meruang apa-apa yang
semuala berbentuk verbal (sastrawi), secara bertahap dihidupkan melalui
gerakdengan kebutuhan suasana. Pada tahap ini para pemain berusaha
mengulang-ulang apa-apa yang telah dicapainya pada latihan sebelumnya,
sehingga takaran emosi, sikap/gesture,gerakan-gerakan dan pengucapan
dialog yang semula hanya berupa konsep, lambat laun menjadi milik dan
kebiasaan.
d) TAHAP PEMANTAPAN
Segala sesuatu yang telah kita hapal, kita kuasai dan kita miliki secara
motorik, perlu kita ulang-ulang secara terus menerus, hingga mencapai bagian
yang mantap dalam diri kita. Sewaktu-waktu bisa kita lontarkan bagaikan
gerak refleks. Dalam kondisi fisik dibawah standar sekalipun peran yang telah
menjadi bagian dari pribadi kita itu, dapat ditampilkan secara konstan, tidak
kedodoran.
e) TAHAP PEMENTASAN
Pementasan teater adalah persinggahan besar yang akan menguji sejauhmana
ketangguhan, disiplin dan kerja keras seluruh team. Sejauh mana team work
telah dilakukan.
2. Kerja Art Director
14. 128
Fungsi Tata Panggung
Dalam perancangan tata panggung selain mempertimbangkan jenis
panggung yang akan digunakan ada beberapa elemen komposisi yang perlu
diperhatikan. Sebelum menjelaskan semua itu, fungsi tata panggung perlu dibahas
terlebih dahulu. Selain merencanakan gambar dekor, piñata panggung juga
bertanggung jawab terhadap segala perabot yang digunakan. Karena keseluruhan
objek yang ada diatas panggung dan digunakan oleh aktor membentuk satu
lukisan secara menyeluruh. Perabot dan piranti sangat penting dalam mencipta
lukisan panggung, terutama pada panggung arena dimana lukisan dekor atau
bentuk bangunan vertical tertutup seperti dinding atau kamar (karenaakan
menghalangi pandangan sebagian penonton) tidak memungkinkan diletakkan di
atas panggung. Tata perabot kemudian menjadi unsur pokok pada tata panggung
arena. Unsur-unsur ini ditata sedemikian rupa sehingga bisa memberikan
gambaran lengkap yang berfungsi untuk menjelaskan suasana dan semangat
lakon, periode sejarah lakon, lokasi kejadian, status karakter peran, dan musim
dalam tahun dimana lakon dilangsungkan.
a. Suasana dan Semangat Lakon
Tata panggung dapat member gambaran kepada penonton, suasana dan
semangat lakon yang dimainkan. Suasana mengarah pada keadaan emosi yang
ditampilkan oleh lakon secara dominan, sedangkan semangat mengarah pada
konsep dasar pementasan yang menyampaikan pesan lakon dalam carater tentu.
Agar desain tata panggung dapat memperlihatkan kedua hal ini, piñata panggung
harus mampu menambahkan elemen pendukung yang mampu memberikan
kesan suasana dan semangat lakon yang ditampilkan.
Jika cerita lakon berkisah tentang cinta kasih atau kebahagiaan maka tatap
anggung harus menggunakan elemen-elemen yang lembut, bentuk-bentuk benda
yang memililki sudut melingkar. Warna menggunakan warna pastel untuk
menampakkan keceriaan suasana. Jika lakon yang dimainkan menekankan
suasana tragedi maka garis yang ditampilkan harus jelas, sudut-sudut yang tegas
dan penggunaan warna gelap akan mengekspresikan suasana yang lebih dalam
15. 129
dan berat.
Pemilihan bentuk, warna, dan komposisi objek diatas panggung sangat
menentukan suasana dan semangat lakon. Jika tata panggung salah dalam
memilih dan menata perabot, makalaku lakon yang dimainkan oleh para aktor
akan terasa berat. Misalnya, tata panggung yang cerah seperti gambar di atas
digunakan untuk lakon misterius. Ketepatan menata perabot sesuai dengan
suasana dan semangat lakon akan membantu mempertegas makna lakon yang
hendak disampaikan.
b. Periode Sejarah Lakon
Tata panggung juga dapat memberikan gambaran periode sejarah lakon
yang sedang dimainkan. Penata panggung perlu mempelajari atau mengadakan
penelitian sejarah berdasar lakon yang akan dimainkan. Penelitian ini untuk
mendapatkan gambaran selengkapnya tentang bentuk arsitektur, perabot rumah
tangga, peralatan, dan segala keperluan yang dibutuhkan lakon untuk ditampilkan
diatas pentas. Penelitian ini sangat penting karena gaya bangunan, furnitur, dan
tata peletakannya sangat berbeda dari zaman kezaman.
