Teori Komfort Kolcaba menekankan pada penilaian kebutuhan akan kenyamanan pasien secara holistik yang meliputi aspek fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Teori ini menyarankan perancangan tindakan perawatan untuk meningkatkan kenyamanan pasien dengan tujuan memulihkan kesehatan dan perilaku pencarian kesehatan yang baik. Teori ini populer dalam praktik perawatan klinis maupun pendidikan perawat.
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Latihan Range of Motion (ROM) untuk memelihara fungsi sendi dan mencegah kemunduran dengan melakukan berbagai gerakan seperti fleksi, ekstensi, rotasi, dan lainnya pada berbagai bagian tubuh seperti bahu, tangan, panggul, kaki secara perlahan dan diulang minimal 3 kali. Latihan ROM bertujuan untuk memelihara pergerakan dan sirkulasi
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian holistik care yang menekankan pendekatan menyeluruh terhadap kesehatan manusia dengan mempertimbangkan aspek spiritual, emosional, intelektual, dan fisik. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah dan jenis-jenis pengobatan holistik serta penerapannya dalam perawatan kesehatan yang melihat pasien secara menyeluruh.
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiSulistia Rini
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi, meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan. Beberapa poin penting adalah pengkajian riwayat makan, kemampuan makan, pengetahuan tentang nutrisi, serta pemeriksaan fisik dan laboratorium. Diagnosa yang mungkin terjadi adalah kekurangan atau kelebihan nutrisi. Perencanaan melip
Teori Komfort Kolcaba menekankan pada penilaian kebutuhan akan kenyamanan pasien secara holistik yang meliputi aspek fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Teori ini menyarankan perancangan tindakan perawatan untuk meningkatkan kenyamanan pasien dengan tujuan memulihkan kesehatan dan perilaku pencarian kesehatan yang baik. Teori ini populer dalam praktik perawatan klinis maupun pendidikan perawat.
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Latihan Range of Motion (ROM) untuk memelihara fungsi sendi dan mencegah kemunduran dengan melakukan berbagai gerakan seperti fleksi, ekstensi, rotasi, dan lainnya pada berbagai bagian tubuh seperti bahu, tangan, panggul, kaki secara perlahan dan diulang minimal 3 kali. Latihan ROM bertujuan untuk memelihara pergerakan dan sirkulasi
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian holistik care yang menekankan pendekatan menyeluruh terhadap kesehatan manusia dengan mempertimbangkan aspek spiritual, emosional, intelektual, dan fisik. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah dan jenis-jenis pengobatan holistik serta penerapannya dalam perawatan kesehatan yang melihat pasien secara menyeluruh.
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiSulistia Rini
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi, meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan. Beberapa poin penting adalah pengkajian riwayat makan, kemampuan makan, pengetahuan tentang nutrisi, serta pemeriksaan fisik dan laboratorium. Diagnosa yang mungkin terjadi adalah kekurangan atau kelebihan nutrisi. Perencanaan melip
Perawat terdakwa kasus aborsi ilegal terancam hukuman penjara 5,5 tahun karena membantu dokter melakukan aborsi pada tiga pasien dengan mempersiapkan peralatan. Tindakannya melanggar etika keperawatan dan undang-undang kesehatan karena aborsi dapat membahayakan kesehatan pasien dan janin.
Teks tersebut membahas sejarah perkembangan keperawatan dari zaman purba hingga modern di berbagai negara termasuk Indonesia. Mulai dari zaman purba, keperawatan dipengaruhi kepercayaan agama dan berkembang pesat pada zaman Islam. Di zaman modern, Florence Nightingale memperkenalkan pendidikan formal untuk perawat dan mendirikan sekolah perawatan. Di Indonesia, keperawatan berkembang sejak masa kolonial hingga merdeka.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit menurut beberapa ahli kesehatan dan agama. Pengertian sehat meliputi keseimbangan bio-psiko-sosial dan spiritual sedangkan sakit adalah gangguan fungsi normal yang menyebabkan aktivitas terganggu. Dokumen juga menjelaskan cara perawat memenuhi kebutuhan spiritual pasien seperti menganjurkan baca doa dan membaca Alkitab serta contoh rumah sakit yang menerapkannya.
