SlideShare a Scribd company logo
MODUL 4
TINGKAH LAKU SAKIT,
FAKTOR SOSIAL BUDAYA MEMPENGARUHI KESEHATAN
Oleh:
Drs. Maswardi, M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2013
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
I
Setelah mempelajari materi kegiatan belajar 1 ini Anda
dapat menjelaskan tentang tingkah laku sakit.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang :
1.	 Menjelaskan konsep sakit, penyakit, dan tingkah laku sakit.
2.	 Menjelaskan tahapan-tahapan sakit.
3.	 Menjelaskan model peranan sakit.
4.	 Menjelaskan peranan sosial sakit.
5.	 Menjelaskan pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku sakit.
Tingkah Laku Sakit
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
2
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
POKOKMateri
Pokok-pokok materi yang akan Anda pelajari pada kegiatan belajar 1 ini
adalah :
1.	 Pengertian sakit, penyakit, dan tingkah laku sakit.
2.	 Tahapan-tahapan sakit.
3.	 Model peranan sakit.
4.	 Peranan sosial sakit.
5.	 Pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku sakit.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Uraian Materi
A.	 Pengertian Sakit
Kesehatan bukan saja merupakan dimensi biologis, tetapi juga
merupakan dimesi sosial, budaya, dan psikologis. Nah, dengan demikian
Anda harus membedakan pengertian penyakit yang menunjukan dimensi
biologis, dan pengertian sakit menunjukan sosial, budaya, atau psikologis.
Apa yang dimaksud dengan penyakit ? menurut Andrew C. Twaddle penyakit
merupakan fenomena objektif yang dapat diukur melalui gejala-gejala sakit
yang ada pada penderita. Sedangkan sakit merupakan fenomena subjektif
dari keadaan tidak sehat yang pada umumnya lebih menjadi pusat perhatian
penderita. Nah, termasuk dalam pengertian ini adalah rasa sakit, lemah,
pusing, atau gejala-gejala lain yang dirasakan tidak enak dan mempengaruhi
aktivitas, sosialnya. Allan Young menyatakan bahwa sakit adalah persepsi dan
pengalaman seseorang yang berhubungan dengan keadaan tubuhnya yang
dirasakan tidak enak. Sebagian masyarakat menyatakan bahwa sakit adalah
keadaan dimana seseorang tidak bisa lagi melakukan pekerjaan, nafsu makan
berkurang, susah tidur, demam, mual, dan lain-lain.
Nah, untuk mengetahui penyebab keluhan pasien; sebagai seorang
perawat, Anda tidak hanya memperhatikan fisik pasien saja, tetapi harus
memperhatikan hubungan pasien dengan orang lain, pekerjaannya, dan
kebudayaannya.
Tingkah laku sakit didefenisikan sebagai cara-cara dimana gejala-
gejala ditanggapi, dievaluasi, dan diperankan oleh individu yang mengalami
sakit, kurang nyaman, atau tanda-tanda lain dari fungsi tubuh yang kurang
baik. (Mechanic, 1961).
B.	 Tahapan Sakit
Ahli sosiologi memandang perjalanan penyakit melalui berbagai tahap-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
tahap yang dapat dibedakan. Apa saja tahapan sakit itu? Menurut Suchman
ada lima tahapan sakit, antara lain :
1.	 Pasien merasakan adanya gejala sakit.
Gejala-gejala seperti tubuh tidak enak, perasaan kurang
sehat, pusing, nyeri, perubahan penampilan atau rasa lemah. Gejala
ini diinterpretasikan dan menimbulkan perasaan takut dan khawatir
karena mungkin merupakan awal sesuatu yang lebih gawat.
2.	 Dinyatakan sakit dan membutuhkan perawatan profesional.
Pada tahap ini pasien minta nasehat dan perawatan. Pada
mulanya perawatan sendiri di rumah dan meminta rujukan awam
dengan keluarga dan teman-teman dekat. Apabila keluarga dan teman-
teman mendukung pernyataan si penderita, maka ia akan cenderung
untuk memasuki tahapan ketiga.
3.	 Kontak perawatan medis dan perawatan profesional.
Pada tahap ini orang yang menduga dirinya sakit sudah berada
dalam jalur menjadi pasien; ia mengharapkan diagnosis medikal
dan pengobatan dokter untuk penyembuhannya. Pada masyarakat
tradisional keputusan untuk dirawat lebih lambat karena perundingan
yang melibatkan sejumlah orang dalam keluarga.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Gambar 25. Seorang pasien dalam perawatan dokter
4.	 Tahap pertama ketergantungan pasien.
Keputusan untuk mengalihkan pengawasan kepada dokter,
menerima, dan mengikuti pengobatn yang ditetapkan. Pada tahp ini
seorang pasien yang diharapkan bisa sembuh akan ditangani dan
bereaksi berbeda dengan pasien penyakit kronis. Yang kemungkinan
sembuh tidak memungkinkan. Muncul sikap ambivalen : lega bahwa
kondisinya diketahui dokter dan akan menghasilkan kesembuhan. Dan
keengganan menerima hubungan ketergantungan yang membuat
mereka kehilangan hak-hak atas pengambilan keputusan.
5.	 Penyembuhan atau rehabilitasi
Rehabilitasi dapat membantu untuk dapat menyesuaikan diri
secara lebih baik. Namun pada hal itu relatif, pasien penyakit kronis
mengetahui bahwa peranan pasien senantiasa menunggunya setiap
saat. Bagi pasien lain tahapan ini adalah Realistik, pada berbagai
masyarakat ada upacara-upacara dan tindakan simbolik yang
mengesahkan bahwa seorang bekas pasien akan melanjutkan peran
normalnya kembali.
C.	 Model “Parsons” tentang Peranan Sakit
Ahli sosiologi Talcott Parsons memberikan model peranan sakit yang
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
telah digunakan secara luas oleh para ahli tentang perilaku. Menurut Parsons
sesudah mendapat pengesahan akan haknya untuk menjalankan peran sakit