Meskipun penelitian sejarah sangat penting tetapi penata panggung tidak
bisa meniru secara total setiap detil gaya arsitektur satu zaman tertentu. Peniruan
total menandakan tidak adanya kreatifitas artsitik. Yang perlu ditangkap dan
dipelajari adalah motif secara umum dan ciri-ciri khusus yang digunakan pada
zaman itu. Melalui proses kreatif, cirri dan motif ini diwujudkan dalam bentuk
baru yang dapat memberikan gambaran periode sejarah lakon kepada penonton.
Tata panggung berbeda dengan reproduksi. Tata panggung adalah kreasi artistic
yang mencerminkan esensi sebuah periode sejarah tertentu beserta lingkungannya
untuk mempertegas suasana dan semangat lakon yang ditampilkan.
Lokasi Kejadian
Letak geografi sangat mempengaruhi desain sebuah bangunan danp
erkakas yang melengkapinya. Bentuk bangunan dan perkakas rumah tangga
sangatlah berbeda antara daerah tandus dan daerah subur. Hal ini pulalah yang
menjadikan bentuk bangunan setiap suku bangsa berbeda. Dengan memanfaatkan
16. 130
ciri-ciri tradisi atau local tertentu dalam mendirikan sebuah bangunan penata
panggung dapat memberikan gambaran lokasi kejadian peristiwa lakon kepada
penonton.
Bahkan dalam satu daerah bentuk bangunan area tertentu berbeda dengan
arealain. Misalnya dalam masa sekarang ini, bangunan perumahan berbeda
dengan bangunan rumah penduduk kampung meskipun mereka tinggal dalam satu
wilayah. Dengan mencermati setiap sisi bangunan mulai dari bentuk, bahan
sampai penataan interior, penata panggung akan mendapatkan gambaran komplit
untuk diwujudkan di atas panggung.
Lokasi kejadian tidak hanya sekedar tempat kejadian secara umum tetapi
juga ditempat-tempat khusus dalam satu ruang atau bangunan. Misalnya, sebuah
bentuk bangunan yang ditampilkan member gambaran lokasi kejadian persitiwa
terjadi disebuah gedung tua disalah satu kota pada masa tertentu. Lokasi ini tidak
hanya berhenti di sini. Mungkin saja salah satu peristiwa terjadi diruang dapur
gedung tersebut. Peristiwa lain terjadi diruang tamu. Dengan demikian tata letak
perabot serta perkakas yang digunakan harus ditata sedemikian rupa untuk
member kejelasan lokasi kejadian peristiwa.
Status dan Karakter Peran
Tata panggung dapat pula memberikan gambaran status dan karakter peran
dalam lakon. Penata panggung biasanya menggunakan perabot dan atau piranti
tangan untuk menunjukkan hal ini. Sebuah karakter yang memiliki status social
tinggi ditampilkan sebagai sosok yang mengenakan kacamata, mengisap
pipa,berjalan memakaitongkat dan tinggal dirumah yang mewah. Sementara peran
yang bestatus sosial rendah menempati rumah sederhana dengan perabot
sederhana.
Gambaran status inipun dapat memberikan indikasi karakter peran.
Misalnya, sosok yang berstatus social tinggi itu jika karakternya baik maka ia
akan ditampilkan sebagai pribadi terpelajar, bijaksana, dan berwawasan keadilan.
Tetapi jika ia memiliki karkater jahat maka ia akan tampil cerdik, penuh
kelicikan, dan tetap menggunakan bahasa yang halus seolah-olah ia orang baik.
17. 131
Jika sosok berstatus rendah digambarkan sebagai orang baik maka ia nampak
jujur, lugu, dan mudah ditipu tetapi tetapsabar. Jika memiliki karakter jahat maka
ia akan berbicara kasar, suka memaki atau memukul, melakukan kejahatan
secaraterbuka.
Dari gambaran status yang diperlihatkan dapat di identifikasi gambaran
karakter peran yang dimainkan oleh aktor. Perbedaan status seperti yang
disebutkan di atas memberikan konsekuensi perbedaan gaya karakter. Meskipun
sama-sama berkarakter jahat tetapi gaya yang ditampilkan antara peran berstatus
tinggi berbeda dengan yang berstatus rendah. Memang untuk menampilkan
karakter secarautuh diperlukan unsure artistic lain seperti tata rias danbusana,
tetapi tata panggung atau set dekorasi yang dihadirkan dapat memberikan
identifikasi umum karkater peran yang ada didalamnya.