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)Shelfi Steiv
Dokumen tersebut merangkum peran perawat dalam pemberian obat kepada pasien, yang meliputi identifikasi langkah-langkah proses keperawatan dalam terapi obat, peran perawat terkait terapi obat, dan prinsip-prinsip pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan rencana terapi obat. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran perawat sebagai pelaksana, pendidik, pengelola, dan peneliti dalam terapi obat, serta
Dokumen tersebut membahas tentang etnopsikiatri yang merupakan studi tentang penyakit jiwa dalam konteks budaya. Ia menjelaskan bahwa konsep penyakit jiwa berbeda antara budaya Barat dan non-Barat. Etnopsikiatri berfokus pada definisi normal dan abnormal, etiologi, penanganan, dan prevalensi penyakit jiwa dalam berbagai budaya. Dokumen ini menunjukkan bahwa penyakit jiwa dipengaruhi
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Dokumen tersebut membahas konsep kebutuhan eliminasi urin dengan menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem urinaria, proses pembentukan urin, karakteristik urin, dan faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dalam 3 kalimat.
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaMahzar Wahyudi
lansia perlu di perhatian selayak manusia seutuh nya. usahakan kesehatan lansia harus tetap optimal, meningkatakan kualitas hidup lansia, dan mempertahankan produktivitasnya
Dokumen tersebut membahas konsep dasar etika keperawatan yang mencakup pengertian etika, nilai, moral, etika keperawatan, tujuan pendidikan etika keperawatan, isu-isu etika keperawatan seperti standar profesi, implikasi komitmen keperawatan, advokasi, kesejawatan, serta azas-azas dasar etika keperawatan seperti menghormati otonomi pasien, manfaat, tidak merugikan, kejujuran dan kerahasiaan
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
Perawat terdakwa kasus aborsi ilegal terancam hukuman penjara 5,5 tahun karena membantu dokter melakukan aborsi pada tiga pasien dengan mempersiapkan peralatan. Tindakannya melanggar etika keperawatan dan undang-undang kesehatan karena aborsi dapat membahayakan kesehatan pasien dan janin.
Teks tersebut membahas sejarah perkembangan keperawatan dari zaman purba hingga modern di berbagai negara termasuk Indonesia. Mulai dari zaman purba, keperawatan dipengaruhi kepercayaan agama dan berkembang pesat pada zaman Islam. Di zaman modern, Florence Nightingale memperkenalkan pendidikan formal untuk perawat dan mendirikan sekolah perawatan. Di Indonesia, keperawatan berkembang sejak masa kolonial hingga merdeka.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit menurut beberapa ahli kesehatan dan agama. Pengertian sehat meliputi keseimbangan bio-psiko-sosial dan spiritual sedangkan sakit adalah gangguan fungsi normal yang menyebabkan aktivitas terganggu. Dokumen juga menjelaskan cara perawat memenuhi kebutuhan spiritual pasien seperti menganjurkan baca doa dan membaca Alkitab serta contoh rumah sakit yang menerapkannya.
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)Shelfi Steiv
Dokumen tersebut merangkum peran perawat dalam pemberian obat kepada pasien, yang meliputi identifikasi langkah-langkah proses keperawatan dalam terapi obat, peran perawat terkait terapi obat, dan prinsip-prinsip pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan rencana terapi obat. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran perawat sebagai pelaksana, pendidik, pengelola, dan peneliti dalam terapi obat, serta
Dokumen tersebut membahas tentang etnopsikiatri yang merupakan studi tentang penyakit jiwa dalam konteks budaya. Ia menjelaskan bahwa konsep penyakit jiwa berbeda antara budaya Barat dan non-Barat. Etnopsikiatri berfokus pada definisi normal dan abnormal, etiologi, penanganan, dan prevalensi penyakit jiwa dalam berbagai budaya. Dokumen ini menunjukkan bahwa penyakit jiwa dipengaruhi
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Dokumen tersebut membahas konsep kebutuhan eliminasi urin dengan menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem urinaria, proses pembentukan urin, karakteristik urin, dan faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dalam 3 kalimat.
