3. Tujuan Dan Target Pencapaian Projek
Projek “ Melestarikan Keberagaman Budaya Nusantara” yang mengangkat Tema “ Bhineka Tunggal Ika ” Menciptakan kesempatan
kepada peserta didik untuk membentuk diri sesuai Profil Pelajar Pancasila. Bertujuan untuk membangun kesadaran tentang rasa
memiliki terhadap kekayaan keragaman budaya Nusantara. Harapannya adalah ketika peserta didik mengikuti proses pembelajaran
menggali kekayaan budaya Nusantara, maka secara tidak langsung mereka sedang menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab
untuk melestarikan warisan leluhur, sehingga budaya Nusantara dapat tetap lestari dalam keasliannya walaupun diterpa oleh arus
globalisasi. Projek dengan metode pembelajaran yang aktif dan berpusat pada peserta didik ini diharapkan menjadi perangkat yang
menawarkan titik temu kolaborasi dan mengidentifikasi pihak terkait untuk mengangkat keberagaman budaya pada skala yang lebih
besar yaitu menggali keberagaman budaya nusantara melalui penampilan berbagai karya seni seperti seni teater, Musikalisasi Puisi,
Mempraktikkan Tari Daerah dan Menyanyikan lagu daerah.
Melalui projek ini, peserta didik pada akhirnya diharapkan telah mengembangkan secara spesifik empat dimensi Profil Pelajar Pan-
casila, yaitu berkebinekaan global, Bergotong royong, Mandiri dan kreatif termasuk sub-elemen yang akan dijabarkan secara detail.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai projek :
a. Semua warga sekolah harus bisa berkomitmen untuk menjalankan aksi atau solusi yang telah disepakati. Dengan begitu, pe-
serta didik dapat melihat secara nyata inti dari pembelajaran dan membangun kesadaran pada tiap warga sekolah.
b. Kerja sama antara sekolah dan orang tua serta peserta didik berbeda jenjang kelas untuk beberapa aktivitas tertentu, seperti:
pementasan karya seni peserta didik perlu ditampilkan didepan perwakilan orang tua, dan perwakilan peserta didik kelas XI dan
kelas XII.
c. Dukungan dari sekolah atau institusi lain dalam penyelenggaraan pergelaran karya seni
d. Dukungan semua warga sekolah, orang tua dan institusi lain yang mungkin terlibat dalam pergelaran karya seni.
4. TAHAPAN PROJEK
1. Tahapan Pengenalan
“ Keberagaman Budaya Nusantara “
2. Tahapan Kontekstualisasi
“ Analisis dan Presentasi “
3. Tahapan Aksi
“ Praktik, Poster, Pementasan Pagelaran Karya
Seni “
4. Tahapan Refleksi
" Apa Yang Aku Dapat? "
Rancangan Assesmen
❖ Formatif
• Tugas mandiri
• Diskusi Kelompok
• Persiapan
❖ Sumatif
• Proses Pementasa Pagelaran Karya Seni
❖ Instrumen Assesmen
•Rubrik Penilaian Pribadi
•Rubrik Sumatif
•Rubrik Profil Pelajar Pancasila
5. TAHAPAN DALAM PROJEK “ MELESTARIKAN KEBERAGAMAN BUDAYA NUSANTARA“
TAHAP PENGENALAN TAHAP KONTEKSTUALISASI TAHAP AKSI TAHAP REFLEKSI
1. Pengantar Materi Keberaga-
man Budaya Nusantara
5. Temukan Perubahan Budaya
Yang Dipengaruhi oleh Arus
Globalisasi di Lingkungan
Sekitarmu
8. Latih Dirimu 13. Seberapa jauh aku me-
langkah?
2. Perluas Wawasan dan
Perdalam Pemahamanmu
6. Mengidentifikasi Karakter Diri 9. Proses Persiapan Pementa-
san
14. Tindak lanjut (menjadi up-
standers)
3. Jika Aku Menjadi kamu 7. Koordinasi Sosial 10. Proses Persiapan (Pembu-
atan Poster)
4. Aku Belajar Dari Kamu ( Pem-
bicara Tamu)
11. Proses Latihan
12. Pelaksanaan Pagelaran
Karya Seni
7. Perkembangan Sub-element Antar fase : Berkebinekaan Global
Sub-elemen
yang dikem-
bangkan
Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat Berkembang
Mendalami budaya
dan identitas budaya
Mengidentifikasi dan
Mendeskripsikan ke-
ragaman budaya di seki-
tarnya; serta
menjelaskan peran bu-
daya dan Bahasa dalam
membentuk identitas
dirinya.
Menjelaskan perubahan bu-
daya seiring waktu dan sesuai
konteks, baik dalam skala lo-
kal, regional, dan nasional.
Menjelaskan identitas diri yang
terbentuk dari budaya bangsa.
Menganalisis pengaruh keang-gotaan
kelompok lokal, regional, nasional, dan
global terhadap pembentukan identitas,
termasuk identitas dirinya. Mulai
menginter-nalisasi identitas diri sebagai
bagian dari budaya bangsa.
Menginternalisasi iden-titas diri sebagai
bagian dari budaya kemudian
Meng-eksternalisasi kapasitas diri yang
dimiliki sebagai upaya melestarikan bu-
daya
Bangsa
Menumbuhkan rasa
menghormati ter-
hadap keane-
karagaman budaya
Mendeskripsikan
penggunaan kata, tulisan
dan bahasa tubuh yang
memiliki makna yang
berbeda di lingkungan
sekitarnya dan dalam
suatu budaya tertentu.
Memahami persamaan dan
perbedaan cara komunikasi
baik di dalam maupun antar
kelompok budaya.
Memahami pentingnya saling menghor-
mati dalam mempromosikan pertukaran
budaya dan kolaborasi dalam dunia
yang saling terhubung serta menunjuk-
kannya dalam perilaku.
Menumbuhkan rasa menghormati ter-
hadap keaneka-ragaman budaya
melebihi harapan
Mempertimbangkan
dan menumbuhkan
berbagai perspektif
Mengekspresikan pan-
dangannya terhadap
topik yang umum dan
mendengarkan sudut
pandang orang lain yang
berbeda dari dirinya da-
lam lingkungan keluarga
dan sekolah
Mengekspresikan pan-
dangan-nya terhadap topik
yang umum dan dapat men-
gidentifikasi sudut pandang
orang lain. Men-dengarkan
dan membayangkan sudut
pandang orang lain yang ber-
beda dari dirinya pada situasi
di ranah sekolah, keluarga,
dan lingkungan sekitar.
Membandingkan beragam perspektif
untuk memahami permasalahan
seharihari. Membayangkan dan
mendeskripsikan situasi komunitas
yang berbeda dengan dirinya ke da-
lam situasi dirinya dalam konteks lokal
dan regional.
Menjelaskan asumsi-asumsi yang men-
dasari perspektif tertentu. Memba-
yangkan dan mendeskripsikan
perasaan serta motivasi komunitas
yang berbeda dengan dirinya yang be-
rada dalam situasi yang sulit.
Menyelaraskan
perbedaan budaya
Mencari titik temu nilai
budaya yang beragam un-
tuk menyelesaikan per-
masalahan bersama.
Mengidentifikasi dan menyam-
pai-kan isu-isu tentang penghar-
gaan terhadap keragaman dan
kesetaraan budaya
Mengetahui tantangan dan keuntungan
hidup dalam lingkungan dengan budaya
yang beragam, serta memahami pent-
ingnya kerukunan antar budaya dalam
kehidupan bersama yang harmonis.
Menyelaraskan perbedaan budaya
melebihi harapan
8. Berpartisipasi dalam
proses pengambilan
keputusan Bersama
Memahami informasi se-
derhana dari orang lain dan
menyampaikan informasi
sederhana kepada orang
lain meng-gunakan kata-
katanya sendiri.
Memahami informasi yang
disampaikan (ungkapan pikiran,
perasaan, dan keprihatinan)
orang lain dan menyampaikan in-
formasi secara akurat
menggunakan berbagai simbol
dan media
Memahami informasi dari berbagai sum-
ber dan menyampaikan pesan
menggunakan berbagai simbol dan media
secara efektif kepada orang lain untuk
mencapai tujuan bersama
Memahami informasi, gagasan, ekonomi,
keteram-pilan dan keprihatinan yang
diungkapkan oleh orang lain menggunakan
berbagai simbol dan media secara efektif,
serta memanfaat-kannya untuk meningkat-
kan kualitas hubungan interpersonal guna
9. Perkembangan Sub-element Antar fase : Bergotong Royong
Sub-elemen
yang dikem-
bangkan
Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat Berkembang
Kerjasama Menunjukkan ekspektasi
(harapan) positif kepada
orang lain dalam rangka
mencapai tujuan ke-
lompok di lingkungan
sekitar (sekolah dan ru-
mah).
Menyelaraskan Tindakan
sendiri dengan Tindakan
orang lain untuk
melaksanakan kegiatan dan
mencapai tujuan kelompok di
lingkungan sekitar, serta
memberi semangat kepada
orang lain untuk bekerja efek-
tif dan mencapa itujuan Ber-
sama.
Membangun tim dan mengelola Ker-
jasama untuk mencapai tujuan Ber-
sama sesuai dengan target yang sudah
ditentukan.
Bekerjasama melebihi harapan
Berkomunikasi untuk
mencapai tujuan
bersama
Memahami informasi
dari berbagai sumber
dan menyampaikan pe-
san menggunakan
berbagai symbol dan
media secara efektif
kepada orang lain un-
tuk mencapai tujuan
bersama
Memahami informasi, gaga-
san, ekonomi, keterampilan
dan keprihatinan yang
diungkapkan oleh orang lain
menggunakan berbagai sym-
bol dan media secara efektif,
serta memanfaatkannya un-
tuk meningkatkan kualitas
hubungan interpersonal guna
mencapai tujuan bersama.
Aktif menyimak untuk mema-hami dan
menganalisis infor-masi, gagasan,
ekonomi, keterampilan dan kepri-
hatinan yang disampaikan oleh orang
lain dan kelompok menggunakan
berbagai symbol dan media secara
efektif, serta menggunakan berbagai
strategi komunikasi untuk me-
nyelesaikan masalah guna mencapai
berbagai tujuan bersama.
Berkomunikasi untuk mencapai tujuan
Bersama melebih harapan.
10. Perkembangan Sub-element Antar fase : Mandiri
Sub-elemen
yang dikem-
bangkan
Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat Berkembang
Mengenali kualitas
dan minat diri serta
tantangan yang
dihadapi
Mengidentifikasi ke-
mampuan,prestasi, dan
ketertarikannya serta
tantangan yang-
dihadapi
berdasarkan kejadian-
kejadian yang diala-
minya dalam kehidupan
sehari-hari.
Menggambarkan pengaruh
kualitas dirinya terhadap
pelaksanaan dan hasil bela-
jar; serta mengidentifikasi
kemampuan yang ingin
dikembangkan dengan
mempertimbangkan tan-
tangan yang dihadapinya dan
umpan balik dari orang de-
wasa
Membuat penilaian yang realistis ter-
hadap kemampuan dan minat,serta
prioritas pengembangan diri berdasar-
kan pengalaman belajar dan aktivitas
lain yang Dilakukan-nya Membuat
penilaian yang realistis terhadap ke-
mampuan dan minat,serta prioritas
pengembangan diri berdasarkan pen-
galaman belajar dan aktivitas lain
yang
dilakukannya
Mengidentifikasi kekuatan dan tan-
tangan- tantangan yang akan dihadapi
melebihi harapan pada
konteks pembelajaran, sosial dan
pekerjaan yang akan dipilihnya
di masa depan
Memiliki inisiatif
bekerja secara
mandiri
Mempertimbangkan,
memilih dan Menga-
dopsi berbagai strategi
dan mengidentifikasi
sumber bantuan
yang diperlukan serta
berinisiatif menjalan-
kannya untuk
mendapatkan hasil
belajar yang
diinginkan
Memahami arti penting
bekerja
secara mandiri serta inisiatif
untuk melakukannya dalam
menunjang pembelajaran
dan pengembangan dirinya
Mengkritisi efektivitas dirinya
dalam bekerja secara mandiri
dengan mengidentifikasi hal-hal
yang menunjang maupun
menghambat dalam mencapai
tujuan
Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif
mencari dan mengembangkan penge-
tahuan dan keterampilan yang spesifik
sesuai tujuan di masa depan.
11. Perkembangan Sub-element Antar fase : Kreatif
Sub-elemen
yang dikem-
bangkan
Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat Berkembang
Mengeksplorasi
dan mengekspresi-
kan pikiran
dan/atau
perasaannya da-
lam bentuk karya
dan/atau tindakan,
serta mengevalua-
sinya dan memper-
timbangkan dam-
pak dan risikonya
bagi diri dan ling-
kungannya dengan
menggunakan
berbagai perspek-
tif.
Mengeksplorasi
dan mengekspresi-
kan pikiran
dan/atau
perasaannya da-
lam bentuk karya
dan/atau tindakan,
serta mengevalua-
sinya dan memper-
timbangkan dam-
pak dan risikonya
bagi diri dan ling-
kungannya dengan
menggunakan
berbagai perspek-
tif.
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya sesuai
dengan minat
dan kesukaannya da-
lam bentuk
karya dan/atau tinda-
kan serta
mengapresiasi karya
dan tindakan
yang dihasilkan
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya sesuai
dengan minat dan
kesukaannya
dalam bentuk karya dan/atau
tindakan serta mengapresiasi
dan mengkritik karya dan
tindakan yang dihasilkan.
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya dalam
bentuk karya dan/atau tindakan,
serta mengevaluasinya dan
mempertimbang kan dampaknya
bagi orang lain.
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya dalam bentuk
karya dan/atau tindakan,
serta mengevaluasinya dan memper-
timbangkan dampak dan resikonya bagi
diri dan lingkungan-nya dengan
mengguna-kan berbagai perspektif.