Musim
Suasana dalam satu musim berbeda dengan musim lain. Suasana rumah
petanipada musim tanam dan musim panen sangatlah berbeda. Suasana musim
hujan di satu daerah dan musim kemarau sangatlah berbeda. Tata panggung dapat
memberikan gambaran jelas mengenai musim yang sedang dilalui dalam lakon.
Penggunaan warna, perabot sehari-hari serta piranti lain dapat dijadikan pedoman
untuk mengetahui musim yang sedang berjalan. Petani yang digambarkan
membawa cangkul atau peralatan menanam dengan latar belakang sawah berair
memberikan gambaran Susana musim tanam sedangkan petani yang mengangkut
padi memberikan gambaran suasana musim panen.Seorang yang berdiri dibawah
payung disebuah teras gedung memberikan gambaran musim hujan sementara
seorang yang duduk di serambi rumah denganhanya mengenakan kaos,
mengipas-kipaskan tangannya menggambarkan musim panas. Demikianlah,
tatapanggung dapat memberikan gambaran musim yang sedang terjadi dalam
lakon yang dimainkan.
3) Properti
Properti di dalam seni teater memiliki arti yaitu sebuah benda mati yang
digunakan di atas panggu untuk membentu settingan cerita, biasanya properti
18. 132
yang digunakan seperti meja, kursi, pintu, makanan lampu dan perabotan rumah
tangga lainnya. Properi memiliki arti sendiri di dalam sebuah pementasan seni
teater, bisa dibilang properti juga sebagai alat pendukung kesuksesan di dalam
seni teater.
Properti disuatu pementasan hanya sebagai pelengkap, untuk lebih lebih
mendukung jalannya cerita yang diinginkan. Namun properti tidak wajib ada
dalam pementasan. Properti memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Properti sebagai properti. Yang dimaksud properti sebagai properti adalah
properti yang melekat pada setting misalnya asbak diatas meja.
2. Hand Property. Yang dimaksud hand properti adalah properti yang melekat
pada tokoh, misalnya sabit untuk berprang dan lain sebagainya. Hand property
atau peralatan yang digunakan oleh pemain. Hand Properti dihadirkan, Untuk
memperkuat dan mendandani gerak laku, yaitu suatu benda yang digunakan
aktor yang bisa dibawa ke mana-mana oleh aktor/aktris sebagai pendukung
peran.Setiap pemain mempunyai satu atau lebih hand property yang akan
digunakan untuk menunjang lakunya.
Jenis properti:
Secara umum properti yang digunakan dalam drama ini dapat
diklasifikasikan kedalam dua kategori besar, yakni :
Properti fungsional
Merupakan properti yang memang dipergunakan secara langsung sesuai
skenario. Contoh : dari properti jenis ini misalnya smartphone yang digunakan
dalan adegan menelepon, motor yang dipakai saat adegan berkendara, atau buku
yang digunakan dalam adegan membaca.
Properti realis
Merupakan properti yang tidak digunakan secara langsung namun tetap
diletakkan di area pementasan agar suasana yang sedang dibangun semakin hidup.
Misalnya dalam adegan menjahit baju tetap diletakkan beberapa baju dalam posisi
menggantung agar memberi kesan bahwa si penjahit adalah penjahit yang ulung.
Contoh lainnya dalam adegan memperbaiki sepeda dapat diikutsertakan properti
berupa perkakas khas bengkel seperti ban sepeda, mesin pompa angin, serta rak
19. 133
yang berisi sparepart dan aksesoris sepeda. Properti semacam ini memang tidak
akan digunakan secara langsung akan tetapi kehadirannya membuat cerita yang
dibawakan terkesan lebih nyata (lebih real).
a. setting
1. Merancang Setting
a. Mempelajari Naskah
Tugas penata panggung pada tahap ini adalah menemukan detil
lokasi kejadian pada setiap adegan dalam cerita. Semuanya ditulis dengan
lengkap dan didata. Semua data tersebut digunakan untuk pedoman pembuatan
set. Perkiaraan gambaran lengkap set sudah bisa didapatkan melalui data- data
tersebut. Selanjutnya, penata panggung bisa membuat sketsa tata panggung
berdasar data tersebut. Sketsa ini masih berupa gambaran kasar yang
membutuhkan penyesuaian dengan konsep tata artistik secara menyeluruh.