dan dokter menerimanya sebagai pasien. Pasien memiliki dua hak pokok
atau harapan. Apa hak pokok atau harapan itu ? Hak pokok atau harapan itu
adalah : (a) Dibabaskan dari tanggung jawab peran sosialnya yang biasa, dan
(b) Memperoleh perawatan hingga sembuh.
Disamping dua hak tersebut, menurut Parsons pasien juga memiliki
dua kewajiban atau tanggung jawab, yaitu : (a) Berkewajiban untuk menjadi
sembuh secepat mungkin, dan (b) Mencari bantuan teknis atau pertolongan
dan bekerjasama dengan dokter atau petugas kesehatan untuk mendapat
penyembuhan.
D.	 Peranan Sosial Sakit
Pada umumnya orang lebih menyukai atau percaya bahwa mereka
lebih menyukai sehat daripada sakit. Semua orang ingin menjadi sehat sudah
merupakan semboyan umum bagi program-program kesehatan. Apa peranan
sosial sakit ? menurut Foster peranan sosial sakit antara lain adalah :
1.	 Penyakit merupakan pelepasan dari tekanan hidup yang tak
tertahankan.
Apabila seseorang dinyatakan sakit, maka kegagalannya untuk
melakukan fungsi-fungsi normalnya bukanlah kesalahannya dan ia pun
diberikan hak pembebasan dan perawatan. Berhadapan dengan tekanan-
tekanan sosial yang berat, penyakit memberikan suatu penyelesaian
yang sangat menarik. Peranan sakit merupakan sarana pengunduran diri
setengah resmi, membebaskan aktor sosial dan tanggung jawab orang
dewasa dan menyebabkan dirinya dirawat orang lain.
2.	 Cara untuk menutupi kegagalan yang telah dilakukan seseorang.
Penyakit merupakan salah satu cara untuk menutupi kegagalan.
Sakit berarti suatu ketidakmampuan untuk memenuhi tugas-tugasnya dan
suatu cara untuk menghindar dari tanggung jawab yang diterima. Karena
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
merasakan kegagalan, orang dapat membenarkan kegagalannya melalui
ketidakmampuannya untuk bertindak sebagai akibat dari penyakitnya.
3.	 Cara untuk memperoleh perhatian.
Konvensi-konvensi budaya menekankan bahwa orang sakit harus
menerima perhatian khusus : pertanyaan-pertanyaan yang ramah dan
sopan, yangpenuh harapan tentang apa yang dirasakan pasien, makanan
khusus,botolpemanas,bantalyangdirapikan,danpunggungyangdigosok.
Bagi orang-orang yang kesepian, yang tidak yakin akan penerimaan orang
lain atas dirinya dan merasa tersisih, penyakit merupakan sarana yang
menarik untuk memperoleh perhatian.
Gambar 26. Seorang pasien menerima karangan bunga dan perhatian dari temannya
4.	 Rumah sakit digunakan sebagai tempat liburan dan rekreasi.
Bagi sebagian orang rumah sakit digunakan sebagai tempat liburan
dan rekreasi yang menyenangkan. Dalam berbagai kasus seorang pasien
sangat merasa aman dan nyaman tinggal di rumah sakit, bahkan setelah
dokter mengizinkan untuk pulang, ada pasien justru meminta dirawat
beberapa minggu lagi. Mereka mendapat istirahat yang baik, makan tiga
kali sehari, tempat tidur yang rapi, dan perhatian dari perawat dan dokter
yang merawatnya.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
5.	 Sebagai alat pengawasan sosial.
Imigran Mexico yang tinggal di Amerika Serikat pulang kembali
atas permintaan ibu-ibu merekan yang sudah lanjut usia dan sakit-sakitan.
Dan begitu kembali ke desa kebanyakan diantara mereka sulit sekali untuk
pergi lagi. Manipulasi tingkah laku sakit pada masyarakat Amerika oleh
ibu-ibu status janda dan penyakit kronis, dengan harapan anaknya selalu
merawatnya. Orang Israel memperlakukan sakit untuk mendapatkan
fasilitas perumahan dan kesejahteraan.
6.	 Masyarakat Barat dan non Barat beranggapan bahwa penyakit sebagai
akibat desa yang telah dilakukan. Penyakit dipandang sebagi dosa-dosa
mereka, orang tua, ataupun karib kerabatnya. Ia sakit dan menderita dan
pantas menderita karena telah berdosa (Roemer, 1960).
E.	 Pengaruh Kebudayaan Terhadap Tingkah Laku Sakit
Cara seseorang untuk mengutarakan sakitnya dan apa yang dilakukan
untuk mengatasinya berbeda antara manusia yang satu dengan manusia
lainnya, dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaannya.
Perbedaan budaya dalam tingkah laku sakit lebih menonjol daripada
perbedaan ekonomi. Hasil studi Zborowski (1952) menemukan bahwa
orang Yahudi dan Italia lebih emosional dalam respon mereka terhadap
rasa sakit daripada orang Eropa Utara. Dalam kebudayaan Yahudi dan Italia
membolehkan pengungkapan bebas perasaan emosi melalui kata-kata, bunyi,
isyarat. maka mereka merasa bebas berbicara mengenai rasa sakit, mengeluh,
dan menunjukan penderitaannya dengan mengaduh dan menangis. Mereka
tidak merasa malu dengan ekspresi tersebut. Bila kesakitan mereka memang
banyak mengeluh, minta tolong, dan mengharapkan simpati dan bantuan dari
warga kelompoknya dalam lingkungan sosialnya.
Orang-orang tua Amerika cenderung untuk melaporkan rasa sakit
dengan berusaha setenang mungkin. Mereka mengatakan tidak ada gunanya
mengeluh, mengaduh, dan sebagainya, karena hal itu tidak akan menolong
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
siapapun. Mechanic (1964) melaporkan bahwa umur dan jenis kelamin sangat
mempengaruhi tingkah laku sakit. Anak laki-laki lebih takut sakit daripada anak
wanita dan anak tertua dalam keluarga lebih takut daripada anak-anak lainnya
dalam keluarga. Anderson (1963) menyatakan bahwa wanita lebih banyak
menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki-laki, dan tingkat kecelakaan