13. Relevansi projek bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran
Kebudayaan Indonesia adalah keseluruhan kebudayaan lokal yang ada di setiap daerah di Indonesia. Kebudayaan nasional dalam pan-
dangan Ki Hajar Dewantara adalah “Puncak-puncak dari kebudayaan daerah”.Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin
dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan.Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi na-
sional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Kebudayaan Indonesia dari zaman ke zaman selalu mengalami perubahan. Perubahan ini
terjadi karena faktor masyarakat yang memang menginginkan perubahan dan perubahan kebudayaan terjadi sangat pesat yaitu karena
masuknya unsur-unsur globalisasi ke dalam kebudayaan Indonesia. Unsur globalisasi masuk tak terkendali merasuki kebudayaan nasional
yang merupakan jelmaan dari kebudayaan lokal yang ada di setiap daerah dari Sabang sampai Merauke. ( Tobroni: 2012 : 123)
Pola hidup masyarakat masa kini dengan masa dahulu sangatlah berbeda hal ini juga dampak arus globalisasi sehingga perlu penanganan
yang lebih baik. Dampak lain dari globalisasi yaitu berkembangnya teknologi-teknologi canggih yang sangat membantu manusia namun
juga dapat merusak mental dan moral generasi muda.
Era globalisasi dapat menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya masyarakat cenderung untuk memilih
kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Salah satu faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan
di masa sekarang adalah; kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar dan mewarisi kebudayaannya sendiri. Menurut
Malinowski, Budaya yang lebih tinggi dan aktif akan mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan pasif melalui kontak budaya. Teori
Malinowski ini sangat nampak dalam pergeseran nilai-nilai budaya kita yang condong ke Barat. Dalam era globalisasi informasi menjadi
kekuatan yang sangat dahsyat dalam mempengaruhi pola pikir manusia.Untuk mengatasi hal ini, perlu kesadaran akan pentingnya budaya
lokal sebagai jati diri bangsa. Kewajiban bagi setiap lapisan masyarakat untuk mempertahankannya, dimana peran generasi muda sangat
diharapkan untuk terus berusaha mewarisi budaya lokal dan akan menjadi kekuatan bagi eksistensi budaya lokal itu sendiri walaupun
diterpa arus globalisasi.
Oleh karena itu, sekolah merupakan tempat strategis dalam mendampingi dan memfasilitasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam men-
erapkan nilai-nilai luhur Pancasila serta mewujudkan langsung dalam berbagai macam kegiatan yang menggali potensi peserta didik dalam
bentuk karya nyata. Karya-karya tersebut bertujuan untuk melestarikan keberagaman budaya Nusantara seperti pementasan Seni Teater,
Musikalisasi Puisi, Mempraktikkan Tari Daerah dan Menyanyikan lagu daerah yang ditampilkan dalam sebuah Pergelaran Karya Seni.
14. Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini
Perangkat ajar ini dirancang untuk memfasilitasi Guru SMA (Fase E) yang berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan
projek yang mengusung tema Bhineka Tunggal Ika. Di dalam perangkat ajar untuk projek “ Melestarikan Keberagaman Nusantara ” ini.
Ada 14 aktivitas yang saling berkesinambungan. Penulis menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama kelas X karena
pada jenjang tersebut merupakan kesempatan terbaik bagi sekolah untuk memperkenalkan isu tersebut kepada pelajar SMA tahap awal,
sehingga pelajar dapat mencurahkan waktunya untuk melakukan projek dan menerapkannya secara maksimal selama mengenyam Pen-
didikan di SMA. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan total kurang lebih 72 jam
pelajaran.
Karena kondisi tiap sekolah beragam, tim penyusun memberikan kebebasan Kepala sekolah dan Guru dalam menyesuaikan jumlah ak-
tivitas, alokasi waktu peraktivitas, dan melaksanakan Tindakan aksi. Materi ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek
bisa berjalan efektif sesuai dengan kebutuhan Peserta didik dan kondisi sekolah. Kami juga memberikan saran praktis berupa tips serta
alternatif pelaksanaan beberapa aktivitas, dan rekomendasi aktivitas pengayaan,jika diperlukan.
16. 1. Perkenalan : Pengantar Materi Keberagaman Budaya Nusantara
Dimensi Profil Pelajar Nusantara : Berkebinekaan Global
Peran Guru : Narasumber, Fasilitator
Bahan : Artikel
Durasi : 2 Jp
Tujuan : menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya budaya sebagai jati diri bangsa
Persiapan
1. Guru menyiapkan lembar kerja K-W-L chart
2. Guru menyiapkan booklet “ Keberagaman Budaya Nusantara “
Pelaksanaan
1. Topik “ Melestarikan Keberagaman Budaya Nusantara “ ditulis oleh guru pada papan tulis. Guru bertanya pada Peserta didik
apa yang mereka ketahui tentang topik tersebut.
2. Peserta didik mengisi K-W-L chart ( Kolom pertama dan kedua)
3. Peserta didik membaca sebuah artikel tentang melestarikan keberagaman budaya yang ada di Nusantara (lihat halaman beri-
kutnya)
4. Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 3-4 orang untuk membahas K-W-L Chart dan membahas
pertanyaan guru :
• Apa yang terjadi ?
• Mengapa hal itu dapat terjadi ?
• Apa definisi keberagaman budaya menurut kata-katamu sendiri?
5. Di dalam kelompok, peserta didik secara bergantian menyampaikan apa yang mereka tulis dalam K-W-L Chart dan menjawab
pertanyaan guru. Kemudian, setiap kelompok akan membagikan hasil diskusinya.
6. Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini dari presentasi yang dilakukan oleh masing-masing kelompok
Tugas ; tugas kelompok (asesmen formatif)
17. CONTOH ARTIKEL
ARTIKEL MELESTARIKAN BUDAYA BANGSA INDONESIA | YANI KURNIASARI (yanikurniasari123.blogspot.com)
ARTIKEL MELESTARIKAN BUDAYA
BANGSA INDONESIA
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat beraneka ragam baik jumlahnya maupun keanekaragamannya. Karena
keanekaragaman tersebutlah indonesia menjadi daya tarik bangsa lain dari belahan dunia untuk mengetahuinya bahkan tidak sedikit mereka juga mempelajarinya
karena selain beraneka ragam budaya Indonesia dikenal sangat unik. Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga serta perlu
dilestarikan agar kebudayaan kita tidak hilang dan bisa menjadi warisan anak cucu kita kelak. Hal ini tentu menjadi tanggungjawab para generasi muda dan juga
perlu dukungan dari berbagai pihak, karena ketahanan budaya merupakansalah satu Identitas suatu negara. Kebanggaan bangsa indonesia akan budaya yang
beraneka ragam sekaligusmengundang tantangan bagi seluruh rakyat untuk mempertahankan budaya lokal agar tidak hilang ataupundicuri oleh bangsa lain. Sudah
banyak kasus bahwa budaya kita banyak yang dicuri karena ketidakpedulian paragenerasi penerus, dan ini merupakan pelajaran berharga karena Kebudayaan
Bangsa Indonesia adalah hartayang mempunyai nilai yang cukup tinggi di mata masyarakat dunia. Dengan melestarikan budaya lokal kita bisa menjaga budaya
bangsa dari pengaruh budaya asing, danmenjaga agar budaya kita tidak diakui oleh Negara lain.
18. Seiring berkembangnya zaman,menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilihkebudayaan baru
yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Begitu banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini,
misalnyamasuknya budaya asing. Masuknya budaya asing adalah hal yang wajar dikarenakan suatu negara tentu akan membutuhkan input-input berupa budaya
asing dengan syarat budaya itu sejalan dengan budaya kita ini.
Melihat kenyataan bahwa para generasi muda bangsa Indonesia saat ini lebih memilih kebudayaan asing yang mereka anggap lebih menarik ataupun lebih
unik dan praktis, kebudayaan lokal banyak yang luntur akibat tidak ada generasi penerus yang akan mewarisinya. Perlunya menumbuhkan kesadaran akan
pentingnya budaya yang mana kebudayaan Indonesia adalah budaya-budaya lokal adalah kewajiban setiap lapisan masyarakat, dimana peran setiap mereka yang
terus berusaha untuk mewarisi kekuatan budaya lokal akan menjadi kekuatan budaya itu untuk tetap ada.
Menurut Edward B . Taylor kebudayaan didefinisikan sebagai kompleksitas yang meliputi kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat (kebiasaan), dan
segala bentuk kehidupan yang diperoleh dari anggota masyarakat. Kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak dari kata “budi”
atau “akal”. Maka kebudayaan dapat diartikan pula hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Ada pendapat lain tentang asal kata kebudayaan yaitu bahwa
kata itu berasal dari pengembangan majemuk kata budi-daya yang berarti “daya dari budi”, kekuatan dari pikiran. Sedang menurutKoentjaraningrat kebudayaan
diartikan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Bila
dilihat dari bahasa inggris kata kebudayaan berasal darikata latin colera yang berarti mengolah atau menngerjakan, yang kemudian berkembang menjadi kata culture
yang diartikan sebagai daya dan usaha manusia untuk merubah alam. Banyak berbagai definisi dari kebudayaan, namun terlepas dari itu semua kebudayaan pada
hekekatnya mempunyai jiwa yang akan terus hidup, karena kebudayaan terus mengalir pada diri manusia dalam kehidupannya. Kebuyaan akan terus tercipta dari
masa kemasa, dari tempat ketempat dan dari orang keorang. Disetiap waktu unsur kebudayaan akan selalu hadir didalamnya misalnya disaat orang berjalan dia
akan membawa kebudaan dari daerahnya, misalnya orang dari jepang akan cenderung berjalan cepat dibangding orang jawa yang akan berjalan cenderung lebih
santai, hal itu karena pada diri pribadi setiap manusia akan membawa kebudayaan entah itu adat istiadat, kebiasaan, ataupun norma aturan yang mereka pegang.
Kebudayaan akan tetap ada jika jiwa yang dimilikinya masih tetap ada. Budaya-budaya baru akan terus muncul dan terus mengikis budaya yeng telah ada, munculnya
budaya baru bukanlah hal yang negative ataupun hal yang merugikan kerena secara alamiah manusia akan menciptakan budaya entah itu diciptakan secara sengaja
ataupun budaya yang muncul secara tidak sengaja. Namun hal tersebut akan berubah menjadi salah ketika budaya yang telah ada ditinggalkan begitu saja yang akan
menyebabkan budaya itu kehilangan jiwanya sehingga secara bertahap budaya itu akan menghilang digantikan dengan kebudayan yang baru.
Kebudayaan adalah sebuah warisan dari para pendiri bangsa ini. Perkembangannya tak semudahmembalikkan telapak tangan, akan tetapi melalui sebuah
proses yang panjang lagi rumit. Berkembang daridalam diri masyarakat, juga dari bangsa asing yang dahulu datang ke nusantara. Dari itu terlahirlah suatu
budayabangsa Indonesia yang modern seperti yang ada saat ini. Sebagai generasi muda yang nanti kelak akan menjadi penerus sudah seharusnya kita ikut
melestarikan budaya agung yang kita miliki ini. Jangan sampai warisan yang berharga ini hilang. Kita seharusnya belajar tentang kebudayaan bangsa ini, karena
budaya ini telah menjadi jati diri bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah dikenal dunia internasional karena kebudayaan yang dimiliki. Banyak orang–orang asing
yang sedangmempelajari kebudayaan di Indonesia, karena keanekaragaman yang ada. Jika dijumlahkan mulai dari Sabangsampai Merauke terdapat beribu–ribu
kebudayaan yang berbeda. Mulai dari adat istiadat, kebiasaan, bahasa,rumah adat, pakaian adat,makanan khas, dan masih banyak yang lainnya.
19. Indonesia adalah negara yang mempunyai beribu kebudayaan, karena Indonesia bukanlah negara yang memiliki hanya satu daerah sehingga kebudayaan
bangsa Indonesia adalah kebudayaan lokal. Setiap daerah akan mempunyai kebudayaan yang berbeda, perbedaan itulah yang menjadi jati diri bangsa sehingga
ketika kebudayaan itu berubah atau hilang maka jati diri yang dimilikinya akan memudar .
Banyak hal dapat dilakukan sebagai apresiasi dari rasa cinta pada budaya, khususnya kebudayaan daerah. Berbagai aktifitas dalam upaya pelestarian kebudayaan
daerah mulai muncul dari berbagai kalangan. Cara untuk melestarikan budaya bermacam - macam baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Kota solo
merupakan salah satu kota budaya yang mempunyai beragam budaya dan tradisi. Di kota solo sudah membudayakan beberapa tradisi yang saat ini masih di lakukan.
Salah satunya melalui jalur pendidikan, beberapa sekolah di kota solo setiap hari kamis selalu memakai pakaian adat kota solo. Hal ini merupakan wujud cinta
budaya dalam rangka melestarikan budaya Indonesia khususnya solo.
Seiring timbulnya kesadaran bahwa bila bukan kita yang melakukan upaya pelestarian budaya, maka tak dapat dihindari lama-kelamaan budaya adiluhung dari
bangsa kita akan semakin tergeser dan terpinggirkan oleh budaya asing yang datang bertubi-tubi dari berbagai arah, terus menggerus kebudayaan daerah.
Munculnya kesadaran terhadap upaya pelestarian budaya diberbagai kalangan ini memang perlu disyukuri, sebab bukan saja orang-orang tua yang melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai upaya pelestarian budaya di kalangan masyarakat tetapi berbagai instansi dan bahkan di kalangan pemuda, mahasiswa, dan anak-anak
mulai ditanamkan kecintaan terhadap budaya daerah yang pada akhirnya akan menimbulkan kesadaran terhadap upaya pelestarian kebudayaan daerah. Berbagai
kegiatan diberbagai instansi dan kalangan masyarakat dalam upaya pelestarian kebudayaan seperti Seminar Budaya, Pentas Budaya, Pekan Budaya telah banyak
dijumpai dalam berbagai moment seperti peringatan Hari Jadi sebuah kota atau suatu instansi. Semangat ini perlu terus dijaga dan dikembangkan bukan saja sebagai
upaya membendung pengaruh negatif dari budaya asing yang tidak lagi dapat dihindari di zaman globalisasi modern ini, tetapi sebagai upaya kaderisasi di kalangan
pemuda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri.
Kebudayaan dapat dilestarikan dalam dua bentuk yaitu :
1. Pengalaman Budaya
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan tersebut
berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut. Dengan demikian dalam setiap tahunnya selalu dapat
dijaga kelestarian budaya kita ini.