2. Diskusi dengan Sutradara
Hasil sketsa yang telah dibuat oleh penata panggung selanjutnya dibawa
dalam pertemuan penata artistik dengan sutradara. Dalam pertemuan ini
dibahas konsep tata artistik yang akan digunakan dalam pementasan.
Sutradara memberikan gambaran dasar tata artsitik yang dikehendaki.
Kemudian penata artistik atau sutradara artistik menjelaskan maksud sutradara
tersebut secara lebih jelas dalam gambaran tata artistik yang dimaksudkan.
3. Menghadiri Latihan
Setelah menentukan gambar tata panggung, maka trugas penata panggung
adalah menghadiri latihan. Tata panggung tidak hanya berkaitan dengan
keindahan set dekor tetapi juga berkaitan dengan lalu lintas pemain di atas
panggung.
4. Mempelajari Panggung
Karakter panggung satu dengan yang lain berbeda. Ada panggung yang
luas dan ada yang sempit. Jarak artistik yang disediakan pun berbeda- beda.
20. 134
Semakin lebar jarak artistik maka semakin lebar pula jarak pandang
penonton. Hal ini mempengaruhi efek artistik tata panggung.
5. Membuat Gambar Rancangan
Tahap berikutnya adalah membuat gambar rancangan yang telah
disesuaikan dengan pilihan sutradara dan area panggung tersedia.
Gambar rancangan ini sudah dibuat dengan warna sehingga nampak lebih
hidup dan dapat memberikan gambaran sesungguhnya.
6. Penyesuaian Akhir
Setelah mendapatkan penyesuaian dari tim artistik tahap berikutnya
adalah membuat gambar rancangan final sesuai kesepakatan. Untuk
memberikan kejelasan baik bagi sutradara, pemain, dan tim artistik lain, gambar
rancangan ini dibuat dari berbagai macam sudut.
7. Membuat Maket
Tahap akhir sebelum proses pengerjaan tata panggung adalah
membuat maket atau replika tata panggung. Langkah ini bukanlah suatu
keharusan dalam proses penataan panggung, tetapi maket akan memberikan
gambaran nyata tata panggung yang akan dikerjakan.
2. Jenis Setting
a. Drops
Dekorasi yang tidak berbingkai menurut bentuk yang dikehendaki, tetapi
digantung di pentas belakang. Drop yang ditempatkan paling belakang pada
pentas, dengan lukisan pemandangan alam yang akan terlihat lewat jendela,
pintu, dan sebagainya disebut cyclorama.
b. Plastic pieces
Plastic pieces ini adalah dekorasi yang menirukan objek-onjek seperti adanya
dan berbentuk 3 dimensional atau terwujud dengan kontruksi plastis.
21. 135
4) Tata rias
a. Pengertian dan Sejarah Tata Rias (Make Up)
Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan
wajah menjadi lebih sempurna. Tata rias dalam teater mempunyai arti lebih
spesifik, yaitu seni mengubah wajah untuk menggambarkan karakter tokoh
(Eko Santoso, 2008: 273). Contohnya, teater Yunani yang memakai topeng
lebih besar dari wajah pemain dengan garis tegas agar ekspresinya dapat
dilihat oleh penonton. Beberapa teater primitive menggunakan bedak tebal
yang biasa dibuat dari bahan-bahan alam, seperti tanah,tulang, tumbuhan, dan
lemak binatang.
b. Fungsi Make up dalam teater, (Eko Santoso, 2008: 274)sebagai berikut:
Menyempurnakan penampilan wajah.
Menggambarkan karakter tokoh.
Memberi efek gerak pada ekspresi pemain
Menghadirkan garis wajah sesuai dengan tokoh.
Menambah aspek dramatik.
Fungsi Make up akan berhasil baik kalau pemainnya mempunyai syarat-syarat
watak, tipe, dan keahlian yang dibutuhkan oleh peranan-peranan yang akan
dilakukannya.
c. Kegunaan Make up dalam seni teater, sebagai berikut:
Merias tubuh manusia
Mengatasi efek tata lampu yang kuat.
Membuat wajah dan kepala sesuai dengan peranan yang dikehendaki.
d. Jenis – jenis Tata Rias
1. Make up Korektif/ Natural
Merupakan bentuk make up yang bersifat menyempurnakan (koreksi). Make
up ini menyembunyikan kekurangan-kekurangan yang ada pada wajah dan
menonjolkan hah-hal yang menarik dari wajah. Make up korektif ini disebut
pula make up cantik.
22. 136
2. Make up Karakter
Adalah make up yang mengubah penampilan wajah seseorang dalam hal
umur, watak, bangsa, sifat, dan ciri-ciri khusus yang melekat pada tokoh.
