Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19Gonez Be
Artikel sebagai Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Kajian Kurikulum Pendidikan Dasar
Program Studi Magister Pendidikan Dasar
Universitas Muria Kudus
Dosen : Dr. Sri Utaminingsih
Tahun 2020
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxdidinrosyadi03
Kebijakan terkait implmentasi kurikulum merdeka sehingga satuan pendidikan bisa lebih siap dalam melaksanakan IKM. IKM sebagai kurikulum baru yang perlu diadaptasi oleh satuan pendidikan sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu mencapai peserta didik dengan karakter profil pelajar pancasila
Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19Gonez Be
Artikel sebagai Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Kajian Kurikulum Pendidikan Dasar
Program Studi Magister Pendidikan Dasar
Universitas Muria Kudus
Dosen : Dr. Sri Utaminingsih
Tahun 2020
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxdidinrosyadi03
Kebijakan terkait implmentasi kurikulum merdeka sehingga satuan pendidikan bisa lebih siap dalam melaksanakan IKM. IKM sebagai kurikulum baru yang perlu diadaptasi oleh satuan pendidikan sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu mencapai peserta didik dengan karakter profil pelajar pancasila
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
4. Pengertian Kurikulum Merdeka
Apa itu kurikulum Merdeka?
Esensi dari Kurikulum Merdeka ini adalah Merdeka Belajar. Nadiem mengatakan Merdeka
Belajar merupakan konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya
masing-masing. Misalnya, kata Nadiem, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat
yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama.
Implementasi Merdeka Belajar Merdeka Belajar merupakan terobosan Kemendikbud-ristek
untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul melalui kebijakan yang
menguatkan peran seluruh insan pendidikan. Kebijakan ini diimplementasikan melalui
empat upaya perbaikan.
● Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi.
● Kedua, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi
lebih bagi satuan pendidikan.
● Ketiga, yakni perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya.
● Keempat, melakukan perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
Kurikulum Merdeka Belajar
5. Merdeka Belajar dibagi dalam beberapa episode. Dimulai
dari episode pertama, yaitu menghadirkan empat pokok
kebijakan agar paradigma tentang cara lama dalam belajar
dan mengajar dapat diubah menuju kemajuan. Beberapa
wujud dari empat pokok kebijakan itu adalah penghapusan
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan mengganti
Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional. Kemudian,
ada juga kebijakan penyederhanaan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) serta kebijakan penerimaan peserta
didik baru (PPDB) yang lebih fleksibel.
Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya
Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah
lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena
pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar
peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti
literasi membaca. Krisis belajar juga ditandai oleh
ketimpangan kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan
antar kelompok sosial-ekonomi.
Tentu, pemulihan sistem pendidikan dari krisis belajar tidak
bisa diwujudkan melalui perubahan kurikulum saja.
Diperlukan juga berbagai upaya penguatan kapasitas guru
dan kepala sekolah, pendampingan bagi pemerintah daerah,
penataan sistem evaluasi, serta infrastruktur dan pendanaan
yang lebih adil. Namun kurikulum juga memiliki peran
penting. Kurikulum berpengaruh besar pada apa yang
diajarkan oleh guru, juga pada bagaimana materi tersebut
diajarkan. Karena itu, kurikulum yang dirancang dengan baik
akan mendorong dan memudahkan guru untuk mengajar
dengan lebih baik.
7. Membahas tuntas latarbelakang
kurikulum Merdeka Belajar
Berdasarkan Hasil Programme for International Student
Assessment (PISA) menunjukkan bahwa 70% siswa
berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum
dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan
konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami
peningkatan yang signifikan dalam sepuluh hingga lima
belas tahun terakhir. Studi tersebut memperlihatkan adanya
kesenjangan besar antarwilayah dan antarkelompok sosial-
ekonomi dalam hal kualitas belajar. Hal ini diperparah
dengan adanya pandemi COVID-19. Untuk mengatasi hal
sebagaimana tersebut, Kemendikbudristek berupaya
melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi
khusus (kurikulum darurat) untuk memitigasi ketertinggalan
pembelajaran (learning loss) pada masa pademi. Hasilnya,
dari 31,5% sekolah yang menggunakan kurikulum darurat
menunjukkan, penggunaan kurikulum darurat dapat
mengurangi dampak pandemi sebesar 73% (literasi) dan
86% (numerasi). Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus
semakin menguatkan pentingnya perubahan rancangan
dan strategi implementasi kurikulum secara lebih
komprehensif. Jadi disimpulkan Latar Belakang Kurikulum
Merdeka Belajar adalah Kurikulum Merdeka dirancang
sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek dalam
rangka untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita
hadapi, dan menjadi semakin diperparah karena pandemi.
Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik,
8. Menjadikan sistem
belajar senyaman dan
semudah mungkin.
Menjadikan siswa
memiliki keterampilan
dan kemampuan
masing-masing.
Mudah dalam
pembelajaran dan
dapat diterapkan diluar
atau didalam kelas.
Kajian Akademik Kurikulum
Merdeka Belajar
Sederhana Karakter Fleksibel
Memberikan efek yang
sama baiknya bagi
siswa.
Menjadikan siswa
saling membantu bila
temannya belum bisa
untuk berinteraksi.
Menjadikan siswa
mempunyai bakat
dalam pembelajaran,
entah itu softskill atau
hardskill.
Selaras Gotong royong Hasil kajian
9. Temuan studi-studi tersebut antara lain menunjukkan terjadinya ketertinggalan pembelajaran yaitu ketika siswa kehilangan kompetensi yang telah
dipelajari sebelumnya, tidak mampu menuntaskan pembelajaran di jenjang kelas maupun mengalami efek majemuk karena tidak menguasai
pembelajaran pada setiap jenjang.
Studi Indrawati, Prihadi dan Siantoro di sembilan provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa pada awal PJJ, hanya 68% anak yang mendapatkan
akses pembelajaran dari rumah. Kondisi ini diperburuk dengan siswa yang melaksanakan PJJ pun tidak mendapatkan kualitas pembelajaran yang
sama sebagaimana sebelum pandemi. Studi yang sama juga menunjukkan bahwa ketika siswa tidak menguasai hal-hal yang seharusnya dipelajari
pada satu tahun akan memiliki efek majemuk pada apa yang bisa dipelajari siswa pada jenjang berikutnya .
Dampak lain adalah menguatnya kesenjangan pembelajaran selama pembelajaran jarak jauh. Di Indonesia, kesenjangan pendidikan terjadi jauh
sebelum pandemi dan semakin menguat ketika pandemi. Pola keberagaman dalam proses pembelajaran ini selanjutnya memberi pengaruh
padasemakin melebarnya kesenjangan hasil pembelajaran siswa selama pandemi. Terkait hal ini, temuan The SMERU Research Institute
menunjukkan dua hal.
Pertama, analisis ketimpangan belajar di dalam kelas menunjukkan bahwa siswa yang memiliki akses terhadap perangkat digital, memiliki guru
adaptif, pada kondisi sosial ekonomi lebih tinggi, serta mempunyai orang tua yang aktif berkomunikasi dengan guru cenderung memiliki kemampuan
di atas rata-rata.
Kedua, ketimpangan hasil belajar antar siswa dalam satu kelas pun diprediksi akan semakin lebar.
Setelah berjalan hampir satu tahun ajaran, Kemendikbud telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum darurat. Hasil evaluasi tersebut
secara umum menunjukkan bahwa siswa pengguna kurikulum darurat mendapatkan hasil asesmen yang lebih baik daripada pengguna Kurikulum
2013 secara penuh, terlepas dari latar belakang sosial ekonominya. Hasil positif di atas menunjukkan bahwa intervensi kurikulum darurat memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap upaya pemulihan pembelajaran akibat pandemi COVID-19. Dibutuhkan pengembangan kurikulum yang secara
komprehensif mampu menghadapi krisis pembelajaran yang menjadi permasalahan akut di Indonesia.
Kajian Akademik Kurikulum
Merdeka Belajar
10. Kurikulum
Merdeka
dengan
Kurikulum 2013
Perbedaan di Sekolah Dasar
Pada kurikulum 2013 untuk
sekolah dasar, terdapat
pemisahan antara mata pelajaran
IPA dan IPS. Sedangkan, pada
kurikulum prototipe, kedua mata
pelajaran ini digabung menjadi
satu mata pelajaran menjadi Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial
(IPAS) tujuan sebagai persiapan
ketika siswa melanjutkan
pendidikan di level sekolah
menengah pertama (SMP).