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaMahzar Wahyudi
lansia perlu di perhatian selayak manusia seutuh nya. usahakan kesehatan lansia harus tetap optimal, meningkatakan kualitas hidup lansia, dan mempertahankan produktivitasnya
Dokumen tersebut membahas konsep dasar etika keperawatan yang mencakup pengertian etika, nilai, moral, etika keperawatan, tujuan pendidikan etika keperawatan, isu-isu etika keperawatan seperti standar profesi, implikasi komitmen keperawatan, advokasi, kesejawatan, serta azas-azas dasar etika keperawatan seperti menghormati otonomi pasien, manfaat, tidak merugikan, kejujuran dan kerahasiaan
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan dan sakit. Menurut WHO, kesehatan adalah keadaan sempurna secara fisik, mental, dan sosial serta bebas dari penyakit. Seseorang dianggap sakit jika aktivitasnya terganggu akibat penyakit kronis atau gangguan kesehatan lain. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang dan tahapan sakit menur
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat yaitu: 1) Perawatan paliatif pada anak bertujuan untuk menyediakan perawatan menyeluruh bagi anak dan keluarganya; 2) Perawatan paliatif pada usia lanjut bertujuan untuk mengendalikan gejala-gejala mengganggu dan meningkatkan kualitas hidup; 3) Ada beberapa hamb
Modul ini membahas tentang pendidikan kesehatan, meliputi pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan pelaksanaannya. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk merubah perilaku masyarakat menjadi lebih sehat melalui penyebaran pesan kesehatan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat. Pelaksanaannya dapat dilakukan di berbagai tempat seperti institusi kesehatan maupun di masyarakat, dengan
Dokumen tersebut membahas tentang tingkah laku sakit, peranan sakit, dan peran pasien. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi tingkah laku sakit sebagai cara individu menanggapi, mengevaluasi, dan memainkan gejala penyakitnya, perbedaan antara peran sehat dan sakit, serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku sakit seperti status sosial ekonomi dan budaya.
Berdasarkan dokumen tersebut, konsep sehat dan sakit dipandang secara lebih luas dari sekadar kehadiran atau ketidakhadiran penyakit. Sehat meliputi aspek psikososial seperti rasa memiliki kekuasaan dan hubungan sosial. Sakit didefinisikan sebagai gangguan fungsi fisik, mental, sosial, dan psikologis. Terdapat berbagai model yang menjelaskan hubungan antara agen, pejamu, lingkungan
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan paliatif pada pasien kanker, meliputi tujuan perawatan paliatif secara fisik dan klinis, jenis layanan yang diberikan, tempat perawatan, peran keluarga dan masyarakat.
Modul ini membahas epidemiologi dan proses keperawatan komunitas. Topik utama meliputi pengertian epidemiologi, tujuan penelitian epidemiologi, metode epidemiologi seperti studi deskriptif dan studi analitis, serta konsep sehat, sakit, dan penyakit. Modul ini bertujuan membantu mahasiswa memahami aspek-aspek epidemiologi dalam konteks keperawatan komunitas."
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2ramlinurhali
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis, meliputi pengertian penyakit kronis, dampaknya, fase-fase kehilangan, reaksi keluarga dan klien, serta contoh komunikasi terapeutik dengan menyampaikan kabar buruk kepada pasien.
Modul ini membahas tentang kecenderungan dan prinsip etika dalam asuhan keperawatan. Beberapa topik yang dibahas antara lain lima masalah dasar etika keperawatan seperti kuantitas versus kualitas hidup, kebebasan versus penanganan bahaya, berkata jujur versus bohong, keingintahuan versus agama/ideologi, dan terapi ilmiah versus tradisional. Modul ini juga membahas permasalahan etika dalam praktek seperti malpraktek, neg
Modul ini membahas tentang pengantar sosiologi, keluarga, dan masyarakat. Materi yang dibahas meliputi pengertian sosiologi menurut beberapa tokoh seperti Durkheim, Weber, dan Sumarjan. Juga dibahas tokoh-tokoh perintis sosiologi seperti Comte, Marx, dan Durkheim. Modul ini juga menjelaskan pendekatan emik dan etik dalam sosiologi kesehatan, serta penerapan sosiologi di bidang keper
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. MODUL 4
TINGKAH LAKU SAKIT,
FAKTOR SOSIAL BUDAYA MEMPENGARUHI KESEHATAN
Oleh:
Drs. Maswardi, M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
I
Setelah mempelajari materi kegiatan belajar 1 ini Anda
dapat menjelaskan tentang tingkah laku sakit.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang :
1. Menjelaskan konsep sakit, penyakit, dan tingkah laku sakit.
2. Menjelaskan tahapan-tahapan sakit.
3. Menjelaskan model peranan sakit.
4. Menjelaskan peranan sosial sakit.
5. Menjelaskan pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku sakit.
Tingkah Laku Sakit
4. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
POKOKMateri
Pokok-pokok materi yang akan Anda pelajari pada kegiatan belajar 1 ini
adalah :
1. Pengertian sakit, penyakit, dan tingkah laku sakit.
2. Tahapan-tahapan sakit.
3. Model peranan sakit.
4. Peranan sosial sakit.
5. Pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku sakit.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
A. Pengertian Sakit
Kesehatan bukan saja merupakan dimensi biologis, tetapi juga
merupakan dimesi sosial, budaya, dan psikologis. Nah, dengan demikian
Anda harus membedakan pengertian penyakit yang menunjukan dimensi
biologis, dan pengertian sakit menunjukan sosial, budaya, atau psikologis.
Apa yang dimaksud dengan penyakit ? menurut Andrew C. Twaddle penyakit
merupakan fenomena objektif yang dapat diukur melalui gejala-gejala sakit
yang ada pada penderita. Sedangkan sakit merupakan fenomena subjektif
dari keadaan tidak sehat yang pada umumnya lebih menjadi pusat perhatian
penderita. Nah, termasuk dalam pengertian ini adalah rasa sakit, lemah,
pusing, atau gejala-gejala lain yang dirasakan tidak enak dan mempengaruhi
aktivitas, sosialnya. Allan Young menyatakan bahwa sakit adalah persepsi dan
pengalaman seseorang yang berhubungan dengan keadaan tubuhnya yang
dirasakan tidak enak. Sebagian masyarakat menyatakan bahwa sakit adalah
keadaan dimana seseorang tidak bisa lagi melakukan pekerjaan, nafsu makan
berkurang, susah tidur, demam, mual, dan lain-lain.
Nah, untuk mengetahui penyebab keluhan pasien; sebagai seorang
perawat, Anda tidak hanya memperhatikan fisik pasien saja, tetapi harus
memperhatikan hubungan pasien dengan orang lain, pekerjaannya, dan
kebudayaannya.
Tingkah laku sakit didefenisikan sebagai cara-cara dimana gejala-
gejala ditanggapi, dievaluasi, dan diperankan oleh individu yang mengalami
sakit, kurang nyaman, atau tanda-tanda lain dari fungsi tubuh yang kurang
baik. (Mechanic, 1961).
B. Tahapan Sakit
Ahli sosiologi memandang perjalanan penyakit melalui berbagai tahap-
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
tahap yang dapat dibedakan. Apa saja tahapan sakit itu? Menurut Suchman
ada lima tahapan sakit, antara lain :
1. Pasien merasakan adanya gejala sakit.
Gejala-gejala seperti tubuh tidak enak, perasaan kurang
sehat, pusing, nyeri, perubahan penampilan atau rasa lemah. Gejala
ini diinterpretasikan dan menimbulkan perasaan takut dan khawatir
karena mungkin merupakan awal sesuatu yang lebih gawat.
2. Dinyatakan sakit dan membutuhkan perawatan profesional.
Pada tahap ini pasien minta nasehat dan perawatan. Pada
mulanya perawatan sendiri di rumah dan meminta rujukan awam
dengan keluarga dan teman-teman dekat. Apabila keluarga dan teman-
teman mendukung pernyataan si penderita, maka ia akan cenderung
untuk memasuki tahapan ketiga.
3. Kontak perawatan medis dan perawatan profesional.
Pada tahap ini orang yang menduga dirinya sakit sudah berada
dalam jalur menjadi pasien; ia mengharapkan diagnosis medikal
dan pengobatan dokter untuk penyembuhannya. Pada masyarakat
tradisional keputusan untuk dirawat lebih lambat karena perundingan
yang melibatkan sejumlah orang dalam keluarga.
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Gambar 25. Seorang pasien dalam perawatan dokter
4. Tahap pertama ketergantungan pasien.
Keputusan untuk mengalihkan pengawasan kepada dokter,
menerima, dan mengikuti pengobatn yang ditetapkan. Pada tahp ini
seorang pasien yang diharapkan bisa sembuh akan ditangani dan
bereaksi berbeda dengan pasien penyakit kronis. Yang kemungkinan
sembuh tidak memungkinkan. Muncul sikap ambivalen : lega bahwa
kondisinya diketahui dokter dan akan menghasilkan kesembuhan. Dan
keengganan menerima hubungan ketergantungan yang membuat
mereka kehilangan hak-hak atas pengambilan keputusan.