Make up karakter ini digunakan ketika karakter wajah pemeran tidak sesuai
dengan karakter tokoh. Contohnya, mengubah umur pemeran yang masih
muda menjadi lebih tua sesuai dengan tokoh.
3. Make up Fantasi
Disebut make up karakter khusus, karena menampilkan wujud rekaan dengan
mengubah wajah tidak realistik. Make up ini menggambarkan tokoh-tokoh
yang tidak nyata keberadaannya dan lahir berdasarkan daya khayal semata,
contohnya rias badut, horor dan binatang.
23. 137
4. Make Up Etnik
Tata rias tradisional / Etnik Adalah suatu pola yang turun temurun dan selalu
dipertaruhkan keutuhannya. Tujuannya untuk kemegahan dan kewibawaan
dan usaha untuk mempercantik diri.
Contoh : rias wayang orang, rias manten (paes)
- Klasik : bersumber, kraton
- Kerakyatan : bersumbu kepada masyarakat biasa
5) Tata Busana
a. Pengertian Tata Busana
Tatabusana adalah seni pakaian dan segala perlengkapan yang menyertai
untuk menggambarkan tokoh. Tata busana termasuk segala asesoris
sepertitopi, sepatu, syal, kalung, gelang, dan segala unsure yang melekat pada
pakaian. Tata busana dalam teater memiliki peranan pentinguntuk
menggambarkan tokoh. Tatabusana dapat dibuat berdasar budaya atau jaman
tertentu
b. FungsiTata Busana
Busana yang dipakaimanusia beraneka ragam bentuk dan fungsinya. Fungsi
busana dalam kehidupan sehari-hari untuk melindungi tubuh, mencitrakan
kesopanan, dan memenuhi hasrat manusia akan keindahan. Busana dalam
teater memiliki fungsi yang lebih kompleks, yaitu.
• Mencitrakan keindahan penampilan
24. 138
Tatabusana dalam teater berfungsi sebagai bentuk ekspresi untuk tampil lebih
indah dari penampilan sehari- hari. Pementasan teater adalah suatu tontonan
yang mengandung aspek keindahan. Busana pementesan teater dibuat secara
khusus dan dilengkapi dengan asesoris sesuai kebutuhan pemensan.
• Membedakan satu pemain dengan pemain yang lain
Pementasan teater menampilkan tokoh yang bermacam-macam karakter dan
latarbelakang sosialnya. Penonton membutuhkan suatu penampilan yang
berbeda-beda antara satutokoh dengan tokoh yang lain
• Menggambarkan karakter tokoh
Fungsi penting busana dalam teater adalah untuk menggambarkankarakter
tokoh (Gb.185). Perbedaan karakter dalam busanadapatditampilkan
melaluimodel,bentuk,warna,motif,dangaris yangdiciptakan. Melaluibusana,
penontonterbantudalam menangkap karakter yang berbeda dari setiap tokoh
• Memberikan efek gerak pemain
Busana juga berfungsi memberikan efek dramatik. Busana mendukung
dramatika sebuah adegan. Gerak pemainakan lebih ekspresif dan dramatik
dengan adanya busana
• Memberi Ruang Gerak pemain
Tata busana memiliki fungsi memberikan ruang gerak kepada pemain untuk
mengekspresikan karakternya. Busana diciptakan untuk memberikan ruang
gerak pemain sehingga segala bentuk gerak dapat diekspresikan secara
maksimal.
c. Teknik Perancangan Busana
Bangun keterampilan dasar
Bayangkan rancangan anda
Gambar rancangan anda pada sketsa orang
Menjahit
d. Fungsi Busana Teater Tradisional
> Untuk menghidupkan karakter aktor
25. 139
> Untuk membedakan antara aktor satu dan aktor lain
> Sebagai alat bantu bagi pemain aktor
> Kostum member efek visual gerak dan menambah keindahan
e. Jenis –Jenis Busana
1) Busana Sehari-hari
Busana sehari-hari adalah busana yang dipakai dalam kehidupan keseharian
masyarakat. Busana sehari-hari dapat menunjukkan tingkat social
seseorangyang memakainya. Busana sehari-hari banyak dipakai dalam
pementasan teater realis
2) Busana Tradisional
Setiap masyarakat memiliki busana tradisional sesuai dengan kebudayaannya.
Busana tradisional mencerminkan karakteristik masyarakat yang
membedakan dengan kelompok masyarakat lain.
