Model pembelajaran yang sesuai untuk diimplementasikan dalam kurikulum 2013 selama pandemi Covid-19 antara lain model pembelajaran berbasis konteks, berbasis masalah, dan tematik integratif yang memanfaatkan lingkungan sekitar siswa. Namun implementasinya di lapangan masih dihadapkan pada kendala keterbatasan guru, siswa, dan orang tua dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh.
PENERAPAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA YANG TERBATAS PADA SEKOLAH PEDESAAN DI MTSN...RismandaAnnisa
Jurnal ini disusun oleh saya Annisa Khotima Rismanda dengan Nim 202041047 untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) dosen dari Bapak Novalia Agung Wardjito Ardhoyo, ST. M. Ikom. Pada mata kuliah Komunikasi Kelompok di Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama. Selain itu, saya juga berharap agar jurnal ini dapat menambah wawasan tentang “Komunikasi Kelompok”.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena Ujian Akhir Semester (UAS) yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan menyadari jurnal ini masih jauh dari kata sempurna.
PENERAPAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA YANG TERBATAS PADA SEKOLAH PEDESAAN DI MTSN...RismandaAnnisa
Jurnal ini disusun oleh saya Annisa Khotima Rismanda dengan Nim 202041047 untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) dosen dari Bapak Novalia Agung Wardjito Ardhoyo, ST. M. Ikom. Pada mata kuliah Komunikasi Kelompok di Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama. Selain itu, saya juga berharap agar jurnal ini dapat menambah wawasan tentang “Komunikasi Kelompok”.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena Ujian Akhir Semester (UAS) yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan menyadari jurnal ini masih jauh dari kata sempurna.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)...Paulus Robert Tuerah
The Covid-19 disease outbreak that has hit more than 200 countries around the world has presented challenges for educational institutions, especially higher education. The government has issued policies to prevent the spread of the virus, such as isolation, social and physical distancing, and largescale social restrictions (PSBB). Therefore, people are required to stay at home and do their work, worship, and study from home. In this situation, educational institutions need to innovate in the learning process and develop learning models. One of the innovations adopted is online learning. This research aims to evaluate the condition of online learning. Based on the results of the research and discussion, the following conclusions can be drawn: (a) Faculty of Social Sciences in Universitas Negeri Manado must adapt to online learning, (b) Common challenges in online learning include limited internet quota and network instability. Online learning tends to be teacher-centered rather than student-centered, (c) The solution for online learning is to implement blended learning that combines face-to-face and online learning.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19
1. MODEL PEMBELAJARAN BUAH SIMALAKAMA KURIKULUM 2013 PADA MASA
PANDEMI COVID-19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada 11 Maret 2020 lalu, World Health Organization (WHO) sudah mengumumkan
status pandemi global untuk penyakit virus corona 2019 atau yang juga disebut corona
virus disease 2019 (COVID-19). Pandemi Covid-19 telah menciptakan kebutuhan
perlunya menjaga jarak dalam interaksi sosial, karantina, dan isolasi sehingga setiap
individu yang rentan tidak akan terkena virus. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
diberlakukan diberbagai daerah. PSBB merupakan pembatasan kegiatan tertentu untuk
penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi virus corona, demi mencegah
kemungkinan penyebaran virus yang semakin luas.
Salah satu yang dibatasi adalah kegiatan belajar mengajar bagi siswa sekolah dasar.
Kegiatan belajar secara tatap muka diganti dengan pembelajaran jarak jauh. Kegiatan
belajar jarak jauh belum pernah dilaksanakan pada era sekarang. Kegiatan belajar jarak
jauh juga tidak diatur dalam kurikulum 2013 yang saat ini digunakan. Kurikulum 2013
tidak dirumuskan untuk menghadapi pandemi Covid-19 di tahun 2020. Lalu
bagaimanakan pelaksanaan proses pembelajaran pada kurikulum 2013 dimasa pandemi
Covid-19?
B. Tujuan
Tujuan penulisan artikel ini adalah memberikan gagasan/ide tentang bagaimana
seharusnya model pembelajaran pada kurikulum 2013 diterapkan di masa pandemi
Covid-19 ini.