lebih tinggi pada anak laki-laki daripada anak wanita pada umur yang sama.
Sudirman menyatakan bahwa orang-orang Yahudi mempunyai angka
kematian anak yang rendah dibandingkan kelompok lainnya. Orang-orang
Amerika dari kelas sosial tinggi lebih banyak dan sering merasa dirinya sakit
dan juga lebih sering mencari pertolongan dokter.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
10
1.	 Menyikapiadanyaperbedaanpengertiansakitdanpenyakitseorangpetugas
kesehatanharusmemperhatikanbeberapahal:(a)Siapayangdikatakansakit
dansiapayangdikatakansehat,(b)Prosespengobatanakanmempunyaiarti
yang kecil, kecuali apabila petugas kesehatan dapat menjelaskan hubungan
antara gejala sakit dan penyakit dengan cara yang dapat diterima pasien.
2.	 Lima tahapan sakit : (a) Pasien adanya gejala sakit, (b) Seseorang
dinyatakan sakit dan memerlukan perawatan, (c) Pasien perlu
mendapatkan perawatan profesional, (d) Individu berperan
sebagai pasien, dan (e) Tahap penyembuhan atau Rehabilitasi.
3.	 Peranan sosial sakit : (a) Memberikan kebebasan dari tekanan
hidup yang tak dapat ditahan, (b) Cara untuk menutupi kegagalan
yang dilakukan, (c) Untuk mendapatkan perhatian, (d) Rumah
sakit sebagai tempat liburan dan rekreasi, (e) Alat pengawasan
sosial, dan (f) Sakit sebagai akibat dosa yang telah dilakukan.
4.	 Kebudayaan dan kondisi sosial sangat memegang peranan penting
dalam tingkah laku sakit. Sehingga untuk memahami tingkah
laku sakit pasien, kita harus melihat latar belakang sosial dan
budaya pasien dan tidak hanya melihat keadaan biologi pasien.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1.	 Penyakit merupakan dimensi, kecuali :
a.	 Dimensi fisiologis
b.	 Dimensi biologis
c.	 Dimensi sosial budaya
d.	 Dimensi psikologis
2.	 Penyakit merupakan fenomena objektif yang dapat diukur melalui gejala-
gejala sakit yang ada pada penderita. Pengertian penyakit ini menurut :
a.	 Mechanic
b.	 Allan Young
c.	 Suchman
d.	 Andrew C. Twaddle
3.	 Tahapan ketiga sakit menurut Suchman adalah :
a.	 Dinyatakan sakit dan memerlukan perawatan
b.	 Perawatan medis yang profesional
c.	 Pasien merasakan adanya gejala sakit
d.	 Peranan ketergantungan pasien
Test Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
4.	 Pasien dinyatakan sakit dan memerlukan perawatan yang profesional,
merupakan tahapan sakit yang :
a.	 Keempat
b.	 Ketiga
c.	 Kedua
d.	 Pertama
5.	 Mencari bantuan dan pertolongan serta bekerjasama dengan petugas
kesehatan untuk penyembuhan merupakan :
a.	 Harapan keluarga
b.	 Harapan pasien
c.	 Hak pasien
d.	 Kewajiban pasien
6.	 Wanita lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki-laki,
hasil penelitian ini diungkapkan oleh :
a.	 Mechanic
b.	 Anderson
c.	 Suchman
d.	 Zbrowski
7.	 Suchman dalam penelitiannya melaporkan bahwa :
a.	 Angka kematian anak rendah pada orang Yahudi
b.	 Tingkat kecelakaan tinggi pada anak laki-laki daripada anak wanita
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
pada umur yang sama
c.	 Orang Yahudi dan Itali lebih emosional merespon sakit
d.	 Wanita lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki-
laki
8.	 Zbrowski melaporkan hasil studi tentang :
a.	 Angka kematian anak rendah pada orang Yahudi
b.	 Tingkat kecelakaan tinggi pada anak laki-laki daripada anak wanita
pada umur yang sama
c.	 Orang Yahudi dan Italia lebih emosional merespon sakit
d.	 Wanita lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki-
laki
9.	 Model peranan sakit yang digunakan secara luas oleh para ahli perilaku,
ditulis oleh :
a.	 Allan Young
b.	 Andrew C Twaddle
c.	 Talcot Parsons
d.	 Suchman
10.	Peranan sosial sakit adalah, kecuali :
a.	 Untuk memperoleh perhatian
b.	 Untuk pengawasan sosial
c.	 Rumah sakit sebagai tempat liburan/rekreasi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
d.	 Untuk menutupi kesuksesan
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!
1.	 Tulislah 5 (lima) tahapan sakit menurut Suchman !
2.	 Tulislah pengertian tingkah laku sakit menurut Mechanic (1961) !
3.	 Tulislah masing-masing 2 (dua) hak pokok dan kewajiban atau tanggung
jawab pasien menurut model Parsons !
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Pedoman Penilaian Tes Formatif
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang ada
pada bagian akhir dari buku modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar dengan
menggunakan rumus di bawah ini, untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada
materi kegiatan belajar 1 ini.
Rumus :
Tingkat penguasaan = jlh jawaban benar X 100%
						10
Arti nilai tingkat penguasaan.
90%-100% 	 = Sangat baik
80% - 89% 	 = Baik
70% - 79% 	 = Cukup
<70%		 = Kurang
Umpan Balik
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Pedoman Penilaian Tugas Mandiri
Soal nomor 1 diberi skor 40
Soal nomor 2 diberi skor 30
Soal nomor 3 diberi skor 30
Total skor adalah : 100
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti Anda telah
menguasai materi kegiatan 1 ini dengan baik. Teruskanlah ke materi kegiatan belajar 2.
Namun, bila nilai tingkat penguasaan masih kurang dari 80%, pelajarilah kembali materi
kegiatan belajar 1, terutama hal-hal yang belum Anda pahami dengan baik. Apabila
Anda kesulitan diskusikan dengan teman-teman atau hubungi dosen pembimbing atau
fasilitator yang mengajar mata kuliah ini.