3) Busana Sejarah
Busana yang mencerminkan zaman tertentu dari suatu masa
(Gb.190).Dalampementasan teater, busana ini sering dipakai ketika
pertunjukan mengangkat lakon-lakon sejarah. Busana sejarah terikat dengan
masatertentu, sehingga piñata busana perlu mempelajari konvensibusanapada
masa dimana peristiwa dalam naskah terjadi
4) Busana Fantasi
Istilah busana fantasi adalah untuk mengidentifikasikan jenis-jenis busana
yang lahirdari imajinasi dan fantasi perancang
Busana jenis ini juga dimaksudkan untuk busana tokoh-tokoh yang tidak riil
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kerja Musik Director
Pementasan drama tidak hanya bergantung pada persoalan suara para
pemain saja. Untuk kepentingan menciptakan suasana tertentu, sehingga
imanjinasi penonton dapat berkembang secara maksimal diperlukan musik
pengiring. Pemain juga dapat terbantu dengan adanya musik pengiring ini.
26. 140
Tata suara berfungsi memberikan efek suara yang diperlukan lakon,
seperti suara ketepak kaki kuda, tangis, bunyi tembakan, bunyi kereta api, mobil,
burung berkicau dan sebagainya. Untuk memberikan efek tertentu, musik sering
digabung dengan efek suara. Misalnya dalam memberi efek terkejut, panik,
tegang, sedih, gembira meluap-luap, perkelahian, musik berbaur dengan sound
effect sangat menghidupkan adegan.
Musik disamping harus sering digunakan bersama sound effect, juga
dengan komponen pentas yang lain.
Musik pengiring, di dalam kegunaan pementasan drama dapat disebut
dengan istilah ilustrasi musik. Peranan musik dalam pertunjukan drama sangatlah
penting. Musik dapat menjadi bagian lakon, tetapi yang terbanyak adalah sebagai
ilustrasi, baik sebagai pembuka seluruh lakon, pembuka adegan, memberi efek
pada lakon, maupun sebagai penutup lakon.Musik Ilustrasi adalah sebuah karya
musik untuk melengkapi serta menghidupkan suasana dari sebuah acara baik
siaran radio maupun televisi. Ketika video dan radio belum ada, musik ilustrasi
biasanya digunakan untuk mengiringi sebuah pertunjukan seperti drama, teater,
tablo, tarian, pergelaran muppet (wayang) dll. Musik iringan juga dapat berarti
ilustrasi, tetapi ilustrasi musik tidak selalu berupa iringan.
Dalam pembuatan ilustrasi hendaknya sesuai dengan karakter dan watak
dari acara yang diproduksi. Misalnya acara drama televisi maupun sinetron (
cinema electronic) kita harus tahu terlebih dahulu tema yang akan dibuat ilustrasi,
apakah itu tema cinta yang di dalamnya ada unsur romantik, melankolik, estetik,
dll. Atau tema kepahlawanan yang di dalamnya ada unsur patriotik, romantik,
heroik, polemik, estetik dll. Demikian juga dengan acara-acara komedian, ilustrasi
musiknya pun harus mengikuti cerita komedinya.
Pertunjukan teater baik tradisional maupun modern akan menggunakan
spectakle-spectskle musik. Musik dalam seni pertunjukan teater pada umumnya
menjadi bagian kedua atau hanya berfungsi sebagai elemen pendukung. Musik
tidak hanya digunakan sebagai ilustrasi tetapi juga sebagai pembangun suasana,
sebagai pengiring gerak , yang berjalan beriringan, saling mengisi dan saling
menguatkan.
27. 141
Adapun musik dalam teater terdiri dari :
1. Musik pembuka
Merupakan musik di awal pertunjukan teater.
Fungsinya:
Untuk merangsang imajinasi para penonton dalam memberikan sedikit
gambaran mengenai pertunjukan teater yang akan di sajikan, atau bisa
juga untuk pengkondisian penonton.
2. Musik pengiring
Merupakan musik yang digunakan unruk mengiringi pertunjukan di
beberapa adegan pertunjukan teater atau perpindahan adegan/ setting.
Fungsinya:
Untuk memberikan sentuhan indah dan manis agar ritme permainan
seimbang dengan porsi permainan per adegan( tidak semua adengan di
beri musik hanya poin-poin adengan tertentu yang dirasa perlu karena
dapat merusak keseimbangan pertunjukan),seperti susana , lampu ,
setting , kostum, mimik ekspresi, serta property.
3. Musik suasana
Musik yang menghidupkan irama permainana serta suasana dalam
pertunjukan teater baik senang maupun gembira, sedih, tragis.
