1. Jenis jenis puisi
1. Puisi Lama
2. PUISI BARU
3. PUISI MOdern
Puisi lama
a. Mantra
b. Bidal
c. Pantun dan karmina
d. Talibun
e. Seloka
f. Gurindam
g. Syair
Mantra adalah Susunan kalimat yang mengandung kekuatan gaib.
Contoh :
Mantra penyirep
Mantra penolak hujan
Bidal Ialah susunan kalimat yang mengandung kiasan, dipakai untuk menyatakan sesuatu secara tidak bertrus terang.
Jenis Bidal : peribahasa, pepatah, tamsil, perumpamaan, ibarat, dan pemeo.
Contoh :
Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
Jika kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga.
Contoh Peribahasa
Duduk dibawah-bawah, mandi di hilir-hilir.
Pepatah
Besar pasak dari tiang
Lebih baik berputih tulang, dari pada berputih mata.
Kata Arif
Kunci ilmu itu adalah pertanyaan
Ilmu itu bila tidak dengan amal seperti pohon tak berbuah.
Membaca itumerupakan jendela dunia.
Pemeo
2. Sekali merdeka tetap merdeka.
Giat bekerja pasti berjasa.
Pantun dan karmina
Pantun dipakai unuk menyatakan perbagai perasaa dan menasehati.
Ikatan pantun :
Tiap larik terdiri 8-12 suku kata
Tiap bait terdiri baris
Dua baris 1 berisi sampiran , dua baris ke-2 isi
Bersajak a-b-a-b
Contoh pantun
Lihatlah semut sedang berbaris,
Mengankat nasi bergotong royong.
Marilah adik jangan menangis
Mendekat sini abang kan tolong.
Contoh karmina
Karmina pantun yang terdiri 2 baris, berupa sampiran dan isi, bersajak sama (a-a)
Pinggan tak retak,nasi tak dingin,
Tuan tak hendak, kami tak ingin.
Kayu lurus dalam gudang,
Kerbau kurus banyak tulang.
Talibun : pantun yang terdiri 6 larik, jenis pantun yang jumlah lariknya selalu genap (6, 8, 10 dst), berupa sampiran dan isi.
Contoh : Kalau anak pergi ke lepau
Yu beli belaknak pun beli
Ikan panjang beli dahulu,
Kalau anak pergi merantau
Ibu cari sanak pun cari
Induk semang cari dahulu.
Seloka
3. Susunan kalimat yang berisi sindiran, nasihat ataupun seloroh. Tiap bait terdiri 4 baris, perbedaannya dengan pantun ialah
bersajk sama a-a-a-a.
Gurindam
Ialah susunan kalimat yang berisi nasehat atau petuah, setiap baitnya terdiri 2 larik. Larik pertama merupakan sebab/alasan,
larik kedua merupakan akibat/balasan
Contoh :
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Syair
Ialah kalimat yang dipergunakan untuk melukiskan atau menceritakan sesuatu yang mengandung unsur mitos atau sejarah’
Terdiri 4 baris, bersajak a-a-a-a, tidak memiliki sampiran
Contoh : Bukan mudah memaju maksud
simpangsiur jalannya kusut
majunya lambat beringsut-ingsut
Patah di tangan banyak yang kusut
Menuju maksud ke jalan bakti
Sukar dan sulit bukan seperti
Mengadu untung di tempat sakti
Jika tak paham celakalah pasti.
PUISI BARU
Puisi baru mendapat pengaruh dari kebudayaan Eropa (Belanda)
Masih terdapat persamaan dengan puisi lama, yaitu masih terikat jumlah baris dalam setiap bait, tetap jumlah suku kata, dan
rima dalam setiap baris sudah tidak terikat pada ketentuan yang ketat.
JENIS PUISI BARU
a. Distichon
b. Terzina
c. Quatrain
d. Quin
e. Sektet
f. Oktaf
g. Soneta
Distichon
BERTEMU
4. Di tepi pantai laut kami bersua,
Dan kami memandang dalam mata masing-masing.
Yang penuh sengsara, penuh duka,
Karena negeri diganggu oleh bangsa asing.