2. Pengetahuan Budaya
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam
banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan
demikian para Generasi Muda dapat mengetahui tentang kebudayaanya sendiri.
Selain dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kita juga dapat melestarikan kebudayaan dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan hal ini setidaknya
kita dapat mengantisipasi pencurian kebudayaan yang dilakukan oleh negara - negara lain. Penyakit masyarakat kita ini adalah mereka terkadang tidak bangga
terhadap produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga terhadap budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya kita sebagai orang
timur. Budaya daerah banyak hilang dikikis zaman. Oleh sebab kita sendiri yang tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Akibatnya kita baru bersuara ketika
negara lain sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka curi secara diam-diam.
20. Selain itu peran pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah penting. Bagaimanapun pemerintah memiliki peran yang cukup strategis
dalam upaya pelestarian kebudayaan daerah ditanah air. Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian
kebudayaan nasional. Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah penampilan kebudayaan-kebudayaan daerah disetiap event-event akbar
nasional, misalnya tari-tarian , lagu daerah, dan sebagainya. Semua itu harus dilakukan sebagai upaya pengenalan kepada generasi muda, bahwa budaya yang
ditampilkan itu adalah warisan dari leluhurnya. Bukan berasal dari negara tetangga. Demikian juga upaya-upaya melalui jalur formal pendidikan. Masyarakat harus
memahami dan mengetahui berbagai kebudayaan yang kita miliki. Pemerintah juga dapat lebih memusatkan perhatian pada pendidikan muatan lokal kebudayaan
daerah.
Selain hal-hal tersebut diatas, masih ada berbagai cara dalam melestarikan budaya, salah satunya adalah sebagai berikut
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal
b. Lebih mendorong kita untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan danpelestariannya
c. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan solidaritasyang tinggi.
d. Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah
e. Mengusahakan agar semua orang mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal
Kebudayaan lokal Indonesia adalah kebudayaan yang hanya dimiliki oleh bangsa indonesia dan setiapkebudayaan mempunyai ciri khas masing–masing.
Bangsa indonesia juga sangat mempunyai kebudayaan lokalyang sangat kaya dan beraneka ragam oleh sebab itu sebagai penerus kita wajib menjaganya karena
ketahanankebudayaan lokal berada pada generasi mudanya dan jangan sampai kita terbuai apalagi terjerumus pada budayaasing karena tidak semua budaya asing
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia bahkan tidSIMPULANak sedikitkebudayaan asing membawa dampak negatif. Sebagai negara kepulauan pasti sulit
untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan antara masyarakat. Namun hal itu pasti bisa terwujud jika kita perduli untuk menjaga, mempelajari, serta
melestarikan sehinggakebudayaan lokal yang sangat kaya di Indonesia ini tetap utuh dan tidak punah apalagi sampai dibajak ataudicuri oleh negara lain karena
kebudayaan tersebut merupakan identitas suatu bangsa dan negara.
KESIMPULAN
Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak sekali kebudayaan, dan kebudayaan tersebut berbentuk kebudayaan lokal. Budaya asing yang terus
masuk tanpa terbengdung ke Indonesia dapat mengikis ataupun melunturkan budaya lokal yang terdapat di Indonesia, sehingga upaya-upaya harus dilakukan dalam
menanggulangi permasalahan tersebut sehingga budaya Indonesia dapat tetap ada. Berbagai cara dapat dilakukan dalam melestarikan budaya, namun yang paling
penting yang harus pertama dimiliki adalah menumbuhkan kesadaran serta rasa memiliki akan budaya tersebut, sehingga dengan rasa memiliki serta mencintai
budaya akan membuat orang mempelajarinya sehingga budaya akan tetap ada karena pewaris kebudayaan akan terus ada.
Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya, diantaranya yaitu:
• . Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya budaya sebagai jati diri bangsa
• . Ikut melestarikan budaya dengan cara berpartisipasi dalam pelaksanaannya
• Mempelajarinya Mensosialisasikan kepada orang lain sehingga mereka tertarik untuk ikut menjaga atau melestarikannya
21. K-W-L Chart
Pada kolom pertama, tuliskan apa yang kamu tahu tentang topik. Pada kolom kedua Tuliskan tentang apa yang kamu ingin tahu tentang
topik. Pada kolom ketiga, tuliskan apa yang telah kamu pelajari dari topik ini.
WHAT I KNOW
(Apa yang saya tahu?)
WHAT I WANT TO KNOW
(apa yang ingin saya tahu?)
WHAT I LEARNED
(Apa yang saya sudah pelajari?)
22. 2. Perkenalan : Perluas Wawasan, Perdalam Pemahamanmu
Dimensi Profil Pelajar Nusantara : Berkebinekaan Global
Peran Guru : Narasumber, Fasilitator
Bahan : Artikel
Durasi : 3 Jp (Pertemuan 1)
Tujuan : Mempelajari Definisi dan Teori Perubahan Sosial Serta Ruang Lingkup Dan Faktor-Faktor Pe-
rubahan Sosial (Mengidentifikasi Sebab Akibat terjadinya Perubahan Sosial)
Persiapan
1. Guru mempersiapkan satu artikel untuk dibahas lebih dalam melalui bahan dari website berikut ini, apa itu
perubahan sosial https://baharbtp.blogspot.com/2015/12/artikel-perubahan-sosial.html
2. Guru mempersiapkan lembar kerja cause effect graphic organizer ( pengatur grafis sebab-akibat)
Pelaksanaan
1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang. Peran guru sebagai fasilitator memberikan arahan
dan memfasilitasi secara teknis jalannya diskusi.
2. Setiap kelompok membagi deskripsi kerja sebagai berikut :
a. Pemimpin diskusi : Memimpin jalannya diskusi
b. Notulis : Mencatat hasil diskusi
c. Penyaji : Menyajikan hasil diskusi secara lisan
3. Setiap kelompok akan membahas sebab dan akibat melalui eksplorasi perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat
Kemudian menuliskan hasil diskusinya pada lembar kerja cause effect graphic organizer .
4. Penyaji dari setiap kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi dari kelompok masing-masing.
5. peserta didik mendapatkan kesimpulan bahwa pada kegiatan hari ini, peserta didik telah membangun elemen mengenai berke-
binekaan global dengan cara mengidentifikasi hal yang berkaitan dengan keberagaman budaya Nusantara melalui.
eksplorasi perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat
Tugas
1. Tugas kelompok ; Berdiskusi mengenai sebab akibat terjadi
perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat.
23. Referensi :
Sebab-Akibat
Format Pengatur grafis
• Keberagaman Budaya Nusantara
Dipengaruhi oleh Perubahan Sosial
Topik
• Sebab-Sebab
Sebab
• Pendidikan
• Ekonomi
• Sosial
• Budaya
Akibat
24. 2. Perkenalan : Perluas Wawasan, Perdalam Pemahamanmu
Dimensi Profil Pelajar Nusantara : Berkebinekaan Global
Peran Guru : Narasumber, Fasilitator
Bahan : Artikel
Durasi : 3 Jp (Pertemuan 2)
Tujuan : ruang lingkup dan faktor-faktor penyebab globalisasi serta
permasalahan sosial dan tantangan akibat globalisasi
Persiapan
1. Guru mempersiapkan satu artikel untuk dibahas lebih dalam melalui bahan dari website berikut ini, apa itu
Globalisasi Menjiwai Nilai-Nilai Pancasila di Era Globalisasi Halaman 1 - Kompasiana.com Penulis oleh Yulu Rahmawati.
2. Guru mempersiapkan lembar kerja cause effect graphic organizer ( pengatur grafis sebab-akibat)
Pelaksanaan
1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang. Peran guru sebagai fasilitator memberikan arahan
dan memfasilitasi secara teknis jalannya diskusi.
2. Setiap kelompok membagi deskripsi kerja sebagai berikut :
a. Pemimpin diskusi : Memimpin jalannya diskusi
b. Notulis : Mencatat hasil diskusi
c. Penyaji : Menyajikan hasil diskusi secara lisan
3. Setiap kelompok akan membahas sebab dan akibat melalui eksplorasi Pengaruh Globalisasi dalam kehidupan masyarakat
Kemudian menuliskan hasil diskusinya pada lembar kerja cause effect graphic organizer .
4. Penyaji dari setiap kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi dari kelompok masing-masing.
5. peserta didik mendapatkan kesimpulan bahwa pada kegiatan hari ini, peserta didik telah membangun elemen mengenai berke-
binekaan global dengan cara mengidentifikasi hal yang berkaitan dengan keberagaman budaya Nusantara melalui.
eksplorasi perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat
Tugas
1. Tugas kelompok ; berdiskusi mengenai sebab akibat pengaruh
globalisasi dalam kehidupan masyarakat.
25. Referensi :
Sebab-Akibat
Format Pengatur grafis
• Keberagaman Budaya Nusantara
Dipengaruhi oleh Globalisasi
Topik
• Sebab-Sebab
Sebab
• Pendidikan
• Ekonomi
• Sosial
• Budaya
Akibat
26. 3. Perkenalan : Jika Aku Menjadi Kamu
Dimensi Profil Pelajar Nusantara : Gotong Royong
Peran Guru : Fasilitator
Bahan : Video dan LKS T-P-S
Durasi : 2 Jp
Tujuan: menggali olah rasa : memperkuat kepekaan atau sensitivitas emosi, kesejahteraan
emosi (emotional wellbeing).
Persiapan
1. Guru mempersiapkan video dari tautan berikut ini; &shdk=TWVtcGVydGFoYW5rYW4gamF0aSBkaXJpIGJhbmdzYS-
BJbmRvbmVzaWEsIGRpIGVyYSBnbG9iYWxpc2FzaS4gRGFsYW0ga2VoaWR1cGFuIGtpdGEgc2VoYXJpLWhhcmksIGtpdGEgdGlkYWsgcGVybmFoIGxlcGFzIGRhcmkgeWFuZy-
BuYW1hbnlhIGdsb2JhbGlzYXNpLiBHbG9iYWxpc2FzaSBiZW5hci1iZW5hciBzYW5nYXQgbWVtYmFudHUgc2VrYWxpIGRhbGFtIGFrdGl2aXRhcyBraXRhIHN-
laGFyaS1oYXJpLiBOYW11biwgZGFtcGFrIGRhcmkgZ2xvYmFsaXNhc2kgYmlzYSBzYWphIG1lcnVudHVoa2FuIG-
phdGkgZGlyaSBiYW5nc2EgSW5kb25lc2lhLiBEYW4ga2l0YSBzZWJhZ2FpIG1hc3lhcmFrYXQgLi4uhttps://www.bing.com/videos/search?view=de-
tail&mid=CDD664AD8B78EC527622CDD664AD8B78EC527622&q=Film Globalisasi&shtp=GetUrl&shid=d47a9e33-406f-412f-b4db-
69429f318511&shtk=R0xPQkFMSVNBU0kgfCBBIFNob3J0IEZpbG0gYnkgMzggU2VuaW9yIEhpZ2ggU2Nob29sIChYSUkgU29jaW-
FsIDIp&shhk=Rfu9rUaEW50fZ0TKkiGKLo4qWkUDzZ%2FETWR%2B93ffn58%3D&form=VDSHOT&shth=OVP.o8MmTpcfHHpFpjZK3_dWvAHgFo
2. Guru mempersiapkan lembar kerja T-P-S (Think-Pair-Share)
Pelaksanaan
1. Peserta didik menonton sebuah tayangan tentang bagaimana mengidentifikasi pengaruh globalisasi dan menganalisis upaya
menghadapi globalisasi di masyarakat.
2. Peserta didik bekerja Bersama rekan kerja (1 kelompok terdiri dari 2 orang) dan mengerjakan lembar kerja T-P-S (Think–Pair–
Share) Berpikir–Berpasangan–Berbagi.
3. Pada tahapan Think, peserta didik diminta untuk berpikir dan menjawab pertanyaan terbuka yang diberikan oleh guru (lihat
panduan pertanyaan pada halaman berikutnya).
4. Pada tahapan Pair, peserta didik diminta membuat kesimpulan dalam bentuk bermain peran singkat berdurasi 5 menit
mengenai pengaruh global terhadap perubahan budaya masyarakat serta upaya menghadapi perubahan global itu terhadap
kebudayaan.
5. Pada tahapan Share, peserta didik akan berbagi dengan menampilkan kesimpulan mereka kepada seluruh teman dikelas.
6. Akhir pembelajaran, guru menjelaskan bahwa peserta didik telah berlatih komunikasi dan interaksi antar budaya tentang isu
pengaruh globalisasi dan menganalisis upaya menghadapi globalisasi di masyarakat.
Tugas : tugas kelompok: diskusi kolaboratif melalui metode T-P-S
27. Think – Pair – Share
Prosedur
Think (Berpikir)
✓Guru mengajukan pertanyaan -
pertanyaan pemantik
1. Informasi apa yang kamu
dapatkan dari video yang
ditonton?
2. Apabila kalian menjadi salah satu
dari mereka yang diminta
memberi komentar, apa yang
akan kamu lakukan?
3. Mengapa video tersebut dibuat?
Apa tujuannya?
4. Pesan apa yang kamu dapat dari
video ini untukmu?
✓Peserta didik berpikir dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut
Pair (Berpasangan)
✓Peserta didik berpasangan untuk
mendiskusikan apa yang telah
dipikirkannya dalam tahapan
sebelumnya, yaitu think
✓Peserta didik membuat
kesimpulan dari hasil diskusi
mereka dengan membuat sebuah
skit untuk bermain peran secara
singkat mengenai kegiatan teater,
tari daerah, musikalisasi puisi,dan
menyanyikan lagu daerah secara
digital.
Share (Berbagi)
✓Peserta didik berbagi dengan
seluruh kelas tentang diskusi
mereka.
✓Peserta didik secara sukarela
menyampaikan dan menampilkan
kesimpulannya dengan bergiliran
28. Think – Pair – Share
Lembar Kerja Peserta Didik
Think (Berpikir)
✓Berpikir dan jawablah pertanyaan berikut
ini :
1. Informasi apa yang kamu dapatkan dari
video yang ditonton?
2. Apabila kalian menjadi salah satu dari
mereka yang diminta memberi komentar,
apa yang akan kamu lakukan?