Fungsinya:
Untuk memberikan ruh permainan yang menarik, indah, dan terlihat
jelas antara klimaks dan anti klimaksnya.
4. Musik penutup
Musik terakir dalam dalam pementasan teater
Fungsinya:
Untuk memeberikan kesan dan kesan dari pertunjukan teater yang
disajikan baik yang bersifat baik , buruk, gembira, sedih, sebagai
pelajaran dan cermin moral penikmat seni teater.
Fungsi yang diharapkan dari tata musik dirumuskan sebagai berikut :
28. 142
1. Memberikan ilustrasi yang memperindah. Karya drama merupakan
karya seni. Maka perlu ada penghiasnya. Hiasan pada awal dapat
memikat penonton, dan membawa ke arah perhatian pada pentas.
Hiasan pada akhir lakon sekaligus mempersilahkan penonton pulang.
2. Memberikan latar belakang. Latar belakang ini dapat berarti latar
belakang kebudayaan, latar belakang sosial, atau keagamaan. Dapat
juga latar belakang karakter.
3. Memberikan warna psikologis. Untuk menggambarkan warna
psikologis eran, musik sangatlah besar manfaatnya. Peran yang sedih,
kacau, terkejut gembira, semua dapat diberikan tekanan dengan musik
yang sesuai.
4. Memberi tekanan kepada nada dasar drama. Nada dasar drama harus
dipahami oleh penonton. Dengan musik yang sesuai yang dapat
mengungkap jiwa dari drama itu, penonton akan terhanyut ikut terlibat
dalam suasana batin yang pokok dari drama tersebut.
5. Membantu dalam penanjakan lakon, penonjolan, dan progresi.
Disamping itu juga membantu pemberian isi serta meningkatkan irama
permainan.
6. Memberi tekanan pada keadaan yang mendesak.
7. Memberikan selingan.
Pemanfaatan ilustrasi musik di dalam suatu pementasan drama dapat
dilakukan dengan cara yang beragam. Namun begitu, secara umum dapat dibagi
atas dua bagian, yaitu musik langsung dan musik rekaman.Yang dimaksud dengan
musik langsung yaitu musik yang dimainkan langsung pada saat pementasan.
Mungkin peralatan musik yang dipergunakan adalah alat-alat musik modern
(seperti organ, keyboard, dan lain-lain), tetapi bisa juga peralatan musik
tradisional (seperti suling bambu, gendang, gamelan, dan lain-lain) atau alat
musik apapun, bahkan peralatan apapun yang dapat dijadikan bunyi-bunyian
untuk mengiringi pementasan.Sedangkan musik rekaman, yaitu musik yang telah
direkam di atas pita kaset.Untuk kaset yang memiliki nomor putaran, kode itu
menggunakan nomor putaran itu. Pada naskah harus telah ada kode-kode tertentu.
29. 143
Sebab itu, juru musik harus selalu membawa naskah dan senantiasa mengikuti
jalannya latihan. Seperti halnya penata lampu, juru musik ini sulit diganti secara
mendadak. Karena harus menguasai jalannya pentas, kapan harusbereaksi dan
kapan diam.
Pengaturan musik ini perlu dipersiapkan secara seksama. Seperti halnya
pengaturan lampu, maka dalam musik inipun dibutuhkan penyusunan plot. Juru
musik perlu mempelajari naskah, mencari musik yang cocok, merekam dalam pita
kaset secara urut kemudian diberi kode. Untuk kaset yang memiliki nomor
putaran, kode itu menggunakan nomor putaran itu. Pada naskah harus telah ada
kode-kode tertentu. Sebab itu, juru musik harus selalu membawa naskah dan
senantiasa mengikuti jalannya latihan. Seperti halnya penata lampu, juru musik ini
sulit diganti secara mendadak. Karena harus menguasai jalannya pentas, kapan
harus bereaksi dan kapan diam.
Syarat arranger musik / pemusik teater:
1. Minimal menguasai 1 atau 2 alat musik
2. Memiliki wawasan luas mengenai musik
3. Menguasai bebarapa aliran musik
4. Rajin dan tekun mendengarkan referensi musik
5. Terus mencoba melakukan experimen musik baik dalam bentuk intrumen,
lagu ataupun kolaborasi.
6. Mengusai teknis dalam penggunaan alat musik yang berhubungan langsung
dengan sound sistem.
Tahapan pemusik teater dalam proses teater:
1. Mempelajari naskah yang akan disajikan kemudian setelah mengetahui plot
dan alur ceritanya kemudian membuat arasemen musik / lagu ( di usahakan
tidak hanya satu karya,karna untuk cadangan).