More Related Content

What's hot

KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
UPT Pelatihan Kesehatan Prov. Sumatera Utara
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
pjj_kemenkes
 
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Winda Darpianur
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
nuniek20
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa-Yusie Aprilia-
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
stikesby kebidanan
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Amalia Senja
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
Ulfa Pradipta
 
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
Shelfi Steiv
 
Etnopsikiatri
EtnopsikiatriEtnopsikiatri
Etnopsikiatri
ridhar
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Didik Nurkantoro
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Sulistia Rini
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
Rubiy1
 
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaPembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Mahzar Wahyudi
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika Keperawatan
Mrirfan
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
SriTursina
 

What's hot (20)

KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
 
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
Implikasi proses keperawatan dalam farmakologi (I)
 
Etnopsikiatri
EtnopsikiatriEtnopsikiatri
Etnopsikiatri
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
 
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaPembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika Keperawatan
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 

Similar to Tingkah Laku Sakit

Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
pjj_kemenkes
 
Makalah Kesehatan
Makalah KesehatanMakalah Kesehatan
Makalah Kesehatan
Eqa Saputra
 
Konsep sehat sakit
Konsep sehat sakitKonsep sehat sakit
Konsep sehat sakit
rickynovianti2
 
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutKb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Uwes Chaeruman
 
Pendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakatPendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakat
pjj_kemenkes
 