3. Mengapa video tersebut dibuat? Apa
tujuannya?
4. Pesan apa yang kamu dapat dari video ini
untukmu?
Pair (Berpasangan)
✓Bekerjalah dengan rekan kerjamu,
diskusikan dan buatlah kesimpulan dari apa
yang kamu pikirkan sebelumnya dalam
tahapan sebelumnya
Share (Berbagi)
✓Berbagilah dengan seluruh kelas tentang
hasi diskusimu!
29. 4. Perkenalan : Aku Belajar Dari Kamu
Dimensi Profil Pelajar Nusantara : Berkebinekaan Global dan Mandiri
Peran Guru : Narasumber, Fasilitator
Bahan : Artikel
Durasi : 2 Jp
Tujuan : menganalisis akibat terjadinya arus globalisasi terhadap perubahan budaya
generasi muda
Persiapan
1. Sekolah mengundang pembicara tamu untuk memaparkan mengenai keunikan keragaman budaya Nusantara
2. Sekolah perlu mempersiapkan ruangan, perangkat audio dan visual untuk aktivitas ini. Aktivitas ini dapat dilakukan secara
komunal atau per kelas sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah.
Pelaksanaan
1. Peserta didik diminta untuk mempersiapkan alat tulis
2. Guru menjelaskan susunan kegiatan :
a. Pembukaan 5 menit
b. Penyampaian materi 30 menit
c. Sesi tanya jawab 1 (15 menit)
d. Sesi tanya jawab 2 (15 menit)
e. Penutup (5 menit)
3. Selama pembicara tamu memaparkan materi, peserta didik menuliskan, mencatat materi dari Pembicara tamu pada format
yang telah disediakan guru.
Tugas
1. Tugas mandiri : Peserta didik menuliskan catatan singkat.
30. Catatan dari pembicara tamu
Format
Nama : …………………………………………………………………………………………………
kelas : …………………………………………………………………………………………………
Tanggal : …………………………………………………………………………………………………
Laporan
1. Nama pembicara :
2. Topik/materi :
3. Catatan
a. Hal baru yang saya dapatkan
b. Hal yang membuat saya tercengang
c. Hal yang menjadi akibat sehingga melahirkan keunikan dari keragaman budaya Nusantara
4. Refleksi
Hal yang mau saya lakukan setelah mengetahui isu keragaman budaya Nusantara yang unik sehingga akan mem-
berikan saya inspirasi untuk memilih salah satu karya dari kebudayaan yang ada yang akan saya tuangkan dalam
bentuk berkesenian disesuaikan dengan kemampuan dan ketertarikan untuk memilih salah satu projek yang akan
saya kerjakan.
31. 4. Kontekstualisasi : Temukan Perubahan Budaya Yang Dipengaruhi oleh Arus Globalisasi di
Lingkungan Sekitar
Dimensi Profil Pelajar Nusantara : Gotong Royong
Peran Guru : Narasumber, Fasilitator
Bahan : Artikel
Durasi : 2 Jp
Tujuan : menganalisis masalah mengenai perubahan budaya di sekolah
Persiapan
1. Guru mengajak peserta didik untuk mengenal ragam budaya di Nusantara melalui penjelajahan informasi melalui internet
2. Guru menyediakan format mind map atau peta konsep.
Pelaksanaan
1. Peserta didik membaca informasi yang terdapat dalam bahan ajar mengenai keberagaman budaya nusantara di internet
a. siapakah yang melakukan perubahan?
b. budaya apakah yang telah berubah di sekolahmu?
c. dimana terjadinya perubahan itu?
d. mengapa perubahan itu bisa terjadi?
e. Kapan mulai terjadi perubahan itu?
2. Pesrta didik mendapatkan pemahaman mendalam bahwa perubahan budaya yang terjadi di sekolah seperti makan makanan
instan, tidak kenal dengan teman kelas lain atau kakak kelas, pada jam istirahat atau bahkan di jam pelajaran ada yang
menggunakan handphone, dengan percaya diri peserta didik berpenampilan memanjangkan rambutnya, senang menonton film-
film dari luar negri, lebih menyukai lagu barat.
3. Peserta didik bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 orang untuk membuat peta konsep berdasar pada Teknik 5W-
1H (Who, What, Where, Why, When, How)
4. Peserta didik memberikan kesimpulan dengan cara bertukar peta konsep dan saling memberikan komentar.
Tugas : tugas kelompok : (Asesmen Formatif) mengerjakan peta
konsep dan memberikan komentar.
32. MIND map (Peta Konsep)
Peserta didik akan melengkapi peta konsep
Keberagaman
Budaya
Nusantara
Apa?
Definisi Jenis-jenis
Dimana?
Dimana terjadi?
Mengapa?
Alasan
melakukan
Siapa?
Siapa yang
melakukan
Siapa yang
jadi
korban?
Di mana?
Dimana
terjadinya?
Bagaimana?
Bagaimana Cara
mencegahnya?
33. 6. Kontekstualisasi : Mengidentifikasi Karakter Diri
Dimensi Profil Pelajar Nusantara : Mandiri dan Gotong Royong
Peran Guru : Narasumber, Fasilitator
Bahan : Artikel
Durasi : 2 Jp
Tujuan : mengidentifikasi bakat peserta didik agar terarah memilih projek yang sesuai un-
tuk dirinya
Persiapan
1. Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi diri
2. Guru menyiapkan 15 tips sederhana untuk mengetahui bakat peserta didik
3. Guru menyiapkan Projek yang akan di kerjakan oleh peserta didik yaitu :
1) Seni Teater
2) Musikalisasi Puisi
3) Mempraktekkan tari daerah
4) Menyanyikan lagu daerah
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk berkelompok berdasarkan minat yang sama terhadap pemilihan projek
Pelaksanaan
1. Peserta didik membaca 15 tips untuk mengenal bakat yang ada dalam dirinya
2. Peserta didik mendapatkan pemahaman bahwa dengan mengenali bakat dalam dirinya, maka peserta didik akan mampu
menemukan passion dalam hidup
3. Peserta didik memilih dan menentukan projek yang akan dikerjakan.sesuai minatnya
4. Projek yang akan di kerjakan oleh peserta didik adalah
1) Seni Teater
2) Musikali Puisi
3) Mempraktekkan tari daerah
4) Menyanyikan lagu daerah
5. Peserta didik berkelompok dengan yang memiliki minat yang sama terhadap projek yang akan dikerjakan
Tugas : tugas kelompok : (Asesmen Formatif) menentukan salah satu
projek yang akan dikerjakan oleh peserta didik.
34. 1. Temukan Hal yang Disuka
Menemukan hal yang disukai saja cukup sulit. Seringkali kita menyukai beberapa hal secara sekaligus dan juga dilakukan dalam waktu
bersamaan. Sulit mengetahui apa yang disukai dan juga yang diprioritaskan untuk kita. Sehingga coba temukan hal yang paling anda
sukai dan ingin anda lakukan setiap saat. Dengan begitu anda mungkin bisa mengenal bakat yang dimiliki lebih cepat.
2. Cari Hal yang Bisa Dikerjakan
Hal yang bisa anda kerjakan merupakan hint atau clue atau tanda dari bakat yang mungkin anda miliki. Sebagai contoh anda sangat
pandai membetulkan ponsel yang mengalami kerusakan. Nah dengan pekerjaan ini anda bisa mengetahui bakat anda yang mungkin
berkaitan dengan teknis. Hal yang bisa dikerjakan juga seringkali menjadi hal yang sesuai dengan bakat tanpa disadari oleh masing-
masing individu.
3. Tanyakan Nilai pada Orang Lain
Berapa nilai yang anda miliki atau bisa anda hasilkan ? jika dilihat dari psikologi agak berbeda, dimana anda membutuhkan cermin
hidup alias pandangan orang lain. Tanyakan para orang lain berapa jauh usaha yang sudah anda lakukan, apakah menurut mereka
anda maksimal dalam mengerjakan segala sesuatu, apakah sudah sesuai ataupun sudah bagus hasilnya atau belum. Dengan begitu
anda juga tidak menghabiskan waktu dengan sia-sia saja.
4. Apa hal yang Sering Dibicarakan
Menurut psikologi jika anda mengatakan berulang-ulang maka hal tersebut merupakan hal yang disukai. Apa yang sering anda bicara-
kan merupakan ciri dari hal yang anda bisa atau anda sukai. Sudah jelas bukan anda tidak mungkin membicarakan hal yang tidak bisa
anda lakukan secara terus menerus ataupun dalam frekuensi yang sangat sering.
5. Amati Hobi
Mengamati hobi anda mungkin bisa membantu untuk menemukan apa sebenarnya bakat anda. Selain menemukan bakat dengan hobi,
manusia menggunakan hobi untuk mengisi waktu luang serta mengasah hal yang ternyata mereka bisa lakukan dibandingkan orang
lain. Sebagai contoh anda memiliki hobi fotografi yang nyatanya hal tersebut merupakan bakat terpendam anda sebagai seorang ahli
foto.
6. Cari pengalaman
Mencari pengalaman bisa menjadi hal yang membantu anda dalam menemukan bakat yang dimiliki. Terkadang kita tidak pernah tahu
apakah hal yang kita lakukan merupakan salah satu dari bakat kita atau bukan. Kegiatan sangatlah luas, hal yang kita senangi mungkin
sesuatu yang belum pernah kita coba lakukan atau pikirkan. Alasan inilah yang menyebabkan anda bisa mencari pengalaman
sebanyak-banyaknya untuk tahu seperti apa sih pengalaman baru dan hal baru serta apakah mereka termasuk kedalam bakat anda
yang ternyata terpendam.
35. 7. Cari Poin Plus Diri Anda
Percaya diri itu penting dan juga perlu. Sebab mereka yang memiliki kepercayaan diri akan mudah dan pintar dalam menilai diri mereka
sendiri. Tak hanya pintar, mereka bisa mengetahui apa saja yang mereka bisa kerjakan dan apa kelebihan yang bisa ditemukan. Nilai
plus apa yang anda miliki dan tidak orang lain miliki. Dengan mengetahui kelebihan ini anda sangat dekat dengan mengenal bakat
dalam diri sendiri
8. Latih Hal yang Disukai
Bakat tidak akan pernah menjadi sebuah bakat jika hanya didiamkan saja. Maksudnya adalah ketika anda sadar akan bakat yang
sudah anda miliki namun pada akhirnya anda hanya diam saja dan tidak mencoba memanfaatkannya atau melatihnya menjadi lebih
baik lagi. Rasanya agak tidak mungkin untuk bisa menemukan bakat dalam diri anda dan mengelolanya menjadi suatu hal yang mem-
bawa diri anda pada sebuah prestasi. Hal ini seringkali dilakukan masyarakat Indonesia. Cobalah latih hal apa yang menurut anda
menjadi poin lebih dan juga hal yang dianggap disukai.
9. Ketahui Hal yang Dibenci
Ketahui apa saja hal yang anda benci atau tidak disukai. Banyak orang yang membenti suatu hal karena mereka tidak bisa
melakukanya dan faktanya ketika anda tidak bisa melakukan suatu hal, maka hal tersebut bukanlah bakat yang anda miliki. Jika di-
namakan bakat maka hal tersebut bersifat unggul dan lebih dominan bisa dilakukan oleh anda, bukan hal yang tanggung ataupun
setengah-setengah.
10. Dengarkan Kritik
Mendengarkan kritik merupakan hal yang bisa anda lakukan hal pertama. Dimana mendengarkan kritik bisa membantu anda dalam
menemukan bakat yang dimiliki. Sebagai contoh anda senang melukis serta memasak, namun kritikan orang lain menyebutkan bahwa
anda sangat pandai merajut.
Tentu saja hal ini membantu memisahkan hal yang anda inginkan dan hal yang anda bisa. Banyak yang bilang gajah dipelupuk mata
tidak tampak, semut diseberang lautan. Dengan peribahasa ini menjelaskan bahwa cukup sulit menilai diri sendiri bahkan kepribadian
diri kita sejak lahir.
11. Bandingkan Dengan Orang Lain
Dibandingkan dengan orang lain memang tidaklah enak namun bagaimana dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Anda bisa menggunakan hal ini untuk motivasi, dimana membandingkan bisa membantu anda mencari sisi negatif maupun sisi positif
yang ada dalam diri anda.
12. Lihat Kemampuan Orang Lain
Tak jarang beberapa orang sirik dan iri dengan orang lain dan akhirnya menghasilkan sesuatu yang membuat dirinya sadar bahwa
hal tersebut adalah bakat. Melihat kemampuan orang lain seringkali membuat kita terinspirasi atau merasa terkagum-kagum. Selan-
jutnya anda berusaha mengikuti dan sadar bahwa hal tersebut juga adalah dunia anda alias bakat yang dimiliki secara terpendam.
Maka tak ada salahnya bukan melihat kemampuan yang dimiliki orang lain.
36. 13. Sering Lakukan Hal Baru
Melakukan hal baru sama halnya dengan mencari pengalaman baru. Sering melakukan hal yang baru membantu anda mengenal
kegiatan dan hal yang sebelumnya mungkin tidak pernah terduga dan juga tidak pernah anda lihat. Misalnya anda tidak suka bere-
nang, namun anda mencoba melakukannya dan mengejutkannya anda pandai berenang dengan beberapa kali latihan. Berarti anda
memiliki kemungkinan bakat perenang, meskipun and amasih harus melihat presentase bakat yang dimiliki oleh diri anda.
14. Jangan Pernah Menyerah
Terakhir adalah jangan pernah menyerah, hal wajar jika menemukan minat dan bakat dengan waktu yang bertahun-tahun lamanya.
Bahkan tak jarang ketika mereka sudah menjadi bapak ataupun ibu dan juga menjadi orang yang berpengalaman. Jangan pernah
menyerah untuk mengetahui apa saja kelebihan serta kelemahan yang sudah anda miliki dan juga bakat apa yang terpendam pada
diri anda.
15. Ikuti Tes Bakat
Cara ini mungkin cara paling mudah dan juga cepat yang dilakukan oleh anak pada masa sekarang ini. Sejak kecil mereka sudah
mengikuti tes minat dan juga bakat untuk membantu mengarahkan mereka ke jalan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka.
