Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis, meliputi pengertian penyakit kronis, dampaknya, fase-fase kehilangan, reaksi keluarga dan klien, serta contoh komunikasi terapeutik dengan menyampaikan kabar buruk kepada pasien.
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
Dokumen tersebut membahas konsep pasien terminal dan menjelang ajal. Ia menjelaskan pengertian kondisi terminal, tanda-tanda klinis menjelang kematian, serta tahapan yang dijalani pasien dalam menerima kenyataan menjelang kematian seperti penyangkalan, marah, depresi, hingga penerimaan."
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Berduka adalah respon normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu melakukan koping secara bertahap untuk menerima kehilangan. Berduka diwujudkan secara unik pada setiap orang dan dipengaruhi pengalaman pribadi, budaya, dan keyakinan. Teori Engel menjelaskan proses berduka melalui lima fase mulai dari penyangkalan hingga penerimaan.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
Dokumen tersebut membahas konsep pasien terminal dan menjelang ajal. Ia menjelaskan pengertian kondisi terminal, tanda-tanda klinis menjelang kematian, serta tahapan yang dijalani pasien dalam menerima kenyataan menjelang kematian seperti penyangkalan, marah, depresi, hingga penerimaan."
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dengan pasien yang tidak sadar, meliputi pengertian komunikasi terapeutik, fungsi komunikasi dengan pasien tidak sadar seperti mengendalikan perilaku, perkembangan motivasi, pengungkapan emosi, dan informasi, serta cara dan prinsip berkomunikasi dengan pasien tidak sadar seperti menjelaskan, memberikan informasi, dan mempertahankan ketenangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai strategi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa untuk beberapa gangguan jiwa seperti perilaku kekerasan, isolasi sosial, harga diri rendah, halusinasi, defisit perawatan diri, waham, dan resiko bunuh diri. Strategi pelaksanaan tersebut terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah, melakukan latihan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
Berduka merupakan reaksi normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu untuk memecahkan masalah dan menerima kehilangan secara bertahap. Gangguan berduka dapat terjadi akibat kematian orang terdekat secara tiba-tiba dan ditandai dengan kesulitan menjalankan peran sosial dan rasa bersalah yang berlebihan."
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Komunikasi antara perawat atau tenaga kesehatan dengan seorang pasien dan keluarganya yang memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan cara memaksimalkan kualitas hidup pasien serta mengurangi gejala yang mengganggu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dengan pasien yang tidak sadar, meliputi pengertian komunikasi terapeutik, fungsi komunikasi dengan pasien tidak sadar seperti mengendalikan perilaku, perkembangan motivasi, pengungkapan emosi, dan informasi, serta cara dan prinsip berkomunikasi dengan pasien tidak sadar seperti menjelaskan, memberikan informasi, dan mempertahankan ketenangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai strategi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa untuk beberapa gangguan jiwa seperti perilaku kekerasan, isolasi sosial, harga diri rendah, halusinasi, defisit perawatan diri, waham, dan resiko bunuh diri. Strategi pelaksanaan tersebut terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah, melakukan latihan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar diabetes mellitus, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya. Diabetes mellitus adalah kelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan produksi insulin atau resistensi terhadap insulin. Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan sel pankreas dan tipe 2 yang le
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
Berduka merupakan reaksi normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu untuk memecahkan masalah dan menerima kehilangan secara bertahap. Gangguan berduka dapat terjadi akibat kematian orang terdekat secara tiba-tiba dan ditandai dengan kesulitan menjalankan peran sosial dan rasa bersalah yang berlebihan."
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Komunikasi antara perawat atau tenaga kesehatan dengan seorang pasien dan keluarganya yang memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan cara memaksimalkan kualitas hidup pasien serta mengurangi gejala yang mengganggu.
Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan pada pasien terminal yang mencakup empat hal utama: (1) tahap-tahap berduka pasien menjelang ajal, (2) diagnosa keperawatan yang meliputi ansietas, berduka, perubahan proses keluarga, dan risiko distres spiritual, (3) kriteria hasil untuk masing-masing diagnosa, dan (4) intervensi keperawatan sesuai dengan diagnosa untuk membantu pasien dan keluarga menghadapi proses ke
Mania merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan dan kegiatan motorik yang berlebihan. Dokumen ini membahas tentang diagnosa dan intervensi keperawatan untuk pasien dengan gangguan mania, termasuk mengidentifikasi faktor risiko, tujuan perawatan, dan rencana tindakan untuk mencegah bunuh diri dan meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan.
Mania merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan dan kegiatan motorik yang berlebihan. Dokumen ini membahas tentang diagnosa dan intervensi keperawatan untuk pasien dengan gangguan mania, termasuk mengendalikan aktivitas motorik berlebihan dan mendukung ekspresi emosi secara adaptif.
Mahasiswa mampu menerapkan berbagai konsep psikososial dalam praktik keperawatan yang mencakup konsep diri, kesehatan spiritual, seksualitas, stress adaptasi dan konsep kehilangan, kematian dan berduka
1. Terdapat beberapa jenis krisis seperti krisis perkembangan, situasional, dan sosial yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda.