Tingkah laku sakit
Tingkah laku sakitTingkah laku sakit
Tingkah laku sakit
UFDK
 
Konsepsehat sakit
Konsepsehat sakitKonsepsehat sakit
Konsepsehat sakit
Al-wariz Kira Kopites
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerKb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Uwes Chaeruman
 
1. IDK- Pengantar IDK & Kontrak Perkuliahan.pptx
1. IDK- Pengantar IDK & Kontrak Perkuliahan.pptx1. IDK- Pengantar IDK & Kontrak Perkuliahan.pptx
1. IDK- Pengantar IDK & Kontrak Perkuliahan.pptx
AnnisFathia1
 
Kb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologiKb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologi
pjj_kemenkes
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
ramlinurhali
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
pjj_kemenkes
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
pjj_kemenkes
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
pjj_kemenkes
 
&lt;iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
&lt;iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...&lt;iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
&lt;iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...pjj_kemenkes
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
pjj_kemenkes
 

Similar to Tingkah Laku Sakit (20)

Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
 
Makalah Kesehatan
Makalah KesehatanMakalah Kesehatan
Makalah Kesehatan
 
Konsep sehat sakit
Konsep sehat sakitKonsep sehat sakit
Konsep sehat sakit
 
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjutKb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
Kb 3 perawatan paliatif pada anak dan pasien usia lanjut
 
Pendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakatPendidikan kesehatan masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakat
 
Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA
Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA
Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep jiwa bu asminarsih
Askep jiwa bu asminarsihAskep jiwa bu asminarsih
Askep jiwa bu asminarsih
 
Tingkah laku sakit
Tingkah laku sakitTingkah laku sakit
Tingkah laku sakit
 
Konsepsehat sakit
Konsepsehat sakitKonsepsehat sakit
Konsepsehat sakit
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerKb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kanker
 
1. IDK- Pengantar IDK & Kontrak Perkuliahan.pptx
1. IDK- Pengantar IDK & Kontrak Perkuliahan.pptx1. IDK- Pengantar IDK & Kontrak Perkuliahan.pptx
1. IDK- Pengantar IDK & Kontrak Perkuliahan.pptx
 
Kb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologiKb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologi
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
 
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATANKECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
KECENDERUNGAN ETIKA KEPERAWATAN
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
&lt;iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
&lt;iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...&lt;iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
&lt;iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 

Recently uploaded (20)

SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 

Tingkah Laku Sakit

  • 1.
  • 2. MODUL 4 TINGKAH LAKU SAKIT, FAKTOR SOSIAL BUDAYA MEMPENGARUHI KESEHATAN Oleh: Drs. Maswardi, M.Kes PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2013
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif I Setelah mempelajari materi kegiatan belajar 1 ini Anda dapat menjelaskan tentang tingkah laku sakit. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan tentang : 1. Menjelaskan konsep sakit, penyakit, dan tingkah laku sakit. 2. Menjelaskan tahapan-tahapan sakit. 3. Menjelaskan model peranan sakit. 4. Menjelaskan peranan sosial sakit. 5. Menjelaskan pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku sakit. Tingkah Laku Sakit
  • 4. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif POKOKMateri Pokok-pokok materi yang akan Anda pelajari pada kegiatan belajar 1 ini adalah : 1. Pengertian sakit, penyakit, dan tingkah laku sakit. 2. Tahapan-tahapan sakit. 3. Model peranan sakit. 4. Peranan sosial sakit. 5. Pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku sakit.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Uraian Materi A. Pengertian Sakit Kesehatan bukan saja merupakan dimensi biologis, tetapi juga merupakan dimesi sosial, budaya, dan psikologis. Nah, dengan demikian Anda harus membedakan pengertian penyakit yang menunjukan dimensi biologis, dan pengertian sakit menunjukan sosial, budaya, atau psikologis. Apa yang dimaksud dengan penyakit ? menurut Andrew C. Twaddle penyakit merupakan fenomena objektif yang dapat diukur melalui gejala-gejala sakit yang ada pada penderita. Sedangkan sakit merupakan fenomena subjektif dari keadaan tidak sehat yang pada umumnya lebih menjadi pusat perhatian penderita. Nah, termasuk dalam pengertian ini adalah rasa sakit, lemah, pusing, atau gejala-gejala lain yang dirasakan tidak enak dan mempengaruhi aktivitas, sosialnya. Allan Young menyatakan bahwa sakit adalah persepsi dan pengalaman seseorang yang berhubungan dengan keadaan tubuhnya yang dirasakan tidak enak. Sebagian masyarakat menyatakan bahwa sakit adalah keadaan dimana seseorang tidak bisa lagi melakukan pekerjaan, nafsu makan berkurang, susah tidur, demam, mual, dan lain-lain. Nah, untuk mengetahui penyebab keluhan pasien; sebagai seorang perawat, Anda tidak hanya memperhatikan fisik pasien saja, tetapi harus memperhatikan hubungan pasien dengan orang lain, pekerjaannya, dan kebudayaannya. Tingkah laku sakit didefenisikan sebagai cara-cara dimana gejala- gejala ditanggapi, dievaluasi, dan diperankan oleh individu yang mengalami sakit, kurang nyaman, atau tanda-tanda lain dari fungsi tubuh yang kurang baik. (Mechanic, 1961). B. Tahapan Sakit Ahli sosiologi memandang perjalanan penyakit melalui berbagai tahap-
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 4 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif tahap yang dapat dibedakan. Apa saja tahapan sakit itu? Menurut Suchman ada lima tahapan sakit, antara lain : 1. Pasien merasakan adanya gejala sakit. Gejala-gejala seperti tubuh tidak enak, perasaan kurang sehat, pusing, nyeri, perubahan penampilan atau rasa lemah. Gejala ini diinterpretasikan dan menimbulkan perasaan takut dan khawatir karena mungkin merupakan awal sesuatu yang lebih gawat. 2. Dinyatakan sakit dan membutuhkan perawatan profesional. Pada tahap ini pasien minta nasehat dan perawatan. Pada mulanya perawatan sendiri di rumah dan meminta rujukan awam dengan keluarga dan teman-teman dekat. Apabila keluarga dan teman- teman mendukung pernyataan si penderita, maka ia akan cenderung untuk memasuki tahapan ketiga. 3. Kontak perawatan medis dan perawatan profesional. Pada tahap ini orang yang menduga dirinya sakit sudah berada dalam jalur menjadi pasien; ia mengharapkan diagnosis medikal dan pengobatan dokter untuk penyembuhannya. Pada masyarakat tradisional keputusan untuk dirawat lebih lambat karena perundingan yang melibatkan sejumlah orang dalam keluarga.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Gambar 25. Seorang pasien dalam perawatan dokter 4. Tahap pertama ketergantungan pasien. Keputusan untuk mengalihkan pengawasan kepada dokter, menerima, dan mengikuti pengobatn yang ditetapkan. Pada tahp ini seorang pasien yang diharapkan bisa sembuh akan ditangani dan bereaksi berbeda dengan pasien penyakit kronis. Yang kemungkinan sembuh tidak memungkinkan. Muncul sikap ambivalen : lega bahwa kondisinya diketahui dokter dan akan menghasilkan kesembuhan. Dan keengganan menerima hubungan ketergantungan yang membuat mereka kehilangan hak-hak atas pengambilan keputusan. 5. Penyembuhan atau rehabilitasi Rehabilitasi dapat membantu untuk dapat menyesuaikan diri secara lebih baik. Namun pada hal itu relatif, pasien penyakit kronis mengetahui bahwa peranan pasien senantiasa menunggunya setiap saat. Bagi pasien lain tahapan ini adalah Realistik, pada berbagai masyarakat ada upacara-upacara dan tindakan simbolik yang mengesahkan bahwa seorang bekas pasien akan melanjutkan peran normalnya kembali. C. Model “Parsons” tentang Peranan Sakit Ahli sosiologi Talcott Parsons memberikan model peranan sakit yang