C. Kajian Pustaka
Dalam istilah kesehatan, pandemi berarti terjadinya wabah suatu penyakit yang
menyerang banyak korban, serempak di berbagai negara. Pandemi biasa digunakan
untuk merujuk ke wabah yang memiliki skala global.Sementara dalam kasus COVID-19,
badan kesehatan dunia WHO menetapkan penyakit ini sebagai pandemi karena seluruh warga
dunia berpotensi terkena infeksi penyakit COVID-19. Lembaga kesehatan masyarakat
Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), akan menyebut
penyakit akibat sebuah virus sebagai pandemi apabila virus tersebut bisa menginfeksi
2. orang dengan mudah dan menyebar dari orang ke orang dengan cara yang efisien dan
berkelanjutan di berbagai wilayah
BAB II
PEMBAHASAN
Di masa pandemi Covid-19 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
telah mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 yang menginstruksikan untuk
melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan memberikan pengalaman belajar
bermakna, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk
kenaikan kelas maupun kelulusan; belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan
kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19; aktivitas dan tugas pembelajaran
belajar dari rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah; bukti atau
produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan baiik yang bersifat kualitatif dan berguna
dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
Berdasarkan uraian di atas maka Kurikulum 2013 yang sekarang digunakan harus
mau menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang terjadi, terutama pada proses
pembelajaran jarak jauh. Kurikulum 2013 menekankan pada proses pembelajaran dengan
pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik yang meliputi mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengkomunikasikan tidak dapat dilaksanakan tanpa pengawasan dari guru.
Orang tua tidak dapat menggantikan peran guru dalam membimbing lanhkah-langkah
pendekatan saintifik ini.
Pada dasarnya pendekatan saintifik dapat diwujudkan dalam model pembelajaran
Contextual Teaching And Learning. Daryanto dan Raharjo, (2012) Contextual TeachingAnd
Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubuangan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Model pembelajaran ini sangat bagus diterapkan dalam masa pandemi ketika
peserta didik belajar dari rumah, karena peserta didik bersinggungan langsung dengan
lingkungan sekitar. Menurut Khakim, Sri Utaminingsih, dan Fina Fakhriyah (2015) model
CTL melalui pemanfaatan lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi
siswa sekolah dasar baik kemampuan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Penekatan saintifik juga dapat diejawentahkan pada model Problem Based Learning.
Model Problem Based Learning merupakan pembelajaran dengan mengahadapkan siswa
3. pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata
lain siswa belajar melalui masalah. Hal ini sebetulnya cocok digunakan dalam masa
pandemi Covid-19. Di rumah peserta didikberhadapan dengan banyak masalah yang mucul
yang dapat dikaitkan ddengan materi pelajaran. Menurut Santosa dan Ika Oktavianti (2015)
Model Problem Based Learning menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran PKn. Hasil belajar yang mengalami peningkatan diantaranya pada aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Sejalan dengan pendapat Zullya Ayu Malinda, Murtono,
dan Eka Zuliana (2017) yang menyatakan bahwa menerapkan model pembelajaran problem
based learning berbantuan permainan lego telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa
Pandemi Covid-19 menempatkan peserta didik untuk lebih banyak bersentuhan
dengan berbagai permainan tradisional yang ada di lingkungan sekitar rumah. Hal ini
sebetulnya dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bagi peserta didik. Sri
Utaminingsih dan Eka Zuliana (2018) mengemukakan bahwa dengan permainan tradisional
dapat diciptakan desain model: pembelajaran tematik terpadu berbasis keunggulan lokal di
kota Demak yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa sekolah dasar. Yuni
Ratnasari dan Santosa (2015) menyatakan bahwa pembelajaran berjalan sangat efektif
dengan media pembelajaran tematik integrative berbasis budaya lokal masyarakat dengan
pendekatan scientifik.
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan di atas mengisyaratkan bahwa
sebetulnya kegiatan belajar jarak jauh pada masa pandemi ini memiliki sisi baik dalam hal
penerapan model-model pembelajaran yang sesuai dengan keinginan kurikulum 2013.
Pandemi memberi kesempatan waktu yang lebih banyak bagi peserta didik untuk belajar
menggunakan berbagai model pembelajaran yang selama ini mungkin jarang diterapkan
oleh guru di bangku sekolah. Model Contextual Teaching And Learning, Problem Based
Learning, dan tematik integrative berbasis budaya lokal merupakan model pembelajaran
yang memang seharusnya diterapkan pada kurikulum 2013 agar dapat memberikan
pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Peserta didik bersinggungan langsung
dengan berbagai masalah, budaya lokal dan lingkungan sekitar. Penelitian di atas
menunjukkan bahwa model-model tersebut dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pembelajaran yang bermakna akan mampu
menciptakan generasi penerus yang produktif, kreatif, inovatif, afektif menuju generasi
emas 2045. Namun pada kenyataan di lapangan, model-model pembelajaran tersebut tidak
dapat diterapkan dengan mudah. Ada beberapa hal yang menjadi kendala seperti
kemampuan guru mencipta dan mengawal model pembelajaran, keterbatasan kemampuan
4. orang tua dalam mendampingi proses pembelajaran, serta kurangnya sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh orang tua dan peserta didik. Mailizar, Abdulsalam Almanthari,
Suci Maulina, dan Sandra Bruce (2020) menyatakan bahwa guru matematika menengah
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menggunakan e-learning sebagai alat
pengajaran selama penutupan sekolah sebagai hasil dari pandemi COVID-19. Hambatan
mereka yang paling signifikan adalah pada tingkat siswa termasuk kurangnya pengetahuan
dan keterampilan siswa dalam penggunaan e-learning, dan kurangnya akses ke perangkat
dan koneksi internet. Sejalan dengan Gunawan, Ni Made Yeni Suranti, dan Fathoroni
(2020) mengatakan kendala yang paling sering muncul selama pelaksanaan pembelajaran
online yaitu paket internet yang tidak dimiliki mahaisswa, keterbatasan akses internet oleh
dosen dan mahasiswa, dan belum terbiasanya dengan pembelajaran online.