5. Penyembuhan atau rehabilitasi
Rehabilitasi dapat membantu untuk dapat menyesuaikan diri
secara lebih baik. Namun pada hal itu relatif, pasien penyakit kronis
mengetahui bahwa peranan pasien senantiasa menunggunya setiap
saat. Bagi pasien lain tahapan ini adalah Realistik, pada berbagai
masyarakat ada upacara-upacara dan tindakan simbolik yang
mengesahkan bahwa seorang bekas pasien akan melanjutkan peran
normalnya kembali.
C. Model “Parsons” tentang Peranan Sakit
Ahli sosiologi Talcott Parsons memberikan model peranan sakit yang
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
telah digunakan secara luas oleh para ahli tentang perilaku. Menurut Parsons
sesudah mendapat pengesahan akan haknya untuk menjalankan peran sakit
dan dokter menerimanya sebagai pasien. Pasien memiliki dua hak pokok
atau harapan. Apa hak pokok atau harapan itu ? Hak pokok atau harapan itu
adalah : (a) Dibabaskan dari tanggung jawab peran sosialnya yang biasa, dan
(b) Memperoleh perawatan hingga sembuh.
Disamping dua hak tersebut, menurut Parsons pasien juga memiliki
dua kewajiban atau tanggung jawab, yaitu : (a) Berkewajiban untuk menjadi
sembuh secepat mungkin, dan (b) Mencari bantuan teknis atau pertolongan
dan bekerjasama dengan dokter atau petugas kesehatan untuk mendapat
penyembuhan.
D. Peranan Sosial Sakit
Pada umumnya orang lebih menyukai atau percaya bahwa mereka
lebih menyukai sehat daripada sakit. Semua orang ingin menjadi sehat sudah
merupakan semboyan umum bagi program-program kesehatan. Apa peranan
sosial sakit ? menurut Foster peranan sosial sakit antara lain adalah :
1. Penyakit merupakan pelepasan dari tekanan hidup yang tak
tertahankan.
Apabila seseorang dinyatakan sakit, maka kegagalannya untuk
melakukan fungsi-fungsi normalnya bukanlah kesalahannya dan ia pun
diberikan hak pembebasan dan perawatan. Berhadapan dengan tekanan-
tekanan sosial yang berat, penyakit memberikan suatu penyelesaian
yang sangat menarik. Peranan sakit merupakan sarana pengunduran diri
setengah resmi, membebaskan aktor sosial dan tanggung jawab orang
dewasa dan menyebabkan dirinya dirawat orang lain.
2. Cara untuk menutupi kegagalan yang telah dilakukan seseorang.
Penyakit merupakan salah satu cara untuk menutupi kegagalan.
Sakit berarti suatu ketidakmampuan untuk memenuhi tugas-tugasnya dan
suatu cara untuk menghindar dari tanggung jawab yang diterima. Karena
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
merasakan kegagalan, orang dapat membenarkan kegagalannya melalui
ketidakmampuannya untuk bertindak sebagai akibat dari penyakitnya.
3. Cara untuk memperoleh perhatian.
Konvensi-konvensi budaya menekankan bahwa orang sakit harus
menerima perhatian khusus : pertanyaan-pertanyaan yang ramah dan
sopan, yangpenuh harapan tentang apa yang dirasakan pasien, makanan
khusus,botolpemanas,bantalyangdirapikan,danpunggungyangdigosok.
Bagi orang-orang yang kesepian, yang tidak yakin akan penerimaan orang
lain atas dirinya dan merasa tersisih, penyakit merupakan sarana yang
menarik untuk memperoleh perhatian.
Gambar 26. Seorang pasien menerima karangan bunga dan perhatian dari temannya
4. Rumah sakit digunakan sebagai tempat liburan dan rekreasi.
Bagi sebagian orang rumah sakit digunakan sebagai tempat liburan
dan rekreasi yang menyenangkan. Dalam berbagai kasus seorang pasien
sangat merasa aman dan nyaman tinggal di rumah sakit, bahkan setelah
dokter mengizinkan untuk pulang, ada pasien justru meminta dirawat
beberapa minggu lagi. Mereka mendapat istirahat yang baik, makan tiga
kali sehari, tempat tidur yang rapi, dan perhatian dari perawat dan dokter
yang merawatnya.