SD
Di Sekolah SMP
perbedaan mencolok
antara kurikulum 2013
dan kurikulum
prototipe di jenjang ini,
adalah pada mata
pelajaran informatika,
jika sebelumnya lebih
bersifat pilihan, maka
pada kurikulum
prototipe mata
pelajaran ini dianggap
wajib.
SMP
Di SMA perbedaannya
adalah Jika pada
kurikulum 2013, siswa
baru harus memilih
jurusan sementara,
maka pada kurikulum
prototipe pemilihan
jurusan atau
peminatan dimulai saat
siswa memasuki kelas
11 yang dilakukan
dengan terlebih dahulu
melakukan konsultasi
antara wali kelas, guru
BK serta orang tua
SMA Kurikulum merdeka
memiliki dua stuktur
khusus yakni: kegiatan
yang bersifat
intrakurikuler dan
kegiatan yang bersifat
projek baik secara
perseorangan maupun
kelompok yang proses
penerapannya
diserahkan
sepenuhnya kepada
sekolah maupun
tenaga pendidik tiap
mata pelajarannya.
K. Merdeka
11. Lebih sederhana
Lebih merdeka
Lebih relevan dan
interaktif
Butuh penekanan
Perlunya
Pengembangan
kreativitas siswa
Masih sangat
dibutuhkan pendidikan
karakter.
Kurikulum
Merdeka Belajar Kurikulum k13
12. Fokus pada materi yang
esensial dan
pengembangan
kompetensi peserta
didik pada fasenya.
Belajar menjadi lebih
mendalam, bermakna,
tidak terburu-buru dan
menyenangkan.
Peserta didik: Tidak ada
program peminatan di
SMA, peserta didik
memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat,
dan aspirasinya.
Pembelajaran melalui
kegiatan projek
memberikan kesempatan
lebih luas kepada peserta
didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu
aktual misalnya isu
lingkungan, kesehatan,
dan lainnya untuk
mendukung
pengembangan karakter.
Manfaat kurikulum Merdeka Belajar
Mendalam Lebih merdeka
Relevan &
interaktif
13. Sistem Informasi Perbukuan sebagai platform digital untuk
mendukung layanan perbukuan bagi ekosistem perbukuan dan
pengembangan kurikulum
Memberikan akses yang lebih luas secara daring kepada masyarakat dalam memperoleh buku teks utama dan nonteks
Memberikan kemudahan bagi para pelaku perbukuan dalam mengakses layanan sistem perbukuan, seperti proses dan informasi penilaian buku,
serta pembinaan pelaku perbukuan
14. Kurikulum Merdeka lewat dukungan buku
● Buku pendidikan yang telah
diimplementasikan di sekolah
penggerak dan SMK Pusat
Keunggulan
● Buku pendidikan lanjutan untuk
SMK (bersama industri), pendidikan
khusus, serta pendidikan kesetaraan
● Total buku yang telah disusun 453
judul, dengan rincian:
PAUD: 6 judul
SD: 174 judul
SMP: 99 judul
SMA: 119 judul
SMK: 50 judul
?
?
15. Mandiri Belajar
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip
Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti
kurikulum satuan pendidikan yang sedang
diterapkan.
Mandiri Berubah
Menerapkan Kurikulum Merdeka
menggunakan perangkat ajar yang sudah
disediakan pada satuan pendidikan PAUD,
kelas 1, 4, 7 dan 10. Mandiri Berbagi
Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
mengembangkan sendiri berbagai
perangkat ajar di satuan pendidikan PAUD,
kelas 1, 4, 7 dan 10.
Kurikulum Merdeka Belajar jalur
mandiri
16. Mari kita sukseskan program
kurikulum Merdeka Belajar ini agar
lebih baik lagi.
17. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.
THANKS!
Do you have any questions?
Andrio.nurhudan7@gmail.com
+62 85780519908
Please keep this slide for attribution.