TARZINA
CINTA
Dalam ribaan pagi bah’gia datang,
Terseyum bagai kencana,
Mengharum bagai cendana.
Dalam bah’gia cipta tiba melayang
Bersinar bagai matahari,
Mengwarna bagaikan sari.
Quatrain
BELUM SETARA PILU DI KALBU
Betapa guruh mendayu-dayu,
Atau suling beriba-iba . . . . . . .
Belum selara pilu di kalbu,
Senja, jauh . . . . Dalam bercinta.
Quin
BAHASAKU
Bahasaku . . . . . . . . . . .
Pengantar jiwa rasaku,
Penggambar sukma jiwa bersedu
Pengikat kehendak satu,
Penyebar semangat baru.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sektet
5. MERINDUKAN BAGIA
Jikalau hari’lah tengah malam,
Angin berhenti dari bernafas,
‘Alam seperti dalam samadhi,
Sukma jiwaku rasa tenggelam,
Dalam laut tiada berwatas,
Menangis hati diiris sedih.
Septima
PASE
Di Aceh di ujung Andalas pulau,
Berseri sejarah waktu nan lampau,
Masa Pase kilau-kemilau,
Berselimutkan beledu sutera antelas,
Tempat poyangku mula sembahyang,
Menyambut Islam ketika datang,
Menyambut megahnya sampai ke sebrang.
Oktavo
AWAN
Awan datang melayang pelahan,
Serasa bermimpi, serasa berangan,
Bertambah lama, lupa di diri,
Bertambah halus, akhirnya seri,
Dan hendak menjadi hilang,
Dalam langit biru gemilang,
Demikian jiwaku lenyap sekarang,
Dalam kehidupan teduh tenang.
SONETA
Hijau tampaknya Bukit Barisan,
Berpuncak Tanggamus dengan singgalang,
6. Putuslah nyawa, hilanglah badan,
Laun hati terkenang pulang.
Gunung tinggi diliputi awan,
Berteduh langit siang dan malam,
Terdengar kampung memanggil taulan,
Rasanya hancur tulang belulang.
Habislah tahun berganti zaman,
Badan merantau sakit dan senang,
Membawa diri untung dan malang.
Di tengah malam terjaga badan,
Terkenang Bapak sudah berpulang,
Di teduh selasih, kemboja sebatang.
(oleh : M. Yamin)
Puisi Modern
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu.
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
…………………………………………….
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku lebih tidak peduli
Aku ingin hidup seribu tahun lagi.
( Oleh : Chairil Anwar)
7. JENIS JENIS PROSA FIKSI
1. Prosa Lama
2. Prosa Baru
3. Prosa modern
PROSA BARU
• Roman
Cerita yang tulis dalam bahasa Romana, cerita yang berupa kisah – kisah petualangan dan asmara (abad 13) Roman dikatakan
lebih luas dan lebih kompleks dari pada novel, dalam jumlah tokoh, rentangan waktu kejadian, pelukisan watak dsb.
CONTOH ROMAN :
Sitti Nurbaya, karya Marah Rusli
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, karya Hamka
I Swasta Setahun di Bedahulu, karya AA Panji Tisna.
Dian yang Tak kUnjung Padam, Karya Sutan Takdir Ali Syahbana
Layar Terkembang, karya STA
• Novel
Berasal dari bahasa Italia “Novellus” diturunkan menjadi ‘Noveus’ yang berarti ‘baru’ Novel ialah suatu kejadian luar biasa dari
yang biasa karena kejadian tersebut terlahirlah konflik yag menjuruskan nasip seseorang (HB Yassin) Cerita yang luas dengan
plot/alur, karakter yang beragam, tema yang kompleks, dan seting cerita yang beragam pula. (Saini KM)
CIRI –CIRI NOVEL
1. Tokoh terdiri : tokoh utama, tokoh figuran, dengan lengkap dengan perwatakannya.
2. Mengandung serangkain peistiwa yang terikat dengan jalinan alur
3. Mengandung latar tempat para tokoh yang melatarbelakangi tokoh-tokoh itu .
4. Mengandung konflik/tikaian atas tokoh- tokohnya.
Jenis jenis novel
1. Novel Kedaerahan
2. Novel Psiklogi
3. Novel Sosial
4. Novel Sejarah
5. Novel Gothik
6. Novel Populer
Ciri cirri novel popular
8. 1. Ceritanya sederhana tetapi sangat menarik
2.Alurnya lurus enak diruntut,
3.Mengutamakan konflik dan sering bersifat sensasional
4.Dapat memuaskan selera pembaca.