Seharusnya guru dan orang tua saling bergandengan tangan untuk mau
menyukseskan proses pembelajaran jarak jauh dimasa pandemi ini. Guru harus mau
menciptakan proses pembelajaran bermakna dengan berbagai model pembelajaran
saintifik yang dapat diterapkan secara jarak jauh yang mampu mentransfer materi pelajaran
dengan baik. Begitu juga dengan orang tua, harus mau belajar materi pelajaran yang akan
dipelajari oleh peserta didik. Serta berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan. Namun diatas semua itu kesehatan dan keselamatan guru, peserta didik, dan
orang tua adalah yang utama. Seperti yang dikemukakan oleh Aras Bozkurt dan Ramesh
C. Sharma (2020) sangat penting selama masa krisis, siswa tidak akan mengingat konten
pendidikan yang disampaikan, tetapi bagaimana perasaan mereka selama masa-masa sulit
ini.
BAB III
PENUTUP
Proses pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 mengharuskan dilakukan secara jarak
jauh. Masa ini memberi kesempatan kepada luas kepada guru, peserta didik, dan orang tua
untuk merapkan model pembelajaran bermakna sesuai dengan amanat kurikulum 2013
yang akan sangat berdampak luar biasa pada pembentukan peserta didik yang produktif,
kreatif, inovatif, afektif menuju generasi emas 2045. Akan tetapi disisi lain kemampuan guru,
orang tua, dan sarana prasarana belum mendukung sepenuhnya untuk mewujudkan hal
tersebut. Oleh karena itu guru harus mau meningkatkan kemampuan menciptakan model
pembelajaran yang bermakna. Orang tua harus mau belajar mengenal dan memahami
5. materi pelajaran peserta didik, serta mampu memenuhi kebutuhan sarana prasarana yang
dibutuhkan untuk pembelajaran jarak jauh.
DAFTAR PUSTAKA
Bozkurt, A., & Sharma, R. C. (2020). Emergency remote teaching in a time of global crisis
due to CoronaVirus pandemic. Asian Journal of Distance Education, 15(1), i-vi.
https://doi.org/10.5281/zenodo.3778083
Gunawan, Suranti N.M.Y., Fathoroni. 2020.Variations of Models and Learning Platforms for
Prospective Teachers During the COVID-19 Pandemic Period. Indonesian Journal of
Teacher Education. 1(2), 61-70
.
Mailizar, Almanthari A., Maulina S., Bruce S. 2020. Secondary School Mathematics
Teachers’ Views on E-learning Implementation Barriers during the COVID-19
Pandemic: The Case of Indonesia. EURASIA Journal of Mathematics, Science and
Technology Education. 16(7), em1860. https://doi.org/10.29333/ejmste/8240
Ratnasari Y., Santoso. 2015. Efektifitas Media Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis
Budaya Lokal Masyarakat Pati Melalui Pendekatan Scientific. Refleksi Edukatika:
Jurnal Ilmiah Kependidikan. 5(2). https://doi.org/10.24176/re.v5i2.589
Utamingsih, Sri., Zuliana, Eka. 2018. Design Of Thematic Integrative Learning Based On
Local Advantage. Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan. 9(1).
https://doi.org/10.24176/re.v9i1.2811
Malinda Z.A., Murtono, Zuliana E., Problem Based Learning Berbantuan Lego
Meningkatkan Pemecahan Masalah Siswa Sekolah Dasar. Refleksi Edukatika: Jurnal
Ilmiah Kependidikan. 8 (1). : https://doi.org/10.24176/re.v8i1.1790
Khakim, Utaminingsih S., Fakhriyah F. 2015. Penerapan Model Contextual Teaching Ang
Learning Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Ipa Kelas V Sd 1 Peganjaran Kudus. Refleksi Edukatika: Jurnal Ilmiah Kependidikan.
5 (1). https://doi.org/10.24176/re.v5i1.448
Daryanto, dan Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava
Media.