Dengan mengikuti tes akan membantu anda memperjelas apa sih sebenarnya bakat utama anda tanpa perlu susah payah. Presen-
tase keberhasilan tes ini berbeda-beda. Ada yang berhasil namun ada juga yang harus menerima kegagalan dan tidak sesuai.
38. 7. Kontekstualisasi : Koordinasi Sosial
Dimensi Profil Pelajar Nusantara : Gotong Royong
Peran Guru : Narasumber, Fasilitator
Bahan : Artikel
Durasi : 2 Jp
Tujuan : merancang projek
Persiapan
1. Guru sudah menyiapkan materi yang akan dikerjakan oleh peserta didik
2. Guru memastikan peserta didik sudah menentukan projek yang dipilih
3. Guru memberi waktu berdiskusi kepada peserta didik sesuai kelompok projeknya untuk mulai merancang projek yang akan
dikerjakannya
Pelaksanaan
1. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok projek untuk merancang projek
2. Peserta didik memberikan kesimpulan dengan menulis rancangan dalam bentuk laporan
3. Peserta didik mengumpulkan laporan untuk dikumpulkan sebagai document sekolah
Tugas : tugas kelompok : (Asesmen Formatif) membuat rancangan projek yang dikerjakan dalam bentuk laporan.
39. 1. SENI TEATER
Pengertian Seni Teater Secara Umum dan Jenisnya
Seni teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Secara spesifik, seni
teater adalah sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap
dengan dialog dan akting para pemainnya. Kata teater diambil dari bahasa Yunani, theatron, yang artinya tempat atau gedung
pertunjukan.
Istilah ‘teater’ dapat diartikan secara luas dan sempit. Secara luas, pengertian seni teater adalah seluruh adegan akting dan peran
yang dipertunjukan di atas panggung di depan banyak penonton. Contohnya ketopak, wayang, sintren, dagelan, akrobat.
Sedangkan secara sempit, pengertian seni teater adalah adegan tentang perjalanan hidup seseorang yang dibuat sedemikian rupa
sehingga patut untuk dipertontonkan kepada khalayak umum di atas panggung pertunjukan dan didramakan sesuai dengan naskah
yang telah dibuat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater adalah :
•gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya
•ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah
•pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama
Sedangkan teater sering disebut juga dengan drama dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, drama adalah:
•komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog
yang dipentaskan
•cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater
kejadian yang menyedihkan.
Berikut merupakan pengertian seni teater atau drama menurut para ahli:
•Moulton : kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk gerakan.
•Balthazar Vallhagen : kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan gerakan.
•Ferdinand Brunetierre : sebuah kehendak yang dilakukan dengan aksi atau gerak.
•Anne Civardi : kisah yang diceritakan lewat kata-kata dan gerakan.
•Budianta : genre sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya percakapan atau dialog diantara para
tokoh yang ada.
•Seni Handayani dan Wildan : bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang kesenian, yakni seni sastra dan seni pentas se-
hingga drama dibagi dia, yaitu drama dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan.
Unsur-unsur teater dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
40. 1. Unsur Internal
1) Lakon /Naskah
Lakon adalah peristiwa yang disampaikan dengan tindak tanduk melalui benda perantara hidup (manusia) atau suatu (bon-
eka, wayang) sebagai pemain. Lakon atau cerita yang ditampilkan, bisa berwujud sebuah naskah atau skenario tertulis dan
skenario tak tertulis
2) Pemeran/Aktor
Pemeran sering disebut sebagai aktor (pria) atau aktris (wanita) adalah orang yang memainkan peran tertentu dalam suatu
aksi panggung. Pemeran adalah orang yang secara khusus melakukan sandiwara , atau berpura-pura memerankan suatu
tokoh sehingga tampak seperti tokoh sungguhan.
3) Sutradara
Adalah orang yang memberi pengarahan dan bertanggung jawab atas masalah artistik dan teknis dalam pementasan drama,
pembuatan film, dan sebagainya. Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan, baik interpretatif mau-
pun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi dari segi artistik dan memimpin tentang bagaimana yang harus tampak oleh pe-
nonton. Sutradara mengatur prilaku di depan kamera dan mengarahkan akting serta dialog, sutradara juga mengontrol posisi
beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain yang menyumbang kepada hasil akhir sebuah teater, drama,
atau film
4) Pentas/panggung
Adalah podium yang agak tinggi Untuk pertunjukan, tempat memainkan sandiwara, teater dan sebagainya.
5) Kostum
Kostum adalah pakaian para pemain drama yang dikenakan pada saat memerankan tokoh cerita di panggung. Kostum meru-
pakan gaya pakaian yang dikenakan untuk menampilkan si pengguna sebagai suatu karakter. Kostum membuat seorang
aktor bisa kelihatan membawan wataknya.
2. Unsur ksternal
Unsur Eksternal Teater adalah segala yang berkenaan dengan di luar pemintasan. Unsur eksternal teater antara lain: staf
produksi, Direktor/sutradara, Produser/pimpinan produksi, Stage manager,
Desainer, dan Crew.
1) Staf Produksi
Staf produksi meliputi manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai segala bagian dibawahnya. Adapun tugas
masing-masing Produser/ pimpinan produksi adalah mengurus produksi secara keseluruhan dan menetapkan personal
(petugas), anggaran biaya, program kerja fasilitas dan sebagainya.
2) Direktor/ sutradara
adalah pembawa naskah, koordinator pelaksanaan pementasan, menyiapkan aktor.
3) Stagemanager
Stage manager adalah orang yang bertugas sebagai Pemimpin panggung dan membantu sutradara
41. 4) Desainer
Adalah orang yang bertugas menyiapkan aspek-aspek visual seperti Setting (tempat, suasana), Property (perlengkapan pen-
tas), lighting (tata lampu), Costume (tata busana), Sound (pengeras suara)
5) Crew
Adalah orang yang bertugas mengurusi bagian pentas, bagian tata lampu, bagian perlengkapan, bagian tata suara music
Teknik Dalam Bermain Teater
.
Banyak orang mengira, teknik bermain teater sama saja dengan saat kita berakting di layar kaca. Namun, pada kenyataannya
banyak perbedaan antara teknik ber akting di layar kaca dengan teknik dalam bermain teater. Dapat dikatakan bahwa teknik ber-
main teater itu lebih sulit.
Dalam artikel ini, saya akan membahas tentang teknik-teknik yang dibutuhkan dalam bermain teater.yaitu :
1. Pernapasan
Dalam bermain teater, kita harus menggunakan pernapasan diafragma atau yang sering disebut dengan nafas perut. Nafas
perut ini bertujuan agar setiap dialog yang kita ucapkan jelas sampai ke telinga penonton dan suara terdengar bulat. Caranya
adalahCaranya adalah, hirup udara sedalam-dalamnya dan gembungkan perut. Bukan menaikan pundak ataupun dada,
melainkan gembungkan perut, tahan dan simpan. Sebenarnya, pernapasan dada juga termasuk dalam teknik pernapasan.
Tetapi, seringkali jika kita menggunakan pernapasan dada, tenggorokan kita akan terasa sakit. Suara yang dihasilkan pun tidak
emak terdengar.
42. 2. Vocal
- Vocal sangat dibutuhkan dalam teknik bermain teater. Vocal harus keras dan jelas. Karna, apabila vocal tidak terdengar oleh
penonton, maka pesan yang akan disampaikan dari cerita yang dibawakan juga tidak akan tersampaikan dengan baik.
- Vocal menggunakan pernapasan perut. Cara yang dapat dilakukan untuk melatih vocal adalah dengan melontarkan A-I-U-E-
O dengan keras dan jelas menggunakan pernapasan perut.
3. Ekspresi
- Ekspresi yang menarik perhatian adalah ekspresi lucu, dan natural. Cara menaturalkan ekspresi adalah dengan cara mem-
beri sugesti pada diri sendiri. "Aku adalah tuyul dan tuyul adalah aku. aku seperti tuyul dan tuyul seperti aku." Beri sugesti
seperti itu jika peran yang di mainkan adalah peran sebagai tuyul. Sehingga, kamu bebas mengekspresikan tuyul pada di-
rimu. Misal tuyul dengan bibir merot, membelalakkan mata, memperlebar bibir, dsb.
- Ekspresi yang kedua adalah ekspresi dengan mengikat gerakan bibir, pipi, sorotan mata, alis, dan mimik wajah. Hal itu akan
mempertajam peran.
4. Blocking
- Blocking adalah tata atau penempatan pemain teater di atas panggung agar terlihat tidak monoton, tidak terkesan mem-
persempit panggung, ataupun memperluas panggung. Blocking biasanya di tata oleh sutradara ataupun guru teater. Atau
bisa juga bloking dapat diatur oleh pengamat. Jadi, dalam teater pasti akan muncul rasa janggal ketika melihat proporsisi
yang tidak enak di pandang. Nah, blocking inilah yang membuat penampilan para pemain menjadi indah ketika dilihat.
- Blocking tidak boleh membelakangi penonton. Artinya, para pemain teater dalam berdialog tidak boleh membelakangi pe-
nonton dengan menyuguhkan punggungnya. Jadi, ketika para pemain berdialog, harus tetap memerhatikan sudut pandang
penonton.
- Blocking ketika adegan masyarakat. Buat serapat mungkin (sesuai dengan panggung) dan usahakan buat barisan yang tidak
saling menutupi pemain lain. Pemain dengan tinggi pendek di depan dan sebagian di samping kanan (misalkan masyarakat
muncul dari kiri panggung) atau sebagian di samping kiri (misalkan masyarakat muncul dari kanan panggung).
- Kadang, sesuatu yang kita lakukan tak selalu sama seperti apa yang kita harapkan. Jadi, usahakan blocking mengikuti light-
ing. Misalkan dalam latihan, tidak memakai lighting, namun dalam pementasan di panggung, akan ada perpaduan dengan
lighting. Jadi, misalkan dalam panggung, blocking pemain teater tidak terkena lighting, usahakan pindah ke tempat yang
terkena lighting. Tentu saja, cara berpindah harus dengan acting. Itu adalah cara kecil untuk mendapatkan fokus penonton.
5. Penjiwaan
Pemain teater harus menjiwai peran yang ia mainkan. Memberi sugesti jika peran yang di mainkan adalah tuyul. "Aku adalah
tuyul dan tuyul adalah aku. aku seperti tuyul dan tuyul seperti aku.". Sugestilah diri sendiri saat memainkan peran sebagai tuyul.
Jiwai peran itu, dan buatlah seolah-olah penonton melihat di atas panggung nampak seperti tuyul asli. Misalkan dengan cacat
tangan, cacat kaki, budek, cadal, jail, iseng dsb. Mainlah teater dengan hati. Semua pakai rasa.
6. Teknik Muncul
Sebelum pemain berada di atas panggung. Buatlah penonton yang menunggu terkejut dan memiliki bayangan sesuatu dengan
teknik muncul. Teknik muncul bisa dari jaritan, suara gaduh, ataupun hentakan kaki. Misal sebelum masuk ke panggung, katakan
"Maling" jika dalam adegan sedang kebingungan mencari maling. Dan buat suara itu sekeras mungkin untuk mencuri fokus pe-
nonton. Setelah itu, barulah ekpresi dan lanjutkan dialog.
43. 7. Improvisasi
Improvisasi adalah teknik bagaimana pemain teater memberikan sanggahan, celetukan, atau tanggapan secara spontan. Cara
untuk melatih improvisasi biasanya dengan di beri satu kata kunci misal "paku" buatlah kata-kata yang berhubungan dengan paku
dan susunlah kata-kata yang nyaman diucapkan ketika berdialog.
44. 2. MUSIKALISASI PUISI
Musikalisasi puisi adalah pembacaan puisi yang dinyanyikan sehingga seorang pendengar yang kurang paham menjadi paham,
Dengan mengkolaborasikan antara sastra dan musik.atau suatu kegiatan pembacaan puisi dengan cara dilagukan, diberi irama,
atau diiringi musik yang sesuai dengan isi puisi. Musikalisasi puisi juga biasaanya bentuk dari kolaborasi apresiasi puisi yang dil-
akukan dengan pembacaan dan penggubahan syair dengan melibatkan beberapa unsur seni seperti irama, bunyi atau musik serta
unsur gerak atau tari.
Jenis-jenis Musikalisasi Puisi
1. Jenis musikalisasi puisi awal merupakan, musikalisasi puisi yang dibawakan dengan cara pembacaan puisi yang dilatarbe-
lakangi suatu komposisi musik, baik musik vokal maupun musik instrumental.
2. Jenis musikalisasi puisi terapan merupakan, musikalisasi puisi yang mana syair-syair puisi diterapkan menjadi lirik lagu, se-
bagaimana halnya lagu-lagu populer pada umumnya.
3. Jenis musikalisasi puisi campuran merupakan, musikalisasi puisi yang ditampilkan dengan cara menyuguhkan komposisi musik,
yang didalamnya ada sebuah puisi yang syair-syairnya ada yang dilagukan dan dinarasikan.
Manfaat Musikalisasi Puisi
• Kalian dapat mengambil beberapa manfaat dari puisi antara lain:
• Menggugah perasaan lebih dalam,
• Membangkitkan imajinasi,
• Mendorong orang lebih mampu berpikir dan menggerakkan pikiran,
• Menimbulkan kesenangan dan hiburan.
Berbeda dengan karya-karya sastra lain (seperti: prosa, cerpen, roman, dan novel), puisi merupakan karya sastra yang sangat
menonjolkan keindahan bahasa, kedalaman makna, dan kepadatan bentuk.Selain itu, hanya puisi yang dapat dimusikalisasi, se-
dangkan karya sastra tertulis yang lain tidak dapat. Musikalisasi puisi yaitu membaca puisi dengan diiringi musik yang sesuai
dengan tema dan suasana yang tergambar dalam puisi tersebut.
Cara Musikalisasi Puisi dengan Baik dan Benar
1. Menentukan puisi yang akan dimusikalisasi.
2. Mengapresiasi puisi yang telah ditentukan. Mengapresiasi puisi artinya mencermati secara sungguh-sungguh sebuah puisi
hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.