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 6 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif telah digunakan secara luas oleh para ahli tentang perilaku. Menurut Parsons sesudah mendapat pengesahan akan haknya untuk menjalankan peran sakit dan dokter menerimanya sebagai pasien. Pasien memiliki dua hak pokok atau harapan. Apa hak pokok atau harapan itu ? Hak pokok atau harapan itu adalah : (a) Dibabaskan dari tanggung jawab peran sosialnya yang biasa, dan (b) Memperoleh perawatan hingga sembuh. Disamping dua hak tersebut, menurut Parsons pasien juga memiliki dua kewajiban atau tanggung jawab, yaitu : (a) Berkewajiban untuk menjadi sembuh secepat mungkin, dan (b) Mencari bantuan teknis atau pertolongan dan bekerjasama dengan dokter atau petugas kesehatan untuk mendapat penyembuhan. D. Peranan Sosial Sakit Pada umumnya orang lebih menyukai atau percaya bahwa mereka lebih menyukai sehat daripada sakit. Semua orang ingin menjadi sehat sudah merupakan semboyan umum bagi program-program kesehatan. Apa peranan sosial sakit ? menurut Foster peranan sosial sakit antara lain adalah : 1. Penyakit merupakan pelepasan dari tekanan hidup yang tak tertahankan. Apabila seseorang dinyatakan sakit, maka kegagalannya untuk melakukan fungsi-fungsi normalnya bukanlah kesalahannya dan ia pun diberikan hak pembebasan dan perawatan. Berhadapan dengan tekanan- tekanan sosial yang berat, penyakit memberikan suatu penyelesaian yang sangat menarik. Peranan sakit merupakan sarana pengunduran diri setengah resmi, membebaskan aktor sosial dan tanggung jawab orang dewasa dan menyebabkan dirinya dirawat orang lain. 2. Cara untuk menutupi kegagalan yang telah dilakukan seseorang. Penyakit merupakan salah satu cara untuk menutupi kegagalan. Sakit berarti suatu ketidakmampuan untuk memenuhi tugas-tugasnya dan suatu cara untuk menghindar dari tanggung jawab yang diterima. Karena
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif merasakan kegagalan, orang dapat membenarkan kegagalannya melalui ketidakmampuannya untuk bertindak sebagai akibat dari penyakitnya. 3. Cara untuk memperoleh perhatian. Konvensi-konvensi budaya menekankan bahwa orang sakit harus menerima perhatian khusus : pertanyaan-pertanyaan yang ramah dan sopan, yangpenuh harapan tentang apa yang dirasakan pasien, makanan khusus,botolpemanas,bantalyangdirapikan,danpunggungyangdigosok. Bagi orang-orang yang kesepian, yang tidak yakin akan penerimaan orang lain atas dirinya dan merasa tersisih, penyakit merupakan sarana yang menarik untuk memperoleh perhatian. Gambar 26. Seorang pasien menerima karangan bunga dan perhatian dari temannya 4. Rumah sakit digunakan sebagai tempat liburan dan rekreasi. Bagi sebagian orang rumah sakit digunakan sebagai tempat liburan dan rekreasi yang menyenangkan. Dalam berbagai kasus seorang pasien sangat merasa aman dan nyaman tinggal di rumah sakit, bahkan setelah dokter mengizinkan untuk pulang, ada pasien justru meminta dirawat beberapa minggu lagi. Mereka mendapat istirahat yang baik, makan tiga kali sehari, tempat tidur yang rapi, dan perhatian dari perawat dan dokter yang merawatnya.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 8 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5. Sebagai alat pengawasan sosial. Imigran Mexico yang tinggal di Amerika Serikat pulang kembali atas permintaan ibu-ibu merekan yang sudah lanjut usia dan sakit-sakitan. Dan begitu kembali ke desa kebanyakan diantara mereka sulit sekali untuk pergi lagi. Manipulasi tingkah laku sakit pada masyarakat Amerika oleh ibu-ibu status janda dan penyakit kronis, dengan harapan anaknya selalu merawatnya. Orang Israel memperlakukan sakit untuk mendapatkan fasilitas perumahan dan kesejahteraan. 6. Masyarakat Barat dan non Barat beranggapan bahwa penyakit sebagai akibat desa yang telah dilakukan. Penyakit dipandang sebagi dosa-dosa mereka, orang tua, ataupun karib kerabatnya. Ia sakit dan menderita dan pantas menderita karena telah berdosa (Roemer, 1960). E. Pengaruh Kebudayaan Terhadap Tingkah Laku Sakit Cara seseorang untuk mengutarakan sakitnya dan apa yang dilakukan untuk mengatasinya berbeda antara manusia yang satu dengan manusia lainnya, dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaannya. Perbedaan budaya dalam tingkah laku sakit lebih menonjol daripada perbedaan ekonomi. Hasil studi Zborowski (1952) menemukan bahwa orang Yahudi dan Italia lebih emosional dalam respon mereka terhadap rasa sakit daripada orang Eropa Utara. Dalam kebudayaan Yahudi dan Italia membolehkan pengungkapan bebas perasaan emosi melalui kata-kata, bunyi, isyarat. maka mereka merasa bebas berbicara mengenai rasa sakit, mengeluh, dan menunjukan penderitaannya dengan mengaduh dan menangis. Mereka tidak merasa malu dengan ekspresi tersebut. Bila kesakitan mereka memang banyak mengeluh, minta tolong, dan mengharapkan simpati dan bantuan dari warga kelompoknya dalam lingkungan sosialnya. Orang-orang tua Amerika cenderung untuk melaporkan rasa sakit dengan berusaha setenang mungkin. Mereka mengatakan tidak ada gunanya mengeluh, mengaduh, dan sebagainya, karena hal itu tidak akan menolong