2. Konsultasi dan berkomunikasi dengan sutradara jangan sampai terputus serta
intensitas dijaga dengan sutradara.
3. Presentasi musik pembuka,pengiring, suasana, dan penutup dengan sutradara
sesuai dengan keinginan sutradara.
30. 144
4. Inten mengikuti latihan dengan tujuan agar dapat meraba irama permainan
yang akan menghasilkan nada dan ide di adengan tertentu dengan ritme
permainan yang seimbang dan penekanan nada yang kuat sesuai porsi adegan.
5. Komunikasi antar aktor/aktris dan semua yang terlibat didalam pementasan,
supaya nada yang di tuangkan d permainan sesuai dengan rasa penokohan
yang di lakoninya.
6. Melakukan latihan gabungan agar tercipta keseimbangan rasa antar semua
crew baik tim setting, tim lighting, aktor/aktris dan tim musik jadi kesatuan
panggung.
Tata sound dalam pementasan teater Penempatan tata sound dalam
pertunjukkan teater sangat penting karena faktor pendukung yang memberikan
efek bunyi dan suara. Pengaturan sound yang tepat dan seimbang sesuai dengan
besar kecilnya ruangan akan mempengaruhi kenyamanan audien untuk menikmati
pertunjukan dan dukungan kualitas sound yang standar ( di atas rata-rata baik in-
door maupun out-door).
e. Menyusun Organisasi Staf Produksi
Pada bagian ini menjadi salah satu tugas dari kreasi seni teater untuk
melalukan tahap pementasan. Dan sebagai langkah strategis yang harus dilakukan
oleh guru adalah membentuk sebuah tim atau organisasi staf produksi. Sukses
tidaknya suatu pementasan juga menjadi tanggungjawab kerja organisasi. Dengan
demikian dalam diperlukan membentuk tim untuk menjadi suksesor pertunjukan.
31. 145
Bagan struktur organisasi tim produksi sumber :
https://anggarwulanm.blogspot.com/2016/07/pengelolaan-pentas-dan-organisasi.html
f. Kerja Produksi
Tim produksi bertugas dan bertanggung jawab untuk mengelola
pertunjukan. Bermula dari proses produksi hingga pertunjukan berlangsung.
Tugas dan tanggung jawab tim produksi di antaranya meliputi: pembuatan surat
pemberitahuan kepada pihak sekolah tentang pertunjukan teater yang akan
dilaksanakan di sekolah, pencarian dana, pembuatan publikasi pertunjukan,
membantu tim artistik untuk menyiapkan sarana dan prasarana, dan menyiapkan
acara pada saat pertunjukan berlangsung. Tim produksi dipimpin oleh seorang
pimpinan produksi yang dibantu oleh sekretaris, bendahara, bagian publikasi,
bagian dokumentasi, bagian transportasi, keamanan, serta seksiseksi kerja yang
lain. Tim produksi senantiasa saling bekerja sama dan bertoleransi sebagai bentuk
proses belajar. Juga perlu disadari untuk menjaga kerja sama dengan elemen-
32. 146
elemen di luar teater, seperti pihak sekolah, pihak sponsor, masyarakat, pihak
keamanan, birokrat, dan sebagainya.
D. Evaluasi Pembelajaran Teater
Evaluasi bisa dilakukan saat proses produksi berlangsung dan juga saat
semuanya sudah selesai. Langkah ini adalah upaya manajemen untuk terbuka dan
transparansi dan yang utama adalah nantinya akan memberikan rekomendasi-
rekomendasi positif terhadap penyelenggaraan pertunjukan berikutnya. Semua hal
yang terkait dengan keproduksiaan harus tercatat dan terdokumentasikan dengan
baik. Tanpa kekuatan data dan pengarsipan yang handal maka manajemen
produksi pertunjukkan yang telah dilaksanakan tidak akan mampu menjadi modal
dalam menyelenggarakan pertunjukkan-pertunjukkan teater berikutnya.
Dalam hal ini guru mengambil peranan untuk melakukan evaluasi dengan
cara membuat diskusi setelah pementasan berlangsung, masing-masing siswa
diberikan waktu untuk menyampaikan kinerja dari setiap divisi keproduksian
maupun artistik dan lain sebagainya. Setelah itu baru giliran siswa lainya untuk
Pimpinan Produksi
Sekertaris
1. Publikasi
2. Dokumentasi
3. Transportasi
4. Keamanan
5. Tiketing
6. House manager
7. Stage manager
8. Sekertaris
9. Humas dll
Bendahara