3. Memerhatikan kesusastraan isi puisi dengan suasana yang dibangun.
4. Menentukan alat musik yang digunakan untuk mengiringi musikalisasi puisi. Alat musik yang akan kalian gunakan dapat berupa
gitar, gendang,keyboard, dan sebagainya.
45. 5. Menentukan notasi nada yang akan digunakan. Notasi nada tersebut dapat berbentuk notasi angka ataupun notasi balok. Guna
notasi untuk mempermudah melagukan puisi tersebut. Tentunya mengubah sebuah puisi menjadi musikalisasi bukanlah hal
yang mudah. Oleh sebab itu, kalian harus rajin berlatih.
Langkah-Langkah Musikalisasi Puisi
Yakni sebagai berikut:
1. Menikmati musikalisasi puisi
Sebelum anda menciptakan sebuah karya sendiri, ada baiknya anda mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh Bimbo atau
Ebiet G. Ade, maka lagu yang mereka nyanyikan terasa sangat puitis bukan. Hal ini karena pada dasarnya lirik-lirik lagu terse-
but adalah puisi yang dimusikalisasi atau disajikan dalam bentuk lagu yang mempunyai irama. Silakan saja dengarkan lagu
lagu yang mereka ciptakan, dan maknai liriknya, maka akan terlihat jika lirik tersebut adalah sebuah puisi
2. Memilih Puisi
Sekarang mulailah belajar untuk membuatnya. Namun untuk awal awal sebaiknya mulailah dengan memilih puisi yang mudah
dan sederhana. Hal ini bertujuan untuk membiasakan diri. Sehingga nanti akan lebih mudah memusikali sasi yang lebih sulit.
Buat sebagus mungkin dengan kata-kata dan makna yang mendalam sesuai dengan tema yang ingin kamu tulis.
3. Memahami Puisi
Ketika anda sudah menemukan pilihan puisi yang cukup cocok untuk dimusikalisasi, anda hanya cukup memastikan bahwa
anda benar-benar memahami isi denga sebuah kandungan puisi tersebut. Dengan memahami puisi, anda juga dapat
menemukan irama yang pas sesuai dengan lirik yang dimiliki oleh puisi.
Untuk bisa memahami sebuah puisi, anda bisa berpedoman pada beberapa aspek yaitu tema, suasana jiwa penyair, tujuan
yang ingin dikemukkan, vokal atau konsonan serta menyortir kata-kata yang sulit dipahami.
4. Menentukan Irama
Irama merupakan salah satu unsur penting dalam membuat sebuah lagu, jika lagu yang dibuat tidak memiliki irama yang ba-
gus,. Maka bisa dipastikan lagunya juga tidak akan bagus. Oleh karena irama sangat berpengaruh untuk hasil dari lagu terse-
but.
5. Menampilkan Musikalisasi Puisi
Nah, langkah terakhir dalam musikalisasi puisi adalah pertunjukan. Pada tahap ini, anda telah selesai memadukan puisi dengan
musik sesuai dengan bentuk yang anda inginkan itu.
46. Ketika ingin menampilkan sebuah pertunjukan, unsur yang perlu diperhatikan adalah kejelasan vokal serta ekspresi. Semua kerja
keras anda akan terbayarkan apabila membawakannya dengan bagus .langkah terakhir inilah kerja keras anda dalam
memusikalisasi puisi akan terbayarkan. Karena ketika anda melakukan pertunjukkan anda telah berhasil memusikalisasi puisi.
Contoh Puisi Musikal
Berikut ini adalah contoh puisi yang dapat kalian gunakan untuk belajar memusikalisasi puisi. Tentunya mengubah suatu puisi
menjadi musikalisasi bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu kalian harus rajin berlatih.
CATATAN HATI
Oleh Ivane Wijaya
Ada sesuatu yang terasa hampa
saat langit langit semakin menua
ada sesuatu yang terasa berbeda
saat hujan hujan tertahan diantara mega
Sendiri dan sepi, aku ingin berlari
menelusuri mimpi yang tak kunjung menepi
atau haruskah aku hanya berdiri disini
mengeja bait pelangi yang hampir mati
Di penghujung hari..
Ketika senja berlalu dan pergi
Ketika hati ini terhenti bernyanyi
aku ingin kau kembali
disini, sekali lagi…!!!
Ketentuan Khusus :
1) Setiap tim terdiri atas 2-5 orang dan berasal dari kelas yang sama.
2) Menjadikan seluruh teks puisi menjadi syair lagu.
3) Peserta menggunakan alat musik bebas tapi nonelektrik.
4) Durasi pementasan setiap naskah dari setiap grup maksimal 10 menit.
47. 3.TARI DAERAH
Contoh 25 Tari Daerah dan Asal Daerahnya
1. Saman (Aceh)
Sumber gambar: breakingnews
Mari kita mulai dari daerah paling barat di Indonesia, Aceh. Salah satu tarian daerah paling populer di Daerah Istimewa Aceh adalah tari saman.
Tidak hanya populer di dalam negeri, tari saman juga dikenal di mancanegara. Tidak jarang, tarian yang biasanya dilakukan orang banyak
penari sekaligus ini dipertunjukkan dalam event kebudayaan di luar negeri. Bahkan, UNESCO, organisasi kelimuan, pendidikan dan kebudayaan
yang bernaung di bawah PBB, memasukkan tari saman dalam daftar warisan budaya yang memerlukan perlindungan mendesak dari Badan
PBB Urusan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan.Gerakan tari saman cukup sulit dilakukan karena membutuhkan kecepatan, akurasi dan
kekompakan.Untuk bisa menarikannya, suatu kelompok penari saman bisa berlatih selama berminggu-minggu bahkan berbulan bulan, lho.
2. Tor Tor (Tapanuli Utara)
Sumber gambar: Wikipedia
48. Di utara Pulau Sumatra, tepatnya di sekitar Danau Toba, terdapat suku Batak yang memiliki tarian daerah bernama tor tor.Tarian ini biasanya
ditarikan oleh orang Batak dalam berbagai ritual penting seperti pesta pernikahan, pesta kematian, syukuran panen hingga upacara penyem-
buhan orang sakit.Saat menari Tor Tor, orang Batak biasanya diiringi permainan alat musik Mangondangi yang terdiri dari 9 buah gondang
(gendang batak), terompet khas Batak dan suling. Gerakan tari tor tor tidak rumit dan relatif lebih mudah dipelajari karena gerakannya
monoton.Di era sekarang, penari tor tor biasanya memasukkan unsur-unsur tambahan dalam koreografi-nya.
3. Tari Piring (Minangkabau)
Sumber gambar: twitter @ID_Datsun
Dari Barat Pulau Sumatra, tepatnya di Minangkabau, terdapat tari piring yang punya gerakan indah dan kaya makna.Tari piring merupakan
simbolisasi dari pemberian persembahan kepada sang pencipta atas keberhasilan panen.Namun, di masa sekarang tari piring sudah dipertun-
jukkan secara bebas dalam berbagai perayaan.Tari piring biasanya ditampilkan oleh 3 hingga 5 penari yang memegang dua hingga tiga piring
dalam tangannya dan gelang lonceng kecil yang diikat pada kaki penari.Tarian luwes dan indah ini biasanya diiringi oleh alunan alat musik
tradisional Minangkabau yakni bong dan saluang.
4. Turuk Langgai (Mentawai)
Sumber gambar: blogkulo
49. Nama tarian ini memang kurang terkenal dibandingkan nama tarian daerah lainnya yang ada di artikel ini.Namun, seiring semakin terkenalnya
Kepulauan mentawai sebagai salah satu surga wisata dan tujuan wisata air kelas internasional, Turuk Langgai lambat laun mulai dikenal secara
luas.Turuk Langgai merupakan tarian khas etnis Mentawai yang terinspirasi dari gerakan hewan seperti burung, ular, ayam hingga monyet.Turuk
Langgai biasanya ditampilkan dengan iringan alat musik tradisional Mentawai yakni gendang kajeuma dan uliat.
5. Tari Ronggeng Blantek (Betawi)
Sumber gambar: Wikipedia
Etnis Betawi juga memiliki beragam tarian daerah yang populer sejak zaman kolonial Belanda. Salah satu tarian daerah yang terkenal adalah
Ronggeng Blantek.Tarian yang memiliki tempo cepat dan gerakan enerjik ini awalnya ditampilkan sebagai pembuka teater rakyat Betawi, To-
peng Blantek.Tarian yang ditarikan oleh penari perempuan ini biasanya dipertunjukkan dengan iringan alat musik populer Betawi seperti
terompet, trombone, baritone, gendang, gong, simbal, dan tehyan.
6. Tari Jaipong (Karawang)
Sumber gambar: madeblog
50. Di antara tarian daerah yang ada di daftar ini, Jaipong merupakan tarian yang muncul di era yang relatif lebih modern.Tepatnya, Jaipong muncul
pada tahun 1976. Tarian yang gerakannya menggabungkan unsur silat, wayang golek dan ketuk tilu ini diciptakan oleh seniman Jawa Barat, H.
Suanda dan Gugum Gumbira.Saat ditarikan, Jaipong biasanya diiringi oleh musik Jaipongan yang terdiri dari gong, kecapi, gendang dan rebab.
7. Tari Topeng (Cirebon)
Sumber gambar: lp2m.iai-tribakti
Tari topeng merupakan tarian daerah Cirebon yang sangat populer di semua kalangan, baik kalangan kraton maupun masyarakat jelata.Saking
populernya, Sunan Gunung Jati menggunakan tarian ini sebagai media dakwah saat menyebarkan agama Islam di Jawa Barat.Para penari
topeng biasanya mengenakan 5 jenis topeng yang berbeda-beda. Tiap topeng memiliki nama dan wataknya masing masing.Topeng panji,
contohnya, menyimbolkan bayi yang masih bersih dari dosa, sedangkan topeng pamindo merupakan kesatria, sementara topeng patih meng-
gambarkan kedewasaan.
8. Tari Bedhaya (Yogyakarta)
Sumber gambar: gateofjava
Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tarian daerah. Salah satu tarian daerah yang populer adalah tari
bedhaya.Tarian yang biasanya ditampilkan oleh penari perempuan ini dulunya dipertunjukkan untuk kalangan keraton saja.Tarian ini bercerita
51. tentang sosok spiritual yang diyakini sebagai penguasa dunia kebatinan di pantai utara Jawa, Nyi Roro Kidul.Tari Bedhaya banyak menampilkan
gerakan gerakan-gerakan gemulai bertempo lambat. Bedhaya Ketawang dimainkan dengan diiringi perangkat gamelan lengkap.
9. Tari Serimpi (Yogyakarta)
Sumber Gambar : bing.com/images
Sama seperti bedhaya, pada awalnya tari serimpi merupakan tari yang haya dipentaskan di keraton saja.Tarian ini konon dipentaskan ketika
ada peristiwa penting dalam keraton seperti pergantian pejabat tinggi.Tari serimpi sendiri banyak jenisnya, Toppers. Contohnya, serimpi gen-
jung, serimpi babul layar, serimpi bondan, serimpi anglir mendung dan serimpi dhempel.Biasanya, tarian ini dimainkan oleh empat penari yang
melambangkan api, air, angin dan tanah dan berpakaian layaknya putri keraton
10. Tari Gambyong (Solo)
Sumber gambar: rachnasandika
52. Dari Jawa tengah, tepatnya di Kota Solo, terdapat tarian daerah yang sudah dikenal sejak zaman raja-raja Jawa kuno yakni tari gambyong.
Pada perkembangannya, tarian ini terus berkembang dengan koreografi yang bermacam-macam.Tarian ini sebenarnya berakar dari tayub,
sebuah tarian rakyat yang biasa dimainkan ketika pesta panen.Namun, pihak kraton membawa tarian ini dan mengembangkannya menjadi
tarian yang luwes dan penuh dengan gerakan indah yang sanggup membius mata.
11. Tari Reog (Ponorogo)
Sumber gambar: nusadaily
Tari reog adalah salah satu tarian daerah asli Ponorogo, Jawa Timur, yang telah mendunia. Tarian tradisional ini dimainkan oleh sejumlah pria
yang menggunakan topeng kepala singa bermahkotakan bulu-bulu merak. Berat topeng besar ini bisa mencapai 50 kilogram, lho Toppers.Tari
tradisional ini konon diciptakan oleh Ki Ageng Kutu, seorang abdi raja Majapahit terakhir, Bra Kertabumi. Ki Ageng Kutu yang kemudian mem-
berontak pada rajanya tersebut menggunakan tarian ini sebagai sindiran bagi sang raja yang dianggapnya korup dan berada di bawah pengaruh
Cina.Hal ini diperlihatkan lewat properti singa barong yang merepresentasikan sang raja dan bulu-bulu merak di atas kepalanya yang mel-
ambangkan pengaruh Cina.
12. Tari Jaran Kepang (Ponorogo)
Sumber gambar: pixabay
53. Tarian daerah ini merupakan bagian dari tari reog yang sudah kita bahas di atas. Tari jaran kepang merupakan jenis tarian yang tersebar di
sejumlah wilayah di pulau Jawa. Ada yang menyebutnya tari kuda lumping atau tari jatilan.Tarian yang menggunakan anyaman bambu dan kulit
binatang yang berbentuk seperti kuda ini menceritakan tentang para prajurit Majapahit yang gagah berani.Salah satu keunikan dari tarian ini
adalah para pemainnya yang bisa mengalami trance (kesurupan) dan melakukan tindakan berbahaya seperti memakan potongan kaca atau
mengupas kelapa menggunakan gigi.
13. Tari Kecak (Bali)
Sumber gambar: pixabay
Selain reog, tari kecak merupakan salah satu tarian daerah di Indonesia yang banyak dikenal oleh orang asing. Maklum, tarian ini sangat sering
dipertunjukkan baik di Bali maupun di luar negeri.Tari kecak sendiri diciptakan oleh penari Bali, Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman, Walter
Spies.Tarian yang biasanya dimainkan oleh belasan bahkan puluhan laki-laki ini diambil dari tarian ritual penolak bala bernama tari
sanghyang.Tarian yang dimainkan tanpa alat musik ini bercerita tentang pasukan kera yang membantu Rama melan raja jin yang jahat,
Rahwana.