2. Individu yang mengalami krisis akan menunjukkan gejala fisik, kognitif, emosional, dan perilaku tertentu seperti gangguan tidur dan konsentrasi.
3. Pasien terminal akan mengalami berbagai tahapan seperti penolakan, kemarahan, depresi, hingga p
Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematianpjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep kehilangan, berduka, sakaratul maut, dan kematian beserta asuhan keperawatan yang dibutuhkan. Topik-topik utama meliputi tahapan melewati masa berduka, tanda-tanda menjelang kematian, dan perubahan pasca kematian."
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan dan sakit. Menurut WHO, kesehatan adalah keadaan sempurna secara fisik, mental, dan sosial serta bebas dari penyakit. Seseorang dianggap sakit jika aktivitasnya terganggu akibat penyakit kronis atau gangguan kesehatan lain. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang dan tahapan sakit menur
Konsep perawatan anak dengan penyakit kronis Terminal.pdfToke17
Dokumen tersebut membahas tentang konsep perawatan anak dengan penyakit kronis atau terminal. Penyakit kronis memiliki perjalanan yang panjang dan tidak sembuh total, sedangkan penyakit terminal mengarah pada kematian. Perawatan paliatif berfokus pada meningkatkan kualitas hidup anak dengan mengurangi rasa sakit dan masalah psikologis, serta melibatkan keluarga dan dukungan sosial. Peran perawat adalah memberikan as
Dokumen tersebut membahas tentang tingkah laku sakit, peranan sakit, dan peran pasien. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi tingkah laku sakit sebagai cara individu menanggapi, mengevaluasi, dan memainkan gejala penyakitnya, perbedaan antara peran sehat dan sakit, serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku sakit seperti status sosial ekonomi dan budaya.
1. Dokumen tersebut membahas konsep dasar pengkajian keperawatan pada pasien karsinoma mammae. Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara, riwayat kesehatan, pengkajian fisik, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. Hasil pengkajian digunakan untuk menetapkan diagnosis keperawatan dan perencanaan tindakan.
Similar to Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2 (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. A. Pengertian penyakit kronis
Penyakit kronis ( chonic diseases) adalah penyakit yang berdurasi lama
dengan progress kemajuan yang lambat, penyakit kronis termasuk dalam
golongan penyakit tidak menular (noncommunicable diseases) (WHO).
Sifat Penyakit Kronis
Menurut Wristht Le (1987) mengatakan bahwa penyakit kronis mempunyai
beberapa sifat diantaranya adalah :
a. Progresif
b. Menetap
c. Kambuh
Dampak Penyakit Kronis Terhadap Klien
Dampak yang dapat ditimbulkan dari penyakit kronis terhadap klien
diantaranya (Purwaningsih dan kartina, 2009) adalah :
a. Dampak psikologis
b. Dampak somatik
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyakit Kronik :
Persepsi klien terhadap situasi
Beratnya penyaki
Tersedianya support social
Temperamen dan kepribadian
Sikap dan tindakan lingkungan
Tersedianya fasilitas kesehatan
Respon Klien Terhadap Penyakit Kronik
4. B. Reaksi keluarga terhadap penyakit kronik
Adapun beberapa cara yang dapat keluarga lakukan dalam menghadapi penyakit
kronis adalah :
Gunanya pengetahuan
Berupaya tetap mempunyai kehidupan yang bermutu
Menangani emosi yang sukar dikendalikan
Tetap bersikap positif
Nilai-nilai rohani yang sangat penting
dukungan keluarga dan social sangat berpebgaruh terhadap penyakit kronis.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak memiliki dukungan sosial yang kuat
50% lebih mungkin meninggal karena sakit dibandingkan mereka yang memiliki
dukungan seperti itu. Dukungan sosial yang kuat akan membantu pasien mematuhi
aturan medis mereka dengan mengingatkan mereka untuk, seperti :
Menyimpan riwayat medis mereka
memantau gula darah dan tekanan darah mereka
Meminum obat-obatan mereka
Mendapatkan olahraga teratur
Memakan makanan sehat
5. C. Fase kehilangan
1. Fase Denial ( pengikraran )
Reaksi pertama individu ketika mengalami kehilangan adalah syok. Tidak
percaya atau menolak kenyataan bahwa kehilangan itu terjadi dengan mengatakan “
Tidak, saya tidak percaya bahwa itu terjadi “.
Reaksi fisik yang terjadi pada fase pengikraran adalah letih,lemah, pucat, mual,
diare, gangguan pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah dan tidak tau
harus berbuat apa.
Teknik komunikasi yang di gunakan :
Memberikan kesempatan untuk menggunakan koping yang kontruktif dalam
menghadapi kehilangan dan kematian
Selalu berada di dekat klien
Pertahankan kontak mata
6. 2. Fase anger ( marah )
Fase ini di mulai dari timbulnya kesadaran akan kenyataan yang terjadinya
kehilangan. Individu menunjukkan perasaan yang meningkat yang sering di
proyeksikan kepada orang yang ada di sekitarnya, orang –orang tertentu atau di
tunjukkan pada dirinya sendiri. Tidak jarang dia menunjukkan prilaku agresif, bicara
kasar, menolak pengobatan, dan menuduh perawat ataupun dokter tidak becus.