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
5. Sebagai alat pengawasan sosial.
Imigran Mexico yang tinggal di Amerika Serikat pulang kembali
atas permintaan ibu-ibu merekan yang sudah lanjut usia dan sakit-sakitan.
Dan begitu kembali ke desa kebanyakan diantara mereka sulit sekali untuk
pergi lagi. Manipulasi tingkah laku sakit pada masyarakat Amerika oleh
ibu-ibu status janda dan penyakit kronis, dengan harapan anaknya selalu
merawatnya. Orang Israel memperlakukan sakit untuk mendapatkan
fasilitas perumahan dan kesejahteraan.
6. Masyarakat Barat dan non Barat beranggapan bahwa penyakit sebagai
akibat desa yang telah dilakukan. Penyakit dipandang sebagi dosa-dosa
mereka, orang tua, ataupun karib kerabatnya. Ia sakit dan menderita dan
pantas menderita karena telah berdosa (Roemer, 1960).
E. Pengaruh Kebudayaan Terhadap Tingkah Laku Sakit
Cara seseorang untuk mengutarakan sakitnya dan apa yang dilakukan
untuk mengatasinya berbeda antara manusia yang satu dengan manusia
lainnya, dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaannya.
Perbedaan budaya dalam tingkah laku sakit lebih menonjol daripada
perbedaan ekonomi. Hasil studi Zborowski (1952) menemukan bahwa
orang Yahudi dan Italia lebih emosional dalam respon mereka terhadap
rasa sakit daripada orang Eropa Utara. Dalam kebudayaan Yahudi dan Italia
membolehkan pengungkapan bebas perasaan emosi melalui kata-kata, bunyi,
isyarat. maka mereka merasa bebas berbicara mengenai rasa sakit, mengeluh,
dan menunjukan penderitaannya dengan mengaduh dan menangis. Mereka
tidak merasa malu dengan ekspresi tersebut. Bila kesakitan mereka memang
banyak mengeluh, minta tolong, dan mengharapkan simpati dan bantuan dari
warga kelompoknya dalam lingkungan sosialnya.
Orang-orang tua Amerika cenderung untuk melaporkan rasa sakit
dengan berusaha setenang mungkin. Mereka mengatakan tidak ada gunanya
mengeluh, mengaduh, dan sebagainya, karena hal itu tidak akan menolong
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
siapapun. Mechanic (1964) melaporkan bahwa umur dan jenis kelamin sangat
mempengaruhi tingkah laku sakit. Anak laki-laki lebih takut sakit daripada anak
wanita dan anak tertua dalam keluarga lebih takut daripada anak-anak lainnya
dalam keluarga. Anderson (1963) menyatakan bahwa wanita lebih banyak
menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki-laki, dan tingkat kecelakaan
lebih tinggi pada anak laki-laki daripada anak wanita pada umur yang sama.
Sudirman menyatakan bahwa orang-orang Yahudi mempunyai angka
kematian anak yang rendah dibandingkan kelompok lainnya. Orang-orang
Amerika dari kelas sosial tinggi lebih banyak dan sering merasa dirinya sakit
dan juga lebih sering mencari pertolongan dokter.
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
10
1. Menyikapiadanyaperbedaanpengertiansakitdanpenyakitseorangpetugas
kesehatanharusmemperhatikanbeberapahal:(a)Siapayangdikatakansakit
dansiapayangdikatakansehat,(b)Prosespengobatanakanmempunyaiarti
yang kecil, kecuali apabila petugas kesehatan dapat menjelaskan hubungan
antara gejala sakit dan penyakit dengan cara yang dapat diterima pasien.
2. Lima tahapan sakit : (a) Pasien adanya gejala sakit, (b) Seseorang
dinyatakan sakit dan memerlukan perawatan, (c) Pasien perlu
mendapatkan perawatan profesional, (d) Individu berperan
sebagai pasien, dan (e) Tahap penyembuhan atau Rehabilitasi.
3. Peranan sosial sakit : (a) Memberikan kebebasan dari tekanan
hidup yang tak dapat ditahan, (b) Cara untuk menutupi kegagalan
yang dilakukan, (c) Untuk mendapatkan perhatian, (d) Rumah
sakit sebagai tempat liburan dan rekreasi, (e) Alat pengawasan
sosial, dan (f) Sakit sebagai akibat dosa yang telah dilakukan.