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 9 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif siapapun. Mechanic (1964) melaporkan bahwa umur dan jenis kelamin sangat mempengaruhi tingkah laku sakit. Anak laki-laki lebih takut sakit daripada anak wanita dan anak tertua dalam keluarga lebih takut daripada anak-anak lainnya dalam keluarga. Anderson (1963) menyatakan bahwa wanita lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki-laki, dan tingkat kecelakaan lebih tinggi pada anak laki-laki daripada anak wanita pada umur yang sama. Sudirman menyatakan bahwa orang-orang Yahudi mempunyai angka kematian anak yang rendah dibandingkan kelompok lainnya. Orang-orang Amerika dari kelas sosial tinggi lebih banyak dan sering merasa dirinya sakit dan juga lebih sering mencari pertolongan dokter.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 10 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10 1. Menyikapiadanyaperbedaanpengertiansakitdanpenyakitseorangpetugas kesehatanharusmemperhatikanbeberapahal:(a)Siapayangdikatakansakit dansiapayangdikatakansehat,(b)Prosespengobatanakanmempunyaiarti yang kecil, kecuali apabila petugas kesehatan dapat menjelaskan hubungan antara gejala sakit dan penyakit dengan cara yang dapat diterima pasien. 2. Lima tahapan sakit : (a) Pasien adanya gejala sakit, (b) Seseorang dinyatakan sakit dan memerlukan perawatan, (c) Pasien perlu mendapatkan perawatan profesional, (d) Individu berperan sebagai pasien, dan (e) Tahap penyembuhan atau Rehabilitasi. 3. Peranan sosial sakit : (a) Memberikan kebebasan dari tekanan hidup yang tak dapat ditahan, (b) Cara untuk menutupi kegagalan yang dilakukan, (c) Untuk mendapatkan perhatian, (d) Rumah sakit sebagai tempat liburan dan rekreasi, (e) Alat pengawasan sosial, dan (f) Sakit sebagai akibat dosa yang telah dilakukan. 4. Kebudayaan dan kondisi sosial sangat memegang peranan penting dalam tingkah laku sakit. Sehingga untuk memahami tingkah laku sakit pasien, kita harus melihat latar belakang sosial dan budaya pasien dan tidak hanya melihat keadaan biologi pasien. Rangkuman
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Penyakit merupakan dimensi, kecuali : a. Dimensi fisiologis b. Dimensi biologis c. Dimensi sosial budaya d. Dimensi psikologis 2. Penyakit merupakan fenomena objektif yang dapat diukur melalui gejala- gejala sakit yang ada pada penderita. Pengertian penyakit ini menurut : a. Mechanic b. Allan Young c. Suchman d. Andrew C. Twaddle 3. Tahapan ketiga sakit menurut Suchman adalah : a. Dinyatakan sakit dan memerlukan perawatan b. Perawatan medis yang profesional c. Pasien merasakan adanya gejala sakit d. Peranan ketergantungan pasien Test Formatif
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4. Pasien dinyatakan sakit dan memerlukan perawatan yang profesional, merupakan tahapan sakit yang : a. Keempat b. Ketiga c. Kedua d. Pertama 5. Mencari bantuan dan pertolongan serta bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk penyembuhan merupakan : a. Harapan keluarga b. Harapan pasien c. Hak pasien d. Kewajiban pasien 6. Wanita lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki-laki, hasil penelitian ini diungkapkan oleh : a. Mechanic b. Anderson c. Suchman d. Zbrowski 7. Suchman dalam penelitiannya melaporkan bahwa : a. Angka kematian anak rendah pada orang Yahudi b. Tingkat kecelakaan tinggi pada anak laki-laki daripada anak wanita
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 13 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif pada umur yang sama c. Orang Yahudi dan Itali lebih emosional merespon sakit d. Wanita lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki- laki 8. Zbrowski melaporkan hasil studi tentang : a. Angka kematian anak rendah pada orang Yahudi b. Tingkat kecelakaan tinggi pada anak laki-laki daripada anak wanita pada umur yang sama c. Orang Yahudi dan Italia lebih emosional merespon sakit d. Wanita lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan daripada laki- laki 9. Model peranan sakit yang digunakan secara luas oleh para ahli perilaku, ditulis oleh : a. Allan Young b. Andrew C Twaddle c. Talcot Parsons d. Suchman 10. Peranan sosial sakit adalah, kecuali : a. Untuk memperoleh perhatian b. Untuk pengawasan sosial c. Rumah sakit sebagai tempat liburan/rekreasi
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 14 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif d. Untuk menutupi kesuksesan Tugas Mandiri Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas! 1. Tulislah 5 (lima) tahapan sakit menurut Suchman ! 2. Tulislah pengertian tingkah laku sakit menurut Mechanic (1961) ! 3. Tulislah masing-masing 2 (dua) hak pokok dan kewajiban atau tanggung jawab pasien menurut model Parsons !
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 15 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Pedoman Penilaian Tes Formatif Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang ada pada bagian akhir dari buku modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar dengan menggunakan rumus di bawah ini, untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada materi kegiatan belajar 1 ini. Rumus : Tingkat penguasaan = jlh jawaban benar X 100% 10 Arti nilai tingkat penguasaan. 90%-100% = Sangat baik 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup <70% = Kurang Umpan Balik
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 16 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Pedoman Penilaian Tugas Mandiri Soal nomor 1 diberi skor 40 Soal nomor 2 diberi skor 30 Soal nomor 3 diberi skor 30 Total skor adalah : 100 Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti Anda telah menguasai materi kegiatan 1 ini dengan baik. Teruskanlah ke materi kegiatan belajar 2. Namun, bila nilai tingkat penguasaan masih kurang dari 80%, pelajarilah kembali materi kegiatan belajar 1, terutama hal-hal yang belum Anda pahami dengan baik. Apabila Anda kesulitan diskusikan dengan teman-teman atau hubungi dosen pembimbing atau fasilitator yang mengajar mata kuliah ini.