5.Ditulis berdasarkan selera pembaca dan zamannya sehingga merupakan komoditi.
• Cerpen
Cerpen adalah adalah gambaran perilaku yang nyata dari zaman saat cerpen itu ditulis . Cerpen adalah ceria yang membatasi
diri dalam membahas salah satu unsur dalam aspeknya yang terkecil (Jakob Sumardjo)
Jenis jenis cerpen
1. short story, yaitu cerpen yang terdiri 5000
2.midel short strry, cerpen yang terdiri 5000 -10.000 kata
3.long short story, cerpen yang terdiri dari 10.000 – 15.000 kata
Prosa lama
• Cerita Rakyat
Cerita lisan berkembang dari mulut ke mulut tidak diketahui penciptanya.
• Ciri-ciri
1.Anonim
2.tidak terikat oleh rentang waktu/masa
3.menganduk aspek simbolik
4.tidak mengindahkan kronologis waktu
5.selalu mengandung unsur fantasi
Dongeng
Dongeng cerita yang berdasarkan angan-angan.
Jenis dongeng :
1. Dongeng rakyat yang bersifat anonim
2. Dongeng kebudayaa, yang ditulis pengarangnya untuk tujuan tertentu.
• Fabel adalah cerita yang menampilkan hewan-hewan sebagai tokoh-tokoh yang dapat berpikir, bereaksi dan berbicara sebagai
manusia.
Isi : Mengandung unsur mendidik karena akhir cerita selalu mengandung ajaran moral.
• Epos adalah kisah berbentuk sajak, berisi tentang keberanian pahlawan atau leluhur, berisi teantang petualangan yang sangat
berbahaya dengan tokoh utama yang luar biasa.
• Contoh :
9. 1. Ramayana
2. Mahabarata
• Legenda : Ceita yang berasal dari zaman dulu, yang bertalian dengan peristiwa sejarah yang sesuai dengan kenyataan yang ada
pada alam
Contoh :
1. Malin Kundang
2. Batu Menangis
3. Sangkuriang.
• Mite Merupakan cerita yang berkaitan dengan kepercayaan kuno, menyangkut dewa-dewa atau makhluk halus, mengandung
unsur misteri, dunia gaib dan alam dewa.
Contoh : Nyai Roro Kidul
• Cerita Jenaka Adalah cerita yang mengunkapkan hal ihwal seorang tokoh yang lucu.
• Kelucuan tokoh ada 2 macam :
1. kelucuan karena kebodohan yang berlebihan
2. kelucuan karena kecerdikan
• Cerita Pelipur Lara Cerita ini anonim, fungsinya untuk mengisi waktu luang dan hiburan.
Ciri-cirinya :
1. tokoh memiliki sifat heroik
2. pergulatan hebat dialami oleh tokoh-tokohnya
3. unsur percintaan/unsur yang lain mengasikkan sehingga menhibur.
• Sage Adalah karya sastra yang mengandung unsur-unsur sejarah dan kepahlawanan dengan tokoh legendaris.( sejarah menjadi
kabur karena didominai fantasi sehingga fakta yang terdapat dalam sejarah menjadi tidak dapat dipercaya).
Contoh : Hang Tuah
• Hikayat Jenis cerita rekaan dalam sastra Melayu. Ciri-ciri :
1.cerita tetang kepahlawanan tokoh-tokoh dari istana
2.tokoh-tokhnya sering mempunyai kekuatan gaib
3. Cerita penuh fantasi/khayalan
4.cerita umumnya dihubungkan engan peristiwa sejarah.
• Silsilah Silsilah menceritakan asal-usul keturunan raja-raja Melayu.
ContoH : “Silsilah raja-raja Melayu.