14. Tari Pendet (Bali)
Sumber gambar: wikipedia
Salah satu tarian tertua di Bali ini dikenal sebagai tarian penyambutan bagi tamu atau turis yang datang ke sebuah tempat wisata. Namun, tari
ini sebenarnya merupakan tarian ritual yang awalnya hanya dipentaskan di pura.Tari yang bisa juga dipentaskan secara beramai-ramai ini
54. merupakan bagian dari ritual penyambutan turunnya dewata ke bumi.Biasanya penari pendet mengenakan kemben dan kain berwarna keema-
san sambil memegang bokor, tempat menaruh bunga yang nantinya akan ditaburkan.
15. Tari Kancet Ledo/Tari Gong (Kutai Kertanegara)
Tarian asal Kalimantan Timur ini dikenal akan keindahan gerak tarinya dan keunikan busana serta kelengkapan tari yang dikenakan penari.Da-
lam versi aslinya, para penari perempuan yang menggunakan pakaian adat Dayak Kenyah ini harus menari di atas gong. Itulah alasannya jika
tarian ini juga disebut sebagai tari gong.Selain memiliki makna keseimbangan dalam hidup, tarian ini sendiri memiliki menyimbolkan karakter
wanita dayang yang cantik, pandai dan indah untuk dipandang.
16. Tari Tempurung (Sulawesi Utara)
Sumber gambar: Youtube
Tari tradisional dari Sulawesi Utara ini menggunakan atribut tempurung atau batok kelapa yang biasa digunakan warga sebagai wadah ter-
tentu atau mangkuk. Suara dari tempurung yang saling dipukul akan membunyikan suara khas yang nyaring. Tarian ini mempunyai makna
sebagai ungkapan rasa syukur serta apresiasi terhadap keluarga petani atas hasil panen kopra atau buah kelapa.
17. Tari Kipas Pakarena (Sulawesi Selatan)
Sumber gambar: SymbianPlanet
55. Tari Kipas Pakarena berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Setiap gerakan dari tarian mencerminkan karakter perempuan Gowa yang patuh,
sopan, dan hormat terhadap laki-laki, khususnya terhadap suami.Terdapat aturan unik pada tarian ini. Para penari tidak diperbolehkan membuka
matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar dua jam.
18. Tari Paduppa Bosara (Sulawesi Selatan)
Sumber gambar: Ayokeselayar
Tari Padduppa Bosara adalah tarian penyambutan orang bugis-makassar. Tarian ini menggunakan properti berupa Bosara yang biasa
digunakan unutk menghidangkan makanan jika kedatangan tamu.Pada zaman dahulu kesenian tradisional ini sering ditarikan untuk menjamu
raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan.Bosara sendiri merupakan tempat sajian kue tradisional atau lauk yang bi-
asanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang bersifat tradisional dan kebudayaan.Hari raya Idul Adha
tinggal menghitung hari. Persiapkan qurban lebih mudah, aman dan cepat melalui Qurban Online di Tokopedia. Yuk, beli sekarang dan
tuntaskan kewajibanmu!
19. Tari Gandrung Lombok (Nusa Tenggara Barat)
Sumber gambar: indonesiakaya
56. Tari Gandrung merupakan kesenian tari tradisional asal Lombok yang ditarikan oleh penari wanita yang diiringi dengan seperangkat gamelan.
Tarian ini biasanya juga ditampilkan dengan puisi dan nyanyian.Meski namanya serupa, tari gandrung asal Lombok berbeda dengan yang ada
Jawa maupun Bali.Perbedaan yang sangat menonjol dapat ditemukan baik pada gerakan, kostum maupun penyajian pertunjukannya.Awalnya,
tarian ini digunakan untuk menghibur para prajurit setelah pulang dari medan perang. Dengan iringan dari beberapa perangkat Gamelan yang
ada, para penari wanita menari sambil mengajak satu persatu para prajurit untuk menari secara berpasangan.
20. Tari Caci (Nusa Tenggara Timur)
Sumber gambar: Good News From Indonesia
Tari Caci atau adalah tari perang antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai.Penari yang bersenjatakan cam-
buk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai (tameng). Tari ini dimainkan saat syuku-
ran musim panen, ritual tahun baru, upacara pembukaan lahan, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.
21. Tari Lego Lego (Nusa Tenggara Timur)
Sumber gambar: Negeriku Indonesia
Tari Lego-Lego berasal dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Tarian ini ditujukan untuk mengajak masyarakatnya bersatu membangun
kampung dan negeri dan biasa ditampilkan pada saat upacara adat.Tarian ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda. Para perempuan dan
57. lelaki setempat yang terlibat dalam tarian ini mengenakan kain tradisional. Sementara, bagian bernyanyi dan berpantun biasanya dilakukan
oleh orang-orang tua.
22. Tari Tide Tide (Maluku Utara)
Sumber gambar: Sering Jalan
Tari Tide Tide adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Halmahera Utara, Maluku Utara. Tarian ini biasanya ditarikan secara ber-
pasangan oleh pria dan wanita pada acara-acara tertentu seperti pesta adat, penyambutan, pernikahan, dan lainnya.Tide Tide merupakan tarian
yang memberikan gambaran tentang kehidupan pergaulan antara pria dan wanita di Halmahera pada masa itu.Dalam pertunjukannya, para
penari akan diiringi dengan alunan musik dari tifa, biola, dan gong.
23. Tari Saureka Reka (Maluku)
Sumber gambar: My Indonesian
Tarian Saureka Reka dimainkan oleh muda mudi yang terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan.Pada mulanya, tarian ini dimainkan hanya pada
saat musim panen sagu yang merupakan ungkapan rasa syukur rakyat namun pada saat ini tarian Saureka Reka sudah banyak dimainkan pada
pertunjukkan-pertunjukkan.Properti yang digunakan untuk tarian ini adalah gaba-gaba, tifa, dan totobuang. Gaba-gaba hanya dimainkan oleh
laki-laki sementara perempuan menari menghindari gaba-gaba. Sedangkan tifa dan totobuang digunakan sebagai musik pengiring tarian.
58. 24. Tari Selamat Datang (Papua Timur)
Sumber gambar: Negeriku Indonesia
Tari Selamat Datang dari Papua Timur ini merupakan bentuk ungkapan rasa hormat dan juga ungkapan rasa syukur serta kebahagiaan masyara-
kat Papua dalam menyambut para tamu. Tarian Selamat Datang dilakukan secara beramai-ramai.Umumnya dilakukan oleh wanita. Para penari
membentuk sebuah lingkaran dan menari serta bernyanyi secara bersahutan.Penari wanita menjemput para tamu dan memakaikan sebuah
penutup kepala dan kalung untuk bentuk penghormatan.Para pria biasanya baru akan bergabung menari ketika tarian sudah setengah perjal-
anan. Mereka ikut berputar dengan sesekali mengangkat tombak, panah, dan senjata-senjata lain kebanggaan mereka.
25. Tari Sajojo (Papua)
Sumber gambar: sultantv.co
Tari Sajojo merupakan tarian tradisional yang berasal dari Papua. Tarian ini sering dipentaskan di berbagai acara, baik acara adat, budaya,
maupun sekedar untuk hiburan.Kesenian tari ini tidak diketahui secara pasti asal usulnya. Menurut beberapa sumber, tarian ini sudah mulai ada
sejak tahun 1990-an. Nama tari Sajojo diambil dari judul lagu yang mengiringinya yaitu Sajojo. Lagu “Sajojo” merupakan lagu daerah dari Papua
yang menceritakan tentang sebuah kisah perempuan cantik dari desa. Kostum tarian ini hampir sama dengan kostum tarian tradisional Papua
lainnya. Kostumnya biasanya merupakan busana tradisional yang terbuat dari akar atau daun.
59. 4. MENYANYIKAN LAGU DAERAH
Dari banyaknya lagu daerah Indonesia, kamu mungkin hanya mengetahui sebagian kecilnya, seperti Ampar-Ampar Pisang, Yamko
Rambe Yamko dan Ondel Ondel. Hal itu dikarenakan tiga lagu tersebut merupakan lagu terkenal yang paling sering diputar. Namun
sebenarnya, masih banyak lagu daerah Indonesia lainnya yang belum diketahui. Untuk itu, pada kesempatan kali ini CekAja.com
akan mengulas secara lengkap lagu daerah Indonesia dari 34 provinsi khusus untuk kamu. Simak bersama-sama, yuk!
Sekilas tentang Lagu Daerah
Sebelum mengulas lebih jauh tentang lagu daerah Indonesia, ada baiknya jika kamu mengetahui terlebih dahulu sekilas informasi
dasar tentang lagu daerah itu sendiri.Sesuai dengan namanya, lagu daerah merupakan sebuah lagu yang berasal dari suatu daerah,
dan biasanya memiliki tema kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.Pengambilan tema tersebut ditujukan, agar lagu ini dapat
dengan mudah dipahami oleh para pendengarnya dan diterima di berbagai kegiatan masyarakat.Di samping itu, lagu daerah Indo-
nesia umumnya juga memiliki lirik yang sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing, contohnya seperti lagu Rasa Sayange
dari Maluku dan Manuk Dadali dari Jawa Barat.Selain itu, pencipta dari lagu daerah Indonesia pun umumnya anonim atau tidak
diketahui. Meski begitu, lagu daerah tetap populer karena sering dinyanyikan oleh masyarakat daerah setempat, maupun masyara-
kat lainnya yang tinggal diluar daerah asal terciptanya lagu tersebut.
60. Fungsi Lagu Daerah
Jika berbicara soal fungsi atau manfaat, lagu daerah Indonesia sejatinya memiliki banyak sekali fungsi, di antaranya
yaitu:
• Sebagai identitas negara
• Sebagai lagu pengiring untuk sebuah tarian dan pertunjukan
• Sebagai lagu pengiring untuk upacara adat atau tradisi
• Sebagai media untuk berkomunikasi
• Sebagai media untuk bermain
• Sebagai sarana ekonomi atau mata pencaharian
• Meningkatkan rasa cinta kebudayaan.
Ciri-ciri Lagu Daerah
Setelah di pembahasan sebelumnya kamu sudah mengetahui sekilas informasi tentang lagu daerah Indonesia beserta fungsinya,
maka di pembahasan kali ini kamu akan mengetahui ciri-ciri dari lagu daerah itu sendiri.
Adapun beberapa ciri dari lagu daerah, di antaranya yaitu:
• Penciptanya tidak diketahui atau anonim
• Menggunakan bahasa daerah setempat untuk lirik lagu
• Lagu daerah umumnya diwariskan atau hasil turun-temurun
• Lagu daerah umumnya memiliki beberapa versi yang disesuaikan dengan daerah lainnya dalam suatu etnis
• Lagu daerah biasanya terdiri dari dua hingga delapan bait syair.
Lagu Daerah Indonesia dari 34 Provinsi
Seperti yang sudah disinggung di pembahasan sebelumnya, bahwa lagu daerah Indonesia sangat banyak.Jika dihitung, mungkin
ada ratusan bahkan ribuan lagu daerah yang sudah tercipta hingga saat ini.Pasalnya, Indonesia sendiri memiliki 34 provinsi, yang
setiap provinsinya terdiri dari banyak daerah dengan aneka ragam bahasa daerah dan kebudayan.Maka dari itu, tidak heran apa-
bila Indonesia memiliki lagu daerah yang sangat beragam. Lantas, apa saja lagu daerah tersebut? Yuk simak ulasan lagu daerah
Indonesia dari 34 provinsi berikut ini.