4. Kebudayaan dan kondisi sosial sangat memegang peranan penting
dalam tingkah laku sakit. Sehingga untuk memahami tingkah
laku sakit pasien, kita harus melihat latar belakang sosial dan
budaya pasien dan tidak hanya melihat keadaan biologi pasien.
Rangkuman
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Penyakit merupakan dimensi, kecuali :
a. Dimensi fisiologis
b. Dimensi biologis
c. Dimensi sosial budaya
d. Dimensi psikologis
2. Penyakit merupakan fenomena objektif yang dapat diukur melalui gejala-
gejala sakit yang ada pada penderita. Pengertian penyakit ini menurut :
a. Mechanic
b. Allan Young
c. Suchman
d. Andrew C. Twaddle
3. Tahapan ketiga sakit menurut Suchman adalah :
a. Dinyatakan sakit dan memerlukan perawatan
b. Perawatan medis yang profesional
c. Pasien merasakan adanya gejala sakit
d. Peranan ketergantungan pasien
Test Formatif
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
4. Pasien dinyatakan sakit dan memerlukan perawatan yang profesional,
merupakan tahapan sakit yang :
a. Keempat
b. Ketiga
c. Kedua
d. Pertama
5. Mencari bantuan dan pertolongan serta bekerjasama dengan petugas
kesehatan untuk penyembuhan merupakan :
a. Harapan keluarga
b. Harapan pasien
c. Hak pasien
d. Kewajiban pasien
6. Wanita lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki-laki,
hasil penelitian ini diungkapkan oleh :
a. Mechanic
b. Anderson
c. Suchman
d. Zbrowski
7. Suchman dalam penelitiannya melaporkan bahwa :
a. Angka kematian anak rendah pada orang Yahudi
b. Tingkat kecelakaan tinggi pada anak laki-laki daripada anak wanita
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
pada umur yang sama
c. Orang Yahudi dan Itali lebih emosional merespon sakit
d. Wanita lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki-
laki
8. Zbrowski melaporkan hasil studi tentang :
a. Angka kematian anak rendah pada orang Yahudi
b. Tingkat kecelakaan tinggi pada anak laki-laki daripada anak wanita
pada umur yang sama
c. Orang Yahudi dan Italia lebih emosional merespon sakit
d. Wanita lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki-
laki
9. Model peranan sakit yang digunakan secara luas oleh para ahli perilaku,
ditulis oleh :
a. Allan Young
b. Andrew C Twaddle
c. Talcot Parsons
d. Suchman
10. Peranan sosial sakit adalah, kecuali :
a. Untuk memperoleh perhatian
b. Untuk pengawasan sosial
c. Rumah sakit sebagai tempat liburan/rekreasi
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
d. Untuk menutupi kesuksesan
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!
1. Tulislah 5 (lima) tahapan sakit menurut Suchman !
2. Tulislah pengertian tingkah laku sakit menurut Mechanic (1961) !
3. Tulislah masing-masing 2 (dua) hak pokok dan kewajiban atau tanggung
jawab pasien menurut model Parsons !
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pedoman Penilaian Tes Formatif
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang ada
pada bagian akhir dari buku modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar dengan
menggunakan rumus di bawah ini, untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada
materi kegiatan belajar 1 ini.
Rumus :
Tingkat penguasaan = jlh jawaban benar X 100%
10
Arti nilai tingkat penguasaan.
90%-100% = Sangat baik
80% - 89% = Baik
70% - 79% = Cukup
<70% = Kurang
Umpan Balik
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pedoman Penilaian Tugas Mandiri
Soal nomor 1 diberi skor 40
Soal nomor 2 diberi skor 30
Soal nomor 3 diberi skor 30
Total skor adalah : 100
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti Anda telah
menguasai materi kegiatan 1 ini dengan baik. Teruskanlah ke materi kegiatan belajar 2.
Namun, bila nilai tingkat penguasaan masih kurang dari 80%, pelajarilah kembali materi
kegiatan belajar 1, terutama hal-hal yang belum Anda pahami dengan baik. Apabila
Anda kesulitan diskusikan dengan teman-teman atau hubungi dosen pembimbing atau
fasilitator yang mengajar mata kuliah ini.