Respon fisik yang sering terjadi pada fase ini antara lain, muka merah, nadi cepat,
gelisah, susah tidur, tangan menggepai.
Teknik komunikasi yang di gunakan adalah memberikan kesempatan pada
pasien untuk mengekspresikan perasaannya, hearing, dan menggunakan teknik
respek.
7. 3. Fase bargening ( tawar menawar )
Apabila individu sudah mampu mengungkapkan rasa marahnya secara intensif,
maka ia akan maju pada fase tawar menawar dengan memohon kemurahan tuhan.
“kalau saja kejadian ini bisa di tunda, maka saya akan selalu berdoa “
Teknik komunikasi yang di gunakan adalah memberi kesempatan kepada pasien
untuk menawar dan menanyakan kepada pasien apa yang di inginkan.
8. 4. Fase depression
Individu fase ini sering menunjukkan sikap antara lain menarik diri, tidak mau
berbicara, kadang kadang bersikap sebagai pasien yang sangat baik dan menurut
atau dengan ungkapan yang menyatakan keputus asaan, perasaan tidak berharga.
Teknik komunikasi yang di gunakan adalah jangan mencoba menenangkan klien
dan biarkan klien dan keluarga mengekspresikan kesedihannya.
5. Fase acceptance ( penerimaan )
Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan. Fase menerima ini
biasanya di nyatakan dengan kata kata ini “ apa yang dapat saya lakukan agar saya
cepat sembuh?” Apabila individu dapat memulai fase fase tersebut dan masuk pada
fase damai atau penerimaan, maka dia akan dapat mengakhiri proses berduka dan
mengatasi perasaan kehilnagannya secara tuntas.
Teknik komunikasi yang di gunakan perawat adalah meluangkan waktu untuk
klien dan sediakan waktu untuk mendiskusikan perasaan keluarga terhadap
kematian pasien.
10. E. Respon klien terhadap penyakit kronik
Penyakit kronik dan keadaan terminal dapat menimbulkan respon Bio-Psiko-
Sosial-Spritual ini akan meliputi respon kehilangan.
1. Kehilangan kesehatan
2. Kehilangan kemandirian
3. Kehilangan situasi
4. Kehilangan rasa nyaman
5. Kehilangan fungsi fisik
6. Kehilangan fungsi mental
7. Kehilangan konsep diri
8. Kehilangan peran dalam kelompok dan keluarga
11. Contoh komunikasi terapeutik pada pasien
dengan penyakit kronis
1. Tahap pra-interaksi
Pada fase ini perawat belum bertemu dengan pasien. Perawat pada fase ini perlu
mempersiapkan diri, norma-norma, nilai-nilai, keyakinan, pengetahuan, antisipsi, kontrak
waktu, dan rencana tindak lanjut.
2. Tahap orientasi
Tahap perawat bertemu dengan dengan pasien. Pada tahap ini terdiri dari salam,
perkenalan, penyampaian tujuan, kontrak waktu, kesiapan klien.
Contoh :
Perawat : assalamualaikum, apakah ini dengan bapak A ?
Pasien : waalaikumsalam, benar bu
Perawat : perkenalkan nama saya sustre B, tujuan saya kesini adalah memeriksa kondisi
bapak sekarang, dan menyampaikan hasil test laboratorim yang kemarin bapak lakukan.
Waktunya sekitar 15 menit. Apakah bapak bersedai ?
Pasien : bersedai sus.
12. 3. Tahap kerja
Perawat : baik, kalo begitu saya ijin memeriksa bapak terlebih dahulu ya.
Pasien : iya sus
Perawat : baik pak, saya ijin untuk menyampaikan hasil test dan sebelumnya saya mohon
maaf jika dari informasi yang saya sampaikan kurang baik untuk bapak.
Pasien : baik sus
Perawat : menurut hasil test kemarin, didaptkan bahwa bapak positif HIV/Aids.
Pasein : tidak sus, itu tidak mungkin terjadi (menangis)
Perawat : saya faham hal itu sulit bagi anda
Pasien : apa yang bisa saya lakukan supaya sakit yang saya derita sembuh total ?
Perawat : hingga saat ini belum ada obat untuk penyakit tersebut. Akan tetapi, kami akan
berusaha melakukan yang terbaik untuk kesehatan bapak. Apakah berita ini perlu di
sampaikan ke keluarga bapak ?
Pasien : iya sus, mereka berhak tahu kondisi saya sekarang
Perawat : baik pak. Apakah ada yang bapak tanyakan lagi ?
pasien: : tidak sus.
4. Terminasi
Perawat : kalo begitu saya permisi pak. Nanti pada pukul 2 siang, saya akan kembali
kesini untuk memberikan obat kepada bapak. Assalamualaikum
Pasien : waalaikumsalam.