61. 1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
•Bungong Jeumpa
•Piso Surit
•Lembah Alas
2. Provinsi Sumatera Barat
•Ayam Den Lapeh
•Badindin
•Gelang Sipaku Gelang
•Kampuang Nan Jauh Di Mato
•Malam Baiko
•Tak Tong-Tong
•Dayung Palinggam
•Anak Daro
3. Provinsi Sumatera Utar
•Sinanggar Tulo
•Sing Sing So
•Sengko-sengko
•Anju Ahu
•Butet
•Dago Inang Sarge
•Madekdek Magambiri
4. Provinsi Riau
•Soleram
•Laksmana Raja di Laut
•Lancang Kuning
•Kutang Barendo
5. Provinsi Kepulauan Riau
•Segantang Lada
•Pak Ngah Balek
62. 6. Provinsi Jambi
•Selendang Mayang
•Timang Timang Anakku Sayang
•Batanghari
•Dodoi Si Dodoi
•Injit Injit Semut
•Pinang Muda
7. Provinsi Sumatera Selatan
•Kebile Bile
•Dek Sangke
•Cuk Mak Ilang
8. Provinsi Bengkulu
•Lalan Belek
•Sungai Suci
•Umang-umang
9. Provinsi Bangka Belitung
•Yok Miak
10. Provinsi Lampung
•Anak Tupai
•Adi-adi Laun Lambar
•Cangget Agung
•Tanoh Lado
•Muloh Tungga
•Teluk Lampung
•Penyandangan
•Bumi Lampung
•Lipang Lipandang
63. 11. Provinsi DKI Jakarta
•Kicir-Kicir
•Jali-Jali
•Ondel Ondel
•Keroncong Kemayoran
•Lenggang Kangkung
•Sirih Kuning
•Ronggeng
•Surilang
12. Provinsi Jawa Barat
•Manuk Dadali
•Bajing Luncat
•Tokecang
•Warung Pojok
•Pileuleuyan
•Sapu Nyere Pegat Simpay
•Es Lilin
•Cing Cangkeling
•Bubuy Bulan
•Neng Geulis
•Panon Hideung
13. Provinsi Jawa Timur
•Cublak-cublak Suweng
•Gai Bintang
•Kembang Malathe
•Rek Ayo Rek
•Keraban Sape
•Tanduk Majeng
64. 14. Provinsi Jawa Tengah
•Jaranan
•Gundul Pacul
•Lir Ilir
•Jamuran
•Gambang Suling
•Bapak Pucung
15. Provinsi Banten
•Tong Sarakah
•Jereh Bu Guru
•Dayung Sampan
16. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
•Suwe Ora Jamu
•Sinom
•Pitik Tukung
•Te Kate Dipanah
17. Provinsi Bali
•Janger
•Macepet Cepetan
•Meyong-Meyong
•Dewa Ayu
•Mejangeran
•Ngusak Asik
18. Provinsi Nusa Tenggara Timur
•Anak Kambing Saya
•Potong Bebek Angsa
•Orere
•O Nina Noi
•Dsaku
•Lerang Wutun
•Bolelebo
65. 19. Provinsi Nusa Tenggara Barat
•Tutu Koda
•Pai Mura Rame
•Orlen-orlen
•Helele U Ala De Teang
•Moree
•Tebe Onana
20. Provinsi Kalimantan Tengah
•Manasai
•Nuluya
•Tumpi Wayu
•Oh Indang Oh Apang
•Palu Lempong Popi
21. Provinsi Kalimantan Barat
•Cik Cik Periuk
•Alon-alon
•Kapal Belon
•Aek Kapuas
•Masjid Jami
22. Provinsi Kalimantan Timur
•Oh Adingkoh
•Indung-Indung
23. Provinsi Kalimantan Selatan
•Ampar-Ampar Pisang
•Saputangan Bapuncu Ampat
•Paris Barantai
24. Provinsi Kalimantan Utara
•Tuyang
•Bebalon
•Pinang Sendawar
66. 25. Provinsi Sulawesi Utara
•Si Patokaan
•Ea Mokan
•O Ina Ni Keke
•Sitara Tillo
•Tahanusangkara
•Gadis Taruna
•Tan Mahurang
26. Provinsi Sulawesi Tengah
•Topi Gugu
•Tondok Kadadiangku
27. Provinsi Sulawesi Barat
•Tenggang Tenggang Lopi
28. Provinsi Sulawesi Selatan
•Anging Mammiri
•Pakarena
•Ammac Ciang
•Anak Kukang
•Marencong-rencong
•Ati Raja
•Ganrang Pakarena
29. Provinsi Sulawesi Tenggara
•Tana Wolio
•Peia Tawa Tawa
30. Provinsi Gorontalo
•Tahuli Li Mama
•Moholunga
•Dabu-Dabu
•Binde Biluhuta
67. 31. Provinsi Maluku
•Ayo Mama
•Ambon Manise
•Burung Kakatua
•Naik-Naik Ke Puncak Gunung
•Mande-mande
•Nona Manis Siapa Yang Punya
•Rasa Sayange
•Saule
•Sayang Kene
•O Ulate
•Ole Sioh
•Sarinande
•Kole-Kole
•Gunung Salahutu
•Burung Tantina
32. Provinsi Maluku Utara
•Una Kapita
33. Provinsi Papua
•Sajojo
•E Mambo Simbo
34. Provinsi Papua Barat
•Yamko Rambe Yamko
•Apuse
68. 8. Kontekstualisasi : Latih Dirimu
Dimensi Profil Pelajar Nusantara : Mandiri
Peran Guru : Narasumber, Fasilitator
Bahan : Artikel
Durasi : 2 Jp
Tujuan : melatih kebugaran jasmani dan memaknai seni itu sangat berhubungan dengan
kondisi fisik.
Persiapan
1. Guru mempersiapkan tempat atau lapangan luas dan audio untuk melakukan olahraga Bersama, musik pengiring dapat
menggunakan lagu daerah untuk gerakan tertentu atau senam aerobic.
2. Guru PJOK mengambil peran sebagai instruktur untuk memimpin aktivitas yang akan dilaksanakan
Pelaksanaan
1. Peserta didik melakukan olahraga Bersama di lapangan yang dipimpin oleh guru olahraga dan melakukan aktivitas yang ber-
tujuan untuk menjaga dan meningkatkan kebugaran.
2. Peserta didik melakukan permainan “ Cermin Diri “ ( Panduan permainan bisa dilihat dihalaman berikutnya)
3. Setelah selesai mengikuti permainan “ Cermin Diri “ peserta didik diminta untuk memikirkan makna permainan dan hub-
ungannya dengan projek yang akan dikerjakan
Tugas :
1. Peserta didik menemukan makna permainan
2. Peserta didik menyampaikan makna permainan melalui lisan
69. PERMAINAN CERMIN DIRI
Prosedur Permainan
• Permaina ini tidak memerlukan alat bantu apapun
• Fasilitator meminta semua peserta didik untuk berdiri, membuat dua baris memanjang dan saling
berhadapan
• Fasilitator menentukan baris mana yang menjadi cermin dan baris mana yang berperan sebagai
orang yang bercermin
• Fasilitator memberikan contoh Gerakan kepada baris yang menjadi cermin
• Baris yang bercermin mengikuti barisan yang menjadi cermin
• Setelah beberapa Gerakan dilakukan, fasilitator dapat menginstruksikan untuk berganti peran
• Permainan ini dilakukan berulang-ulang sehingga suasana menjadi cair
PROSEDUR
• Permainan ini mengajak Peserta didik untuk melihat dan mengamati orang lain lebih teliti
• Sikap memerhatikan orang lain adalah kunci keberhasilan permainanini
• Sikap empati akan muncul Ketika peserta didik mengikuti Gerakan temannya
• Kesulitan yang dihadapi dirasakan bersama-sama sehingga memiliki kesamaan rasa untuk
melakukan Gerakan secara tepat
MAKNA
70. 9. Aksi : Proses Persiapan Pementasan
Dimensi Profil Pelajar Nusantara : Gotong Royong
Peran Guru : Fasilitator
Bahan : Artikel
Durasi : 3 Jp
Tujuan : panduan pementasan merumuskan target capaian perpertemuan
Persiapan
1. Guru memotivasi peserta didik
2. Guru Menjelaskan mengenai prosedur, target per pertemuan dan rubrik penilaian
Pelaksanaan
1. Peserta didik mendapat penjelasan mengenai prosedur, target per pertemuan, dan rubrik penilaian.
kegiatan pertemuan 1
2. Peserta didik menentukan satu orang pemimpin di setiap kelompok untuk menjembatani komunikasi antara guru dan anggota
kelompok.
3. Peserta didik menentukan target pencapaian
Tugas :
1. Tugas kelompok: mengerjakan kegiatan pertemuan 1 untuk menghasilkan target pencapaian dan mengisi lembar jurnal proses.
71. PEMENTASAN TEATER, MUSIKALISASI PUISI, SENI TARI DAN MENYANYIKAN LAGU DAERAH
Target Per Pertemuan
Pertemuan Kegiatan (Persiapan) Target Capaian
1 (3 jp) • Pembagian kelompok
• Mendapatkan penjelasan tentang prosedur,linimasa, dan rubrik penilaian
• Menentukan tema dan gambaran latihan serta mulai merancang projek
• Tema dan rancangan projek
2 (3 jp) • Menulis draft projek yang akan dilakukan
• Menentukan peran dalam projek tersebut dan di tulis
• Menentukan peran dan kru yang harus disiapkan adalah sutradara, stage manager,
operator musik, dekorasi setting, kostum
• Draft rancangan naskah
• Daftar nama pemain dan kru
3 (3 jp) • Mengonsultasikan rancangan yang sudah di tulis dan merevisi (formatif)
• Menetapkan peran pemain dan kru
• Naskah yang sudah direvisi
4 (3 jp) • Berlatih peran sesuai kegiatan seni yang dipilih
• Menentukan dan mencatat setting untuk menampilkan projek (suasana, ruang, au-
dio)
(Dapat di lakaukan secara asinkronus)
• Catatan evaluasi dan setting
pada jurnal proses
5 (3 jp) • Berlatih projek
• Mencatat keperluan kostum
(Dapat dilakukan secara asinkronus)
• Catatan evaluasi setting dan
perlengkapan kostum pada
jurnal proses
• Daftar nama pemain dan kru
6-7 (5 jp) • Mempersiapkan promosi projek yang akan dipresentasikan kepada warga sekolah • Poster atau spanduk pro-
mosi pementasan
• catatan evaluasi pada jurnal
proses
8 (4 jp) • Berlatih peran sesuai projek (mulai menghapal teks, menerapkan ekspresi,
menggunakan olah vokal dan artikulasi yang jelas,memperbaiki gerak tari) -(formatif)
• Berlatih gerakan sesuai peran
• Mempersiapkan seting dan kostum
• Catatan evaluasi pada jurnal
proses
72. PEMENTASAN TEATER, MUSIKALISASI PUISI, SENI TARI DAN MENYANYIKAN LAGU DAERAH
Target Per Pertemuan
Pertemuan Kegiatan (Persiapan) Target Capaian
9 (4 jp) • Berlatih peran (hapal teks, menerapkan ekspresi dan
artikulasi,
• Penguasaan gerak tari, pendalaman peran) -(formatif)
• Berlatih per adegan
• Mempersiapkan seting ruangan yang akan dipakai untuk
pementasan dan kostum
• Catatan evaluasi pada jurnal proses
10 (5 jp) • Melakukan gladi kotor per kelompok di ruangan yang telah diten-
tukan.
• Menerima umpan balik dari guru
• Mempersiapkan seting dan kostum
• Catatan evaluasi pada jurnal proses
11 (5 jp) • Melakukan gladi resik per kelompok menggunakan setting dan kos-
tum (formatif)
• Menerima umpan balik dari guru
• Pemeriksaan akhir perlengkapan ruangan, sound system, kursi pe-
nonton
• Catatan evaluasi pada jurnal proses
12 (10 jp) • Pementasan seni, durasi per kelompok adalah 30 menit, transisi 30
menit untuk persiapan (sumatif)
• Penonton adalah Peserta didik kelas dan orang tua Peserta didik
kelasX, guru, dan beberapa Peserta didik kelas XI dan XII
(berkoordinasi dengan guru-guru lintas jenjang)
• Catatan evaluasi pada jurnal proses
74. Assesmen Sumatif
Pementasan Pada Pergelaran Karya Seni
1. Rubrik Penilaian Seni Teater
KRITERIA 89-100 76 -88 63 -75 50-62 SKOR
1 Persiapan (penulisan
naskah, pembuatan
poster)
Naskah ditulis sangat
sesuai dengan tema dan
memberikan pesan yang
menginspirasi, promosi
dilakukan dengan sangat
efektif.
Naskah ditulis sesuai
dengan tema dan mem-
berikan pesan yang
menginspirasi, promosi dil-
akukan dengan efektif.
Naskah ditulis cukup
sesuai dengan tema dan
memberikan pesan yang
cukup menginspirasi,
promosi dilakukan
dengan cukup efektif.
Naskahditulisku-
rangsesuaidengantemadan
belummemberikanpesanyang
menginspirasi, promosiku-
rangdilakukandenganefektif.
2 Pelaksanaan (pengha-
yatan peran, property
pendukung)
Drama dipentaskan
dengan sangat apik,
semua pemain
memerankan dengan
penuh penghayatan dan
menggunakan property
yang mendukung.
Drama dipentaskan
dengan apik, Sebagian
besar pemain
memerankan dengan
penuh penghayatan dan
menggunakan property
yang mendukung.
Drama dipentaskan
dengan cukup apik, be-
berapa pemain
memerankan dengan
penuh penghayatan dan
menggunakan property
yang cukup mendukung.
Drama dipen-
taskandengankurangapik, se-
bagianpemaintidakserius, ku-
rangmem-
erankandenganpengha-
yatandan tid-
akmenggunakanpropertiyang
mendukung.
3 Evaluasi (kolaborasi,
Kerjasama antara
nggota kelompok dari
mulai perencanaan
hingga pelaksanaan)
Penerapan nilai gotong
royong sangat tampak
terlihat dari proses per-
siapan hingga pelaksa-
naan. Setiap anggota
berkontribusi dan berko-
laborasi, serta mencip-
takan iklim Kerjasama
yang saling mendukung
satu sama lain.
Penerapan nilai gotong
royong tampak dari proses
persiapan hingga pelaksa-
naan. Hampir semua ang-
gota berkontribusi dan
berkolaborasi, serta men-
ciptakan iklim Kerjasama
yang saling mendukung
satu sama lain.
Penerapan nilai gotong
royong cukup tampak
dari proses persiapan
hingga pelaksanaan. Be-
berapa anggota ber-
kontribusi dan berko-
laborasi, serta mencip-
takan iklim Kerjasama
yang saling mendukung
satu sama lain.
Penerapannilaigotong royong
kurangtampakdariproses per-
siapanhinggapelaksanaan.
Beberapaanggotacukupber-
kontribusidan berkolaborasi,
sertamenciptakaniklimker-
jasamayang salingmen-
dukungsatusamalain.
Total skor:
75. Assesmen Sumatif
Pementasan Pada Pergelaran Karya Seni
2. Rubrik Penilaian Musikalisasi Puisi
Kriteria Aspek yang dinilai 89-100 76 -88 63 -75 50-62 SKOR
ISI • Selaras dengan tema
• Mengandung pesan, harapan actual dan
berguna
• Sesuai dengan jenisnya
• Utuh dan tuntas
Diksi dan gaya
bahasa
• Mencerminkan kekayaan perbendaharaan
kata
• Bervariatif dan sesuai konteks
• Menggunakan kata kiasan, unik, simbolis
• Bergaya Bahasa secara variative
Rima • Berirama sesuai kriteria puisi
• Terpola secara teratur
• Berirama secara variative
Struktur baris
dan bait
• Tersusun sesuai aturan
• Terpola secara teratur dan konsisten
Musik • Musik sesuai dengan tema puisi
• Ritme sesuai dengan intonasi
Total skor:
76. Assesmen Sumatif
Pementasan Pada Pergelaran Karya Seni
3. Rubrik Penilaian Tari Daerah
Kriteria Aspek yang dinilai 89-100 76 -88 63 -75 50-62 SKOR
Wiraga • Power
• Dinamika
• Tempo
Wirasa • Penghayatan
• Ekspresi
Wirama • Harmonisasi dengan irama
• Ketepatan pola lantai
Penampilan • Kostum
• Properti
• Rias
Total skor:
77. Assesmen Sumatif
Pementasan Pada Pergelaran Karya Seni
4. Rubrik Penilaian Vocal Lagu Daerah
Kriteria Aspek yang dinilai 89-100 76 -88 63 -75 50-62 SKOR
Teknik vokal • Ketepatan Nada
• Hapal lirik
• Artikulasi
• Intonasi
Ekspresi • Penghayatan
• Emosi
Improvisasi • Kreatif
Performent • Kostum
• Bahasa Tubuh
• Emosi
Total skor: